• Tidak ada hasil yang ditemukan

Batasan Penelitian

Dalam dokumen III METODOLOGI PENELITIAN (Halaman 37-43)

1) Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum.

2) Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

3) Air permukaan adalah air yang terdapat pada permukaan tanah atau semua air yang terdapat di perairan umum seperti sungai, waduk, telaga, danau, rawa dan sejenisnya termasuk didalamnya air permukaan yang berasal dari pemunculan alamiah air tanah yang sudah ada di perairan umum.

4) Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah.

5) Kualitas air adalah mutu air bawah tanah yang ditentukan dengan cara melakukan uji laboratorium terhadap unsur-unsur yang terkandung di dalam air.

6) Baku mutu air adalah batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang adanya dalam air pada sumber air tertentu sesuai dengan peruntukannya.

7) Volume air adalah jumlah air yang diambil atau dimanfaatkan dalam satu bulan yang dinyatakan dalam satuan meter kubik atau m3.

8) Cekungan air tanah adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas-batas hidrogeologi, tempat suatu kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan air tanah berlangsung.

9) Hidrogeologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai air tanah yang bertalian dengan cara terdapat, penyebaran pengaliran, potensi, dan sifat kimia air tanah.

10) Pengambilan air tanah adalah setiap kegiatan penggunaan air tanah yang dilakukan dengan cara penggalian, pengeboran, atau dengan cara pemantaken untuk dimanfaatkan airnya dan atau untuk tujuan lain.

11) Pengambilan air permukaan adalah setiap kegiatan penggunaan air permukaan yang dilakukan dengan cara pengaliran dan pemindahan langsung dari sumber air permukaan atau dengan cara lainnya untuk dimanfaatkan airnya dan atau untuk tujuan lain.

12) Pemanfaatan air adalah penggunaan air (tanah dan permukaan) berdasarkan jenis pemanfaatannya.

13) Zona pengambilan air adalah wilayah yang menggambarkan kondisi berdasarkan ketersdiaannya.

14) Daerah imbuhan air tanah adalah daerah resapan air yang mampu menambah air tanah secara alamiah pada cekungan air tanah.

15) Daerah lepasan air tanah adalah daerah keluaran air tanah yang berlangsung secara alamiah pada cekungan air tanah.

16) Pengelolaan air tanah dan air permukaan adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, mengevaluasi penyelenggaraan konservasi air tanah dan air permukaan, pendayagunaan air tanah dan air permukaan dan pengendalian daya rusak air tanah atau air permukaan.

17) Penyediaan air minum adalah kegiatan menyediakan air minum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif.

18) Sistem penyediaan air minum atau disebut SPAM merupakan satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana dan sarana air minum.

19) Penyelenggara pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM) selanjutnya disebut Penyelenggara adalah badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah, koperasi, badan usaha swasta, dan/atau kelompok masyarakat yang melakukan penyelenggaraan pengembangan SPAM dan pengembangan pengusahaan air minum.

20) Konservasi sumberdaya air adalah upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat, dan fungsi sumberdaya air agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun akan datang.

21) Daerah aliran sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah tofografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruhi aktivitas daratan.

22) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah badan usaha Penyelenggara yang pendiriannya diprakarsai oleh Pemerintah Daerah dan seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh daerah melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan.

23) Pelanggan adalah orang perseorangan, kelompok masyarakat, atau instansi yang mendapatkan layanan air minum dari Penyelenggara.

24) WTP (wiliingness to pay) merupakan sejumlah uang yang ingin diberikan seseorang atau kelompok atau lembaga pemanfaat sumberdaya air untuk memperoleh suatu peningkatan kondisi lingkungan agar lebih baik dari kondisi sebelumnya.

25) WTA (wiliingness to accept) merupakan sejumlah uang yang ingin diterima seseorang sebagai pembayaran atas kondisi lingkungan akibat adanya pengaruh lingkungan yang berubah dalam pengelolaan air minum agar memperoleh lingkungan yang lebih baik dari kondisi sebelumnya.

26) PMK merupakan perilaku atau kesediaan masyarakat dalam melakukan kegiatan konservasi sehingga pendekatan ini dapat dikatakan sebagai wiliingness to conserve (WTC) dalam pemeliharaan kawasan resapan air yang dapat dinilai dengan sejumlah dana konservasi sebagai pembayaran atau imbal jasa lingkungan yang merupakan nilai kompensasi agar masyarakat memperoleh lingkungan yang lebih baik dari kondisi sebelumnya melalui mekanisme PJL.

27) CVM (contingent valuation method) atau metode valuasi kontingensi merupakan salah satu metode yang berbasis pada pasar yang diciptakan atau metode penentuan harga pasar dengan menanyakan individu-individu secara eksplisit dalam menilai aset lingkungan yang digunakan untuk menampung preferensi responden pada kondisi tertentu sehingga sering dikenal sebagai metode ungkapan preferensi.

28) Responden adalah seseorang atau kelompok masyarakat yang berpengaruh terhadap nilai WTC, WTP atau WTA yang memanfaatkan dan/atau memperoleh kerugian atas penggunaan sumberdaya air dan telah memiliki informasi atau preferensi mengenai pengelolaan sumberdaya air.

29) Pengambil kebijakan adalah pejabat di Kota Bogor dan/atau Kabupaten Bogor yang bertanggung jawab atas keberadaan sumberdaya air sebagai air baku yang bersumber dari air permukaan atau air bawah tanah.

30) Wilayah penelitian adalah batas yuridiksi secara administratif baik Kabupaten Bogor ataupun Kota Bogor karena ada keterkaitannya dengan pengelolaan sumberdaya air dalam cakupan DAS Cisadane hulu dan sumber Mata Air dalam pengelolaan pengembangan SPAM baik dikelola oleh Pemerintah Daerah (BUMD), badan usaha swasta ataupun perorangan.

31) Pengelolaan sumberdaya air minum adalah pengelolaan sumberdaya air minum baik yang bersumber dari air baku aliran permukaan ataupun yang bersumber dari air dalam atau air bawah tanah.

32) Pajak air permukaan adalah pajak atas pengambilan dan/atau pemanfaatan air permukaan.

33) Pajak air tanah adalah pajak atas pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah.

34) Komponen sumberdaya alam adalah salah satu komponen dari nilai perolehan air yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dimana pengambilan air tanah dan air permukaan berada yang dilakukan secara berkala sesuai dengan perubahan kondisi potensi sumberdaya air.

35) Komponen kompensasi pemulihan atau disebut KKP merupakan komponen dari nilai perolehan air yang memberikan gambaran mengenai kontribusi para pengguna atau pemanfaat air yang nilainya ditetapkan sebagai upaya pemulihan sumberdaya air.

36) Nilai indeks komponen pemulihan merupakan ukuran indeks pemulihan dimana nilai indeknya ditentukan oleh jenis pemanfaatan air dan jumlah volume air yang diambil.

37) Nilai perolehan air atau disebut NPA adalah nilai Air yang dinyatakan dalam satuan rupiah yang dihitung berdasarkan nilai komponen faktor sumberdaya alam dan faktor kelompok pemanfaat atau pengguna air.

38) Harga air baku atau disebut HAB adalah harga air yang ditetapkan berdasarkan pada besarnya nilai investasi dalam rangka pengambilan air bawah tanah.

39) Harga dasar air atau disebut HDA merupakan nilai harga dari hasil perkalian antara faktor nilai air dengan harga air baku.

40) Faktor nilai air atau disebut FNA merupakan nilai air yang didapatkan dengan menjumlahkan nilai komponen sumberdaya alam dengan nilai indeks komponen kompensasi pemulihan.

Dalam dokumen III METODOLOGI PENELITIAN (Halaman 37-43)

Dokumen terkait