• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II URAIAN TEORITIS

E. Bauran Promosi

1. Periklanan ( Advertising)

Iklan meerupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan oleh perusahaan dalam mempromosikan produknya. Pengertian iklan menurut Assauri (2004 : 268) adalah cara untuk mempromosikan barang, jasa atau gagasan/ide yang dibiayai oleh sponsor yang dikenal, dalam rangka untuk menarik calon konsumen guna melakukan pembelian sehingga dapat meningkatkan penjualan produk atau jasa dari perusahaan yang bersangkutan.

Kotler (2004 : 180) mengatakan sebagai berikut : “Pengertian advertising adalah suatu bentuk penyajian dan promosi yang sifatnya bukan pribadi dari barang-barang, jasa-jasa atau ide-ide yang dibayar oleh sponsor yang dikenal”.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka pada umumnya ada beberapa tujuan advertising, antara lain adalah :

a. Pengenalan dan penerimaan merk.

Suatu produk yang baru muncul atau lama tak kelihatan dipasaran memerlukan suatu cara untuk dapat dikenalkan dan diterima merknya oleh pasar, pada umumnya para pemasang advertising berusaha untuk dapat meyakinkan para pembeli bahwa produk yang dihasilkannya telah beredar di pasar dan dipersilahkan untuk mengingat dengan tepat merk yang diketengahkan.

b. Pembelian percobaan.

Dengan adanya pembelian percobaan ini maka dapat diharapkan oleh para produsen untuk pada suatu saat mendapatkan sejumlah pembeli yang potensil.

Maksudnya adalah pembelian percobaan ini, para pembeli tadi yang merasa mendapat kepuasan akan menjadi salah satu langganan yang setia.

c. Mencapai pembeli yang tidak dapat didekati.

Hal ini terjadi akibat adanya jarak yang sangat jauh antara pihak produsen dan pihak pembeli potensil. Maksudnya adalah para pembeli itu tidak dapat didekati oleh para penjual perusahaan ataupun harus dikeluarkan banyak waktu untuk mencapainya. Jadi seta satunya cara pendekatan ini adalah dengan mempergunakan media advertising. d. Mempengaruhi faktor penglihatan dari keputusan pembelian.

Beberapa kampanye advertising digambarkan untuk maksud penempatan berita sebelum langganan potensil menciptakan keputusan pembelian, dengan harapan bahwa itu akan merupakan faktor yang mempengaruhi dalam pertimbangan merk yang akan dibelinya.

e. Menambah nilai pada produk.

Dengan dipasangnya advertising tersebut diharapkan nilai daripada produknya akan bertambah. Para produsen mengharapkan timbulnya keadaan dimana barangnya akan sesuai dengan mode dan dapat membentuk costumer simage. Disini diterangkan beberapa kelebihan dari barangnya dan hal ini tidak dapat dicapai oleh pembeli yang mengadakan penyelidikan kebetulan sehingga dengan demikian dapat menambah nilai guna.

f. Membantu penjualan oleh perorangan.

Hal ini sangat berguna bagi para penjual yang menjalankan tugasnya. Para penjual ini jauh lebih mudah untuk mempromosikan produknya kepada sejumlah pembeli yang sudah pernah melihat dan mengetahui produk yang dipromosikan dari pada kalau

penjual itu mempromosikan produknya kepada orang yang sama sekali asing terhadap produknya. Jadi advertising adalah meratakan jalan untuk para penjual dalam melaksanakan tugasnya.

Berdasarkan uraian tentang tujuan-tujuan advertising di atas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa tujuan itu semua diarahkan untuk mendapatkan pembeli jumlah yang lebih banyak dan merata sehingga kemungkinan untuk menaikkan keuntungan yang diterima diharapkan.

2. Penjualan Perorangan (Personal Selling)

Berikut ini akan penulis kemukakan pengertian penjualan oleh perorangan dari pendapat beberapa sarjana, antara lain: Kotler, dan Amstrong (2004 : 100) memberikan defenisi sebagai berikut : “Penjualan oleh perorangan yang mencakup kontak perorangan antara penjual atau wakilnya dengan pembeli merupakan cara penjualan yang tertua dan terpenting.

Penjualan Perorangan (personal selling) menurut Boyd, Walker dan Larreche, (2000: 65) adalah suatu proses membantu dan membujuk satu atau lebih calon konsumen untuk membeli barang atau jasa dan bertindak sesuai dide tertentu dengan menggunakan presentasi oval (tatap muka), yang termasuk dalam penjualan pribadi adalah: presentasi penjualan, pertemuan penjualan, program insentif, contoh/sampel, pasar malam dan pameran dagang.

Sedangkan Kotler (2004 : 192) memberikan defenisi sebagai berikut: "Penjualan oleh perorangan ialah penyajian secara lisan dalam bentuk percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli dengan maksud melakukan penjualan.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penjualan oleh perorangan dilakukan secara lisan dalam bentuk percakapan antara tenaga penjual atau wakil dari perusahaan dengan sata atau beberapa calon pembeli dengan tujuan akhir melakukan penjualan. Cara ini merupakan satu-satunya cara promosi yang dapat menggugah hati pembeli dengan segera serta pada tempat dan waktu itu juga diharapkan calon konsumen dapat mengambil keputusan untuk mengadakan pembelian barang atau jasa tersebut.

3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan merupakan salah satu cara dari promosi yang keempat, untuk mengetahui pengertian promosi penjualan maka penulis mengemukakan defenisi yang diberikan oleh Kotler (2004 : 206) sebagai berikut : “Pengertian promosi penjualan merupakan kegiatan kegiatan pemasaran selain penjualan oleh perorangan, advertising, dan publisitas, yang mendorong konsumen untuk membeli dan mendorong keberhasilan agen penjual, seperti misalnya pajangan, pertunjukan, eksibisi, demonstrasi serta berbagai usaha penjualan yang sifatnya tidak terus menerus dan tidak dilaksanakan secara rutin. “

Promosi penjualan adalah bentuk insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa. Bentuk-bentuk promosi penjualan adalah kontes, undian permainan, hadiah, produk sampel,pameran, pembelian kupon, diskon makan, hiburan dan sebagainya. (Kotler, dan Amstrong, 2004 : : 601).

Berdasarkan kedua pendapat tersebut diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi penjualan ialah kegiatan pemasaran yang mendorong pembelian agen penjual untuk membeli apa yang disajikan pada penjualan yang dilaksanakan secara insidentil itu.

4. Publisitas (Publicity)

Publisitas ini merupakan salah satu cara promosi yang ketiga, yaitu salah satu kegiatan yang melengkapi metode-metode penjualan seperti advertising, promosi penjualan dan penjual oleh perorangan. Mengenai definisi publisitas, Kotler (2004, hal. 216) mengutipnya dari dafinisi sebagai berikut : “Publisitas adalah merupakan dorongan yang sifatnya tidak perorangan terhadap permintaan akan suatu produk, jasa ataupun satuan usaha dengan jalan memuat berita-berita yang sifatnya komersil di dalam media yang dipublikasikan atau penyajiannya secara tepat melalui televisi, radio, atau bioskop- bioskop dan kesemuanya ini tidak dibayar oleh sponsor.

Definisi publisitas menurut Assauri (2004: 285) merupakan terhadap rangsangan akan suatu produk yang berupa barang atau jasa dan akan suatu unit perdagangan/usaha tertentu, dengan menyusun berita yang menarik mengenai produk atau unit usaha tersebut, didalam suatu media publisitas seperti radio, televise atau pertunjukkan yang dibayar sponsor.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa publisitas merupakan keterangan tentang suatu produk tertentu yang disebutkan dalam bentuk berita, hal mana merupakan keuntungan karena dalam pelaksanaannya tidak dibayar oleh sponsor, dengan demikian publisitas mempunyai potensi untuk mendorong penjualan.

Dokumen terkait