• Tidak ada hasil yang ditemukan

Batuk darah A # ml/4 *am dan dalam pengamatan batuk darah tidak berhenti

Dalam dokumen TB Paru Putus Obat (Halaman 29-36)

Batuk darah C # ml/4 *am tetapi A 5 ml/4 *am dan

pada pemeriksaan :b C ' gr, batuk darah masih

berlangsung

Batuk darah C # ml/4 *am tetapi A 5 ml/4 *am dan

pada pemeriksaan :b A' gr dan pada pengamatan

selama 4% *am dengan pengobatan konserati+, batuk darah

masih berlangsung

Sumber perdarahan yang terjadi pada hem"ptisis bisa berasal dari sirkulasi  pulm"ner yang memperdarahi al)e"lar dan duktus al)e"lar ataupun dari sirkulasi

 br"nkial yang

memperdarahi trakea, bronkus, bronkiolus, eso+agus,

mediastinum posterior, dan asa asorum arteri pulmoner

Sirkulasi br"nkial terdiri dari arteri dan )ena br"nkialis. Sirkulasi  pulm"ner berperan dalam pertukaran gas dan enderung memiliki tekanan yang

rendah sehingga perdarahan yang berasal dari sirkulasi pulm"ner hanya menyebabkan hem"ptisis dengan )"lume yang sedikit sedangkan sirkulasi  br"nkial enderung memiliki tekanan tinggi sehingga seringkali menyebabkan

hem"ptisis masi+.

3..3 Cti"l"gi

,em"ptisis dapat disebabkan "leh berbagai maam k"ndisi seperti in+eksi keganasan trauma kelainan hemat"l"gi jantung pembuluh darah dan iatr"genik. i antara penyebab hem"ptisis tersebut in+eksi merupakan penyebab yang paling  banyak dengan presentase 0#0.

!uberkul"sis merupakan salah satu in+eksi pada saluran perna+asan yang dapat menyebabkan terjadinya hem"ptisis. &erdarahan yang terjadi pada tuberkul"sis disebabkan "leh rupturnya aneurisma arteri pulm"ner 5aneurisma -asmussen7 peahnya anast"m"sis br"nk"pulm"ner atau pr"ses er"si+ pada arteri br"nkialis. &r"ses in+lamasi yang terjadi akibat in+eksi kuman !6 dapat merusak dinding end"tel dan jaringan elastin pem

buluh darah, sehingga

pembuluh darah mudah ruptur dan menebabkan ter*adina

perdarahan

3..4 iagn"sis

,em"ptisis perlu dibedakan dari epistaksis 5perdarahan dari saluran na+as atas7 dan hematemesis 5perdarahan dari saluran erna7 sehingga perlu dilakukan anamnesis yang ermat terhadap pasien. &emeriksaan +isik dan penunjang juga diperlukan untuk menari tahu penyebab yang mendasari terjadinya hem"ptisis.

&ada hem"ptisis darah kelur menyertai batuk berwarna segar dan bersi+at  basa. sedangkan pada hematemesis darah keluar disertai mual dan muntah

 berwarna kehitaman berampur dengan makanan dan bersi+at asam. perdarahan  pada epistaksis biasanya disebabkan karena trauma dan sumber perdarahan dapat

di l"kalisasi dengan pemeriksaan rin"sk"pi anteri"r dan "r"+aring.

(ntuk mengetahui )"lume darah yang keluar darah ditampung dalam p"t selama 4 jam. &erlu dilakukan "bser)asi tanda )ital untuk menegah pasien agar  tidak sy"k.

emeriksaan +oto toraks dapat dilakukan untuk

membantu menegakan diagnosis penakit ang mendasari

ter*adina batuk darah, memperkirakan apakah ter*adi aspirasi,

dan mengetauhi lokasi sumber perdarahan

35 6atalaksana

!ujuan penatalaksanaan hem"ptisis terdiri dari tiga p"in yaitu 517 menghentikan perdarahanJ 57 menegah as+iksiaJ dan 537 meng"bati penyebab  perdarahan.

&ri"ritas utama dalam penatalaksanaan hem"ptisis adalah menjaga jalan na+as "ksigenasi yang "ptimal serta stabilisasi status hem"dinamik. jika sumber   perdarahan di ketahui pasien dapat dip"sisikan dengan p"sisi lateral dekubitus

dengan menghadap ke sisi yang sakit. ,al ini dilakukan untuk menegah aspirasi

darah ke paru yang sehat. &enting untuk dilakukan edukasi terhadap pasien agar  tidak menahan batuk karena hal tersebut dapat menyebabkan as+iksia akibat darah yang menumpuk di saluran na+as.

C)aluasi jalan na+as dan pemantauan tanda )ital perlu dilakukan seara  berkala. 2ika perdarahan yang terjadi hanya sedikit atau berupa berak dan tidak 

mengganggu pr"ses pertukaran gas maka sebaiknya diagn"sis ditegakkan terlebih dahulu untuk menentukan terapi yang sesuai. &ada pasien hem"ptisis ringan yang hasil pemeriksaan radi"l"ginya tidak menunjukkan kelainan dapat di"bser)asi rawat jalan dan dipertimbangkan pemberian antibi"tik jika berdasarkan klinis  pasien diurigai mengalami in+eksi saluran perna+asan. 2ika diurigai keganasan

dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan ?! san dan br"nk"sk"pi.

&asien yang mengalami hem"ptisis masi+ perlu penanganan yang intensi+  "leh karena angka m"rtalitas yang tinggi. &ada kasus hem"ptisis masi+ 9 kematian disebabkan karena as+iksia akibat pembekuan dalam saluran na+as.

;angkah utama dalam penanganan hem"ptisis masi+ adalah sebagai  berikut:

1. &r"teksi jalan napas dan stabilisasi pasien.

&ada tahap ini pasien diberikan "ksigen resusitasi airan serta k"reksi k"agul"pati. Obser)asi dilakukan seara berkala sambil diari sumber perdarahan.

. ;"kalisasi sumber perdarahan dan penyebab perdarahan.

2ika pasien sudah dalam k"ndisi stabil dapat dilakukan  pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui sumber dan penyebab  perdarahan. &emeriksaan dapat dilakukan dengan +"t" t"raks ?! san

t"raks angi"gra+i dan br"nk"sk"pi 3. !erapi spesi+ik

&emberian terapi spesi+ik bertujuan untuk menghentikan  perdarahan serta menegah terjadinya perdarahan berulang. apat dilakukan bilasan garam +isi"l"gis pemberian epine+rin serta tr"mbin +ibrin"gen dengan menggunakan br"nk"sk"p. Selain itu pasien juga perlu

diberikan peng"batan sesuai dengan penyakit yang mendasari terjadinya  perdarahan.

!indakan de+initi+ berupa pembedahan diindikasikan pada batuk darah yang menganam nyawa dengan dapat syarat sumber perdarahan diketahui dengan jelas.

A I' PE"AHASAN 1. Anamnesis

ari hasil anamnesis diketahui pasien mengeluh sesak na+as yang semakin memberat sejak 3 jam sebelum masuk rumah sakit. Selain itu keluhan diawali  batuk berdarah. arah berwarna merah segar dan )"lume darah yang keluar 

sekitar satu gelas 5><# 90 7. &asien mengeluh batuk berdarah disertai dahak 

yang berwarna hijau kekuningan. &asien mengatakan keluhan batuknya timbul setiap saat dan mengganggu tidurnya.

6erdasarkan hasil anamnesis tersebut pasien ini diduga menderita tuberkul"sis. %emungkinan lain yang bisa menyebabkan keluhan serupa adalah  penyakit pneum"nia br"nkiektasis dan br"nkhitis. $amun jika dilihat dari mani+estasi klinisnya gejala#gejala yang dialami "leh pasien ini lebih mengarah ke tuberkul"sis seperti batuk lebih dari 3 minggu batuk darah sesak na+as  penurunan berat badan dan berkeringat di malam hari. Sedangkan pada penyakit  pneum"nia gejala batuk enderung disertai demam yang tinggi dan sesak  penurunan berat badan yang tidak terlalu tajam.

Selain itu pasien pernah menderita !6 paru pada  tahun yang lalu dan mendapatkan OA! tetapi baru  bulan peng"batan pasien merasa sudah mengalami perbaikan dan pasien berhenti mengk"nsumsi "bat !6 paru tersebut. ,al ini dapat dikatakan pasien mempunyai riwayat putus "bat.

. &emeriksaan 'isik 

&ada pemeriksaan +isik pasien tampak sakit sedang dan kesadaran "mp"s mentis. !ekanan darah rendah 584<7 +rekuensi pernapasan 8@<m. *ndeks massa tubuh pasien termasuk dalam kateg"ri underweight dikarenakan malnutrisi yang dialami pasien. &ada k"njungti)a pasien tampak anemis sementara pada  pemeriksaan paru tidak terdapat kelainan.

,asil pemeriksaan pasein juga mendukung kemungkinan !6 karena pada  pneum"nia biasanya didapatkan kelainan pada pemeriksaan +isik seperti suhu tubuh yang sangat tinggi dan pada pemeriksaan +isik dapat ditemukan adanya sura na+as tambahan r"nkhi. &ada br"nkiektasis didaptkan r"nkhi basah mengi dan  jari tabuh.

3. &emeriksaan &enunjang

&ada pemeriksaan lab"rat"rium didapatkan hem"gl"bin yang rendah kadar leuk"sit yang tinggi5leuk"sit"sis7 tr"mb"sit"sis peningkatan ;C hip"natremia dan hiperglikemia.

&ada pemeriksaan radi"l"gi berupa +"t" th"ra@ &A tampak +ibr"in+iltrat di lapangan atas kedua paru yang menunjukkan kesan !6 paru. &asien ini juga sudah dilakukan pemeriksaan dahak mikr"sk"pis langsung sewaktu namun hasilnya  belum ada.

4. !atalaksana

%arena pasien datang dengan keadaan sesak pasien diberikan "ksigen  liter menggunakan nasal kanul dan terpasang $a?l 0=  900  untuk  menstabilkan hem"dinamik pasien. Selain itu perlu dilakukan pemantauan terhadap +rekuensi na+as dan keadaan pasien untuk menegah terjadinya sy"k  ataupun as+iksia. 6atuk darah perlu ditampung untuk menilai )"lume darah yang keluar dalam 4 jam. !etapi karena pasien tidak mengeluh batuk darah lagi maka ukup diberikan terapi sup"rti+ dan pemantauan tanda )ital. &asien juga mengalami hiperglikemia sehingga dik"nsulkan ke penyakit dalam terlebih dahulu.

&asien diberikan OA! karena hem"ptisis di *nd"nesia paling sering disebabkan "leh !6 paru. &asien diberikan OA! kateg"ri  karena pasien ini termasuk kasus !6 putus "bat. -egimen yang diberikan yaitu -i+ampisin dengan d"sis 490mg *s"niaFid 300 mg &iraFinamid 1000mg dan Ctambut"l 1000mg.

Dalam dokumen TB Paru Putus Obat (Halaman 29-36)

Dokumen terkait