• Tidak ada hasil yang ditemukan

TB Paru Putus Obat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TB Paru Putus Obat"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PRESENTASI KASUS PRESENTASI KASUS

HEMOPTISIS ET CAUSA TB PARU

HEMOPTISIS ET CAUSA TB PARU

Oleh: Oleh: Hazrina Julia Hazrina Julia 1113103000048 1113103000048 Pembimbing Pembimbing:: Dr. Darma Setyakusuma, S.P Dr. Darma Setyakusuma, S.P

KEPANITERAAN K!INIK PU!"#N#!#$I KEPANITERAAN K!INIK PU!"#N#!#$I

RSUP %AT"A&ATI RSUP %AT"A&ATI

PR#$RA" STUDI KED#KTERAN DAN PR#%ESI D#KTER  PR#$RA" STUDI KED#KTERAN DAN PR#%ESI D#KTER 

%AKU!

%AKU!TTAS KEDAS KED#KTERAN #KTERAN DAN DAN I!"U I!"U KESEHATKESEHATANAN UNI'ERSITAS IS!A" NE$ERI S(ARI% HIDA(ATU!!AH UNI'ERSITAS IS!A" NE$ERI S(ARI% HIDA(ATU!!AH

JAKARTA JAKARTA

)*+ )*+

KAT

KATA PEN$A PEN$ANTAR ANTAR 

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua.

(2)

Segala puji dan syukur kehadirat Allah S! !uhan semesta alam yang Segala puji dan syukur kehadirat Allah S! !uhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan ridh"#$ya saya dapat menyelesaikan kasus dalam telah melimpahkan rahmat dan ridh"#$ya saya dapat menyelesaikan kasus dalam %epaniteraan %linik &aru 'akultas %ed"kteran (ni)ersitas *slam $egeri Syari+  %epaniteraan %linik &aru 'akultas %ed"kteran (ni)ersitas *slam $egeri Syari+  ,idayatullah di -S(& 'atmawati. Sh"lawat serta salam tetap terurahkan kepada ,idayatullah di -S(& 'atmawati. Sh"lawat serta salam tetap terurahkan kepada  $abi /uhammad SA

 $abi /uhammad SA  yang selalu menjadi panutan kehidupan umyang selalu menjadi panutan kehidupan umat manusia.at manusia. alam kesempatan ini saya menguapkan terima kasih yang sebesarnya alam kesempatan ini saya menguapkan terima kasih yang sebesarnya kepada para pengajar +asilitat"r dan narasumber %S/ &aru -S(& 'atmawati kepada para pengajar +asilitat"r dan narasumber %S/ &aru -S(& 'atmawati khususnya

khususnya -r. Darma Setyakusuma, S.P-r. Darma Setyakusuma, S.P selaku pembimbing yang senantiasa selaku pembimbing yang senantiasa memberikan ilmu nasihat dan masukan kepada saya.

memberikan ilmu nasihat dan masukan kepada saya. S

Sayaya a mmenenyyadadaarri i bbahahwwa a ppememaappaarran an kkaasusus s iinni i mmaasisih h jjaauuh h ddaariri kesempurnaan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersi+at kesempurnaan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersi+at membangun dari semua pihak agar makalah ini menjadi lebih baik dan berman+aat membangun dari semua pihak agar makalah ini menjadi lebih baik dan berman+aat  bagi pembaa nya.

 bagi pembaa nya.

emikian yang dapat saya sampaikan sem"ga makalah ini dapat menjadi emikian yang dapat saya sampaikan sem"ga makalah ini dapat menjadi salah satu bahan dalam memper"leh ilmu yang berman+aat khususnya bagi kami salah satu bahan dalam memper"leh ilmu yang berman+aat khususnya bagi kami yang sedang menempuh pendidikan kepr"+esian.

yang sedang menempuh pendidikan kepr"+esian. a

assalamu’alaikum warahmatullahi ssalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhwabarakatuh

2akarta 03 April 01 2akarta 03 April 01 &enyusun &enyusun A I A I PENDAHU!UAN PENDAHU!UAN

!uberkul"sis 5!67 adalah penyakit yang disebabkan "leh in+eksi bakteri !uberkul"sis 5!67 adalah penyakit yang disebabkan "leh in+eksi bakteri  Mycobacterium

 Mycobacterium tuberculosis.tuberculosis. SaSampmpai ai sasaat at inini i !6 !6 mamasisih h memenjnjadadi i mamasasalalahh kesehat

kesehatan an di di dunidunia a terutamterutama a di di negara#negara#negara berkembanegara berkembang ng sepertseperti i *nd"*nd"nesia.nesia. *nd"nesia saat ini menempati peringkat kedua setelah *ndia dengan insiden !6 *nd"nesia saat ini menempati peringkat kedua setelah *ndia dengan insiden !6 sebesar 1 juta.

sebesar 1 juta.

6erdasarkan lap"ran ,O tahun 01 insidensi !6 di tahun 019 adalah 6erdasarkan lap"ran ,O tahun 01 insidensi !6 di tahun 019 adalah 104 juta kasus di seluruh dunia atau 14 kasus setiap 100.000 p"pulasi. !6 104 juta kasus di seluruh dunia atau 14 kasus setiap 100.000 p"pulasi. !6 me

menjnjadadi i pepembmbununuh uh n"n"m"m"r r satsatu u didianantartara a pepenynyakakit it memenunulalar r dadan n memerurupapakakann  penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung dan p

(3)

Segala puji dan syukur kehadirat Allah S! !uhan semesta alam yang Segala puji dan syukur kehadirat Allah S! !uhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan ridh"#$ya saya dapat menyelesaikan kasus dalam telah melimpahkan rahmat dan ridh"#$ya saya dapat menyelesaikan kasus dalam %epaniteraan %linik &aru 'akultas %ed"kteran (ni)ersitas *slam $egeri Syari+  %epaniteraan %linik &aru 'akultas %ed"kteran (ni)ersitas *slam $egeri Syari+  ,idayatullah di -S(& 'atmawati. Sh"lawat serta salam tetap terurahkan kepada ,idayatullah di -S(& 'atmawati. Sh"lawat serta salam tetap terurahkan kepada  $abi /uhammad SA

 $abi /uhammad SA  yang selalu menjadi panutan kehidupan umyang selalu menjadi panutan kehidupan umat manusia.at manusia. alam kesempatan ini saya menguapkan terima kasih yang sebesarnya alam kesempatan ini saya menguapkan terima kasih yang sebesarnya kepada para pengajar +asilitat"r dan narasumber %S/ &aru -S(& 'atmawati kepada para pengajar +asilitat"r dan narasumber %S/ &aru -S(& 'atmawati khususnya

khususnya -r. Darma Setyakusuma, S.P-r. Darma Setyakusuma, S.P selaku pembimbing yang senantiasa selaku pembimbing yang senantiasa memberikan ilmu nasihat dan masukan kepada saya.

memberikan ilmu nasihat dan masukan kepada saya. S

Sayaya a mmenenyyadadaarri i bbahahwwa a ppememaappaarran an kkaasusus s iinni i mmaasisih h jjaauuh h ddaariri kesempurnaan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersi+at kesempurnaan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersi+at membangun dari semua pihak agar makalah ini menjadi lebih baik dan berman+aat membangun dari semua pihak agar makalah ini menjadi lebih baik dan berman+aat  bagi pembaa nya.

 bagi pembaa nya.

emikian yang dapat saya sampaikan sem"ga makalah ini dapat menjadi emikian yang dapat saya sampaikan sem"ga makalah ini dapat menjadi salah satu bahan dalam memper"leh ilmu yang berman+aat khususnya bagi kami salah satu bahan dalam memper"leh ilmu yang berman+aat khususnya bagi kami yang sedang menempuh pendidikan kepr"+esian.

yang sedang menempuh pendidikan kepr"+esian. a

assalamu’alaikum warahmatullahi ssalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhwabarakatuh

2akarta 03 April 01 2akarta 03 April 01 &enyusun &enyusun A I A I PENDAHU!UAN PENDAHU!UAN

!uberkul"sis 5!67 adalah penyakit yang disebabkan "leh in+eksi bakteri !uberkul"sis 5!67 adalah penyakit yang disebabkan "leh in+eksi bakteri  Mycobacterium

 Mycobacterium tuberculosis.tuberculosis. SaSampmpai ai sasaat at inini i !6 !6 mamasisih h memenjnjadadi i mamasasalalahh kesehat

kesehatan an di di dunidunia a terutamterutama a di di negara#negara#negara berkembanegara berkembang ng sepertseperti i *nd"*nd"nesia.nesia. *nd"nesia saat ini menempati peringkat kedua setelah *ndia dengan insiden !6 *nd"nesia saat ini menempati peringkat kedua setelah *ndia dengan insiden !6 sebesar 1 juta.

sebesar 1 juta.

6erdasarkan lap"ran ,O tahun 01 insidensi !6 di tahun 019 adalah 6erdasarkan lap"ran ,O tahun 01 insidensi !6 di tahun 019 adalah 104 juta kasus di seluruh dunia atau 14 kasus setiap 100.000 p"pulasi. !6 104 juta kasus di seluruh dunia atau 14 kasus setiap 100.000 p"pulasi. !6 me

menjnjadadi i pepembmbununuh uh n"n"m"m"r r satsatu u didianantartara a pepenynyakakit it memenunulalar r dadan n memerurupapakakann  penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung dan p

(4)

/ani+estasi klinis dari penyakit tuberkul"sis di antaranya batuk berdahak  /ani+estasi klinis dari penyakit tuberkul"sis di antaranya batuk berdahak  lebih dari dua minggu batuk berdarah sesak napas berkeringat di malam hari lebih dari dua minggu batuk berdarah sesak napas berkeringat di malam hari demam serta penurunan na+su makan dan berat badan.

demam serta penurunan na+su makan dan berat badan. ,em"p

,em"ptisis atau tisis atau batuk darah adalah batuk darah adalah ekspekekspekt"rasi darah t"rasi darah akibaakibat t perdaperdarahanrahan yang terjadi di saluran napas di bawah laring. i antara berbagai k"ndisi yang yang terjadi di saluran napas di bawah laring. i antara berbagai k"ndisi yang dapat menyebabkan terjadinya hem"ptisis !6 termasuk salah satu penyebab yang dapat menyebabkan terjadinya hem"ptisis !6 termasuk salah satu penyebab yang  paling

 paling banyak. banyak. 6erdasarkan 6erdasarkan penelitian penelitian yang yang dilakukan dilakukan "leh "leh -etn" -etn" dkk dkk diketahuidiketahui  bahwa 443 kasus

 bahwa 443 kasus hem"ptisis di hem"ptisis di -S &ersahabatan -S &ersahabatan disebabkan "leh !6. disebabkan "leh !6. &r"ses&r"ses in+lamasi yang terjadi akibat kuman !6 dapat menyebabkan rupturnya pembuluh in+lamasi yang terjadi akibat kuman !6 dapat menyebabkan rupturnya pembuluh darah sehingga menyebabkan terjadinya batuk darah atau hem"ptisis.

darah sehingga menyebabkan terjadinya batuk darah atau hem"ptisis. ,em

,em"pt"ptisiisis s dapdapat at menymenyebaebabkabkan n terjterjadiadinynya a as+ias+iksiksia a akiakibat bat terstersumbumbatnyatnyaa saluran na+as "leh bekuan darah as+iksia pada hem"ptisis dapat terjadi baik pada saluran na+as "leh bekuan darah as+iksia pada hem"ptisis dapat terjadi baik pada hem"ptisis masi+ atau pun n"n masi+. &ada hem"ptisis n"n masi+ as+iksia dapat hem"ptisis masi+ atau pun n"n masi+. &ada hem"ptisis n"n masi+ as+iksia dapat terjadi akibat batuk yang tidak e+ekti+ sehingga darah yang tidak di keluarkan terjadi akibat batuk yang tidak e+ekti+ sehingga darah yang tidak di keluarkan men

menyuyumbambat t salusaluran ran perperna+na+asan asan dan dan dapdapat at berberakiakibat bat +ata+atal. l. ,em,em"pt"ptisis isis dapdapatat menyebabkan k"ndisi yang menganam jiwa dan memiliki angka m"rtalitas yang menyebabkan k"ndisi yang menganam jiwa dan memiliki angka m"rtalitas yang ukup tinggi "leh karena itu diperlukan edukasi serta penanganan yang baik  ukup tinggi "leh karena itu diperlukan edukasi serta penanganan yang baik  dalam penatalaksanaan hem"ptisis.

dalam penatalaksanaan hem"ptisis.

A II A II

I!USTRASI PASIEN I!USTRASI PASIEN I.

I. IDEIDENTINTITTAAS PS PAASIESIENN  $ama

 $ama : !n. 6: !n. 6

22eenniis s %%eellaammiinn : : ;;aakkii##llaakkii (

(ssiiaa : : 444 4 ttaahhuunn !

!aannggggaal l llaahhiirr : : <<0088<<11== &

&eekkeerrjjaaaann : : iirraasswwaassttaa A

Aggaammaa : : **ssllaamm S

Sttaattuus s &&eerrkkaawwiinnaann : : %%aawwiinn &

&eennddiiddiikkaan n tteerraakkhhiirr : : SS//AA A

Allaammaatt : : eepp""k  k   II.

II. ANA"ANA"NESINESISS +.

+. KKelelu/u/aan Un Utatamama

3 3

(5)

&asien mengeluh sesak yang semakin memberat sejak 3 jam sebelum masuk rumah sakit.

). Ri0ayat Penyakit Sekarang

&asien mengeluh sesak yang semakin memberat sejak 3 jam sebelum masuk rumah sakit. &asien merasa keluhan sesak timbul ketika  berakti)itas. %eluarga pasien sudah memberikan "ksigen namun pasien

merasa keluhan tidak membaik.

&asien merasa keluhan diawali batuk berdarah. arah berwarna merah segar dan )"lume darah yang keluar sekitar satu gelas 5><# 90 7. &asien mengatakan keluhan batuk berdarah disertai dahak yang berwarna hijau kekuningan. &asien mengatakan keluhan batuknya timbul setiap saat dan mengganggu tidurnya. &asien merasakan badan lemas keringat di malam hari na+su makan berkurang dan berat badan menurun.

&asien pernah mengalami hal yang serupa  tahun yang lalu. &asien ber"bat ke rumah sakit persahabatan. "kter mengatakan pasien menderita penyakit !6 paru dan pasien mendapat OA! selama  bulan. &asien hanya meng"nsumsi OA! selama dua bulan karena pasien sudah merasa sembuh. %eluhan tidak disertai adanya demam mual dan muntah. &asien merasa 6A% dan 6A6 tidak ada keluhan.

1. Ri0ayat Penyakit Da/ulu

&asien pernah menderita !6 paru dan mendapatkan OA!  tahun yang lalu. &asien hanya meng"nsumsi OA! selama dua bulan karena  pasien sudah merasa sembuh. &asien tidak mempunyai alergi terhadap

makanan udara atau "bat#"batan tertentu. &asien menderita diabetes melitus tidak terk"ntr"l sejak  tahun yang lalu. &enyakit li)er dan darah tinggi disangkal "leh pasien.

2. Ri0ayat Penyakit Keluarga

!idak ada keluhan yang serupa di keluarga pasien. !idak ada riwayat penyakit paru di keluarga pasien. -iwayat hipertensi dan diabetes melitus dalam keluarga disangkal.

3. Ri0ayat Kebiasaan -an S4sial

&asien mengaku mer"k"k 1# bungkus<hari mer"k"k sudah sejak  S dan masih berlanjut sampai sekarang. &asien mengk"nsumsi k"pi 1

(6)

angkir setiap pagi. &asien bekerja sebagai tukang parkir di swalayan. &asien jarang ber"lahraga.

III. PE"ERIKSAAN %ISIK  5 Status $eneralis

%eadaan (mum : !ampak sakit sedang %esadaran : ?"mp"s mentis 5 Tan-a 'ital

!ekanan darah : 84< mm,g

 $adi : 84 @<menit irreguler 

 $apas : 8 @<menit.

Suhu : 3 "?

6erat badan : 49kg !inggi badan : 14m

6/* : 1. kg<m

%epala : $"rm"ephal rambut hitam.

/ata : %"njungti)a anemis 5><>7 sklera ikterik 5#<#7 pupil is"k"r -?; 5><>7 -?!; 5><>7

,idung : ?a)um nasi lapang e)iasi septum 5#7 sekret 5#7

/ulut : %aries gigi 5#7 lidah k"t"r 5#7 st"matitis 5#<#7 sian"sis 5#7 !engg"r"k : 'aring hiperemis 5#<#7 p"st nasal dri+t 5#7 t"nsil !1<!1 !elinga : $"rm"tia 5><>7 nyeri tragus 5#<#7 sekret 5#7

;eher : &embesaran %6 5#<#7 &aru :

Inspeksi

dada

Kanan

Kiri

Depan

Dada simetris saat statis dan dinamis

Barrel chest (-), massa (-/-)

Belakang

Dada simetris saat statis dan dinamis

Barrel chest (-), massa (-/-)

Palpasi

dada

Kanan

Kiri

Depan

Fremitus raba kanan dan kiri sama, normal

Belakang

Fremitus raba kanan dan kiri sama, normal

Perkusi

dada

Kanan

Kiri

Depan

Sonor

Sonor

Belakang

Sonor

Sonor

Auskultasi

Kanan

Kiri

(7)

paru

Depan

esikuler,

 !hee"ing (-),

rhonki(-),

esikuler,

 !hee"ing (-),

rhonki(-),

Belakang

esikuler,

 !hee"ing (-),

rhonki(-),

esikuler,

!hee"ing (-),

rhonki(-),

2antung : *nspeksi : tidak tampak pulsus iktus k"rdis

&alpasi : iktus k"rdis di sela iga B di sebelah medial midla)iula kiri.

&erkusi :

 6atas kanan jantung sela iga *B linea sternalis de@tra

 6atas kiri jantung sela iga B 1 m medial linea midla)ikula

sininstra

 6atas pinggang jantung sela iga *** linea parasternalis

sininstra

Auskultasi : 62 * dan ** n"rmal regular murmur 5#7 gall"p 5#7 Abd"men : *nspeksi : 6unit simetris petehie5#7.

&alpasi : Supel turg"r baik  nyeri tekan epigastrium 5>7

• ,ati : !idak teraba membesar  • ;impa : !idak teraba membesar 

&erkusi : timpani shi+ting dullness 5#7 Auskultasi : 6ising usus 5>7 n"rmal enitalia : tidak ada kelainan

Cktremitas : Akral hangat ?-! D  detik 

(8)

I'. PE"ERIKSAAN PENUNJAN$

+. &emeriksaan ;ab"rat"rium 5!anggal 1 /aret 017

&C/C-*%SAA$ ,AS*; SA!(A$ $*;A*

 $O-/A; HE"AT#!#$I ,em"gl"bin ,emat"krit ;euk"sit !r"mb"sit Critr"sit +*.+ 33 1*.6 777 1.37 g<dl  ribu<ul ribu<ul ribu<ul 13. E 1.3 33 E 49 9.0#10.0 190#440 4.40 E 9.=0 'ER8HER8KHER8RD& BC-  ,C-  %,C-  - =1.8 8.4 30.= 1.0 +l  pg g<dl  80#100 #34 3#3 11.9#14.9 KI"IA K!INIK  %UN$SI HATI SO! S&! 4  (<l (<l 0 E 34 0 E 40 %UN$SI $INJA! (reum darah %reatinin darah +1 0. mg<dl mg<dl 0 # 40 0 E 19 $

(9)

DIAETES

luk"sa arah Sewaktu +9* mg<dl 0 E 140 E!EKTR#!IT DARAH

 $atrium %alium %l"rida

ANA!ISA $AS DARAH &, &?O &O 6& ,?O3 O Saturasi 6C 11+ 3.8 =9 .)97 32. +3.6 1.0 .1 =8.8 5+.2 mm"l<l mm"l<l mm"l<l mm,g mm,g mm,g mm"l<l  mm"l<l 139 E 14 3.10 E 9.10 =9 E 108 .30 E .440 39.0 E 49.0 83.0 E 108.0 1.0 E 8.0 =9.0 E ==.0 #.9 E .9 &emeriksaan ;ab"rat"rium 5!anggal  /aret 017

&C/C-*%SAA$ ,AS*; SA!(A$ $*;A*

 $O-/A; KI"IA K!INIK 

ANA!ISA $AS DARAH &, &?O &O 6& ,?O3 O Saturasi 6C HE"AT#!#$I ;C .132 4.3 10.8 98.1 3.0 =.9 #.4 91.* mm,g mm,g mm,g mm"l<l  mm"l<l mm .30 E .440 39.0 E 49.0 83.0 E 108.0 1.0 E 8.0 =9.0 E ==.0 #.9 E .9 0.0#10.0 &emeriksaan ;ab"rat"rium 5!anggal 3 /aret 017

&C/C-*%SAA$ ,AS*; SA!(A$ $*;A*

(10)

 $O-/A; KI"IA K!INIK 

ANA!ISA $AS DARAH &, &?O &O 6& ,?O3 O Saturasi 6C .41 40.9 10.9 9.9 9. =8.4 0. mm,g mm,g mm,g mm"l<l  mm"l<l .30 E .440 39.0 E 49.0 83.0 E 108.0 1.0 E 8.0 =9.0 E ==.0 #.9 E .9 &emeriksaan ;ab"rat"rium 5!anggal 9 /aret 017

&C/C-*%SAA$ ,AS*; SA!(A$ $*;A*

 $O-/A; HE"AT#!#$I ,em"gl"bin ,emat"krit ;euk"sit !r"mb"sit Critr"sit ++. 3 +2.7 7*9 1.66 g<dl  ribu<ul ribu<ul ribu<ul 13. E 1.3 33 E 49 9.0#10.0 190#440 4.40 E 9.=0 'ER8HER8KHER8RD& BC-  ,C-  %,C-  - =4.9 30.0 3.8 1.4 +l  pg g<dl  80#100 #34 3#3 11.9#14.9 &

(11)

). &emeriksaan -adi"l"gi

&emeriksaan -"ntgen !h"raks

&"sisi trakea di tengah 2antung tidak membesar  A"rta sulit dinilai

/ediastinum superi"r tidak melebar  &aru : ,ilus kedua paru tertarik ke kranial

'ibr"in+iltrat di lapangan atas kedua paru Kesan : Sesuai gambaran T aru.

!idak tampak kelainan radi"l"gis pada jantung. '. DA%TAR "ASA!AH (nderweight ispneu Anemia ;euk"sit"sis !r"mb"sit"sis

(reum darah rendah ,ip"natremia

,iperglikemia

(12)

'I. DIA$N#SIS

# ,em"ptisis et ausa !6 paru kasus relaps # / tipe 

# Anemia penyakit kr"nis 'II. DIA$N#SIS ANDIN$

&neum"nia 6r"nkiektasis 6r"nkitis kr"nik 

'III. "ANAJE"EN PEN$#ATAN

• Sup"rti+ : in+us $a?l 0= 900< 4 jam • !erapi O nasal kanul #4 l<m

• ri+ampisin 1@490mg p." • is"niaFid 1@300mg p." •  piraFinamid 1@1000mg p." • etambuth"l 1@1000mg p." • Ambr"@"l 3@1 tab p." • salbutam"l 3@ mg p." • e+tria@"ne @gr i) • transamin 3@90mg i) I;. PR#$N#SIS • ad )itam : b"nam • ad sanati"nam : b"nam • ad +unti"nam : b"nam ;. An<uran

• &emeriksaan sputum untuk :

#6!A sediaan langsung sebaiknya dilakukan sebanyak tiga kali 5S&S7 #&emeriksaan ene C@pert

#&emeriksaan biakan mikr""rganisme

• &emeriksaan ;C

• &emeriksaan Spir"metri • &emantauan hemat"l"gi

• &emantauan p, darah "ksigen dan saturasi O melalui AA • &emantauan kadar ureum darah pasa rehidrasi

• %"nsul penyakit dalam

(13)

A III

TINJAUAN PUSTAKA

1.+ Tuberkul4sis 3.1.1 e+inisi

!uberkul"sis 5!67 merupakan penyakit yang disebabkan "leh in+eksi  bakteri  Mycobacterium tuberculosis. &enyakit ini adalah salah satu penyakit tertua yang diketahui menyerang manusia. &enyakit ini biasanya menyerang paru#  paru walaupun pada sepertiga kasus "rgan#"rgan lain ikut terlibat dan disebut

sebagai !6 ekstra paru. 3.1. Cpidemi"l"gi

6erdasarkan lap"ran ,O tahun 01 diketahui bahwa terdapat sekitar  104 juta kasus !6 baru di seluruh dunia pada tahun 019 dimana 9 kasus terjadi pada laki#laki 34 perempuan dan 10 kasus anak. ari jumlah tersebut 0 berasal dari *ndia *nd"nesia ?ina $igeria &akistan dan A+rika Selatan dengan angka tertinggi di *ndia yaitu 8 juta. 2umlah kasus baru ini meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berdasarkan lap"ran ,O tahun 019 berjumlah = juta kasus.

iantara +akt"r yang menyebabkan tingginya angka kejadian penyakit tuberkul"sis yaitu kemiskinan pertumbuhan ek"n"mi dengan disparitas yang terlalu lebar kegagalan pr"gram O!S in+rastruktur kesehatan yang buruk  belum meratanya sistem jaminan kesehatan yang bisa menakup masyarakat luas

seara merata dan lain# lain.

(14)

3.1.3 Cti"l"gi

&enyakit !6 disebabkan "leh bakteri  Mycobacterium tuberculosis.  M. tuberculosis merupakan bakteri yang bersi+at tahan asam berbentuk batang lurus dan berukuran lebar 03 E 0 mm dan panjang 1 E 4 mm. Struktur utama dinding sel  M. tuberculosis ialah asam mik"lat lilin k"mpleks 5"mple@#wa@es7 trehal"sa dimik"lat yang disebut cord factor  dan mycobacterial sulfolipids yang  berperan dalam )irulensi. Selain itu dinding  M. tuberculosis  memiliki lapisan lemak yang tinggi 507. Struktur dinding yang k"mpleks tersebut menyebabkan  bakteri  M. tuberculosis  bersi+at tahan asam yaitu apabila sekali diwarnai akan tetap tahan terhadap upaya penghilangan Fat warna tersebut dengan larutan asam E  alk"h"l

3.1.4 &at"genesis

%uman !6 dapat ditularkan melalui udara dari penderita !6 akti+ dan masuk ke dalam tubuh melalui saluran perna+asan. %etika tubuh terpapar pertama kali "leh kuman !6 maka akan terjadi in+eksi primer dimana kuman yang masuk   bisa sampai ke bagian terminal saluran perna+asan dan menetap serta berkembang

(15)

 biak di al)e"lus. *n+eksi kuman !6 dapat menyebabkan penyakit !6 atau tidak hal tersebut terutama dipengaruhi "leh k"ndisi imunitas tubuh pejamu.

%uman !6 yang masuk ke dalam saluran perna+asan akan memiu resp"n imun bawaan yang diperankan "leh sel makr"+ag kuman !6 di +ag"sit "leh sel makr"+ag tetapi kuman !6 menghambat maturasi +ag"s"m sehingga kuman !6 dapat berkembang biak dan menyebar menyebabkan bakteremia. &r"ses ini juga diikuti

peradangan saluran getah bening menu*u hilus (lim+angitis

lokal) +ek primer bersama dengan lim+adenitis regional dikenal

sebagai kompleks primer .ompleks primer ini kemudian dapat

mengalami salah satu hal berikut 

' Sembuh tanpa meninggalkan cacat sama sekali (restitution ad

integrum)

 Sembuh dengan meninggalkan sedikit bekas (antara lain

sarang 0hon, garis 1brotik, sarang perkapuran di hilus)

3 2enebar dengan cara 

erkontinuitatum, menebar ke sekitarna enebaran

secara bronkogen, baik di paru bersangkutan maupun ke paru

sebelahna atau tertelan enebaran secara hematogen dan

lim+ogen enebaran ini berkaitan dengan daa tahan tubuh,

 *umlah serta irulensi kuman

ada kondisi imunitas ang adekuat, sarang ang

ditimbulkan dapat sembuh secara spontan, akan tetapi

sebalikna, *ika daa tahan tubuh lemah, kuman dapat menebar

dengan mudah ke organ-organ lain dan dapat menimbulkan

kondisi ang berbahaa seperti tuberkulosis milier dan meningitis

tuberkulosa

(16)

3.1.9 %lasi+ikasi

Ada berbagai maam klasi+ikasi pasien tuberkul"sis yaitu: 1. 6erdasarkan hasil k"n+irmasi pemeriksaan bakteri"l"gis

asien 6B paru B6 positi+ 

asien 6B paru hasil biakan M.tuberculosis positi+ 

asien 6B paru hasil tes cepat M.tuberculosis positi+ 

asien

6B

ekstraparu

terkon1rmasi

secara

bakteriologis, baik dengan B6, biakan maupun tes

cepat dari contoh u*i *aringan ang terkena

 6B anak ang terdiagnosis dengan pemeriksaan

bakteriologis

. 6erdasarkan diagn"sis seara klinis

asien 6B paru B6 negati+ dengan hasil pemeriksaan

+oto toraks mendukung 6B

asien 6B ekstraparu ang terdiagnosis secara klinis

maupun

laboratoris

dan

histopatologis

tanpa

kon1rmasi bakteriologis

 6B anak ang terdiagnosis dengan sistim skoring

3. 6erdasarkan l"kasi anat"mi penyakitnya

(17)

• !6 &aru yaitu !6 yang terjadi pada parenkim paru termasuk di

dalamnya adalah !6 milier 

• !6 Ckstra paru yaitu !6 yang terjadi pada "rgan selain paru

diantaranya kelenjar lim+e pleura abd"men saluran kemih selaput "tak kulit sendi dan tulang.

4. 6erdasarkan riwayat peng"batan sebelumnya

• !6 kasus baru yaitu pasien yang belum pernah menjalani terapi

OA! sebelumnya atau sudah pernah tetapi kurang dari satu bulan

• &asien yang sudah pernah menjalani peng"batan !6 sebelumnya

lebih dari satu bulan terbagi menjadi:

# %asus kambuh yaitu pasien yang sudah selesai peng"batan dan dinyatakan sembuh dan saat ini di diagn"sis !6 berdasarkan klinis dan pemeriksaan mikr"bi"l"gis

# %asus putus ber"bat 5 Lost-to-follow up7 yaitu pasien yang tidak  memulai peng"batan atau peng"batan putus selama dua bulan atau lebih dan pasien dengan hasil akhir tidak diketahui

# %asus gagal ber"bat yaitu pasien yang sudah menjalani  peng"batan tetapi gagal

9. 6erdasarkan hasil pemeriksaan uji kepekaan "bat

• /"n" resistan 5!6 /-7 yaitu pasien yang resistan terhadap

salah satu jenis OA! lini pertama saja

• &"li resistan 5!6 &-7 resistan terhadap lebih dari satu jenis

OA! lini pertama selain *s"niaFid 5,7 dan -i+ampisin 5-7 seara  bersamaan

• /ulti drug resistan 5!6 /-7 resistan terhadap *s"niaFid 5,7

dan -i+ampisin 5-7 seara bersamaan

• C@tensi)e drug resistan 5!6 G-7 !6 /- disertai resistan

terhadap salah satu OA! g"l"ngan +lu"r"kuin"l"n dan minimal salah satu dari OA! lini kedua jenis suntikan 5%anamisin %apre"misin dan Amikasin7

• -esistan -i+ampisin 5!6 --7 resistan terhadap -i+ampisin

dengan atau tanpa resistensi terhadap OA! lain yang terdeteksi menggunakan met"de gen"tip 5tes epat7 atau met"de +en"tip

(18)

5k"n)ensi"nal7. . 6erdasarkan status ,*B

• &asien !6 dengan ,*B p"siti+ dinyatakan dengan hasil tes ,*B

sebelumnya atau saat didiagn"sis !6 p"siti+ 

• &asien !6 dengan ,*B negati+ dinyatakan dengan hasil tes ,*B

sebelumnya atau saat didiagn"sis !6 negati+ 

• &asien !6 yang tidak diketahui status ,*B

3.1. ejala dan !anda %linis

&asien !6 memiliki keluhan yang bermaam#maam atau bahkan bisa tanpa keluhan sama sekali dalam pemeriksaan kesehatan. Adapun keluhan# keluhan yang dialami "leh pasien !6 sebagai berikut:

a. emam

emam biasanya sub+ebris. Serangan demam pertama biasanya dapat sembuh sebentar tetapi kemudian dapat munul kembali. %eadaan ini  biasanya dipengaruhi "leh daya tahan tubuh pasien dan berat ringannya

in+eksi kuman tuberkul"sis yang masuk.  b. 6atuk<6atuk darah

ejala batuk pada pasien !6 ini sering ditemukan di klinik. ,al ini terjadi karena adanya iritasi pada br"nkus. 6atuk ini merupakan mekanisme  pertahanan tubuh dalam membuang pr"duk hasil mukus dan peradangan yang keluar. Si+at batuk dimulai dari batuk kering 5n"npr"dukti+7 dan kemudian setelah timbul peradangan menjadi pr"dukti+ 5menghasilkan sputum7. 2ika keadaan ini berlanjut terus menerus dapat menyebabkan batuk  darah 5hem"ptisis7 karena terdapat pembuluh darah yang peah. 6atuk  darah pada pasien !6 paru biasanya terjadi pada ka)itas meskipun juga bisa terjadi pada ulkus dinding br"nkus.

. Sesak na+as

Sesak na+as dirasakan pasien !6 jika in+iltrasinya sudah meliputi setengah bagian paru#paru. $yeri dada timbul karena in+iltrasi sel radang yang sudah menyebar ke pleura dan menimbulkan pleuritis. &ada  pemeriksaan auskultasi didapatkan suara +riksi< gesekan kedua pleura

sewaktu pasien menarik< melepaskan napasnya. d. $yeri dada

(19)

ejala nyeri dada pada pasien !6 paru jarang ditemukan. $yeri dada terjadi jika in+eksi kuman !6 mengiritasi selaput pleura sehingga terjadi  pleuritis.

e.  Malaise

ejala malaise yang sering ditemukan pada pasien !6 yaitu an"reksia<tidak na+su makan berat badan menurun sakit kepala meriang nyeri "t"t keringat malam hari.

0e*ala tuberkulosis ekstra paru tergantung dari organ

ang terlibat, misalna pada lim+adenitis 6B akan ter*adi

pembesaran ang lambat dan tidak neri dari kelen*ar getah

bening ada meningitis tuberkulosis akan terlihat ge*ala

meningitis, sementara pada pleuritis tuberkulosis terdapat

ge*ala sesak napas dan kadang neri dada pada sisi ang

rongga pleurana terdapat cairan

&ada pemeriksaan +isik pasien biasanya pada awalnya ditemukan k"njungti)a mata atau kulit yang puat karena anemia suhu demam 5sub+ebris7 dan berat badan yang semakin menurun. Seara anamnesis dan  pemeriksaan +isik pasien !6 paru sulit dibedakan dengan pneum"nia biasa. &ada auskultasi biasanya ditemukan r"nki basah kasar dan nyaring. !etapi  bila in+iltratnya disertai dengan penebalan pleura maka suara na+asnya

menjadi )esikuler melemah. Selain itu pada pemeriksaan +isik yang dapat ditemukan yaitu

suara napas bronkial, am+orik, suara napas

melemah, ronki basah, tanda-tanda penarikan paru,

dia+ragma dan mediastinum ada pleuritis tuberkulosis,

kelainan pemeriksaan 1sis tergantung dari banakna cairan

di rongga pleura ada perkusi ditemukan pekak, pada

auskultasi suara napas ang melemah sampai tidak

terdengar pada sisi ang terdapat cairan ada lim+adenitis

tuberkulosis, terlihat pembesaran kelen*ar getah bening

terutama di daerah leher

3.1. &emeriksaan &enunjang

(20)

• &emeriksaan ;ab"rat"rium

&emeriksaan darah pada pasien !6 jarang dilakukan keuali dengan k"mplikasi. &ada saat awal in+eksi dan belum dormant   akan didapatkan  jumlah leuk"sit yang sedikit meninggi dan hitung jenis terjadi pergeseran  shift to the left . 2umlah li"m+"sit masih di baah n"rmal. ;aju endap darah

mulai terjadi peningkatan. &emeriksaan ser"l"gi yang pernah dipakai dalam pemeriksaan kuman !6 yaitu reaksi !akahashi per"ksidase anti&er"ksida 5&A&#!67 serta uji Mycodot .

• &emeriksaan -adi"l"gi

&ada saat ini pemeriksaan radi"l"gi dada merupakan ara yang praktis untuk menemukan lesi tuberkul"sis. &emeriksaan radi"l"gi dalam  beberapa hal dapat memberikan keuntungan seperti tuberkul"sis anak 

dan tuberkul"sis milier. ;"kasi lesi tuberkul"sis umumnya terjadi di daerah apeks paru karena dibagian apeks mengandung banyak "ksigen seperi kumannya yang bersi+at aer"b. &ada tuberkul"sis anak in+eksi kuman !6 biasanya terdapat pada bagian hilus paru. &ada awal in+eksi  penyakit !6 masih berbentuk in+iltrat terutama di daerah apeks. 2ika

in+eksi !6 berlangsung lama maka lesi sudah diliputi jaringan ikat dan terdapat bayangan terlihat berupa bulatan dengan batas yang tegas. ;esi ini disebut dengan tuberkul"ma. &ada tuberkul"sis milier terlihat berupa  berak#berak halus yang umumnya tersebar merata pada seluruh

lapangan paru. ambaran radi"l"gis lain yang sering menyertai tuberkul"sis paru adalah penebalan pleura 5pleuritis7 massa airan di  basal paru 5e+usi pleura<empiema7 bayangan hitam radi"lusen di pinggir   paru< pleura 5pneum"t"raks7. &ada satu +"t" dada sering didapatkan  bermaam#maam bayangan sekaligus 5pada tuberkul"sis yang sudah lanjut7 seperti berak in+iltrat gari +ibr"tik kalsi+ikasi ka)itas 5n"n skler"tik< skler"tik7 maupun atelektasis dan em+isema.

• !es !uberkulin

&emeriksaan ini masih banyak dipakai untuk membantu menegakkan diagn"sis tuberkul"sis terutama pada anak#anak. 6iasanya dipakai tes  Mantoux yaitu dengan menyuntikkan 01  tuberulin &.&. 5 Purified   Protein Derivate7 intrakutan. Setelah tuberulin && disuntikkan dalam 48#

(21)

 jam jika anak tersebut hasilnya p"siti+ akan memberikan gambaran indurasi kemerahan yang terdiri dari in+iltrate lim+"sit yakni reaksi  persenyawaan antara antib"dy selular dan antigen tuberkulin. 6anyak 

sedikitnya reaksi dipengaruhi "leh antib"dy hum"ral yang mana semakin  besar pengaruh antib"dy hum"ral maka semakin keil indurasi yang

ditimbulkan.

,asil tes Mantoux dapat dikateg"rikan sebagai berikut:

#(ji mantoux negati+: indurasi berukuran 0#9 mm 5n" sensiti)ity7

# (ji mantoux meragukan: indurasi berukuran #= mm 5l"w grade sensiti)ity7

# (ji mantoux p"siti+: indurasi berukuran 10#19 mm 5n"rmal sensiti)ity7 # (ji mantoux p"siti+ kuat: indurasi berukuran H19 mm 5hypersensiti)ity7

• &emeriksaan 6akteri"l"gi

Semua pasien dengan suspek 6B diperiksa 3

spesimen dahak dalam !aktu  hari, aitu menggunakan

metode Se!aktu - agi 7 Se!aktu (SS) emeriksaan

bakteriologik untuk menemukan kuman tuberkulosis

mempunai arti ang sangat penting dalam menegakkan

diagnosis Bahan untuk pemeriksaan bakteriologik ini

dapat

berasal

dari

dahak,

cairan

pleura,

liquorcerebrospinal, bilasan bronkus, bilasan lambung,

kurasan bronkoaleolar (bronchoaleolar laage /B8),

urin, +eses dan *aringan biopsi (termasuk biopsi *arum

halus/ B9:)

;ara pengambilan dahak 3 kali (SS)

- Se!aktu / spot (dahak se!aktu saat kun*ungan

pertama kali ke klinik)

- agi (dahak diambil pagi keesokan harina)

- Se!aktu / spot ( pada saat mengantarkan dahak pagi)

atau setiap pagi 3 hari berturut-turut

<nterpretasi pemeriksaan mikroskopik dibaca dengan

skala <=68D (rekomendasi >:?) Skala <=68D

(<nternational =nion gainst 6uberculosis and 8ung

Disease) aitu

(22)

- 6idak ditemukan B6 dalam ' lapang pandang,

disebut negati+ 

- Ditemukan '-& B6 dalam ' lapang pandang, ditulis

 *umlah kuman ang ditemukan

- Ditemukan '-&& B6 dalam ' lapang pandang

disebut @ ('@)

- Ditemukan '-' B6 dalam ' lapang pandang, disebut @

@ (@)

- Ditemukan A' B6 dalam ' lapang pandang, disebut @

@@ (3@)

Diagnosis 6B aru pada orang de!asa ditegakkan

dengan ditemukanna kuman 6B ada program 6B

nasional, penemuan B6 melalui pemeriksaan dahak

mikroskopis merupakan diagnosis utama emeriksaan

lain seperti +oto toraks, biakan dan u*i kepekaan dapat

digunakan sebagai penun*ang diagnosis sepan*ang

sesuai dengan indikasina

0e*ala dan keluhan tergantung organ ang terkena,

misalna kaku kuduk pada 2eningitis 6B, neri dada

pada 6B pleura (leuritis), pembesaran kelen*ar lim+e

super1sialis pada lim+adenitis 6B dan de+ormitas tulang

belakang (gibbus) pada spondilitis 6B dan lain-lainna

Diagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan klinis,

bakteriologis dan atau histopatologi ang diambil dari

 *aringan tubuh ang terkena

3.1.8 iagn"sis

ari uraian sebelumnya dapat dikatakan bahwa pasien !6 ukup mudah dikenali mulai dari keluhan klinis gejala kelainan +isik kelainan radi"l"gis sampai dengan kelainan bakteri"l"gis. !etapi dalam prakteknya tidaklah selalu mudah menegakkan diagn"sisnya. /enurut  American Thoracic Soiety dan ,O 1=4 diagn"sis pasti tuberkul"sis parui adalah

(23)

dengan menemukan kuman Mycobaterium tuberculosis dalam sputum atau  jaringan paru seara biakan. iind"nesia sendiri agak sulit menerapkan diagn"sis diatas karena +asilitas lab"rat"rium yang sangat terbatas untuk   pemeriksaan biakan.

iagn"sis tuberkul"sis paru masih ditegakkan berdasarkan kelainan klinis dan radi"l"gis saja. ,O pada tahun 1==1 memberikan kriteria  pasien tuberkul"sis paru:

a. &asien denggan sputum 6!A 5>7: pasien yang pada pemeriksaan sputumnya seara mikr"sk"pis ditemukan 6!A sekurang#kurangnya pada  kali pemeriksaan atau satu sediaan sputumnya p"siti+ disertai kelainan radi"l"gis yang sesuai dengan gambarab !6 akti+ atau satu sediaan sputumnya p"siti+ disertai biakan yang p"siti+ 

 b. &asien dengan sputum 6!A 5#7: pasien yang pada pemeriksaan sputumnya seara mikr"sk"pis tidak ditemukan 6!A sedikitnya pada  kali  pemeriksaan tetapi gambaran radi"l"gis sesuai dengan !6 akti+ atau pasien yang pada pemeriksaan sputumnya seara mikr"sk"pis tidak ditemukan 6!A sama sekali tetapi hasil biakannya p"siti+.

(24)
(25)

3.1. !atalaksana

&eng"batan pasien !6 bertujuan untuk menyembuhkan pasien memperbaiki kualitas hidup pasien menegah kekambuhan dan kematian serta menegah penularan !6. &eng"batan !6 dilakukan dengan pemberian Obat Anti !uberkul"sis 5OA!7 yang minimal mengandung empat maam "bat untuk  menegah terjadinya resistensi terhadap kuman !6. &eng"batan harus diberikan dengan d"sis yang tepat dalam jangka waktu yang ukup serta dilakukan  pengawasan "leh &engawas /enelan Obat 5&/O7 sampai selesai peng"batan.

&eng"batan !6 terbagi menjadi :

a. !ahap awal: peng"batan diberikan setiap hari. &ada tahap ini dimaksudkan untuk seara e+ekti+ menurunkan jumlah kuman yang ada dalam tubuh pasien dan meminimalisir pengaruh dari sebagian keil kuman yang mungkin sudah resistan sejak sebelum pasien mendapatkan peng"batan. &eng"batan tahap awal pada semua pasien baru harus diberikan selama 4 bulan

 b. !ahap lanjutan yang bertujuan untuk membunuh sisa kuman yang masih ada di dalam tubuh khususnya kuman yang sebelumnya dormant  sehingga dapat sembuh dan menegah terjadinya kekambuhan.

OA! lini pertama terdiri dari *s"niaFid 5,7 -i+ampisin 5-7 &iraFinamid 5I7 Ctambut"l 5C7 dan Strept"misin 5S7. Sedangkan lini kedua terdiri dari %anamyin 5%m7 ?apre"myin 5?m7 ;e)"+l"@ain 5;+@7 /"@i+l"@ain 5/+@7 Cthi"namide 5Ct"7 ?yl"serin 5?s7 dan &ara Amin" Saliyli 5&AS7.

(26)

OA! lini pertama

"sis OA! lini pertama untuk pasien dewasa

OA! yang digunakan di *nd"nesia berdasarkan &ed"man $asi"nal &engendalian !uberkul"sis adalah sebagai berikut:

• %ateg"ri 1 : ,-IC<45,-73

%ateg"ri 1 diberikan pada pasien !6 baru yang terdiagn"sis seara  bakteri"l"gis ataupun klinis dan pasien !6 ekstraparu

• %ateg"ri  : ,-ICS<,-IC<95,-73C3

%ateg"ri dua diberikan untuk pasien !6 yang 6!A > dan sudah pernah menjalani peng"batan !6 sebelumnya. !ermasuk dalam kateg"ri ini adalah  pasien yang sudah pernah menyelesaikan peng"batan OA! kemudian kambuh

(27)

 pasien yang sudah pernah menyelesaikan peng"batan OA! namun gagal dan  pasien yang putus ber"bat.

• %ateg"ri anak : ,-I<4,- 

(ntuk peng"batan pada kateg"ri 1 maupun dua dapat diberikan dalam  bentuk "bat k"mbinasi d"sis tetap 5OA!#%!7 ataupun dalam bentuk k"mbipak.

OA! %! terdiri dari k"mbinasi  atau 4 jenis "bat dalam satu tablet. "sis pemberian OA!#%! ini disesuaikan dengan berat badan pasien.

"sis OA! %! %ateg"ri 1

"sis OA! %! %ateg"ri 

&aket k"mbipak adalah paket "bat lepas yang terdiri dari *s"niasid -i+ampisin &iraFinamid dan Ctambut"l yang dikemas dalam bentuk blister. &aket k"mbipak ini dapat diberikan pada pasien yang terbukti mengalami e+ek samping  pada peng"batan dengan OA! %! sebelumnya.

(28)

"sis OA! %"mbipak %ateg"ri 1

"sis OA! %"mbipak %ateg"ri 

3.1.8 C)aluasi peng"batan !6

C)aluasi peng"batan pada pasien !6 dewasa dilakukan dengan  pemeriksaan ulang dahak seara mikr"sk"pis sebanyak dua kali 5sewaktu dan  pagi7. ,asil pemeriksaan dinyatakan negati+ jika kedua pemeriksaan dahak 

negati+. &eng"batan !6 tetap dilanjutkan ke +ase lanjutan meskipun hasil  pemeriksaan dahak ulang menunjukkan hasil negati+. pemeriksaan dahak ulang  berikutnya dilakukan pada bulan kelima dan pada akhir peng"batan.

&ada pasien kateg"ri 1 jika hasil pemeriksaan ulang dahak di bulan keduanya menunjukkan hasil p"siti+ maka dilakukan pemberian d"sis lanjutan selama satu bulan kemudian diperiksa kembali. 2ika hasil pemeriksaan p"siti+ maka perlu dilakukan uji kepekaan "bat. Sedangkan pasien kateg"ri  yang hasil

(29)

 pemeriksaan ulang dahak di bulan keduanya menunjukkan hasil p"siti+ maka dinyatakan sebagai terduga pasien !6#/- dan perlu pemeriksaan kepekaan "bat.

&asien !6 dinyatakan sembuh jika hasil pemeriksaan mikr"sk"pis di akhir   peng"batan dan salah satu pemeriksaan sebelumnya negati+.

1.) Hem4tisis 3..1 e+inisi

,em"ptisis atau batuk darah adalah ekspekt"rasi darah akibat perdarahan yang terjadi di saluran napas di bawah laring.

3.. %lasi+ikasi

,em"ptisis diklasi+ikasikan berdasarkan )"lume darah yang dikeluarkan yaitu:

Batuk darah ringan *umlah darah ang dikeluarkan kurang

dari 5 ml/4 *am,

Batuk darah sedang *umlah darah 5 - 5 ml/4 *am

Batuk darah masi+ *umlah darah lebih dari # ml/4 *am

dapun kriteria untuk menatakan batuk darah masi+ ang

mengancam na!a aitu 

Batuk darah A # ml/4 *am dan dalam pengamatan batuk

darah tidak berhenti

Batuk darah C # ml/4 *am tetapi A 5 ml/4 *am dan

pada pemeriksaan :b C ' gr, batuk darah masih

berlangsung

Batuk darah C # ml/4 *am tetapi A 5 ml/4 *am dan

pada pemeriksaan :b A' gr dan pada pengamatan

selama 4% *am dengan pengobatan konserati+, batuk darah

masih berlangsung

Sumber perdarahan yang terjadi pada hem"ptisis bisa berasal dari sirkulasi  pulm"ner yang memperdarahi al)e"lar dan duktus al)e"lar ataupun dari sirkulasi

(30)

 br"nkial yang

memperdarahi trakea, bronkus, bronkiolus, eso+agus,

mediastinum posterior, dan asa asorum arteri pulmoner

Sirkulasi br"nkial terdiri dari arteri dan )ena br"nkialis. Sirkulasi  pulm"ner berperan dalam pertukaran gas dan enderung memiliki tekanan yang

rendah sehingga perdarahan yang berasal dari sirkulasi pulm"ner hanya menyebabkan hem"ptisis dengan )"lume yang sedikit sedangkan sirkulasi  br"nkial enderung memiliki tekanan tinggi sehingga seringkali menyebabkan

hem"ptisis masi+.

3..3 Cti"l"gi

,em"ptisis dapat disebabkan "leh berbagai maam k"ndisi seperti in+eksi keganasan trauma kelainan hemat"l"gi jantung pembuluh darah dan iatr"genik. i antara penyebab hem"ptisis tersebut in+eksi merupakan penyebab yang paling  banyak dengan presentase 0#0.

!uberkul"sis merupakan salah satu in+eksi pada saluran perna+asan yang dapat menyebabkan terjadinya hem"ptisis. &erdarahan yang terjadi pada tuberkul"sis disebabkan "leh rupturnya aneurisma arteri pulm"ner 5aneurisma -asmussen7 peahnya anast"m"sis br"nk"pulm"ner atau pr"ses er"si+ pada arteri br"nkialis. &r"ses in+lamasi yang terjadi akibat in+eksi kuman !6 dapat merusak dinding end"tel dan jaringan elastin pem

buluh darah, sehingga

pembuluh darah mudah ruptur dan menebabkan ter*adina

perdarahan

3..4 iagn"sis

,em"ptisis perlu dibedakan dari epistaksis 5perdarahan dari saluran na+as atas7 dan hematemesis 5perdarahan dari saluran erna7 sehingga perlu dilakukan anamnesis yang ermat terhadap pasien. &emeriksaan +isik dan penunjang juga diperlukan untuk menari tahu penyebab yang mendasari terjadinya hem"ptisis.

&ada hem"ptisis darah kelur menyertai batuk berwarna segar dan bersi+at  basa. sedangkan pada hematemesis darah keluar disertai mual dan muntah

(31)

 berwarna kehitaman berampur dengan makanan dan bersi+at asam. perdarahan  pada epistaksis biasanya disebabkan karena trauma dan sumber perdarahan dapat

di l"kalisasi dengan pemeriksaan rin"sk"pi anteri"r dan "r"+aring.

(ntuk mengetahui )"lume darah yang keluar darah ditampung dalam p"t selama 4 jam. &erlu dilakukan "bser)asi tanda )ital untuk menegah pasien agar  tidak sy"k.

emeriksaan +oto toraks dapat dilakukan untuk

membantu menegakan diagnosis

penakit ang mendasari

ter*adina batuk darah, memperkirakan apakah ter*adi aspirasi,

dan mengetauhi lokasi sumber perdarahan

(32)

35 6atalaksana

!ujuan penatalaksanaan hem"ptisis terdiri dari tiga p"in yaitu 517 menghentikan perdarahanJ 57 menegah as+iksiaJ dan 537 meng"bati penyebab  perdarahan.

&ri"ritas utama dalam penatalaksanaan hem"ptisis adalah menjaga jalan na+as "ksigenasi yang "ptimal serta stabilisasi status hem"dinamik. jika sumber   perdarahan di ketahui pasien dapat dip"sisikan dengan p"sisi lateral dekubitus

dengan menghadap ke sisi yang sakit. ,al ini dilakukan untuk menegah aspirasi

(33)

darah ke paru yang sehat. &enting untuk dilakukan edukasi terhadap pasien agar  tidak menahan batuk karena hal tersebut dapat menyebabkan as+iksia akibat darah yang menumpuk di saluran na+as.

C)aluasi jalan na+as dan pemantauan tanda )ital perlu dilakukan seara  berkala. 2ika perdarahan yang terjadi hanya sedikit atau berupa berak dan tidak 

mengganggu pr"ses pertukaran gas maka sebaiknya diagn"sis ditegakkan terlebih dahulu untuk menentukan terapi yang sesuai. &ada pasien hem"ptisis ringan yang hasil pemeriksaan radi"l"ginya tidak menunjukkan kelainan dapat di"bser)asi rawat jalan dan dipertimbangkan pemberian antibi"tik jika berdasarkan klinis  pasien diurigai mengalami in+eksi saluran perna+asan. 2ika diurigai keganasan

dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan ?! san dan br"nk"sk"pi.

&asien yang mengalami hem"ptisis masi+ perlu penanganan yang intensi+  "leh karena angka m"rtalitas yang tinggi. &ada kasus hem"ptisis masi+ 9 kematian disebabkan karena as+iksia akibat pembekuan dalam saluran na+as.

;angkah utama dalam penanganan hem"ptisis masi+ adalah sebagai  berikut:

1. &r"teksi jalan napas dan stabilisasi pasien.

&ada tahap ini pasien diberikan "ksigen resusitasi airan serta k"reksi k"agul"pati. Obser)asi dilakukan seara berkala sambil diari sumber perdarahan.

. ;"kalisasi sumber perdarahan dan penyebab perdarahan.

2ika pasien sudah dalam k"ndisi stabil dapat dilakukan  pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui sumber dan penyebab  perdarahan. &emeriksaan dapat dilakukan dengan +"t" t"raks ?! san

t"raks angi"gra+i dan br"nk"sk"pi 3. !erapi spesi+ik

&emberian terapi spesi+ik bertujuan untuk menghentikan  perdarahan serta menegah terjadinya perdarahan berulang. apat dilakukan bilasan garam +isi"l"gis pemberian epine+rin serta tr"mbin +ibrin"gen dengan menggunakan br"nk"sk"p. Selain itu pasien juga perlu

(34)

diberikan peng"batan sesuai dengan penyakit yang mendasari terjadinya  perdarahan.

!indakan de+initi+ berupa pembedahan diindikasikan pada batuk darah yang menganam nyawa dengan dapat syarat sumber perdarahan diketahui dengan jelas.

A I' PE"AHASAN 1. Anamnesis

ari hasil anamnesis diketahui pasien mengeluh sesak na+as yang semakin memberat sejak 3 jam sebelum masuk rumah sakit. Selain itu keluhan diawali  batuk berdarah. arah berwarna merah segar dan )"lume darah yang keluar 

sekitar satu gelas 5><# 90 7. &asien mengeluh batuk berdarah disertai dahak 

(35)

yang berwarna hijau kekuningan. &asien mengatakan keluhan batuknya timbul setiap saat dan mengganggu tidurnya.

6erdasarkan hasil anamnesis tersebut pasien ini diduga menderita tuberkul"sis. %emungkinan lain yang bisa menyebabkan keluhan serupa adalah  penyakit pneum"nia br"nkiektasis dan br"nkhitis. $amun jika dilihat dari mani+estasi klinisnya gejala#gejala yang dialami "leh pasien ini lebih mengarah ke tuberkul"sis seperti batuk lebih dari 3 minggu batuk darah sesak na+as  penurunan berat badan dan berkeringat di malam hari. Sedangkan pada penyakit  pneum"nia gejala batuk enderung disertai demam yang tinggi dan sesak  penurunan berat badan yang tidak terlalu tajam.

Selain itu pasien pernah menderita !6 paru pada  tahun yang lalu dan mendapatkan OA! tetapi baru  bulan peng"batan pasien merasa sudah mengalami perbaikan dan pasien berhenti mengk"nsumsi "bat !6 paru tersebut. ,al ini dapat dikatakan pasien mempunyai riwayat putus "bat.

. &emeriksaan 'isik 

&ada pemeriksaan +isik pasien tampak sakit sedang dan kesadaran "mp"s mentis. !ekanan darah rendah 584<7 +rekuensi pernapasan 8@<m. *ndeks massa tubuh pasien termasuk dalam kateg"ri underweight dikarenakan malnutrisi yang dialami pasien. &ada k"njungti)a pasien tampak anemis sementara pada  pemeriksaan paru tidak terdapat kelainan.

,asil pemeriksaan pasein juga mendukung kemungkinan !6 karena pada  pneum"nia biasanya didapatkan kelainan pada pemeriksaan +isik seperti suhu tubuh yang sangat tinggi dan pada pemeriksaan +isik dapat ditemukan adanya sura na+as tambahan r"nkhi. &ada br"nkiektasis didaptkan r"nkhi basah mengi dan  jari tabuh.

3. &emeriksaan &enunjang

&ada pemeriksaan lab"rat"rium didapatkan hem"gl"bin yang rendah kadar leuk"sit yang tinggi5leuk"sit"sis7 tr"mb"sit"sis peningkatan ;C hip"natremia dan hiperglikemia.

&ada pemeriksaan radi"l"gi berupa +"t" th"ra@ &A tampak +ibr"in+iltrat di lapangan atas kedua paru yang menunjukkan kesan !6 paru. &asien ini juga sudah dilakukan pemeriksaan dahak mikr"sk"pis langsung sewaktu namun hasilnya  belum ada.

(36)

4. !atalaksana

%arena pasien datang dengan keadaan sesak pasien diberikan "ksigen  liter menggunakan nasal kanul dan terpasang $a?l 0=  900  untuk  menstabilkan hem"dinamik pasien. Selain itu perlu dilakukan pemantauan terhadap +rekuensi na+as dan keadaan pasien untuk menegah terjadinya sy"k  ataupun as+iksia. 6atuk darah perlu ditampung untuk menilai )"lume darah yang keluar dalam 4 jam. !etapi karena pasien tidak mengeluh batuk darah lagi maka ukup diberikan terapi sup"rti+ dan pemantauan tanda )ital. &asien juga mengalami hiperglikemia sehingga dik"nsulkan ke penyakit dalam terlebih dahulu.

&asien diberikan OA! karena hem"ptisis di *nd"nesia paling sering disebabkan "leh !6 paru. &asien diberikan OA! kateg"ri  karena pasien ini termasuk kasus !6 putus "bat. -egimen yang diberikan yaitu -i+ampisin dengan d"sis 490mg *s"niaFid 300 mg &iraFinamid 1000mg dan Ctambut"l 1000mg.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian diatas, bahwa kewenangan Notaris yang akan ditentukan kemudian tersebut dalam Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Lembaga Negara (Pemerintah

Selain itu, alasan penggunaan algoritma camellia dalam mengamankan informasi dalam pesan email yang akan dikirim adalah berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 7 Tahun 2001 tentang Retribusi dan Sewa Pemakaian Kekayaan Daerah (Lembaran Daerah

Karakterisasi S.aureus dilakukan dengan menanam bakteri pada media serum soft agar (SSA) yang mengandung serum kelinci untuk mengetahui keberadaan protein-A, kemudian dilakukan

“M: Flere af de elever, der sidste år evaluerede IRL med youtubevideoer, de ligger på deres, altså, og det er noget af det mest sete de har på deres youtubekanal.” (Bilag 2) Der

Sistem Manajemen Lingkungan menurut ISO 14001:2004 adalah bagian dari sistem manajemen organisasi yang digunakan untuk mengembangkan dan mengimplementasi kebijakan lingkungan

Misalnya ada tindakan mengambil satu bola secara acak dari wadah yang berisi N bola yang diberi nomor 1, 2, .., N dengan peluang masing-masing bola terambil adalah sama.?.