BAB I
BAB I
BAT
BATUAN BEK
UAN BEKU
U
Batuan beku adalah batuan yang terjadi dari pembekuan larutan silikat cair liat , Batuan beku adalah batuan yang terjadi dari pembekuan larutan silikat cair liat , pijar,
pijar, bersifat bersifat mudah mudah bergerak bergerak yang yang kita kita kenal kenal dengan dengan nama nama magma. magma. PenggolonganPenggolongan batuan
batuan beku dapat beku dapat dikelompokkan menjadi dikelompokkan menjadi 3 3 (tiga) (tiga) yaitu yaitu 1. 1. Berdasarkan Berdasarkan genetik genetik batuan,batuan, 2.
2. BeBerdrdasasararkakan n sesenynyaaa a kikimimia a yyanang g teterkrkanandudung ng dadan n 3. 3. BeBerdrdasasararkakan n susususunanann mineraloginya.
mineraloginya.
Batuan beku dapat dibagi menjadi! Batuan beku dapat dibagi menjadi!
A. Batuan Beku Ekstrusi A. Batuan Beku Ekstrusi
Batuan beku sebagai hasil pembekuan magma yang keluar di atas permukaan Batuan beku sebagai hasil pembekuan magma yang keluar di atas permukaan bumi
bumi baik baik di di daradarat t maupun maupun di di baah baah muka muka air air lautlaut. . Pada Pada saat saat mengalmengalir ir di di permpermukaanukaan masa
masa tersetersebut but memmembekbeku u relarelatif tif cepacepat t dengdengan an melemelepaskpaskan an kankandundungan gan gasngasnya. ya. "leh"leh ka
karerena na ititu u seseriring ng memempmpererlilihahatktkan an ststruruktktur ur alaliriran an dadan n babanynyak ak lulubabang ng gagasnsnyyaa (#esikuler)
(#esikuler).. $agma yang keluar di permukaan atau la#a setidaknya ada 2 jenis! $agma yang keluar di permukaan atau la#a setidaknya ada 2 jenis! LavaLava Aa
Aa dan dan Lava PahoehoeLava Pahoehoe. %a#a &a terbentuk dari masa yang kental sedangkan la#a. %a#a &a terbentuk dari masa yang kental sedangkan la#a Pahoehoe terbentuk oleh masa yang encer
Pahoehoe terbentuk oleh masa yang encer B. Batuan Beku Intrusi
B. Batuan Beku Intrusi
Batuan hasil pembekuan magma di baah
Batuan hasil pembekuan magma di baah permukapermukaan bumi. an bumi. 'kuran mineralny'kuran mineralnyaa kasar, 1 mm atau mm.
kasar, 1 mm atau mm.
Gambar 1. 1 Jenis-jenis intrusi Gambar 1. 1 Jenis-jenis intrusi
1.
1. BerBerbenbentutuk k tidtidak ak terteratuatur r dedengngan an dindindiding yang curam dan ng yang curam dan tidtidak ak dikdiketaetahuhui i batbatasas baa
baahnya. hnya. *a*ang ng memilmemiliki iki penyepenyebarabaran n 1++ 1++ kmkm22 disebut disebut batolithbatolith, yang kurang, yang kurang
da
dari ri 1+1++ + kmkm22 dike dikenal dnal dengenganan stock stock sedangsedangkakan n yayang ng leblebih ih keckecil il dadan n relrelatiatif f
m
memembubulalat t didisesebubutt bossboss. . etetigiganyanya a memeruprupakakan an perperististilailahahan n daldalam am batbatuanuan pluto
plutonik.nik. 2.
2. -ntr-ntrusi berbeusi berbentuk tabntuk tabular yanular yang g memmemotonotong struktug struktur setempar setempat t (disk(diskordordan) diseban) disebutut dyke/korok
dyke/korok sedangkan yang konkordan disebut sedangkan yang konkordan disebut sill sill atan atan lakolit lakolit kalau cembung kalau cembung ke atas.
ke atas. 3.
3. -nt-ntrusrusi i beberdirdimemensi kecnsi kecil dan membil dan membulaulat t serserining g didikenkenal dengal denganan intrusi silinder intrusi silinder atau
atau pipa pipa..
1.1 PENGENALAN AGA 1.1 PENGENALAN AGA Magma
Magma adalahadalah cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk secara alamiah bersifatcairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk secara alamiah bersifat mobile
mobile, bersuhu antara ++ / 0 12++ / atau lebih dan berasal dai kerak bumi bagian baah, bersuhu antara ++ / 0 12++ / atau lebih dan berasal dai kerak bumi bagian baah at
atau au seselulububung ng bubumi mi babagigian an atatas as (( F F..FF. . GroGrouts, uts, 1947; 1947; TuTumer mer dan dan verhogverhogen en 1960, 1960, H.H. Wi
Williams, lliams, 196196 ).).
omposisi kimiai magma dari contoh0contoh batuan beku terdiri dari ! omposisi kimiai magma dari contoh0contoh batuan beku terdiri dari !
a.
a. enenyayaaa0se0senynyaa yaa yang bang berersifsifatat non-volatil non-volatil dan merupakan senyaa oksida dalam dan merupakan senyaa oksida dalam magma. umlahnya sekitar 4 dari seluruh isi magma , sehingga merupakan magma. umlahnya sekitar 4 dari seluruh isi magma , sehingga merupakan ma!or element
ma!or element , , terdiri dari terdiri dari i"i"22, &, &ll22""33, 5e, 5e22""33, 5e", $n", a", 6a, 5e", $n", a", 6a22", ", 22", 7i"", 7i"22,,
P P22".".
b.
b. enyaenyaaa volatil volatil yayang ng banbanyak yak penpengarugaruhnyhnya a terhterhadap magma, adap magma, terdterdiri iri dari dari frakfraksi0si0 fraksi gas 8
fraksi gas 899, ", "22, 8l, 8, 8l, 822, ", "22 dsb. dsb.
c.
c. 'n'nsusur0r0ununsur lsur lain yain yang diang disebsebut unut unsusur jejar jejakk " " trace element trace element # # dan merupakan minor dan merupakan minor element seperti :b, Ba, r, 6i, %i, r, dan Pb.
element seperti :b, Ba, r, 6i, %i, r, dan Pb.
(;ally 133, <inkler 1=,
(;ally 133, <inkler 1=, $ide W. T. Huang 196$ide W. T. Huang 196) berpendapat lain yaitu magma) berpendapat lain yaitu magma asli (primer) adalah bersifat basa yang selanjutnya akan mengalami proses diferensiasi asli (primer) adalah bersifat basa yang selanjutnya akan mengalami proses diferensiasi menjadi magma yang bersifat lain.
(Bunsen
(Bunsen 19%119%1, , WW. . T. Huang, 196T. Huang, 196 ) ) memmempunpunyai yai panpandapdapat at bahbaha a ada ada dua jenisdua jenis magma primer, yaitu basaltis dan granitis dan batuan beku merupakan hasil campuran magma primer, yaitu basaltis dan granitis dan batuan beku merupakan hasil campuran dari dua magma ini
dari dua magma ini yang kemudian mempunyai komposisi lain.yang kemudian mempunyai komposisi lain.
1.!. E"#LU$I AGA 1.!. E"#LU$I AGA
$agma dapat berubah menjadi magma yang bersifat lain oleh proses0proses sebagai $agma dapat berubah menjadi magma yang bersifat lain oleh proses0proses sebagai berikut !
berikut !
Hibrid Hibridasi asi :: Pembentukan magma baru karena pencampuran dua Pembentukan magma baru karena pencampuran dua magma yangmagma yang berlainan jenisnya.
berlainan jenisnya.
Sinteksis Sinteksis :: Pembentukan magma baru karena proses asimilasi dengan batuanPembentukan magma baru karena proses asimilasi dengan batuan samping.
samping.
A A nn aa tt ee kk ss ii s s :: Proses pambentukan magma dari peleburan batuan padaProses pambentukan magma dari peleburan batuan pada kedalaman
kedalaman yang yang sangat besarsangat besar..
;ar
;ari i magmagma ma dendengan gan konkondisdisi i terttertententu u ini ini selaselanjunjutnytnya a menmengalgalami ami difdifferferensiensiasiasi magma. ;ifferensiasi magma ini meliputi semua proses yang mengubah magma dari magma. ;ifferensiasi magma ini meliputi semua proses yang mengubah magma dari kea
keadaadaan n aaaal l yayang ng homhomogeogen n daldalam am skaskala la besbesar ar menmenjadjadi i masmasa a batbatuan beku uan beku dendengangan komposisi yang ber#ariasi.
komposisi yang ber#ariasi.
Proses-%roses &i''erensiasi ma(ma me)i%uti * Proses-%roses &i''erensiasi ma(ma me)i%uti *
•
• Fragsinasi Fragsinasi ialah pemisahan kristal dari ialah pemisahan kristal dari larutalarutan n magmmagma,karea,karena na proses kristalisproses kristalisasiasi
berjalan
berjalan tidak tidak seimbang seimbang atau atau kristal0kristal kristal0kristal pada pada aktu aktu pendinginan pendinginan tidak tidak dapatdapat me
mengngikikututi i peperkrkemembabangnganan. . oompmpososisi isi larlarututan an mamagmgma a yyanang g babaru ru inini i teterjarjadidi terutama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan yang menyolok dan terutama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan yang menyolok dan tiba0tiba.
tiba0tiba.
•
• Crystal Settling/ravitational Settling Crystal Settling/ravitational Settling adalah pengendapan kristal oleh adalah pengendapan kristal oleh
gra#itasi dari kristal0kristal berat a, $g, 5e yang akan memperkaya gra#itasi dari kristal0kristal berat a, $g, 5e yang akan memperkaya ma
magmgma a papada da babagigian an dasdasar ar adadukuk. . ;i;isinsini i miminerneral al silsilikikat at beberat rat akakanan terletak dibaah mineral silikat ringan.
terletak dibaah mineral silikat ringan.
•
• !i !i "u"u id id #m#m mmisis ibib ilil iityty ialah ialah larutan magma yang mempunylarutan magma yang mempunyai ai suhu rendahsuhu rendah
a k
a ka n a n p ep ec ac ah h m em en jn ja da di i l al ar ur ut at an n yya na ng g m am as is in gn g0 m0 ma sa si ni ng g a ka ka n a n mme me mb eb ek uk u membentuk bahan yang heterogen.
membentuk bahan yang heterogen.
Laboratorium Petrologi
Laboratorium Petrologi
3 3
•
• Crystal FlotationCrystal Flotation adalah pengembangan kristal ringan dari sodium (6a) adalah pengembangan kristal ringan dari sodium (6a)
dan potassium () yang akan memperkaya magma pada bagian atas dari dan potassium () yang akan memperkaya magma pada bagian atas dari aduk magma.
aduk magma.
•
• $esiculation$esiculation adalah proses dimana magma yang mengandung komponen adalah proses dimana magma yang mengandung komponen
s e
s ep ep er tr ti i " "22, , ""2,2, 2,2, ll2,2, ddaan 8n 822" " s es e a ak tk tu u n an ai k i k k ek ep ep er mr mu ku ka aa ann
membentuk gelembung0gelembung gas dan membaa serta komponen membentuk gelembung0gelembung gas dan membaa serta komponen #olatile odium (6a) dan Potasium().
#olatile odium (6a) dan Potasium().
•
• %i %i &u&u ssss ioio nn ialah bercampurnya batuan dinding dengan magma didalamialah bercampurnya batuan dinding dengan magma didalam
aduk magma secara lateral. aduk magma secara lateral.
Gambar 1. !
Gambar 1. ! $kema &i''erensiasi ma(ma $kema &i''erensiasi ma(ma +At)as o' "o+At)as o' "o),ani, U$G$),ani, U$G$
1. $E/
1. $E/ I /EAK$I I /EAK$I B#0EN B#0EN A/I INE/A/I INE/ AL UTAL UTAAAA PEBENTUKPEBENTUK BATUAN BEKU
eri :eaksi Boen merupakan suatu skema yang menunjukan urutan kristalisasi dari mineral pembentuk batuan beku yang terdiri dari dua bagian.
$ineral0mineral tersebut dapat digolongkan dalam dua golongan besar yaitu!
1. >olongan mineral berarna gelap atau ma&ik mineral. 2. >olongan mineral berarna terang atau &el si k mineral.
;alam proses pendinginan magma dimana magma itu tidak langsung semuanya membeku, tetapi mengalami penurunan temperatur secara perlahan bahkan mungkin cepat. Penurunan tamperatur ini disertai mulainya pembentukan dan pengendapan mineral0 mineral tertentu yang sesuai dengan temperaturnya Pembentukan mineral dalam magma karena penurunan temperatur telah disusun oleh Boen.
ebelah kiri meakili mineral0mineral ma&i' , yang pertama kali terbentuk dalam temperatur sangat tinggi adalah "li#in. &kan tetapi jika magma tersebut jenuh oleh i"2
maka Piroksenlah yang terbentuk pertama kali. "li#in dan Piroksan merupakan pasangan '#ncongruent Melting' ? dimana setelah pembentukkannya "li#in akan bereaksi dengan larutan sisa membentuk Piroksen. 7emperatur menurun terus dan pembentukkan mineral berjalan sesuai dangan temperaturnya. $ineral yang terakhir tarbentuk adalah Biotit, ia
dibentuk dalam temperatur yang rendah.
$ineral disebelah kanan diakili oleh mineral kelompok Plagioklas, karena mineral ini paling banyak terdapat dan tersebar luas. &nortite adalah mineral yang pertama kali terbentuk pada suhu yang tinggi dan banyak terdapat pada batuan beku basa seperti >abro atau Basalt. &ndesin terbentuk peda suhu menengah dan terdapat batuan beku ;iorit atau &ndesit. edangkan mineral yang terbentuk pada suhu rendah adalah albit, mineral ini banyak tersebar pada batuan asam seperti granit atau :iolite. :eaksi berubahnya komposisi
Plagioklas ini merupakan deret ! (Solid Solution' yang merupakan reaksi menerus, artinya kristalisasi Plagioklas a0Plagioklas 6a, jika reaksi setimbang akan berjalan menerus. ;alam hal ini &nortite adalah jenis Plagioklas yang kaya a, sering disebut uga )Calcic Plagioklas), sedangkan &lbit adalah Plagioklas kaya 6a * )Sodic Plagioklas / Alkali Plagioklas) .
$ineral sebelah kanan dan sebelah kiri bertemu pada mineral Potasium 5elspar ke mineral $usko#it dan yang terakhir mineral uarsa, maka mineral arsa merupakan mineral yang paling stabil diantara seluruh mineral 5elsik atau mineral $afik, dan
Laboratorium Petrologi
sebaliknya mineral yang terbentuk pertama kali adalah mineral yang sangat tidak stabil dan mudah sekali terubah menjadi mineral lain.
I.2. JENI$ BATUAN BEKU
A. K)asi'ikasi ber&asarkan tekstur &an kom%osisi minera).
Berdasarkan ukuran besar butir dan tempat terbentuknya , batuan beku dapat dibagi menjadi dua ! yaitu Batuan beku #olkanik dan Batuan beku plutonik.
a. Batuan Beku "o)kanik
Batuan beku #olkanik adalah batuan beku yang terbentuk di atas atau di dekat permukaan bumi (intrusi dangkal). $enurut <illiams (1@3), batuan beku yang berukuran kristal kurang dari 1 mm adalah kelompok batuan #olkanik, terutama
kehadiran masa gelas. b.Batuan P)utonik
Batuan beku yang terbentuk pada kedalaman yang sangat besar dan mempunyai ukuran kristal lebih dari 1 mm.
B. K)asi'ikasi ber&asarkan kimia3i
lasifikasi ini telah lama menjadi standar dalam >eologi ( Hughes , 196 ), dan dibagi dalam empat golongan , yaitu !
a. Batuan beku asam , bila batuan beku tersebut mengandung lebih AA 4 i"2.ontoh batuan ini >ranit dan :iolit.
b. Batuan beku menen(ah atau Interme&iet , bila batuan tersebut mengandung 24 0AA4 i"2.ontoh batuan ini adalah ;iorit dan &ndesit.
c. Batuan beku basa , bila batuan tersebut mengandung 94 0 24 i"2. ontoh
batuan ini adalah >abro dan Basalt.
d. Batuan beku u)tra basa , bila batuan beku tersebut mengandung kurang dari 94 i"2 . ontoh batuan tersebut adalah Peridotit dan ;unit.
4. K)asi'ikasi ber&asarkan kejenuhan si)ika +$i#!
Berdasarkan kejenuhan silika (i"2) batuan beku dapat dikelompokkan menjadi 3
(7iga), yaitu !
a. +ver saturated rock , bila batuan beku tersebut leat jenuh silika. ontoh batuan tridimit.
b. Saturated rock , bila batuan beku tersebut jenuh silika. ontoh batuan mengandung feldspar , piroksen, amphibol ber#ariasi dengan mineral sphene, irkon, apatit, dll.
c. ,nder saturated rock , bila batuan beku tersebut tidak jenuh silika. ontoh batuan yang non felspatoid yaitu batuan yang tidak muncul mineral felspatoid biasanya pada fase oli#in magnesian.
is,ontinuous $eries 4ontinuous $eries 1!5554 #)ivin
+(-6e$i)ikat
Anortit +4a-A) $i)ikat
Piroksen Bito3nit +4a-Na-A) $i)ikat
+4a-(-6e-Na-A)-Ti $i)ikat
Labra&orit +4a-Na-A) $i)ikat An&esin +Na-4a-A) $i)ikat
75554 8ornb)en&e
+4a-Na-(-6e-A)-#8 $i)ikat #)i(ok)as +Na-4a-A) $i)ikat
Biotit A)bit +Na-A) $i)ikat +K-(-6e-A)-6-#8 $i)ikat K-6e)s%ar +K-A) $i)ikat 95554 uskovit +K-A)-4r $i)ikat Kuarsa +$i#!
ambar .. Skema yang menun0ukkan seri reaksi 1o2en.
>aris putus merupakan batasan golongan batuan yang ditandai dengan komposisi $ineral yang dominan dalam pembatasannya. $isalnya uarsa, $usko#it, Biotit,
Laboratorium Petrologi
= U)trabasa Basa Interme&iet Asamalium 5elspar tergolong ke dalam Batuan &sam. elanjutnya amati apakah batuan tersebut Plutonik atau Culkanik, lalu perhatikan antara perbandingan Plagioklas dengan alium 5elspar.
I. :. $T/UKTU/ BATUAN BEKU
truktur batuan beku adalah bentuk batuan beku dalam skala yang besar, seperti la#a bantal yang terbentuk di lingkungan air (laut), seperti la#a bongkah, struktur aliran dan lain0lainnya. uatu bentuk struktur batuan sangat erat sekali dengan aktu terbentuknya. $acam0macam struktur batuan beku adalah !
a. asi'; apabila tidak menunjukkan adanya fragmen batuan lain yang tertanam dalam tubuhnya.
b. Pillo2 lava atau )ava banta), merupakan struktur yang dinyatakan pada batuan ekstrusi tertentu , yang dicirikan oleh masa berbentuk bantal dimana ukuran dari bentuk ini adalah umumnya 3+ 0 A+ cm dan jaraknya bedekatan, khas pada
#ulkanik baah laut .
c. 3oint ; struktur yang ditandai oleh kekar0kekar yang tertanam secara tegak lurus arah aliran. truktur ini dapat berkembang menjadi columnar 0ointing .
d. "esiku)er; merupakan struktur batuan beku ekstrusi yang ditandai dengan lubang0 lubang sebagai akibat pelepasan gas selama pendinginan.
e. $koria, adalah struktur batuan yang sangat #esikuler (banyak lubang gasnnya). f. Amigdaloidal , struktur dimana lubang0lubang keluar gas terisi oleh mineral0
mineral sekunder seperti eolit, karbonat dan bermacam silika.
g. 4enolith, struktur yang memperlihatkan adanya suatu fragmen batuan yang masuk atau tertanam ke dalam batuan beku. truktur ini terbentuk sebagai akibat peleburan tidak sempurna dari suatu batuan samping di dalam magma yang
menerobos.
h. Autobreccia, struktur pada la#a yang memperlihatkan fragmen0fragmen dari la#a itu sendiri.
I. 9. TEK$TU/ BATUAN BEKU
7ekstur dalam batuan beku merupakan hubun(an antar minera) atau minera) &en(an masa (e)as <an( membentuk masa <an( merata %a&a batuan. elama pembentukan tekstur dipengarui oleh kecepatan dan stadia kristalisasi. *ang kedua
demikian tekstur tersebut merupakan fungsi dari sejarah pembentukan batuan beku. ;alam hal ini tekstur tersebut menunjukkan &erajat krista)isasi (degree o& (r!stallinit!); ukuran butir ( grain si)e), (ranu)aritas dan kemas ( &abri(), (<illiams, 1@2? 8uang, 1A2 )
1. erajat krista)isasi
;erajat kristalisasi merupakan keadaan proporsi antara masa kristal dan masa gelas dalam batuan. ;ikenal ada tiga kelas derajat kristalisasi, yaitu !
a) 8o)okrista)in * apabila batuan tersusun seluruhnya oleh masa kristal b) 8i%okrista)in * apabila batuan tersusun oleh masa kristal dan gelas
c) 8o)oh<)a)in * apabila batuan seluruhnya tersusum oleh masa gelas !. Granu)aritas
>ranularitas merupakan ukuran butir kristal dalam batuan beku, dapat sangat halus yang tidak dapat dikenal meskipun menggunakan mikroskop, tetapi dapat pula sangat kasar. 'mumnya dikenal dua kelompok ukuran butir, yaitu afanitik dan fanerik.
a. A'anitik
;ikatakan afanitik apabila ukuran butir indi#idu kristal sangat halus, sehingga tidak dapat dibedakan dengan mata telanjang
b. 6anerik
ristal indi#idu yang termasuk kristal fanerik dapat dibedakan menjadi ukuran0 ukuran !
0 8alus, ukuran diameter rata0rata kristal indi#idu D 1 mm 0 edang, ukuran diameter kristal 1 mm E mm
0 asar, ukuran diameter kristal mm E 3+ mm 0 angat kasar, ukuran diameter kristal 3+ mm . Kemas
emas meliputi bentuk butir dan susunan hubungan kristal dalam suatu batuan. a. Bentuk krista)
;itinjau dari pandangan dua dimensi, dikenal tiga macam !
0 Euhe&ra), apabila bentuk kristal dan butiran mineral mempunyai bidang kristal yang sempurna
0 $ubhe&ra), apabila bentuk kristal dari butiran mineral dibatasi oleh sebagian bidang kristal yang sempurna
Laboratorium Petrologi
0 Anhe&ra), apabila bentuk kristal dari butiran mineral dibatasi oleh sebagian bidang kristal yang tidak sempurna
ecara tiga dimensi dikenal !
0 *+uidimensional , apabila bentuk kristal ketiga dimensinya sama panjang.
0 Tabular, apabila bentuk kristal dua dimensi lebih panjang dari satu dimensi lain. 0 rregular, apabila bentuk kristal tidak teratur.
b. /e)asi
$erupakan hubungan antara kristal satu dengan yang lain dalam suatu batuan dari ukuran dikenal !
1) Granu)aritas atau E=ui=ranu)ar, apabila mineral mempunyai ukuran butir yang relatif seragam, terdiri dari !
Pani&iomor'ik (ranu)ar; yaitu sebagian besar mineral berukuran seragam dan euhedral. Bentuk butir euhedral merupakan penciri mineral0mineral yang terbentuk paling aal, hal ini dimungkinkan mengingat ruangan yang tersedia masih sangat luas sehingga mineral0mineral tersebut sampai membentuk kristal secara sempurna.
8i%io&iomor'ik (ranu)ar, yaitu sebagian besar mineralnya berukuran relatif seragam dan subhedral . Bentuk butiran penyusun subhedral atau kurang sempurna yang merupakan penciri baha pada saat mineral terbentuk, maka rongga atau ruangan yang tersedia sudah tidak memadai untuk memadai untuk dapat membentuk kristal secara sempurna.
A))otiomor'ik (ranu)ar, yaitu sebagian besar mineralnya berukuran relatif seragam dan anhedral . Bentuk anhedral atau tidak beraturan sama sekali merupakan pertanda baha baha pada saat mineral0mineral penyusun ini terbentuk hanya dapat mengisi rongga yang tersedia saja. ehingga dapat ditafsirkan baha mineral0mineral anhedral tersebut terbentuk paling akhir dari rangkaian proses pembentukan batuan beku.
2) Ine=ui(ranu)ar; apabila mineralnya mempunyai ukuran butir tidak sama , antara lain terdiri dari !
Por'iritik , adalah tekstur batuan beku dimana kristal besar (fenokris) tertanam dalam masa dasar kristal yang lebih halus.
3) Tekstur khusus batuan beku
arakter tekstur ditentukan oleh bentuk kristal, struktur, relasi, atau karakter internal telah memberikan bentuk khusus. ;alam beberapa kasus ditemukan baha detail dari suatu batuan tidak bisa ditentukan tanpa menggunakan mikroskop. elain tekstur menunjukkan bentuk dan relasi antar kristal juga menunjukkan pertumbuhan bersama antara mineral E mineral yang berbeda. Berikut beberapa tekstur khusus dari batuan beku !
o %iabasik , yaitu tekstur dimana plagioklas tumbuh bersama dengan piroksen, di
sini piroksen tidak terlihat jelas dan plagioklas radier terhadap piroksen.
o 5rachitik , yaitu tekstur dimana fenokris sanidin dan piroksen tertanam dalam
masa dasar kristal sanidin yang relatif tampak penjajaran dengan isian butir E butir piroksen, oksida besi dan aksesori mineral.
o #ntergranular adalah tekstur batuan beku yang memiliki ruang antar plagioklas
ditempati oleh kristal E kristal piroksen, oli#in atau biji besi.
o #ntersertal adalah tekstur batuan beku yang memiliki ruang antar plagioklas
diisi masa dasar gelas.
o +phitic adalah tekstur batuan beku dimana kristal0kristal plagioklas tertanam
secara acak dalam kristal yang lebih besar oli#in atau piroksen. I. >. K#P#$I$I INE/AL
$enurut <alker 7. 8uang (1A2), komposisi mineral dikelompokkan menjadi tiga kelompok mineral yaitu !
A. inera) Utama
$ineral0mineral ini terbentuk langsung dari kristalisasi magma dan kehadirannya sangat menentukkan dalam penamaan batuan.
1. inera) 'e)si, ( mineral berarna terang dengan densitas rata0rata 2, 0 2,= ), yaitu ! 0 uarsa ( i"2)
0 elompok felspar, terdiri dari seri felspar alkali (, 6a) &li3"@. -eri &elsar
al'ali terdiri dari sanidin, orthoklas, anorthoklas, adularia dan mikrolin. -eri lagio'las terdiri dari albit, oligoklas, andesin, labradorit, bitonit dan anortit. 0 elompok felspatoid (6a, &lumina silika), terdiri dari nefelin, sodalit, leusit.
Laboratorium Petrologi
6. inera) ma'ik (mineral0mineral feromagnesia dengan arna gelap dan densitas rata0rata 3,+ 0 3,A), yaitu !
0 elompok oli#in, terdiri dari fayalite dan forsterite
0 elompok piroksen, terdiri dari enstatite, hiperstein, augit, pigeonit, diopsid. 0 elompok mika, terdiri dari biotit, musko#it, plogopit.
0 elompok &mphibole, terdiri dari antofilit, cumingtonit, hornblende, rieberkit, tremolit, aktinolite, glaukofan, dll.
B. inera) $ekun&er
$erupakan mineral0mineral ubahan dari mineral utama, dapat dari hasil pelapukan, hidrotermal maupun metamorfisma terhadap mineral0mineral utama. ;engan demikian mineral0mineral ini tidak ada hubungannya dengan pembekuan magma (non pirogenetik).
$ineral sekunder terdiri dari !
0 elompok kalsit (kalsit, dolomit, magnesit, siderit), dapat terbentuk dari hasil ubahan mineral plagioklas.
0 elompok serpentin (antigorit dan krisotil), umumnya terbentuk dari hasil ubahan mineral mafik (terutama kelompok oli#in dan piroksen).
0 elompok klorit (proktor, penin, talk), umumnya terbentuk dari hasil ubahan mineral kelompok plagioklas.
0 elompok serisit sebagai ubahan mineral plagioklas.
0 elompok kaolin (kaolin, hallosit), umumnya ditemukan sebagai hasil pelapukan batuan beku.
4. inera) Tambahan *Accesory Mineral7
$erupakan mineral0mineral yang terbentuk pada kristalisasi magma, umumnya dalam jumlah sedikit. 7ermasuk dalam golongan ini antara lain !
Tabe) 1.1 Pen(ena)an inera) &an $i'atn<a
6ama $ineral <arna Bentuk dan Peraakan
ristal Belahan eterangan
"li#in 8ijau 7idak teratur, membutir
dan massif 7idak sempurna ilap kaca
Piroksen 8ijau tua 0 8itam Prismatik pendek,
massif, membutir
2 arah saling tegak lurus
ilap kaca dan permukaannya halus
&mfibol 8itam 0 coklat Prismatik panjang,
menyerat dan membutir
2 arah membentuk sudut lancip
ilap arang
Biotit 8itam 0 coklat 7abular, berlembar
(memika) 2 arah ilap kaca
5eldspar &lkali $erah
jambuGputihGhijau
Prismatik, tabular panjang, massif,
membutir
2 arah ilap kacaGlemak
Plagioklas Putih susu, abu0abu
PrismatikGtabular panjang. $assif,
membutir
3 arah ilap kacaGlemak
$usko#it Putih transparan 7abular, berlembar
(memika) 1 arah ilap kacaGmutiara
uarsa 7idak berarna 7idak teratur, membutir
dan massif 3 arah ilap kacaGlemak
alsit 7idak berarna,
putih
:ombohedral, massif,
membutir empurna
ilap kaca, berbuih dengan 8l
lorit 8ijau Berlembar, memika empurna
'mumnya pada batuan metamorfik dan lapukan
batuan beku basa
erisit 7idak berarna,
putih 7abular, berlembar empurna ilap kaca berukuran halus
&sbes Putih, abu0abu
kehijauan
$enyerat, masa fiber
asbestos ilap lemak
>arnet oklat merah0hitam Poligonal, membutir 7idak ada ilap kacaGmutiara
8alit
7idak berarna, putih kekuningan,
merah
ubus, masif,
membutir empurna ebagai garam e#aporite
Laboratorium Petrologi
>ypsum 7idak berarna, putih
$emapan, membutir,
menyerat empurna
%embar0lembar tipis terjadi karena e#aporasi
&nhidrit Putih, abu0abu, biru
pucat $assif, membutir empurna arena e#aporasi
IAG/A ALI/ E$K/IP$I BATUAN BEKU 0arna *
8itam bintik-bintik %utih ? hijau (e)a% &)) +3arna <an( re%resentati'
$truktur *
asi'?vesiku)er?ami(&a)oi&a)?kekar akibat %en&in(inan; &)).
Tekstur
Granu)itas?Besar butir
8a)us @ 1 mm
6anerik A'anitik
erajat Krista)isasi
8o)okrista)in 8o)okrista)in?8i%okrista)in?8i%oh<a)in 8o)oh<a)in
Kesera(aman Butir?Krista)
E=ui(ranu)ar Ine=ui(ranu)ar Por'iritik?"itro'irik
Pani&iomor'ik Granu)ar 8i%i&iomor'ik Granu)ar A)otriomor'ik Granu)ar Kom%osisi inera) *
Kuarsa +; ,iri-,irin<a; &)). +untuk &i(unakan &ia(ram %erban&in(an se,ara 6enokris Kasar : mm - ,m; $e&an( 1 mm - : mm
Tabe) 1.! . asar Penamaan Batuan Beki Asam Interme&iet Ber&asarkan Perban&in(an K. 6e)s%ar en(an Tota) P)a(iok)as
+ Konse% 4)an 0i))iams; 17:2
Asam
K6 C!? T6 1? T6 @ K6 @ !? T6 1?D T6@ K6@ 1? T6
"u)kanik :iolit :iodasit ;asit
P)utonik >ranit &damelit >ranidiorit
Interme&iet
K6 C!? T6 1? T6 @ K6 @ !? T6 K6@ 1? T6
"u)kanik 7rachyt 7rachyandesit &ndesit
P)utonik yenit $ononit ;iorit
Pengelompokan berdasarkan 7eksturnya Basa
"u)kanik Basa)t
P)utonik Gabro
U)trabasa
P)utonik Peri&otite &an unite
Laboratorium Petrologi
1 Nama Batuan *
Tabe) 1. Pemba(ian Batuan Beku &ari Berba(ai As%ek C&:-&BH%
;&&: '%7:&B&& B&& -67H:$H;-H7 &&$
i"2 D 94 9 E 24 2 E AA4 AA4
<arna >elap >elap &bu0abu 7erang
-ndeks arna 'ltra mafik =+4 $afik (9+ E =+4) $afelsik (1+ E 9+4) 5elsik I 1+4 $ineralogi 8ipermelanik (+4 mafik) $elanokratik (A+0+4 mafik) $esokratik (3+4 mafik) %eukokratik (3+4 mafik) C C " % & 6 -
$agma G la#a 0 Hncer ental
ecenderungan tekstur
0 8olo0
hipokristalin 8ipokristalin 8olohialin 0 Cesikuler0skoria (kand. gas tinggi) Cesikuler (kand.gas sedang) Cesikuler (kand. gas rendah) 0 7ak ada0sedikit
gelas >elas umum
>elas umum0 banyak 0 &firik0porfiritik Porfiritik Porfiritik?#itro#
erik 5enokris 0 "li#in?piroksen? plagioklas basa?feldspatoid Piroksen?horn blende?biotit? plagioklas Biotit?Dhornble nde?kuarsa?plagi oklas?feldspar alkali 6ama B&&%7GB& &6-7G7HP:-7G P-%-7 &6;H-7G7: &8-&6;H -7G7:&-7 ;&-7G:-"%-7 P p % ' 7 " 6 - omposisi $ineral "li#in? piroksen?plagiokl as? spinel? hornblende "li#in? piroksen?plagio klas basa 8ornblende? piroksenDD? plagioklas? biotit? feldspar? alkali? kuarsaDD Biotit? kuarsa? feldspar alkali? hornblendeDDpl agioklas? musko#it 7ekstur 8olokristalin 6ama ;'6-7, PH:-;"7-7, 8":6B%H6;-7, H:PH67-6-7 >&B:"? ;-&B&G;"% H:-7 ;-":-7, $"6F"6-7, *H6-7 >:&6-7, &;&$H%-7,> :&6";-":-7
Laboratorium Petrologi
1=4#NT#8 I$K/IP$I BATUAN BEKU
enis Batuan ! Batuan Beku &sam Plutonik
<arna ! oklat
truktur ! $asif
7ekstur ! ;erajat ristalisasi ! 8olokristalin
;erajat >ranularitas ! 5anerik asar ( mm E 3+ mm ) emas !
0 B. ristal ! Huhedral
0 :elasi ! Panidiomorfik >ranular omposisi ! "rthoklas 9+4
uarsa 34 Plagioklas 1+4
Biotit 4
8ornblende A4 6ama Batuan ! Granit
BAB II
BATUAN PI/#KLA$TIK
Batuan piroklastik adalah batuan #olkanik klastik yang dihasilkan oleh serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan gunungapi. $aterial penyusun tersebut terendapkan dan terbatukan G terkonsolidasikan sebelum mengalami transportasi "re/or'ed# oleh air atau es ( <illiams, 1@2). Pada kenyataanya batuan hasil kegiatan gunungapi dapat berupa aliran la#a sebagaimana diklasifikasikan dalam batuan beku atau berupa produk ledakan ( e'slosi&# dari material yang bersifat padat, cair ataupun gas yang terdapat dalam perut gunung.
IL 1. K#P#NEN PENU$UN BATUAN PI/#KLA$TIK.
5isher (1@9) dan <illiams, (1@2) mengelompokkan material0material penyu sun batuan piroklastik menjadi!
A. Ke)om%ok ateria) Esensia) + 3uvenil
*ang termasuk dalam kelompok ini adalah material langsung dari magma yang diletuskan baik yang tadinya berupa padatan atau cairan serta buih magma. $assa yang tadinya berupa padatan akan menjadi blok piroklastik, massa cairan akan segera membeku selama diletuskan dan cenderung membentuk bom piroklastik dan buih magma akan menjadi batuan yang orous dan sangat ringan,
dikcnal dcngan batuapung ( umi(e #.
B. Ke)om%ok materia) Asesori +Cognate
*ang termasuk dalam kelompok ini adalah biia materialnya berasal dari endapan letusan sebelumnya dari gunungapi yang sama atau tubuh #olkanik yang lebih tua.
4. Ke)om%ok Asi&enta) +Bahan Asin(
*ang dimaksud dengan material asidental adalah material hamburan dari batuan dasa r yang lebih tua di baah gunung api tersebut, terutama adalah batuan
dinding di sekitar leher #olkanik. Batuannya dapat berupa batuan beku,endapan maupun batuan ubahan.
Laboratorium Petrologi
F a l l o u t P y r o c l a s t i c f l o w A r e a o f s l u m p i n g S e c o n
d a r y f l o w
T u r b i d i t y c u r r e n t s & m a s s f lo w V o l c a n o
s l o p e
F l o w f r o m l a n d
i n t o
W a t e r
S l u m p & f l o w
P y r o c l a s t i c f a l l F l o a t i n g p u m i c e F a l l o u t in t o w a t e r S h a r d s p r o d u c e d b y a t t r i ti o n F l o a t i n g p u m i c e V o l c a n i c l a s t i c g r a i n s V o l c a n i c l a s t i cS e d i m e n L a p i l i A s h 2 m m 6 4 m m L a p i l i s t o n e T u f f V i t r ic C r is t a l f l u i d B o m b s - B l o c k s -E j e c t e d e j e c t e d s o l i d A l o m e r a t V o l c a n i c b r e c c i a ! u s t L i t h i c " # " 6 m m P r y o c l a s t i c f a l l d e p o s i t V o l c a n i c l a s t i c f l o w d e p o s i t H y a l o c l a s t i t e s $ f r a m e n t e d % r a n u l a t e d b a s a l t i t i c l a & a t h r o u h c o n t a c t ' i t h ' a t e r - i n i m b r i t e s ( f l u i d i ) e d a s h * f l o ' s + - b a s e s u r e d e p o s i t s - m u d f l o ' ( la h a r d e p o s i t + p r o d u c e d b y F l o a t i n g p u m i c e S h a r d s a t t r i ti o n P I R O K L A S T I K F r a g m e n t a s i y g t e r b e n t u k a k i b a t p r o s e s y g b e r h u b u n g a n d e n g a n e r u p s i A U T O K L A S T I K F r a g m e n t a s i s c r in s i t u E P I K L A S T I K , r a m e n t a s i h a s i l r o m b a k a n b a t & o lk a n i k ( a k i b a t p r o s e s p e l a p u k a n % e r o s i + G a m b a r ! l l u s t r a s i t e r b e n t u k n y a p a r ti k e l " b u t i r a n # o l k a n i k h i n g g a p r o s e s s e d i m e n t a s i d a n li t i f i k a s i
Gambar !. 1. I)ustrasi terbentukn<a %artike)?butiran vu)kanik hin((a %roses se&imentasi &an )iti'ikasi
Tabe) !. 1 Kesetaraan %enamaan batuan %irok)astik; vu)kanik e%ik)astik &an se&imen
II. !. $T/UKTU/ AN TEK$TU/ BATUAN PI/#KLA$TIK
eperti halnya batuan #olkanik lainnya, batuan piroklastik mempunyai struktur #esikuler, skoria dan amigdaloidal. ika klastika pijar dilemparkan ke udara dan kemudian terendapkan dalam kondisi masih panas, memiliki kecenderungan mengalami pengelasan antara klastika satu dengan lainnya. truktur tersebut dikenal dengan pengelasan atau 2elded.
1. Ukuran Butir Pa&a Pirok)astik
'kuran butiran pada piroklastika tersebut merupakan salah satu kriteria untuk menamai batuan piroklastik tanpa mempertimbangkan cara terjadi endapan piroklastik tersebut.
Tabe) !. ! atrik nama en&a%an &an batuan %irok)astik ber&asarkan ukuran butirn<a.
&da tiga cara kejadian endapan piroklastik. Pengendapan yang dikarenakan gaya beratnya dikenal dengan piroklastik jatuhan. enis piroklastik ini umum terjadi di
setiap gunungapi. truktur dan teksturnya menyerupai batuan endapan. ;ua kelompok piroklastik yang lain adalah piroklastik aliran dan piroklastik hembusan.
!. erajat Pembun&aran * 8oundness 7
ebundaran adalah nilai membulat atau meruncingnya bagian tepi butiran pada batuan edimen lastik sedang dampai asar. ebundaran dibagi menjadi!
Laboratorium Petrologi
embun&ar $em%urna " 9ell 8ounded # 8ampir semua permukaan cembung ( *'uidimensional )
embun&ar *8ounded7 Pada umumnya memiliki permukaan bundar, ujung0 ujung dan tepi butiran cekung.
A(ak embun&ar *Subrounded7 Permukaan umumnya datar dengan ujung00 ujung yang membundar.
A(ak en<u&ut *Sub Angular7 Permukaan datar dengan ujung0ujung yang tajam
en<u&ut + Angular ; permukaan kasar dengan ujung0ujung butir runcing dan tajam
. erajat Pemi)ahan * Sorting 7
Pemilahan adalah keseragaman ukuran besar butir penyusun batuan endapan G sedimen. ;alam pemilahan dipergunakan pengelompokan sebagai berikut !
• Ter%i)ah baik *2ell sorted7. enampakan ini diperlihatkan oleh ukuran
besar butir yang seragam pada semua komponen batuan sediment.
• Ter %i )a h bu ru k *poorly sorted7 merupakan kenampakan pada batuan
sediment yang memiliki besar butir yang beragam dimulai dari lempung hingga kerikil atau bahkan bongkah.
• elain dua pengelompokan tersebut adakalanya seorang peneliti menggunakan
%emi)ahan se&an( untuk meakili kenampakan yang agak seragam.
II. . K#P#$I$I INE/AL BATUAN PI/#KLA$TIK A. inera)-inera) $ia)is
$ineral0mineral sialis terdiri dari !
Kuarsa +$i5!; ditemukan hanya pada batuan gunungapi yang kaya kandungan
silika atau bersifat asam.
6e)s%ar, baik alkali maupun kalsium felspar (a)
6e)s%atoi&; merupakan kelompok mineral yang terjadi jika kondisi larutan magma dalam keadaan tidak atau kurang jenuh silika.
B. inera) 6erroma(nesian
$erupakan kelompok mineral yang kaya kandungan 5e dan $g silikat yang kadang0kadang disusul oleh a silikat. $ineral tersebut hadir berupa kelompok mineral
Piroksen; mineral penting dalam batuan gunung api
#)ivin; merupakan mineral yang kaya akan besi dan magnesium dan miskin silika.
8ornb)en&e; biasan#a hadir dalam andesit
Biotit, merupakan mineral mika yang terdapat dalam batuan #olkanik berkomposisi intermediet hingga asam.
4. inera) Tambahan
*ang sering hadir adalah ilmenit dan magnetit. keduan#a merupakan mineral bijih. elain itu seringkali didapati mineral senyaa sulfida atau sulfur murni.
. inera) Ubahan
;alam batuan piroklastik mineral ubahan seringkali muncul saat batuan terlapukkan atau terkena alterasi hidrotermal. $ineral tersebut seperti! k )orit; e%i&ot; serisit; )imonit; montmori)onit &an )em%un(; ka)sit.
Laboratorium Petrologi
Gambar !.!. 8ubun(an (enetik antara %ro&uk en&a%an vu)kanik %rimer &an sekun&er
4#NT#8 I$K/IP$I BATUAN PI/#KLA$TIK
enis Batuan ! Batuan Piroklastik <arna ! &bu0abu
truktur ! $asif
7ekstur ! 0 'kuran butir ! %apillus (+,+9 E 2 mm) 0 ;erajat pembundaran ! $enyudut
0 ;erajat pemilahan ! 7erpilah Buruk
0 emas ! 7erbuka
omposisi ! 0 $ineral ialis ! uarsa 0 $ineral 5erromagnesia ! 8ornblende 0 $ineral 7ambahan ! ;ebu 8alus 6ama Batuan ! Batu)a%i)i
Laboratorium Petrologi
BAB III
BATUAN $EIEN
Pengertian umum mengenai batuan endapanGsedimen adalah batuan yang terbentuk akibat litifikasi bahan rombakan batuan asal atau hasil reaksi kimia maupun hasil kegiatan organisme.. ;imuka bumi ini dibandingkan dengan batuan beku, batuan endapan sangatlah sedikit, F #olume alaupun demikian penyebarannya di muka bumi menempati lebih dari A luasan. "leh karena itu batuan endapan merupakan
lapisan tipis di kulit bumi.
enampakan yang paling menonjol dari jenis batuan sedimen adalah perlapisan, struktur internal dan eksternal lapisan, bahan rombakan yang tidak kristalin, mengandung fosil dan masih banyak lagi. Pada edimen yang ristalin, umumnya monomineralik dan tergolong ke dalam batuan edimen 6on lastik seperti ri0ang kalsit gipsum &))
III. 1. PENGG#L#NGAN AN PENAAAN
Batuan sedimen dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu Batuan $e&imen K)astik dan Batuan se&imen Non K)astik
A. Batuan $e&imen K)astik
Batuan sedimen klastik terbentuk sebagai akibat pengendapan kembali rombakan batuan asal, baik batuan beku, batuan metamorf ataupun batuan sedimen yang lebih tua. &dapun fragmentasi batuan asal dimulai dari pelapukan, baik mekanik maupun kimiai, lalu tererosi, tertransportasi dan terendapkan pada cekungan pengendapan lalu mengalami proses ;iagenesa yaitu proses perubahan0perubahan pada temperatur rendah yang
meliputi ompaksi, ementasi, :ekristalisasi, &utigenesis, dan $etasomatisme, K)astik <an( bersi'at $i)ikaan + Breksi; Kon()omerat; Pasir; Lanau; Lem%un( K)astik <an( bersi'at Karbonatan + Ka)siru&ite; Ka)karenite; Ka)si)utite
B. Batuan $e&imen Non K)astik
7erbentuk dari :eaksi kimia atau kegiatan organisme. :eaksi kimia yaitu ristalisasi atau reaksi "rganik ( Penggaraman unsur E unsur laut, pertumbuhan kristal dari agregat kristal yang terpresipitasi dan replacement.
Nonk)astik bersi'at $i)ikaan + /ijan(
Non K)astik bersi'at Karbonatan + Batu Gam%in( Nonk)astik
III. !. PEE/1AN BATUAN $EIEN KLA$TIK Pemerian batuan sedimen klastik meliputi !
A. Tekstur
7ekstur adalah kenampakan yang berhubungan dengan ukuran dan bentuk butir serta susunannya " ettiohn, 197% #.
1. Ukuran Butir * rain Si;e 7
Pemerian ukuran butir didasarkan pada pembagian besar butir yang disampaikan oleh 9ent2orth <66, seperti di baah ini!
Tabe) .1. Ukuran butir %a&a batuan $e&imen +0ent3orth; 17!!
6. Pemi)ahan * Sorting 7
Pemilahan adalah keseragaman ukuran besar butir penyusun batuan endapan G sedimen. ;alam pemilahan dipergunakan pengelompokan sebagai berikut !
• Ter%i)ah baik *2ell sorted7. enampakan ini diperlihatkan oleh ukuran
besar butir yang seragam pada semua komponen batuan sediment.
Laboratorium Petrologi
• Ter %i ) ah b u ru k *poorly sorted7 merupakan kenampakan pada batuan
sediment yang memiliki besar butir yang beragam dimulai dari lempung hingga kerikil atau bahkan bongkah.
• elain dua pengelompokan tersebut adakalanya seorang peneliti
menggunakan %emi)ahan se&an( untuk meakili kenampakan yang agak seragam.
Gambar .1 erajat $ortasi
. Kebun&aran * 8oundness 7
ebundaran adalah nilai membulat atau meruncingnya bagian tepi butiran pada batuan sedimen klastik sedang sampai kasar. ebundaran dibagi menjadi
embun&ar $em%urna *9ell 8ounded7 8ampir semua permukaan cembung (Hkuidimensional.)
embun&ar *8ounded7 Pada umumnya memiliki permukaan bundar, ujung0 ujung dan tepi butiran cekung.
A(ak embun&ar *Subrounded7 Permukaan umumnya datar dengan ujung0 ujung yang membundar.
A(ak en<u&ut *Sub Angular7 Permukaan datar dengan ujung0ujung yang tajam
en<u&ut + Angular ; permukaan kasar dengan ujung0ujung butir runcing dan tajam
Gambar .! Ban(un Butiran $e&imen
Gambar . erajat Kebun&aran Butiran 2. Kemas * Fabric 7
emas yaitu banyak sedikitnya rongga antar butir pada batuan edimen. Batuan sediment yang memiliki kemas tertutup memiliki sedikit ruang antar butir dan sebaliknya batuan sediment yang berkemas terbuka berarti baha banyak ruang atau rongga antar butir yang cendrung tertutup yang memilki ukuran butir pasir halus hingga lempung karena pada ukuran tersebut cendrung sekali memiliki ruang antar butiran.
B. $truktur
truktur sedimen merupakan suatu kelainan dari perlapisan normal dari batuan sedimen yang diakibatkan oleh proses pengendapan dan keadaan energi pembentuknya. tudi truktur paling baik dilakukan di lapangan (Pettijhon, 1= ). Berdasarkan asalnya, struktur sedimen yang terbentuk dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu !
Laboratorium Petrologi
1. $truktur $e&imen Primer
7erbentuk karena proses sedimentasi, dapat merefleksikan mekanisme pengendapannya. truktur sedimen primer antara lain ! perlapisan, gelembur gelombang, perlapisan silang siur, kon#olut, perlapisan bersusun dan lain0lain.
!. $truktur $e&imen $ekun&er
7erbentuk setelah Proses sedimentasi, sebelum atau setelah diagenesa. $enunjukkan keadaan lingkungan pengendapanmya. ontoh truktur sedimen sekunder antara lain ! etak beban, cetak suling dll.
. $truktur #r(anik
truktur yang terbentuk oleh kegiatan organisme seperti molusca, cacing atau binatang lainnya. truktur organic antara lain ! kerangka, laminasi pertumbuhan dan lain0
lain.
truktur batuan sedimen yang penting adalah perlapisan. truktur ini umum terdapat pada batuan edimen lastik yang terbentuknya disebabkan beberapa faktor antara lain!
5aktor0faktor yang mempengaruhi kenampakan adanya struktur perlapisan adalah !
&danya perbedaan arna mineral.
&danya perbedaan ukuran besar butir.
&danya perbedaan komposisi mineral.
&danya perubahan macam batuan.
&danya perubahan struktur sedimen
&danya perubahan kekompakan
a,am - a,am Per)a%isan * 1. asi'
Bila tidak menunjukkan struktur dalam ( Pettijohn J Potter, 1A9 ) atau ketebalan lebih dari 12+ cm. ( $c. ee J <eir, 13 )
!. Per)a%isan $ejajar
Bila menunjukkan bidang perlapisan yang sejajar. . Laminasi *
Perlapisan sejajar yang memiliki ketebalannya kurang dari 1 cm. 7erbentuk dari suspensi tanpa energi mekanis.
2. Per)a%isan Pi)ihan
Bila perlapisan disusun oleh butiran yang berubah dari halus ke kasar pada arah #ertikal.
:. Per)a%isan $i)an( $iur
Perlapisan yang membentuk sudut terhadap bidang lapisan yang berada di atas atau dibaahnya dan dipisahkan oleh bidang erosi, terbentuk akibat intensitas arus yang berubah0ubah.
Pa&a Bi&an( Per)a%isan
$acam E macam yang penting antara lain !
Ge)embur (e)omban(; terbentuk sebagai akibat pergerakan air atau angin
/ekah kerut ; rekahan pada permukaan bidang perlapisan sebagai akibat proses penguapan
4etak su)in( ;cetakan sebagai akibat pengerusan media terhadap batuan dasar
4etak beban ; cetakan akibat pembebanan pada sedimen yang masih plastis.
Bekas jejak or(anisme ; bekas rayapan, rangka, apun tempat berhenti binatang
Laboratorium Petrologi
Gambar .2 Bentuk bentuk )a%isan se&imen
Tabe) . ! Pemba(ian )a%isan ber&asarkan keteba)ann<a +,. Kee0eir; 17:
:. Kom%osisi inera)
omposisi mineral dari batuan sedimen klastik dapat dibedakan menjadi ! 1. 6ra(men
5ragmen adalah bagian butiran yang berukuran lebih besar, dapat berupa pecahan0pecahan batuan, mineral, cangkang fosil dan at organik.
!. atrik +masa &asar
$atrik adalah butiran yang berukuran lebih kecil dari fragmen dan terletak diantaranya sebagai masa dasar. $atrik dapat berupa pecahan batuan, mineral atau fosil.
. $emen
emen adalah material pengisi rongga serta pengikat antar butir sedimen, dapat berbentuk &morf atau ristalin. Bahan bahan semen yang laim adalah !
$emen karbonat (kalsit dan dolomit)
$emen si)ika (kalsedon, kuarsit)
$emen oksi&a besi (limonit, hematit dan siderit)
Pada sedimen berbutir halus (lempung dan lanau) semen umumnya tidak hadir karena tidak adanya rongga antar butiran.
III. . PEE/IAN BATUAN $EIEN N#NKLA$TIK Pemerian batuan sedimen 6on lastik didasarkan pada !
1. Tekstur
7ekstur dibedakan menjadi !
a. Krista)in
7erdiri dari kristal0kristal yang interlo('ing . 'ntuk pemeriannya menggunakan skala 9enth2orth dengan modifikasi sebagai berikut !
Tabe) .. Pemerian Batu Pasir &ari ska)a 0ent3orth Nama Butir Besar Butir+mm
Berbutir kasar C !
Berbutir sedang 1?19 ! Berbutir halus 1?!:9 1?19 Berbutir sangat halus @ 1?!:9
b. Amor'
7erdiri dari mineral yang tidak membentuk kristal0kristal atau metamorf
!. $truktur
truktur batuan sedimen 6on klastik terbentuk oleh reaksi kimia maupun aktifitas organisme. $acam0macamnya !
a. Fossili&erous, struktur yang menunjukkan adanya fosil
b. +olitik ; struktur dimana fragmen klastik diselubungi oleh mineral non klastik, bersifat konsentrisdengan diameter kurang dari 2 mm.
c. Pisolitik , sama dengan oolitik tetapi ukuran diameternya lebih dari 2 mm. d. Konkresi, sama dengan oolitik namun tidak konsentris.
e. Cone in cone, strutur pada batu gamping kristalin berupa pertumbuhan kerucut per kerucut.
f. 1ioherm; tersusun oleh organisme murni insitu . g. 1iostorm, seperti bioherm namun bersifat klastik.
Laboratorium Petrologi
h. Septaria; sejenis konkresi tapi memiliki komposisi lempungan. iri khasnya adalah adanya rekahan0rekahan tak teratur akibat penyusutan bahan lempungan tersebut karena proses dehidrasi yang semua celah0celahnya terisi oleh mineral karbonat. i. oode; banyak dijumpai pada batugamping, berupa rongga0rongga yang terisi oleh
kristal0kristal yang tumbuh ke arah pusat rongga tersebut. ristal dapat berupa kalsit maupun kuarsa.
j. Styolit , kenampakan bergerigi pada batugamping sebagai hasil pelarutan.
. Kom%osisi inera) $onomineralik arbonat
III. 2. PEE/IAN BATUAN $EIEN KA/B#NAT
Batuan karbonat adalah batuan sedimen dengan komposisi yang dominan +)ebih &ari :5 terdiri dari mineral0mineral atau garam0garam karbonat, yang dalam praktek secara umum meliputi batugamping dan dolomit.
;alam praktikum, akan disajikan klasifikasi sebagai berikut ! A. Batu(am%in( K)astik *
&dalah Batugamping yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus batu gamping asal. ontoh ! alsirudit, alkarenit, alsilutit
B. Batu(am%in( Non K)astik
7erbentuk dari proses kimia maupun aktifitas organisme dan umum monomineralik. ;apat dibedakan !
8asi) biokimia ! bioherm, biostorm 8asi) )arutan kimia ! tra#ertin, tufa.
8asi) re%)a,ement ! batu gamping fosfat, batu gamping dolomit,batugamping silikat,dll.
III. :. PEE/IAN KA/B#NAT KLA$TIK
Pemeriannya meliputi tekstur, struktur dan komposisi mineral. A. Tekstur
Tabe) .2 Ukuran butir Batan $e&imen Karbonat K)astik
Nama butir Ukurun butir +mm
:udite 2
&renit +,+A2 E2
%utite D+,+A2
B. $truktur
Pemerian sama dengan batuan sedimen klastik. 4. Kom%osisi
7erdapat pemerian fragmen, matrik dan semen hanya terdapat perbedaan istilah ( 5olk, 19 ), meliputi !
a. A))o,hem ! sama seperti fragmen pada batuan sedimen klastik. a,am ma,am A))o,hem !
• Keran(ka or(anisme +ske)eta); berupa cangkang binatang atau kerangka hasil
pertumbuhan.
• #nterclas , merupakan butiran E butiran dari hasil abrasi batugamping yang telah
ada.
• Pisolit , merupakan butiran0butiran oolit berukuran lebih dari 2 mm.
• Pellet , 5ragmen menyerupai oolit tetapi tidak menunjukkan struktur konsentris .
b. ikrit *
$erupakan agregat halus berukuran 109 mikron, berupa kristal0kristal karbonat terbentuk secara biokimia atau kimia langsung dari presipitisasi dari air laut dan mengisi rongga antar butir.
,. $%arit *
$erupakan semen yang mengisi ruang antar butir dan rekahan, berukuran halus (+,+20+,1 mm), dapat terbentuk langsung dari sedimentasi secara insitu atau rekristalisasi dari mikrit.
III. 9. PEE/IAN KA/B#NAT N#N KLA$TIK
Pemeriannya sama dengan pemerian batuan sedimen 6on lastik lainnya hanya saja dalam jenis batuan memakai arbonat 6on lastik
Tabe) .: Nama-nama Batuan Karbonat
Laboratorium Petrologi
4#NT#8 I$K/IP$I
BATUAN $EIEN KLA$TIK
enis Batuan ! Batuan edimen lastik
<arna ! oklat
truktur ! %aminasi
7ekstur ! 0 'kuran butir ! Pasir 8alus ( +,12 E +,2 mm ) 0 ;erajat pembundaran ! :ounded
0 ;erajat pemilahan ! Baik
0 emas ! 7ertutup
omposisi ! 0 5ragmen ! uarsa 0 $atrik ! 8ornblende 0 emen ! ilika
6ama Batuan ! Batupasir ilikaan
4#NT#8 I$K/IP$I
BATUAN $EIEN N#N KLA$TIK
enis Batuan ! Batuan edimen 6on lastik <arna ! oklat
truktur ! $asif 7ekstur ! &morf
omposisi ! $onomeneralik ilika 6ama Batuan ! :ijang ( i"2)
Laboratorium Petrologi
4#NT#8 I$K/IP$I
BATUAN $EIEN KA/B#NAT KLA$TIK
enis Batuan ! Batuan edimen arbonat lastik <arna ! oklat
truktur ! $asif
7ekstur ! 0 'kuran butir ! &renite ( +,+A2 E 1 mm ) 0 ;erajat pembundaran ! :ounded
0 ;erajat pemilahan ! Baik
0 emas ! 7ertutup
omposisi ! 0 &llochem ! -nterclast
0 $ikrit ! alsit
0 parit ! arbonat
6ama Batuan ! alkarenite
4#NT#8 I$K/IP$I
BATUAN $EIEN KA/B#NAT N#NKLA$TIK
enis Batuan ! Batuan edimen arbonat 6on lastik <arna ! oklat
truktur ! 5ossiliferous 7ekstur ! &morf
omposisi ! $onomeneralik arbonat 6ama Batuan ! Batugamping Berfosil
BAB I"
BATUAN ETA#/6
Batuan metamorf adalah batuan yang dihasilkan dari perubahanEperubahan fundamental batuan yang sebelumnya telah ada. Proses metamorf terjadi dalam keadaan padat dengan perubahan kimiai dalam batas0batas tertentu saja dan meliputi prosesE proses rekristalisasi, orientasi dan pembentukan mineralEmineral baru dengan penyusunan kembali elemenEelemen kimia yang sebenarnya telah ada.
$etamorfosa adalah proses rekristalisasi di kedalaman kerak bumi (3 E 2+km) yang keseluruhannya atau sebagian besar terjadi dalam keadaan padat, yakni tanpa melalui fasa cair. Proses metamorfosa suatu proses yang tidak mudah untuk dipahami karena sulitnya menyelidiki kondisi di kedalaman dan panjangnya aktu.
Proses perubahan yang terjadi di sekitar muka bumi seperti pelapukan, diagenesa, sementasi sedimen tidak termasuk ke dalam pengertian metamorfosa.
I".1. TIPE-TIPE ETA#/6#$A A. etamor'osa Loka)
$etamorfisme ontak "Thermal#
Panas tubuh batuan intrusi yang diteruskan ke batuan sekitarnya, mengakibatkan metamorfosa kontak dengan tekanan berkisar antara 1+++E3+++ atm dan temperatur 3++E @+++. Pada metamorfisme kontak, batuan sekitarnya berubah menjadi horn&els atau
hornstone (batutanduk). usunan batu tanduk itu sama sekali tergantung pada batuan sedimen asalnya (batulempung) dan tidak tergantung pada jenis batuan beku di sekitarnya. Pada tipe metamorfosa lokal ini, yang paling berpengaruh adalah faktor suhu disamping faktor tekanan, sehingga struktur metamorfosa yang khas adalah non foliasi, antara lain hornfels itu sendiri.
$etamorfisme ;islokasiG;inamikGataklastik
Batuan ini dijumpai pada daerah yang mengalami dislokasi, seperti di sekitar sesar. Pergerakan antar blok batuan akibat sesar memungkinkan akan menghasilkan breksi sesar dan batuan metamorfik dinamik.
B. etamor'osa /e(iona)
$etamorfisme :egional ;inamotermal
Laboratorium Petrologi
$etamorfosa regional terjadi pada daerah luas akibat orogenesis. Pada proses ini pengaruh suhu dan tekanan berjalan bersama0sama.7ekanan yang terjadi di daerah tersebut berkisar sekitar 2+++ E 13.+++ bars ( 1 bar K 1+ A dyneGcm2), dan temperatur
berkisar antara 2++ E @+++..
$etamorfisme Beban
$etomorfisme regional yang terjadi jika bauan terbebani oleh sedimen yang tebal di atasnya. 7ekanan mempunyai peranan yang penting daripada suhu. $etamorfisme ini umumnya tidak disertai oleh deformasi ataupun perlipatan sebagaimana pada metamorfisme dinamotermal. $etamorfisme regional beban, tidak berkaitan dengan kegiatan orogenesa ataupun intrusi magma. 7emperatur pada metamorfisma beban lebih rendah daripada metamorfisme dinamotermal, berkisar antara 9++E9+ o. >erak0gerak
penetrasi yang menghasilkan skistositas hanya aktif secara setempat, jika tidak, biasanya tidak hadir.
$etamorfisme %antai amudera
Batuan penyusunnya merupakan material baru yang dimulai pembentukannya di punggungan tengah samudera. Perubahan mineralogy dikenal juga metamorfisme hidrotermal (oomb, 1A1). ;alam hal ini larutan panas (gas) memanasi retakan0retakan batuan dan menyebabkan perubahan mineralogi batuan sekitarnya. $etamorfisme semacam ini melibatkan adanya penambahan unsur dalam batuan yang dibaa oleh larutan panas dan lebih dikenal dengan metasomatisme.
I". !. PEE/IAN BATUAN ETA#/6 $truktur
truktur dalam batuan metamorf dapat dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu ! 1. $truktur 6o)iasi +schistosity *
;imana mineral baru menunjukkan penjajaran mineral yang planar. eringkali terjadi pada metamorfisme regional dan kataklastik.
truktur foliasi yang menunjukkan urutan derajad metamorfosa dari rendah ke tinggi !
Berasal dari batuan sedimen (lempung) yang berubah ke metamorfik, sangat halus dan keras, belahannya rapat, mulai terdapat daun0daun mika halus, memberikan arna kilap, klorit dan kuarsa mulai hadir. 'mumnya dijumpai pada batuan saba'2slate.
b. 5ilitikG h!liti'
:ekristalisasi lebih kasar daripada slatyclea#age, lebih mengkilap daripada batusabak, mineral mika lebih banyak dibanding slatyclea#age. $ulai terdapat mineral
lain yaitu tourmaline. ontoh batuannya adalah &ilit . c. -(histosa
$erupakan batuan yang sangat umum dihasilkan dari metamorfose regional, sangat jelas keping0kepingan mineral0mineral plat seperti mika, talk, klorit, hematit dan mineral lain yang berserabut. 7erjadi perulangan antara mineral pipih dengan mineral granular dimana mineral pipih lebih banya daripada mineral granular. orientasi penjajaran mineral pipih menerus
d. Gneistosa
enis ini merupakan metamorfosa derajad paling tinggi, dimana dimana terdapat mineral mika dan mineral granular, tetapi orientasi mineral pipihnya tidak menerusGterputus.
!. $truktur Non 6o)iasi *
;imana mineral baru tidak menunjukkan penjajaran mineral yang planar. eringkali terjadi pada metamorfisme kontakGtermal.
Pada struktur non foliasi ini hanya ada beberapa pembagian saja, yaitu ! a. Granulose2Horn&elsi'
$erupakan moaik yang terdiri dari mineral0mineral eLuidimensional serta pada jenis ini tidak ditemukan tidak menunjukkan clea#age (belahan). ontohnya antara
lain adalah marmer, kuarsit. b. 3iniasi
Pada jenis ini, akan ditemukan keidentikan yaitu berupa mineral0mineral menjarum dan berserabut, contohnya seperti serpentin dan asbestos.
c. ata'lasti'
uatu struktur yang berkembang oleh penghancuran terhadap batuan asal yang mengalami metamorfosa dinamo.
d. 5iloniti'
Laboratorium Petrologi
8ampir sama dengan struktur kataklastik, hanya butirannya lebih halus dan dapat dibelah0belah seperti skistose. truktur ini sebagai salah satu ciri adanya sesar.
e. Filoniti'
8ampir sama dengan struktur milonitik, hanya butirannya lebih halus lagi. f. Flaser
eperti struktur kataklastik, dimana struktur batuan asal berbentuk lensa tertanam pada masa dasar milonit.
g. ugen
uatu struktur batuan metamorf juga seperti struktur flaser, hanya lensa0lensanya terdiri dari butir0butir felspar, dalam masa dasar yang lebih halus.
TEK$TU/
$ineral batuan metamorfosa disebut mineral metamorfosa yang terjadi karena kristalnya tumbuh dalam suasana padat dan bukan mengkristal dalam suasana cair. arena itu kristal yang terjadi disebut blastos.
7ekstur pada batuan metamorf dibagi menjadi 2, yaitu ! a. ristaloblasti'
*aitu tektur pada batuan metamorf yang sama sekali baru terbentuk pada saat proses metamorfisme dan tekstur batuan asal sudah tidak kelihatan.
1. or&irobalsti'
eperti tekstur porfiritik pada batuan beku dimana terdapat masa dasar dan fenokris, hanya dalam batuan metamorf fenokrisnya disebut or&iroblast .
2. Granoblasti'
7ektur pada batuan metamorf dimana butirannya seragam. 3. 3eidoblasti'
;icirikan dengan susunan mineral dalam batuan saling sejajar dan terarah, bentuk mineralnya tabular.
9. ematoblasti'
;i sini mineral0mineralnya juga sejajar dan searah hanya mineral0mineralnya berbentuk prismatis, menyerat dan menjarum.
7ektur pada batuan metamorf dimana mineral0mineral pembentuknya berbentuk euhedral (baik).
A. Hiidiobalsti'
7ektur pada batuan metamorf dimana mineral0mineral pembentuknya berbentuk subhedral (sedang).
=. 8enobalsti'
7ektur pada batuan metamorf dimana mineral0mineral pembentuknya berbentuk anhedral (buruk).
b. alimsest (7ekstur isa) 1. lastoor&iriti'
isa tektur porfiritik batuan asal (batuan beku) yang masih nampak. 2. lasto&iti'
isa tektur ofitik pada batuan asal (batuan beku) yang masih nampak. 3. lastoseit
7ektur sisa dari batuan sedimen yang mempunyai ukuran butir lebih besar dari pasir ( seit ).
9. lastosamit
uatu tektur sisa dari batuan sedimen yang mempunyai ukuran butir pasir ( semit ).
. lastoellit
uatu tektur sisa dari batuan sedimen yang mempunyai ukuran butir lempung ( elit ).
I". . K#P#$I$I INE/AL
Berdasarkan bentuk kristal G mineralnya, dibagi menjadi ! A. $ineral Stress
&dalah mineral yang stabil dalam kondisi tertekan, dimana mineral ini berbentuk pipihatau tabular, prismatik. $ineral ini tumbuh memanjang dengan kristal tegak lurus
gaya.
ontohnya ! $ika, Feolit, 7remolit, &ktinolit, >laukofan, 8orblende, erpentin, ilimanit, yanit, &ntofilit.
Laboratorium Petrologi
1. $ineral Antistress
&dalah mineral yang terbentuk bukan dalam kondisi tekanan, umumnya berbentuk eLuidimensional.
ontohnya ! uarsa, >arnet, alsit, taurolit, 5eldpar, ordierit, Hpidot.
Berdasarkan jenis metamorfismenya mineral ini khas muncul pada jenis metamorfisme tertentu seperti !
a. Pada metamorfisme regional
yanit, taurolit, >arnet, ilimanit, 7alk, >laukofan. b. Pada metamorfisme termal
>arnet, &ndalusit, orondum.
I". 2. PENAAAN BATUAN ETA#/6
Penamaan batuan metamorfik dimaksudkan untuk mengenali dan memberikan informasi yang berarti pada batuan tersebut. &da kriteria utama dalam penamaannya, yaitu !
1. &sal batuan semula
2. $ineralogi batuan metamorf 3. 7ektsur
9. Penamaan secara khusus . 7ekstur dan mineralogi
-stilah metabasit, metapelit adalah batuan metamorf yang berasal dari batuan beku dan batuan sedimen, metasedimen, metabatupasir, metagranit, semua mengisyaratkan batuan semula. kis, >neis, 8ornfels, filit adalah penamaan berdasarkan pada terktur batuan metamorf tersebut. uarsit, erpentinit, adalah penamaan berdasarkan mineralogi.
Slate adalah batuan metamorf derajad sangat rendah, disusun oleh mineral pilosilikat sangat halus tersusun membentuk orientasi kesejajaran yang
memperlihatkan lembaran.
Filit adalah bertektur skistose tetapi disusun oleh mineral pilosilikat yang halus (dalam ukuran +,101 mm)
Sekis ditandai dengan penjajaran mineral pipih berukuran 1 mm sehingga mudah dikenali dengan mata telanjang. Pada sekis tampak kehadiran mineral pipih lebih melimpah daripada mineral granular.
neis berkristal sangat besar, dapat mencapai beberapa milimeter dan mineral tabularnya memperlihatkan foliasi. Batuan ini didominasi oleh mineral granular daripada mineral pipih (tabularGprismatik) yang menjajar. -stilah ortogenes dipakai untuk genes yang berasal dari batuan beku dan aragenes untuk genes yang berasal dari batuan sedimen.
Milonit merupakan batuan metemorf kataklastik yang disusun oleh matrik antara + hingga + 4 dan sisanya berupa porfiroklas. ika hampir keseluruhan terdiri dari matriks dan porfirokals kurang dari 1+ 4 maka disebut ultra milonit . ilonit adalah batuan metamorf kataklastik yang kaya akan mineral pilosilikat yang secara khas memperlihatkan seperti slate. edangkan batuan metamorfik yang bertekstur granoblastik di sekitar interusi dikenal dengan horn&els.
Berikut adalah nama0nama batuan metamorf berdasarkan penamaan yang khas padanya!
Sekis Hi0au adalah batuan metamorf yang berasal dari batuan beku basa, berarna hijau, berfoliasi, berderajad rendah, umumnya disusun oleh klorit,
epidot, aktinolit.
Sekis 1iru adalah berasal dari batuan beku, berarna gelap kebiruan, pada derajad sangat rendah, tekstur berfoliasi, arnanya berasal dari melimpahnya amfibol 6a terutana glaukofan dan krosit.
Am&ibolit utamanya disusun oleh mineral hijau gelap, horblende dan plagioklas dengan ditambah berbagai mineral aksesori.
Serpentinit adalah batuan berarna hijau, hitam atau kemerah0merahan, disusun secara mencolok oleh serpentin. Batuan ini berasal dari batuan beku ultrabasa.
=klogit adalah batuan metamorf berkomposisi utama garnet dan amfasit (piroksen klino hijau rumput) tanpa plagioklas dengan sedikit mineral aksesori kuarsa, kyanit, amfibol, eosit dan rutil.
ranulit adalah batuan metamorf dicirikan dengan tekstur granobalstik, berukuran butir seragam bahkan membentuk kristal yang sempurna (poligonal)
dan mineral penyusunnya terbentuk pada temperatur tinggi seperti feldpar, piroksen, amfibol.
Laboratorium Petrologi
Magmatit adalah pencampuran batuan metamorf, skis atau gneis pada derajad tinggi berselang seling dengan urat0urat batuan beku berkomposisi granitik hasil anateksis.
A6TA/ PU$TAKA
1. &nthony 8all, 1@, #gneous Petrology, %ongman -nc, 6e *ork, h =3.
2. Blatt, 8. $iddleton, dan >. $urray. :., 1=. +rigin o& Sedimentary 8ock , Prince08all, Hngleood, ;lifs.
3. Hhler,H.>., dan Blatt, 8., 1@2, Petrology #gneous Sedimentary and Metamorphic, 5reeman, ooper J ompany, 'nited tate of &merica, h =32. 9. 5isher, :.C. dan cmincke, 8.', 1@9, Pyroklastic 8ocks, pringer Cerlag, h 9=2 . 8uang, <.7., 1A2, Petrology, $c.>ra 8ill Book ompany, 6e *ork, an
5ransisco, 7oronto, %ondon.
A. ackson .., 1=+, 5e>t 1ook o& !ithology, $c. >ra 8ill Book ompany, 6e *ork.
=. oesoemadinata, :.P., 1@1, Prinsip-prinsip Sedimentasi , ;epartemen 7eknik >eologi, -7B.
@. Pettijohn, 5.., 1=, Sedimentary 8ock 5hird =dition, $arker and Bo Publisher.
. <illiams, 8, 7urner, 5. dan >ilbert .$., 19, Petrography ? An #ntroduction to he study o& rocks in thin section, 2st edition, <.8. 5reeman and ompany,
i. 6e *ork, h A2A
1+. <inkler 8.>.5., 1=, Petrogenesis o& Metamorphic 8ocks, 2nd Hdition, pring0
Cerlag, 6e *ork -nc.
11. <ilson, $., 1@, #gneous Petrogenesis A lobal 5ectonic Approach , %ondon ! i. ;epart of Harth ciences, 'ni#ersity of %eeds, h 9AA
12. *ardley B.<.;, 1@, An #ntroduction to Metamorphic Petrology, 1st Hdition,