• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

B. Penyajian Data dan Analisis

1. Bauran pemasaran

dengan tetap mengacu kepada fokus penelitian.

Hasil teknik pengumpulan data yang diolah dalam penelitian ini adalah hasil observasi (pengamatan), interview (wawancara), dan perolehan data dari dokumentasi yang didapat peneliti selama di lapangan.Penyajian dan analisis data dalam penelitian ini merupakan laporan tertulis dari peneliti mengenai aktivitas-aktivitas penelitian yang dilakukan oleh para UMKM di Kampung Pia Dusun Warurejo. Dari laporan tertulis tersebut, data-data yang sudah didapatkan oleh peneliti akan dituangkan ke dalam karya ilmiah ini. Adapun penyajian dan analis data dalam hal ini yaitu:

1. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) pada pengusaha pia di Kampung Pia Dusun Warurejo Desa Kejapanan Kecamatan Gempol

Bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah serangkaian variabel yang dapat dikontrol dan tingkat variabel yang digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi pasaran yang menjadi sasaran.Bauran pemasaran ini terbagi menjadi variabel-variabel diantaranya product, price, place, dan promotion. Dalam hal ini, variabel-variabel tersebut digunakan perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan volume penjualan dan memperoleh keuntungan.

a. Product (Produk)

Produk merupakan semua halyang ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki, dan dikonsumsi, yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.Suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk yang lain baik dari segi kualitas, desain, bentuk, kemasan, pelayanan, garansi, dan rasa agar dapat menarik minat konsumen untuk mencoba dan membeli produk tersebut.

Berdasarkan serangkaian hasil wawancara dengan informan penelitian, dapat disajikan data-data mengenai produk yang dibuat dan diperjualbelikan usaha Pia Karomah kepada konsumen.

Sebagaimana dijelaskan oleh ibu Yana Andayani selaku pemilik usaha Pia Karomah mengenai produk, sebagai berikut:

“Produk pia yang dihasilkan Pia Karomah mempunyai banyak varian rasa yaitu pia kacang hijau/ori, pia pisang coklat, pia pisang keju, pia coklat, pia keju, pia tape, pia strawberry, pia nanas, pia durian dan pia basah. Dari semua varian itu yang menjadi andalan di sini adalah pia basah, karena tidak semua pengusaha yang ada di sini memproduksi pia basah dan yang paling banyak diminati konsumen. Untuk bahan baku kami slalu menjaga kualitas mutunya dan pembuatan adonan harus benar-benar di jaga takarannya agar mempunyai cita rasa yang lezat dan memiliki daya tahan yang lebih lama. Karena untuk makanan jenis ini daya tahan yang di miliki singkat hanya sekitar 4-10 hari saja tergantung jenis rasanya.Pengemasan juga begitu kami memilih kotak kardus karena sirkulasi udara untuk pia sangat cocok.Kemasan itu kami beri tampilan menarik berupa merek dari pia tersebut dan gambar agar konsumen lebih tertarik.”65 Selain pernyataan dari ibu Yana di atas, ibu Srina yang merupakan salah satu pesaing dan selaku pemilik usaha Pia Mahen

65 Yana Andayani, Wawancara, Pia Karomah, 12 Mei 2019

memberikan pernyataan terkait produknya, pernyataan tersebut yaitu:

“Pia Mahen ini awalnya hanya memproduksi pia kacang hiaju/ ori, tapi lama kelamaan saya mencoba inovasi dengan menambahkan berbagai rasa dalam olahan pia. Di sini juga memproduksi pia rasa-rasa yang sama seperti pengusaha lain, namun banyak juga rasa-rasa yang dibuat dan tidak menyamai pengusaha lain bisa juga dibilang sebagai produk khas kita seperti pia durian, pia vanilla, pia coklat leleh dan pia super queen yang mana banyak sekali di minati oleh konsumen. Untuk bulan seperti ini yang mendekati lebaran kami juga membuat olahan pia mini yang bisa di jadikan teman pelengkap di meja saat lebaran.Untuk kemasan kami menyediakan mulai dari satu kotak isi 4 sampai satu kotak isi 24. Di mana tempat lain rata-rata mengemasnya satu kotak isi 6. Itu yang membedakan pia ini dengan yang lainnya.

Kualitas rasa kita selalu nomor satukan dengan tidak merubah bahan baku yang lebih rendah. Daya tahan dari pia juga seperti yang lainnya karena di sini tidak menggunakan bahan pengawet sama sekali.”66

Penjelasan lain juga disampaikan oleh ibu Ninik yang merupakan salah satu pengusaha di Pia RB. Ibu Ninik menyatakan bahwa:

“Produk pia yang dihasilkan di sini juga sama seperti yang di hasilkan yang lain seperti pia kacang hijau, pia pisang coklat, pia pisang keju, pia durian, pia grentea dan pia sale pisang.

Yang membedakan di sini untuk bahan baku rasa selalu di rubah mengikuti zaman, seperti pia grentea atau pia coklat leleh yang sekarang lagi booming untuk rasa-rasa itu. Untuk kemasan kami seperti lainnya memakai kotak kardus namun tampilan dari kotaknya yang kami buat semenarik mungkin agar membedakan dengan lainnya.Selain itu kami selalu mengedepankan rasa dengan menerima kritik dan saran dari konsumen agar kita bisa mengetahui kualitas dari produk kami.”67

66 Srina, Wawancara, Pia Mahen, 13 Mei 2019

67 Ninik, Wawancara, Pia RB, 15 Mei 2019

Penjelasan serupa juga disampaikan oleh ibu Sri selaku pemilik usaha Pia 4 Sekawan mengenai produk yang dibuat dan diperjualbelikan, pernyataan tersebut menjelaskan:

“Untuk rasa semuanya sama seperti yang lainnya tapi di sini juga terdapat pia basah yang mana hanya kita sama pia merek Karomah yang memproduksi. Kualitas pia di sini juga kami merasa cukup baik dengan memakai bahan baku yang memiliki kualitas bagus dan sama seperti yang lainnya tidak memakai bahan pengawet dalam pembuatannya. Bentuk dari pia kami bedakan sesuaikan dengan rasa seperti untuk strawberry, nanas, dan tape berbentuk kotak dan yang lainnya berbentuk bulat.Selain itu untuk ukuran juga bermacam-macam dari yang kecil, sedang sampai yang besar.Dengan begitu dapat menarik konsumen agar membelinya.”68

Adapun penjelasan terakhir yang disampaikan oleh ibu Sulastri selaku pemilik usaha Pia Puspita mengenai produk yang telah dihasilkan, ibu Sulastri mengungkapkan:

“Produk yang dihasilkan sama dengan yang lainnya. Tapi mempunyai rasa yang berbeda karena bahan bakunya berbeda dan bentuk dari pia tape juga berbeda di sini berbentuk lonjong sedangkan di lainnya berbentuk kotak. Daya tahan dari produk ini sekitar 3-4 hari saja.Kualitas dari produk juga kami berikan yang baik dan apabila adonan terdapat kegagalan maka diperbaiki lagi kalau bisa dan kalau sudah tidak bisa diperbaiki ya di buang daripada kualitas yang di hasilkan tidak baik dan bisa mengecewakan konsumen.”69 Dari pemaparan hasil wawancara beberapa informan di atas, dapat disimpulkan bahwa produk yang diproduksi para pengusaha pia di Kampung Pia Dusun Warurejo mempunyai kesamaan, namun setiap pengusaha pasti mempunyai produk yang dapat dijadikan sebagai

68 Sri, Wawancara, Pia 4 Sekawan, 15 Mei 2019

69 Sulastri, Wawancara, Pia Puspita, 17 Mei 2019

andalan mereka. Adapun dari pengambilan bahan baku mereka pun berbeda sehingga menciptakan produk dengan rasa yang membedakan satu sama lainnya. Untuk kemasan mereka pun membedakan dengan tampilan kemasan yang berbeda sesuai ciri khas masing-masing meskipun tempat untuk kemasan sama menggunakan kotak kardus.

b. Price (Harga)

Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dalam pelayanannya. Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran yang bersifat sangat fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan.

Berdasarkan serangkaian hasil wawancara dengan informan penelitian, dapat disajikan data-data mengenai penetapan harga yang ditentukan Pia Karomah. Sebagaimana dijelaskan oleh ibu Yana Andayani selaku pemilik usaha Pia Karomah mengenai penetapan harga, sebagai berikut:

“Harga pia per bijinya berkisar mulai dari Rp. 700 sampai Rp. 900 tergantung varian rasanya. Untuk harga original/

kacang hijau, strawberry dan nanas Rp. 700, Pisang coklat, Tape, dan coklat Rp. 750, Pisang keju, keju, pia basah Rp.

800, dan untuk varian durian agak mahal yaitu Rp. 900.

Penetapan harga di sini sudah disesuaikan dengan harga bahan baku, tenaga kerja, dan biaya lainnya. Dan kami kira

harga tersebut sudah sesuai dengan kualitas dari produk dan sudah menyesuaikan dengan kemampuan konsumen.”70

Selain pernyataan dari ibu Yana di atas, ibu Srina yang merupakan salah satu pesaing dan selaku pemilik usaha Pia Mahen memberikan pernyataan terkait penetapan harga , pernyataan tersebut yaitu:

“Harga yang original/kacang hijau kita samakan dengan pengusaha lainnya, namun untuk rasa-rasa kami lebih sedikit mahalkan karena bahan baku kita juga berbeda dan memiliki kualitas yang unggul. Harga untuk rasa selisih sekitar Rp.

200- Rp. 500 perbijinya dengan yang lain. Untuk harga pia mini yang di produksi hanya ada di saat bulan ramadhan sekitar Rp. 20.000 – Rp. 30.000 tergantung isinya.”71

Penjelasan lain juga disampaikan oleh ibu Sri yang merupakan salah satu pengusaha di Pia 4 Sekawan. Ibu Sri menyatakan bahwa:

“Harga pia di sini menyamakan dengan harga di tempat lainnya. Dengan harga segitu juga sudah sesuai dengan bahan baku dan biaya yang di kerluarkan, sehingga sudah mendapatkan laba yang pantas. Namun untuk ukuran yang berbeda kami mematok harga lain yaitu untuk kecil mulai dari Rp. 750, sedang Rp. 1.000 dan untuk yang jumbo Rp.

3.000.”72

Penjelasan serupa juga disampaikan oleh ibu Ninik selaku pemilik usaha Pia RB mengenai penetapan harga, pernyataan tersebut menjelaskan:

“Banyaknya pengusaha pia di sini membuat kami banyak pertimbangan dalam menentukan harga.Untuk saat ini kami mengikuti harga yang ada di sekitar.Kami tidak bisa untuk

70 Yana Andayani, Wawancara, Pia Karomah, 12 Mei 2019

71 Srina, Wawancara, Pia Mahen, 13 Mei 2019

72 Sri, Wawancara, Pia 4 Sekawan, 15 Mei 2019

menaikkan harga karena mempunyai resiko tidak laku dan juga tidak bisa menurunkan harga karena bisa mematikan pengusaha lainnya.”73

Adapun penjelasan terakhir yang disampaikan oleh ibu Sulastri selaku pemilik usaha Pia Puspita mengenai penetapan harga dari produk yang telah dihasilkan, ibu Sulastri mengungkapkan:

“Di sini harganya sama dengan yang lain tidak ada yang membedakan dan harga kita samakan agar tidak mematikan yang lain.”74

Dari pemaparan hasil wawancara beberapa informan di atas, dapat disimpulkan bahwa penetapan harga berbeda-beda yang mana ditentukan oleh masing-masing pengusaha berdasarkan biaya produksi dan biaya operasional masing-masing.Selain itu mereka juga memperhatikan harga berdasarkan persaingan.Untuk pengusaha Pia Mahen lebih sedikit menaikkan harga untuk rasa-rasa tertentu yang mempunyai selisih sekitar Rp.200- Rp.500 dengan pertimbangan biaya yang dikeluarkan lebih besar.

c. Place (Tempat/Distribusi)

Saluran distribusi adalah sekelompok organisasi yang saling bergantung dan terlibat dalam proses pembuatan produk atau jasa yang disediakan untuk digunakan atau dikonsumsi. Saluran distribusi merupakan seperangkat alur yang diikuti produk atau jasa setelah produksi, berakhir dalam pembelian dan digunakan oleh pengguna akhir.

73 Ninik, Wawancara, Pia RB, 15 Mei 2019

74 Sulastri, Wawancara, Pia Puspita, 17 Mei 2019

Berdasarkan serangkaian hasil wawancara dengan informan penelitian, dapat disajikan data-data mengenai tempat dan pendistribusian produk yang ditentukan Pia RB. Sebagaimana dijelaskan oleh ibu Ninik selaku pemilik Pia RB mengenai tempat dan pendistribusian produk, sebagai berikut:

“Kami telah membuka 3 cabang di berbagai daerah seperti Bangil, Jombang dan Wonoayu. Mereka mengambil pia dengan bahan setengah jadi yang mana akan di proses lagi di sana dan bisa dijual. Di tempat ini kami juga memilihnya sebagai tempat penjualan.Selain itu kami juga memasarkannya di tempat oleh-oleh yang berlokasi di Masjid Ceng Ho Pandaan, karena di tempat itu selalu banyak di kunjungi orang-orang untuk mencari oleh-oleh khas setempat.”75

Selain pernyataan dari ibu Ninik di atas, ibu Srina yang merupakan salah satu pesaing dan selaku pemilik usaha Pia Mahen memberikan pernyataan terkait tempat pendistribusian , pernyataan tersebut yaitu:

“Dalam memasarkan produk kami telah membuka cabang atau toko sendiri di depan jalan raya yang memudahkan konsumen untuk berkunjung, yang mana toko tersebut pia nya juga mengambil di tempat produksi ini. Selain itu di tempat produksi sendiri kami juga dapat melayani pembelian secara langsung.”76

Penjelasan lain juga disampaikan oleh ibu Yana yang merupakan salah satu pengusaha di Pia Karomah. Ibu Yana menyatakan bahwa:

75 Ninik, Wawancara, Pia RB, 15 Mei 2019

76 Srina, Wawancara, Pia Mahen, 13 Mei 2019

“Untuk tempat kami hanya melakukan penjualan di rumah produksi ini saja jadi untuk pembeli bisa mengambilnya di tempat.Selain itu di sini juga menerima pemesanan yang bisa di kirim lewat jasa pengiriman atau dapat dikirim oleh sopir kita sendiri.”77

Penjelasan serupa juga disampaikan oleh ibu Sulastri selaku pemilik usaha Pia Puspita mengenai tempat dan pendistribusian, pernyataan tersebut menjelaskan:

“Untuk produksi dan penjualan kami hanya memilih depan rumah sebagai tempatnya. Di sini lokasinya lumayan strategis untuk berjualan karena dekat dengan jalan raya, jadi konsumen tidak akan sulit untuk menemukan tempat ini.”78 Adapun penjelasan terakhir yang disampaikan oleh ibu Sri selaku pemilik usaha Pia 4 Sekawan mengenai tempat dan pendistribusian produk yang telah dihasilkan, ibu Sri mengungkapkan:

“Pemasaran di sini hanya bertempat di rumah produksi ini saja dan tidak mempunyai cabang untuk menjual di tempat lain, jadi untuk konsumen kalau ingin membeli bisa datang langsung ke tempat ini.”79

Dari pemaparan hasil wawancara beberapa informan di atas, dapat disimpulkan bahwa tempat dan jalur distribusi yang dilakukan atau diterapkan para pengusaha pia mempunyai perbedaan.Ada beberapa yang telah membuka cabang seperti yang telah di lakukan oleh pengusaha Pia RB dan Pia Mahen.Namun ada juga yang hanya memiliki satu tempat dalam melakukan penjualan yaitu di rumah

77 Yana Andayani, Wawancara, Pia Karomah, 12 Mei 2019

78 Sulastri, Wawancara, Pia Puspita, 17 Mei 2019

79 Sri, Wawancara, Pia 4 Sekawan, 15 Mei 2019

produksinya itu sendiri seperti yang dilakukan oleh pengusaha Pia Puspita, Pia Karomah dan Pia 4 Sekawan.Jalur distribusi dengan menaruh di toko pusat oleh-oleh pun juga di lakukan oleh Pia RB dalam menyalurkan produknya ke konsumen.

d. Promotion (Promosi)

Promosi adalah aktivitas komunikasi pemasaran mengenai produk dan mempersuasi pasar sasaran untuk membelinya.Aktivitas promosi banyak menyangkut bagaimana mengkomunikasikan dan mempersuasi pelanggan.upaya ini dapat dijalankan dengan berbagai bentuk periklanan, promosi penjualan dan penjualan pribadi yang dilakukan para pengusaha pia. Yang terpenting dari kegiatan ini adalah bagaimana bisa berkomunikasi dengan pasar sasaran.

Berdasarkan serangkaian hasil wawancara dengan informan penelitian, dapat disajikan data-data mengenai promosi yang dilakukan Pia Mahen kepada konsumen. Sebagaimana dijelaskan oleh ibu Srina yang merupakan pemilik usaha Pia Mahen mengenai promosi, sebagai berikut:

“Kalau masalah promosi awalnya ke teman-teman dan rekan kerja suami, selain itu kami juga menyediakan tester di depan rumah yang bisa dicicipi oleh konsumen. Sosial media juga kami manfaatkan untuk melakukan promosi seperti wa, instagram, dll. Di tempat ini juga biasanya di kunjungi oleh anak pelajar yang melakukan study banding jadi dengan itu kami bisa mempromosikan secara langsung kepada konsumen.”80

80 Srina, Wawancara, Pia Mahen, 13 Mei 2019

Selain pernyataan dari ibu Srina di atas, ibu Ninik yang merupakan salah satu pesaing dan selaku pemilik usaha Pia RB memberikan pernyataan terkait promosi, pernyataan tersebut yaitu:

“Anak saya yang perempuan biasanya membantu mempromosikan lewat fb, wa dan sosial media lainnya.

Selain itu kami juga membangun hubungan baik dengan pelanggan dengan begitu secara tidak langsung mereka akan mempromosikan kepada orang lain.”81

Penjelasan lain juga disampaikan oleh ibu Yana yang merupakan salah satu pengusaha di Pia Karomah. Ibu Yana menyatakan bahwa:

“Kalau pemasaran awalnya kami melakukan promosi dilakukan ke teman-teman kerja, selain itu kami juga ikut dalam pameran-pameran yang diadakan oleh Dinas Koperasi.”82

Penjelasan serupa juga disampaikan oleh ibu Sulastri selaku pemilik usaha Pia Puspita mengenai promosi, pernyataan tersebut menjelaskan:

“Saya gabung dengan grup jual-beli yang ada di sekitar sini untuk ikut nimbrung jualan produk pia.Kami juga memasarkan secara langsung apabila ada yang berkunjung dengan memberikan tester.”83

Adapun penjelasan terakhir yang disampaikan oleh ibu Sri selaku pemilik usaha Pia 4 Sekawan mengenai promosi, ibu Sri mengungkapkan:

“Saya selalu menjalin hubungan dengan pelanggan, biasanya dengan silaturahim ke rumahnya agar pelanggan setia ke Pia

81 Ninik, Wawancara, Pia RB, 15 Mei 2019

82 Yana Andayani, Wawancara, Pia Karomah, 12 Mei 2019

83 Sulastri, Wawancara, Pia Puspita, 17 Mei 2019

4 Sekawan. Selain itu saya juga mempromosikan melalui sosial media seperti wa.”84

Dari pemaparan hasil wawancara beberapa informan di atas, dapat disimpulkan bahwa promosi yang dilakukan oleh para pengusaha bermacam-macam.Namun kebanyakan dari mereka memanfaatkan sosial media yang ada dalam mempromosikan produk masing-masing. Terkadang mereka juga melakukan cara yang tidak dilakukan oleh pengusaha lainnya untuk mempromosikan produknya, seperti Pia Mahen yang menerima study banding dari kalangan anak sekolah, Pia Karomah yang mengikuti pameran-pameran dalam mempromosikan.

2. Penerapan Etika Bisnis Islam pada pengusaha pia di Kampung Pia Dusun Warurejo Desa Kejapanan Kecamatan Gempol

Etika bisnis Islam merupakan serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya (yang tidak dibatasi), namun dibatasi dalam cara perolehan dan pendayaan hartanya (ada aturan halal dan haram). Dalam arti, pelaksanaan bisnis harus tetap berpegang teguh pada ketentuan syariat (aturan-aturan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits).

Dalam etika bisnis dijelaskan bahwa berbisnis secara etis sangat perlu dilakukan karena profesi bisnis pada hakekatnya adalah profesi luhur yang melayani masyarakat banyak.Usaha bisnis berada di tengah-tengah masyarakat, mereka harus menjaga kelangsungan hidup bisnisnya.Caranya ialah menjalankan prinsip etika bisnis.

84 Sri, Wawancara, Pia 4 Sekawan, 15 Mei 2019

a. Jujur dalam takaran (Quantity)

Kejujuran merupakan sikap jujur dalam semua proses bisnis yang dilakukan tanpa adanya penipuan sedikitpun.

Berdasarkan serangkaian hasil wawancara dengan informan penelitian, dapat disajikan data-data mengenai kejujuran dalam takaran yang dilakukan oleh Pia Puspita, sebagaimana yang dijelaskan oleh Bu Sulastri yang merupakan pemilik dari Pia Puspita mengenai kejujuran dalam takaran, sebagai berikut :

“Jujur dalam takaran sangat penting karena takaran itu mempengaruhi terhadap kualitas rasa dan tekstur barang yang dihasilkan.Selain itu dengan kita jujur maka pelanggan akan selalu percaya sama hasil produk yang dihasilkan kami.”85 Selain pernyataan dari ibu Sulastri di atas, ibu Sri yang merupakan salah satu pesaing dan selaku pemilik usaha Pia 4 Sekawan memberikan pernyataan terkait jujur dalam takaran, pernyataan tersebut yaitu:

“Menurut saya jujur itu harus agar pelanggan gak kapok dan kecewa dengan produk kita.”86

Penjelasan lain juga disampaikan oleh ibu Yana yang merupakan salah satu pengusaha di Pia Karomah. Ibu Yana menyatakan bahwa:

“Jujur penting, karena untuk mendapatkan pelanggan yang setia kami harus menjaga kualitas produk dengan selalu menjaga takaran dalam pembuatan produk.”87

85 Sulastri, Wawancara, Pia Puspita, 17 Mei 2019

86 Sri, Wawancara, Pia 4 Sekawan, 15 Mei 2019

87 Yana Andayani, Wawancara, Pia Karomah, 12 Mei 2019

Penjelasan serupa juga disampaikan oleh ibu Ninik selaku pemilik usaha Pia RB mengenai jujur dalam takaran, pernyataan tersebut menjelaskan:

“Saya selalu jujur dalam takaran biar para pelanggan gak kecewa.Karena jujur adalah kunci dari sebuah kepercayaan.”88

Adapun penjelasan terakhir yang disampaikan oleh ibu Srina selaku pemilik usaha Pia Mahen mengenai jujur dalam takaran, ibu Srina mengungkapkan:

“Mengembalikan kepercayaan pelanggan itu sulit, untuk itu kami selalu menjaga kejujuran dalam segala hal.”89

Dari pemaparan hasil wawancara beberapa informan di atas, dapat disimpulkan bahwa jujur dalam takaran di saat melakukan bisnis harus selalu diperhatikan dan dilakukan untuk menjaga kepercayaan pelanggan.Dalam berbisnis mereka tidak pernah melakukan kecurangan dalam takaran.

b. Menjual Barang yang Baik Mutunya (Quality)

Salah satu cacat etis dalam perdagangan adalah tidak transparan dalam hal mutu, yang berarti mengabaikan tanggung jawab moral dalam dunia bisnis.

Berdasarkan serangkaian hasil wawancara dengan informan penelitian, dapat disajikan data-data mengenai pendapat tentang menjual barang yang baik mutunya yang dilakukan oleh Pia Karomah,

88 Ninik, Wawancara, Pia RB, 15 Mei 2019

89 Srina, Wawancara, Pia Mahen, 13 Mei 2019

sebagaimana yang dijelaskan oleh Bu Yana yang merupakan pemilik dari Pia Karomah mengenai menjual barang yang baik mutunya, sebagai berikut :

“Menjual barang yang baik mutunya sangat penting bagi kami dan sudah menjadi kewajiban kita seperti itu dalam melakukan usaha.Selain itu produk di sini selalu saya jaga kualitas mutunya, agar konsumen puas dan ketagihan dengan hasil produk yang kami buat.”90

Selain pernyataan dari ibu Yana di atas, ibu Sri yang merupakan salah satu pesaing dan selaku pemilik usaha Pia 4 Sekawan memberikan pernyataan terkait menjual barang yang baik mutunya, pernyataan tersebut yaitu:

“Selama ini kami selalu menjual barang yang baik mutunya biar pelanggan gak kapok dan balik lagi untuk membeli.”91 Penjelasan lain juga disampaikan oleh ibu Srinah yang merupakan salah satu pengusaha di Pia Mahen. Ibu Srinah menyatakan bahwa:

“Kualitas produk yang kita hasilkan selalu kita jaga, jadi kami dalam menjual produk selalu dengan mutu yang baik.”92

Penjelasan serupa juga disampaikan oleh ibu Ninik selaku pemilik usaha Pia RB mengenai menjual barang yang baik mutunya, pernyataan tersebut menjelaskan:

“Untuk masalah adonan saya sendiri yang terjun langsung, jadi bisa dibilang produk yang kami hasilkan dan jual terjaga mutunya.”93

90 Yana Andayani, Wawancara, Pia Karomah, 12 Mei 2019

91 Sri, Wawancara, Pia 4 Sekawan, 15 Mei 2019

92 Srina, Wawancara, Pia Mahen, 13 Mei 2019

93 Ninik, Wawancara, Pia RB, 15 Mei 2019

Dokumen terkait