secara umum yaitu untuk parameter BOD sebanyak 32,392 Ton/Tahun, COD sebanyak 69,66 Ton/Tahun, TSS sebanyak 42,497 Ton/Tahun dan Amoniak (NH3) sebanyak 17, 634 Ton/Tahun. Terjadinya penurunan beban pencemaran di Sungai Batanghari disebabkan oleh:
1. Kinerja IPAL yang membaik dari tahun ke tahun.
2. Status Penataan terhadap pengelolaan lingkungan pengendalian limbah cair yang semakin membaik.
b) Pemantauan Sungai skala nasional dan/ atau lintas batas Negara.
Pemantauan terhadap kualitas air sungai Batanghari telah dilaksanakan sebanyak 5 kali (bulan April, Mei, Juli, September dan Oktober) terhadap 16 titk sampel yaitu: 1)Kabupaten Tebo (meliputi Desa Pucuk Jambi, Teluk Kayu Putih, Teluk Kembang Jambu, Mangun Jayo), 2) Kabupaten Batang Hari (meliputi Desa Simpang Sungai Rengas, Pasar Muaro Tembesi, Desa Senaning dan Desa Lubuk Ruso), 3) Kabupaten Muaro Jambi (meliputi Kelurahan Sengeti, Desa Penyengat, Desa Kunangan, Talang Duku, Teluk Jambu, Gedong Karya), serta 4) Kabupaten Tanjab Timur di Desa Kuala Dendang dan Pelabuhan Muara Sabak.
Hasil analisa lapangan dan laboratorium terhadap kualitas air sungai Batanghari bila ditinjau semua parameter yang dianalisa baik fisika, kimia dan biologi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.20
Hasil analisa kualitas air Sungai Batanghari Tahun 2014
No Lokasi Sampling Skor
STORET Status Mutu Air Parameter
1 Desa Pucuk Jambi -3 Baik TSS,BOD
2 Desa Teluk Kayu
Putih -3 Baik TSS,BOD
3 Desa Teluk
Kembang Jambu -5 Baik e-Coli,BOD
4 Desa Mangun Jayo -17 Sedang e-Coli,BOD
5 Desa Simpang
Sungai Rengas -31 Buruk e-Coli,BOD,pH
No Lokasi Sampling Skor
STORET Status Mutu Air Parameter
7 Desa Peninjauan -28 Sedang
e-Coli,BOD,TSS,pH,Phosphat
8 Desa Lubuk Ruso -27 Sedang e-Coli,BOD,pH,Phosphat
9 Kelurahan Sengeti -26 Sedang e-Coli,BOD,TSS
10 Desa Penyengat
Olak -27 Sedang e-Coli,BOD,Phosphat
11 Desa Kunangan -34 Buruk e-Coli,BOD,Total coli,pH
12 Desa Talang Duku -37 Buruk e-Coli,BOD,Total coli,pH 13 Desa Teluk Jambu -40 Buruk e-Coli,BOD,Total coli,pH 14 Desa Gedong Karya -40 Buruk e-Coli,BOD,Total coli,pH 15 Desa Kuala Dendang -40 Buruk e-Coli,BOD,Total
coli,pH,TDS,Suhu 16 Kelurahan Muara
Sabak -40 Buruk e-Coli,BOD,Total coli,pH
Sumber: BLHD Prov. Jambi, 2015
c) Pemantauan kualitas udara di wilayah perkotaan yang bersifat strategis nasional
Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperoleh data kualitas udara perkotaan dalam rangka pengendalian pencemaran udara khususnya pencemaran dari sumber bergerak (sektor transportasi).
Tabel 5.21
Waktu dan Lokasi Kegiatan
No Kegiatan Lokasi Pelaksanaan
3 Juni 2014 4 Juni 2014 5 Juni 2014
Sumber: BLHD Prov. Jambi, 2015
Tabel 5.22 Hasil Uji Emisi
NO Jenis Kendaraan Lulus Uji Tidak Lulus Uji Jumlah Unit
Unit % Unit %
1 Bensin 1063 84 202 16 1265
2 Solar 268 55 218 45 486
Jumlah 1751
Sumber: BLHD Prov. Jambi, 2015
a. Pemantauan Kualitas Udara Jalan Raya
Hasil Laboratorium Kualitas Udara secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.23
Hasil Laboratorium Kualitas Udara secara
No Parameter Satuan Hasil
No Parameter Satuan Hasil Sumber: BLHD Prov. Jambi, 2015
b. Pemantauan Kinerja Lalu Lintas Tabel 5.24
hasil Pemantauan Kinerja Lalu Lintas
No Jalan VCR Maksimum
Pagi Siang Sore Malam
1 H. AGUS SALIM 0.69 0.75 0.81 0.51
2 SLAMET RIYADI 0.32 0.35 0.37 0.20
3 HOS COKROAMINOTO 0.69 0.75 0.81 0.51
Sumber: BLHD Prov. Jambi, 2015
Berdasarkan dari tabel criteria diatas, tingkat pelayanan Jl H Agus Salim dan HOS Cokro Maninoto berada pada peringkat C dan D yang berarti kemampuan ruas jalan untuk melayani volume kendaraan yang melintas masuk criteria rendah sampai dengan sedang. Tingkat pelayanan pada Jl Slamet Riyadi berada pada tingkat A dan B berarti bahwa kemampuan ruas jalan untuk melayani volume kendaraan yang melintas masuk criteria sangat tinggi.
2) Pelaksanaan Pengendalian Kerusakan Lingkungan Tingkat Provinsi
a. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan inventarisasi gas rumah kaca dan rencana aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Sektor Limbah
Hasil pemantauan dan pengawasan sektor limbah:
- Kota Jambi merupakan penyumbang emisi CH4 terbesar di Provinsi Jambi.
- Emisi total limbah padat di Provinsi Jambi tahun 2012 adalah sebesar 145.141 tonCO2-e.
- emisi total limbah cair Provinsi Jambi tahun 2012 sebesar 286.941 ton CO2-e
Sektor Berbasis Energi:
Jumlah Emisi sektor Energi provinsi Jambi sebesar 7,879 Gg Co2-e.
Sektor Berbasis Lahan:
Sektor kehutanan yang dominan sebagai Sink pengikat GRK, terbanyak terdapat di hutan produksi (60%) atau sekitar 4.224,6 ton C02 kemudian hutan Suaka (31%) atau sekitar 2.176,8 ton C02 dan hutan lindung (9%) atau sekitar 615,3 ton C02. Apabila di pilah per Kabupaten maka Kabupaten Batanghari memiliki stok karbon 22%
atau 2.563,8 ton C02, kemudian Kabupaten Kerinci sebanyak 17% atau 1.957,6 ton C02
dan Kabupaten Merangin sebanyak 14% atau 1.613,6 ton C02.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode Abacus yang menghitung perubahan tutupan lahan di Provinsi Jambi didapat total emisi gas rumah kaca sebesar 30.399.818 ton C02 eq / tahun. Total penyerapan C02 sebesar 1.337.837 ton C02 eq / tahun. Jumlah emisi per hektar sebesar 6,3 ton C02 eq / tahun. Sedangkan jumlah serapan emisi per hektar sebesar 0,2773 ton C02 eq / tahun.
b. Pelaksanaan upaya pencegahan kerusakan lingkungan dalam rangka Program Menuju Indonesia Hijau.
Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) ditujukan bagi pelaksanaan kebijakan tentang konservasi,pengendalian kerusakan lingkungan dan antisipasi penanganan perubahan iklim.
3) Pelaksanaan peningkatan kapasitas lingkungan tingkat provinsi
a. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan yang dibiayai DAK bidang LH.
Kegiatan meliputi pemantauan dan pengawasan perencanaan yang dilaksanakan melalui Rapat koordinasi pada awal dan akhir tahun anggaran. Tahun 2014 Kabupaten /kota di provinsi Jambi yang mendapat Dana Alokasi Khusus sebanyak 8 (delapan) Kabupaten/kota yaitu Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Bungo,Tebo,Sarolangun,Merangin,Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Tahun 2014 alokasi DAK Bidang Lingkungan Hidup pemanfaatannya ditujukan pada peningkatan peran pemerintah kabupaten/kota dalam melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang LH, mendukung upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dan infrastruktur hijau.
Umumnya kabupaten/kota memanfaatkan DAK pada kegiatan yang bedampak nyata pada upaya perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan hidup yang meliputi pengadaan sarana dan prasarana pengendalian pencemaran lingkungan hidup, pengadaan sarana dan prasarana untuk mendukung mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dan pengadaan sarana dan prasarana pelestarian fungsilingkungan hidup. Hasil pemantauan pelaksanaan DAK pada 8 (delapan) kabupaten/kota sebagai berikut:
Tabel 5.25
Hasil Pemantauan Pelaksanaan DAK
No Kabupaten/Kota Sumber: BLHD Prov. Jambi, 2015
b. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Kajian Dampak Lingkungan Daerah
Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan pelaksanaan kajian dampak lingkungan tahun 2014 meliputi: Pembinaan pelaksanaan RKL-RPL terhadap 30 perusahaan, Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan terhadap komisi penilai Amdal dan pelaksanaan evaluasi mutu dokumen Amdal yang difokuskan kepada Komisi Penilai Amdal Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
c. Pelaksanaan Identifikasi,Verifikasi dan Klarifikasi Penataan Hukum
Kegiatan yang dilakukan adalah dengan melakukan inventarisasi dan klarifikasi pengaduan kasus –kasus lingkungan sehingga terwujudnya perbaikan kualitas fungsi lingkungan hidup selain itu kegiatan inventarisasi dan klarifikasi pengaduan lingkungan hidup merupakan tahapan dalam memberikan pemahaman kepada pejabat pengawas lingkungan hidup.
Pada tahun 2014 kasus yang berhasil ditindaklanjuti sebanyak 8 kasus dengan rincian sbb:
- PKS 2 kasus
- Pabrik Karet 1 kasus - Rumah Sakit 3 Kasus - Migas 1 kasus
d. Pembinaan Sekolah Adiwiyata
Pada tahun 2014 BLHD Provinsi Jambi ikut membantu mengembangkan Sekolah Adiwiyata yang berwawasan lingkungan dengan cara melakukan pembinaan terhadap sekolah di 9 (Sembilan) kabupten/kota dalam provinsi Jambi yaitu Kota Sungai Penuh, Kabupaten Sarolangun,MuaroJambi,Kerinci,Bungo,Tebo,Merangin,Kota Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Tahun 2014 BLHD Provinsi Jambi juga telah melakukan penilaian terhadap 27 sekolah pada 5 kabupaten yang ada di Provinsi Jambi dengan jenjang yang berbeda.
Rincian dari 27 Sekolah dan kabupaten dari Sekolah Adiwiyata yang dinilai tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.26
Hasil Penilaian Sekolah Adiwiyata
No Kabupaten/Kota SD SMP SMA/SMAK 2 Kabupaten Batanghari SDN 13/I
Batanghari - -
3 Kabupaten Muaro Jambi SDN 25/IX Muaro Jambi 4 Kabupaten Sarolangun SDN 03 /VII
Sarolangun
Sumber: BLHD Prov. Jambi, 2015
Dari 27 (Duapuluh tujuh) Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten /kota yang dinilai hanya 9 (Sembilan) sekolah yang layak untuk ditetapkan sebagai sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jambi yaitu:
1. SDN 03 /VII Kecamatan Sarolangun, Kabupaten Sarolangun 2. SDN 100 /II Bungo, Kabupaten Bungo
3. SDN 13/I Batanghari, Kabupaten Batanghari 4. SDN 25/IX Muaro Jambi, Kabupaten Muaro Jambi 5. SDN 164 /II Pelepat Bungo, Kabupaten Bungo 6. SDN 31 /III Kerinci, kabupaten Kerinci
7. SMAN 8 Muaro Jambi, kabupaten Muaro Jambi 8. SMAN 2 Pelepat Ilir Bungo, Kabupaten Bungo 9. SMAN 4 Bungo, Kabupaten Bungo
Tahun 2014 BLHD Provinsi Jambi juga telah melakukan pembinaan calon sekolah Adiwiyata Nasional dan Mandiri terhadap 17 sekolah untuk diikutkan dalam penilaian tingkat nasional . Dari 17 sekolah tersebut hanya 7 sekolah yang mendapat verifikasi calon sekolah Adiwiyata tingkat nasional. Berdasarkan penilaian dan hasil verifikasi yang dilaksanakan oleh Tim Penilai Sekolah Adiwiyata Nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup maka 6 (enam) sekolah memperoleh penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional yaitu:
1. SDN 49/ IV Jambi Timur, Kota Jambi 2. SMPN 41 Kabupaten Muaro Bungo
3. SDN 02/VII Pasar Sarolangun, Kabupaten Sarolangun 4. SMPN 1 Kabupaten sarolangun
5. SDN 131 /II SKB Bathin III Kabupaten Bungo 6. SMAN 1 Pelepat Ilir Kabupaten Bungo.
e. Pembinaan Laboratorium Lingkungan Hidup
Lingkup kegiatan berupa pemberian Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas SDM kabupaten/kota dengan materi antara lain:
2. Evaluasi laboratorium kab/kota di provinsi Jambi 3. Dasar-dasar pemantauan kualitas air
4. Teori teknik sampling air
5. Teori pengujian kualitas air secara Spektrofotometer dan spektrofotometer serapan atom
6. Dasar-dasar Uji kinerja spektrofotometer dan spektrofotometer serapan atom
7. Teori dasar pengendalian mutu
8. Praktek uji nitrit dan sulfat dalam air secara spektrofotometri
9. Praktek pengujian logam,besi,mangan dalam air secara Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
10. Praktek uji kinerja alat AAS dan Spektrofotometer.
Peserta yang mengikuti Bimbingan Teknis dimaksud sebanyak 33 orang yang berasal dari 11 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jambi. Dari hasil pelaksanaan Bimbingan Teknis tahap I dan II didapat peserta terbaik yaitu:
Tahap I
1. Khairil dari Kota Jambi
2. Anggun Saputri dari Kabupaten Muaro Jambi 3. Suci Leoni Murni dari Kabupaten Kerinci Tahap II
1. Desi Arisandi dari Kabupaten Batanghari 2. Lukman dari Kabupaten Sarolangun 3. Suci Leoni Murni dari Kabupaten Kerinci
Tabel 5.27
Realisasi Penyerapan Dana Dekonsentrasi Tahun 2014
Program/ Kegiatan Indikator Kinerja Alokasi (Rp)
1.200.000.000 1.097.170.701 91.43
2. Pengendalian kerusakan
lingkungan tingkat provinsi
500.000.000 475.701.100 95,14
3. Peningkatan Kapasitas lingkungan tingkat provinsi
2.000.000.000 1.698.250.282 84,91
Jumlah 3.700.000.000 3.271.122.083 88,41 Sumber: BLHD Prov. Jambi, 2015
b. Sumber dan Jumlah Anggaran
Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi mendapat dana dekonsentrasi dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia sebesar Rp3.700.000, - (Tiga Milyar Tujuh Ratus Juta Rupiah).
3. Permasalahan dan Solusi Permasalahan:
a. Keterlambatan petunjuk teknis yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup
b. Kurangnya sumber daya manusia yang ahli dibidang pengelolaan keuangan dana APBN sesuai dengan Standar Akutansi Pemerintahan.
Solusi:
a. Memberikan masukan kepada Kementerian Lingkungan Hidup agar memberikan juknis setelah dana diperoleh agar kegiatan tetap dilaksanakan.
b. Memberikan usulan kepada Pemerintah Provinsi Jambi agar mendapat tenaga ahli terutama bidang akutansi dan tekhnis lainnya.
c. Melakukan percepatan kegiatan dana dekonsentrasi agar tepat waktu diakhir
U. Dinas Koperasi dan UMKM
1. Program dan Kegiatan yang diterima dan Pelaksanaannya Program Pemberdayaan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah:
1) Kegiatan Rapat – rapat Koordinasi Pemberdayaan KUMKM, dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.885.314.000,- realisasi anggaran sebesar Rp1.752.260.300 atau 92,94 % hasil pelaksanaan kegiatan adalah terlaksananya rapat – rapat koordinasi antara daerah dan pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota dan pendataan Koperasi dan UMKM.
2) Kegiatan Pameran Produk KUMKM, dengan alokasi anggaran sebesar Rp623.490.000,- realisasi anggaran sebesar Rp573.266.800 atau 91,94 % hasil pelaksanaan kegiatan adalah terlaksananya pameran hari Koperasi Nasional Ekspo 2014 di Sumatera Utara, terlaksananya Pameran SME Tower di Jakarta, terlaksananya Pasar Rakyat sebanyak 2 kali dan terlaksananya ekspose produk unggulan melalui display permanen dan transaksi penjualan di tower SME Jakarta
3) Kegiatan Evaluasi dan Laporan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp350.197.000,- realisasi anggaran sebesar Rp316.323.800 atau 90,33 % hasil pelaksanaan kegiatan adalah tersedianya dokumen laporan Koperasi dan UMKM.
4) Kegiatan Sosialisasi dan Penyuluhan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp148.644.000,- realisasi anggaran sebesar Rp98.101.400 atau 66 % hasil pelaksanaan kegiatan adalah terlaksananya sosialisasi sumber-sumber pembiayaan.
5) Kegiatan Revitalisasi Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL), dengan alokasi anggaran sebesar Rp119.400.000,- realisasi anggaran sebesar Rp119.40-0.000 atau 100 % hasil pelaksanaan kegiatan adalah melaksanakan pembinaan dan penyuluhan koperasi.
6) Kegiatan Fasilitasi Penguatan PLUT-KUMKM, dengan alokasi anggaran sebesar Rp700.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp665.830.600 atau 95,12 % hasil pelaksanan kegiatan adalah terlaksananya bimbingan teknis pengembangan usaha KUMKM sebanyak 24 kali dan pendampingan penerapan teknologi tepat guna sebanyak 20 kali.
3. Sumber dan Jumlah Anggaran
Dana dekonsentrasi pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jambi bersumber dari APBN Kementerian Koperasi dan UKM RI dengan dana sebesar Rp3.827.045.000,00.
3. Permasalahan dan Solusi Permasalahan:
Terbatasnya Sumber Daya Manusia pembina koperasi dan UMKM yang berdampak pada tidak mengalirnya data secara rutin dari Kabupaten/Kota ke Provinsi
Solusi:
Program pendidikan dan pelatihan bagi aparat pembina koperasi dan UMKM.
l. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
1. Program dan Kegiatan yang diterima dan Pelaksanaannya
Pada tahun 2014, program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Disperindag Provinsi Jambi yang dibiayai melalui dana Dekosentrasi (APBN) terdiri dari 4 (empat) Program dan 4 (empat) Kegiatan. Adapun program dan kegiatan dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Program yang didanai oleh dana dekonsentrasi bersumber dari Kementerian Perindustrian RI
1. Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Kecil dan Menengah.
Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Kecil Menengah terdiri hanya
Kecil dan Menengah Wilayah I. Adapun keluaran (output) dari kegiatan ini adalah Daerah pengembangan industrI melalui dekosentrasi
Realisasi Kegiatan Penyebaran dan Penumbuhan Industri Kecil dan Menengah Wilayah I sebagaimana tersebut diatas telah terealisasi 100%.
Tolak Ukur Kinerja (Outcome) sebagai berikut:
a. Pengembangan Sentra IKM Melalui OVOP telah melatih perajin IKM sebanyak 169 orang dengan rincian sebagai berikut:
1. Pelatihan Diversifikasi Produk olahan Hasil Laut di Kab. Tanjab Timur pada tanggal 18-20 September 2014 sebanyak 20 orang.
2. Sosialisasi OVOP di Jambi pada tanggal 10-113 September 2014 sebanyak 40 orang.
3. Pelatihan HACCP/GMP Industri Kecil Pengolahan Pangan di Kota Sungai Penuh tanggal 18-22 Maret 2014 sebanyak 20 orang.
4. Pelatihan Teknis Peningkatan Mutu Kerajinan Bambu di Kerinci tanggal 22-26 September 2014 sebanyak 20 orang.
5. Pelatihan Penerapan SNI Bagi Produk IKM di Jambi tanggal 9-11 September 2014 sebanyak 22 orang.
6. Magang Desain dan diversifikasi Produk Bordir di Solok Sumatera Barat tanggal 19-27 September 2014 sebanyak 5 orang
7. Sosialisasi HAKI/Merek di Jambi tanggal 2-4 September 2014 sebanyak 22 orang.
8. Pelatihan Diversifikasi Produk Kerajinan Batu Alam (Batu sungkei) di Kab.
Merangin tanggal 19-23 Nivember 2014 sebanyak 20 orang.
b. Penumbuhan dan Pengembangan IKM Melalui Kewirausahaan telah melatih perajin IKM sebanyak 59 orang dengan rincian sebagai berikut:
1. Pelatihan Kewirausahaan (CEFE) IKM Kerajinan di Jambi tanggal 21 Mei – 3 Juni 2014 sebanyak 22 orang.
2. Pelatihan Teknis Membatik bagi Puteri Remaja Dalam Rangka Penumbuhan Wirausaha Baru di Kab. Muaro Jambi pada tanggal 13-17 November 2014 sebanyak 22 orang.
3. Pelatihan Kewirausahaan Baru Perbengkelan Elektronika di Kota Jambi pada tanggal 17-26 November 2014 sebanyak 15 orang
c. Pendukung
1. Administrasi kegiatan Merupakan fasilitas pendukung dalam rangka pembinaan dan pengembangan industri kecil dan menengah di Provinsi Jambi. Target keluarannya adalah terlaksananya semua kegiatan dengan baik, lancar dan mencapai target pada setiap tolak ukur yang terdiri dari:
1) Honor operasional satker 2) Belanja bahan
3) Belanja Barang Non Operasional Lainnya.
4) Belanja perjalanan lainnya.
2. Pengelolaan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) selama 12 bulan.
3. Penerapan Aplikasi MONEV Kinerja dan Pengendalian Program Kegiatan selama 12 bulan.
4. Rakor Pengarahan Pelaksanaan Program/Kegiatan (DIPA) TA 2013 di Bandung tanggal 17-20 Pebruari 2014 sebanyak 3 orang.
5. Konsultasi Program Kegiatan IKM tahun 2014 di Jakarta sebanyak 2 kali.
6. Pengolahan Data Direktori IKM, Potensi IKM dan Sentra IKM Melalui Web sebanyak 5 data.
7. Monev Program dan Kegiatan Tahun 2014 sebanyak 1 kali ke Kab/Kota.
8. Rakor Penyusunan Program Tahun 2014 dengan Kab/Kota Se Provinsi Jambi tanggal 15-16 April 2014 sebanyak 25 orang.
9. Partisipasi Rakornas Penyusunan Program dan Kegiatan IKM 2014 di Gorontalo tanggal 20-12 April 2014 sebanyak 3 orang.
10. Penyusunan RKA KL, TOR dan RAB Program Kegiatan 2015 di Bali, Bandung dan Jakarta sebanyak 3 Dokumen.
11. Operasional TPL Penerima Beasiswa Kementerian Perindustrian tanggal 28-29 Januari 2014.
12. Operasional Unit Pendampingan Langsung (UPL) Provinsi sebanyak 4 orang.
13. Operasional Unit Pendampingan Langsung (UPL) Kab. Merangin sebanyak 3 orang.
14. Operasional Unit Pendampingan Langsung (UPL) Kab. Tanjab Barat sebanyak 3 orang.
15. Partisipasi Diklat Tingkat Dasar dan Ahli bagi PFPP di Makasar tidak diikuti Provinsi Jambi
16. Pemberian penghargaan Upakarti hanya masuk Nominasi Calom Penerima Upakarti Tingkat nasional an. Yamama IKM Songket Bungo Tanjung)
17. Pelatihan fasilitator GKM di Provinsi Jambi sebanyak 22 orang.
2. Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Agro
Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Agro terdiri hanya 1 (satu) kegiatan pokok yang dilaksanakan yaitu Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Hasil Hutan dan Perkebunan. Adapun keluaran (output) dari kegiatan ini adalah Pengembangan Klaster Industri Berbasis Pertanian, Oleochamical.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan yaitu Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Hasil Hutan dan Perkebunan. Adapun realisasi dan pelaksanaan kegiatan tersebut adalah 100%.
Tolak Ukur Kinerja (Outcome) sebagai berikut:
a. Penguatan Kelembagaan Klaster Industri Karet
Klaster industri merupakan kelompok industri spesifik yang dihubungkan oleh jaringan mata rantai proses peningkatan nilai tambah baik melalui hubungan bisnis maupun non bisnis.laster industri yang berkembang dan berdaya saing tidak terpaku pada satu produk, tetapi bersifat lintas sektoral. Output dari kegiatan ini yaitu dilaksanakannya indentifikasi karet
sebagai cikal bakal dalam pengembangan industri karet dengan pendekatan klaster di 9 Kabupaten. Terpilihnya 3 Kabupaten yaitu Bungo, Muaro Jambi dan Merangin sebagai pensuplai bahan baku pembuatan compon karet di Kab.
Sarolangun.
b. Forum Komunikasi Pengembangan Industri Karet
Dilaksanakan pada tanggal 27 November 2014 di Hotel Grand yang dihadiri petani karet yang berasal dari kelompok tani karet di Provinsi Jambi.
c. Penyusunan laporan Akhir
Berupa Laporan Kinerja Akhir Tahun, Calk PRP-IA dan Pokja Industri karet.
d. Pengembangan Industri Karet
Terlaksananya operasional Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Agro (PRP-IA).
b. Program yang didanai oleh dana dekonsentrasi bersumber dari Kementerian Perdagangan RI
1. Program Peningkatan Perdagangan Luar Negeri.
Program Peningkatan Perdagangan Luar Negeri terdiri dari 1 (satu) kegiatan pokok yang dilaksanakan yaitu Pengembangan Fasilitasi Perdagangan Luar Negeri Daerah dengan keluaran (output) sebagai berikut:
a. Laporan kegiatan/pembinaan/koordinasi/monitoring evaluasi perdagangan luar negeri daerah.
b. Layanan fasilitasi Perdagangan Luar Negeri Daerah
c. SDM Peserta Pendidikan dan Pelatihan di Bidang Perdagangan Luar Negeri.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan yaitu Peningkatan Perdagangan Luar Negeridan telah terealisasi 100%.
Tolak Ukur Kinerja (Outcome) sebagai berikut:
a. Focus Group Discusion Penanganan Hambatan PLN di Daerah
Telah dilaksanakan pada tanggal 24 sd/25 Juni 2014 bertempat Hotel Novita Jambi dengan peserta sebanyak 40 orang. Adapun tujuan sub kegiatan ini yaitu mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai hambatan-hambatan perdagangan luar negeri daerah.
b. Kordinasi Peningkatan Ekspor Daerah
Telah dilaksanakan pada tanggal 29 sd/30 April 2014 bertempat Hotel Novita Jambi dengan peserta sebanyak 40 orang. Kordinasi Peningkatan Ekspor Daerah ini dlakukan dalam rangka sosialisasi dan sinergi antara pemerintah daerah terkait dengan kebijakan perdagangan laur negeri.
c. Pelatihan Peningkatan Nilai Tambah Produk Komoditi Ekspor Dalam Rangka Hilirisasi
d. Layanan Penerbitan API Online
Penerbitan API sepanjang Tahun 2014 ini sebanyak 21 buah permohonan baru (16 API Umum dan 5 API Produsen) meningkat sebesar 16,67 persen bila dibandingkan peserbitan API pada tahun 2013 sebanyak 18 buah. Adapun rincian penerbitan API adalah sebagai berikut:
Tabel 5.28
Daftar Nama Perusahaan yang telah diterbitkan API Tahun 2014
No. Jenis API Nama Perusahaan Lokasi
1.
Tri Karya Usaha Mandiri Nitra Usaha Jaya Metra Cakrawala Duta Tegas Mandiri Sejahtera Lestari Abadi Sejahtera Mahaka Media Purnama Tiga Pilar Akasha Purnama Biccon Agro Makmur
No. Jenis API Nama Perusahaan Lokasi 18.
19.
20.
21.
Umum Produsen Umum Umum
Pelayaran Nasional Mitra Samudra Usaha Sawit Mandiri
Bara Ria Sukses Bintang Baru Sejahtera
Kota Jambi Kota Jambi Kota Jambi Kota Jambi
Sumber: Dinas Perindag Prov. Jambi, 2015
e. Layanan Penerbitan SKA
Penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA) yang diberikan kepada para Eksportir.
SKA mempunyai peranan dan fungsi penting dalam kegiatan ekspor baik untuk meningkatkan daya saing harga melalui pengurangan atau pembebasan bea masuk maupun sebagai syarat diterimanya produk sesuai kesepakatan perdagangan antar Negara.
Jumlah penerbitan SKA sampai dengan akhir Tahun 2014 mencapai 1.775 set atau meningkat sebesar 19,37 % dibandingkan Tahun 2013 yang mencapai 1.487 set. Penerbitan terbanyak berdasarkan Form pada Tahun 2014 adalah: Form D sebanyak 388 set, Form B sebanyak 337 set, Form A sebanyak 216 set, Form E sebanyak 142 set dan Form lain (Form AI, AANZ, AJ, AK, GSTP, IJETA dan IP) sebanyak 692 set. Adapun komoditi yang diekspor antara lain pulp dan tissue, crode coconut (CCD), CPO, crumb rubber, plywood dan ayu olahan, pinang/jahe/kacang dan batubara
f. Fasilitasi Pameran Dalam Daerah
Terdapat 2 kegiatan promosi dalam bentuk partisipasi pameran dalam negeri sedangkan pameran luar negeri tidak ada.Adapun pameran yang telah diikuti adalah Pameran Expo Batam dan Pameran Trade Expo indonesia.
g. UKM Daerah yang mendapat Fasilitasi Diklat Ekspor
Sepanjang tahun 2014, UKM Daerah yang mendapat Fasilitasi Diklat Ekspor yaitu sebanyak 70 UKM dengan rincian sebagai berikut:
1. Workshop Pengembangan Produk pada tanggal 25 September 2014 Di Hotel Ratu telah mengikutsertakan sebanyak 40 UKM.
2. Diklat Prosedur Ekspor pada tanggal 26 September 2014 di Hotel Grand Abadi telah mengikutsertakan sebanyak 30 UKM.
h. Identifikasi Produk Ekspor yang pelaksanaannya di 8 daerah Kab/Kota dalam Provinsi Jambi. Buku Produk Unggulan Daerah terdiri dari 3 sektor unggulan yaitu Industri Pengolahan (Crumb Rubber, CPO, CCO, Cold Storage, Frozen Shrimp), Perkebunan (Casiavera, Kopi Robusta, Pinang, Kelapa Biji,
h. Identifikasi Produk Ekspor yang pelaksanaannya di 8 daerah Kab/Kota dalam Provinsi Jambi. Buku Produk Unggulan Daerah terdiri dari 3 sektor unggulan yaitu Industri Pengolahan (Crumb Rubber, CPO, CCO, Cold Storage, Frozen Shrimp), Perkebunan (Casiavera, Kopi Robusta, Pinang, Kelapa Biji,