• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT Tahun Anggaran 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT Tahun Anggaran 2016"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

Tahun Anggaran 2016

Formulir DPA SKPD

2.2 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

Urusan Pemerintahan : 1 . 20 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm KeuDa, Perangkat Daerah, Kepegawaian Organisasi : 1 . 20 . 08 Kantor Asset Daerah

Sub Unit Organisasi : 1 . 20 . 08 . 01 Kantor Asset Daerah

REKAPITULASI BELANJA LANGSUNG MENURUT PROGRAM DAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

URAIAN JUMLAH TRIWULAN KODE PROGRAM & KEGIATAN Sumber Dana I II III IV LOKASI KEGIATAN TARGET KINERJA 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 6 + 7 + 8 + 9 1

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 170.116.750,00 178.941.750,00 166.716.750,00 165.100.050,00 680.875.300,00 13 Kegiatan 1.20 . 1.20.08 . 01 6.752.800,00 KAD Kab. Lobar

Penyediaan jasa surat menyurat 250 Surat 1 1.834.000,00 2.179.000,00 1.734.000,00 1.005.800,00 1.20 . 1.20.08 . 01 . 01

33.450.000,00 KAD Kab.

Lobar Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya

air dan listrik

8.400.000,00 8.400.000,00 8.400.000,00 8.250.000,00 1 12 bln 1.20 . 1.20.08 . 01 . 02 55.800.000,00 Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan

kendaraan dinas/operasional 11.362.500,00 16.712.500,00 16.362.500,00 11.362.500,00 1 12 unit 1.20 . 1.20.08 . 01 . 06 96.933.000,00 Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat

Penyediaan jasa administrasi keuangan 12 Bln 1 24.231.000,00 24.231.000,00 24.231.000,00 24.240.000,00 1.20 . 1.20.08 . 01 . 07 92.400.000,00 Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat

Penyediaan jasa kebersihan kantor 7 org/bln 1 23.100.000,00 23.100.000,00 23.100.000,00 23.100.000,00 1.20 . 1.20.08 . 01 . 08 23.000.000,00 Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat

Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 20 unit 1 11.000.000,00 8.000.000,00 3.000.000,00 1.000.000,00 1.20 . 1.20.08 . 01 . 09 20.557.500,00 Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat

Penyediaan alat tulis kantor 12 bln 1 5.139.000,00 5.139.000,00 5.139.000,00 5.140.500,00 1.20 . 1.20.08 . 01 . 10

7.700.000,00 Kantor Aset

Daerah Penyediaan barang cetakan dan

penggandaan

2.074.000,00 1.874.000,00 1.874.000,00 1.878.000,00 1

3 jenis/ cetakan 1.20 . 1.20.08 . 01 . 11

(2)

REKAPITULASI BELANJA LANGSUNG MENURUT PROGRAM DAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH URAIAN JUMLAH TRIWULAN KODE PROGRAM & KEGIATAN Sumber Dana I II III IV LOKASI KEGIATAN TARGET KINERJA 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 6 + 7 + 8 + 9 1 Lombok Barat 5.602.000,00 Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat Penyediaan bahan bacaan dan peraturan

perundang-undangan 1.403.000,00 1.403.000,00 1.403.000,00 1.393.000,00 1 48 bh/tahun 1.20 . 1.20.08 . 01 . 15 40.260.000,00 Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat

Penyediaan makanan dan minuman 1 Tahun 1 10.122.000,00 10.132.000,00 10.022.000,00 9.984.000,00 1.20 . 1.20.08 . 01 . 17 285.805.000,00 Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke

luar daerah 71.451.250,00 71.451.250,00 71.451.250,00 71.451.250,00 1 13 kali 1.20 . 1.20.08 . 01 . 18 12.615.000,00 Kantor Aset Daerah Kab. Lombok Barat

Akuisi Pengarsipan 2 Kli 1 0,00 6.320.000,00 0,00 6.295.000,00

1.20 . 1.20.08 . 01 . 34

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 515.342.000,00 93.472.000,00 26.822.000,00 17.322.000,00 652.958.000,00 4 Kegiatan 1.20 . 1.20.08 . 02 475.720.000,00 Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat

Pengadaan peralatan gedung kantor 2 unit 1 459.120.000,00 7.100.000,00 9.500.000,00 0,00

1.20 . 1.20.08 . 02 . 09 107.950.000,00 Kantor Aset Daerah Kab. Lombok Barat

Pengadaan mebeleur 2 unit 1 38.900.000,00 69.050.000,00 0,00 0,00

1.20 . 1.20.08 . 02 . 10 69.288.000,00 Kantor Aset Daerah Kab. Lombok Barat Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan

dinas/operasional

17.322.000,00 17.322.000,00 17.322.000,00 17.322.000,00 1

12 unit 1.20 . 1.20.08 . 02 . 24

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 8.334.500,00 25.391.000,00 8.334.500,00 42.563.000,00 84.623.000,00 6 Kegiatan 1.20 . 1.20.08 . 06 26.856.000,00 Kantor Aset Daerah Kab. Lombok Barat Penyusunan laporan capaian kinerja dan

ikhtisar realisasi kinerja SKPD

5.400.000,00 10.050.000,00 5.400.000,00 6.006.000,00 1 2 Dokumen 1.20 . 1.20.08 . 06 . 01 6.061.000,00 Kantor Aset Daerah Kab. Penyusunan pelaporan keuangan

semesteran

0,00 3.016.500,00 0,00 3.044.500,00 1

2 Dokumen 1.20 . 1.20.08 . 06 . 02

(3)

REKAPITULASI BELANJA LANGSUNG MENURUT PROGRAM DAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH URAIAN JUMLAH TRIWULAN KODE PROGRAM & KEGIATAN Sumber Dana I II III IV LOKASI KEGIATAN TARGET KINERJA 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 6 + 7 + 8 + 9 1 12.347.000,00 Kantor Aset Daerah Kab. Lombok Barat penyusunan pelaporan keuangan akhir

tahun 0,00 0,00 0,00 12.347.000,00 1 1 Dokumen 1.20 . 1.20.08 . 06 . 04 18.818.000,00 Kantor Aset Daerah Kab. Lombok Barat

Penyusunan KUA PPAS, RKA, DPA dan DPPA 4 Dokumen 1 0,00 9.390.000,00 0,00 9.428.000,00

1.20 . 1.20.08 . 06 . 10 8.803.000,00 Kantor Aset Daerah Kab. Lombok Barat Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP)

0,00 0,00 0,00 8.803.000,00 1 1 Dokumen 1.20 . 1.20.08 . 06 . 16 11.738.000,00 Kantor Aset Derah Kab. Lombok Barat

Penyusunan Laporan Keuangan SKPD 2 Dokumen 1 2.934.500,00 2.934.500,00 2.934.500,00 2.934.500,00 1.20 . 1.20.08 . 06 . 19

Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah 1.739.602.110,00 4.961.250.950,00 2.140.250.000,00 16.236.687.170,00 25.077.790.230,00 3 Kegiatan 1.09 . 1.20.08 . 16 237.500.000,00 Kantor Aset Daerah Kab. Lombok Barat Penyertifikantan tanah dan pembuatan

pelang nama hak atas tanah milik daerah

50.000.000,00 87.500.000,00 50.000.000,00 50.000.000,00 3 50 Sertifikat dan Plang Nama 1.09 . 1.20.08 . 16 . 03 24.719.739.280,00 Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat

Pengadaan tanah pemda 10 Lokasi/ Lahan 1 1.657.852.110,00 4.808.200.000,00 2.070.500.000,00 16.183.187.170,00 1.09 . 1.20.08 . 16 . 04 120.550.950,00 Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat

Pemindahtanganan Barang Milik Daerah 4 Jenis 3 31.750.000,00 65.550.950,00 19.750.000,00 3.500.000,00 1.09 . 1.20.08 . 16 . 05

Program peningkatan dan

pengembangan pengelolaan keuangan daerah 171.409.000,00 273.769.000,00 531.934.000,00 97.488.000,00 1.074.600.000,00 3 Kegiatan 1.20 . 1.20.08 . 17 172.662.000,00 Kantor Aset Daerah kab. Lombok Barat

Peningkatan manajemen aset/barang daerah 10 Kecamatan 3 0,00 114.022.000,00 58.640.000,00 0,00 1.20 . 1.20.08 . 17 . 16 511.968.000,00 Kantor Aset Daerah kab. Lombok Barat

Revaluasi/appraisal aset/barang daerah 4 Paket Appraisal 3 73.915.000,00 62.253.000,00 375.800.000,00 0,00 1.20 . 1.20.08 . 17 . 18

389.970.000,00 Kantor Aset

Optimalisasi pengelolaan aset daerah 12 Bulan 3 97.494.000,00 97.494.000,00 97.494.000,00 97.488.000,00 1.20 . 1.20.08 . 17 . 65

(4)

REKAPITULASI BELANJA LANGSUNG MENURUT PROGRAM DAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH URAIAN JUMLAH TRIWULAN KODE PROGRAM & KEGIATAN Sumber Dana I II III IV LOKASI KEGIATAN TARGET KINERJA 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 6 + 7 + 8 + 9 1 Barat Program penyelesaian konflik-konflik

pertanahan 8.000.000,00 476.217.000,00 220.721.200,00 1.145.000,00 706.083.200,00 2 Kegiatan 1.09 . 1.20.08 . 17 108.075.500,00 Kantor Aset Daerah Kab. Lombok Barat

Penyelesaian konflik-konflik pertanahan 4 Kasus 3 0,00 104.480.000,00 3.595.500,00 0,00

1.09 . 1.20.08 . 17 . 01 598.007.700,00 Kantor Aset Daerah Kab. Lombok Barat

Inventarisasi tanah milik daerah 10 Kecamatan 3 8.000.000,00 371.737.000,00 217.125.700,00 1.145.000,00 1.09 . 1.20.08 . 17 . 02

Program pengembangan sistem informasi pertanahan 112.369.000,00 333.088.300,00 19.954.500,00 3.087.000,00 468.498.800,00 1 Kegiatan 1.09 . 1.20.08 . 18 468.498.800,00 Kantor Aset Daerah Kab. Lombok Barat

Penyusunan data base aset daerah 2 Kegiatan 3 112.369.000,00 333.088.300,00 19.954.500,00 3.087.000,00 1.09 . 1.20.08 . 18 . 02

2.725.173.360,00 6.342.130.000,00 3.114.732.950,00 16.563.392.220,00 28.745.428.530,00 JUMLAH

Gerung, 28 December 2015

Drs. H. MAHYUDIN, MSi

PEJABAT PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

NIP. 19601231 198103 1 226 Mengesahkan,

M A H N A N, S.STP. NIP. 19761231 199602 1 003 TIM ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH

No. N A M A NIP JABATAN TANDA TANGAN

1 Drs. H. Fathurrahim, M.Si 19600211 198903 1 001 Asisten Bidang Administrasi Umum 2 DR. H, Baehaqi, S.Si, M.Pd, MM 19621231 198703 1 302 Kepala Bappeda Kab. Lobar

3 H. Najamuddin, ST, MM 19670313 199703 1 007 Kepala Bagian Administrasi Pembangunan 4 Drs. H. Syaefuddin Syafii 19670205 199304 1 001 Kabid Pengelolaan Keuangan DPPKD

(5)

:4 :4 . 04 :4 . 04 . 06 :4 . 04 . 06 . 01 660.000.000,00 490.731.300,00 74,35 555.472.450,00 660.000.000,00 490.731.300,00 74,35 555.472.450,00 618.105.400,00 479.731.300,00 77,61 408.243.450,00 41.894.600,00 11.000.000,00 26,26 147.229.000,00 20.962.459.769,99 11.273.198.804,00 53,78 30.998.826.400,00 4.528.207.397,99 3.668.981.133,00 81,03 2.893.374.935,00 1.549.064.147,99 1.433.033.627,00 92,51 1.244.373.656,00 2.979.143.250,00 2.235.947.506,00 75,05 1.649.001.279,00 16.434.252.372,00 7.604.217.671,00 46,27 28.105.451.465,00 15.754.644.372,00 6.960.016.236,00 44,18 27.787.898.965,00 679.608.000,00 644.201.435,00 94,79 317.552.500,00 0,00 0,00 #DIV/0! 0,00 (20.302.459.769,99) (10.782.467.504,00) 53,11 (30.443.353.950,00) (20.302.459.769,99) (10.782.467.504,00) 53,11 (30.443.353.950,00) Mahnan, S.STP NIP. 19761231 199602 1 003 URAIAN NO. URUT (%) Gerung, 30 Januari 2017

SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA)

Kepala Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat,

5 . 2 . 4 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan

SURPLUS / (DEFISIT)

5 . 2 . 1 Belanja Modal Tanah

5 . 2 . 2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 5 . 1 . 2 Belanja Barang dan Jasa

5 . 2 BELANJA MODAL

5 . 1 BELANJA OPERASI

5 . 1 . 1 Belanja Pegawai

4 . 1 . 4 Lain-lain PAD Yang Sah - LRA

5 BELANJA

4 . 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LRA

4 . 1 . 2 Pendapatan Retribusi Daerah - LRA

REALISASI 2016

4 PENDAPATAN - LRA

Unit Organisasi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Sub Unit Organisasi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

ANGGARAN 2017

REALISASI 2017 PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang

(6)

:1 . 20 :1 . 20 .08 2016 2015 1 1 . 1 1 . 1 . 1 0,00 0,00 1 . 1 . 2 0,00 0,00 1 . 1 . 3 0,00 0,00 0,00 0,00 1 . 1 . 4 343.753.550,00 343.753.550,00 1 . 1 . 5 (247.103.346,25) (226.790.246,83) 0,00 0,00 1 . 1 . 6 1.005.100,00 1.144.200,00 97.655.303,75 118.107.503,17 1 . 2 1 . 2 . 1 0,00 0,00 1 . 2 . 2 0,00 0,00 0,00 0,00 1 . 3 1 . 3 . 1 169.044.382.601,00 167.757.281.090,00 1 . 3 . 2 1.299.464.846,58 1.100.745.927,11 1 . 3 . 3 1.556.197.673,00 1.556.197.673,00 1 . 3 . 4 8.250.000,00 1.000.000,00 1 . 3 . 5 0,00 0,00 1 . 3 . 6 330.783.875,00 0,00 1 . 3 . 7 (1.146.665.998,50) (1.003.554.537,52) 171.092.412.997,08 169.411.670.152,59 1 . 4 1 . 4 . 1 0,00 0,00 0,00 0,00 1 . 5 1 . 5 . 1 0,00 0,00 1 . 5 . 2 0,00 0,00 1 . 5 . 3 0,00 0,00 1 . 5 . 4 0,00 0,00 1 . 5 . 5 5.750.000,00 0,00 5.750.000,00 0,00 171.195.818.300,83 169.529.777.655,76 2 2 . 1 2 . 1 . 1 0,00 0,00 0,00 0,00 2 . 1 . 2 355.644.666,67 363.017.629,17 950.507,00 571.724,00 2 . 1 . 4 5.075.585.355,79 0,00 5.432.180.529,46 363.589.353,17 2 . 2 2 . 2 . 1 0,00 0,00 2 . 2 . 2 0,00 0,00 0,00 0,00 5.432.180.529,46 363.589.353,17 165.763.637.771,37 169.166.188.302,59 165.763.637.771,37 169.166.188.302,59 171.195.818.300,83 169.529.777.655,76 JUMLAH KEWAJIBAN MAHNAN, S.STP NIP. 19761231 199602 2 003 JUMLAH EKUITAS

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA

Gerung, Januari 2017

KEPALA KANTOR ASET DAERAH

Kewajiban untuk dikonsolidasikan

JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Utang Dalam Negeri Utang Luar Negeri

JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG KEWAJIBAN

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Pendapatan diterima di muka Utang Beban

Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Kemitraan dengan Pihak Ketiga Aset tidak Berwujud

Aset Lain-lain

JUMLAH AKTIVA LAINNYA JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA TETAP

DANA CADANGAN Dana Cadangan

JUMLAH DANA CADANGAN

AKTIVA LAINNYA

Tagihan Piutang Penjualan Angsuran Peralatan dan Mesin

Gedung dan Bangunan Jalan, Jaringan dan Instalasi Aset Tetap Lainnya Konstruksi dalam Pengerjaan Akumulasi Penyusutan INVESTASI JANGKA PANJANG

Investasi Non Permanen Investasi Permanen

JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG

AKTIVA TETAP Tanah

Piutang Pendapatan Piutang Lain-lain Penyisihan Piutang Beban Dibayar Dimuka Persediaan

JUMLAH AKTIVA LANCAR URAIAN AKTIVA

AKTIVA LANCAR

Kas Bendahara Pengeluaran Kas Bendahara Penerimaan Investasi Jangka Pendek

JUMLAH EKUITAS

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT N E R A C A

Per 31 Desember 2016 dan 2015

Urusan Pemerintahan Otonomi Daerah,Pemerintahan Umum,Administrasi Keuangan Daerah,Perangkat Daerah,Kepegawaian dan Persandian.

Nama SKPD Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat

(7)

Bab I Pendahuluan

Negara Kesatuan Republik Indonesia menyelenggarakan pemerintahan negara dan pembangunan nasional untuk mencapai masyarakat adil, makmur dan merata berdasarkan Pancasila dan UUD RI Tahun 1945. Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, Negara Kesatuan RI dibagi atas daerah-daerah provinsi, dan daerah provinsi terdiri atas kabupaten dan kota. Tiap-tiap daerah tersebut mempunyai hak dan kewajiban mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya, termasuk pengelolaan keuangannya.

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dalam rangka penyelenggaraan fungsi pemerintahan, serta Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah serta Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2014 tentang Sistem dan Proedur Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat. Berdasarkan ketentuan pada peraturan-peraturan tersebut, Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan, aset, utang dan ekuitas dana yang berada dalam tanggungjawabnya serta menyiapkan Laporan Keuangan sehubungan dengan pelaksanaan anggaran dan barang yang dikelolanya. Laporan Keuangan yang dimaksud terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) yang disampaikan kepada Kepala Daerah melalui PPKD selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah tahun anggaran berakhir.

1.1. Peranan dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD

Laporan Keuangan Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat. Pemerintah Kabupaten Lombok Barat Tahun Anggaran 2016 disusun dengan maksud untuk memenuhi tanggung jawab konstitusi sesuai dengan ketentuan UU No. 17/2003, UU No. 1/2004, PP No 58/2005, PP No. 71/2010, Peraturan Daerah No. 5/2007, Perbup No. 25/2014 dan Perbup 35/2014.

a. Peranan Pelaporan Keuangan

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan (Pemerintah Daerah) selama satu periode pelaporan. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah terutama digunakan untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan operasional pemerintahan daerah, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.

b. Tujuan Pelaporan Keuangan

Tujuan Pelaporan Keuangan adalah menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat keputusan dan menilai akuntabilitas publik Kantor Aset daerah Kabupaten Lombok Barat atas sumber daya yang dipercayakan, dengan:

 menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya keuangan;

 menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran;

(8)

 menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat serta hasil-hasil yang telah dicapai;

 menyediakan informasi mengenai cara Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat mendanai seluruh kegiatan dan memenuhi kebutuhan kasnya;

 menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya (baik jangka pendek maupun jangka panjang);

 menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat, apakah mengalami kenaikan ataupun penurunan sebagai akibat pelaksanaan kegiatan selama periode pelaporan;

 menyediakan informasi mengenai potensi Pemerintah Daerah untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan pemerintahan daerah;

 menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat dalam mendanai aktivitasnya.

 Untuk memenuhi tujuan tersebut diatas, laporan keuangan menyediakan informasi mengenai sumber dan penggunaan sumber daya keuangan /ekonomi, transfer, pembiayaan, sisa lebih/kurang pelaksanaan anggaran, saldo anggaran lebih, surplus/defisit-LO,, aset, kewajiban, ekuitas arus kas Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat

.

1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

Pelaporan keuangan Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur keuangan pemerintah, antara lain: 1) Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 5 ayat (2);

2) Undang

-

Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerat Tingkat II dalam Wilayah Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

3) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

6) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679)

7) Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

(9)

8) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

9) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

10) Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165); dan

11) Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2007 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2007 Nomor 83).

1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Termasuk pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

Adapun sistematika isi catatan atas laporan keuangan adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan

1.1. Peranan dan tujuan penyusunan laporan keuangan 1.2. Landasan hukum penyusunan laporan keuangan 1.3. Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan Bab II Kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja keuangan

2.1. Kebijakan keuangan

2.2. Indikator pencapaian target kinerja keuangan Bab III Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan

3.1. Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan 3.2. Hambatan dan kendala pencapaian target

Bab IV Kebijakan akuntansi

4.1. Entitas pelaporan keuangan SKPD

4.2. Asumsi dasar penyusunan laporan keuangan

4.3. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan 4.4. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan

4.5. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam standar akuntansi pemerintahan

Bab V Penjelasan pos-pos Laporan Keuangan

5.1. Penjelasan Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 5.2. Penjelasan Pos-pos Neraca

5.3. Penjelasan Pos-pos Laporan Operasional 5.4. Penjelasan Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas 5.5. Catatan Atas Laporan Keuangan

(10)

Bab II

Kebijakan Keuangan

dan Pencapaian Target Kinerja Keuangan

2.1. Kebijakan Keuangan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lombok Barat tahun anggaran 2016 disahkan melalui Perda Nomor 12 Tahun 2015, sedangkan APBD Perubahan disahkan melalui Perda Nomor 7 Tahun 2016.

Terkait dengan perubahan anggaran pendapatan dan belanja pada Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat Kabupaten Lombok Barat, sebagai berikut:

No Uraian Anggaran Semula Anggaran Setelah

Perubahan Kenaikan/Penurunan %

1 2 3 4 5 6=(5/4)*100

I Pendapatan

1 Pendapatan Retribusi Daerah 618,105,400.00 618,105,400.00 - 0.00 2 Lian-lain Pendapatan Asli Daerah

yang Syah 41,894,600.00 41,894,600.00 - 0.00 Jumlah Pendapatan 660,000,000.00 660,000,000.00 - 0.00 II Belanja

1 Belanja Operasi 4,683,597,650.66 4,528,207,397.99 155,390,252.67 3.43 1.1 Belanja Pegawai 1,405,876,400.66 1,549,064,147.99 (143,187,747.33) (9.24) 1.2 Belanja Barang dan Jasa 3,277,721,250.00 2,979,143,250.00 298,578,000.00 10.02 2 Belanja Modal 25,294,109,280.00 16,434,252,372.00 8,859,856,908.00 53.91 2.1 Belanja Modal Tanah 24,719,739,280.00 15,754,644,372.00 8,965,094,908.00 56.90 2.2 Belanja Modal Peralatan Mesin 574,370,000.00 679,608,000.00 (105,238,000.00) (15.49)

Jumlah Belanja 29,977,706,930.66 20,962,459,769.99 9,015,247,160.67 43.01

Menyikapi kebijakan keuangan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dengan adanya perubahan APBD tahun 2016 tersebut diatas, beberapa strategi yang ditempuh oleh Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat antara lain:

1) Upaya peningkatan pendapatan yang menjadi leading sector Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat, telah melakukan kebijakan antara lain:

a. Melakukan perubahan tarif sewa tanah Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat dengan menaikkan harga sewa sebesar 50 % untuk tahun 2017 sesuai dengan Perbup NO. 88 Tahun 2016 Tanggal 1 Desember 2016 tentang Perubahan Tarif Reribusi Pemakaian Kekayaan Daerah berupa Sewa Lelang Tahunan Tanah Milik Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.

2) Upaya penghematan belanja, dengan menempuh kebijakan antara lain: a. Meminimalisir belanja operasional pendukung kegiatan

b. Perencanaan harus sesuai dengan kebutuhan

Ketersediaan dana untuk membiayai kegiatan menjadi faktor pembatas dalam mewujudkan kinerja kegiatan yang dilaksanakan. Permasalahan utama yang dihadapi oleh Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat antara lain:

a. Validitas data potensi tanah Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat perlu ditunjang dengan adanya anggaran opname fisik tanah ke masing-masing Kecamatan atau yang

(11)

digunakan SKPD ( Tupoksi) maupun tanah pecatu;

b. Diperlukan adanya perjanjian (MOU) dengan Badan Pertanahan Nasional, relevansinya dengan penertiban bukti kepemilikan tanah sehingga anggaran dan output sesuai dengan rencana yang ditentukan;

Kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berbasis TI dan akuntansi yang belum memadai dalam menunjang sistem Aplikasi dan Penatausahaan Aset di Kabupaten Lombok Barat;

2.2. Indikator Pencapaian Target Kinerja Keuangan

Indikator pencapaian target kinerja keuangan tercermin pada penyerapan anggaran Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung dalam konteks penganggaran berdasar Permendagri Nomor: 13 tahun 2006 pada masing-masing program yang menjadi tugas pokok dan fungsi Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat;

1) Non Program

Pendapatan

Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah pada Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat adalah :

a. Retribusi Jasa Usaha

Retribusi jasa usaha yaitu retribusi pemakaian kekayaan daerah dengan realisasinya tahun 2016 sebesar Rp.479.731.300,00 dari target sebesar Rp. 618.105.400,00 atau 77,61 % b. Lain-lain pendapatan asli daerah yang syah

Lain-lain pendapatan asli daerah yang syah yaitu bersumber dari pelepasan hak atas kendaraan dinas roda dua dan roda empat dan penjualan hasil bongkaran dengan rincian sebagai berikut :

- Realisasi pendapatan yang bersumber dari pelepasan hak atas kendaraan dinas roda 4 dan roda 2 tahun 2016 sebesar Rp. 00,00 atau 00,00% dari target anggaran sebesar Rp. 41.894.600,00

- Realisasi pendapatan dari hasil penjualan bongkaran bangunan sebesar Rp. 11.000.000,00

Belanja Tidak Langsung

Anggaran Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 1.290.756.147,99 dan realisasi sebesar Rp. 1.240.329.627,00 atau 96,09% dengan rincian sebagai berikut :

-Anggaran Belanja Gaji dan Tunjangan sebesar Rp. 1071.260.147,99 dan realisasinya sebesar Rp. 1.045.217.422,00 atau 97,57%

-Anggaran Belanja Tambahan Penghasilan PNS sebesar Rp. 186.496.000,00 dan realisasinya sebesar Rp. 176.850.000,00 atau 94,83%

-Anggaran Insentif Pemungutan Retribusi Daerah sebesar Rp. 33.000.000,00 dan realisasinya sebesar Rp. 18.262.205,00 atau 55,34%

2) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Tujuan program ini meningkatnya kinerja pelayanan aparatur dan Untuk mencapai tujuan tersebut didukung dengan 12 ( dua belas ) kegiatan dengan anggaran setelah perubahan sebesar Rp. 707.935.300,00 terealisasi sebesar Rp. 623.234.067,00 atau 88,04 %

3) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Tujuan program ini terpeliharanya peralatan dan gedung Kantor serta meningkatnya kwalitas pelayanan masyarakat, untuk mencapai tujuan tersebut didukung dengan 3 (tiga) kegiatan

(12)

Rp. 711.233.834,00 atau 94,43 %.

4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan keuangan Tujuan program ini adalah berkembangnya sistim pelaporan capaian kinerja dan keuangan

yang jelas dan untuk mencapai tujuan tersebut didukung dengan 6 ( enam ) kegiatan dengan anggaran setelah perubahan sebesar Rp. 122.481.000,00 terealisasi

sebesar Rp. 100.062.000,00 atau 81,70 %.

5) Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemamfaatan Tanah : Tujuan program ini adalah memantapkan data kepemilikan dan pemamfaatan tanah milik Pemerintah Daerah dan untuk mencapai tujuan tersebut didukung dengan 3 (tiga) kegiatan

dengan anggaran setelah perubahan sebesar Rp. 16.095.295.322,00 terealisasi sebesar Rp. 7.198.707.326,00 atau 44,73 %.

6) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah :

Tujuan dari program ini adalah meningkatnya pengelolaan Administrasi Keuangan Daerah dan untuk mencapai tujuan tersebut didukung dengan 3 (tiga) kegiatan dengan anggaran

setelah perubahan sebesar Rp. 1.073.417.000,00 terealisasi sebesar Rp. 657.309.000,00 atau 61,24 %.

7) Program Penyelesaian Konflik-Konflik Pertanahan

Tujuan program ini adalah meningkatnya penyelesaian konflik-konflik tanah Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat dan untuk mencapai tujuan tersebut didukung dengan 2 (dua) kegiatan dengan anggaran setelah perubahan sebesar Rp. 611.688.200,00 terealisasi sebesar Rp. 584.966.350,00 atau 95,63 %.

8) Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan

Tujuan program ini adalah tersedianya data/bahan informasi data base Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat dan untuk mencapai tujuan tersebut didukung dengan 1 (satu) kegiatan dengan anggaran setelah perubahan sebesar Rp. 307.695.800,00 terealisasi sebesar Rp. 157.356.600,00 atau 51,14 %.

Ditinjau dari konteks PP 71 Tahun 2010 terkait penyajian laporan keuangan sesuai SAP berbasis Akrual, target dan realisasi keuangan Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun Anggaran 2016 dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut:

No Uraian Anggaran Semula Anggaran Perubahan Realisasi Anggaran % dari Anggaran

1 2 3 4 5 6=(5/4)*100

I Pendapatan

1 Pendapatan Retribusi Daerah 618,105,400.00 618,105,400.00 479,731,300.00 77.61 2 Lian-lain Pendapatan Asli Daerah yang Syah 41,894,600.00 41,894,600.00 11,000,000.00 26.26

Jumlah Pendapatan 660,000,000.00 660,000,000.00 490,731,300.00 74.35 II Belanja

1 Belanja Operasi 3,418,308,890.66 4,528,207,397.99 3,668,981,133.00 81.03

1.1 Belanja Pegawai 140,587,640.66 1,549,064,147.99 1,433,033,627.00 92.51 1.2 Belanja Barang dan Jasa 3,277,721,250.00 2,979,143,250.00 2,235,947,506.00 75.05

2 Belanja Modal 25,294,109,280.00 16,434,252,372.00 7,604,217,671.00 46.27

2.1 Belanja Modal Tanah 24,719,739,280.00 15,754,644,372.00 6,960,016,236.00 44.18 2.2 Belanja Modal Peralatan Mesin 574,370,000.00 679,608,000.00 644,201,435.00 94.79

Jumlah Belanja 28,712,418,170.66 20,962,459,769.99 11,273,198,804.00 53.78 Realisasi pendapatan lebih rendah dari anggarannya sebesar Rp. 169.268.700,00 atau 25,65%, hal ini terjadi karena:

(13)

a. Tarif sewa lahan/tanah yang masih belum optimal

b. Banyaknya objek lahan yang menjadi objek retribusi sudah beralih fungsi c. Objek tanah belum sesuai dengan kelas tanah kontrak sewa lelang

Realisasi belanja lebih rendah dari anggarannya sebesar Rp. 9.689.260.965,99 atau 46,22% disebabkan karena ;

a. Adanya di beberapa belanja yang tidak bisa direalisasikan yaitu terutama pada belanja pengadaan tanah, pihak Kanwil BPN Propinsi NTB belum bersedia melaksanakan tahapan pelaksanaan pengadaan tanah untuk peningkatan ruas jalan Simpang Gerung-Kuripan dengan alasan anggaran yang dialokasikan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat pada tahun anggaran 2016 tidak sesuai dengan anggaran pada dokumen perencanaan, dimana anggaran yang dialokasikan lebih kecil daripada anggaran yang dibutuhkan.

b. Karena pembayaran ganti rugi tanah dilaksanakan berdasarkan hasil appraisal sehingga disesuaikan dengan kebutuhan.

Kemudian berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat atas pelaksanaan program/kegiatan yang tercantum dalam DPA/DPPA tahun anggaran 2016 dapat dijelaskan sebagai berikut:

No Uraian Program dan Kegiatan Uraian Indikator Target Realisasi Capaian % I Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran

(Tercapainya pelayanan

administrasi perkantoran) 707.935.300,00 623.234.067,00 88,04 1. Penyediaan Jasa Surat

Menyurat Input : dana Output :Tersedianya jasa surat menyurat.

Outcome:Terpenuhinya

pengiriman & penghantaran surat menyurat

6.752.800,00 6.752.800,00 100,00

2. Penyediaan Jasa Komunikasi,Sumber Daya Air Dan Listrik

Input : dana

Output :.Jasa telepon,air dan listrik

Outcome:Terpenuhinya pembayaran rekening telpon,air dan listrik. 14.850.000,00 11.580.118,00 77,98 3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan Dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional Input : dana

Output :Tersedianya jasa perijinan kendaraan Outcome:Terselesaikannya perijinanan kendaraan dinas

49.800.000,00 39.186.349,00 78,69

4. Penyediaan Jasa

Administrasi Keuangan Input : dana Output :Lancarnya pelayanan administrasi keuangan Outcome:Tertibnya pengelolaan administrasi keuangan 82.593.000,00 76.373.000,00 92,47 5. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor,Sopir, Tukang Kebun Dll Input : Dana

Output :Bahan peralatan dan peralatan pembersih Outcome:Terjaganya kebersihan kantor 65.400.000,00 65.400.000,00 100,00 6. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja Input : dana

Output :Jasa pemeliharaan peralatan kantor.

Outcome:Terpeliharanya gedung dan peralatan kantor dengan baik

51.000.000,00 50.824.000,00 99,65

7. Penyediaan Alat Tulis

Kantor Input : dana Output :Tersedianya alat tulis kantor.

Outcome:Kebutuhan alat tulis kantor terpenuhi 32.307.500,00 32.305.800,00 99,99 8. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Input : dana

Output :Tersedianya barang cetak dan penggandaan.

(14)

Outcome:Terpenuhinya barang cetak dan penggandaan kantor. 9. Penyediaan Bahan

Bacaan Dan Peraturan Perundang-Undangan

Input : dana

Output :Tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan.

Outcome:Menambah dan memperluas wawasan pegawai BPPT.

23.102.000,00 11.487.000,00 49,72

10. Penyediaan Makanan Dan Minuman

Input : dana

Output :Tersedianyan makanan dan minuman kantor.

Outcome:Makanan dan minuman rapat dan tamu terpenuhi.

56.775.000,00 56.737.500,00 99,93

11. Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Dalam/Luar Daerah

Input : dana

Output :Konsultasi dan koordinasi keluar daerah. Outcome:Terselesaikan konsultasi dan koordinasi ke luar daerah.

288.730.000,00 236.762.500,00 82,00

12. Akuisi Pengarsipan Input : dana

Output :Tertatanya arsip perkantoran dengan baik Outcome:Tertatanya kantor dengan baik.

22.125.000,00 21.325.000,00 96,38

II Program Peningkatan Sarana dan Prasaran Aparatur

(Meningkatnya sarana dan

prasarana aparatur) 753.191.000,00 711.233.834,00 94,43 1. Pengadaan peralatan

gedung kantor Input : dana Output :Tersedianya peralatan gedung gedung kantor.

Outcome:Bertambahnya peralatan gedung kantor.

563.808.000,00 539.911.435,00 95,76

2. Pengadaan meubleir Input : dana

Output :Tersedianya peralatan gedung kantor. Outcome:Bertambahnya peralatan gedung kantor. 126.800.000,00 115.290.000,00 90,92 3. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Input : dana Output :Tersedianya pemeliharaan kendaraan dinas/operasional. Outcome:Terpeliharanya

kendaraan dinas/operasional roda 2 dan roda 4 dengan baik.

62.583.000,00 56.032.399,00 89,53

III Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capian Kinerja dan Keuangan

(Tersusunnya laporan capaian

kinerja dan keuangan dgn baik) 122.481.000,00 100.062.000,00 81,70 1. Penyusunan Laporan

Capian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

Input : dana

Output :Tersedianya laporan ikhtisar realisasi keuangan keuangan SKPD.

Outcome:Terpenuhinya laporan ikhtisar realisasi keuangan SKPD.

26.106.000,00 25.206.000,00 96,55

2. Penyusunan Laporan

Keuangan Semesteran Input : dana Output :Tersedianya laporan keuangan semesteran. Outcome:Terpenuhinya laporan keuangan semesteran SKPD.

10.764.000,00 8.893.000,00 82,62

3. Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun Dan Tahunan

Input : dana

Output :Tersedianya laporan keuangan akhir tahun dan tahunan SKPD.

Outcome:Terpenuhinya laporan keuangan akhir tahun dan tahunan.

22.649.000,00 3.383.000,00 14,94

4. Penyusunan KUA

PPAS,RKA,DPA Dan DPPA Input : dana Output :Tersedianya laporan KUA PPAS,RKA,DPA dan DPPA. Outcome:Terpenuhinya laporan KUA PPAS,RKA,DPA dan DPPA.

30.068.000,00 30.068.000,00 100,00

5. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja

Input : dana

Output :Tersedianya laporan

(15)

Instansi Pemerintah

(LAKIP) Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP). Outcome:Terpenuhinya laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) SKPD. 6. Penyusunan Laporan

Keuangan SKPD Input : dana Output :Tersedianya laporan keuangan SKPD.

Outcome:Terpenuhinya laporan keuanga SKPD.

15.966.000,00 15.914.000,00 99,67

IV. Program Penataan Penguasaan,Pemilikan, Penggunaan dan Pemamfaatan Tanah

(Tersedianya pensertifikatan

kepemilikan tanah PEMDA) 16.095.295.322,00 7.198.707.326,00 44,73 1. Penyertifikatan Tanah

Dan Pembuatan Plang Nama Hak Atas Tanah Milik Daerah

Input : dana

Output :Terlaksananya penyertifikatan dan pembuatan plang tanah pemda.

Outcome:Bertambahnya tanah PEMDA yg memiliki sertifikat dan plang nama.

237.500.000,00 181.653.240,00 76,49

2. Pengadaan Tanah Pemda Input : dana

Output :Bertambahnya lahan / tanah PEMDA.

Outcome:Tersedianya lahan/tanah untuk pembangunan.

15.754.644.372,00 6.960.016.236,00 44,18

3. Pemindahtanganan

Barang Milik Daerah Input : dana Output :Terselesaikannya penguasaan barang milik daerah milik pemerintah daerah. Outcome:Tertatanya asset/brang milik pemerintah daerah dengan baik. 103.150.950,00 57.037.850,00 55,30 V. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

(Meningkatkan pengelolaan dan pengembangan keuangan daerah).

1.073.417.000,00 657.309.000,00 61,24

1. Peningkatan Manajemen

Aset/Barang Daerah Input : dana Output :Tertatanya aset/barang daerah dengan baik.

Outcome:Menigkatnya pengelolaan asset/barang daerah dengan baik.

213.930.000,00 134.507.000,00 62,87

2. Revaluasi/Appraisal

Aset/Barang Daerah Input : dana Output :Tersedianya appraisal aset/barang milik daerah dengan benar.

Outcome:Tersedianya aset/barang daerah yg sdh dpt dinilai asetnya.

475.517.000,00 215.878.000,00 45,40

3. Optimalisasi Pengelolaan Aset Daerah

Input : dana

Output :Terlaksananya

pengelolaan aset daerah. Outcome:Terpenuhinya

pengelolaan aset daerah dengan baik.

383.970.000,00 306.924.000,00 79,93

VI. Program Penyelesaian Konflik-Konflik Pertanahan (Terselesaikannya konflik-konflik pertanahan) 611.688.200,00 584.966.350,00 95,63 1. Fasilitasi penyelesaian konflik-konflik pertanahan Input : dana

Output :Terselesaikan konflik-konflik pertanahan.

Outcome:Berkurangnya konflik tanah Pemda bermasalah.

33.075.500,00 26.595.500,00 80,41

2. Inventarisasi tanah milik

daerah Input : dana Output :Terinventarisirnya tanah milik daerah.

Outcome:Tertatanya kepemilikan tanah pemerintah daerah.

578.612.700,00 558.370.850,00 96,50

VII. Program

Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan

(Tersedianya sistem informasi data base aset dan pemetaan tanah berbasis TI)

307.695.800,00 157.356.600,00 51,14 1. Penyusunan Data Base

Aset Daerah Input : dana Output :Tertatnya aset/barang daerah dalam bentuk database. Outcome:Tersedianya database aset/barang daerah dan database aset tanah pemda berbasis aplikasi.

307.695.800,00 157.356.600,00 51,14

(16)

I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1. Kegiatan Penyediaan Surat Menyurat

Belanja pada kegiatan penyediaan surat menyurat tercapai 100,00% sesuai dengan kebutuhan. 2. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik

Belanja pada kegiatan penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik tercapai 77,98% dan terdapat sisa Rp3.269.882,00 atau 22,02% karena efisiensi pemakaian sumber daya telepon. 3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional

Belanja pada penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional tercapai 78,69% dan terdapat sisa Rp. 10.613.651,00 atau 21,31% yaitu pada belanja pembelian suku cadang, belanja service dan belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) tidak tercapai karena keterbatasan waktu dalam pelaksanaan kegiatan

4. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

Belanja pada kegiatan penyediaan jasa administrasi keuangan tercapai 92,47% dan terdapat sisa sebesar Rp 6.220.000 atau 7,53%

5. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor, Sopir, Tukang Kebun dll

Belanja pada kegiatan jasa kebersihan kantor, sopir, tukang kebun dll tercapai 100,00% sesuai dengan kebutuhan.

6. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja

Belanja pada kegiatan penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja tercapai 99,65% dan terdapat sisa sebesar Rp 176.000,00 atau 0,35%

7. Penyediaan Alat Tulis Kantor

Belanja pada kegiatan penyediaan alat tulis kantor tercapai 99,99 sesuai dengan kebutuhan. 8. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

Belanja pada kegiatan penyediaan barang cetakan dan penggandaan tercapai 100,00% sesuai dengan kebutuhan.

09. Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan Perundang-Undangan

Belanja pada kegiatan penyediaan bahan bacaan dan perundang-undangan tercapai 49,72% dan terdapat sisa sebesar Rp 11.615.000,00 atau 50,28% terdapat sisa pada belanja jasa periklanan/promosi/publikasi karena efesiensi belanja.

10. Penyediaan Makanan Dan Minuman

Belanja pada kegiatan makanan dan minuman kantor tercapai 99,93% dan terdapat sisa sebesar Rp 37.500,00 atau 0,07% karena disesuaikan dengan kebutuhan.

11. Rapat-rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Dalam/Luar Daerah

Belanja pada kegiatan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam/luar daerah tercapai

82,00% dan terdapat sisa pada belanja perjalanan dinas luar daerah sebesar Rp 51.967.500,00 atau 18,00% karena tidak cukup waktu untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.

12. Akuisi Pengarsipan

Belanja pada kegiatan akuisi pengarsipan tercapai 96,38% terdapat sisa sebesar Rp. 800.000,00 atau 3,62% sesuai dengan kebutuhan.

II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

Belanja pada kegiatan pengadaan gedung kantor tercapai 95,76% dan terdapat sisa Rp 23.896.565,00 atau 4,24% pada belanja barang disesuaikan dengan harga pembelian pada

saat itu.

(17)

Belanja pada kegiatan pengadaan meubleir tercapai 90.92% dan terdapat sisa sebesar Rp 11.510.000,00 atau 9,08% karena belanja barang disesuaikan dengan harga pembelian pada

saat itu.

3. Pemeliharaan Rutin /Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

Belanja pada kegiatan pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional tercapai 89,53% dan terdapat sisa sebesar Rp 6.550.601,00 atau 10,47% sudah sesuai dengan kebutuhan.

III. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan

1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

Belanja pada kegiatan penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD tercapai 96,55% dan terdapat sisa sebesar Rp 900.000,00 atau 3,45% karena keterbatasan waktu pelaksanaan kegiatan.

2. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran

Belanja pada kegiatan penyusunan laporan keuangan semesteran tercapai 82,62% dan terdapat sisa sebesar Rp 1.871.000,00 atau 17,38 % karena keterbatasan waktu pelaksanaan kegiatan. 3. Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun Dan Tahunan

Belanja pada kegiatan penyusunan laporan keuangan akhir tahun dan tahunan tercapai 14,94% dan terdapat sisa sebesar Rp 19.266.000,00 karena lembur untuk kegiatan penyusunan laporan keuangan akhir tahun dan tahunan tahun 2016 dikerjakan diawal tahun 2017.

4. Penyusunan KUA,RKA,DPA Dan DPPA

Belanja pada kegiatan penyusunan KUA,RKA,DPA dan DPPA tercapai 100,00 sesuai dengan kebutuhan.

5. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Belanja pada kegiatan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerinatah (LAKIP) tercapai 98,05% sesuai dengan kebutuhan.

6. Penyusunan Laporan Keuangan SKPD

Belanja pada kegiatan penyusunan laporan keuangan SKPD tercapai 99,67% sesuai dengan kebutuhan.

IV. Program Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemamfaatan Tanah

1. Penyertifikatan Tanah Dan Pembuatan Plang Nama Hak Atas Tanah Milik Daerah

Belanja pada kegiatan penyertifikatan tanah dan pembuatan plang nama hak atas tanah milik daerah tercapai 76,49% dan terdapat sisa Rp 55.846.760,00 atau 23,51% karena perubahan ketentuan dalam pendaftaran sertifikat tanah PEMDA sehingga sertifikat tanah PEMDA yang diusulkan pada tahun 2016 tidak bisa terbit sesuai dengan target ditentukan.

2. Pengadaan Tanah

Belanja pada kegiatan belanja modal pengadaan tanah tercapai 44,18% dan terdapat sisa Rp 8.794.628.136,00 atau 55,82% karena Adanya di beberapa belanja yang tidak bisa direalisasikan yaitu terutama pada belanja pengadaan tanah, pihak Kanwil BPN Propinsi NTB belum bersedia melaksanakan tahapan pelaksanaan pengadaan tanah untuk peningkatan ruas jalan Simpang Gerung-Kuripan dengan alasan anggaran yang dialokasikan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat pada tahun anggaran 2016 tidak sesuai dengan anggaran pada dokumen perencanaan, dimana anggaran yang dialokasikan lebih kecil daripada anggaran yang dibutuhkan.

(18)

Belanja pada kegiatan pemindahtanganan barang milik daerah tercapai 55,30% dan terdapat sisa Rp 46.113.100,00 atau 44,70% karena pada belanja jasa pengumuman lelang terjadi perubahan ketentuan dalam proses pengumuman lelang dan juga keterbatasan waktu pelaksanaan kegiatan.

V. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

1. Peningkatan Manajemen Aset/Barang Daerah

Belanja pada kegiatan peningkatan manajemen aset/barang daerah tercapai 62,87% dan terdapat sisa Rp 79.423.000,00 atau 37,13 % keterbatasan waktu pelaksanaan kegiatan.

2. Revaluasi/Appraisal Aset/Barang Daerah

Belanja pada kegiatan revaluasi/appraisal aset/barang daerah tercapai 45,40% dan terdapat sisa Rp 259.639.000,00 atau 54,60% karena kegiatan revaluasi/appraisal aset/barang daerah dilaksanakan pada tahapan pelaksanaan pengadaan tanah tapi karena Pihak Kanwil BPN Propinsi NTB belum bersedia melaksanakan tahapan pelaksanaan pengadaan tanah untuk peningkatan ruas jalan Simpan Gerung-Kuripan, maka anggaran kegiatan appraisal tanah tidak dapat direalisasikan.

3. Optimalisasi Pengelolaan Aset Daerah

Belanja pada kegiatan optimalisasi pengelolaan aset daerah tercapai 79,93% dan terdapat sisa Rp 77.046.000,00 atau 20,07% karena pembayarannya disesuaikan dengan SK mutasi pegawai dan ada pengembalian belanja.

VI. Program Penyelesaian Konflik-Konflik Pertanahan 1. Fasilitas Penyelesaian Konflik-Konflik Pertanahan

Belanja pada kegiatan fasilitas penyelesaian konflik-konflik pertanahan tercapai 80,41% dan terdapat sisa Rp 6.480.000,00 atau 19,59% karena keterbatasan waktu penyelenggaraan kegiatan.

2. Invenatrisasi Tanah Milik Daerah

Belanja pada kegiatan inventarisasi tanah milik daerah tercapai 96,50% dan terdapat sisa Rp 20.241.850,00 atau 3,50% karena keterbatasan waktu penyelenggaraan kegiatan.

VII. Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan 1. Penyusunan Data Base Aset Daerah

Belanja pada kegiatan penyusunan data base aset daerah tercapai 51,14% dan terdapat sisa Rp 150.339.200,00 atau 48,86% karena keterbatasan waktu penyelenggaran kegiatan.

(19)

Bab III

Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan.

3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

Pencapaian kinerja keuangan tergambar pada pencapaian/realisasi anggaran pendapatan dan belanja. Berikut disajikan gambaran realisasi anggaran tahun 2016 dan perbandingan dengan realisasi tahun anggaran 2015.

Tahun 2016 Tahun 2015 Anggaran Thn 2015

1 2 3 4 5 6=(4/3)*100 7=(4-5)/5*100

A. PENDAPATAN

1 Pendapatan Retribusi Daerah 618,105,400.00 479,731,300.00 408,243,450.00 77.61 17.51 2Lain-lain Pendapatan Asli

Daerah yang Syah 41,894,600.00 11,000,000.00 147,229,000.00 26.26 (92.53) Jumlah Pendapatan 660,000,000.00 490,731,300.00 555,472,450.00 74.35 (11.66) B. BELANJA OPERASI 4,528,207,397.99 3,668,981,133.00 2,893,374,935.00 26.81

1 Belanja Pegawai 1,549,064,147.99 1,433,033,627.00 1,244,373,656.00 92.51 15.16 2 Belanja Barang dan Jasa 2,979,143,250.00 2,235,947,506.00 1,649,001,279.00 75.05 35.59 C BELANJA MODAL 16,434,252,372.00 7,604,217,671.00 28,105,451,465.00 (72.94) 1 Belanja Modal Tanah 15,754,644,372.00 6,960,016,236.00 27,787,898,965.00 (74.95) 2Belanja Modal Peralatan dan

Mesin 679,608,000.00 644,201,435.00 317,552,500.00 94.79 102.86 Jumlah Belanja 20,962,459,769.99 11,273,198,804.00 30,998,826,400.00 53.78 (63.63) Surplus/Defisit (20,302,459,769.99) (10,782,467,504.00) (30,443,353,950.00) 53.11 (64.58)

% Tahun 2016 Realisasi (Rp)

No Uraian Anggaran setelah Perubahan

Pada bagian pendapatan terjadi penurunan sebesar Rp 169.268.700,00 dari target yang ditetapkan yaitu dari anggaran setelah perubahan sebesar Rp 660.000.000,00 terealisasi sebesar Rp 490.731.300,00 atau 74,35 %.

Sementara itu dari sisi belanja, terdapat penghematan/efisiensi pengeluaran sebesar Rp 30.998.826.400,00 yaitu dari anggaran setelah perubahan sebesar Rp 20.962.459.769,99 terealisasi

sebesar Rp 11.273.198.804,00 atau 53,78 %.

Capaian bagian pendapatan sebesar 74,35 % terinci untuk masing-masing komponen pendapatan sebagai berikut:

a. Pendapatan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah ( Sewa Lahan/Tanah ), target anggaran setelah perubahan sebesar Rp 618.105.400,00 terealisasi sebesar Rp 479.731.300,00 atau 77,61 %. b. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Syah ( Pelelangan Kendaraan Dinas Roda 4 dan Roda 2 dan

Penjualan Hasil Bongkaran Bangunan ), target anggaran setelah perubahan sebesar Rp 41.894.600,00, terealisasi sebesar Rp 11.000.000,00 atau 26,26 %.

Capaian bagian belanja sebesar 53,78 % terinci untuk masing-masing komponen belanja sebagai berikut:

- Belanja pegawai, target anggaran setelah perubahan sebesar Rp 1.549.064.147,99 terealisasi sebesar Rp 1.433.033.627,00 atau 92,51 %.

- Belanja barang, target anggaran setelah perubahan sebesar Rp 2.979.143.250,00 terealisasi sebesar Rp 2.235.947.506,00 atau 75,05 %.

- Belanja Modal, target anggaran setelah perubahan sebesar Rp 16.434.252.372,00 terealisasi sebesar Rp 7.604.217.671,00 atau 46,27 %.

Dibandingkan dengan realisasi tahun 2015, realisasi pendapatan 2016 mengalami kenaikan 8,05 %, yaitu dari Rp 408.243.450,00 pada tahun 2015 menjadi Rp 479.731.300,00 pada tahun 2016 atau

(20)

sebesar Rp 71.487.850,00.

Dari sisi belanja, terjadi penurunan realisasi sebesar (46,66) %, yaitu realisasi Rp 30.998.826.400,00 pada tahun 2015 menjadi Rp 11.273.198.804,00 pada tahun 2016 atau sebesar

Rp 19.725.627.596,00.

3.2. Hambatan dan Kendala Pencapaian Target

Dalam pelaksanaan kegiatan Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat terdapat hambatan dan kendala dalam pelaksanaan pencapaian tersebut, yaitu:

a. Kendala terkait dengan pencapaian target pendapatan disebabkan karena; - Tarif sewa lahan/tanah yang masih belum optimal

-Banyaknya objek lahan yang menjadi objek retribusi sudah beralih fungsi -Objek tanah belum sesuai dengan kelas tanah kontrak sewa lelang

b. Kendala terkait dengan target efisiensi belanja, hal tersebut disebabkan karena;

-Adanya di beberapa belanja yang tidak bisa direalisasikan yaitu terutama pada belanja pengadaan tanah, pihak Kanwil BPN Propinsi NTB belum bersedia melaksanakan tahapan pelaksanaan pengadaan tanah untuk peningkatan ruas jalan Simpang Gerung-Kuripan dengan alasan anggaran yang dialokasikan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat pada tahun anggaran 2016 tidak sesuai dengan anggaran pada dokumen perencanaan, dimana anggaran yang dialokasikan lebih kecil daripada anggaran yang dibutuhkan.

Solusi yang dilakukan dalam mengatasi kendala dan hambatan, antara lain:

a. Merencanakan kembali kegiatan yang tidak terealisasikan pada anggaran tahun berikutnya dan berkoordinasi dengan BAPPEDA untuk menyesuaikan anggaran dan penentuan skala prioritas. b. Meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk mengoptimalkan pelaksanaan

(21)

Bab IV

Kebijakan Akuntansi

Kebijakan akuntansi disusun untuk mengatur atau sebagai pedoman dalam penyusunan dan penyajian pelaporan keuangan daerah. Laporan keuangan daerah adalah laporan pertanggungjawaban pemerintah daerah atas kegitan keuangan dan sumber daya eknomis yang dipercayakan serta menunjukkan posisi keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan pemerintahan. Sehubungan dengan berlakunya PP 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), maka kebijakan akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan tahun 2016 juga telah mengalami perubahan.

4.1. Asumsi Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Beberapa hal yang dipertimbangkan dalam penyusunan laporan keuangan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat adalah sebagai berikut:

 Asumsi kemandirian entitas;

berarti bahwa unit Pemerintah Daerah sebagai entitas pelaporan dan entitas akuntansi dianggap sebagai unit yang mandiri dan mempunyai kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan sehingga tidak terjadi kekacauan antar unit pemerintahan dalam pelaporan keuangan. Salah satu indikasi terpenuhinya asumsi ini adalah adanya kewenangan entitas untuk menyusun anggaran dan melaksanakannya dengan tanggung jawab penuh. Entitas bertanggung jawab atas pengelolaan aset dan sumber daya diluar neraca untuk kepentingan yurisdiksi tugas pokoknya, termasuk atas kehilangan atau kerusakan aset dan sumberdaya dimaksud, utang-piutang yang terjadi akibat keputusan entitas, serta terlaksana atau tidaknya program yang telah ditetapkan

.

 Asumsi kesinambungan entitas;

berarti bahwa laporan keuangan disusun dengan asumsi bahwa entitas tersebut akan berlanjut keberadaannya dan tidak dimaksudkan untuk melakukan likuidasi.

 Asumsi keterukuran dalam satuan uang (monetary measurement).

Berarti bahwa Laporan keuangan Pemerintah Daerah harus menyajikan setiap kegiatan yang diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang. Hal ini diperlukan agar memungkinkan dilakukannya analisis dan pengukuran dalam akuntansi. Satuan uang yang digunakan adalah rupiah.

4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan SKPD

Basis akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan yang diberlakukan untuk setiap SKPD Pemerintah Kabupaten Lombok Barat adalah sebagai berikut:

Basis Kas (cash basis) untuk penyusunan Laporan Realisasi Anggaran

Basis Kas digunakan untuk pengakuan pendapatan-LRA, belanja, transfer dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran.

Basis akrual untuk pengakuan pendapatan-LO, beban dan pos-pos luar biasa dalam Laporan Operasional, aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca. Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan dan belanja serta transfer diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah atau entitas pelaporan. Penentuan sisa pembiayaan anggaran baik lebih ataupun kurang untuk setiap periode tergantung pada selisih realisasi penerimaan dan pengeluaran.

Basis Akrual (accrual basis) untuk penyusunan Neraca

Basis akrual untuk laporan operasional bahwa pendapatan-LO diakui pada saat hak untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan dan beban diakui pada saat kewajiban yang mengakibatkan penurunan

(22)

nilai kekayaan bersih telah terpenuhi walaupun kas belum dikeluarkan dari rekening Kas Umum Daerah atau entitas pelaporan. Sedangkan basis akrual untuk Neraca, berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan Pemerintah Daerah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

4.3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan menggunakan nilai perolehan historis dan dalam mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversikan terlebih dahulu dengan kurs Bank Indonesia pada tanggal transaksi dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang Ada dalam Standar

Akuntansi Pemerintahan

Berdasarkan Pearturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, penerapan SAP berbasis akrual dalam laporan keuangan pemerintah diberlakukan lampiran II, sementara Lampiran I berlaku efektif pada penyusunan Laporan Keuangan 2014. Dalam rangka penerapan SAP tersebut, maka beberapa penyesuaian telah dilakukan antara lain : pengklasifikasian dan pengelompokan penyajian pos-pos pada Neraca dan LRA. Secara rinci, kebijakan akuntansi yang diterapkan terkait dengan penyusunan Laporan Keuangan tahun 2016 adalah sebagai berikut:

A. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya keuangan yang dikelola oleh Pemerintah Daerah, yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan.

Unsur yang dicakup secara langsung oleh Laporan Realisasi Anggaran terdiri dari pendapatan-LRA, belanja, transfer dan pembiayaan. Masing-masing unsur dapat dijelaskan sebagai berikut:

c. Pendapatan-LRA

Pendapatan-LRA adalah penerimaan oleh Bendahara Umum Daerah atau oleh entitas Pemerintah Daerah lainnya yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak Pemerintah Daerah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh Pemerintah Daerah.

Beberapa hal yang terkait dengan kebijakan akuntasi pendapatan antara lain:

a. Pendapatan adalah semua penerimaan kas daerah dalam periode tahun anggaran yang menjadi hak daerah.

b. Pendapatan diakui atas dasar kas, yaitu pada saat diterima pada kas daerah.

c. Pencatatan pendapatan berdasarkan azas bruto yaitu mencatat penerimaan bruto dan tidak diperbolehkan mencatat jumlah neto (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

d. Pengukuran pendapatan menggunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai nominal yang diterima. Apabila pendapatan diukur dengan mata uang asing dikonversi ke mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah Bank Indonesia) pada saat terjadinya pendapatan.

e. Pengembalian/koreksi atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode akuntansi dicatat sebagai pengurang pendapatan. Apabila pengembalian/koreksi pendapatan terjadi setelah periode akuntansi berikutnya dicatat sebagai pengurang ekuitas dana lancar (SiLPA).

f. Pendapatan diklasifikasikan menurut kelompoknya antara lain : Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer, dan Lain-lain Pendapatan yang Sah.

(23)

Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Pemerintah Daerah.

Kebijakan akuntansi berkaitan dengan belanja daerah yaitu:

a. Belanja adalah semua pengeluaran kas daerah dalam periode tahun anggaran yang menjadi beban daerah. Belanja diakui atas dasar kas, yaitu pada saat terjadinya pengeluaran dari kas daerah. b. Pengukuran belanja menggunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai nominal yang dikeluarkan.

Apabila belanja diukur dengan mata uang asing dikonversi ke mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah Bank Indonesia) pada saat pengakuan belanja.

c. Koreksi atas pengeluaran belanja yang terjadi pada periode akuntansi dicatat sebagai pengurang belanja. Apabila diterima pada periode akuntansi berikutnya dicatat sebagai Lain – lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah;

d. Belanja diklasifikasikan sesuai SAP yaitu : belanja operasi, belanja modal, belanja tak terduga dan belanja bagi hasil – transfer. Belanja Operasi diklasifikasikan atas : belanja pegawai, belanja barang, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah dan belanja bantuan sosial. Belanja modal diklasifikasikan atas : belanja tanah, belanja peralatan & mesin, belanja gedung & bangunan, belanja jalan, irigasi & jaringan, belanja aset tetap lainnya dan belanja aset lainnya.

c. Transfer adalah penerimaan atau pengeluaran uang oleh suatu entitas pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil.

d. Pembiayaan (financing) adalah setiap penerimaan/pengeluaran yang tidak berpengaruh pada kekayaan bersih entitas yang perlu dibayar kembali dan/atau akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran Pemerintah Daerah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman dan hasil divestasi. Pengeluaran pembiayaan antara lain digunakan untuk pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain, dan penyertaan modal oleh Pemerintah Daerah.

B. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu. Unsur yang dicakup oleh neraca terdiri dari aset, kewajiban dan ekuitas. Masing-masing unsur dapat dijelaskan sebagai berikut :

I.

ASET

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Pemerintah Daerah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset adalah potensi aset tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, bagi kegiatan operasional Pemerintah Daerah, berupa aliran pendapatan atau penghematan belanja bagi Pemerintah Daerah. I.1 ASET LANCAR

Aset lancar adalah kas dan sumber daya lainnya yang diharapkan dapat dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam 1 (satu) periode akuntansi. Aset lancar antara lain : Kas di Bendahara Pengeluaran, Kas di Bendahara Penerimaan, Piutang Pajak, Piutang Retribusi, Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran, Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi (TGR), Piutang Lainnya, dan Persediaan.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Ada banyak faktor yang mempengaruhi penurunan te- naga kerja sektor pertanian selama kurun waktu 2000–2009 salah satu diantaranya yaitu kecende- rungan masyarakat

Gambar 4.10 menunjukkan hasil pencarian kata dalam bahasa Jepang ‘mikan’ yang berarti ‘jeruk’ dalam bahasa Indonesia. gram 4.4, menunjukkan cara sistem mencari Baris

Yang telah memberikan taufik, hidayah serta rahmat_Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Kombinasi Metode Ceramah,

Alhamdulillahirabbilalamin, Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat, rezeki, hidayah dan pertolongan-Nya sehingga Tugas Akhir ini

Sebagai salah satu dari strategi public relations teori komunikasi turut mempengaruhi proses berjalannya event sebagai sarana untuk menyampaikan pesan serta mempengaruhi

dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul : ANALISIS DAN DESAIN GEDUNG BETON BERTULANG SEPULUH LANTAI BERBENTUK L DENGAN VARIASI LOKASI KOLAM RENANG

Laporan Kinerja Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Tasikmalaya Tahun Anggaran 2020 merupakan wujud pertanggungjawaban untuk menyampaikan informasi

“Melihat turun temurunnya Ulama‟ besar dari Wali 9, salah satunya adalah Sunan Gunung Jati yang melahirkan Kyai berkaromah, Pendakwah yang sederhana dan