Batuk darah C # ml/4 *am tetapi A 5 ml/4 *am dan
pada pemeriksaan :b C ' gr, batuk darah masih
berlangsung
Batuk darah C # ml/4 *am tetapi A 5 ml/4 *am dan
pada pemeriksaan :b A' gr dan pada pengamatan
selama 4% *am dengan pengobatan konserati+, batuk darah
masih berlangsung
Sumber perdarahan yang terjadi pada hem"ptisis bisa berasal dari sirkulasi pulm"ner yang memperdarahi al)e"lar dan duktus al)e"lar ataupun dari sirkulasi
br"nkial yang
memperdarahi trakea, bronkus, bronkiolus, eso+agus,
mediastinum posterior, dan asa asorum arteri pulmoner
Sirkulasi br"nkial terdiri dari arteri dan )ena br"nkialis. Sirkulasi pulm"ner berperan dalam pertukaran gas dan enderung memiliki tekanan yang
rendah sehingga perdarahan yang berasal dari sirkulasi pulm"ner hanya menyebabkan hem"ptisis dengan )"lume yang sedikit sedangkan sirkulasi br"nkial enderung memiliki tekanan tinggi sehingga seringkali menyebabkan
hem"ptisis masi+.
3..3 Cti"l"gi
,em"ptisis dapat disebabkan "leh berbagai maam k"ndisi seperti in+eksi keganasan trauma kelainan hemat"l"gi jantung pembuluh darah dan iatr"genik. i antara penyebab hem"ptisis tersebut in+eksi merupakan penyebab yang paling banyak dengan presentase 0#0.
!uberkul"sis merupakan salah satu in+eksi pada saluran perna+asan yang dapat menyebabkan terjadinya hem"ptisis. &erdarahan yang terjadi pada tuberkul"sis disebabkan "leh rupturnya aneurisma arteri pulm"ner 5aneurisma -asmussen7 peahnya anast"m"sis br"nk"pulm"ner atau pr"ses er"si+ pada arteri br"nkialis. &r"ses in+lamasi yang terjadi akibat in+eksi kuman !6 dapat merusak dinding end"tel dan jaringan elastin pem
buluh darah, sehingga
pembuluh darah mudah ruptur dan menebabkan ter*adina
perdarahan
3..4 iagn"sis
,em"ptisis perlu dibedakan dari epistaksis 5perdarahan dari saluran na+as atas7 dan hematemesis 5perdarahan dari saluran erna7 sehingga perlu dilakukan anamnesis yang ermat terhadap pasien. &emeriksaan +isik dan penunjang juga diperlukan untuk menari tahu penyebab yang mendasari terjadinya hem"ptisis.
&ada hem"ptisis darah kelur menyertai batuk berwarna segar dan bersi+at basa. sedangkan pada hematemesis darah keluar disertai mual dan muntah
berwarna kehitaman berampur dengan makanan dan bersi+at asam. perdarahan pada epistaksis biasanya disebabkan karena trauma dan sumber perdarahan dapat
di l"kalisasi dengan pemeriksaan rin"sk"pi anteri"r dan "r"+aring.
(ntuk mengetahui )"lume darah yang keluar darah ditampung dalam p"t selama 4 jam. &erlu dilakukan "bser)asi tanda )ital untuk menegah pasien agar tidak sy"k.
emeriksaan +oto toraks dapat dilakukan untuk
membantu menegakan diagnosis penakit ang mendasari
ter*adina batuk darah, memperkirakan apakah ter*adi aspirasi,
dan mengetauhi lokasi sumber perdarahan
35 6atalaksana
!ujuan penatalaksanaan hem"ptisis terdiri dari tiga p"in yaitu 517 menghentikan perdarahanJ 57 menegah as+iksiaJ dan 537 meng"bati penyebab perdarahan.
&ri"ritas utama dalam penatalaksanaan hem"ptisis adalah menjaga jalan na+as "ksigenasi yang "ptimal serta stabilisasi status hem"dinamik. jika sumber perdarahan di ketahui pasien dapat dip"sisikan dengan p"sisi lateral dekubitus
dengan menghadap ke sisi yang sakit. ,al ini dilakukan untuk menegah aspirasi
darah ke paru yang sehat. &enting untuk dilakukan edukasi terhadap pasien agar tidak menahan batuk karena hal tersebut dapat menyebabkan as+iksia akibat darah yang menumpuk di saluran na+as.
C)aluasi jalan na+as dan pemantauan tanda )ital perlu dilakukan seara berkala. 2ika perdarahan yang terjadi hanya sedikit atau berupa berak dan tidak
mengganggu pr"ses pertukaran gas maka sebaiknya diagn"sis ditegakkan terlebih dahulu untuk menentukan terapi yang sesuai. &ada pasien hem"ptisis ringan yang hasil pemeriksaan radi"l"ginya tidak menunjukkan kelainan dapat di"bser)asi rawat jalan dan dipertimbangkan pemberian antibi"tik jika berdasarkan klinis pasien diurigai mengalami in+eksi saluran perna+asan. 2ika diurigai keganasan
dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan ?! san dan br"nk"sk"pi.
&asien yang mengalami hem"ptisis masi+ perlu penanganan yang intensi+ "leh karena angka m"rtalitas yang tinggi. &ada kasus hem"ptisis masi+ 9 kematian disebabkan karena as+iksia akibat pembekuan dalam saluran na+as.
;angkah utama dalam penanganan hem"ptisis masi+ adalah sebagai berikut:
1. &r"teksi jalan napas dan stabilisasi pasien.
&ada tahap ini pasien diberikan "ksigen resusitasi airan serta k"reksi k"agul"pati. Obser)asi dilakukan seara berkala sambil diari sumber perdarahan.
. ;"kalisasi sumber perdarahan dan penyebab perdarahan.
2ika pasien sudah dalam k"ndisi stabil dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui sumber dan penyebab perdarahan. &emeriksaan dapat dilakukan dengan +"t" t"raks ?! san
t"raks angi"gra+i dan br"nk"sk"pi 3. !erapi spesi+ik
&emberian terapi spesi+ik bertujuan untuk menghentikan perdarahan serta menegah terjadinya perdarahan berulang. apat dilakukan bilasan garam +isi"l"gis pemberian epine+rin serta tr"mbin +ibrin"gen dengan menggunakan br"nk"sk"p. Selain itu pasien juga perlu
diberikan peng"batan sesuai dengan penyakit yang mendasari terjadinya perdarahan.
!indakan de+initi+ berupa pembedahan diindikasikan pada batuk darah yang menganam nyawa dengan dapat syarat sumber perdarahan diketahui dengan jelas.
A I' PE"AHASAN 1. Anamnesis
ari hasil anamnesis diketahui pasien mengeluh sesak na+as yang semakin memberat sejak 3 jam sebelum masuk rumah sakit. Selain itu keluhan diawali batuk berdarah. arah berwarna merah segar dan )"lume darah yang keluar
sekitar satu gelas 5><# 90 7. &asien mengeluh batuk berdarah disertai dahak
yang berwarna hijau kekuningan. &asien mengatakan keluhan batuknya timbul setiap saat dan mengganggu tidurnya.
6erdasarkan hasil anamnesis tersebut pasien ini diduga menderita tuberkul"sis. %emungkinan lain yang bisa menyebabkan keluhan serupa adalah penyakit pneum"nia br"nkiektasis dan br"nkhitis. $amun jika dilihat dari mani+estasi klinisnya gejala#gejala yang dialami "leh pasien ini lebih mengarah ke tuberkul"sis seperti batuk lebih dari 3 minggu batuk darah sesak na+as penurunan berat badan dan berkeringat di malam hari. Sedangkan pada penyakit pneum"nia gejala batuk enderung disertai demam yang tinggi dan sesak penurunan berat badan yang tidak terlalu tajam.
Selain itu pasien pernah menderita !6 paru pada tahun yang lalu dan mendapatkan OA! tetapi baru bulan peng"batan pasien merasa sudah mengalami perbaikan dan pasien berhenti mengk"nsumsi "bat !6 paru tersebut. ,al ini dapat dikatakan pasien mempunyai riwayat putus "bat.
. &emeriksaan 'isik
&ada pemeriksaan +isik pasien tampak sakit sedang dan kesadaran "mp"s mentis. !ekanan darah rendah 584<7 +rekuensi pernapasan 8@<m. *ndeks massa tubuh pasien termasuk dalam kateg"ri underweight dikarenakan malnutrisi yang dialami pasien. &ada k"njungti)a pasien tampak anemis sementara pada pemeriksaan paru tidak terdapat kelainan.
,asil pemeriksaan pasein juga mendukung kemungkinan !6 karena pada pneum"nia biasanya didapatkan kelainan pada pemeriksaan +isik seperti suhu tubuh yang sangat tinggi dan pada pemeriksaan +isik dapat ditemukan adanya sura na+as tambahan r"nkhi. &ada br"nkiektasis didaptkan r"nkhi basah mengi dan jari tabuh.
3. &emeriksaan &enunjang
&ada pemeriksaan lab"rat"rium didapatkan hem"gl"bin yang rendah kadar leuk"sit yang tinggi5leuk"sit"sis7 tr"mb"sit"sis peningkatan ;C hip"natremia dan hiperglikemia.
&ada pemeriksaan radi"l"gi berupa +"t" th"ra@ &A tampak +ibr"in+iltrat di lapangan atas kedua paru yang menunjukkan kesan !6 paru. &asien ini juga sudah dilakukan pemeriksaan dahak mikr"sk"pis langsung sewaktu namun hasilnya belum ada.
4. !atalaksana
%arena pasien datang dengan keadaan sesak pasien diberikan "ksigen liter menggunakan nasal kanul dan terpasang $a?l 0= 900 untuk menstabilkan hem"dinamik pasien. Selain itu perlu dilakukan pemantauan terhadap +rekuensi na+as dan keadaan pasien untuk menegah terjadinya sy"k ataupun as+iksia. 6atuk darah perlu ditampung untuk menilai )"lume darah yang keluar dalam 4 jam. !etapi karena pasien tidak mengeluh batuk darah lagi maka ukup diberikan terapi sup"rti+ dan pemantauan tanda )ital. &asien juga mengalami hiperglikemia sehingga dik"nsulkan ke penyakit dalam terlebih dahulu.
&asien diberikan OA! karena hem"ptisis di *nd"nesia paling sering disebabkan "leh !6 paru. &asien diberikan OA! kateg"ri karena pasien ini termasuk kasus !6 putus "bat. -egimen yang diberikan yaitu -i+ampisin dengan d"sis 490mg *s"niaFid 300 mg &iraFinamid 1000mg dan Ctambut"l 1000mg.