• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap daerah memiliki kebebasan untuk membentuk sumber

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap daerah memiliki kebebasan untuk membentuk sumber"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap daerah memiliki kebebasan untuk membentuk sumber pendanaan yang berasal dari daerah itu sendiri. Sumber pendanaan dari daerah tersebut misalnya dengan mewujudkan potensi ekonomi yang berada di dalamnya menjadi bentuk-bentuk kegiatan ekonomi sehingga mampu menciptakan aliran dana guna pembangunan daerah yang berkelanjutan. Adanya pengelolaan keuangan daerah yang baik atas sumber dana tersebut akan mempengaruhi kelancaran dalam pembangunan daerah. Di kabupaten Sleman, retribusi parkir merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi yang dijadikan sebagai sumber dana yang menjadi salah satu komponen dalam Pendapatan Asli Daerah (selanjutnya disebut PAD) untuk kemudian digunakan dalam pendanaan daerah. Selain retribusi parkir ada beberapa kegiatan ekonomi yang juga merupakan sumber pendanaan daerah lainnya misalnya pajak daerah meliputi pajak parkir, pajak reklame, dan lain sebagainya.

Kabupaten Sleman merupakan salah satu kabupaten besar yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Banyak lahan perparkiran yang ada di daerah tersebut dikarenakan banyaknya fasilitas umum yang tersedia, seperti pusat perbelanjaan, terminal bus, pasar tradisional, toko-toko retail dan lain sebagainya. Adapun pendapatan atas retribusi parkir itu sendiri dikelola oleh

(2)

2

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (selanjutnya disebut Dishubkominfo) khususnya Seksi Perparkiran Kabupaten Sleman. Seluruh kegiatan pengumpulan pendapatan retribusi, mengurus izin pembukaan lahan parkir, karcis parkir, pertanggungjawaban dan pengendalian pengelolaan retribusi dilaksanakan oleh seksi tersebut. Pendapatan hasil retribusi yang dihimpun kemudian disetorkan ke dalam kas daerah Kabupaten Sleman untuk digunakan sebagai salah satu komponen pendapatan daerah.

Tetapi dalam pelaksanaan fungsi perparkiran itu sendiri, masih banyak ditemukan fraud yang jika tidak dilakukan pengendalian yang baik akan berdampak pada pendapatan daerah. Dalam salah satu artikel website Kedaulatan Rakyat, kepala seksi perparkiran bapak Bambang Sumedi menyatakan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan parkir di lapangan ternyata masih ditemukan beberapa tindakan kecurangan yang dilakukan oleh juru parkir yang tidak bertanggungjawab. Misalnya dengan pembukaan lahan parkir tidak mengantongi izin, bahkan Dishubkominfo juga menemukan karcis ilegal yang digunakan juru parkir untuk memungut retribusi.

Sebelumnya pemerintah daerah telah mengeluarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 15 Tahun 2013 Tentang Retribusi Tempat Khusus Parkir, disebutkan bahwa tempat khusus parkir meliputi tempat parkir di tempat rekreasi dan objek wisata, dan fasilitas olahraga; area pasar; gedung parkir atau lahan parkir; tempat parkir lainnya yang ditetapkan oleh Bupati. Dari peraturan di atas dapat disimpulkan bahwa

(3)

3

selain tempat yang memiliki izin dari Bupati, dilarang untuk dilakukan pemungutan retribusi parkir. Sedangkan untuk tarif retribusi juga sudah diatur di dalam perda tersebut, bahwa untuk kendaraan roda 2 dan 3 Rp 1.000 dan roda 4 Rp 2.000. Sedangkan parkir di tempat parkir khusus seperti obyek wisata, tempat olahraga, untuk roda 2 dan 3 Rp 2.000, roda 4 Rp 3.000 dan roda 6 Rp 5.000. Peraturan tersebut hendaknya didukung dengan adanya sistem pengendalian yang baik dari Dinas Perhubungan khususnya Seksi Perparkiran agar tercipta pengelolaan yang baik dalam retribusi parkir meliputi perizinan lahan parkir, kerjasama dengan pengelola parkir maupun juru parkir itu sendiri, penghimpunan pendapatan retribusi sampai pada pelaporan agar peraturan yang ada dapat terwujud.

Dengan kata lain, pengendalian yang dilakukan harus maksimal agar tidak menimbulkan fraud baik dalam pengelolaan dari mulai proses perizinan, pengelolaan pendapatan rertibusi parkir dan pelaksanaan pemungutan retribusi parkir di lapangan mengingat besarnya kontribusi yang diberikan oleh retribusi parkir kepada pendapatan daerah. Menurut penelitian yang dilakukan Suciati, Handayani, Hidayat (2013) menjelaskan bahwa pengendalian internal merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi, berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud maupun tidak.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas,dan berdasarkan literatur yang sudah peneliti telaah serta informasi dari narasumber, maka peneliti

(4)

4

tertarik melakukan penelitian guna mengkaji faktor-faktor yang dapat melatarbelakangi terjadinya fraud serta upaya optimalisasi sistem pengendalian dalam pengelolaan retribusi parkir yang sedang dijalankan saat ini oleh Dishubkominfo kabupaten Sleman khususnya seksi perparkiran guna mencegah timbulnya fraud dalam pengelolaan retribusi parkir. Penelitian yang dilakukan peneliti guna menyusun skripsi ini berjudul “Upaya Optimalisasi Pengendalian Internal dalam Pengelolaan Retribusi Parkir Guna Mencegah Terjadinya Fraud (Studi Kasus pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman)”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, maka peneliti menyimpulkan beberapa hal sebagai bahan penelitian dan diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah struktur dan mekanisme pengendalian yang terdapat pada Dinas Perhubungan kabupaten Sleman pada umumnya dan bagian seksi perparkiran pada khususnya dalam proses pengelolaan retribusi parkir?

Dari pertanyaan di atas, peneliti ingin mengetahui peran dari pihak-pihak terkait yang termasuk dalam struktur organisasi Dishubkominfo dalam pengelolaan retribusi parkir serta tugas dan wewenangnya dalam pengendalian pengelolaan retribuusi parkir, selain itu peneliti juga ingin mengetahui fungsi

(5)

5

pengendalian yang sudah diterapkan Dishubkominfo. Sehingga dapat diketahui secara pasti bagaimana mekanisme pengajuan izin lokasi parkir oleh pengelola parkir, mekanisme perekrutan juru parkir hingga diterbitkannya izin dari Dishubkominfo kepada pengelola parkir sehingga dapat menggunakan juru parkir untuk melakukan pemungutan retribusi di lapangan. 2. Faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi terjadinya fraud

dalam pengelolaan retribusi parkir?

Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya fraud dalam pengelolaan retribusi parkir kaitannya dengan adanya kerjasama antara Dishubkominfo dengan pengelola parkir serta juru parkir, sehingga Dishubkominfo tidak harus memungut pendapatan retribusi parkir secara mandiri. Rumusan masalah ini berkaitan dengan rumusan masalah sebelumnya, dimana peneliti ingin mengetahui lebih dalam mengenai praktik dalam pengelolaan retribusi. Analisis atas faktor-faktor penyebab fraud baik dari segi praktik di lapangan maupun dari struktur dan mekanisme pengendalian akan menjadi jawaban atas rumusan masalah ini. 3. Bagaimanakah upaya yang telah dan yang akan dilakukan

Dishubkominfo untuk menjaga fungsi pengendalian saat ini khususnya pada retribusi parkir serta saran perbaikan untuk pengelolaan retribusi di masa yang akan datang?

(6)

6

Rumusan masalah ini berkaitan dengan rumusan masalah pertama dan kedua, dimana peneliti ingin mengetahui lebih dalam mengenai upaya yang telah dan akan dilakukan Dishubkominfo untuk mengatasi fraud yang terjadi. Jawaban atas rumusan masalah ini kemudian dihubungkan dengan rumusan masalah pertama dan kedua sehingga dapat memunculkan saran perbaikan atas pengendalian dalam Dishubkominfo agar pengelolaan retribusi parkir semakin baik di masa yang akan datang.

1.3 Fokus Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, agar tercapai hasil yang sesuai dengan tujuan, maka peneliti memfokuskan penelitian dari segi tempat penelitian, aspek penelitian, waktu penelitian, dan obyek yang akan diteliti, sebagai berikut :

1. Tempat Penelitian : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang berlokasi di Jalan KRT. Pringgodiningrat No. 70, Beran, Tridadi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55511.

2. Aspek Penelitian : Pengendalian internal dalam pengelolaan retribusi parkir yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Sleman guna mencegah fraud yang terjadi.

(7)

7

4. Obyek Penelitian : Pihak yang mengelola retribusi parkir dan terlibat dalam proses pelaksanaan maupun penyusunan sistem pengendalian dalam Dishubkominfo yakni kepala Bidang Lalu Lintas, kepala seksi perparkiran dan staf seksi perparkiran. Selain dari Dishubkominfo, peneliti juga melakukan wawancara kepada juru parkir yang bekerjasama dengan Dishubkominfo dalam pemungutan retribusi parkir, juga sebagai pelaksana kegiatan perparkiran di wilayah kabupaten Sleman.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai upaya pengendalian internal Dishubkominfo khususnya seksi perparkiran dimana sistem pengendalian tersebut dilihat melalui struktur pengendalian, prosedur pengelolaan retribusi parkir meliputi prosedur perizinan pembukaan lahan parkir, penyediaan karcis parkir, pencegahan atas fraud yang sering terjadi dalam pengelolaan retribusi parkir dan yang terakhir adalah upaya perbaikan pengendalian yang telah dan akan dilakukan Dishubkominfo kedepannya. Tujuan mendasarnya adalah agar pengelolaan retribusi parkir di kabupaten Sleman berjalan sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2015 tentang Perparkiran dan pengendalian yang dilakukan sesuai dengan Standar Pengendalian Internal Pemerintahan (SPIP) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008. Dengan diketahuinya faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya fraud, maka dapat diciptakan pengendalian yang sesuai sehingga

(8)

8

hasilnya efektif. Dengan harapan, upaya pengendalian yang dilakukan akan terus dikembangkan dan bersifat kontinyu selama faktor-faktor yang menyebabkan fraud masih ada supaya tidak mengurangi jumlah pendapatan daerah dan pengelolaan retribusi parkir dapat dikelola dengan baik.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang peneliti harapkan dengan adanya penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bagi peneliti : Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalaman peneliti mengenai pengelolaan retribusi parkir, serta sebagai syarat untuk menempuh ujian sarjana Universitas Islam Indonesia.

2. Bagi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika kabupaten Sleman : Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana pendeteksian fraud, sebagai bahan evaluasi atas upaya pengendalian yang telah dilakukan, serta saran perbaikan terhadap sistem pengendalian internal bagi pengelolaan retribusi parkir untuk mencegah terjadinya kecurangan.

3. Bagi pihak lain : Penelitian ini bermanfaat untuk membuka pengetahuan, bahwa terdapat peluang terjadinya kecurangan dalam pengelolaan retribusi parkir, untuk itu dibutuhkan adanya pengendalian internal yang baik, supaya kegiatan di lapangan dapat berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku, sehingga manfaaat dengan adanya pengelolaan yang baik dapat diperoleh.

(9)

9

4. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan teori dalam ilmu akuntansi, khususnya bidang pengauditan, sistem pengendalian manajemen dan sektor publik, serta bisa dijadikan sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini peneliti membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab ini merupakan gambaran umum atas penelitian.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini peneliti menguraikan definisi fraud, definisi pengendalian, definisi optimalisasi, serta dasar hukum yang digunakan dalam pengelolaan retribusi parkir, seperti peraturan pemerintah, peraturan daerah, dan SOP yang digunakan dalam pengelolaan retribusi parkir. Dalam bab ini peneliti juga membahas teori yang digunakan seperti fraud triangle, fraud awareness, dan fraud risk assessment. Dimana hal-hal di atas akan digunakan sebagai landasan teori dalam analisa di bab empat.

(10)

10 BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini peneliti membahas mengenai metode penelitian yang dilakukan dalam melakukan penelitian, yaitu meliputi jenis penelitian, fokus penelitian, sumber data, jenis data, teknik pemilihan responden, objek penelitian, teknik pengumpulan data, pengujian keabsahan data dan teknik analisis data. Rangkaian metode dalam bab ini berkaitan dengan bab empat guna menjawab rumusan masalah yang ada.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai jawaban atas rumusan masalah meliputi struktur dan mekanisme Dishubkominfo kabupaten Sleman dalam pengelolaan retribusi parkir kaitannya dengan upaya pengendalian dan dibandingkan dengan peraturan yang ada, membahas hasil analisis faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya fraud menggunakan teori fraud triangle, kemudian menggabungkan hasil keduanya untuk dijadikan sebagai saran pengendalian bagi Dishubkominfo khususnya pada pengelolaan retribusi parkir di Kabupaten Sleman.

BAB V : PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan atas hasil penelitian yang dilakukan, keterbatasan yang dihadapi peneliti selama

(11)

11

melakukan penelitian, serta saran bagi penelitian yang akan datang agar lebih baik lagi.

Referensi

Dokumen terkait

Pengendalian derivatif (D) menggunakan tingkat perubahan sinyal error sebagai elemen prediksi pada aksi pengendalian. Komponen derivatif tidak dapat digunakan sebagai

Ini bisa berupa peristiwa yang terjadi akibat aksi perorangan, seperti yang ditunjukkan pada vaksinasi atau keikutsertaan (partisipasi politik) dalam pemilihan

Penyerapan tenaga kerja merupakan jumlah tertentu dari tenaga kerja yang digunakan dalam suatu unit usaha tertentu atau dengan kata lain penyerapan tenaga kerja

Menyikapi hal tersebut dan perkembangan kemajuan TIK pada abad ke-21 yang terus berkembang pesat, maka Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (BTIKP) pada

1. Adanya perasaan senang terhadap belajar. Adanya keinginan yang tinggi terhadap penguasaan dan keterlibatan dengan kegiatan belajar. Adanya perasaan tertarik yang

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

Limbah cair industri tekstil (mengandung logam Cr) yang dibuang ke lingkungan dapat mencemari lahan pertanian karena digunakan sebagai sumber air irigasi. Selain itu, pencemaran

Desain branding dan kemasan produk olahan lokal masih menjadi kendala dalam meningkatkan daya saing dan daya tarik produk bagi konsumen di pasar modern karena terlalu