MAKALAH
MAKALAH
“Cekungan Bali”
“Cekungan Bali”
MATA KULIAH : STRATIGRAFI INDONESIA
MATA KULIAH : STRATIGRAFI INDONESIA
Disusun Ole : Disusun Ole :
ASMORO !RIBADI DE"O ASMORO !RIBADI DE"O
F#D$#%&$& F#D$#%&$&
!RODI TEKNIK GEOLOGI
!RODI TEKNIK GEOLOGI
'URUSAN TEKNIK KEBUMIAN 'URUSAN TEKNIK KEBUMIAN FA
FAKULTKULTAS SAINS AS SAINS DAN TEDAN TEKNOLOGIKNOLOGI UNI(ERSITAS 'AMBI
UNI(ERSITAS 'AMBI $&#)
I*
!en+auluan
#*# La,a- Belakang Masala
Bali-Flores basin terletak di bagian tenggara margin Sunda Shield. basin adalah linear, dan membentuk depresi yang mendalam timur-barat yang berorientasi tektonik menempati Sunda Timur kembali wilayah busur Indonesia
Timur.
Secara keseluruhan, wilayah busur belakang terdiri dari beberapa depresi mendalam memanjang timur-barat yang menonjol, dari barat ke timur masing-masing termasuk Bali Basin, Lombok Trough, Basin Flores, dan Banda Basin.
ilayah !ulau Bali merupakan bagian dari kerangka sistem tektonik Indonesia yaitu "ona pertemuan lempeng tektonik, dimana lempeng Indo-#ustralia menyusup di bawah lempeng $urasia secara kon%ergen. !roses subduksi tersebut menghasilkan e&ek berupa struktur geologi sesar akti& di wilayah !ulau Bali dan sekitarnya, sehingga !ulau Bali termasuk kategori kawasan dengan tingkat akti&itas kegempaan yang tinggi. Berdasarkan keadaan tektonik tersebut akti&itas kegempaan di daerah !ulau Bali sangat dipengaruhi oleh dua generator gempabumi yaitu akti&itas subduksi lempeng dan akti&itas sesar naik di belakang busur atau biasa disebut 'Back #rc Thrust(
#*$ Ru.usan Masala
#*$*# Bagaimanakah tatanan tektonik cekungan Bali ) #*$*$ Bagaimanakah Stratigra&i *egional cekungan Bali ) #*% Tu/uan
#*%*# +ntuk mendeskripsikan tatanan tektonik cekungan Bali #*%*$ +ntuk mendeskripsikan Stratigra&i cekungan Bali
II*
!e.0aasan
$*# Ta,anan Tek,1nik Cekungan Bali
ekungan Bali adalah sempit ' / 0 km(, setengah lingkaran bentuk 'melihat dari South( cekungan, dengan kedalaman air secara bertahap mendapatkan lebih ke Timur dengan kedalaman maksimum ,1 km. cekungan
ini dibatasi di +tara oleh $- tren 2angean-3adura *idge yang ada sebagai batas selatan !aparan Sunda dan membentuk lereng yang signi&ikan tetapi bertahap ke Selatan.
4i Timur, ekungan Bali menyatu dengan Lombok Trough, dan menuju Selatan pulau %ulkanik Bali berakhir lembah di lereng sangat curam. 3enjelang barat dari ekungan Bali adalah perluasan timur +tara 5awa sedimen basin dan
Selat 3adura wilayah depresi.
Basin menerima sedimen diangkut dari utara 'Sunda Shel&(, dari barat 'Selat 3adura dan Timur Laut 5awa(, dan terutama dari Selatan 'Bali dan Lombok pulau %ulkanik(. Itu struktur lipat-dorong tampaknya terkait dengan +tara 5awa Tersier sedimen basin yang direpresentasikan sebagai sabuk lipat dorong tanjung. diduga !re-Tertiary re&lektor '2apur( ruang bawah tanah dari !aparan Sunda dapat ditelusuri ke +tara cekungan marjin bawah 2angean-Sepanjang *idge.
2elanjutan melengkung dari bagian tenggara Sunda Shel& margin ke bagian terdalam dari cekungan menunjukkan bahwa bantuan batimetri terbaik
dapat dijelaskan dengan membungkuk ke bawah dari kerak daripada turun warping terkait dengan penipisan kerak 'seperti halnya untuk 3akassar Baskom(.
4e&ormasi terkonsentrasi di sepanjang sisi selatan ekungan Bali dibentuk sebagai kali lipat kompresi atau struktur diapir seperti disebut Lipat Bali. Flip merupakan embrio untuk diapirism. Sebagian besar lipatan di daerah ini mencakup bagian sedimen utuh dan tidak terpotong. elemen mor&o-struktural ini perbanyakan Barat lebih mungkin dari Flores Thrust 6one. Lipatan yang lebih luas ke selatan menghasilkan sedikit &itur mor&ologi dan mewakili sedikit jumlah kon%ergensi. 2e Barat Bali Fold kehilangan ekspresi permukaan. Selat Lombok terletak Tenggara dari Basin Bali dan memisahkan pulau Bali Timur dan Lombok Barat. Selat ini dikaitkan dengan 7$-S depresi berorientasi yang mungkin terkait dengan keberadaan lintas busur patahan.
$*$ S,-a,ig-a2i Regi1nal Cekungan Bali
2ondisi geologi regional cekungan Bali dimulai dengan adanya kegiatan di lautan selama kala 3iosen Bawah yang menghasilkan batuan la%a bantal dan breksi yang disisipi oleh batu gamping. 4i bagian selatan terjadi pengendapan oleh batu gamping yang kemudian membentuk Formasi Selatan. 4i jalur yang berbatasan dengan tepi utaranya terjadi pengendapan sedimen yang lebih halus. !ada akhir kala !liosen, seluruh daerah pengendapan itu muncul di atas permukaan laut. Bersamaan dengan pengangkatan, terjadi pergeseran yang menyebabkan berbagai bagian tersesarkan satu terhadap yang lainnya. +mumnya sesar ini terbenam oleh bahan batuan organik atau endapan yang lebih muda. Selama kala !liosen, di lautan sebelah utara terjadi endapan berupa bahan yang berasal dari endapan yang kemudian menghasilkan Formasi #sah. 4i barat laut sebagian dari batuan muncul ke atas permukaan laut. Sementara ini semakin ke barat pengendapan batuan karbonat lebih dominan. Seluruh jalur itu pada akhir !liosen terangkat dan tersesarkan.
2egiatan gunung api lebih banyak terjadi di daratan, yang menghasilkan gunung api dari barat ke timur. Seiring dengan terjadinya dua kaldera, yaitu mula-mula kaldera Buyan-Bratan dan kemudian kaldera Batur, !ulau Bali masih mengalami gerakan yang menyebabkan pengangkatan di bagian utara. #kibatnya, Formasi !alasari terangkat ke permukaan laut dan !ulau Bali pada umumnya mempunyai penampang +tara-Selatan yang tidak simetris. Bagian selatan lebih landai dari bagian +tara. Stratigra&i regional berdasarkan !eta 8eologi Bali geologi Bali tergolong masih muda. Batuan tertua kemungkinan berumur 3iosen Tengah.
3enurut !urbohadiwidjoyo, '9:;(. dan Sandberg, '99( dalam 4ena '00(, secara geologi pulau bali masih muda, batuan tertua berumur miosen. Secara garis besar batuan di Bali dapat dibedakan menjadi beberapa satuan yaitu<
. Formasi +lakan
Formasi ini merupakan &ormasi tertua berumur 3iosen #tas, terdiri dari stumpuk batuan yang berkisar dari la%a bantal dan breksi basal dengan sisipan gampingan. 7ama &ormasi +lakan diambil dari nama kampung +lakan yang terdapat di tengah sebaran &ormasi itu. Bagian atas &ormasi ulakan adalah &ormasi Surga terdiri dari tu&a, na&al dan batu pasir. Singkapan yang cukup luas terdapat dibagaian tengah daerah aliran sungai Surga. 4isini batuan umumnya miring kearah selatan atau sedikit menenggara ':-9o( dengan kemiringan lereng hingga cukup curam '0-1o(. singkapan lain berupa jendela terdapat di baratdaya !upuan, dengan litologi yang mirip.
0. Formasi Selatan
Formasi ini menempati semenanjung Selatan. Batuannya sebagian besar berupa batugamping keras. menurut 2adar, '9:0( dalam 2.3 $jasta,
'991( tebalnya berkisar = meter, dan kemiringa menuju keselatan antara :-o . kandungan &osil yang terdiri dari Lepidocyclina emphalus, ycloclypeus Sp, >perculina Sp, menunjukan berumur 3iosen. Selain di semananjung selatan, &ormasi ini juga menempati !ulau 7usa !enida. ?. Formasi Batuan 8unung api !ulaki
2elompok batuan ini berumur pliosen, merupakan klompok batuan beku yang umumnya bersi&at basal, terdiri dari la%a dan breksi. Sebenarnya terbatas di dekat !ulaki. 3eskipu dipastikan berasal dari gunung api, tetapi pusat erupsinya tidak lagi dapat dikenali. 4i daerah ini terdapat sejumlah kelurusan yang berarah barat-timur, setidaknya sebagian dapat dihubungkan dengan persesaran. 3ata air panas yang terdapat di kaki pegunungan, pada perbatasan denga jalur datar di utara, dapat dianggap sebagai salah satu indikasi sisa %ulkanisme, dengan panas mencapai ;: dan bau belerang agak keras.
;. Formasi !rapatagung
2elompok batuan ini berumur !liosin, menempati daerah !rapatagung di ujung barat !ulau Bali. Selai batugamping dalam &ormasi ini terdapat pula batu pasir gampingan dan napal.
1. Formasi #sah
2elompok batuan ini brumur !liosen menyebar dari baratdaya Seririt ke timur hingga di baratdaya Tejakula. !ada lapisan bawah umumnya terdiri dari breksi yang beromponen kepingan batuan bersi&at basal, la%a, obsidian. Batuan ini umumnya keras karena perekatnya biasanya gampingan. 4ibagian atas tedapat la%a yang kerapkali menunjjukan rongga, kadang-kadang memperlihatkan lempengan dan umunya berbutir halus. 2erpakali 7ampak struktur bantal yang menunjukan suasana pengendapan laut.
= . Formasi batuan gunungapi kuarter bawah
2warter di Bali di 4ominasi oleh batuan bersal dari kegiatan gunung api. berdasarkan mor&ologinya dapat diperkirakan bahwa bagian barat pulau Bali ditempati oleh bentukan tertua terdiri dari la%a, breksi dan tu&a. Batuan yang ada basal, tetapi sebagian terbesar bersi&at andesit, semua batuan %olkanik tersebut dirangkum ke dalam Batuan 8unungapi 5emberana. Berdasarkan kedudukannya terdapat sedimen yang mengalasinya, umur &ormasi ini adalah kuarter bawah, seluruhnya merupakan kegiatan gunung api daratan.
!ada daerah andikusuma sampai 3elaya terdapat banyak bukit rendah yang merupakan trumbu terbentuk pada alas konglomerat dan
diatasnya menimbun longgokan kedalam &ormasi !alasari, suatu bentukan muda karena pengungkitan endapan disepanjang tepi laut.
:. Formasi batuan gunungapi kwarter
2egiaan %ulkanis pada kwarter menghasilkan terbentuknya sejumlah kerucut yang umumnya kini telah tidak akti& lagi. 8unungapi tersebut menghasikan batuan tu&a dan endapan lahar Buyan-Beratan dan Batur, batuan gunungapi 8unung Batur, batuan gunungapi 8unung #gung, batuan gunungapi Batukaru, la%a dari gunung !awon dan batuan gunungapi dari kerucut-kerucut subresen 8unung !ohen, 8unung Sangiang dan gunung Lesung. 8unungapi-gunungapi tersebut dari keseluruhannya hanya dua yang kini masih akti& yaitu 8unung #gung dan 8unung Batur di dalam 2aldera Batur.
Stratigra&i regional pulau Bali berdasarkan !eta 8eologi Bali menurut 4ony !urnomo, '0(.
2ala 8eologi Formasi
2warter $ndapan alu%ium terutama di sepanjang pantai, tepi 4anau Buyan, Bratan, dan Batur
Batuan gunung api dari krucut subresen 8unung !ohen, 8unung Sangiang, 8unung Lesung
La%a dari 8unung !awon
Batuan dari gunung api 8unung Batukaru Batuan gunung api 8unung #gung
Batuan gunung api 8unung Batur
Tu&a dari endapan lahar Buyan-Bratan dan Batur 2warter bawah Formasi !alasari< konglomerat, batu pasir,
batu gamping terumbu
Batuan gunung api 8unung Sraya
Batuan gunung api Buyan-Bratan !urba dan Batur !urba
Batuan gunung api 5embrana< la%a, breksi, dan tu&a dari 8unung 2latakan, 8unung 3erbuk, 8unung !atas, dan batuan yang tergabung !liosen Formasi #sah< la%a, breksi, tu&a batuapung,
dengan isian rekahan bersi&at gampingan Formasi !rapat #gung< batu gamping, batu pasir gampingan,
Batuan gunung api !ulaki< la%a dan breksi
3iosen @ !leosen Formasi Selatan< terutama batugamping
3iosen Tengah-#tas Formasi Sorga< tu&a, napal, batu pasir
3iosen Bawah-#tas Formasi +lukan< breksi gunung api, la%a, tu&a dengan sisipan batuan gampingan
III* Kesi.3ulan
• ekungan Bali berukuran sempit ' / 0 km(, setengah lingkaran bentuk
'melihat dari South( cekungan, dengan kedalaman air secara bertahap mendapatkan lebih ke Timur dengan kedalaman maksimum ,1 km.
• 2ondisi geologi regional Bali dimulai dengan adanya kegiatan di lautan
selama kala 3iosen Bawah yang menghasilkan batuan la%a bantal dan breksi yang disisipi oleh batu gamping
• Statigra&i regional cekungan bali terdiri dari beberapa &ormasi batuan
diantaranya 'dari yang tertua - muda( < Formasi +lakan, Formasi Selatan, Formasi Batuan 8unung api !ulaki, Formasi !rapatagung, Formasi #sah, Formasi batuan gunungapi kuarter bawah, Formasi batuan gunungapi kwarter,
Da2,a- !us,aka
!rasetyo, Aardi. 990. The Bali-Flores Basin< geological transition &rom e/tensional to subseuent compressional de&ormation < 3arine 8eological Institute.
!urnomo, 4ony. 0. Pulau Bali.Singaraja < 8eogra&i +SB.
http<CCuchanklageni.blogspot.co.idC01CCtektonik-pulau-bali.html