• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

C. Kerangka Konseptual

2. Beban

a. Pengertian Beban

Menurut Smith (2004 : 123) : “Beban adalah arus keluar atau pemakaian lain aktiva atau terjadinya kewajiban atau kombinasi keduanya yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa atau pelaksanaan aktivitas – aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau operasi inti yang berkelanjutan dari suatu entitas”.

Menurut Mulyadi, biaya dapat didefinisikan dalam arti luas dan dalam arti yang sempit. Dalam arti luas, biaya yaitu, “ pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang sudah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu”. Pengertian biaya dalam arti sempit yaitu, “pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva”. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dari definisi biaya berikut ini :

Biaya adalah suatu nilai tukar, prasyarat atau pengorbanan yang dilakukan guna memperoleh manfaat. Dalam akuntansi keuangan, prasyarat atau pengorbanan tersebut pada tanggal perolehan dinyatakan dengan pengurangan atau aktiva lainnya pada saat ini atau pada masa yang akan datang Sementara itu beban didefinisikan sebagai berikut :

Beban adalah pengurangan aktiva netto akibat digunakannya jasa-jasa ekonomis untuk menciptakan pendapatan atau karena pengenaan pajak oleh badan-badan pemerintah. Beban di hitung menurut jumlah penggunaan aktiva dan pertambahan kewajiban yang berkaitan dengan produksi, pengiriman barang serta

pemberian jasa. Dalam arti yang terluas, beban mencakup semua biaya yang telah habis dipakai (expired) yang dapat dikurangkan dari pendapatan

Menurut Niswonger (1999 : 224) “ Beban (expense) dapat diartikan sebagai aktuva atau jasa yang digunakan dalam proses memperoleh pendaptan”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan pengorbanan ekonomis untuk memperoleh pendapatan.

b. Jenis – Jenis Beban

Pengklasifikasian terhadap beban harus dilakukan secara tepat agar Laporan Laba Rugi perusahaan dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan mudah dipahami. Secara umum beban dapat digolongkan atas dua jenis , yaitu :

1. Beban Langsung, Merupakan beban yang secara langsung dikaitkan dengan pendapatan, dalam periode diakuinya pendapatan.Beban yang secara langsung yang berkaitan dengan penjualan produk, yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Biaya bahan dan tenaga kerja untuk pabrikan, atau biaya untuk membeli persediaan yang dijual selama periode tersebutBeban penjualan, seperti komisi penjualan, gaji, sewa, dan biaya pengiriman.Beban garansi atas produk-produk yang dijual.

Beban yang secara langsung berkaitan dengan penjualan jasa, yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Beban langsung awal adalah terkait langsung dengan transaksi jasa negosiasi dan penyempurnaan. Biaya-biaya ini termasuk komisi, honorarium hukum, kompensasi tenaga penjualan di samping komisi. Beban langsung memiliki sebab akibat yang dapat diidentifikasikan atas penjualan jasa. Contoh : biaya perbaikan bagian dan tenaga kerja jasa termasuk sebagai kontrak jasa.

2. Beban Tidak Langsung

Merupakan beban yang tidak berhubungan secara langsung dengan penjualan produk atau jasa, yang merupakan beban periode dan beban alokasi. Contohnya mencakup jenis tertentu dari beban iklan, kompensasi atas waktu yag tersita dalam mengnegosiasikan transaksi yang tidak disempurnakan, beban administrrasi umum, beban penyusutan, dan beban amortisasi.

c. Pengakuan dan Penentuan Beban

Suatu perkiraan yang memenuhi definisi untuk diadakan pengakuan (recognition) kalau pertama, ada kemungkinan bahwa menfaat ekonomi yang berkaitan dengan perkiraan tersebut akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan dan Kedua, Perkiraan tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Dengan merujuk pada definisi di atas maka beban dapat dan juga harus diakui di dalam hubungannya dengan penyajian laporan keuangan yang benar dan lengkap.

Beban diakui dalam laporan laba rugi kalau penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Ini berarti pengakuan beban terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan kewajiban atau penurunan aktiva.

Beban merupakan faktor pengurang pendapatan dalam menentukan laba oleh karena itu beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos pendapatan tertentu yang diperoleh. Proses yang biasanya disebut penandingan biaya dengan pendapatan ini melibatkan pengakuan pendapatan dan beban secara gabungan atau bersamaan yang dihasilkan secara langsung dan bersama-sama dari transaksi atau peristiwa lainnya yang sama misalnya, berbagai

komponen beban yang membentuk beban pokok penjualan diakui pada saat yang sama dengan pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang.

Penegasan mengenai beban dapat dilihat dari konsep dasar yang dikemukakan oleh Eldon S. Hendriksen (Tahun 2000 : 182), Beban terjadi apabila barang atau jasa dikonsumsi atau digunakan dalam proses memperoleh pendapatan. Saat atau pelaporan beban dilakukan dengan mencatat kegiatan di dalam laporan keuangan. Pelaporan beban dapat terjadi bersamaam dengan kegiatan menggunakan barang atau jasa, atau boleh dilakukan sesudah kegiatan, atau dalam keadaan yang tidak biasa, boleh mendahului kegiatan itu.

Laba rugi dapat ditentukan dengan menandingkan antara pendapatan yang diterima dengan beban yang dikeluarkan dalam memperoleh pendapatan yang dimaksud. Pengertian penandingan yaitu proses pelaporan biaya dan penghasilan dilakukan atas dasar hubungan sebab akibat. Dengan demikian, hubungan antara pendapatan dengan beban/biaya mempunyai hubungan yang sangat erat dalam penentuan laba.

DAN DEINES COMPANY

PERHITUNGAN LABA RUGI (Step single) Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 1993

Penjualan Bersih 10.000 Pendapatan Dividen 3.000

Harga Pokok Penjualan 2.500 Beban Penjualan 2.000 Beban Administrasi 500 Beban Bunga 500 Beban Pajak Penghasilan 1.000

Laba 12.500

Sumber : Donald E. Kieso and Jerry J. Weygandt, Akuntansi Intermediate, Edisi Ketujuh. Jilid Satu, alih Bahasa Herman Wibowo, Binarupa Aksara, Jakarta 1995, Hal. 18

DAN DEINES COMPANY PERHITUNGAN LABA RUGI

Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 1993

Penjualan Bersih 10.000 Laba Kotor 12.500 Beban Penjualan 2.000 Laba Operasi 10.000 Laba Kotor 14.000

Laba Sebelum Pajak 13.500

Laba Bersih 12.500

Sumber : Donald E. Kieso and Jerry J. Weygandt, Akuntansi Intermediate, Edisi Ketujuh. Jilid Satu, alih Bahasa Herman Wibowo, Binarupa Aksara, Jakarta 1995, Hal. 1

E. Pengakuan Pendapatan dan Beban Menurut PSAK No. 36

Dokumen terkait