• Tidak ada hasil yang ditemukan

sempurna pada akhir puerperium dengan latihan setiap hari (Varney, 2008)

4. BAYI BARU LAHIR (BBL) a. Definisi

Bayi baru lahir adalah bayi yang baru berusia 0 (baru lahir) sampai dengan usia 1 bulan setelah lahir. Bayi baru lahir dibagi menjadi dua yaitu bayi baru lahir dini (usia 0-7 hari) dan bayi baru lahir lanjut (usia 7-28 hari).Bayi baru lahir sering disebut dengan istilah neonatus (Zunera, 2008).

Bayi baru lahir normal adalah berat badan lahir antara 2500-4000 gram, cukup bulan. lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat (Kosim,2007).

b. Ciri-ciri Bayi Baru Lahir Normal

Menurut (Kosim,2007) bayi baru lahir memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Berat badan 2500-4000 gram. 2) Panjang badan 48- 52 cm. 3) Lingkar dada 30-38 cm. 4) Lingkar kepala 33-35 cm.

5) Frekuensi jantung 120-160 kali/menit. 6) Pernafasan 40-60 kali/menit.

7) Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan sub kutan yang cukup.

8) Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna.

9) Kuku agak panjang dan lemas.

10) Genitalia: perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora, dan laki- laki testis sudah turun, skrotum sudah ada.

11) Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik. 12) Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah

baik.

13) Reflek graps atau menggenggam sudah baik.

14) Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, dan berwarna hitam kecoklatan.

c. Kebutuhan Bayi Baru Lahir

1) Kebutuhan Nutrisi

ASI merupakan makanan yang terbaik bagi bayi. Berikan ASI sesering mungkin sesuai keinginan bayi (On Demand) atau sesuai keinginan ibu (jika payudara penuh) atau sesuai kebutuhan bayi setiap 2-3 jam (paling sedikit setiap 4 jam). Berikan ASI saja (eksklusif) sampai bayi berumur 6 bulan (Rukiyah, 2010).

Pada hari-hari pertama kelahiran bayi, apabila pengisapan puting susu cukup adekuat maka akan dihasilkan secara bertahap 10-100 mL ASI. Produksi ASI akan optimal setelah hari 10-14 usia bayi. Bayi sehat akan

mengkonsumsi 700-800 ml ASI per hari (kisaran 600-1000 ml) untuk tumbuh kembang bayi (Saifuddin, dkk, 2010). 2) Kebutuhan Eliminasi

a) Kebutuhan Buang Air Besar (BAB)

Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama minggu pertama dan jumlah paling banyak adalah antara hari ke 3-6. Tinja dari bayi yang disusui konsistensinya lebih lunak dan berwarna kuning. Normalnya bagi bayi untuk defekasi setelah diberi makan atau defekasi 1 kali setiap 3 atau 4 hari.

Bayi mulai memilki pola defekasi pada minggu kedua kehidupannya. Tinja masih dalam bentuk mekonium dalam 3 hari pertama BAB dan normalnya bayi BAB paling tidak 1 kali sehari (Rukiyah, 2010).

b) Kebutuhan Buang Air Kecil (BAK)

Biasanya sejumlah kecil urin terdapat pada kandung kemih bayi saat lahir tapi bayi mungkin tidak mengeluarkan urin selama 12-24 jam. Berkemih sering

terjadi setelah periode ini

.

Berkemih 6-10 kali dengan

warna urin pucat menunjukkan masukan cairan yang cukup atau berkemih >8 kali pertanda ASI cukup. Umumnya bayi cukup bulan mengeluarkan urin 15-16 ml/kg/hari (Rukiyah, 2010).

Dalam 2 minggu pertama setelah lahir, bayi normalnya sering tidur. Neonatus sampai usia 3 bulan rata-rata tidur sekitar 16 jam sehari. Pada umumnya bayi mengenal malam hari pada usia 3 bulan. Sediakan selimut dan ruangan yang hangat pastikan bayi tidak terlalu panas atau terlalu dingin (Rukiyah, 2010).

d) Kebutuhan Kebersihan Diri

Bayi sebaiknya dimandikan sedikitnya 6 jam setelah lahir. Sebelum memandikan pastikan suhu bayi stabil (suhu aksila 36,5-37,5 0C). Mandikan bayi secara cepat dengan bersih dan hangat (Saifuddin, dkk, 2010). Memandikan harian pada bayi dilakukan, harus di ruangan yang hangat, bebas dari hembusan angin. Prinsip memandikan bayi adalah cepat dan hati-hati, lembut (Rukiyah, 2010).

e) Kebutuhan Imunisasi

Imunisasi adalah suatu cara memproduksi imunitas aktif buatan untuk melindungi diri melawan penyakit tertentu dengan memasukkan suatu zat ke dalam tubuh melalui penyuntikan atau oral. Berikut ini adalah jadwal imunisasi anak rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Fase I menurut Erikson (dari lahir sampai 1 tahun) terfokus pada membentuk rasa percaya ketika mengatasi rasa tidak percaya. Rasa percaya yang berkembang adalah rasa percaya diri, percaya orang

lain, dan dunia. Bayi “percaya” bahwa kebutuhan

makanan, kenyamanan, rangsangan, dan asuhan mereka akan dipenuhi. Elemen krusial pencapaian tugas ini adalah hubungan orang tua-anak dan asuhan yang diterima anak (Wong, 2008). Erikson membagi tahun pertama kehidupan menjadi 2 tahap oral/sosial. Selama 3 atau 4 bulan pertama, asupan reaktivitas terpenting adalah aktivitas sosial yang melibatkan bayi. Bayi baru lahir dapat menoleransi sedikit rasa frustasi atau keterlambatan pemuasaan. Narsisme primer (perhatian total hanya pada diri sendiri) sedang pada puncaknya (Wong, 2008).

Modalitas selanjutnya melibatkan cara meraih orang lain melalui genggaman. Menggenggam pada awalnya bersifat reflek dan merupakan makna sosial yang kuat bagi orang tua sehingga respon balik dari orang tua adalah pelukan dan sentuhan (Wong, 2008).

d. Kunjungan Neonatus

Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonatus dibagi menjadi 3 kali kunjungan.

Kunjungan Neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6-48 jam setelah lahir. Kunjungan Neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan pada kurun waktu hari ke 3 sampai dengan hari ke 7 setelah lahir.

1) Pastikan bayi tetap hangat dan jangan mandikan bayi higga 24 jam setelah persalinan. Jaga kontak kulit antara ibu dan bayi serta tutupi kepala bayi dengan topi.

2) Tanyakan pada ibu dan atau keluarga tentang masalah kesehatan pada ibu.

3) Lakukan pemeriksaan fisik.

4) Catat seluruh hasil pemeriksaan. Bila terdapat kelainan, lakukan rujukan sesuai pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).

5) Berikan ibu nasihat cara perawatan tali pusat.

6) Jika tetes mata antibiotik profilaksis belum diberikan, berikan sebelum 12 jam persalinan.

a. Pada usia 3-7 hari (Kunjungan neonatal 2) 1) Jaga kehangatan tubuh bayi

2) berikan Asi Ekslusif 3) Cegah Infeksi 4) Rawat tali Pusat

b. Pada usia 8-28 hari (Kunjungan neonatal 3)

1) Lakukan pemeriksaan fisik, timbang berat, periksa suhu dan kebiasaan makan bayi.

3) Periiksa tanda infeksi-infeksi kulit superfisial, seperti nanah keluar dari umbilikus, umbilikus kemerahan, adanya lebih dari 10 pustula di kulit, pembengkakan, kemerahan dan pengerasan kulit.

4) Bila terdapat tanda bahaya atau infeksi, rujuk bayi ke fasilitas kesehatan.

5) Pastikan ibu memberikan ASI eksklusif.

6) Tingkatkan kebersihan dan rawat kulit, mata serta tali pusat dengan baik.

7) Ingatkan orangtua untuk mengurus akte kelahiran bayinya. 8) Berikan Imunisasi tepat waktu.

9) Jelaskan kepada orang tua untuk waspada terhadap tanda bahaya pada bayinya.

(KemenKes RI,2013;h.50;52;54-56).

5. KELUARGA BERENCANA (KB)

1. Definisi

Keluarga berencana adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran (prawirohardjo, 2004: 472)

Dalam melakukan pemilihan metode kontrasepsi perlu memperhatikan ketetapan bahwa semakin rendah pendidikan semakin efektif metode kontrasepsi yang digunakan yaitu kontap, suntik KB, susuk KB atau AKBR dan AKDR. (Manuaba, 2010: 592).

Kontrasepsi hendaknya memenuhi syarat sebagai berikut: a. Aman dan dapat dipercaya pemakainya.

b. Tidak ada efek samping yang merugikan. c. Tidak mengganggu hubungan seksual.

d. Dapat ditrima oleh kedua pasangan suami isteri.

e. Tidak memerlukan kontrol medik yang ketat selama penggunaannya.

f. Harganya murah sehingga dapat dijangkau masyarakat luas(Mochtar R,2012;h.195).

2. Macam- macam metode kontrasepsi pascapersalinan menurut

Dokumen terkait