• Tidak ada hasil yang ditemukan

BATUAN ETA#/6

Dalam dokumen Modul Petrologi (Halaman 40-47)

Batuan metamorf adalah batuan yang dihasilkan dari perubahanEperubahan fundamental batuan yang sebelumnya telah ada. Proses metamorf terjadi dalam keadaan  padat dengan perubahan kimiai dalam batas0batas tertentu saja dan meliputi prosesE   proses rekristalisasi, orientasi dan pembentukan mineralEmineral baru dengan  penyusunan kembali elemenEelemen kimia yang sebenarnya telah ada.

$etamorfosa adalah proses rekristalisasi di kedalaman kerak bumi (3 E 2+km) yang keseluruhannya atau sebagian besar terjadi dalam keadaan padat, yakni tanpa melalui fasa cair. Proses metamorfosa suatu proses yang tidak mudah untuk dipahami karena sulitnya menyelidiki kondisi di kedalaman dan panjangnya aktu.

Proses perubahan yang terjadi di sekitar muka bumi seperti pelapukan, diagenesa, sementasi sedimen tidak termasuk ke dalam pengertian metamorfosa.

I".1. TIPE-TIPE ETA#/6#$A A. etamor'osa Loka)

$etamorfisme ontak "Thermal#

Panas tubuh batuan intrusi yang diteruskan ke batuan sekitarnya, mengakibatkan metamorfosa kontak dengan tekanan berkisar antara 1+++E3+++ atm dan temperatur 3++E  @+++. Pada metamorfisme kontak, batuan sekitarnya berubah menjadi horn&els  atau hornstone (batutanduk). usunan batu tanduk itu sama sekali tergantung pada batuan sedimen asalnya (batulempung) dan tidak tergantung pada jenis batuan beku di sekitarnya. Pada tipe metamorfosa lokal ini, yang paling berpengaruh adalah faktor suhu disamping faktor tekanan, sehingga struktur metamorfosa yang khas adalah non foliasi, antara lain hornfels itu sendiri.

$etamorfisme ;islokasiG;inamikGataklastik 

Batuan ini dijumpai pada daerah yang mengalami dislokasi, seperti di sekitar sesar. Pergerakan antar blok batuan akibat sesar memungkinkan akan menghasilkan breksi sesar  dan batuan metamorfik dinamik.

B. etamor'osa /e(iona)

$etamorfisme :egional ;inamotermal

Laboratorium Petrologi

$etamorfosa regional terjadi pada daerah luas akibat orogenesis. Pada proses ini  pengaruh suhu dan tekanan berjalan bersama0sama.7ekanan yang terjadi di daerah tersebut berkisar sekitar 2+++ E 13.+++ bars ( 1 bar K 1+ A  dyneGcm2), dan temperatur   berkisar antara 2++ E @+++..

$etamorfisme Beban

$etomorfisme regional yang terjadi jika bauan terbebani oleh sedimen yang tebal di atasnya. 7ekanan mempunyai peranan yang penting daripada suhu. $etamorfisme ini umumnya tidak disertai oleh deformasi ataupun perlipatan sebagaimana pada metamorfisme dinamotermal. $etamorfisme regional beban, tidak berkaitan dengan kegiatan orogenesa ataupun intrusi magma. 7emperatur pada metamorfisma beban lebih rendah daripada metamorfisme dinamotermal, berkisar antara 9++E9+ o. >erak0gerak   penetrasi yang menghasilkan skistositas hanya aktif secara setempat, jika tidak, biasanya

tidak hadir.

$etamorfisme %antai amudera

Batuan penyusunnya merupakan material baru yang dimulai pembentukannya di  punggungan tengah samudera. Perubahan mineralogy dikenal juga metamorfisme hidrotermal (oomb, 1A1). ;alam hal ini larutan panas (gas) memanasi retakan0retakan  batuan dan menyebabkan perubahan mineralogi batuan sekitarnya. $etamorfisme semacam ini melibatkan adanya penambahan unsur dalam batuan yang dibaa oleh larutan panas dan lebih dikenal dengan metasomatisme.

I". !. PEE/IAN BATUAN ETA#/6 $truktur

truktur dalam batuan metamorf dapat dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu ! 1. $truktur 6o)iasi +schistosity *

;imana mineral baru menunjukkan penjajaran mineral yang planar. eringkali terjadi pada metamorfisme regional dan kataklastik.

truktur foliasi yang menunjukkan urutan derajad metamorfosa dari rendah ke tinggi !

Berasal dari batuan sedimen (lempung) yang berubah ke metamorfik, sangat halus dan keras, belahannya rapat, mulai terdapat daun0daun mika halus, memberikan arna kilap, klorit dan kuarsa mulai hadir. 'mumnya dijumpai pada batuan saba'2slate.

 b. 5ilitikG h!liti' 

:ekristalisasi lebih kasar daripada slatyclea#age, lebih mengkilap daripada  batusabak, mineral mika lebih banyak dibanding slatyclea#age. $ulai terdapat mineral

lain yaitu tourmaline. ontoh batuannya adalah &ilit . c. -(histosa

$erupakan batuan yang sangat umum dihasilkan dari metamorfose regional, sangat  jelas keping0kepingan mineral0mineral plat seperti mika, talk, klorit, hematit dan mineral lain yang berserabut. 7erjadi perulangan antara mineral pipih dengan mineral granular  dimana mineral pipih lebih banya daripada mineral granular. orientasi penjajaran mineral  pipih menerus

d. Gneistosa

enis ini merupakan metamorfosa derajad paling tinggi, dimana dimana terdapat mineral mika dan mineral granular, tetapi orientasi mineral pipihnya tidak  menerusGterputus.

!. $truktur Non 6o)iasi *

;imana mineral baru tidak menunjukkan penjajaran mineral yang planar. eringkali terjadi pada metamorfisme kontakGtermal.

Pada struktur non foliasi ini hanya ada beberapa pembagian saja, yaitu ! a. Granulose2Horn&elsi' 

$erupakan moaik yang terdiri dari mineral0mineral eLuidimensional serta pada  jenis ini tidak ditemukan tidak menunjukkan clea#age (belahan). ontohnya antara

lain adalah marmer, kuarsit.  b.  3iniasi

Pada jenis ini, akan ditemukan keidentikan yaitu berupa mineral0mineral menjarum dan berserabut, contohnya seperti serpentin dan asbestos.

c.  ata'lasti' 

uatu struktur yang berkembang oleh penghancuran terhadap batuan asal yang mengalami metamorfosa dinamo.

d.  5iloniti' 

Laboratorium Petrologi

8ampir sama dengan struktur kataklastik, hanya butirannya lebih halus dan dapat dibelah0belah seperti skistose. truktur ini sebagai salah satu ciri adanya sesar.

e.  Filoniti' 

8ampir sama dengan struktur milonitik, hanya butirannya lebih halus lagi. f.  Flaser 

eperti struktur kataklastik, dimana struktur batuan asal berbentuk lensa tertanam  pada masa dasar milonit.

g.  ugen

uatu struktur batuan metamorf juga seperti struktur flaser, hanya lensa0lensanya terdiri dari butir0butir felspar, dalam masa dasar yang lebih halus.

TEK$TU/ 

$ineral batuan metamorfosa disebut mineral metamorfosa yang terjadi karena kristalnya tumbuh dalam suasana padat dan bukan mengkristal dalam suasana cair. arena itu kristal yang terjadi disebut blastos.

7ekstur pada batuan metamorf dibagi menjadi 2, yaitu ! a. ristaloblasti' 

*aitu tektur pada batuan metamorf yang sama sekali baru terbentuk pada saat proses metamorfisme dan tekstur batuan asal sudah tidak kelihatan.

1.  or&irobalsti' 

eperti tekstur porfiritik pada batuan beku dimana terdapat masa dasar dan fenokris, hanya dalam batuan metamorf fenokrisnya disebut or&iroblast .

2. Granoblasti' 

7ektur pada batuan metamorf dimana butirannya seragam. 3.  3eidoblasti' 

;icirikan dengan susunan mineral dalam batuan saling sejajar dan terarah,  bentuk mineralnya tabular.

9.  ematoblasti' 

;i sini mineral0mineralnya juga sejajar dan searah hanya mineral0mineralnya  berbentuk prismatis, menyerat dan menjarum.

7ektur pada batuan metamorf dimana mineral0mineral pembentuknya berbentuk  euhedral (baik).

A.  Hiidiobalsti' 

7ektur pada batuan metamorf dimana mineral0mineral pembentuknya berbentuk  subhedral (sedang).

=.  8enobalsti' 

7ektur pada batuan metamorf dimana mineral0mineral pembentuknya berbentuk  anhedral (buruk).

 b.  alimsest (7ekstur isa) 1.  lastoor&iriti' 

isa tektur porfiritik batuan asal (batuan beku) yang masih nampak. 2.  lasto&iti' 

isa tektur ofitik pada batuan asal (batuan beku) yang masih nampak. 3.  lastoseit 

7ektur sisa dari batuan sedimen yang mempunyai ukuran butir lebih besar  dari pasir ( seit ).

9.  lastosamit 

uatu tektur sisa dari batuan sedimen yang mempunyai ukuran butir pasir  ( semit ).

.  lastoellit 

uatu tektur sisa dari batuan sedimen yang mempunyai ukuran butir  lempung ( elit ).

I". . K#P#$I$I INE/AL

Berdasarkan bentuk kristal G mineralnya, dibagi menjadi !  A. $ineral Stress

&dalah mineral yang stabil dalam kondisi tertekan, dimana mineral ini berbentuk   pipihatau tabular, prismatik. $ineral ini tumbuh memanjang dengan kristal tegak lurus

gaya.

ontohnya ! $ika, Feolit, 7remolit, &ktinolit, >laukofan, 8orblende, erpentin, ilimanit, yanit, &ntofilit.

Laboratorium Petrologi

 1. $ineral Antistress

&dalah mineral yang terbentuk bukan dalam kondisi tekanan, umumnya berbentuk  eLuidimensional.

ontohnya ! uarsa, >arnet, alsit, taurolit, 5eldpar, ordierit, Hpidot.

Berdasarkan jenis metamorfismenya mineral ini khas muncul pada jenis metamorfisme tertentu seperti !

a. Pada metamorfisme regional

yanit, taurolit, >arnet, ilimanit, 7alk, >laukofan.  b. Pada metamorfisme termal

>arnet, &ndalusit, orondum.

I". 2. PENAAAN BATUAN ETA#/6

Penamaan batuan metamorfik dimaksudkan untuk mengenali dan memberikan informasi yang berarti pada batuan tersebut. &da  kriteria utama dalam penamaannya, yaitu !

1. &sal batuan semula

2. $ineralogi batuan metamorf   3. 7ektsur  

9. Penamaan secara khusus . 7ekstur dan mineralogi

-stilah metabasit, metapelit adalah batuan metamorf yang berasal dari batuan beku dan batuan sedimen, metasedimen, metabatupasir, metagranit, semua mengisyaratkan  batuan semula. kis, >neis, 8ornfels, filit adalah penamaan berdasarkan pada terktur   batuan metamorf tersebut. uarsit, erpentinit, adalah penamaan berdasarkan mineralogi.

 Slate adalah batuan metamorf derajad sangat rendah, disusun oleh mineral  pilosilikat sangat halus tersusun membentuk orientasi kesejajaran yang

memperlihatkan lembaran.

Filit  adalah bertektur skistose tetapi disusun oleh mineral pilosilikat yang halus (dalam ukuran +,101 mm)

 Sekis ditandai dengan penjajaran mineral pipih berukuran 1 mm sehingga mudah dikenali dengan mata telanjang. Pada sekis tampak kehadiran mineral  pipih lebih melimpah daripada mineral granular.

neis berkristal sangat besar, dapat mencapai beberapa milimeter dan mineral tabularnya memperlihatkan foliasi. Batuan ini didominasi oleh mineral granular  daripada mineral pipih (tabularGprismatik) yang menjajar. -stilah ortogenes dipakai untuk genes yang berasal dari batuan beku dan  aragenes untuk genes yang berasal dari batuan sedimen.

 Milonit  merupakan batuan metemorf kataklastik yang disusun oleh matrik  antara + hingga + 4 dan sisanya berupa porfiroklas. ika hampir keseluruhan terdiri dari matriks dan porfirokals kurang dari 1+ 4 maka disebut ultra milonit .  ilonit adalah batuan metamorf kataklastik yang kaya akan mineral pilosilikat yang secara khas memperlihatkan seperti slate. edangkan batuan metamorfik  yang bertekstur granoblastik di sekitar interusi dikenal dengan horn&els.

Berikut adalah nama0nama batuan metamorf berdasarkan penamaan yang khas  padanya!

 Sekis Hi0au adalah batuan metamorf yang berasal dari batuan beku basa,  berarna hijau, berfoliasi, berderajad rendah, umumnya disusun oleh klorit,

epidot, aktinolit.

 Sekis 1iru adalah berasal dari batuan beku, berarna gelap kebiruan, pada derajad sangat rendah, tekstur berfoliasi, arnanya berasal dari melimpahnya amfibol 6a terutana glaukofan dan krosit.

 Am&ibolit  utamanya disusun oleh mineral hijau gelap, horblende dan plagioklas dengan ditambah berbagai mineral aksesori.

 Serpentinit  adalah batuan berarna hijau, hitam atau kemerah0merahan, disusun secara mencolok oleh serpentin. Batuan ini berasal dari batuan beku ultrabasa.

 =klogit  adalah batuan metamorf berkomposisi utama garnet dan amfasit (piroksen klino hijau rumput) tanpa plagioklas dengan sedikit mineral aksesori kuarsa, kyanit, amfibol, eosit dan rutil.

ranulit  adalah batuan metamorf dicirikan dengan tekstur granobalstik,  berukuran butir seragam bahkan membentuk kristal yang sempurna (poligonal)

dan mineral penyusunnya terbentuk pada temperatur tinggi seperti feldpar,  piroksen, amfibol.

Laboratorium Petrologi

 Magmatit   adalah pencampuran batuan metamorf, skis atau gneis pada derajad tinggi berselang seling dengan urat0urat batuan beku berkomposisi granitik hasil anateksis.

A6TA/ PU$TAKA

1. &nthony 8all, 1@, #gneous Petrology, %ongman -nc, 6e *ork, h =3.

2. Blatt, 8. $iddleton, dan >. $urray. :., 1=. +rigin o& Sedimentary 8ock , Prince08all, Hngleood, ;lifs.

3. Hhler,H.>., dan Blatt, 8., 1@2,  Petrology #gneous Sedimentary and   Metamorphic, 5reeman, ooper J ompany, 'nited tate of &merica, h =32. 9. 5isher, :.C. dan cmincke, 8.', 1@9, Pyroklastic 8ocks, pringer Cerlag, h 9=2 . 8uang, <.7., 1A2,  Petrology, $c.>ra 8ill Book ompany, 6e *ork, an

5ransisco, 7oronto, %ondon.

A. ackson .., 1=+, 5e>t 1ook o& !ithology, $c. >ra 8ill Book ompany, 6e *ork.

=. oesoemadinata, :.P., 1@1,  Prinsip-prinsip Sedimentasi , ;epartemen 7eknik  >eologi, -7B.

@. Pettijohn, 5.., 1=,  Sedimentary 8ock 5hird =dition, $arker and Bo Publisher.

. <illiams, 8, 7urner, 5. dan >ilbert .$., 19, Petrography ?  An #ntroduction to he study o& rocks in thin section, 2st edition, <.8. 5reeman and ompany,

i. 6e *ork, h A2A

1+. <inkler 8.>.5., 1=,  Petrogenesis o& Metamorphic 8ocks, 2nd Hdition, pring0 Cerlag, 6e *ork -nc.

11. <ilson, $., 1@, #gneous Petrogenesis A lobal 5ectonic Approach , %ondon ! i. ;epart of Harth ciences, 'ni#ersity of %eeds, h 9AA

12. *ardley B.<.;, 1@,  An #ntroduction to Metamorphic Petrology, 1st  Hdition, ohn <illey and ons -nc.

Dalam dokumen Modul Petrologi (Halaman 40-47)

Dokumen terkait