• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bauran Pemasaran Antar Pengusaha dalam Perspektif Etika Bisnis Islam pada Kampung Pia Warurejo Desa Kejapanan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Bauran Pemasaran Antar Pengusaha dalam Perspektif Etika Bisnis Islam pada Kampung Pia Warurejo Desa Kejapanan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar sarjana Ekonomi (S.E)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jember Program Studi Ekonomi Syariah

Oleh :

Rahmita Silvana Putri Ramadlani NIM. E20152011

Dosen Pembimbing:

Ahmad Fauzi, M.E.I NUP. 201603137

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

JUNI 2019

(2)
(3)
(4)

ﺎًﻤﯿِﺣَر ْﻢُﻜِﺑ َنﺎَﻛ َ ﱠﷲ ﱠنِإ ْﻢُﻜَﺴُﻔْﻧَأ اﻮُﻠُﺘْﻘَﺗ َﻻَو ْﻢُﻜْﻨِﻣ ٍضاَﺮَﺗ ۲۹ )

(

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memakan harta- harta kalian di antara kalian dengan cara yang batil, kecuali dengan perdagangan yang kalian saling ridha. Dan janganlah kalian membunuh diri-diri kalian, sesungguhnya Allah itu Maha Kasih Sayang kepada kalian.” (QS. An-Nisa:29)1

1Departemen Agama RI, Mushaf Aisyah Al-Qur’an dan Terjemah, (Bandung : JABAL, 2010).83

(5)

andil dalam penulisan karya tulis ini sehingga dapat terselesaikan.

Dengan mengucap syukur, skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Kepada kedua orangtuaku tercinta Ayahanda Suhadi dan Ibunda Luluk Masriyah yang selalu senantiasa memberikan doa yang selalu dipanjatkan, kasih sayang tiada duanya, motivasi, arahan, bimbingan serta semangat yang tiada henti telah dicurahkan selama ini. Terima kasih untuk semuanya yang telah diberikan tanpa mengenal kata lelah.

2. Kepada adikku Dzikri Asykal Hubbi dan Muhammad Jazaul Aufi yang selalu memberikan dukungan, mengisi hari-hariku dengan indah, dan menjadi adik yang selalu pengertian di setiap keadaan.

3. Seluruh keluarga besarku yang selalu memberikan semangat dan motivasi agar selalu semangat dalam menuntut ilmu.

4. Teman-teman seperjuangan ES 1 angkatan 2015 terutama untuk Moh. Nur Rohmat, Firdausi Nurbayana Putri, Yulita Selia R, Kamiliyah, Ayu Dewi M, Ulfa Qurratul dan Mulka Anisa yang selalu mendukung membantu dalam penyelasaian tugas akhir ini, berbagi keceriaan dan melewati setiap suka dan duka selama kuliah serta telah memberikan persaudaraan yang kuat sampai saat ini.

5. Keluarga rumah kos terutama Ibu Rofita Naimah, Bapak Solihin, Rilatul Marifah dan Yuswinda Firdaussi yang menjadi keluarga di tempat perantauan yang telah memberikan perhatian penuh, menjadikan hari-hari penuh makna dan selalu memberikan dorongan semangat selama ini.

6. Almamater IAIN Jember dan seluruh dosen IAIN Jember khususnya dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah membimbing dan memberikan ilmunya.

(6)

sehingga perencanaan, pelaksanaan, dan penyusunan skripsi yang berjudul

“Strategi Pemasaran Antar Pengusaha Pia dalam Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi Kasus Kampung Pia Warurejo Desa Kejapanan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan)” dapat terselesaikan dengan lancar. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW. Semoga kita mendapatkan syafa’atnya di hari kiamat kelak. Aamiin. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi sebagian persyaratan guna memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri Jember.

Penulis menyadari sepenuhnya, tanpa bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto., SE, MM. selaku Rektor IAIN Jember.

2. Bapak Dr. Khamdan Rifa’i, S.E,.M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Jember.

3. Ibu Nikmatul Masruroh, M.E.I selaku Ketua Program studi Ekonomi Syari’ah dan Dosen Pembimbing Akademik.

4. Bapak Ahmad Fauzi, M.E.I selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar meluangkan waktu dan pemikiran untuk memberikan ilmu dan pengarahan selama penyusunan skripsi ini.

5. Segenap penguji yang telah berkenan menguji skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam khususnya yang telah memberikan ilmu kepada penulis sehingga dapat mengetahui apa yang tidak diketahui.

7. Bapak Sutiyan Isyanto, Ibu Yana Andayani, Ibu Srina, Ibu Sri, Ibu Ninik dan Ibu Sulastri yang telah memberikan data untuk melengkapi skripsi ini.

(7)

penulis mencoba untuk menyusunnya berdasarkan kemampuan yang penulis miliki dan untuk lebih menyempurnakannya tentu tidak lepas dari kritik dan saran dari para pembaca. Terakhir, harapan peneliti semoga apa yang terkandung dalam penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak.

Jember, 27 Juni 2019

Rahmita Silvana Putri R

(8)

Marketing Mix atau bauran pemasaran sebagai serangkaian variabel yang dapat dikontrol dan tingkat variabel yang digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi pasaran yang menjadi sasaran. Etika bisnis Islam merupakan serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya (yang tidak dibatasi), namun dibatasi dalam cara perolehan dan pendayaan hartanya (ada aturan halal dan haram) sesuai dengan aturan-aturan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits.

Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana bauran pemasaran yang dilakukan oleh antar pengusaha bakpia di Kampung Pia Warurejo

? (2) Bagaimana bauran pemasaran yang dilakukan oleh antar pengusaha bakpia di Kampung Pia Warurejo dalam perspektif etika bisnis Islam ?

Sementara tujuan dari penelitian ini ialah : (1) Untuk mengetahui bauran pemasaran yang dilakukan oleh antar pengusaha pia di Kampung Pia Warurejo.

(2) Untuk mengetahui bauran pemasaran yang dilakukan oleh antar pengusaha pia di Kampung PiaWarurejo dalam perspektif etika bisnis Islam.

Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Dalam menentukan sumber data menggunakan teknik purposive, sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan yakni kualitatif deskriptif dan keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

Hasil penelitian ini mendapatkan kesimpulan : (1) Bahwa bauran pemasaran yang dilakukan oleh pengusaha pia untuk menghadapi persaingan antar pengusaha meliputi keunggulan yang berbeda dari setiap pengusaha, penetapan harga produk memperhatikan harga berdasarkan persaingan, jalur distribusi yang diterapkan dalam memasarkan produk sesuai kemampuan dan strategi masing-masing pengusaha mulai dari membuka cabang atau pun menitipkan kepada toko-toko sekitar sampai toko pusat oleh-oleh, promosi yang dilakukan oleh pengusaha dalam memperkenalkan produknya melalui pemasaran langsung, menggunakan sales, mengikuti pameran dan sosial media. (2) Bahwa bauran pemasaran yang telah dilakukan oleh pengusaha pia di Kampung Pia Dusun Warurejo untuk menghadapi persaingan antar pengusaha telah sesuai dengan prinsip-prinsip dalam etika bisnis Islam. Hal tersebut dibuktikan dengan jujur dalam takaran, menjual barang yang baik mutunya, tidak menggunakan sumpah dalam meyakinkan pelanggan, selalu bersikap longgar dan bermurah hati serta membangun hubungan baik antar kolega.

Kata Kunci : Marketing Mix, Etika Bisnis Islam

(9)

Pasuruan”.

Marketing mix as a series of variables that can be controlled and the level of variables used by companies to influence the target market. Islamic business ethics is a series of business activities in various forms (which is not restricted), but is limited in the way the assets are acquired and invested (there are halal and haram rules) in accordance with the rules in the Qur'an and Al-Hadith.

The focus of the research in this study are: (1) How is the marketing mix carried out by bakpia entrepreneurs in Pia Warurejo village? (2) How is the marketing mix carried out by bakpia entrepreneurs in Pia Warurejo village in the perspective of Islamic business ethics?

While the purpose of this study are: (1) To find out the marketing mix that was carried out by among the pia entrepreneurs in Pia Warurejo Village. (2) To find out the marketing mix that was carried out by pia entrepreneurs in Pia Warurejo village in the perspective of Islamic business ethics.

The research method used is a qualitative approach. In determining data sources using purposive technique, while the data collection method used is the method of observation, interviews, and documentation. The data analysis method used is qualitative descriptive and the validity of the data used is source triangulation and technical triangulation.

The results of this study draw conclusions are : (1) Whereas the Marketing Mix carried out by the entrepreneurs to deal with competition between entrepreneurs include different advantages of each entrepreneur, product pricing determines the price based on competition, the distribution channels applied in marketing the product according to the capabilities and strategies of each entrepreneur starting from opening a branch or entrust the head of the surrounding shops to the souvenir center shop, promotions carried out by entrepreneurs in introducing their products through direct marketing, using sales, participating in exhibitions and social media. (2) That the Marketing Mix carried out by the pia entrepreneurs in Kampung Pia Dusun Warurejo to deal with competition between entrepreneurs were in accordance with the principles in Islamic business ethics.

This is proven honestly in the measure, selling good quality goods, not using oaths in convincing customers, always being loose and generous and building good relations between colleagues.

Keywords: Marketing Mix, Islamic Business Ethics

(10)

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Fokus Penelitian ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Definisi Istilah ... 10

F. Sistematika Pembahasan ... 12

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu ... 14

B. Kajian Teori ... 28

1. Bauran Pemasaran ... 28

2. Etika Bisnis Islam ... 35 BAB III METODE PENELITIAN

(11)

D. Teknik Pengumpulan Data ... 44

E. Analisis Data ... 46

F. Keabsahan Data ... 48

G. Tahap-tahap Penelitian ... 49

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Obyek Penelitian ... 51

B. Penyajian Data dan Analisis ... 53

1. Bauran pemasaran ... 54

a. Product (Produk) ... 54

b. Price (Harga) ... 58

c. Place (Tempat/Distribusi) ... 60

d. Promotion (Promosi) ... 63

2. Etika Bisnis Islam ... 65

a. Jujur dalam takaran ... 66

b. Menjual barang yang baik mutunya ... 67

c. Dilarang menggunakan sumpah ... 69

d. Longgar dan bermurah hati ... 71

e. Membangun hubungan baik antar kolega ... 73

C. Pembahasan Temuan ... 75

1. Bauran pemasaran ... 75

(12)

d. Promotion (Promosi) ... 78

2. Etika Bisnis Islam ... 79

a. Jujur dalam takaran ... 79

b. Menjual barang yang baik mutunya ... 79

c. Dilarang menggunakan sumpah ... 80

d. Longgar dan bermurah hati ... 81

e. Membangun hubungan baik antar kolega ... 81

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 83

B. Saran-saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 85 LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Matrik Penelitian

2. Pernyataan Keaslian Tulisan 3. Teks Wawancara

4. Surat Izin Penelitian Skripsi dari IAIN Jember 5. Surat Keterangan Selesai Penelitian

6. Jurnal Penelitian 7. Dokumentasi 8. Biodata Penulis

(13)
(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada era globalisasi saat ini, lingkungan bisnis yang kompetitif di antara perusahaan-perusahaan telah berubah secara dinamis dan cepat dikarenakan berkembanganya ilmu pengetahuan.Perusahaan tidak dapat menghindar fenomena-fenomena yang terbentuk dalam lingkungan bisnis.

Untuk dapat bertahan dalam ekonomi pasar global saat ini dan mencapai kesuksesan jangka panjang, perusahaan dituntut untuk memberikan respons yang tepat dan memanfaatkan perubahan itu sebagai peluang untuk mengembangkan perusahaan di masa depan. Dalam konteks ini,perusahaan memerlukan kemampuan untuk dapat beradaptasi dan terus berinovasi dalam mengatasi persaingan yang ketat dan perubahan permintaan pasar. 2 Upaya tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan analisis internal maupun eksternal, sehingga dalam jangka panjang perusahaan akan selalu memperbaharui strategi antara kapasitas perusahaan dan sumber daya perusahaan guna memperoleh peluang akibat terjadinya perubahan lingkungan bisnis.3

Pengembangan strategi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan perusahaan dalam

2Sampurno, Manajemen Stratejik : Menciptakan Keunggulan Bersaing yang Berkelanjutan (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2013), 142

3Effendi M. Guntur, Transformasi Manajemen Pemasaran dan Membangun Citra Negara (Jakarta: CV Sagung Seto, 2010), 33

(15)

menghadapi persaingan pasar. Perusahaan dituntut harus berusaha keras untuk memahami pola persaingan di lingkungan sekitar agar kegiatan produksi dan pemasaran berjalan efektif dan efisien dalam mencapai laba yang diinginkan. Dalam hal ini perusahaan dapat menerapkan strategi yang telah disesuaikan dengan upaya yang bertujuan untuk mencapai posisi yang menguntungkan dan kuat untuk membendung persaingan dalam industri. Menurut Jack Trout, strategi merupakan bentuk upaya bagaimana bertahan hidup dalam dunia yang semakin kompetitif, bagaimana membuat persepsi yang baik dibenak konsumen dengan cara berbeda, mengenali kekuatan dan kelemahan pesaing, menjadi spesialisasi, menguasai satu kata yang sederhana di kepala, kepemimpinan yang memberi arah dan memahami realitas pasar dengan menjadi yang pertama, kemudian menjadi yang lebih baik.4 Strategi yang diterapkan oleh perusahaan bertujuan untuk meningkatkan mutu kualias produk dalam memenuhi permintaan pasar dengan memperhatikan faktor bahan baku, sumber daya manusia, teknologi, manajemen operasional, manajemen pemasaran pemasaran, dan persaingan pasar.

Dengan semakin berkembangnya inovasi pada persaingan bisnis saat ini, setiap perusahaan berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan maupun manajemen pemasaran dengan tujuan memaksimalkan keuntungan-keuntungan sesuai target yang diinginkan oleh setiap

4Ali Hasan, Marketing Bank Syariah (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), 29

(16)

perusahaan. Suatu perusahaan dituntut untuk mampu menghadapi berbagai kendala yang timbul dalam mengelola bisnis usaha pemasarannya.5

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di mana individu maupun kelompok mendapatkan apa yang mereka inginkan melalui penciptaan dan pertukaran sesuatu yang bernilai secara bebas dengan pihak lain. Pemasaran tidak hanya sekedar bagaimana menjual produk melainkan harus mampu memberikan kepuasan bagi konsumen dalam jangka panjang. Tujuan pemasaran adalah mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan memenuhi kebutuhan tersebut dengan baik.6

Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen.Kegiatan perusahaan yang berdasarkan pada konsep pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan.Secara definitif dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.7

Strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan usaha perusahaan umumnya dan bidang pemasaran khususnya. Di samping itu, strategi pemasaran yang ditetapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan

5 Hendry Hartono & Karyana Hutomo, “Pengaruh Strategi Pemasaran terhadap Peningkatan Penjualan pada Perusahaan dengan Menetapkan Alumni dan Mahasiswa Universitas Bina Nusantara sebagai Objek Penelitian”, Binus Business Review, 2 (November, 2012), 1.

6Janri Manafe & Tuty Setyorini, “Pemasaran Pariwisata melalui Strategi Promosi Objek Wisata Alam, Seni, dan Budaya (Studi Kasus di Pulau Rote NTT), Jurnal Bisnis, 1 (Juni, 2016), 104.

7Kamaruddin, “Strategi Pemasaran terhadap Peningkatan Volume Penjualan Gas Elpiji dalam Perspektif Ekonomi Islam”, Laa Maisyir, 1 (Juni, 2017), 82.

(17)

lingkungan pasar tersebut. Dengan demikian, strategi pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang akan dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau peluang pada beberapa pasar sasaran. Dalam hal ini dibutuhkan beberapa bagian yang sangat penting dan saling bekaitan, untuk mencapai keberhasilan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan, yaitu sasaran pasar yang dituju (target market), dan acuan pemasaran yang dijalankan (mix marketing) untuk sasaran pasar tersebut.8

Setiap perusahaan dapat meningkatkan penjualan produknya dengan menggunakan sistem pemasaran yang efektif, serta strategi-strategi yang khusus dalam meningkatkan pasar konsumen yang ada.Salah satu strategi pemasaran tersebut adalah strategi bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang diterapkan dapat berjalan sukses. Bauran pemasaran yaitu product (produk) apa yang ditawarkan, price (harga) strategi penentuan harga, place (lokasi/tempat) di mana tempat jasa di berikan, promotion (promosi) bagaimana promosi yang di lakukan.9

Dalam pandangan ajaran Islam, telah diatur bahwasanya segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar, tertib dan teratur. Proses-

8 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), 167.

9 F.Kereh,A.L.Tumbel dan S.S.R.Loindong, “Analisis Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Penjualan Motor Yamaha Mio Pada PT. Hasjrat Abadi Outlet Yamaha Sam Ratulangi”, Jurnal EMBAVol 6 No. 2, (April, 2018), 969

(18)

prosesnya harus dilakukan dengan baik, hal ini merupakan prinsip utama dalam ajaran Islam.10 Islam tidak membiarkan begitu saja seseorang bekerja sesuka hati untuk mencapai tujuan dan keinginannya dengan menghalalkan segala cara seperti melakukan penipuan, kecurangan, sumpah palsu, riba, menyuap dan perbuatan batil lainnya. Tetapi dalam Islam diberikan suatu batasan atau garis pemisah antara yang boleh dan yang tidak boleh, yang benar dan salah serta yang halal dan yang haram.

Sebagaimana dalam firman Allah SWT yang terkandung dalam surat An- Najm ayat 24-25 :



















Artinya : “Apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya

? (Tidak), maka hanya bagi Allah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia.” (QS. An-Najm ayat 24-25)

Perilaku dalam berbisnis atau berdagang juga tidak luput dari adanya nilai moral atau nilai etika bisnis. Penting bagi para pelaku bisnis untuk mengintegrasikan dimensi moral ke dalam kerangka/ ruang lingkup bisnis. Bersama dengan semakin besarnya kesadaran etika dalam berbisnis, orang mulai menekankan pentingnya keterkaitan faktor-faktor etika dalam bisnis. Sesungguhnya dalam hal seluruh pelaksanaan kehidupan telah di atur dalam pandangan ajaran Agama Islam untuk mengatur seluruh kehidupan manusia termasuk dalam kaitannya pelaksanaan perekonomian dan bisnis.

10 Muhammad Djakfar, Agama, Etika, dan Ekonomi (Wacana Menuju Pengembangan Ekonomi Rabbaniyah) (Malang: UIN Malang press, 2007), 128-129

(19)

Pada hakikatnya tujuan penerapan aturan (syariah) dalam ajaran Islam di bidang muamalah tersebut khususnya perilaku bisnis adalah agar terciptanya pendapatan (rizki) yang berkah dan mulia, sehingga akan mewujudkan pembangunan manusia yang berkeadilan dan stabilisasi untuk mencapai pemenuhan kebutuhan, kesempatan kerja penuh dan distribusi pendapatan yang merata tanpa harus mengalami ketidakseimbangan yang berkepanjangan di masyarakat.11 Penerapan etika bisnis Islam tersebut juga harus mampu dilaksanakan dalam setiap aspek perekonomian termasuk dalam penyelenggaraan produksi, konsumsi maupun distribusi. Hal inilah yang sudah dilakukan pada beberapa pelaku usaha kecil dengan menerapkan etika bisnis Islam dalam kegiatan mereka.

Indonesia merupakan negara yang terdiri atas berbagai suku bangsa dan memiliki keanekaragaman di berbagai bidang budaya, salah satunya adalah makanan khas daerah. Makanan khas daerah adalah makanan atau minuman yang biasa dikonsumsi di daerah tertentu. Karakteristik masakan di suatu daerah biasanya mencerminkan keunikan masyarakatnya dalam mengelola hasil sumber daya alam di lingkungannnya. Pada awalnya kita hanya bisa menemukan makanan khas daerah di tempat asalnya saja.

Namun seiring dengan perkembangan jaman, masyarakat dapat membeli makanan khas daerah di berbagai pusat oleh-oleh makanan khas.12 Seperti halnya kue pia yang mana merupakan olahan makanan khas yang

11Elida Elfi Barus dan Nuriani, “Implementasi Etika Bisnis Islam (Studi Pada Rumah Makan Wong Solo Medan)”, Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam, Vol. 2 No. 2, September 2016, 127- 128

12https://sna-iaikapd.or.id/Profil%20Indonesia.pdf

(20)

diproduksi oleh masyarakat Dusun Warurejo Desa Kejapanan Kecamatan Gempol. Kecamatan Gempol memiliki total unit usaha mikro sebesar 6,37 persen.13 Dalam kurun waktu 10 tahun Dusun Warurejo telah memiliki lebih dari 50 merk usaha mikro kue pia dari yang dulunya hanya sekitar 10 pengusaha kue pia saja. Perkembangan ekonomi masyarakat setempat semakin baik karena mayoritas penduduk setempat kini lebih memilih menjadi pengusaha kue pia atau sekedar menjadi buruh pembuat kue pia daripada hanya menjadi ibu rumah tangga atau pengangguran. Namun perkembangan yang pesat ini juga dapat menimbulkan banyaknya pesaing karena munculnya pengusaha-pengusaha baru yang kemudian akan mengancam perkembangan pengusaha yang sudah berdiri lama baik dari segi harga, produk, tempat, maupun promosi yang digunakan.14 Di mana setiap perusahaan akan memiliki strategi atau cara tertentu yang mereka lakukan dengan tujuan untuk mengembangkan usahanya dan dapat bersaing dengan yang lainnya tanpa melanggar ketentuan yang telah ditetapkan. Ketetapan aturan telah dibuat oleh aparat daerah setempat dalam menaungi para pengusaha yang ada di daerah tersebut dengan dibentuknya sebuah koperasi yang menyediakan modal dan bahan baku untuk para pengusaha yang menjadi anggota.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul “Bauran Pemasaran Antar

13industri-masih-didominasi-pandaan-gempol, https://radarbromo.jawapos.com/read/2017/08/8121 (08 Desember 2018)

14 Dokumentasi, akta berdiri koperasi WASUKA, 12 Mei 2019

(21)

Pengusaha dalam Perspektif Etika Bisnis Islam pada Kampung Pia WarurejoDesa Kejapanan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan.”

B. FOKUS PENELITIAN

Untuk mempermudah peneliti, maka peneliti memilih dan menentukan fokus penelitian yang hendak dikaji agar tidak melebar ke mana-mana. Adapun fokus penelitian yang muncul berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana bauran pemasaran yang dilakukan oleh antar pengusaha bakpia di Kampung Pia Warurejo ?

2. Bagaimana bauran pemasaran yang dilakukan oleh antar pengusaha bakpia di Kampung Pia Warurejo dalam perspektif Etika Bisnis Islam ? C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan pokok tiap penelitian ialah mencari jawaban dari permasalahan yang diajukan.15 Di dalamnya merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju dalam melakukan penelitian dan harus mengacu kepada masalah-masalah yang telah dirumuskan sebelumnya.16 Penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bauran pemasaran yang dilakukan oleh antar pengusaha pia di Kampung Pia Warurejo.

2. Untuk mengetahui bauran pemasaran yang dilakukan oleh antar pengusaha pia di Kampung Pia Warurejo dalam perspektif Etika Bisnis Islam.

15Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif (Malang: UIN Maliki Press, 2008), 250 16

Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press, 2015), 45

(22)

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dalam penelitian ini berisi tentang kontribusi apa yang akan diberikan setelah selesai melakukan penelitian. Kegunaan dapat bersifat teoritis dan praktis, seperti kegunaan bagi penulis, instansi, dan pemilik usaha.

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini dapat menjadi acuan informasi dalam penelitian- penelitian berikutnya dengan permasalahan penelitian yang sama serta menjadi referensi pustaka bagi pemenuhan kebutuhan penelitian berikutnya.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Penelitian ini sebagai bagian dari studi untuk melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam program studi Ekonomi Syariah.

b. Bagi IAIN Jember

Penelitian ini dapat menjadi sarana pembelajaran dan pengetahuan serta wawasan mengenai bauran pemasaran yang dikaitkan dengan perspektif etika bisnis islam sebagai bahan referensi bagi teman-teman mahasiswa khususnya jurusan ekonomi yang ingin meneliti pada bidang yang sama.

(23)

c. Bagi Pemilik Usaha

Sebagai bahan evaluasi terhadap bauran pemasaran yang telah dilakukan dalam menjalankan usahanya dengan sudut pandang etika bisnis Islam.

E. DEFINISI ISTILAH

Definisi istilah berisi tentang pengertian istilah-istilah penting yang menjadi titik perhatian peneliti dalam judul penelitian. Selain itu adanya definisi istilah untuk menyamakan persepsi dan menghindari adanya perbedaan pemahaman terhadap istilah dalam penelitian ini, maka dari itu perlu adanya definisi istilah sebagai berikut ini :

1. Bauran Pemasaran (Marketing-Mix)

Bauran pemasaran adalah perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan perusahaannya.17

a. Produk (Product)

Produk dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan.18

b. Harga (Price)

Definisi harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa produk) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Dari definisi di atas dapat diketahui

17Christian A.D Selang, “ Bauran Pemasaran (Marketing-Mix) Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Fresh Mart Bahu Mall Manado”, Jurnal EMBA Vol. 1 No. 3, Juni 2013, 72-73

18Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa (Bandung: Alfabeta, 2007), 139

(24)

bahwa harga yang dibayar oleh pembeli sudah termasuk layanan yang diberikan oleh penjual.

c. Tempat / Distribusi (Place)

Tempat adalah aktivitas organisasi atau saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang atau produk agar mudah didapatkan konsumen.

d. Promosi (Promotion)

Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau meningatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.19

2. Etika Bisnis Islam

Etika Bisnis Islam adalah seperangkat nilai tentang baik, buruk, benar, salah, dan halal haram dalam dunia bisnis berdasarkan pada prinsip-prinsip moralitas yang sesuai dengan syariah. Dalam arti lain etika bisnis berarti seperangkat prinsip dan norma di mana para pelaku bisnis harus komit padanya dalam bertransaksi, berperilaku, dan berelasi guna mencapai daratan atau tujuan-tujuan bisnisnya dengan selamat. 20

19Firdayanti Abbas, “Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen (Pada Home Industry Moshimoshi Cake Samarinda”, eJournal Administrasi Bisnis Vol 3 No 1, (April, 2015), 246

20 Faisal Badroen, Etika Bisnis dalam Islam (Jakarta : Kencana, 2007), 15

(25)

F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Sistematika pembahasan merupakan gambaran singkat tentang skripsi yang dikemukakan secara beraturan dari bab per bab dengan sistematis, dengan tujuan agar pembaca dapat dengan mudah mengetahui gambaran isi skripsi secara global.

Skripsi ini terdiri dari lima bab, secara garis besarnya adalah sebagai berikut:

Bab I merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, kemudian dilanjutkan dengan fokus peneltian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika pembahasan.

Bab II merupakan kajian kepustakaan yang terdiri dari kajian terdahulu yang memuat penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini dan kajian teori yang digunakan sebagai perspektif oleh peneliti.

Bab III merupakan penyajian metode penelitian yang digunakan oleh peneliti.Di dalamnya berisi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data, dan terakhir adalah tahap-tahap penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti.

Bab IV merupakan penyajian data dan analisis yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian secara empiris yang terdiri dari gambaran obyek penelitian, penyajian data dan analisis, serta diakhiri dengan

(26)

pembahasan temuan.Bab ini berfungsi sebagai bahan kajian untuk memaparkan data yang diperoleh guna menemukan kesimpulan.

BAB V merupakan kesimpulan dan saran yang di dalamnya memuat kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran atas hasil penelitian yang ditujukan kepada berbagai pihak serta keterbatasan peneliti atas penelitian yang dilakukan.

(27)

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Kajian Terdahulu

Kajian terdahulu menyajikan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yangakan dilakukan oleh (calon) peneliti. Relevan yang (calon) peneliti maksud bukan berati sama dengan yang akan diteliti, tetapi masih dalam lingkup yang sama. Dengan demikian, diharapkan penyajian kajian terdahulu ini menjadi salah satu bukti keorisinalitasan penelitian. Beberapa kajian terdahulu yang ditemukan oleh (calon) peneliti adalah sebagai berikut:

a. Penelitian pertama oleh Dedi Irawan (2019) dengan judul “Analisis Strategi Bauran Pemasaran dalam Meningkatkan Volume Penjualan Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Mebel Karya Mandiri Kabupaten Pringsewu) ” Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Berdasarkan judul tersebut dapat ditarik kesimpulan yaitu dalam penelitian ini menjelaskan bahwastrategi bauran pemasaran yang dilakukan Mebel Karya Mandiri yaitu dari segi produk berupa peralatan kantor dan kelas seperti meja, kursi, lemari, papan tulis, kotak sampah, perlengkapan lab komputer dan lain-lain, Harga yang cukup terjangkau tergantung yang di pesan, mendistribusikannya ke sekolah dan kantor- kantor, mendistribusikan ke berbagai kabupaten yaitu Tulang Bawang,

(28)

Mesuji, Way Kanan, Tulang Bawang Barat dan Lampung Selatan, starategi strategi promosi yang dilakukan sasat ini masih menggunakan cara yang sederhana yaitu brosur, pamplet dan sistem mulut kemulut.

Menurut Perspektif Ekonomi Islam implementasi bauran pemasaran Mebel Karya Mandiri sudah sesuai dengan pemasaran Islam yaitu dari segi produk selalu besikap jujur dan mengedepankan kualiatas produk.

Menetapakan harga sesuai dengan kualitas produk. Tempat/saluran distribusi yaitu memberikan rasa nyaman dan akses yang mudah dijangkau, dan promosi selalu bersikap jujur.21

Persamaan yang terdapat dalam penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu sama-sama menggunakan metode kualitatif dan membahas tentang strategi bauran. Sedangkan perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian ini membahas tentang implementasi bauran pemasaran dalam ekonomi islam dan penelitian yang akan dilakukan membahas tentang persaingan dari segi bauran pemasarannya yang dikaitkan dalam perspektif etika bisnis islam.

b. Penelitian berikutnya dilakukan oleh Kurniawan Ramadhani (2018) dengan judul “ Etos dan Etika Kerja Nelayan Desa Puger Kulon dalam Perspektif Etika Bisnis Islam”. Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Jember.

21Dedi Irawan, “Analisis Strategi Bauran Pemasaran dalam Meningkatkan Volume Penjualan Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Mebel Karya Mandiri Kabupaten Pringsewu)”, (Skripsi: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2019)

(29)

Berdasarkan judul tersebut dapat ditarik kesimpulan yaitu dalam penelitian ini menjelaskan bahwa etos kerja nelayan Puger Kulon dapat dilihat dari mereka menyikapi keadaan mereka dalam sehari-hari dan sudah diterapkan sesuai dengan prinsip-prinsip serta nilai-nilai yang ada di dalam prinsip Etika Bisnis Islam yang memiliki prinsip kejujuran, keimanan dan ketaqwaan dan keadilan.22

Persamaan yang terdapat dalam penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu sama-sama menggunakan metode kualitatif dan membahas tentang penerapan dalam perspektif etika bisnis Islam.

Sedangkan perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu mengenai tema pembahasan yang diteliti. Penelitian ini membahas tentang etos dan etika kerja sedangkan penelitian yang akan dilakukan membahas tentang strategi bauran pemasaran.

c. Penelitian yang berikutnya yaitu dilakukan oleh Dina Marista (2018) dengan judul “Analisis Persaingan Usaha Di Pasar Kenali Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat Ditinjau Dari Perspektif Etika Bisnis Islam.” Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Berdasarkan judul tersebut dapat ditarik kesimpulan yaitu dalam penelitian ini menjelaskan bahwa persaingan usaha di pasar Kenali meliputi lima aspek yaitu produk, harga, tempat, pelayanan dan purna jual. Dari dua puluh responden, delapan belas diantaranya telah

22 Kurniawan Ramadhani, “Etos dan Etika Kerja Nelayan Desa Puger Kulon dalam Perspektif Etika Bisnis Islam” , (skripsi, Institut Agama Islam Negeri Jember, Jember, 2018)

(30)

menjalankan etika bisnis Islam dalam kegiatan usahanya dengan menerapkan lima prinsip etika bisnis Islam yaitu prinsip tauhid, keseimbangan, kejujuran, kehendak bebas, dan tanggung jawab sosial.

Dua diantara dua puluh responden tersebut tidak menjalankan prinsip kejujuran yang dapat merugikan pembeli dengan menyembunyikan cacat barang sehingga pembeli tidak memperoleh kualitas barang yang baik. Namun demikian, sebagian besar pedagang di pasar Kenali memberikan pelayanan terbaik kepada pembeli.23

Persamaan yang terdapat dalam penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu sama-sama menggunakan metode kualitatif dan membahas tentang pemasaran dalam perspektif etika bisnis Islam.

Adapun perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu aspek yang digunakan yang mana penelitian ini menggunakan lima aspek yaitu produk, harga, tempat, pelayanan, dan purna jual, sedangkan penelitian yang akan dilakukan hanya menggunakan 4 aspek yaitu produk, harga, tempat dan promosi.

d. Penelitian berikutnya dilakukan oleh Muhammad Husen (2017) dengan judul “Manajemen Pemasaran PT. Lejel Home Shopping Area Jember dalam Perspektif Etika Bisnis Islam” Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Jember.

Berdasarkan judul tersebut dapat ditarik kesimpulan yaitu dalam penelitian ini menjelaskan bahwa dalam prakteknya PT Lejel Home

23Dina Marista, “Analisis Persaingan Usaha Di Pasar Kenali Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat Ditinjau Dari Perspektif Etika Bisnis Islam”, (skripsi, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Lampung, 2018)

(31)

Shopping dalam konsep pemasaran menggunakan produk, harga, distribusi dan promosi. Selain itu peneliti juga menyimpulkan bahwa PT Lejel Home Shopping masih belum menerapkan etika bisnis Islam dikarenakan produk-produk perusahaan belum jelas proses dan jenisnya.24

Persamaan yang terdapat dalam penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu sama-sama menggunakan metode kualitatif dan membahas tentang manajemen pemasaran dalam perspektif etika bisnis Islam. Sedangkan perbedaan yang dimiliki yaitu dari obyek yang akan di teliti.

e. Penelitian berikutnya yaitu dilakukan oleh Irna Sari (2017), dengan judul “Penerapan Etika Bisnis Bagi Pedagang Muslim dalam Persaingan Usaha (Studi pada Pasar Butung Makassar)” Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Berdasarkan judul tersebut dapat ditarik kesimpulan yaitu dalam penelitian ini menjelaskan bahwa penerapan etika bisnis bagi pedagang muslim dalam persaingan usaha sudah berjalan karena dari hasil penelitian terhadap pedagang yang sudah mengetahui tentang etika dan menerapkannya dan ada juga yang mengetahui namun tidak menerapkannya. Persaingan usaha yang dilakukan pedagang di Pusat Grosir Butung Makassar dapat dikatakan persaingan yang jujur dan

24 Muhammad Husen (2017), “Manajemen Pemasaran PT. Lejel Home Shopping Area Jember dalam Perspektif Etika Bisnis Islam”, (skripsi, Institut Agama Islam Negeri Jember, Jember, 2017)

(32)

sehat karena para pedagang yakin bahwa rezeki telah diatur oleh Allah SWT. dan masing-masing telah ada bagiannya. Oleh karena itu, para pedagang tidak terlalu memikirkan persaingan dan menganggap bahwa dalam berdagang pasti ada untung rugi dan semua itu harus di terima resikonya.25

Persamaan yang terdapat dalam penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu sama-sama menggunakan metode kualitatif dan membahas tentang persaingan usaha. Sedangkan perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu obyek yang akan diteliti, pada penelitian ini yang diteliti adalah pedagang di Pusat Grosir Butung, sedangkan penelitian yang akan dilakukan memilih obyek di Kampung Pia Dusun Warurejo. Selain itu perbedaannya terletak pada penelitian ini membahas tentang penerapan etika bisnis, sedangkan penelitian yang akan dilakukan lebih membahas tentang penerapan strategi bauran pemasaran dalam perspektif etika bisnis Islam.

f. Penelitian selanjutnya adalah skripsi atas nama Septi Budi Utami (2016) dengan judul “Strategi Pengusaha Tahu Untuk Menghadapi Persaingan Antar Pengusaha Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi di Industri tahu Desa Limbangan, Kutasari, Purbalingga).” Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.

25 Irna Sari, “Penerapan Etika Bisnis Bagi Pedagang Muslim Dalam Persaingan Usaha(Studi pada Pasar butung Makassar), (skripsi, UIN Alauddin Makassar, Makassar, 2017)

(33)

Berdasarkan judul tersebut dapat ditarik kesimpulan yaitu dalam penelitian ini dijelaskan bahwa pengusaha tahu dalam menghadapi persaingan antar pengusaha yang ada di desa Limbangan dilakukan dalam bentuk penetapan harga, penempatan tempat pemasaran, promosi yang dilakukan, serta proses produksi. Dalam hal ini pengusaha tahu dalam menghadapi persaingan antar pengusaha telah sesuai dengan nilai-nilai dalam etika bisnis Islam.26

Persamaan yang tedapat pada penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan ialah sama-sama menggunakan metode penelitian kualitatif serta sama-sama membahas tentang strategi pengusaha dengan menggunakan 4 aspek yaitu produk, harga, promosi dan tempat pemasaran yang dikaitkan dengan perspektif etika bisnis Islam.

Sedangkan dari segi perbedaannya ialah obyek yang akan diteliti, pada penelitian ini yang diteliti yaitu pengusaha tahu di Industri tahu Desa Limbangan, sedangkan penelitian yang akan diteliti adalah pengusaha Pia di Kampung Pia Warurejo.

g. Penelitian berikutnya yaitu dilakukan oleh Iyah Sukriyah (2016) dengan judul “Strategi Bisnis Budidaya Ikan Lele Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi Kasus di Kelompok Budidaya Ikan Lele Kersa Mulya Bakti Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon).” Jurusan Muamalah Ekonomi Perbankan Islam Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon.

26Septi Budi Utami, “Strategi Pengusaha Tahu Untuk Menghadapi Persaingan Antar Pengusaha Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi di Industri tahu Desa Limbangan, Kutasari, Purbalingga)”, (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Purwokerto, Purwokerto, 2016)

(34)

Berdasarkan judul tersebut dapat ditarik kesimpulan yaitu dalam penelitian ini menjelaskan bahwasannya strategi bisnis budidaya ikan lele ini meliputi

:

pertama, teknik budidayanya yang menggunakan Standar Operasional Prosedur (SOP) tersendiri. Kedua, teknik pemasaran hasil budidayanya, dan ketiga, keorganisasian yang berprinsip kejujuran, kekeluargaan dan bekerja keras.Adapun langkah- langkah dalam menyusun prinsip-prinsip strategi bisnisnya adalah Pertama, melakukan analisa lingkungan. Kedua, bermusyawarah.

Ketiga, menyamakan kesadaran untuk selalu berbuat jujur dan bekerja keras.27

Persamaan yang terdapat dalam penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu sama-sama menggunakan metode kualitatif dan membahas tentang penerapan etika bisnis Islam dalam menjalankan strategi bisnis yang dilakukan. Sedangkan perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu strategi bisnis yang dilakukan dalam penelitian terdahulu meliputi standar operasional prosedur, teknik pemasaran dan keorganisasian. Sedangakan penelitian yang akan dilakukan lebih fokus membahas tentang strategi bauran pemasaran.

h. Penelitian berikutnya dilakukan oleh Muhidin Rizki (2016) dengan judul “Strategi Pemasaran Terhadap Persaingan Usaha dalam Perspektif

27Iyah Sukriyah, “Strategi Bisnis Budidaya Ikan Lele Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi Kasus di Kelompok Budidaya Ikan Lele Kersa Mulya Bakti Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon)”, (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon, Cirebon, 2016)

(35)

Ekonomi Islam (Studi Kasus Pada Kerajinan Songket Fikri Palembang).” Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Radeh Fatah Palembang.

Berdasarkan judul tersebut dapat ditarik kesimpulan yaitu dalam penelitian ini dijelaskan bahwa Kerajinan Songket Fikri Palembang menggunakan strategi pemasaran berupa strategi bauran pemasaran (Marketing Mix) yaitu 4P ; Produk (Product), Harga (Price), Tempat (Place), dan Promosi (Promotion). Kerajinan ini mempunyai tempat di hati para pecinta kain tradisional, tidak hanya itu keunggulan dari kain songket ini yaitu pelayanan yang baik, jujur, bahan baku yang berkualitas dan harga yang terjangkau untuk semua golongan.28

Persamaan yang tedapat pada penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan ialah sama-sama menggunakan metode penelitian kualitatif dan membahas tentang bauran pemasaran. Perbedaannya terletak pada lokasi penelitian dan analisis yang digunakan berbeda, penelitian terdahulu menggunakan ekonomi Islam sedangkan penelitian sekarang menggunakan etika bisnis Islam.

i. Penelitian berikutnya yaitu dilakukan oleh Ria Resti Ridhawati (2015) dengan judul “Analisis Strategi Marketing Syariah dalam Menghadapi Persaingan Bisnis Pada Toko Rabbani Semarang”. Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

28Muhidin Rizki, “ Strategi Pemasaran Terhadap Persaingan Usaha dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Pada Kerajinan Songket Fikri Palembang)”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Radeh Fatah Palembang, Palembang, 2016)

(36)

Berdasarkan judul tersebut dapat ditarik kesimpulan yaitu dalam penelitian ini dijelaskan bahwa marketing dilakukan oleh Toko Rabbani secara garis besar sesuai dengan teori marketing syariah yang meliputi dari karakteristik marketing syariah, prinsip, dan praktek marketing Rasulullah. Dan diaplikasikan dalam bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri empat unsur yaitu, saluran distribusi (place), produk barang atau jasa (product), harga (price), dan promosi (promotion).29

Persamaan yang tedapat pada penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan ialah sama-sama menggunakan metode penelitian kualitatif serta sama-sama membahas tentang bauran pemasaran.

Perbedaannya terletak pada obyek penelitian, strategi yang dilakukan dan analisis yang digunakan berbeda, penelitian terdahulu menggunakan marketing syariah sedangkan penelitian sekarang menggunakan etika bisnis Islam.

j. Penelitian berikutnya yaitu dilakukan oleh Nishfi Awaliyah (2015), dengan judul “Strategi Pemasaran Home Industry Syariah Makanan Khas Gunung Jati Terhadap Minat Beli Para Peziarah (Studi Kasus Home Industry M. Iqbal Komplek Sunan Gunung Jati Cirebon)”

Jurusan Muamalat Ekonomi Perbankan Islam Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam.

Berdasarkan judul tersebut dapat ditarik kesimpulan yaitu dalam penelitian ini menjelaskan bahwa strategi yang digunakan di home

29Ria Resti Ridhawati, “Analisis Strategi Marketing Syariah dalam Menghadapi Persaingan Bisnis Pada Toko Rabbani Semarang”,(Skripsi, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Semarang, 2015)

(37)

industry M. Iqbal dalam memperkenalkan produknya melalui strategi produk, harga, tempat dan promosi, sumber daya manusia, dan proses produksi yang dilakukan. Faktor-faktor yang mempengaruhi home industry M. Iqbal antara lain kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman.30

Persamaan yang terdapat dalam penelitian ini yaitu membahas tentang strategi pemasaran 4 aspek yaitu produk, harga, tempat dan promosi. Namun perbedaan dari penelitian ini yaitu penelitian terdahulu juga membahas aspek tentang sumber daya manusia dan proses produksi. Selain itu penelitian terdahulu juga membahas tentang kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman. Untuk penelitian yang akan dilakukan hanya membahas bauran pemasaran 4 aspek dan dikaitkan dengan perspektif etika bisnis Islam.

Tabel 2.1

Persamaan Dan Perbedaan Penelitian No Nama/

Identitas Judul Persamaan Perbedaan

1

Dedi Irawan, 2019, Jurusan Ekonomi Syariah, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Analisis Strategi Bauran

Pemasaran dalam

Meningkatkan Volume Penjualan Menurut Perspektif

Ekonomi Islam (Studi Pada

Penelitian sama membahas tentang strategi bauran pemasaran dan

menggunakan metode kualitatif

Dalam penelitian terdahulu menggunakan perspektif ekonomi islam sedangkan penelitian ini membahas

tentang penerapan etika bisnis islam.

30Nishfi Awaliyah (2015), ”Strategi Pemasaran Home Industry Syariah Makanan Khas Gunung Jati terhadap Minat Beli Para Peziarah (Studi Kasus Home Industry M. Iqbal Komplek Sunan Gunung Jati Cirebon)”, (skripsi, Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon, Cirebon, 2015)

(38)

Mebel Karya Mandiri

Kabupaten Pringsewu)

2

Kurniawan Ramadhani, 2018, Jurusan Ekonomi Islam Institut Agama Islam Negeri Jember.

Etos dan Etika Kerja Nelayan Desa Puger Kulon dalam Perspektif Etika Bisnis Islam

Sama-sama menggunakan metode

kualitatif dan membahas tentang penerapan dalam perspektif etika bisnis Islam.

Mengenai tema pembahasan yang diteliti. Penelitian ini membahas tentang etos dan etika kerja sedangkan penelitian yang akan dilakukan membahas tentang strategi bauran pemasaran.

3

Dina Marista, 2018, Jurusan Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Analisis Persaingan Usaha Di Pasar Kenali

Kecamatan Belalau Kabupaten

Lampung Barat Ditinjau Dari Perspektif Etika Bisnis Islam.

Sama-sama menggunakan metode

kualitatif dan membahas tentang pemasaran dalam perspektif etika bisnis Islam.

Pada penelitian ini yang diteliti menggunakan lima aspek yaitu produk,

harga, tempat, pelayanan, dan purna

jual, sedangkan penelitian yang akan

dilakukan hanya menggunakan 4 aspek

yaitu produk, harga, tempat dan promosi.

4

Muhammad Husen, 2017, Jurusan Ekonomi Islam Institut Agama Islam Negeri Jember.

Manajemen

Pemasaran PT.

Lejel Home Shopping Area Jember dalam Perspektif Etika Bisnis Islam

Sama-sama menggunakan metode

kualitatif dan membahas tentang manajemen pemasaran penerapan dalam perspektif etika bisnis Islam.

Perbedaan terletak pada obyek yang akan diteliti.

5

Irna Sari, 2017,

Jurusan Ekonomi Islam Universitas

Penerapan Etika Bisnis Bagi Pedagang

Muslim Dalam Persaingan

Usaha(Studipada

Sama-sama menggunakan metode

kualitatif dan membahas tentang

Perbedaannya terletak pada penelitian ini membahas tentang penerapan etika bisnis, sedangkan penelitian yang akan dilakukan

(39)

Islam Negeri Alauddin Makassar.

Pasarbutung Makassar)

persaingan usaha.

lebih membahas tentang penerapan etika bisnis Islam.

6

Septi Budi Utami,

2016, Jurusan Ekonomi Syariah Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.

Strategi

Pengusaha Tahu Untuk

Menghadapi Persaingan Antar Pengusaha Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi di Industri tahu Desa

Limbangan, Kutasari, Purbalingga)

Sama-sama menggunakan metode penelitian kualitatif serta sama- sama

membahas tentang strategi pemasaran dalam perspektif etika bisnis Islam.

Perbedaannya ialah obyek yang akan diteliti, pada penelitian ini yang diteliti yaitu pengusaha tahu di Industri tahu Desa Limbangan, sedangkan penelitian yang akan

diteliti adalah pengusaha pia di

Kampung Pia

Warurejo.

7

Iyah Sukriyah, 2016, Jurusan Muamalah Ekonomi Perbankan Islam Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon.

Strategi Bisnis Budidaya Ikan Lele Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi Kasus di Kelompok

Budidaya Ikan Lele Kersa Mulya Bakti Kecamatan

Kapetakan Kabupaten Cirebon)

Sama-sama menggunakan metode

kualitatif dan membahas tentang penerapan etika bisnis Islam dalam menjalankan strategi bisnis yang

dilakukan.

Perbedaan dari penelitian ini dengan

penelitian yang akan dilakukan yaitu strategi bisnis yang dilakukan dalam penelitian terdahulu meliputi standar operasional prosedur, teknik pemasaran dan keorganisasian.

Sedangakan penelitian yang akan dilakukan lebih fokus membahas tentang strategi bauran pemasaran.

(40)

8

Muhidin Rizki, 2016, Jurusan Ekonomi Islam Universitas Islam Negeri Radeh Fatah Palembang.

Strategi Pemasaran Terhadap Persaingan

Usaha dalam Perspektif

Ekonomi Islam (Studi Kasus Pada Kerajinan Songket Fikri Palembang)

Sama-sama menggunakan metode penelitian kualitatif dan membahas tentang strategi pemasaran.

Perbedaannya terletak pada lokasi penelitian dan analisis yang digunakan berbeda, penelitian terdahulu menggunakan ekonomi Islam sedangkan penelitian sekarang menggunakan etika bisnis Islam.

9

Ria Resti Ridhawati, 2015, Jurusan Ekonomi Islam Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

Analisis Strategi Marketing

Syariah dalam Menghadapi

Persaingan

Bisnis Pada Toko Rabbani Semarang

Sama-sama menggunakan metode penelitian kualitatif serta sama- sama

membahas tentang pemasaran.

Perbedaannya terletak pada obyek penelitian, strategi yang dilakukan dan analisis yang digunakan berbeda, penelitian terdahulu menggunakan

marketing syariah sedangkan penelitian sekarang menggunakan etika bisnis Islam.

10

Nishfi Awaliyah, 2015, Jurusan Muamalat Ekonomi Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon

Strategi Pemasaran

Home Industry Syariah

Makanan Khas Gunung Jati Terhadap Minat Beli Para Peziarah (Studi Kasus Home Industry M.

Iqbal Komplek Sunan Gunung Jati Cirebon)

Sama- sama membahas tentang strategi

pemasaran 4 aspek yaitu produk,

harga, tempat dan promosi.

Perbedaan dari penelitian ini yaitu penelitian terdahulu juga membahas aspek tentang sumber daya manusia dan proses produksi. Selain itu penelitian terdahulu juga membahas tentang kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman. Untuk penelitian yang akan dilakukan hanya membahas bauran pemasaran 4 aspek dan dikaitkan dengan perspektif etika bisnis Islam.

Sumber : Data diolah dari penelitian terdahulu

(41)

B. Kajian Teori

Teori yang digunakan oleh peneliti merupakan teori yang ada di buku-buku ilmiah, teori-teori yang ada yang ada di beberapa jurnal atau karya ilmiah lain yang berkaitan dengan judul penelitian ini.

a. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Pemasaran (marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran.

Philip Kotler mendefinisikan marketing mix atau bauran pemasaran sebagai serangkaian variabel yang dapat dikontrol dan tingkat variabel yang digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi pasaran yang menjadi sasaran.31

1. Product (Produk)

Produk merupakan semua halyang ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki, dan dikonsumsi, yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.Produk adalah elemen utama dalam kegiatan pemasaran karena mewakili

31Rina Rachmawati, “Peranan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) terhadap peningkatan penjualan (Sebuah Kajian terhadap Bisnis Restoran)” , Jurnal Kompetensi Teknik, Vol 2 No 2, Mei 2011

(42)

penawaran yang diberikan pemasar kepada pembeli.32 Suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk yang lain baik dari segi kualitas, desain, bentuk, kemasan, pelayanan, garansi, dan rasa agar dapat menarik minat konsumen untuk mencoba dan membeli produk tersebut.

Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Selain produk utama ada beberapa atribut yang menyertai produk, Menurut Kotler dan Amstrong beberapa atribut yang menyertai dan melengkapi produk adalah :

a) Merek (branding)

Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Pemberian merek merupakan masalah pokok dalam strategi produk.

Pemberian merek itu mahal dan memerlukan waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil atau gagal. Nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk.

b) Pengemasan (packing)

Pengemasan (packing) adalah kegiatan merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk.

32Suharno dan Yudi Sutarso, Marketing in Practice (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2010),139-140.

(43)

c) Kualitas Produk (product quality)

Kualitas Produk (product quality) adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan, keandalan, ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat menerapkan program “Total Quality Manajemen”. Selain mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai pelanggan.33

Produk berdasarkan tingkat pemakaian dibedakan menjadi 2 antara lain:

1) Produk tahan lama yaitu barang berwujud yang biasanya dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama, dapat dipakai berkali kali dan tidak habis meski dipakai berkali-kali. sebagai contohnya yaitu penggaris, komputer, kendaraan dan lain sebagainya.

2) Produk tidak tahan lama yaitu barang berwujud yang biasanya dapat dikonsumsi hanyasatu atau beberapa kali saja dan akan cepat habis. Sebagai contohnya adalah pemakaian sabun makanan, tepung dan lain sebagainya.34

33Susatyo Herlambang, Basic Marketing (Dasar-Dasar Pemasaran) (Yogyakarta: Gosyen Publishing, 2014), 34

34Catur Rismlati dan Bondan Suratno, Pemasaran Barang dan Jasa (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2001), 199-200.

(44)

2. Price (Harga)

Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dalam pelayanannya.35 Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran yang bersifat sangat fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga merupakan satu- satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan.

Perusahaan menetapkan suatu harga dengan melakukan pendekatan penetapan harga secara umum yang meliputi satu atau lebih diantara tiga peringkat perimbangan berikut ini yaitu :

1) Cost-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya) merupakan suau metode yang digunakan perusahaan untuk menetapkan harga apakah akan break even atau membuat target laba yang akan dicari.

2) Value-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan nilai) merupakan metode yang menggunakan persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan) untuk menetapkan harga.

3) Competition-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan persaingan) dibagi menjadi 2, yaitu :

a. Going-Rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku) di mana perusahaan mendasarkan harganya

35Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern (Yogyakarta: Liberty, 2008), 241

(45)

pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dari pesaing utamanya.

b. Scaled-Bid Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup) di mana perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan. 36

3. Place (Tempat/ Distribusi)

Saluran distribusi adalah sekelompok organisasi yang saling bergantung dan terlibat dalam proses pembuatan produk atau jasa yang disediakan untuk digunakan atau dikonsumsi. Saluran distribusi merupakan seperangkat alur yang diikuti produk atau jasa setelah produksi, berakhir dalam pembelian dan digunakan oleh pengguna akhir.37

Jenis-jenis Saluran Distribusi38 : a) Perantara pedagang.

Pada dasarnya perantara pedagang (merchant middlemen) ini bertanggung jawab terhadap pemilikan semua barang yang dipasarkannya. Adapun yang termasuk dalam golongan perantara pedagang adalah :

36Susatyo Herlambang, Basic Marketing (Dasar-Dasar Pemasaran),48-49

37Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manejemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 2 (Jakarta: Erlangga, 2002), 106

38Susatyo Herlambang, Basic Marketing (Dasar-Dasar Pemasaran),50-52

(46)

- Pedagang Besar

Istilah ini digunakan para perantara pedagang yang terikat dengan kegiatan perdagangan besar dan biasanya tidak melayani penjualan ecer kepada konsumen akhir. Pedagang besar adalah sebuah unit usaha yang membeli dan menjual kembali barang-barang kepada pengecer, pemakai industri, pemakai lembaga, dan pemakai komersial yang tidak menjual dalam volume yang sama kepada konsumen akhir.

- Pengecer

Meliputi semua kegiatan yang berhubungan secara langsung dengan penjualan barang atau jasa kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi (bukan untuk keperluan usaha).

b) Perantara agen.

Perantara agen adalah lembaga yang melaksanakan perdagangan dengan menyediakan jasa-jasa atau fungsi khusus yang berhubungan dengan penjualan atau distribusi barang, tetapi mereka tidak mempunyai hak untuk memiliki barang yang diperdagangkan.

4. Promotion (Promosi)

Promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan. Promosi juga dapat diartikan sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang

(47)

menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Jadi promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran dan sering dikatakan sebagai proses berlanjut. Dengan promosi menyebabkan orang yang sebelumnya tidak tertarik untuk membeli suatu produk akan menjadi tertarik dan mencoba produk sehingga konsumen melakukan pembelian.39

Promotional mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.40Menurut Kotler dan Amstrong variabel yang ada di dalam promotional mix ada lima, yaitu :

a. Periklanan (advertising)

Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa.

b. Penjualan personal (personal selling)

Presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.

c. Promosi penjualan (sales promotion)

Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.

39Ibid, 56

40Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, 349

(48)

d. Hubungan masyarakat (public relation)

Membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun citra perusahaan yang baik dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan.

e. Pemasaran langsung (direct marketing)

Komunikasi langsung dengan pelanggan yang diincar secara khusus untuk memperoleh tanggapan langsung. Dengan demikian maka promosi merupakan kegiatan perusahaan yang dilakukan dalam rangka memperkenalkan produk kepada konsumen sehingga dengan kegiatan tersebut konsumen tertarik untuk melakukan pembelian.41

b. Etika Bisnis Islam

Etika bisnis Islam merupakan serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya (yang tidak dibatasi), namun dibatasi dalam cara perolehan dan pendayaan hartanya (ada aturan halal dan haram). Dalam arti, pelaksanaan bisnis harus tetap berpegang teguh pada ketentuan syariat (aturan-aturan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits).

Beberapa dasar etika bisnis Islam yang dikemukakan oleh Buchari Alma dalam jurnal Muhammad Farid dan Amilatuz Zahroh, yaitu42:

41Susatyo Herlambang, Basic Marketing (Dasar-Dasar Pemasaran),57

42Muhammad Farid dan Amilatuz Zahroh,”Analisis Penerapan Etika Bisnis Islam dalam Perdagangan Sapi di Pasar Hewan Pasirian”, Jurnal Iqtishoduna, Vol. 6, No. 2, Oktober 2015, 17.

(49)

a. Menepati janji. Sebagai seorang muslim kita diajarkan untuk menepati janji. Janji adalah semacam ikrar atau kesanggupan yang telah kita nyatakan kepada seseorang dan Yang Maha Kuasaakan janji tersebut.

b. Masalah utang piutang. Utang merupakan kegiatan yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.Hanya terkadang persoalan hutang ini menimbulkan persoalan yang sulit diatasi, sehingga menimbulkan pertangkaran, sampai masuk pengadilan bahkan sering kali sampai terjadi pembunuhan dalam penagihan dan sebagainya.

c. Jual beli harus jujur dan ada hak khiyar. Kejujuran merupakan hal yang penting untuk diterapkan dalam bisnis, karena kejujuran merupakan kunci kesuksesan bisnis. Agar dalam perdagangan tidak terjadi penipuan maka harus ada khiyar, sehingga adanya penipuan dalam jual beli dapat dihindari.

d. Masalah upah. Agar tidak terjadi kecemburan dan demonstrasi dari para karyawan.

Etika bisnis Islam juga dapat di artikan sebagai suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang benar dan yang salah dalam melakukan hal yang berkenaan dengan produk, pelayanan perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan tuntutan perusahaan.43

Berbisnis berarti suatu usaha yang mencari keuntungan.Jadi etika bisnis Islam merupakan usaha untuk kontak bisnis yang saling

43Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam (Implementasi Etika Islami Untuk Dunia Usaha), (Bandung:Alfabeta, 2013), 35

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai upaya pengendalian internal Dishubkominfo khususnya seksi

Program / Kegiatan

Ketika tombol Add di klik maka tombol Save dan tombol Cancel akan aktif, kemudian muncul pesan “Silahkan pilih akses level”, lalu pilih hak akses maka kode petugas

Setelah menyimak penjelasan guru tentang tanggung jawab warga, siswa dapat mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan pemilihan kepala desa di desanya.. Setelah

Galuh Melati Ningtias Juanda Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayas Serang Tahun 2017 hasil penelitian dengan judul penerapan

layani kaum remaja di gereja mereka. Namun makalah ini, hanya membahas salah satu aspek teknis terpenting saja dalam melayani kaum remaja, yaitu peli­ batan para orang tua

Proses penerimaan barang merupakan proses yang penting karena jika terjadi kesalahan diawal akan berimbas ke bagian yang lain bahkan dapat merugikan konsumen.

Pipit Tiyana M. Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Guru Mengelola Kelas Dan Kreativitas Siswa Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI