• Tidak ada hasil yang ditemukan

2 Beban Bunga Utang Obligasi

BEBAN LUAR BIASA

Tahun 2015 % No Uraian Tahun 2016 Jumlah BEBAN TRANSFER

Beban Transfer merupakan beban berupa pengeluaran uang atau kewajiban untuk mengeluarkan uang dari pemerintah daerah kepada entitas pelaporan lain yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan. Beban Transfer untuk tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

1 Beban Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah 2 Beban Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya

3 Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya 4 Beban Transfer Bantuan Keuangan Desa

5 Beban Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 6 Beban Transfer Dana Otonomi Khusus

- -

Tahun 2015 %

No Uraian Tahun 2016

Jumlah DEFISIT NON OPERASIONAL

Pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi entitas. Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

1 Defisit Penjualan Aset Non Lancar

2 Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang 3 Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya

- -

No Uraian Tahun 2016

Jumlah

Tahun 2015 %

BEBAN LUAR BIASA

Beban Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak sering terjadi, tidak dapat diramalkan dan berada di luar kendali entitas. Pos Luar Biasa untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah Rp 0,00 dan Rp 0,00.

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

5.1 Ekuitas Awal

Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar

Rp 169.166.188.302,59 dan Rp 0,00. 5.2 Surplus (Defisit) LO Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar

Rp (3.420.550.531,22) dan Rp (2.651.600.632,31). Defisit LO merupakan selisih kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional, surplus/defisit non operasional, dan beban luar biasa. 5.3 Koreksi Nilai Persediaan Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada periode sebelumnya. Koreksi nilai persediaan untuk tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 0,00 dan Rp 0,00. Rincian Koreksi Nilai Persediaan untuk tahun 2016 adalah sebagai berikut: 1 Beban Persediaan Konsumsi

-2 Beban Persediaan Obat-obatan

-3 Beban Persediaan Benih Ikan

-4 Beban Persediaan Lainnya

-Jumlah Koreksi Jenis Persediaan No. Jumlah 5.4 Koreksi Aset Tetap Koreksi Atas Nilai Perolehan Aset Tetap merupakan koreksi atas kesalahan pencatatan kuantitas aset pada laporan keuangan. Koreksi pencatatan aset tetap untuk tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 0,00 dan Rp 0,00. Nilai koreksi nilai Aset Tetap tersebut adalah koreksi nilai Gedung dan Bangunan. 5.5 Koreksi Atas Beban Koreksi Atas Beban merupakan koreksi atas kesalahan pengakuan beban yang terjadi pada periode sebelumnya dan baru diketahui pada periode berjalan. Koreksi atas Beban untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 0,00 dan Rp 0,00. Rincian untuk tahun 2016 adalah sebagai berikut: 1 Beban Gaji 2 Beban Tunjangan-tunjangan 3 Beban Honorarium 4 Beban Lembur 5 dst -

No Jenis Beban Jumlah Koreksi

Jumlah

5.6 Koreksi Atas Pendapatan

Koreksi Atas Pendapatan merupakan koreksi atas kesalahan pengakuan pendapatan yang terjadi pada periode sebelumnya dan baru diketahui pada periode berjalan. Koreksi atas Pendapatan untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 00,00 dan Rp 0,00. Rincian Koreksi Atas Pendapatan untuk Tahun 2016 adalah sebagai berikut:

1 2 3 4

-

No Jenis Beban Jumlah Koreksi

Jumlah

5.7 Ekuitas Akhir

Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar

Bab VI

Penjelasan atas Informasi-informasi Non Keuangan

6.1. Informasi Umum

Kantor Aset Daerah Pemerintah Kabupaten Lombok Barat sejak tahun 2013 dipimpin oleh Mahnan, S.STP.,MH sesuai dengan SK Bupati Lombok Barat Nomor: Kep.960/800/1254/BKD/2013 Tanggal 17 Okotber. Kantor ini terdiri dari Kepala Kantor, Kasubag. Tata Usaha dan Tiga Kepala seksi dengan struktur organisasi terlampir.

Untuk pelaksanaan visi, misi dan tugas pokok dan fungsi Kantor ini telah didukung dengan sumber daya manusia, sarana dan prasarana sebagaimana terlampir.

6.2. Sifat Operasi dan Kegiatan Pokok

Jelaskan sifat operasi dan kegiatan pokok Kantor , terkait dengan pelaksanaan visi dan misi.

Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat dibentuk berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 9 tahun 2011 tentang organisasi perangkat Daerah Kabupaten Lombok Barat merupakan unsur pelaksana otonomi Daerah dan pendukung tugas Kepala Daerah, dipimpin oleh Kepala Kantor yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Aset Daerah sebagai salah satu unsur penting dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan dan pelayanan masyarakat harus dikelola dengan baik dan benar, yang pada gilirannya dapat mewujudkan pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) dengan memperhatikan azas-azas sebagai berikut:

a. Azas fungsional, yaitu pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dibidang pengelolaan Barang Milik Daerah yang dilaksanakan oleh Kuasa Pengguna Barang, Pengelola Barang dan Kepala Daerah sesuai fungsi, wewenang dan tanggung jawab masin-masing. b. Azas Kepastian Hukum, yaitu pengelolaan barang milik daerah harus dilaksanakan

berdasarkan hukum dan peraturan perundangan-undangan.

c. Azas Transparansi, yaitu penyelenggaran pengelolaan barang milik daerah harus transparan terhadap hak masyarakat dalam memperoleh informasi yang benar.

d. Azas efesiensi, yaitu pengelolaan barang milik daerah diarahkan agar barang milik daerah digunakan sesuai batasan-batasan standar kebutuhan yang diperlukan dalam rangka menunjang penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pemerintahan secara optimal.

e. Azas akuntabilitas, yaitu setiap kegiatan pengelolaan barang milik daerah harus dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat.

f. Azas kepastian nilai, yaitu pengelolaan barang milik daerah harus didukung oleh adanya ketepatan jumlah dan nilai barang dalam rangka optimalisasi pemamfaatan dan pemindahtanganan barang milik daerah serta penyusun neraca Pemerintah Daerah.

Kedudukan Kantor Aset Daerah sangat strategis dalam pengelolaan barang milik daerah Kabupaten Lombok Barat untuk mewujudkan pengelolan Aset yang optimal dan efesien.

Visi, Misi dan Tujuan Kantor Aset Daerah yaitu :

Visi Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat adalah : “Terwujudnya Pengelolaan Aset Daerah yang Profesional, Tertib dan Akuntabel”.

Misi Kantor Daerah Kabupaten Lombok Barat adalah :

1. Mengembangkan kapasitas kelembagaan dan operasi Kantor Aset Daerah;

Misi ini merupakan upaya peningkatan kualitas tata kelola kelembagaan dan operasi Kantor Aset Daerah, mengembangkan tekhnologi informasi dalam upaya penigkatan pengelolaan Aset Daerah dengan basis tekhnologi informasi guna mendukung peningkatan penata usahaan aset akuntable, sehingga tupoksi dapat terselenggara secara lebih efektif, efisien, transparan dan bertanggung jawab.

2. Meningkatkan pengelolaan Aset Daerah;

Misi ini merupakan upaya melakukan administrasi Aset Daerah secara tertib dan memamfaatkan Aset Daerah secara optimal untuk menunjang tujuan terselenggaranya seluruh urusan Pemerintahan Daerah dan tujuan meningkatkan perolehan PAD.

3. Meningkatkan pemanfaatan Aset Daerah melalui kerjasama dan kemitraan;

Misi ini menitik beratkan pada upaya memanfaatkan sumber-sumber pendapatan daerah yang sah sesuai peraturan perundangan berlaku untuk meningkatkan perolehan pendapatan Daerah Kabupaten Lombok Barat, dalam bentuk kerjasama pemanfaatan kemitraan dengan pihak ketiga.

Tujuan Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat adalah :

1. Meningkatkan kapasitas kelembagaan

2. Meningkatkan kualitas aparatur di bidang SIM berbasis Tekhnologi dan Informasi 3. Meningkatnya kualitas pelayanan masyarakat

4. Meningkatkan pengelolaan Aset Daerah 5. Mantapnya kepemelikan Aset Daerah

6. Meningkatnya daya guna dan daya hasil Aset Daerah

Faktor keberhasilan :

Keberhasilan Kantor Aset Daerah mewujudkan visi dan misi organisasi diatas sangat tergantung pada faktor-faktor kunci berikut ;

a. Tersedianya SDM Kantor Aset Daerah yang kompeten, bertanggungjawab dan berdisiplin tinggi. b. Tersedianya dukungan regulasi dan anggaran yang sesuai dengan perkembangan keadaan dan

kebutuhan optimalisasi operasi Kantor Aset Daerah.

c. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai kebutuhan optimal operasi Kantor Aset Daerah. d. Terciptanya pelayanan masyarakat yang prima

e. Tersedianya data kepemilikan dan penatausahaan Aset Daerah yang dapat meningkatkan pendapatan dan daya hasil guna Aset Daerah.

Tugas pokok Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat ditetapkan berdasarkan Peraturan Bupati Lombok Barat Nomor 48 Tahun 2011 tentang rincian tugas pokok, fungsi dan tata cara kerja Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat untuk melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di bidang Aset Daerah.

6.3. Ketentuan Perundang-undangan yang Menjadi Landasan Kegiatan Operasional

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengelolaan & pelayanan pada Kantor Aset Daerah, tidak terlepas dari regulasi yang mengaturnya. Regulasi tersebut antara lain sebagai berikut:

1) Peraturan Pemerintah Nomor : 17 Tahun 2007 tentang pedoman tekhnis pengelolaan barang milik daerah.

2) Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2006 dan Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Barang Milik daerah.

3) Peraturan Daerah Nomor: 10 tahun 2009 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah.

6.4. Ketentuan Perundang-undangan yang Menjadi Landasan Kegiatan Operasional

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengelolaan & pelayanan pada Kantor Aset Daerah, tidak terlepas dari regulasi yang mengaturnya. Regulasi tersebut antara lain sebagai berikut:

1) Peraturan Pemerintah Nomor : 17 Tahun 2007 tentang pedoman tekhnis pengelolaan barang milik daerah.

2) Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2006 dan Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Barang Milik daerah.

6.5 Penjabaran tugas pokok dan salah satu fungsi Kantor Aset Daerah Daerah Kabupten Lombok Barat dan Permasalahannya

I. Struktur Organisasi Kantor Aset Daerah

Kantor Aset Daerah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 9 Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Barat yang mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2012 dengan susunan Organisasi sebagai berikut:

a. Kepala

b. Sub.Bagian Tata Usaha

c. Seksi Inventarisasi dan Penghapusan d. Seksi Pemeliharaan dan Pengusahaan e. Seksi Evaluasi dan Pelaporan

f. Kelompok Jenis Fungsional

Kantor Aset Daerah mempunyai peranan yang cukup strategis dan penting bagi Pokok Melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di bidang Aset Daerah dan dimana salah satufungsi Kantor Aset Daerah adalah melaksanakan kegiatan Penatausahaan yang meliputi kegiatan Pembukuan, Inventarisasi dan Pelaporan.

II. Program dan kegiatan

Berkaitan dengan Penatausahaan Barang Milik Daerah, Kantor Aset Daerah mempunyai Program dan kegiatan salah satunya yaitu Program Pengembangan Sistim Informasi Pertanahan berupa penyusunan data base Aset Daerah yang merupakan pekerjaan dan Implementasi Aplikasi SIMDA yang dapat membantu Pemerintah Daerah menciptakan tata kelola pengelolaan Barang Milik Daerah secara baik melalui sistim pengelolaan keuangan dan barang daerah berbasis tehnologi informasi.

III. Target dan Hasil Program

Target Aplikasi SIMDA BMD Kabupaten Lombok Barat:

a. Terbentuknya data base barang/aset daerah yang dapat diakses secara mudah dan cepat namun tetap terjaga keamanan datanya.

b. Terintegrasinya apliksi sistim informasi manajemen barang milik daerah ke dalam sistim informasi manajemen barang barang milik daerah (SIMDA BMD)

c. Terciptanya SDM yang mampu mengerjakan data base aset pada instansinya masing-masing dengan menggunakan Aplikasi SIMDA BMD

Hasil pelaksanaan kegiatan adalah tersedianya aplikasi yang dapat menghasilkan data barang milik daerah dari hasil apliksi SIMDA BMD dan merupakan lampiran data aset tetap dalam laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat.

IV. Realisasi dan Pelaksanaan Program

Program pengembangan sistim informasi pertanahan dengan uraian kegiatan penyusunan data base aset daerah dilaksanakan mulai tahun 2012 dengan bekerjasama dengan BPKP Perwakilan Provinsi NTB (Berdasarkan MOU Nomor 13/19/KAD/2012dan Nomor MOU/1617/PW 23/I/2012 antara Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dengan BPKP Perwakilan Provinsi NTB) melalui tahapan kegiatan sebagai berikut :

a. Sosialisasi SIMDA BMD kepada seluruh pengurus barang SKPD

b. Inventarisasi dan pendampingan pelaksanaan pelebelan (Inventory teg) diseluruh SKPD c. Pelatihan/Bintek Inventarisasi

d. Dan rekonsiliasi data aset SKPD

Autput inventarisasi adalah kertas kerja inventarisasi yang memuat seluruh informasi yang ditemukan pada saat inventarisasi melalui pelebelan (cek fisik terhadap barang) yang dituangkan

dalam aplikasi SIMDA BMD pada masing-masing SKPD, dan melaui rekonsiliasi data aset SKPD yang bekerjasama dengan BPKP Perwakilan NTB diupayakan permasalahan aset dapat diinventarisasi dan penatausahaan aset menjadi tertib dan akuntabel.

Pelaksanaan Program:

a. Tahun 2016 Kantor Aset Daerah sudah melaksanakan inventarisasi terhadap barang milik daerah di seluruh SKPD, UPTD dan Kecamatan sedangkan di sekolah-sekolah mulai SD,SMP dan SMA sudah dilaksanakan (Total sebanyak 521 UPB) dan tahun 2016 dipacu untuk melaksanakan inventarisasi seluruh sekolah-sekolah SD, SMP dan SMA.

b. Sedangkan inventarisasi terhadap tanah milik Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (KIP.A) tahun 2016 sudah dilaksanakan dan tahun 2016 inventarisasi tanah khususnya berupa tanah pecatu telah dilaksanakan sedangkan inventarisasi tanah di masin-masing pengguna SKPD belum dapat dilaksanakan.

c. Data tanah yang berada di neraca dan buku kuning (Buku Tanah) berbeda karena data tanah yang terdapat di neraca namun tidak tercatat di buku kuning begitu juga sebaliknya data tanah ada di buku kuning tapi tidak tercatat di neraca dan Kantor Aset Daerah masih melakukan rekonsiliasi antara data neraca tanah dan buku tanah/buku kuning tersebut.

d. Kantor Aset Daerah telah melakukan sensus/inventarisasi menyeluruh terhadap aset milik Pemerintah Kabupaten Lombok Barat termasuk mengidentifikasi aset milik Pemerintah Provinsi dan Pusat, hal tersebut dilakukan karena hingga saat ini pemerintah kabupaten Lombok Barat belum dapat menyajikan data inventarsasi barang yang lengkap dan akurat.

Permasalahan yang dihadapi :

a. Kurangnya SDM yang memadai dari segi kualitatif terkait dengan kompetisi tehnologi informasi baik di Kantor Aset Daerah maupun pengurus barang yang berada di SKPD lain.

b. Banyaknya persoalan yang mengklaim tanah PEMDA oleh Pihak III.

c. Beberapa orang pengurus barang di SKPD tidak memiliki fasilitas yang memadai sehingga kesulitan untuk menerapkan aplikasi SIMDA BMD.

d. Beberapa orang pengurus barang yang telah faham terhadap aplikasi SIMDA BMD dimutasi ke SKPD lain.

e. Petugas/staf Kantor Aset Daerah yang ditunjuk sebagai petugas lapangan/petugas invnetarisasi tanah belum mengetahui secara pasti letak-letak aset tanah PEMDA Kabupaten Lombok Barat sehingga saat melaksanakan inventarisasi tanah sangat terbatas.

f. Lambannya penyelesaian proses pensertifikatan oleh Kantor BPN Kabupaten Lombok Barat sehingga berdampak pada mudahnya tanah PEMDA di gugat/diklaim oleh oknum dan masyarakat (sebanyak 247 persil yang didaftar tahun 2009 2/d 2012 belum tuntas).

Upaya Pemecahan Masalah :

a. Mengoptimalkan pemamfaatan SDM yang tersedia dan meningkatkan kualitasnya sesuai dengan kebutuhan.

b. Dengan apliksi SIMDA ini dapat membantu Pemerintah Daerah menciptakan tata kelola pengelolaan barang milik daerah secara baik melalui sistim pengelolaan keuangan dan barang daerah berbasis tehnologi informasi (TI).

c. Adanya data base Aset Tanah diharapakan untuk meminimalisir adanya klaim dari masyarakat terhadap tanah PEMDA sehingga validasi data aset lebih akurat.

d. Hendaknya pengurus barang tidak boleh dimutasi sebelum ada pengkaderan untuk penggantinya.

e. Perlunya koordinasi dan kerjasama di seluruh instansi pemerintah Kabupaten Lombok Barat dalam penatausahaan dan pengelolaan barang milik daerah.

f. Menetapkan MOU antara PEMDA Kabupaten Lombok Barat dengan pihak BPN Kabupaten Lombok Barat untuk menyelesaikan tunggakan pensertifikatan.

Dokumen terkait