UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN PROGRAM EKSTENSI MEDAN
PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP TINGKAT
KEDATANGAN PENGGUNA KARTU PRABAYAR MENTARI
PADA GALERY PT. INDOSAT, TBK MEDAN
DRAFT SKRIPSI Oleh:
HENRY PETRUS NAINGGOLAN 040521043
MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
ABSTRAK
HENRY PETRUS NAINGGOLAN (2008). Pengaruh Promosi Terhadap Tingkat Kedatangan Pengguna Kartu Prabayar Mentari Pada Galery PT. Indosat, Tbk Medan. (Bapak Drs. Ami Dilham, Msi sebagai Dosen Pembimbing; Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi sebagai Ketua Departemen Manajemen; Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA sebagai Sekretaris Departemen Manajemen; Bapak Drs. Chairudin Nasution sebagai Dosen Penguji I; Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, Msi sebagai Dosen Penguji II).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara bauran promosi terhadap tingkat kedatangan pengguna kartu prabayar Mentari, PT. Indosat, Tbk Medan
Berdasarkan uji F diperoleh nilai sebesar 21.958 lebih besar dari F tabel yakni 2.45, artinya variabel bebas (advertising, promotion selling, sales promotion, publicity) secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat (tingkat kedatangan pengguna kartu prabayar Mentari).
Melalui pengujian koefisien korelasi (R) diperoleh nilai sebesar 0.701, artinya keeratan hubungan antara bauran promosi terhadap tingkat kedatangan pengguna kartu prabayar Mentari adalah sebesar 70,1%. Kemudian dari pengujian koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) diperoleh nilai sebesar 0,469 artinya variabel bebas yakni advertising, promotion selling, sales promotion, publicity berpengaruh 46,9% terhadap variabel tingkat kedatangan pengguna kartu prabayar Mentari 53,1% dipengaruhi oleh variabel lain.
Kata Kunci : Bauran Promosi dan Tingkat Kedatangan Pengguna Kartu Prabayar Mentari
Segala puji syukur hanya kepada Bapa di Surga yang tidak pernah berhenti mencurahkan segala berkat dan kasih setia-Nya kepada Penulis. Penulis mengucapkan syukur atas terselesainya skrispsi dengan judul “ Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Tingkat Kedatangan Pengguna Kartu Prabayar Mentari Pada Galery PT. Indosat, Tbk Medan”
Skripsi ini merupakan tugas terakhir yang harus diselesaikan guna memenuhi syarat penyelesaian Program S-1 pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Selama mengikuti kegiatan perkulihan hingga selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi sebagai Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA sebagai Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Sumatera Utara
4. Bapak Drs. Ami Dilham, Msi sebagai Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu guna memberikan bimbingan dan arahan dalam pengerjaan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Chairudin Nasution sebagai Dosen Penguji I yang telah memberikan saran dan kritik dalam pengerjaan skripsi ini.
7. Ibu Dra Adja Syafinat sebagai dosen wali penulis yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama penulis mengikuti kegiatan perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
8. Seluruh Staf Pengajar yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan memperkaya wawasan penulis selama mengikuti kegiatan perkulihan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
9. Seluruh Staf Pegawai yang telah membanyak membantu penulis selama mengikuti kegiatan perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
10.Bapak Ujang Sandra sebagai Senior Vice President PT. Indosat, Bapak Andir sebagai Vice President HRD PT. Indosat,, Bapak Gunung Hari Widodo sebagai Vice President Medan Branch PT. Indosat, Ibu Rosda sebagai Manager HRD, Ibu Maya sebagai Supevisor HRD PT. Indosat, Ibu Kharianti Sri Rahayu sebagai supervisor Galery PT. Indosat dan seluruh staf karyawan PT. Indosat yang sudah memberikan kesempatan buat penulis untuk riset di PT. Indosat, Tbk Medan
11.Papa dan Mama yang sangat henry sayangi, yang selalu mendoakan, memberikan perhatian, kasih sayang, selalu sabar menghadapi sikap penulis, motivasi, nasihat-nasihat dan seluruh dukungan baik, dukungan moril dan materil yang telah diberikan kepada anaknya yang mereka kasihi sampai saat ini.
12.Keluarga besar Ir. Rahmat Sianturi dan kakakku: Katrin Ervina Nainggolan dan bere-bereku: Taysa, Noel, Elshadai, atas doa dan dukungannya kepada penulis.
14.Kakakku: Ronauly Nainggolan, adek kembarku, Adone dan Donny atas doa, dukungan dan bantunnya buat penulis.
15.Teman-teman kerja penulis di divisi gallery Medan Branch atas dukungan, motivasi dan masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.
16.Temanku: Arnold dan Jery yang sudah membantu dan memberikan masukkan buat penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
17. Teman-temanku stambuk 2004: Erwin, Hasbi, Eva, Nova, dan teman-teman penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu selama perkuliahan, atas masukkan masukkannya untuk menyelesaikan skripsi ini serta ucapan terima kasih kepada pihak-pihak lain yang penulis tidak bisa disebutkan disini.
Semoga segala bantuan, bimbingan dan budi baik yang telah diberikan, Penulis mendoakan semoga Bapa di Surga membalas atas semua kebaikan mereka semua.
Penulis menyadari banyak kekurangan dari skripsi ini, sehingga saran-saran terhadap penyempurnaan tugas akhir ini dari pembaca akan Penulis terima dengan tulus.
Akhirnya Penulis hanya berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kiranya Bapa di Surga melimpahkan berkat dan Kasih-Nya kepada kita semua.
Medan, July 2008 Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN ………... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Kerangka Konseptual ... 3
D. Hipotesis……… 5
E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 5
F. Metode Penelitian ... 6
1. Definisi Operasional ... 7
2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 8
3. Populasi dan Sampel ... 8
4. Teknik Pengumpulan Data ... 9
5. Teknik Analisa Data ... 10
BAB II URAIAN TEORITIS ... 16
A. Penelitian Terdahulu ... 16
B. Pengertian Pemasaran ... 16
C. Pengertian dan Tujuan Promosi ... 17
1. Pengertian Promosi ... 17
2. Tujuan Promosi ... 18
D. Bauran Pemasaran ... 18
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 28
A. Sejarah PT. Indosat, Tbk ... 28
B. Makna Logo PT. Indosat, Tbk ... 34
C. Visi, Misi, Motto, Startegi Dan Nilai PT. Indosat, Tbk ... 35
D. Struktur Organisasi PT. Indosat, Tbk ... 37
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 40
A. Analisis Deskriptif ... 41
1. Analisis Deskriptif Variabel Bebas (X) ... 41
2. Analisis Deskriptif Variabel Terikat (Y) ... 44
B. Analisis Statistik ... 46
1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 46
2. Asumsi Klasik ... 49
3. Regresi Linear Berganda ... 55
4. Pengujian Determinasi (R) ...………. 56
5. Pengujian F ... 58
6. Pengujian T ... ... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62
A. Kesimpulan ... 62
B. Saran ... 63
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Pelanggan PT. Indosat ..………... 7
Tabel 4.1 Jenis Kelamin ... 39
Tabel 4.2 Usia Responden ... 39
Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan ... ... 40
Tabel 4.4 Deskriptif Jawaban Mengenai Variabel Advertising ……….... 40
Tabel 4.5 Deskriptif Jawaban Mengenai Variabel Personal Selling ... 41
Tabel 4.6 Deskriptif Jawaban Mengenai Variabel Sales Promotion ... 42
Tabel 4.7 Deskriptif Jawaban Mengenai Variabel Publicity …….. ... 43
Tabel 4.8 Deskriptif Jawaban Mengenai Variabel Tingkat Kedatangan ... 44
Tabel 4.9 Sumber Pernyataan (Q) ... 45
Tabel 4.10 Uji Validitas Butir Pernyataan (Q) ………... 47
Tabel 4.11 Reliability Statistics ...………... 48
Tabel 4.12 Asumsi Klasik Normalitas - Histogram ………... 49
Tabel 4.13 Asumsi Klasik Normalitas P-P Plot ………... 50
Tabel 4.14 Asumsi Klasik Regresi Heteroskedastisitas ..………... 51
Tabel 4.15 Asumsi Klasik Regresi Multikolinearitas ..……… 53
Tabel 4.16 Pengujian Determinasi ( R ) ...……… 55
Tabel 4.17 Hubungan Antar Variabel... ..……… 55
Tabel 4.14 Pengujian F ... ..……… 57
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Pengaruh bauran promosi terhadap pengguna
ABSTRAK
HENRY PETRUS NAINGGOLAN (2008). Pengaruh Promosi Terhadap Tingkat Kedatangan Pengguna Kartu Prabayar Mentari Pada Galery PT. Indosat, Tbk Medan. (Bapak Drs. Ami Dilham, Msi sebagai Dosen Pembimbing; Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi sebagai Ketua Departemen Manajemen; Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA sebagai Sekretaris Departemen Manajemen; Bapak Drs. Chairudin Nasution sebagai Dosen Penguji I; Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, Msi sebagai Dosen Penguji II).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara bauran promosi terhadap tingkat kedatangan pengguna kartu prabayar Mentari, PT. Indosat, Tbk Medan
Berdasarkan uji F diperoleh nilai sebesar 21.958 lebih besar dari F tabel yakni 2.45, artinya variabel bebas (advertising, promotion selling, sales promotion, publicity) secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat (tingkat kedatangan pengguna kartu prabayar Mentari).
Melalui pengujian koefisien korelasi (R) diperoleh nilai sebesar 0.701, artinya keeratan hubungan antara bauran promosi terhadap tingkat kedatangan pengguna kartu prabayar Mentari adalah sebesar 70,1%. Kemudian dari pengujian koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) diperoleh nilai sebesar 0,469 artinya variabel bebas yakni advertising, promotion selling, sales promotion, publicity berpengaruh 46,9% terhadap variabel tingkat kedatangan pengguna kartu prabayar Mentari 53,1% dipengaruhi oleh variabel lain.
Kata Kunci : Bauran Promosi dan Tingkat Kedatangan Pengguna Kartu Prabayar Mentari
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ditengah perkembangan dunia bisnis, apalagi dunia bisnis Telekomunikasi yang
terkadang tidak terduga dan persaingan yang tinggi. Perusahaan harus merencanakan dan
melakukan berbagai macam strategi untuk dapat bertahan (survive) ataupun meningkatkan posisinya di pasar. Tujuan penetapan strategi tersebut tidak lain dan tidak
bukan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, karena konsumen
adalah sumber bagi perusahaan. Oleh karena itu setiap perusahaan harus memiliki
beberapa strategi dalam memasarkan atau memperkenalkan produknya ke konsumen,
salah satunya yaitu melalui promosi.
Strategi dalam mempromosikan suatu produk atau jasa kepada pelanggan tidak
hanya berlaku bagi perusahaan manufaktur, tetapi juga perusahaan jasa, seperti pada PT.
INDOSAT, Tbk Medan. Sebagai salah satu perusahaan terkemuka di bidang
Telekomunikasi di Indonesia, maka PT. INDOSAT, Tbk Medan dituntut untuk
memberikan kepuasan kepada konsumennya dalam menggunakan jasa yang di tawarkan.
Mengingat saat ini banyak sekali perusahaan lain (competitors) menawarkan berbagai bentuk promosi, baik berupa tarif murah, bonus pulsa, hadiah–hadiah maupun program
bundling dan program lainnya.
Rasa keingintahuan konsumen terhadap suatu produk atau jasa merupakan suatu
motivasi perusahaan untuk lebih meningkatkan promosi produk atau jasa tersebut kepada
yang ditawarkan oleh setiap perusahaan dan bisa mencari tahu informasinya ke Galery
Indosat. Bila keingintahuan, kebutuhan konsumen belum tercapai dan belum terwujud,
maka hal ini akan memberikan pengaruh yang negatif bagi perkembangan perusahaan,
baik dari sisi pendapatan maupun dalam pembentukan citra atau nama baik perusahaan.
Dilihat beberapa tahun belakangan ini, PT. Indosat, Tbk Medan dirasa kurang
menampilkan promosi–promosi, baik melalui advertesing, personal selling, pubilicity, sales promotion. Hal ini terlihat dari jumlah kunjungan pelanggan ke galery yang dianggap masih sedikit. Apabila sidikit konsumen yang datang gelery PT. Indosat, Tbk
Medan bisa dikatakan fungsi dari pada galery tidak berjalan sesuai dengan yang
diharapkan perusahaan, jika jumlah konsumen yang datang ke galery menambah, maka
fungsi galery bisakan dikatakan berfungsi dengan baik dan pelanggan akan mendapatkan
informasi yang akurat tentang promosi yang sedang di tawarkan dan promosi yang
disampaikan bisa dikatakan berhasil mempengaruhi masyarakat.
Konsumen yang belum merasa puas, maka bukan hal yang mustahil konsumen akan
segera beralih kepada perusahaan lain (competitors) yang menawarkan produk atau jasa yang relatif sama dengan keunggulan tertentu dan akan mengurangi jumlah konsumen
yang akan datang ke galery PT. Indosat, Tbk. Ditambah lagi, saat ini banyak perusahaan
jasa telekomunikasi, baik dari perusahaan Telekomunikasi GSM dan CDMA yang
menawarkan berbagai macam keunggulan produknya, mulai dari harga, fitur dan
berbagai macam promosi lainya melalui media televisi, radio, media massa, spanduk,
papan reklame, sales promotion dan personal selling.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa meningkatkan strategi
Mentari di Galery PT. Indosat, Tbk Medan. Pengguna kartu prabayar Mentari yang
belum mengerti dan masih ragu dengan baruan promosi yang ditawarkan Indosat, maka
informasi tersebut bisa didapatkan dan dicari tahu di galery Indosat..
Mengingat sangat pentingnya bauran promosi bagi setiap Perusahaan, bauran
promosi yang dilakukan untuk mempengaruhi konsumen untuk datang ke Galery PT.
Indosat, Tbk, Medan mencari informasi tentang kebenaran promosi yang ditawarkan baik
melalui Advertising, Personal Selling, Publicity, dan Sales Promotion. Maka penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian dengan menentukan judul ” Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Tingkat Kedatangan Pengguna Kartu Prabayar Mentari Pada Galery PT. INDOSAT, Tbk Medan. ”
B. Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi pokok permasalahan adalah :
” Apakah bauran promosi berpengaruh terhadap tingkat kedatangan pengguna kartu
prabayar Mentari pada Galery PT. Indosat, Tbk Medan ? ”
C. Kerangka Konseptual
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah dapat disusun sebuah kerangka
konseptual, yaitu :
1. Periklanan (Advertising) : Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat
surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster
2. Penjualan Pribadi (Personal selling): Merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini
diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara penjual dengan
calon konsumennya itu. Yang termasuk dalam personal selling adalah: door to door
selling, mail order, telephone selling, dan direct selling.
3. Promosi Penjualan (Sales Promotion): Merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkannya sedemikian rupa sehingga konsumen akan
mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan
tertentu, maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.
4. Publisitas (Pubilicity): Merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh perusahaan untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen, agar mereka
menjadi tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini berbeda dengan
promosi, dimana didalam melakukan publisitas perusahaan tidak melakukan hal yang
bersifat komersial.
5. Tingkat kedatangan pengguna kartu prabayar Mentari yaitu peningkatan jumlah
pelanggan yang datang ke galery Indosat yang mana di tinjau dari pandangan
Perikalanan (Advertising)
Penjualan Perorangan (Personal Selling)
Tingkat Kedatangan Pengguna
Promosi Penjualan Kartu Prabayar Mentari
(Sales Promotion)
Publisitas (Publicity)
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Pengaruh bauran promosi terhadap pengguna kartu prabayar Mentari Sumber :Kerangka Koseptual, Tjiptono (2003: 31)
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, menjelaskan bahwa variabel advertising (X1), personal selling (X2), sales promotion (X3) dan Publicity (X4) berpengaruh terhadap
variabel tingkat kedatangan pengguna kartu prabayar Mentari (Y).
D. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang sedang diteliti dan
kebenarannya masih perlu dibuktikan dengan penelitian lebih lanjut. Hipotesis yang
dapat penulis kemukakan, sehubungan dengan masalah diatas adalah bauran promosi
yang diterapkan perusahaan belum begitu efektif dan begitu gencar.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan dilakukannnya penelitian ini adalah sebagai berikut:
b. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh bauran promosi (advertising, personal selling, sales promotion, publicity) yang disampaikan, akankah membuat konsumen tetap menggunakan kartu prabayar Mentari..
c. Untuk mengetahui fungsi galery dan efektifnya customer service dalam
memberikan informasi kepada konsumen.
2. Manfaat Penelitian
a. Diharapkan menjadi bahan masukan sekaligus bahan pertimbangan bagi
perusahaan dalam menerapkan bauran promosi-promosi guna memenuhi
kebutuhan konsumen dan dapat meningkatkan pengguna kartu prabayar mencari
informasi ke galery Indosat.
b. Diharapkan sebagai bahan studi perbandingan dan referensi bagi peneliti lain.
c. Bagi Penulis sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Fakultas Ekonomi Program Ektension Universitas Sumatera Utara.
F. Metodologi Penelitian 1. Defenisi Operasional a. Bauran promosi :
Merupakan kombinasi yang terdapat dari unsur-unsur peralatan promosi, yaitu :
1) Periklanan (Advertising) : Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha
lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk
poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis.
langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara
penjual dengan calon konsumennya itu. Yang termasuk dalam personal selling adalah: door to door selling, mail order, telephone selling, dan direct selling. 3) Promosi Penjualan (Sales Promotion): Merupakan kegiatan perusahaan untuk
menjajakan produk yang dipasarkannya sedemikian rupa sehingga konsumen
akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan
pengaturan tertentu, maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.
4) Publisitas (Pubilicity): Merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh perusahaan untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen,
agar mereka menjadi tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini
berbeda dengan promosi, dimana didalam melakukan publisitas perusahaan tidak
melakukan hal yang bersifat komersial.
b. Tingkat Kedatangan Pengguna Kartu Prabayar Mentari
1) Nilai Pelanggan : Nilai pelanggan merupakan keinginan pelanggan terhadap
peningkatan manfaat terhadap produk, pelayanan dan citra yang ditawarkan.
2) Kepuasan pelanggan : merupakan fungsi dari pandangan pelanggan terhadap
kinerja produk dan harapan pelanggan, kepuasan yang tinggi mendorong kesetian
dan loyalitas yang tinggi.
1) Mutu yaitu keseluruhan ciri dan sifat produk atau pelayanan yang mempengaruhi
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan maupun
2. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat penelitian
PT. Indosat, Tbk North Sumatra Region, Jalan Perintis Kemerdekaan No. 39,
Medan, Sumatera-Utara, Indonesia.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan January 2008 dan penilitian di PT. Indosat di
mulai dari bulan April 2008 sampai dengan selesai.
3. Populasi dan Sampel a. Populasi
Menurut Sugiyono (2002, hal. 172) menyatakan bahwa : ”Populasi adalah wilayah
generasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.”
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan yang datang ke galery
Indosat di Jl. Perintis Kemerdekaan No. 39 Medan. Yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1
Jumlah Pelanggan PT. Indosat
No. Tahun Bulan
Jumlah Pelanggan
Berdasarkan Tabel 1.1 penulis mengambil data tersebut dari Q-Client Management, yang mana Q-Client Management merupakan aplikasi yang digunakan galery PT. Indosat untuk mendata jumlah pelanggan yang datang ke galery. Berdasarkan tabel tersebut,
peneliti mengambil populasi pada bulan Mei 2008 sebesar 2.687 Pengguna kartu
prabayar Mentari.
b.Sampel
Ukuran Sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin (pada umar,
2003:78) sebagai berikut :
n
= N 1 + Ne2Dimana : n : jumlah sample
N : jumlah populasi
e : taraf kesalahan
Sehingga : n = 2.687
= 96
1 + 2.687 (0.10)2Berdasarkan rumus slovin tersebut, peneliti menentukan atau membatasi sampel
sebanyak 97 responden dengan taraf kesalahan 10 %. Sedangkan mengenai penarikan
sampel, penulis menggunakan metode aksidental sampling. Metode aksidental sampling
merupakan teknik penentuan sample berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dengan peneliti yang dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang
orang kebetulan ditemui dilokasi peneliti itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2002:
4. Teknik Pengumpulan Data
Penyusunan laporan akhir ini memerlukan data dan informasi, untuk melengkapi
data dalam penulisan ini maka penulis menggunakan metode-metode berikut: (Sugiyono,
2002:212).
a. Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu pengumpulan data dan informasi yang dilakukan dengan langsung melakukan
penelitian pada objek penelitian di lapangan guna mengumpulkan data yang
berhubungan dengan permasalahan yang berhubungan dengan permasalahan yang
dibahas, dalam hal ini adalah galery PT. Indosat Tbk, Medan, dengan cara:
1) Wawancara
Mengadakan tanya jawab langsung dengan bagian divisi marketing serta karyawan-karyawan lain yang mempunyai wewenang atau ditunjuk oleh pimpinan perusahaan untuk memberikan informasi sehubungan dengan data yang diperlukan untuk membantu dalam penulisan laporan akhir ini, terutama karyawan ( Customer Service ) yang dinas di Galery PT. Indosat, Tbk Medan 2). Angket ( quesioner )
Yaitu dengan membuat daftar pertanyaan yang ditujukan kepada pengguna
kartu prabayar Mentari yang datang ke Galery PT. Indosat, Tbk Medan di Jl.
Perintis Kemrdekaan No. 39 Medan, guna mendapatkan informasi yang
diperlukan.
b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian yang dilakukan dengan cara mendapatkan bahan-bahan yang secara teoritis melandasi penyusunan laporan akhir ini yang berupa:
1) Buku-buku pelajaran dan literature terutama yang berhubungan dengan manajemen pemasaran dan manajemen penjualan.
5. Teknik Analisa Data
a. Metode Analisis Deskriptif
Metode deskriptif yaitu suatu metode dimana data yang diperoleh, disusun, dikelompokkan, dan kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi.
b. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak
digunakan sebagai instrumen penelitian. Valid artinya data yang diperoleh melalui
kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh melalui
kuesioner bila digunakan peneliti lain. Penulis menggunakan bantuan program Software Statiscal Product Service Solution Versi. 12.
c. Asumsi Klasik
Statistik Parametik memerlukan bebrapa pengujian pandahuluan sebagai prasyarat
analisis. Hal tersebut terjadi karena pengujian statistik dalam beberapa jenis analisis
memang lazimnya disyaratkan untuk memenuhi asumsi-asumsi tertentu sebelum analisis
dilakukan. Prasyaratan distribusi data merupakan unsur yang sangat penting dalam
menentukan pemilihan statistik alat uji karena beberapa analisis statistik memang
memiiki persyaratan data tertentu. Beberapa persyaratan distribusi data antara lain
normalitas, homogenitas, linearitas dan lain sebagainya.
1) Normalitas
Uji normalitas miliki tujuan yaitu ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng.
Data ynag baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni
distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. (Helmi Syafrizal,
2). Heteroskedastisitas
Uji Homoskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup
mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini
yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homokedastisitas. Sedangkan jika varians
tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Alat untuk menguji heterokedastisitas
dibagi dua yakni dengan analisis grafik atau dengan analisis residual yang berupa
statistik. (Helmi Syafrizal, M. Jaf’ar, Muda Iskandar, Muslich &Syahyunan, 2008: 63).
Secara simbolis, Heteroskedastisitas adalah :
E (εi ) = Tt2 t = 1,2,..., T
3). Multikolinieritas
Istilah multikolinieritas ini mula-mula dikemukan oleh Ragner Frisch. Pada
mulanya multikolinieritas ini berarti adanya hubungan linear yang ”sempurna” atau pasti,
diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Atau
singkatnya dapat diartikan sebagai hubungan linear antara variabel eksplanatoris dari
suatu model regresi adalah sempurna. (Helmi Syafrizal, M. Jaf’ar, Muda Iskandar,
Muslich &Syahyunan, 2008: 96)
Koefisien-koefisien regresi biasanya diinterpretasikan sebagai ukuran perubahan
variabel terikat jika salah satu variabel bebasnya naik sebesar satu unit dan seluruh
variabel bebas lainnya dianggap tetap. Namun, jika interpretasi ini menjadi tidak benar
apabila terdapat hubungan linear antar variabel bebas.
fungsi linear dari X2 atau sebaliknya, maka dinyatakan bahwa ada kolinieritas antara X1
dan X2.
d. Metode Analisis Statistik
1) Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk memprediksi pengaruh antara
variabel bebas (advertising, personal selling, sales promotion, publicity. (Bhuono Nugroho, 2005: 43). Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, penulis menggunakan
program Software Statiscal Product Service Solution Versi. 12.
Y = b
0+ b
1X
1+ b
2X
2+ b
3X
3+b
4X
4+ e
Keterangan :
Y = Pengguna Kartu Prabayar Mentari X1 = Periklanan (Advertising)
X2 = Penjualan Pribadi (Personal selling)
X3 =Promosi Penjualan (Sales Promotion)
X4 = Publisitas (Pubilicity)
b0 = Konstanta
b1.. b4 = Koefisien regresi
E = Error
2).. Identifikasi Determinan (R2)
Determinan diguanakan untuk melihat besar kemampuan model dalam
menerangkan variabel terikat. Jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati
besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin
kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel
terikat. Sebaliknya jika determinan (R2) semakin mengecil atau mendekati nol
maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3, X4) terhadap
variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat
untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yag diteliti terhadap variabel terikat.
3) Uji F (Uji Serentak)
Uji F pada dasarnya berguna melihat apakah secara bersama-sama terdapat
pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas yakni periklanan, penjualan
pribadi, promosi penjualan dan publisitas (X1, X2, X3 dan X4) terhadap tingkat
kedatangan pengguan kartu prabayar Mentari (Y). Model hipotesis yang digunakan
dalam pengujian adalah :
H0 : b1 = b2 = b3 = 0
Artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat.
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0
Artinya variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel terikat.
Bentuk pengajian adalah dengan membandingkan antara Fhitung dan Ftabel dengan
menggunakan derajat signifikan 5%
Ha diterima jika Fhitung > Ftabel α = 5 %
4). Uji t, yaitu untuk menguji apakah variabel bebas secara parsial mempunyai
pengaruh signifikan terhadap nilai variabel terikat dengan rumusan hipotesis
sebagai berikut :
H0 : b1 = 0
Artinya secara parsial tidak terdapat yang positif dan signifikan dari variabel bebas
(X1, X2, X3, X4) yaitu berupa variabel advertising, personal selling, sales
promotion, publicity terhadap tingkat kedatang pengguna kartu prabayar Mentari yaitu variabel terikat (Y)
Ha : b1 ≠ 0
Artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas
(X1, X2, X3, X4) yaitu berupa variabel advertising, personal selling, sales
promotion, publicity terhadap tingkat kedatang pengguna kartu prabayar Mentari yaitu variabel terikat (Y).
Ha diterima jika t hitung > t tabel α = 5 %
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Peneliti terlebih dahulu yang berhubungan dengan penelitian penulis dilakukan oleh
Masril Mustaqim (2007) dengan judul ”Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Peningkatan
Jumlah Pelanggan Pada Bengkel Medan Scooter Club (MSC)”. Dari penelitian tersebut diambil kesimpulan, ada pengaruh positif antara bauran promosi dengan tingkat
kedatangan pengguna kartu prabayar Mentari.
B. Pengertian Pemasaran
Manajemen Pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan,
mengkoordinasikan, dan mengendalikan program-program yang mencakup
pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan distribusi dari produk, jasa dan gagasan
yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan
dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. (Boyd, Walker, dan Larreche,
2000 : 18).
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,
menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain (Kotler, dan Susanto,
2004: 11).
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan- kegiatan pokok perusahaan yang
dewasa ini semakin memegang peranan penting. Dimana pemasaran berpacu seiring
perkembangannya yang demikian pesat, maka sistem pemasaran semakin lama semakin
kompleks dimana pada akhirnya pemasaran akan memasuki semua fase aktivitas dunia
usaha dan telah mengambil kedudukan produksi sebagai problems yang utama.
Berdasarkan defenisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa marketing sebagai rangkaian penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen semua
ini berhubungan erat dengan kepuasan yang akan diperoleh konsumen setelah dia
membeli hasil produksi perusahaan.
C. Pengertian dan Tujuan Promosi 1. Pengertian Promosi
Banyak orang menganggap bahwa promosi dan pemasaran mempunyai pengertian
yang sama, dimana sebenarnya promosi hanya merupakan salah satu bagian dari kegiatan
prasaran. Walaupun promosi sering dihubungkan dengan penjualan tetapi kenyataannya
promosi mempunyai arti yang lebih luas dari penjualan karena penjualan hanya
berhubungan dengan pertukaran hak milik yang dilakukan oleh tenaga penjual,
sedangkan Promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk
menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade) atau mengingat orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu ataupun rumah tangga. (simamora,
2003 : 285 ).
Promosi adalah komunikasi oleh pemasaran yang menginformasikan, dan
mengingatkan calon pembeli mengenai sebuah produk untuk mempengaruhi suatu
pendapat arau memeperoleh suatu respon. (Lamb, Hair, dan Mc Daniel, 2001 : 146). Promosi meliputi semua alat-alat dalam kombinasi pemasaran yang peranan
merupakan suatu proses komunikasi dari penyampaian amanat atau berita tentang
produk/barang atau jasa dari penjual kepada para pembeli potensial (konsumen).
Promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengkomunikasikan manfaat dari produk dan untuk menyakinkan konsumen sasaran
agar membelinya. (Angiopora, 1999 : 25)..
Berdasarkan ketiga pendapat tersebut diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa
promosi adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi
konsumen supaya membeli produk yang dihasilkan ataupun untuk menyampaikan berita
tentang produk tersebut dengan jalan mengadakan komunikasi dengan para pendengar
(audience) yang sifatnya membujuk.
Pada prateknya walaupun pelaksanaan promosi ini umumnya dilakukan oleh para
penjual/produsen, pihak pembeli atau calon pembeli kadang-kadang ada kalanya secara
sadar atau tidak sadar juga telah melakukan promosi, misalnya bila mereka menginginkan
suatu informasi/keterangan mengenai harga, kwalitas dan sebagainya dari pihak
penjualan.
2. Tujuan Promosi
Berdasarkan pengertian promosi yang ada di atas, tujuan dasar dilaksanakannya
promosi adalah untuk mempengaruhi konsumen supaya membeli produk yang dihasilkan
penjual. Suatu promosi yang dilaksanakan tanpa mempunyai tujuan sama saja dengan
melaksanakan pekerjaan yang sia- sia. Tujuan promosi merupakan dasar dalam membuat
keseluruhan program promosi yang akan dijalankan oleh perusahaan dalam rangka
mencapai apa yang diinginkannya, kemudian akan menyusul langkah-langkah
D. Bauran Pemasaran
Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah Bauran Pemasaran, yang
merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan,
bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu segmen pasar tertentu,
yang merupakan sasaran pasarannya. Marketing mix merupakan kombinasi variabel atau
kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan
oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya.
Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh
perusahaan seefektif mungkin, dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Dengan
demikian perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja,
akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut, untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif.
Marketing Mix adalah kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran. (Kotler, dan Kusno, 2000: 124).
Keempat unsur atau variabel bauran pemasaran (Marketing mix) tersebut atau yang disebut four p's adalah sebagai berikut:
1. Strategi Produk
2. Strategi Harga
3. Strategi Penyaluran / Distribusi
4. Strategi Promosi
dapat dikendalikan perusahaan untuk mempermudah buying decision, maka variabel-variabel marketing mix diatas tadi dapat dijelaskan sedikit lebih mendalam sebagai berikut:
1. Produk (Jasa)
Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang akan
ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung
penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan. Produk
merupakan elemen yang paling penting. sebab dengan inilah perusahaan berusaha untuk
memenuhi "kebutuhan dan keinginan" dari konsumen. namun keputusan itu tidak berdiri
sebab produk/jasa sangat erat hubungannya dengan target market yang dipilih.
Sedangkan sifat dari produk/jasa tersebut adalah sebagai berikut:
a. Tidak berwujud
Jasa mempunyai sifat tidak berwujud, karena tidak bisa dilihat, dirasa, diraba,
didengar atau dicium, sebelum ada transaksi pembelian dan penggunaan produk
tersebut.
b. Tidak dapat dipisahkan
Suatu produk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu
merupakan orang atau benda. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah perusahaan
Telekomunikasi tidak akan bisa terlepas dari pelayanan fasilitas komunikasi, contoh
Kartu Prabayar Mentari.
c. Berubah-ubah
Bidang jasa sesungguhnya sangat mudah berubah-ubah, sebab jasa ini sangat
d. Daya tahan
Jasa tidak dapat disimpan. Seorang pelanggan yang telah membeli produk kartu
prabayar Mentari dan menggunakannya, bagaimana daya tahan dari simcard dan
signal mentari tersebut.
2. Harga ( Price)
Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan guna kesinambungan produksi.
Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang ditawarkan. Harga
suatu produk atau jasa ditentukan pula dari besarnya pengorbanan yang dilakukan untuk
menghasilkan jasa tersebut dan laba atau keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu,
penetuan harga produk dari suatu perusahaan merupakan masalah yang cukup penting,
karena dapat mempengaruhi hidup matinya serta laba dari perusahaan.
Kebijaksanaan harga erat kaitannya dengan keputusan tentang jasa yang dipasarkan.
Hal ini disebabkan harga merupakan penawaran suatu produk atau jasa. Dalam penetapan
harga, biasanya didasarkan pada suatu kombinasi barang/jasa ditambah dengan beberapa
jasa lain serta keuntungan yang memuaskan. Berdasarkan harga yang ditetapkan ini
konsumen akan mengambil keputusan apakah dia membeli barang tersebut atau tidak.
Juga konsumen menetapkan berapa jumlah barang/jasa yang harus dibeli berdasarkan
harga tersebut. Tentunya keputusan dari konsumen ini tidak hanya berdasarkan pada
harga semata, tetapi banyak juga faktor lain yang menjadi pertimbangan, misalya kualitas
Hendaknya setiap perusahaan dapat menetapkan harga yang peling tepat, dalam arti
yang dapat memberikan keuntungan yang paling baik, baik untuk jangka pendek maupun
unluk jangka panjang.
3. Saluran Distribusi ( Place )
Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang dibutuhkan dan
menetapkan harga yang layak, tahap berikutnya menentukan metode penyampaian
produk/jasa ke pasar melalui rute-rute yang efektif hingga tiba pada tempat yang tepat,
dengan harapan produk atau jasa tersebut berada ditengah-tengah kebutuhan dan
keinginan konsumen yang haus akan produk atau jasa tersebut.
Hal yang tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan memperlancar arus barang
atau jasa adalah memilih saluran distribusi (Channel Of Distribution). Masalah pemilihan saluran distribusi adalah masalah yang berpengaruh bagi marketing, karena kesalahan
dalam memilih dapat menghambat bahkan memacetkan usaha penyaluran produk/jasa
dari produsen ke konsumen.
4. Promosi ( Promotion)
Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan informasi pada
pasar tentang produk/jasa yang dijual, tempat dan saatnya. Ada beberapa cara
menyebarkan informasi ini, antara lain periklanan (advertising), penjualan pribadi (Personal Selling), Promosi penjualan (Sales Promotion) dan Publisitas (Publicity)
Hal yang harus diperhatikan adalah tercapainya keseimbangan yang efektif, dengan
mengkombinasikan komponen-komponen tersebut kedalam suatu strategi promosi yang
terpadu untuk berkomunikasi dengan para pembeli dan para pembuat keputusan
E. Bauran Promosi
1. Periklanan ( Advertising)
Iklan meerupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan oleh
perusahaan dalam mempromosikan produknya. Pengertian iklan menurut Assauri (2004 :
268) adalah cara untuk mempromosikan barang, jasa atau gagasan/ide yang dibiayai oleh
sponsor yang dikenal, dalam rangka untuk menarik calon konsumen guna melakukan
pembelian sehingga dapat meningkatkan penjualan produk atau jasa dari perusahaan yang
bersangkutan.
Kotler (2004 : 180) mengatakan sebagai berikut : “Pengertian advertising adalah suatu bentuk penyajian dan promosi yang sifatnya bukan pribadi dari barang-barang,
jasa-jasa atau ide-ide yang dibayar oleh sponsor yang dikenal”.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka pada umumnya ada beberapa
tujuan advertising, antara lain adalah :
a. Pengenalan dan penerimaan merk.
Suatu produk yang baru muncul atau lama tak kelihatan dipasaran memerlukan suatu
cara untuk dapat dikenalkan dan diterima merknya oleh pasar, pada umumnya para
pemasang advertising berusaha untuk dapat meyakinkan para pembeli bahwa produk
yang dihasilkannya telah beredar di pasar dan dipersilahkan untuk mengingat dengan
tepat merk yang diketengahkan.
b. Pembelian percobaan.
Dengan adanya pembelian percobaan ini maka dapat diharapkan oleh para produsen
Maksudnya adalah pembelian percobaan ini, para pembeli tadi yang merasa mendapat
kepuasan akan menjadi salah satu langganan yang setia.
c. Mencapai pembeli yang tidak dapat didekati.
Hal ini terjadi akibat adanya jarak yang sangat jauh antara pihak produsen dan pihak
pembeli potensil. Maksudnya adalah para pembeli itu tidak dapat didekati oleh para
penjual perusahaan ataupun harus dikeluarkan banyak waktu untuk mencapainya. Jadi
seta satunya cara pendekatan ini adalah dengan mempergunakan media advertising.
d. Mempengaruhi faktor penglihatan dari keputusan pembelian.
Beberapa kampanye advertising digambarkan untuk maksud penempatan berita sebelum langganan potensil menciptakan keputusan pembelian, dengan harapan
bahwa itu akan merupakan faktor yang mempengaruhi dalam pertimbangan merk
yang akan dibelinya.
e. Menambah nilai pada produk.
Dengan dipasangnya advertising tersebut diharapkan nilai daripada produknya akan bertambah. Para produsen mengharapkan timbulnya keadaan dimana barangnya akan
sesuai dengan mode dan dapat membentuk costumer simage. Disini diterangkan beberapa kelebihan dari barangnya dan hal ini tidak dapat dicapai oleh pembeli yang
mengadakan penyelidikan kebetulan sehingga dengan demikian dapat menambah
nilai guna.
f. Membantu penjualan oleh perorangan.
Hal ini sangat berguna bagi para penjual yang menjalankan tugasnya. Para penjual ini
jauh lebih mudah untuk mempromosikan produknya kepada sejumlah pembeli yang
penjual itu mempromosikan produknya kepada orang yang sama sekali asing terhadap
produknya. Jadi advertising adalah meratakan jalan untuk para penjual dalam melaksanakan tugasnya.
Berdasarkan uraian tentang tujuan-tujuan advertising di atas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa tujuan itu semua diarahkan untuk mendapatkan pembeli jumlah yang
lebih banyak dan merata sehingga kemungkinan untuk menaikkan keuntungan yang
diterima diharapkan.
2. Penjualan Perorangan (Personal Selling)
Berikut ini akan penulis kemukakan pengertian penjualan oleh perorangan dari
pendapat beberapa sarjana, antara lain: Kotler, dan Amstrong (2004 : 100) memberikan
defenisi sebagai berikut : “Penjualan oleh perorangan yang mencakup kontak perorangan
antara penjual atau wakilnya dengan pembeli merupakan cara penjualan yang tertua dan
terpenting.
Penjualan Perorangan (personal selling) menurut Boyd, Walker dan Larreche,
(2000: 65) adalah suatu proses membantu dan membujuk satu atau lebih calon konsumen
untuk membeli barang atau jasa dan bertindak sesuai dide tertentu dengan menggunakan
presentasi oval (tatap muka), yang termasuk dalam penjualan pribadi adalah: presentasi penjualan, pertemuan penjualan, program insentif, contoh/sampel, pasar malam dan
pameran dagang.
Sedangkan Kotler (2004 : 192) memberikan defenisi sebagai berikut: "Penjualan
oleh perorangan ialah penyajian secara lisan dalam bentuk percakapan dengan satu atau
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa penjualan oleh perorangan dilakukan secara lisan dalam bentuk percakapan antara
tenaga penjual atau wakil dari perusahaan dengan sata atau beberapa calon pembeli
dengan tujuan akhir melakukan penjualan. Cara ini merupakan satu-satunya cara promosi
yang dapat menggugah hati pembeli dengan segera serta pada tempat dan waktu itu juga
diharapkan calon konsumen dapat mengambil keputusan untuk mengadakan pembelian
barang atau jasa tersebut.
3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan merupakan salah satu cara dari promosi yang keempat, untuk
mengetahui pengertian promosi penjualan maka penulis mengemukakan defenisi yang
diberikan oleh Kotler (2004 : 206) sebagai berikut : “Pengertian promosi penjualan
merupakan kegiatan kegiatan pemasaran selain penjualan oleh perorangan, advertising, dan publisitas, yang mendorong konsumen untuk membeli dan mendorong keberhasilan
agen penjual, seperti misalnya pajangan, pertunjukan, eksibisi, demonstrasi serta berbagai
usaha penjualan yang sifatnya tidak terus menerus dan tidak dilaksanakan secara rutin. “
Promosi penjualan adalah bentuk insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong
pembelian atau penjualan produk atau jasa. Bentuk-bentuk promosi penjualan adalah
kontes, undian permainan, hadiah, produk sampel,pameran, pembelian kupon, diskon
makan, hiburan dan sebagainya. (Kotler, dan Amstrong, 2004 : : 601).
Berdasarkan kedua pendapat tersebut diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
promosi penjualan ialah kegiatan pemasaran yang mendorong pembelian agen penjual
4. Publisitas (Publicity)
Publisitas ini merupakan salah satu cara promosi yang ketiga, yaitu salah satu
kegiatan yang melengkapi metode-metode penjualan seperti advertising, promosi penjualan dan penjual oleh perorangan. Mengenai definisi publisitas, Kotler (2004, hal.
216) mengutipnya dari dafinisi sebagai berikut : “Publisitas adalah merupakan dorongan
yang sifatnya tidak perorangan terhadap permintaan akan suatu produk, jasa ataupun
satuan usaha dengan jalan memuat berita-berita yang sifatnya komersil di dalam media
yang dipublikasikan atau penyajiannya secara tepat melalui televisi, radio, atau
bioskop-bioskop dan kesemuanya ini tidak dibayar oleh sponsor.
Definisi publisitas menurut Assauri (2004: 285) merupakan terhadap rangsangan
akan suatu produk yang berupa barang atau jasa dan akan suatu unit perdagangan/usaha
tertentu, dengan menyusun berita yang menarik mengenai produk atau unit usaha
tersebut, didalam suatu media publisitas seperti radio, televise atau pertunjukkan yang
dibayar sponsor.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut diatas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa publisitas merupakan keterangan tentang suatu produk tertentu yang disebutkan
dalam bentuk berita, hal mana merupakan keuntungan karena dalam pelaksanaannya
tidak dibayar oleh sponsor, dengan demikian publisitas mempunyai potensi untuk
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah PT. Indosat, Tbk
PT Indosat Satellite Corporation (PT Indosat, Tbk) adalah sebuah perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi internasional terkemuka di Indonesia. Kegiatan utama
perusahaan adalah menyediakan jasa telekomunikasi internasional melalui switching, termasuk telepon, teleks, telegram, komunikasi data paket, faksimili dengan fasilitas store and foward, serta jasa inmarsat untuk sistem komunikasi bergerak global. Perusahaan juga menyediakan jasa telekomunikasi internasional non swicthing seperti sirkuit sewa berkecepatan rendah maupun tinggi, konferensi video, jasa transmisi siaran televisi, serta
jasa-jasa lainnya yang pada umumnya tidak berupa tranmisi suara. Untuk jasa-jasa
switching memerlukan penyaluran melalui jaringan telepon domestik, sedangkan untuk jasa non swicthing terhubung langsung ke fasilitas Indosat.
PT Indosat Satelite Corporation (PT Indosat, Tbk) Didirikan Pada tanggal 20 November 1967 merupakan hasil kerjasama antara pemerintah Republik Indonesia
dengan ITT (Internasional Telephone and Telegraph) untuk membangun stasiun Bumi yang dioperasikan pada tahun 1969, dalam perkembangannya melihat posisi
telekomunikasi internasional yang strategis dalam menerima dan menyalurkan informasi
dari dan keluar negeri, maka pada tahun 1980 pemerintah Indonesia memutuskan untuk
mengambil alih seluruh saham PT Indosat melalui pelaksanaan akuisisi berdasarkan
Mulai tahun 1980 PT Indosat berubah menjadi Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang juga dapat menangkis keraguan kalangan Internasional akan kemampuan
mengoperasikan jasa telekomunikasi internasional tanpa ITT, Pada tahun 1992 Indosat
kembali menjawab keraguan kemampuan Indosat dalam bersaing dengan pihak swasta
yang Satelindo, dimana Indosat mempertahankan pangsa pasar sekitar 90%.
Pada 18 oktober 1994 Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang
mencatat sahamnya di New York Exchange dengan ”The best IPO deal of the year“. sedangkan di dalam negeri saham Indosat tercatat BEJ dan BES, dengan kata lain Indosat
menjadi perusahaan terbuka yang dituntut untuk selalu menciptakan nilai tambah bagi
pemegang saham secara berkesinambungan. Komposisi saham Indosat saat ini, 57%
pemerintah RI (diwakili Meneg BUMN) dan 47% diperdagangkan di pasar modal BEJ,
BES, dan NYSE.
Kantor pusat Indosat berada di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 21 Jakarta.
Kantor ini mempunyai pusat pendidikan dan latihan yaitu Indosat Trambing & Conference Centre (ITCC) di Jatiluhur, Jakarta Barat, sebagai pusat pembentukan insan-insan Indosat yang profesional.
Pengoperasian layanan PT Indosat mengunakan perangkat telekomunikasi
internasional antara lain Sentral Gerbang Internasional (SGI) 1 sampai dengan 4,
transmisi stasiun yang tersebar di berbagai lokasi di Indonesia, (Jakarta, Jatiluhur,
Medan, Pantai Cermin, Batam, Surabaya dan Urip). Perangkat jaringan telekomunikasi
internasional tersebut memungkinkan pelangan PT Indosat untuk menghubungi relasinya
di 240 negara tujuan. Sampai saat ini PT Indosat menawarkan produk-produk yang
juga berfungsi sebagai sentral lokal, dimana Indosat telah menyelengarakan layanan
telekomunikasi lokal dan sedang mempersiapkan jasa internasional.
PT. Indosat telah memperoleh sertifkat ISO 9002: 1994 sejak 17 Januari 1997, dan
pada 21 September 2001 berhasil berhasil mengkonvensikan seluruh sistem menajemen
mutunya sesuai standar ISO yang baru yaitu versi ISO 9001:2000. Mulai tahun 2001,
kepemilikan silang antara Indosat dan Telkom dihapuskan. Secara bertahap hak
eksklusivitas kedua penyelenggaraan telekumunikasi tersebut dihilangkan. Indosat
menindaklanjuti upaya untuk memasuki bisnis seluler melalui pendirian PT Indosat Multi Mulia Mobile (IM3) ditahun 2001 dan akuisisi penuh PT Satelit palapa Indonesia (Satelindo) ditahun 2001 dan akuisisi penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) di
tahun 2002.
Pada akhir tahun 2002, pemerintah Indonesia melakukan divestasi saham Indosat
yang dimilikinya sebesar 41,49% Kepada Singapore Technologis Telemedia Pte. Ltd. melalui Indonesia Comunucations Limited (ICL). Dengan demikian status Indosat kembali menjadi Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) sebagai penyelenggara
jaringan dan jasa terpadu, penyedia solusi informasi dan telekomunikasi.
Pada tanggal 20 November 2003 melalui penandatanganan penggabungan usaha
antara Satelindo, IM3 dan Bimagraha ke dalam Indosat menjadikan Indosat sebagai Full Network Seivice Provide (FNSP) yang fokus pada seluler terbesar kedua di Indonesia. Melalui layanan jasa seluler, telekomunikasi tetap dan MIDI yang menyatu dalam
PT Indosat mempunyai dua anak perusahaan konsolidasi yaitu Indosat Mega Indah
dan Lintasarta. Kedua anak perusahaan itu beroperasi bersama Indosat membentuk inti
kelompok usaha Indosat sebagai implementasi startegi bisnis Indosat. Kepemilikan
saham PT Indosat, Tbk terdiri dari:
1. Publik memiliki 43,10%
2. STT memiliki 41,96%
3. Pemerintah memiliki 14,96%
a. Sejarah Singkat PT. Indosat, Tbk
1967 PT Indosat, Tbk didirikan dengan akta notaris MS tadjoedin No. 55 tanggal 10
November 1967. kemudian dirubah dengan akte notaris Poerbaningsih Adi
Warsito, SH No. 33 tanggal 10 Mei 2001 sebagai perusahaan Penanaman modal
Asing (PMA), sahamnya dimiliki oleh International Telephone Telegraph Corporation (ITT) dari Amerika.
1968 PT Indosat (29 September) mengoperasikan Stasiun Bumi jatiluhur sehingga
dapat mengakses ke Intelsat yaitu Samudera Hindia (IOR) dan Samudera Pasifik
(POR). Saat ini stasiun Bumi Jatiluhur memiliki lima buah antena Intelsar dan
satu buah antena Inmarsat, selain itu juga terdapat di Pantai cermin, Medan,
Banyu Urip surabaya, Bukit Mata Kucing Batam.
1980 PT Indosat mulai mengoperasikan Sistem komunikasi Kabel Laut (SKKL).
1980 Pemerintah RI membeli 100% saham ITT, maka sejak 1980 PT Indosat menjadi
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penyelenggara telekomunikasi untuk umum.
1984 PT Indosat Medan (SGI-2) beroperasi di Medan untuk melayani telekomunikasi
internasional dari seluruh Sumatera.
1985 Peresmian kabel laut Medan-Penang dan Medan-Singapore.
1992 PT Indosat (SGI-3) Batam beroperasi di Batam.
1994 PT Indosat merupakan BUMN pertama di Indonesia yang Go Public, mencatatkan saham di bursa efek New York, Jakarta dan Surabaya.
1994 Peresmian Stasiun Bumi Pantai Cermin.
1999 Pemerintah mengeluarkan UU No. 36/1999, efektif berlaku 8 September 2000.
Indosat diberi izin menjadi penyelenggara telekomunikasi lokal yang disebut Full Service Network Provider (FNSP).
2000 Pemerintah memberikan izin prinsip kepada Indosat untuk menyelenggarakan
Seluler Indosat Multi Media Mobile (IM3). 2001 Peluncuran Seluler Indosat IM3 di Batam.
2001 PT Indosat memiliki 100% saham PT Satelindo.
2001 PT Indosat Regional Barat membuka kantor cabang di Pekan Baru (area
Sumbagsel) melayani Propinsi Riau (daratan), Jambi, Sumatera Selatan,
Lampung, Bengkulu, sedangkan area Sumbagut melayani Propinsi Sumatera
Utara, Aceh dan Sumatera Barat.
2002 Divestasi 41,94% saham Indosat kepada Singapore Teknologi Telemedia (STT)
Singapore, Pemerintah 14,96%, publik 43,10%. Indosat berubah menjadi
Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA).
2004 Launching CDMA Indosat ”Star One”. 2004 Launching Seluler IM3 di Medan
2005 Launching CDMA Indosat ”Star One” di Medan.
b. Sejarah Singkat PT. Indosat, Tbk Northern Sumatera Region Office
Peletakan batu pertama sentral gerbang internasional di Sumatera dilakukan pada
bulan Pebruari tahun 1982 dan ini merupakan awal Sumatera memiliki sental yang
melayani telekomunikasi internasional untuk umum bagi seluruh masyarakat di Sumatera
termasuk kepulauan sekitarnya. Pembangunan gedung sentral gerbang internasional ini
juga bersamaan dengan pembangunan stasiun komunikasi kabel laut di Pantai Cermin
yang berjarak kurang lebih 40 Km dari kota Medan.
PT Indosat, Tbk Northern Sumatera Regional Office diresmikan pada tanggal 2 Maret 1985 oleh Presiden RI secara jarak jauh dari Gedung Bina Graha dengan Perdana
Menteri Malaysia dengan nama PT Indosat divisi Medan. Tahun 1992 PT Indosat mulai
mengembangkan layanannya ke Kepulauan Riau khususnya Pulau Batam. Oleh karena
besarnya area operasional dan rencana pengembangan area pelayanan divisi Medan, PT
Indosat Divisi Medan dirubah menjadi PT Indosat Divisi Wilayah Barat Indonesia. Tahun
2005 PT Indosat, Tbk Divisi wilayah Barat Indonesia berubah nama menjadi PT Indosat,
B. Makna Logo PT. Indosat, Tbk 1. Logo
Gambar 3.1
2. Filosofi Identitas Indosat
Identitas Indosat terdiri dari kombinasi teks “Indosat” dan simbol “Techo Flower” yang mencerminkan teknologi tinggi namun bersahabat, dinamis dan modern.
3. Teks “indosat”
Teks Indosat di desain secara khusus menggunakan huruf kecil yang
melambangkan sikap Indosat yang bersahabat dan mudah bekerja sama.
4. Warna
Warna Indosat melambang kekuatan korporasi Indosat yang kokoh dan solid,
kemampuan dan rasa percaya diri dalam bidang teknologi tinggi serta kestabilan
perusahaan.
Masyarakat Indonesia
5. Simbol “TEKNO FLOWER”
Simbol Techno Flower tercipta dari gabungan tiga elips yang mencerminkan usaha dan fokus bisnis Indosat saat ini, yaitu di Indonesia dalam bidang teknologi dan
pelayanan bagi masyarakat serta pentingnya kerjasama yang kokoh di antara ketiga
elemen tersebut.
6. Tiga Elips
Rangkaian tiga elips membentuk bintang permata di tengah mencerminkan
layanan terbaik dan berkualitas yang senantiasa diberikan oleh Indosat kepada
masyarakat Indonesia.
C. Visi, Misi, Motto, Strategi dan Nilai Indosat 1. Visi
Visi PT Indosat, Tbk adalah “Menjadi Perusahaan Pilihan Dalam Penyediaan Solusi Informasi dan Komunikasi”.
2. Misi
Adapun misi dari PT Indosat, Tbk adalah:
a. Menyediakan dan mengembangkan produk, layanan, dan solusi yang inovatif dan
berkualitas untuk memberikan manfaat yang terbaik bagi pelanggan.
b. Meningkatkan share holder values secara terus - menerus. c. Mewujudkan kualitas kehidupan stake holder yang lebih baik. 3. Motto
4. Strategi 1 Plus 3
Satu adalah fokus pada bisnis utama, jasa telekomunikasi dan seluler. Tiga
adalah memperkuat bisnis utama indosat melalui:
a. Ikut serta dalam pembangunan telekomunikasi nasional
b. Berperan dalam telekomunikasi global
c. Diversifikasi usaha terbatas (yang masih berhubungan dengan industri
telekomunikasi).
5. Nilai - Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan dikenal dengan INSAN GEMILANG, yaitu: a. Intergritas
Menjunjung tinggi dan saling membantu dan memberikan seluruh keahlian untuk
menghasilkan kinerja yang terbaik begi perusahaan.
b. Kerja sama
Saling percaya dan saling membantu dan memberikan seluruh keahlian untuk
menghasilkan kinerja yang terbaik bagi perusahaan.
c. Keunggulan
Komitemen untuk memberikan yang terbaik.
d. Kemitraaan
Mitra yang profesional, produktif dan saling menguntungkan.
e. Fokus pada pelanggan
Mencapai hasil melebihi harapan pelanggan atau pemakai untuk memujudkan
D. Struktur Organisasi PT. Indosat, Tbk
Dalam suatu perusahaan yang semakin berkembang harus meningkatkan hubungan
yang baik antara tiap-tiap bidang dan sub-sub bidang, sehingga tercapai koordinasi yang
baik, pembagian tugas yang jelas dan mempunyai suatu kesatuan komando. Agar tercapai
suatu organisasi yang baik dan teratur, maka diperlukan suatu ”Struktur Organisasi” yang
dapat memperlihatkan dengan jelas pembagian kerja, pembagian wewenang dan tangung
jawab antara masing-masing bidang di dalam perusahaan.
Struktur organisasi adalah suatu cara atau sistem untuk pengadaan pembagian tugas
dan tanggung jawab serta penetapan hubungan antara setiap orang sehingga
memungkinkan seseorang dapat bekerjasama seefisien mungkin untuk mencapai tujuan.
PT. Indosat Sumatera Regional memiliki struktur organisasi yang berbentuk garis lini dan
staff dengan pimpinan utama ialah Senior Vice President.
Bidang-Bidang Kerja / Job Deskription / Urusan Indosat SRO:
1. Urusan SPE II (Eksternal Ralation), memiliki tugas sebagai berikut : Divisi SPE II (Eksternal Ralation), memiliki tugas sebagai berikut :
a. Hubungan kemitraan antara lembaga pemerintahan, media massa dan tokoh-tokoh.
b. Perencanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan publisitas dan media.
c. Menganalisa undang-undang dan peraturan terkait dengan bisnis Indosat.
d. Melakukan dukungan konsultasi hukum dalam menyelesaikan masalah dengan pihak
internal.
2. Urusan Internal Audit
Divisi Internal Audit, memiliki tugas sebagai berikut :
a. Melakukan internal audit keuangan, administrasi dan teknik serta system pendukung
yang meliputi kehandalan dan keterpaduan informasi.
b. Pemantauan tindak lanjut oleh unit kerja terkait atas saran perbaikan.
c. Menyampaikan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan manajemen.
d. Kesesuaian dan kebijakan rencana kerja prosedur ketentuan dan aturan.
e. Evaluasi dan pelaporan hasil audit termasuk saran-saran perbaikan kepada unit kerja
terkait.
3. Bagian Commers
Divisi Commers memiliki tugas-tugas sebagai berikut
a. Melakukan riset pasar, menyusun perencanaan dan program pengembangan pasar
pelayanan.
b. Melakukan pengembangan produk dalam upaya memenuhi kebutuhan pasar dan
pelanggan.
c. Merencanakan dan melaksanakan komunikasi pemasaran kepada pelanggan
mencakup promosi.
d. Melakukan hubungan antara operator tregional terkait dengan pengembangan
kerjasama dan koordinasi operasional.
4. Bagian Finance
Divisi Finance, mimiliki tugas-tugas sebagai berikut :
b. Pengolahan penerimaan dan pembayaran transaksi keuangan.
c. Pencatatan dan pemeliharaan dan transaksi keuangan.
d. Penyusunan Laporan Keuangan
5. Bagian Tecnical Operational
Bagian Tecnical Operational memiliki tugas-tugas sebagai berikut :
a. Pengoperasian sentral local dan pengendalian kualitas dan performansi sentral local
b. Penanganan gangguan, perbaikan perangkat, restorasi sentral local.
c. Perekam dan percakapan lokal dan SLJJ
6. Bagian Information Technology
Information Technology memiliki tugas-tugas sebagai berikut :
a) Proses produksi data billing dan invoicing.
b) Melakukan kegiatan dukungan pelayanan data informasi.
c) Pengelolahan tagihan dan penanganan tagihan yang tertunggak.
7. Bagian Administrasi dan General Affairs
Administrasi dan General Affairs memiliki tugas-tugas sebagai berikut :
a) Koordinasi perencanaan dan pengadaan kebuthan tenaga kerja
b) Administrasi kepegawaiaan (penggajian, fasilitas pegawai dan pensiun)
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif
Adapun dari 100 responden tersebut data demografinya penulis sajikan menurut
jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah (F) Persentase
1 Laki-laki 46 48 %
2 Perempuan 50 52 %
Total 96 100 %
Sumber : Data Primer
Berdasarkan jenis kelamin, pria sebanyak 46 responden (48%), wanita sebanyak 50 responden (52%).
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Usia
No. Usia (Tahun) Jumlah (F) Persentase
1 15 – 25 32 33 %
2 25 – 35 36 38 %
3 35 – 45 25 26 %
4 45 ke atas 3 3 %
Total 96 100 %
Sumber : penelitian di gallery Indosat Jl. Perintis Kemerdekaan No. 39 Tahun 2008
Berdasarkan pertanyaan mengenai demografi responden, untuk pertanyaan
mengenai usia, responden yang berusia 15-25 tahun adalah sebanyak 32 responden(33%),
usia 25-35 tahun adalah sebanyak 36 responden (38%), usia 35-45 tahun sebanyak 25
Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Pendidikan Jumlah (F) Persentase
1 SMP 16 17 %
2 SMA 41 42 %
3 Diploma / S1 39 41 %
Total 96 100 %
Sumber : penelitian di gallery Indosat Jl. Perintis Kemerdekaan No. 39 Tahun 2008
Berdasarkan tingkat pendidikan, tingkat pendidikan SMP sebnayak 16 responden
(17%), tingkat pendidikan SMA sebanyak 42 responden (42%) dan tingkat pendidikan
Diploma / S-1 sebanyak 39 responden (41%).
1. Analisis Deskriptif Variabel Bebas (X) a. Variabel Advertising (X1)
Berdasarkan hasil angket yang disebarkan kepada konsumen yang datang ke Galery
PT. Indosat Jl. Perintis Kemerdekaan No. 39, jawaban responden atas variabel advetising dapat dideskripsikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.4
Deskriptif Jawaban Mengenai Variabel Advertising
Butir Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk Sumber : penelitian di gallery Indosat Jl. Perintis Kemerdekaan No. 39 Tahun 2008
Berdasarkan tabel diatas 4.4 bahwa untuk hasil tiap-tiap butir yang sesuai dengan
pernyataan masing-masing, maka penulis menyimpulkan, pada butir 1 yang menyatakan
yang menyatakan sangat baik 19%, baik 60%, cukup baik 14%, kurang baik 4% dan
buruk 0%. Pada Butir 3 yang menyatakan sangat baik 30%, baik 49%, cukup baik 13%,
kurang baik 4% dan buruk 0%. Pada Butir 4 yang menyatakan sangat baik 19%, baik
60%, cukup baik 19%, kurang baik 4% dan buruk 0%.
b. Variabel Perrsonal Selling (X2)
Berdasarkan hasil angket yang disebarkan kepada konsumen yang datang ke Galery
PT. Indosat Jl. Perintis Kemerdekaan No. 39, jawaban responden atas variabel personal selling dapat dideskripsikan dalam tabel berikut
Tabel 4.5
Deskriptif Jawaban Mengenai Variabel Personal Selling
Butir Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Buruk
F % F % F % F % F %
5 21 21 52 52 19 19 6 6 0 0
6 19 19 60 60 15 15 2 2 0 0
7 33 33 47 47 16 16 5 5 0 0
8 27 27 51 51 15 15 3 3 0 0
TOTAL
BUTIR 100 100 210 210 65 65 16 16 0 0 Sumber : penelitian di gallery Indosat Jl. Perintis Kemerdekaan No. 39 Tahun 2008
Berdasarkan tabel diatas 4.5 bahwa untuk hasil tiap-tiap butir yang sesuai dengan
pernyataan masing-masing, maka penulis menyimpulkan, pada butir 5 yang menyatakan
sangat baik 21%, baik 52%, cukup baik 19%, kurang baik 6% dan buruk 0%. Pada butir 6
yang menyatakan sangat baik 19%, baik 60%, cukup baik 15%, kurang baik 2% dan
buruk 0%. Pada Butir 7 yang menyatakan sangat baik 33%, baik 47%, cukup baik 16%,
kurang baik 5% dan buruk 0%. Pada Butir 8 yang menyatakan sangat baik 27%, baik