5 PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
5.1 Tugas Pembantuan yang Diterima 5.1.1 Dasar Hukum
Berdasarkan ketentuan umum pasal 1 Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Tugas Pembantuan (TP) adalah penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat atau dari pemerintah daerah provinsi kepada daerah kabupaten/ kota untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah provinsi. Selanjutnya dalam ketentuan umum pasal 1 Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah disebutkan bahwa dana tugas pembantuan adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh daerah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan TP.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, bahwa dana TP merupakan dana APBN yang
dilaksanakan oleh daerah dan desa mencakup semua penerimaan dan pengeluaran
dalam rangka pelaksanaan TP. Dana TP Provinsi adalah dana yang berasal dari APBD
Provinsi yang dilaksanakan oleh kabupaten, atau kota dan desa yang mencakup semua
penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan tugas pembantuan dari
Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah Kabupaten, atau Kota, dan/atau Desa.
5.1.2 Dana dan Instansi Pemberi Tugas Pembantuan
Tabel 5.1
Dana TP Yang Dikelola SKPD Provinsi Jambi TA. 2014 No SKPD/ Satker K/L Pemberi
Dana TP
Total Dana (Rp.juta)
Realisasi (Rp.juta)
%
1 Dinas Pertanian TP Kementan
41.425,90 39.088,79
94,36 2 Dinas Perkebunan Kementan 21.597,80 20.236,14 93,70 3 Dinas Peternakan
dan Keswan
Kementan 14.333,88 13.755,10 95,96 4 Dinas Kebudayaan
danPariwisata
Kemen. Parekraf 1.500,00 656,67 43,78 5 Dinas Sosnakertran Kemenakertrans 1.595,08 1.179,45 73,94 6
7
Dinas Sosnakertran Dinas Kelautan dan Perikanan
Kemen. Sosial KKP
2.570,33 1.001,65
2.525,59 993,88
98,26 99,22
8 Dinas PU Kemen. PU 32.515,01 32.408,87 99,67
J U M L A H 116.539,65 110.844,49 87,36
Sumber: Bappeda Provinsi Jambi, 2015 (data diolah)
Dana Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Pemerintah Provinsi Jambi melalui SKPD Pemerintah Provinsi Jambi Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp116.539.650.000,00 yang berasal dari Kementerian Pertanian sebesar Rp77.357.580.000,00, Kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif sebesar Rp.1.500.000.000,00, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebesar Rp1.595.080.000,00, Kementerian Sosial sebesar Rp.2.570.330.000,00, Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar Rp.1.001.650.000,- dan Kementerian Pekerjaan Umum sebesar Rp.32.515.010.000,00. Secara keseluruhan realisasi penggunaan dana TP TA. 2014 yang dikelola SKPD/SATKER Provinsi Jambi adalah sebesarRp110.844.490.000.,00 atau 87,36 %.
5.1.3 Satuan Kerja Pelaksana
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi Jambi yang melaksanakan TP
adalah Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Perkebunan, Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, Dinas Kelautan dan Perikanan dan Dinas Pekerjaan Umum.
5.1.4 Program Kegiatan yang diterima dan Pelaksanaannya 5.1.4.1 Dinas Pertanian Tanaman Pangan
1. Program dan Kegiatan yang diterima dan Pelaksanaannya
a. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada Dan Swasembada Berkelanjutan
Penggunaan dana Tugas Pembantuan (TP) Tahun 2014 dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi dilaksanakan untuk empat Kegiatan yaitu:
1). Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia, dengan anggaran sebesar Rp.578.860.000,00 dan realisasi keuangan sebesar Rp.565.683.200,00 atau 97,72% serta realisasi fisik sebesar 100,00%.Output yang diperoleh dari kegiatan ini adalah:
a) Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) komoditas serealia seluas 4.000 Ha dengan anggaran sebesar Rp.326.400.000,00. Realisasi anggaran dalam pencapaian output sebesar Rp.315.630.000,00 atau 96,70% dengan realisasi fisik sebesar 100,00%.
b) Laporan pengelolaan produksi serealia sebanyak 2 laporan dengan anggaran sebesarRp.252.460.000,00. Realisasi anggaran dalam pencapaian output sebesar Rp250.053.200,00 atau 99,05% dengan realisasi fisik sebesar 100,00%.
2). Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan,dengan anggaran sebesar Rp.590.000.000,00.Realisasi keuangan kegiatan ini adalah sebesar Rp.510.000.000,00 atau 86,44% dengan realisasi fisik sebesar 100,00%.Output yang diperoleh dari kegiatan ini adalah:
a) Pemberdayaan penangkar benih tanaman pangan sebanyak 7 (tujuh) unit dengan anggaran sebesar Rp.590.000.000,00. Realisasi anggaran dalam pencapaian output sebesar Rp.510.000.000,00 atau 86,44% dengan realisasi fisik sebesar 100,00%.
3). Penanganan Pasca Panen Tanaman Pangan, dengan anggaran sebesar
Rp.3.120.000.000,00.Realisasi keuangan sebesar Rp.3.103.296.000,00 atau
99,46% dengan realisasi fisik sebesar 100,00%.Output yang diperoleh dari kegiatan ini adalah:
a) Laporan Kegiatan Penanganan Pasca Panen Tanaman Pangan sebanyak 1 Laporan dengan anggaran sebesar Rp.355.000.000,00. Realisasi anggaran dalam pencapaian output sebesar Rp354.970.000,00 atau 99,99% dengan realisasi fisik sebesar 100,00%.
b) Jumlah Kelompok Tani Yang Mendapatkan Bantuan Sarana Pasca Panen Tanaman
Pangan sebanyak30 Kelompok dengan anggaran sebesar Rp.2.765.000.000,00. Realisasi anggaran dalam pencapaian output sebesar
Rp2.748.326,00 atau 99,40% dengan realisasi fisik sebesar 100,00%.
4). Dukungan Manajemen Dan Teknis Lainnya Ditjen Tanaman Pangan,dengan
anggaran sebesar Rp.80.000.000,00.Realisasi keuangan sebesar Rp.80.000.000,00 atau 100,00% dengan realisasi fisik sebesar 100,00%.Output
yang diperoleh dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
a) Rancangan Program, Kegiatan Dan Rencana Kerja Tanaman Pangan sebanyak 2 Rancangan dengan anggaran sebesar Rp.26.900.000,00. Realisasi anggaran dalam pencapaian output sebesar Rp.26.900.000,00 atau 100,00% dengan realisasi fisik sebesar 100,00%.
b) Dokumen Perencanaan Kegiatan/Anggaran Tanaman Pangan sebanyak 1 (satu) dokumen dengan anggaran sebesar Rp.1.140.000,00. Realisasi anggaran dalam pencapaian output sebesarRp1.140.000,00 atau 100,00% dengan realisasi fisik sebesar 100,00%.
c) Administrasi Pelaksanaan Kegiatan Manajemen Tanaman Pangan selama 12 (dua belas) bulan dengan anggaran sebesar Rp.39.600.000,00. Realisasi anggaran dalam pencapaian output sebesar Rp.39.600.000,00 atau 100,00% dengan realisasi fisik sebesar 100,00%.
d) Laporan Pelaksanaan Manajemen Tanaman Pangan sebanyak 1 (satu) laporan
dengan anggaran sebesar Rp.12.360.000,00. Realisasi anggaran dalam pencapaian
output sebesar Rp.12.360.000,00 atau 100,00% dengan realisasi fisik sebesar 100,00%.
b. Program Penyediaan Dan Pengembangan Prasarana Dan Sarana Pertanian Penggunaan dana Tugas Pembantuan (TP) Tahun 2014 dari Direktorat Jenderal Sarana Prasarana Kementerian Pertanian RI oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi dilaksanakan untuk 6 (enam) kegiatan yaitu:
1). Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian,dengananggaran sebesar Rp.10.580.000.000,00.Realisasi kegiatan ini adalah sebesar Rp.9.868.167.000,00
atau 93,27% dengan realisasi fisik sebesar 90,55%.Output yang diperoleh dari kegiatan ini adalah:
a) Pengembangan Jaringan Irigasi seluas 9.300 Ha dengan anggaran sebesar
Rp9.300.000.000,00. Realisasi anggaran dalam pencapaian output sebesar Rp8.561.000.000,00 atau 92,37% dengan realisasi fisik sebesar 87,35%.
b) Pemberdayaan Kelembagaan sebanyak 16 (enam belas) unit dengan anggaran sebesarRp.1.280.000.000,00. Realisasi anggaran dalam pencapaian output sebesar Rp1.264.197.000,00 atau 98,77% dengan realisasi fisik sebesar 93,75%.
2). Perluasan Areal Dan Pengelolaan Lahan Pertanian,dengan anggaran sebesar Rp.19.878.400.000,00.Realisasi keuangan kegiatan iniadalah sebesar Rp.18.837.120.000,00 atau 94,76% dengan realisasi fisik sebesar 85,49%.Output yang diperoleh dari kegiatan ini adalah:
a) Pengembangan Optimasi Lahan seluas 1.250 Ha dengan anggaran sebesar Rp.2.625.000.000,00. Realisasi anggaran dalam pencapaian output sebesar Rp.2.569.170.000,00 atau 97,87% dengan realisasi fisik sebesar 88,92%.
b) Pengembangan SRI (System of Rice Intensification) seluas 350 Ha dengan
anggaran sebesarRp735.000.000,00. Realisasi anggaran dalam pencapaian output
sebesar Rp.714.950.000,00 atau 97,27% dengan realisasi fisik sebesar 84,57%.
c) Pra/Pasca Sertifikasi Lahan Pertanian sebanyak 4 (empat) paket dengan anggaran sebesar Rp40.000.000,00. Realisasi anggaran dalam pencapaian output sebesar Rp40.000.000,00 atau 100,00% dengan realisasi fisik sebesar 100,00%.
d) Perluasan Sawah seluas 1.393 Ha dengan anggaran sebesar Rp.15.548.400.000,00.
Realisasi anggaran dalam pencapaian output sebesar Rp.15.516.610,00 atau 99,80% dengan realisasi fisik sebesar 89,44%.
e) Perluasan Areal Holtikultura/Perkebunan/Peternakan seluas 130 Ha dengan anggaran sebesar Rp.910.000.000,00. Realisasi anggaran dalam pencapaian output sebesar Rp.15.210.000,00 atau 76,05% dengan realisasi fisik sebesar 100,00%.
f) Layanan Perkantoran selama 12 (dua belas) bulan dengan anggaran sebesar Rp20.000.000,00. Realisasi anggaran dalam pencapaian output sebesar Rp15.210.000,00 atau 76,05% dengan realisasi fisik sebesar 50,00%.
3). Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian, dengan anggaran sebesar Rp.200.000.000,00.Realisasi kegiatan ini sebesar Rp.144.724.598,00 atau 72,36% dan realisasi fisik sebesar 85,49%.Output yang diperoleh dari kegiatan ini adalah:
a) Operasional Pengembangan, Pengawasan, Dan Kelembagaan Alsintan sebanyak 5 paket dengan anggaran sebesar Rp200.000.000,00. Realisasi anggaran dalam pencapaian output sebesarRp.144.724.598,00 atau 72,36% dengan realisasi fisik sebesar 72,38%.
4). Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian,dengan anggaran sebesar Rp.727.000.000,00.Realisasi keuangan adalah sebesar Rp.683.063.000,00 atau 93,96% dengan realisasi fisik sebesar 72,38%.Output yang diperoleh dari kegiatan ini adalah:
a) Proses manajemen dan administrasi perkantoran selama 12 (dua belas) bulan
layanan dengan anggaran sebesar Rp.727.000.000,00. Realisasi anggaran dalam
pencapaian output sebesar Rp.683.063.000,00 atau 93,96% dengan realisasi fisik sebesar 93,96%.
5). Fasilitas Pupuk dan Pestisida, dengan anggaran sebesar Rp.2.596.160.000,00 dan realisasi kegiatan tersebut sebesar Rp.2.326.051.950,00 atau 89,60% dengan realisasi fisik sebesar 81,63%.Output yang diperoleh dari kegiatan ini adalah:
a) Pendampingan Penyaluran Pupuk sebanyak 11 (sebelas) paket dengan anggaran sebesarRp.1.970.360.000,00. Realisasi anggaran dalam pencapaian output sebesar Rp1.843.222.750,00 atau 93,55% dengan realisasi fisik sebesar 93,29%.
b) Penguatan Komisi Pengawas Pupuk Pestisida (KP3) sebanyak 11 (sebelas) paket dengan anggaran sebesar Rp520.000.000,00. Realisasi anggaran dalam pencapaian output sebesar Rp405.210.000,00 atau 77,93% dengan realisasi fisik sebesar 72,74%.
c) Pemberdayaan PPNS Pupuk Dan Pestisida sebanyak 2 (dua) paket dengan anggaran sebesar Rp105.800.000,00. Realisasi anggaran dalam pencapaian output sebesar Rp77.619.200,00 atau 73,36% dengan realisasi fisik sebesar 78,86%.
6). Pelayanan Pembiayaan Pertanian Dan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (Puap),dengan anggaran sebesar Rp.250.000.000,00.Realisasi kegiatan tersebut adalah sebesar Rp236.925.400,00 atau 94,77% dengan realisasi fisik sebesar 94,77%.Output yang diperoleh dari kegiatan ini adalah:
a) Pembiayaan Operasional PUAP sebanyak 10 (sepuluh) paket dengan anggaran sebesar Rp.250.000.000,00. Realisasi anggaran dalam pencapaian output sebesar Rp.236.925.400,00 atau 94,77% dengan realisasi fisik sebesar 94,77%.
C. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran Dan Ekspor Hasil Pertanian
Penggunaan dana Tugas Pembantuan (TP) dari Direktorat Jenderal
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Kementerian Pertanian RI oleh
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi dilaksanakan untuk 2 (dua) kegiatan yaitu:
1). Pengembangan Pemasaran Domestik, dengan anggaran sebesar Rp.300.000.000,00. Realisasi keuangan kegiatan ini adalah sebesar
Rp.291.597.000,00 atau 97,20% dengan realisasi fisik sebesar 100,00%.Output yang diperoleh dari kegiatan ini adalah:
a) Optimalisasi Sarana dan Kelembagaan Pasar Domestik sebanyak 2 (dua) unit dengan anggaran sebesar Rp.300.000.000,00. Realisasi anggaran dalam pencapaian output sebesar Rp.291.597.000,00 atau 97,20% dengan realisasi fisik sebesar 100,00%.
2). Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian, dengan anggaran sebesar Rp.2.525.480.000,00.Realisasi kegiatan ini adalah sebesar Rp.2.468.373.840,00
atau 97,74% dengan realisasi fisik sebesar 100,00%.Output yang diperoleh dari kegiatan ini adalah:
a) Pengadaan Unit usaha pengolahan hasil tanaman pangan sebanyak 8 (delapan) unit dengan anggaran sebesar Rp1.500.000.000,00. Realisasi anggaran dalam pencapaian output sebesar Rp.1.470.450.000,00 atau 98,03% dengan realisasi fisik sebesar 100,00%.
b) Pengadaan Unit usaha pengolahan hasil hortikultura sebanyak 3 (tiga) unit dengan anggaran sebesar Rp950.000.000,00. Realisasi anggaran dalam pencapaian output sebesar Rp.932.119.640,00 atau 98,12% dengan realisasi fisik sebesar 100,00%.
c) Pembuatan Laporan Kegiatan dan Pembinaan sebanyak 1 (satu) laporan dengan
anggaran sebesar Rp.75.480.000,00. Realisasi anggaran dalam pencapaian output
sebesar Rp.65.759.600,00 atau 87,12% dengan realisasi fisik sebesar 100,00%.
2. Sumber dan Jumlah Anggaran
Tabel 5.2
Dana TP Yang Dikelola SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi TA. 2014
No Eselon I K/L Pemberi
Dana TP
Total Dana (RP.000)
Realisasi
(Rp.000) (%) 1. Ditjen Tanaman
Pangan
Kementan 4.368.860 4.258.979,2 97,48
2. Ditjen PPHP Kementan 2.825.480 2.759.970,84 97,68
3. Ditjen PSP Kementan 34.231.560 32.069.839,3 93,69
J u m l a h 41.425.900 39.088.789,34 94,36
Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi, 2015 (data diolah)
Dana Tugas Pembantuan yang dikelola oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi Tahun Anggaran 2014 bersumber dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia dengan jumlah anggaran sebesar Rp.41.425.900.000,00 dengan rincian sebagaimana tabel di atas. Secara keseluruhan realisasi penggunaan dana TP TA. 2014 yang dikelola SKPD/SATKER Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi adalah sebesarRp39.088.789.340,00atau 94,36%, dan realisasi fisik sebesar 95,49%.
3. Permasalahan dan Solusi Permasalahan
- SK Penunjukan Pejabat Penanggung Jawab Program dan Pejabat Teknis agak terlambat, sehingga pelaksanaan kegiatan pokok dan pendukung belum sesuai jadwal dan berakibat padapenumpukan kegiatan pada triwulan III dan IV.
- Revisi akun danself blocking pada RKAKL/DIPA-Online menyebabkan proses revisi terhambat, ditambah dengan adanya penghematan 10% akibat kenaikan BBM sehingga pencapaian sasaran output dan outcome cukup terganggu.
- Belum sesuainya jadwal pengadaan dengan jadwal tanam petani, sehingga
jadwal pertanaman bergeser sebagai akibat proses pengadaan oleh pihak
- Standarisasi Harga Barang yang belum sesuai untuk belanja bahan pada pengadaan benih dan pupuk, sehingga beberapa komponen pengadaan harus dikembalikan.
- Droping benih bersubsidi yang tidak sesuai dengan jadwal tanam sehingga terjadi pergeseran waktu tanam bahkan ada yang tidak di tanam.Hal ini menyebabkan luas tanam menurun dan selanjutnya berdampak pada penurunan produksi.
- Alokasi pupuk bersubsidi tidak sesuai dengan waktu tanam sehingga pemenuhan kebutuhan untuk peningkatan produksi belum tercapai.
- Jaringan irigasi yang belum sesuai dengan luas areal penanaman sehingga kebutuhan air untuk meningkatkan produksi belum sepenuhnya tercukupi.
Solusi
- Diharapkan kedepan DPA – SKPD dapat diterima akhir bulan Desember atau awal Januari tahun berjalan.
- Percepatan proses revisi akun dan revisi DIPA dengan intensif melakukan koordinasi dan konsultasi dengan DJPB, KPPN dan Eselon I Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
- Percepatan Proses pengadaan agar sesuai dengan jadwal tanam yang telah ditetapkan oleh kelompok tani.
- Perbaikan perhitungan standar harga barang dan melakukan survey pasar sesuai harga yang berlaku.
- Percepatan pengeluaran regulasi kebijakan penggunaan pupuk bersubsidi.
- Perbaikan koordinasi dengan pihak terkait serta percepatan proses pengajuan kebutuhan pupuk.
- Koordinasi dengan pihak terkait (PU dan Bappeda) dalam rangka
rehabilitasi jaringan irigasi yang tersedia dan rencana pembangunan
jaringan irigasi untuk areal sawah yang belum ada, serta rencana design
pengembangan sawah sesuai kewenangan.
5.1.4.2 Dinas Perkebunan
1. Program/Kegiatan yang diterima dan Pelaksanaannya
Program yang dilaksanakan adalah Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu tanaman Perkebunan Berkelanjutan, dengan kegiatan – kegiatan sebagai berikut:
- Peningkatan Produksi, Produkstivitas dan mutu Tanaman Semusim - Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman tahunan - Pengembangan Penanganan Pasca panen Komoditas Perkebunan - Dukungan Perlindungan Perkebunan
- Dukungan manajemen dan Dukungan Teknis lainnya Ditjen Perkebunan 2. Sumber dan Jumlah Anggaran
Dana Tugas Pembantuan yang diterima oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jambi bersumber dari Kementerian Pertanian dengan total anggaran sebesar Rp.1.561.000.000,00.
3. Permasalahan dan Solusi
Dalam pelaksanaan tugas pembantuan ini tidak ditemukan permasalahan.
5.1.4.3 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan 1. Program/Kegiatan yang diterima dan Pelaksanaannya
Keseluruhan Program dan Kegiatan yang bersumber dari Dana TP yang Diterima/Dikelola oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jambi yang diberikan kepada Kabupaten/Kota.
2. Sumber dan Jumlah Anggaran
Anggaran Tugas Pembantuan (TP) yang dikelola oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jambi Tahun 2014 bersumber dari:
1. Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) – Kementerian Pertanian, Jakarta.
2. Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) – Kementerian Pertanian, Jakarta.
3. Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) – Kementerian Pertanian, Jakarta.
Adapun Total jumlah anggaran yang diterima adalah sebesar
4. Permasalahan dan Solusi
Keseluruhan Program dan Kegiatan dapat dilaksanakan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jambi dan tidak ditemukan permasalahan dalam pelaksanaannya.
5.1.4.4 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1. Program dan Kegiatan yang diterima dan Pelaksanaannya
Program yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah:
- Program Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (TP dari Kementerian Sosial), dengan kegiatan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT). Dalam pelaksanaannya program ini terlaksana 100% dengan realisasi anggaran sebesar 93,48%
- Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi (TP dati Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi), dengan kegiatan – kegiatan sebagai berikut:
a. Pembangunan permukiman dan Infrastruktur Kawasan Transmigrasi b. Penyediaan Tanah Transmigrasi
c. Dukungan Teknis dan Manajemen Ditjen P2Ktrans Dalam pelaksanaannya program ini terealisasi sebesar 75,29%.
- Program pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi (TP dati Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi), dengan kegiatan – kegiatan sebagai berikut:
a. Peningkatan kapasitas Sumber daya Manusia dan Masyarakat di Kawasan Transmigrasi
b. Penyerasian Lingkungan di Kawasan transmigrasi
c. Perencanan teknis Pengembangan Masyarakat dan Kawasan transmigrasi d. Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen P2MKT
Dalam pelaksanaannya program ini terealisasi sebesar 72,18%.
5.1.4.5 Dinas Kelautan dan Perikanan
1. Program dan Kegiatan yang diterima dan Pelaksanaannya
a. Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap
Tabel 5.3
Pelaksanaan Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap TA. 2014
No Program dan Kegiatan
Alokasi Anggaran (Rp000)
Realisasi Rp.
(000)
Keuangan (%)
Fisik (%) I.
1.
a.
Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap
Pembinaan dan pengembangan kapal perikanan,alat penangkap ikan dan pengawakan kapal perikanan
Pembangunan kapal perikanan > 30 GT Beserta Alat Tangkap
ket:
adanya penghematan anggaran sehingga 4 unit kapal dibatalkan pembangunannya, sehingga telah dilakukan revisi RKA-K/L untuk melanjutkan kegiatan yang tersisa
27.066 27.066
27.066
27.066 27.066
27.066
100,00 100,00
100,00
100,00 100,00
100,00
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Jambi, 2015
b. Program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya
Tabel 5.4Pelaksanaan Program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya TA. 2014
No Program dan Kegiatan
Alokasi Anggaran (Rp000)
Realisasi
Rp.(000) Keuanga n (%)
Fisik(%) I.
1.
a.
b.
2.
a.
b.
Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Pengembangan sistem perbenihan ikan Penyediaan sarana produksi induk (mendukung industrialisasi) Penyediaan sarana produksi
benihPengembangan sistem prasarana dan sarana pembudidayaan ikan
Peningkatan fasilitas prasarana dan sarana perikanan budidaya
Pengembangan dan rehabilitasi UPTD Perbenihan provinsi
556.355 447.205 422.200
25.005 109.150 7.650 101.500
553.688 444.913 420.621
24.291 108.775 7.650 101.125
99,52 97,09 99,63
97,15 99,66 100 99,63
100 100 100
100 100 100 100
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Jambi, 2015 c. Program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan
Tabel 5.5
Pelaksanaan Program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan TA. 2014
No Program dan Kegiatan
Alokasi Anggaran (Rp000)
Realisasi Rp.
(000)
Keuangan (%)
Fisik (%) I.
1.
a.
2.
a.
3.
a.
Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan Fasilitasi pengembangan industri
pengolahan hasil perikanan
Fasilitasi sarana dan prasarana industri pengolahan hasil perikanan
Fasilitasi pengembangan produk hasil perikanan non konsumsi
Fasilitasi pembinaan dan pendampingan sarana dan prasarana produk perikanan non konsumsi
Peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Ditjen P2HP
Perencanaan dan pelaporan kegiatan dan anggaran
418.220 270.000 270.000 100.000 100.000
48.220
48.220
413.119 269.623 269.623 96.170 96.170
47.326
47.326
98,78 99,86 99,86 96,17 96,17
98,15
98,15
100 100 100 100 100
100
100
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Jambi, 2015
2. Sumber dan Jumlah Anggaran
Dana Tugas Pembantuan yang diterima oleh Dinas Kelautan dan Perikanan bersumber dari Kementerian Kelautan dan Perikanan sejumlah Rp.1.001.641.000,00 dengan rincian sebagai berikut:
a. Sumber dana: DIPA APBN tugas pembantuan satker (109131) ; Jumlah Anggaran:Rp27.066.000,-
b. Sumber dana: DIPA APBN tugas pembantuan satker (109132) ; Jumlah Anggaran:Rp556.355.000,-
c. Sumber dana: DIPA APBN tugas pembantuan satker (109133) ; Jumlah Anggaran:Rp418.220.000,-
3. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang muncul terkait dengan penghematan anggaran DIPA APBN tugas pembantuan pada Satker DKP (03), sehingga pembangunan kapal perikanan > 30 GT beserta alat tangkap sebanyak 4 unit dibatalkan pembangunannya, kecuali biaya jasa konsultan perencanaan pembangunannya. Solusi yang dilakukan adalah dengan melakukan revisi RKA-K/L dan melanjutkan kegiatan yang tersisa.
5.1.4.6 Dinas Pekerjaan Umum
1. Program dan Kegiatan yang diterima dan Pelaksanaannya Program yang dilaksanakan adalah:
a. Program Penyelenggaraan Jalan
Kegiatan yang dilaksanakan adalahPelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional dengan pagu anggaran sebesar Rp.27.150.310.000,00 dan terealisasi sebesar Rp.27.044.860.000,00 atau 99,61%
b. Program Pengelolaan Sumber Daya Air
Program ini mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp.5.364.700.000,00 dan terealisasi sebesar Rp.5.364.010.000,00 atau sebesar 99,99%. Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah:
- kegiatan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan
jaringan pengairan lainnya
2. Sumber dan Jumlah Anggaran
Dana Tugas Pembantuan pada satker Dinas Pekerjaan Umum ini bersumber dari Kementerian Pekerjaan Umum dengan total anggaran sebesar Rp.32.515.010.000,00 dan terealisasi sebesar Rp.32.408.870.000,00 atau 99, 67%.
3. Permasalahan dan Solusi
Dalam pelaksanaan Tugas Pembantuan ini tidak ditemukan permasalahan.
5.2 Dana Dekonsentrasi yang Diterima
5.2.1 Dana dan Instansi Pemberi Dana Dekonsentrasi
Dana Dekonsentrasi yang diberikan kepada Pemerintah Provinsi Jambi melalui
SKPD Pemerintah Provinsi Jambi Tahun Anggaran 2014 adalah
sebesarRp191.065.500.000,00yang berasal dari Kementerian Dalam Negeri, Badan
Koordinasi Penanaman Modal, Bappenas, Kementerian Pertanian, Kementerian
Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Tenaga dan Transmigrasi,
Kementerian Sosial, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pariwisata dan
ekonomi Kreatif, Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Pekerjaan Umum,
Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pemuda dan
olahraga dan Arsip Nasional Republik Indonesia. Secara keseluruhan realisasi
penggunaan dana Dekonsentrasi TA. 2014 yang dikelola SKPD/SATKER Provinsi Jambi
adalah sebesarRp169.296.860.000,00atau 88,61%.
Tabel 5.6
Dana Dekonsentrasi Yang Dikelola SKPD Provinsi Jambi TA. 2014 No SKPD/ Satker K/L Pemberi
Dana Dekon
Total Dana (Rp.juta)
Realisasi (Rp.juta)
%
1 Badan Penanaman Modal Daerah dan PPT
- Kemendagri 500,00 387,76 77,55
- BKPM 500,00 402,46 80,49
2 Satpol PP Kemendagri 442,58 428,40 96,80
3 Setda Provinsi Jambi Kemendagri 2.640,21 1.692,77 64,11 4 Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Prov. Jambi
Kemendagri 960,00 863,22 89,92
5 Bappeda Prov. Jambi - Kemendagri 2.008,63 1.632,43 81,27 - Bappenas 931,29 825,03 88,59 6 Badan Diklat Prov.
Jambi
Kemendagri 200,00 176,28 88,14
7 Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan PP Prov. Jambi
Kemendagri 18.669,95 15.558,39 78,56
8 Dinas Pertanian TP Kementan 12.390,84 12.047,36 97,23 9 Badan Ketahanan
Pangan
Kementan 4.019,34 3.867,97 96,23
10 Dinas Perkebunan Kementan 4.196,67 3.855,95 91,88
11 Dinas Peternakan dan Keswan
Kementan 5.486,56 5.246,10 95,62
12 Sekretariat Bakorluh - Kementan 13.049,76 12.024,43 92,14
- Kemenhut 407,99 353,81 86,72
- KKP 685,24 662,77 96,72
13 Dinas Pendidikan Kemendibud 41.442,97 36.478,71 88,02 14 Dinas Kesehatan Kemenkes 21.413,35 19.290,87 90,09 15 Dinas Sosnakertrans - Kemen.
nakertrans
5.814,13 5.089,78 87,54 - Kemensos 15.851,44 14.530,20 91,66 16 Dinas Kehutanan Kemenhut 2.448,40 2.159,16 88,19 17 UPTD Balai
Inventarisasi dan Pemetaan Hutan Jambi
Kemenhut 937,82 679,97 72,51
18 Dinas Kelautan dan Perikanan
KKP 7.079,44 6.333,77 89,47
19 Dinas PU Kemen. PU 5.199,20 4.198,40 80,75
No SKPD/ Satker K/L Pemberi Dana Dekon
Total Dana (Rp.juta)
Realisasi (Rp.juta)
%
21 BLHD Kemen LH 3.700,00 2.601,85 70,32
22 Dinas Koperasi dan
UMKM Kemen. Kop dan
UMKM
3.827,05 3.525,18 92,11
23 Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah
Arsip Nasional RI 336,79 332,98 98,87
24 Dinas Perindag - Kemendag 3.045,69 2.767,81 90,88
- Kemenperin 2.500,00 2.130,96 85,24
25 Dinas ESDM Kemen. ESDM 1.311,198 1.262,47 96,80
26 Dispora Kemenpora 8.568,998 7.402,70 86,39
J U M L A H 191.065,5 169.296,86 88,61
Sumber: Bappeda Provinsi Jambi, 2015 (data diolah)
5.2.2 Satuan Kerja Pelaksana
A. Satuan Polisi Pamong Praja
1. Program/ Kegiatan yang diterima dan Pelaksanaannya
Program yang dilaksanakan adalah Program penguatan Penyelenggaraan Pemerintahan Umum, dengan kegiatan Pembinaan Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat. Program ini telah menyerap anggaran sebesar 96,80% dari seluruh total anggaran.
2. Sumber dan Jumlah Anggaran
Dana dekonsentrasi ini bersumber dari Kementerian dalam Negeri dengan total anggaran sebesar Rp.442.580.000,00.
3. Permasalahan dan Solusi
Dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak ditemukan permasalahan dan kegiatan dapat diselesaikan 100%.
B. Sekretariat Daerah Provinsi Jambi
1. Program/ Kegiatan yang diterima dan Pelaksanaannya a. Program Penataan Administrasi Kependudukan
Realisasi program ini adalah sebesar 45,28%, dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
- Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Pagu anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp.234.656.000,00 dan terserap sebesar Rp167.096.300,- atau 71,21 %.
- Kegiatan Pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan (SAK) Terpadu.
Pagu anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp1.054.422.000, dan terserap sebesar Rp416.653.400,- atau 39,51 %
b. Program Penguatan Penyelenggaraan Pemerintahan Umum - Kegiatan Fasilitasi Koordinasi Pimpinan Daerah
Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 27 November 2014 di Aula Lembaga Adat Melayu Jambi yang dibuka langsung oleh Menteri Dalam Negeri.
Melalui kegiatan ini maka terwujud koordinasi, pembinaan dan pengawasan terhadap ketentraman dan ketertiban di kab/kota
- Kegiatan Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintahan Umum di Wilayah Provinsi
Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 17 s.d 19 September 2014 di Hotel Abadi Jambi dengan mengangkat isu-isu terkait penyelenggaraan pemerintahan umum dan penyelenggaraan otonomi daerah serta penyelenggaraan tugas instansi vertikal di wilayah provinsi.
- Kegiatan Kesekretariatan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi
Rapat Koordinasi Kesekretariatan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah telah dilaksanakan tanggal 11 s.d 12 November 2014 di hotel Abadi Jambi, sedangkan Rapat Koordinasi Kelompok Kerja telah dilaksanakan beberapa kali di kantor Gubernur Jambi.
c. Program Pengembangan dan Penataan Wilayah Administrasi dan Perbatasan
- Kegiatan Pembinaan dan Pembakuan Nama-nama Rupa bumi Unsur Alami
Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 8 s.d 12 September 2014 di Hotel
Abadi Jambi dan diikuti oleh seluruh camat di Provinsi Jambi.
- Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi dan Sosialisasi Penegasan Batas Daerah Antar Provinsi dan Antar Kabupaten/Kota
Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu pada tanggal 5 s.d 7 Mei 2014 dan tanggal 13 s.d 15 Oktober 2014.
2. Sumber dan Jumlah Anggaran
Dana Dekonsentrasi pada Sekretariat Daerah Provinsi Jambi ini bersumber dari Kementerian Dalam Negeri sebesar Rp.2.640.210.000,00.
3. Permasalahan dan Solusi Permasalahan
1) Waktu pelaksanaan yang sangat mendesak, dalam hal ini DIPA Revisi APBN- P baru disahkan pada tanggal 25 September 2014.
2) Besarnya penambahan dana APBN-P dengan rasio hampir 5 kali lipat dibandingkan dana APBN murni sangat mempengaruhi persentase realisasi, yaitu sebelum adanya penambahan dana tersebut realisasi anggaran telah mencapai 61.93 % per bulan September 2014 dengan pagu awal Rp234.656.000, dan pada bulan Oktober turun menjadi 13,97 %.
3) Ada beberapa kegiatan di Satker yang membutuhkan koordinasi dengan Ditjen Dukcapil sehingga jadwal pelaksanaan harus menyesuaikan.
4) Adanya Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI No. 11 Tahun 2014 tentang Pembatasan Kegiatan Pertemuan/Rapat di Luar Kantor, menyebabkan beberapa kegiatan yang pada awalnya di DIPA telah dialokasikan untuk dilaksanakan diluar kantor, maka harus direncanakan ulang dengan beberapa penyesuaian dokumen anggaran dan jadwal pelaksanan, dikarenakan waktu yang sangat mendesak di akhir tahun sehingga tidak bisa terlaksana.
5) Adanya beberapa aplikasi baru pada Ditjen Perbendaharaan pada
pertengahan tahun anggaran membuat Satker membutuhkan waktu sedikit
lama untuk mempelajarinya
6) Adanya surat edaran Menpan yang tidak memperbolehkan kegiatan rapat diselenggarakan di hotel, beberapa rapat tidak bisa diselenggarakan di hotel mengakibatkan anggaran tidak bisa digunakan dan menjadi Silpa.
Solusi
1. Rapat tetap dilaksanakan namun tidak dilaksanakan di hotel:
C. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
1. Program dan Kegiatan yang diterima dan Pelaksanaannya
Dana Dekonsentrasi yang diterima oleh BPBD Provinsi Jambi pada Tahun 2014 digunakan untuk pelaksanaan Program Peningkatan Profesionalisme Aparat Pemerintah Daerah, dengan kegiatan:
1. Rapat Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Aparat Pemerintah Daerah Dalam Usaha Pengurangan Resiko Bencana.
2. Rapat Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Daerah dan Pembentukan Kelembagaan Zoonosis
3. Rapat Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Daerah Dalam Pencegahan Penanggulangan Bahaya Kebakaran
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dicapai yaitu:
- Meningkatnya kapasitas aparatur Pemerintah Kab/Kota dalam upaya pengurangan resiko bencana.
- Terbentuknya kelembagaan Zoonosis diKab/Kota dan - Upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran.
2. Sumber dan Jumlah Anggaran
Dana dekonsentrasi ini bersumber dari APBN Kementerian Dalam Negeri Cq. Ditjen Pemerintahan Umum dengan jumlah dana sebesar Rp.960.000.000,00.
Dana tersebut telahterealisasi sebesar Rp.824.000.000,00atau 82% dan realisasi
fisik sebesar 100%.
Permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan adalahbelum semua BPBD Kabupaten/Kota menyusun rencana kontijensi sesuai dengan ancaman prioritas penanggulangan bencana diwilayah kabupaten/kota masing-masing.
Solusi:Kegiatan rencana kontijensi diwilayah kabupaten/kota tersenut dianggarkan pada APBD Kabupaten/Kota.
D. Bappeda
1. Program dan Kegiatan yang diterima dan Pelaksanaannya
Program yang dilaksanakan oleh Bappeda adalah sebagai berikut:
a. Dekonsentrasi yang berasal dari Kementerian Dalam Negeri:
- Program Bina Pembangunan Daerah dengan kegiatan – kegiatan sebagai berikut:
Fasilitasi Pengembangan Wilayah Terpadu
Fasilitasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Bina Bangda.
Program ini terealisasi sebesar 100% secara fisik dan menyerap anggaran sebesar sebesar 81,27%.
b. Dekonsentrasi yang berasal dari Bappenas:
- Program Perencanaan Pembangunan Nasional, dengan kegiatan Perencanaan Pembangunan Nasional Lintas Bidang. Program ini terealisasi sebesar 100% dan menyerap anggaran sebesar 88,59%.
2. Sumber dan Jumlah Anggaran
Dekonsentrasi yang dilaksanakan oleh Bappeda Provinsi Jambi
bersumber dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional /
Bappenas dengan jumlah anggaran sebesar Rp.931.290.000,00 Dan
Kementerian Dalam Negeri dengan jumlah anggaran sebesar
Rp.2.008.632.000,00.
3. Permasalahan dan Solusi
Dalam pelaksanaan kegiatan dekonsentrasi ini tidak ditemukan permasalahan.
E. Badan Pendidikan dan Latihan Daerah
1. Program dan Kegiatan yang diterima dan Pelaksanaannya
Sesuai dengan Daftar Isian Pelaksana Anggaran Dekonsentrasi yang diterima pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jambi, adalah untuk pelaksanaan Program Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Aparatur melalui pelaksanaan kegiatan:
a. Penyusunan Analisis Kebutuhan Diklat
b. Rapat Koordinasi Pembinaan Program Kediklatan 2. Sumber dan Jumlah Anggaran
Dana dekonsentrasi ini bersumber dari Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Dalam Negeri sebesar Rp.200.000.000,00.
3. Permasalahan dan Solusi
Secara umum program dan kegiatan yang didanai dengan anggaran dekonsentrasi pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi dapat terlaksana, walaupun terlambat. Permasalahan yang mengakibatkan terlambatnya pelaksanaan kegiatan tersebut adalah sejalan dengan terjadinya rotasi/mutasi pejabat dan staf yang ada pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jambi, sehingga berkonsekuensi terhadap diperlukannya penataan dan pemahaman terhadap tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
F. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan 1. Program dan Kegiatan yang diterima dan Pelaksanaannya
Program yang dilaksanakan adalah Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa dengan kegiatan sebagai berikut:
- peningkatan Kapasitas kelembangaan dan Pelatihan Masyarakat.
- Peningkatan Kemandirian Masyarakat Perdesaan(PNPM)
2. Sumber dan Jumlah Anggaran
Dana Dekonsentrasi ini bersumber dari Kementerian Dalam Negeri dengan jumlah Rp18.669.950.000,00.
3. Permasalahan dan Solusi
Secara umum permasalahan yang timbul berkaitan dengan mekanisme administrasi/ Dasar hukum penyelenggaraan sehingga penyerapan dana menjadi kecil. Oleh karena itu Kementerian Dalam Negeri hendaknya dapat memberikan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan yang jelas.
G. Dinas Pertanian Tanaman Pangan
1. Program dan Kegiatan yang diterima dan Pelaksanaannya a. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada Dan Swasembada Berkelanjutan
Program ini memiliki 6 (enam) Kegiatan yaitu:
1). Pengelolaan Produksi Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi- Umbian.Anggaran untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp.400.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp.399.819.800,00 atau 99,95%. Realisasi fisik sebesar 100,00% denganoutput yang diperoleh yaitu:
a) Pembuatan laporan pengelolaan produksi aneka kacang dan umbi sebanyak 3 Laporan.
2). Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia, dengan anggaran sebesar
Rp.668.775.000,00 dan terealisasi sebesar Rp.668.745.000,00 atau 100,00%.Realisasi fisik sebesar 100,00% dengan
output yang diperoleh yaitu:
a) Pembuatan laporan pengelolaan produksi serealia sebanyak 4 Laporan.
3). Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan.Anggaran
untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp.590.000.000,00 dengan
realisasisebesar Rp.510.000.000,00 atau 86,44%. Realisasi fisik kegiatan sebesar 100,00% denganoutput yaitu:
a. Pembuatan Laporan kegiatan perbenihan sebanyak 2 Laporan.
b. Lamanya Proses Administrasi Kegiatan BBI selama 12 Bulan.
c. Pembuatan Rancangan pengembangan perbenihan (BBI) sebanyak 1 rancangan.
d. Perbanyakan benih sumber tanaman pangan (BBI) seluas 16 Ha.
e. Pengadaan Sarana prasarana, peralatan dan inventaris kantor BBI sebanyak 2 Unit.
f. Lamanya proses administrasi kegiatan BPSBTPH selama 12 Bulan.
g. Pembuatan Rancangan pengembangan perbenihan (BPSBTPH) sebanyak 1 rancangan.
h. Jumlah hasil penilaian varietas (BPSBTPH) sebanyak 4 unit.
i. Jumlah hasil pengawasan peredaran benih (BPSBTPH) sebanyak 11 unit.
j. Luas lahan penangkaran benih hasil sertifikasi benih tanaman pangan (BPSBTPH) 1.350 Ha.
k. Pembuatan laporan kegiatan perbenihan (BPSBTPH) sebanyak 3 laporan.
l. Pengadaan sarana prasarana, peralatan laboratorium (BPSBTPH) sebanyak 8 unit.
4). Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan Dari Gangguan OPT dan DPI, dengananggaran sebesar Rp.2.167.578.000,00 dan realisasi sebesar Rp.2.158.981.400,00 atau 99,60%.Realisasi fisik sebesar 100,00%
denganoutput yang diperoleh dari yaitu:
a. Jumlah pembuatan pedoman perlindungan tanaman pangan sebanyak 1 Pedoman.
b. Pembuatan database perlindungan tanaman pangan sebanyak 2 database.
c. Pembuatan bahan informasi perlindungan tanaman pangan (PHT,
OPT dan DPI) sebanyak 1 Bahan.
d. Frekuensi pelaksanaan gerakan pengendalian opt tanaman pangan sebanyak 3 kali.
e. Melaksanakan penilaian POPT-PHP, LPHP/LAH, Kelompok Tani Berprestasi sebanyak 1 kali.
f. Lamanya proses administrasi pelaksana kegiatan perlindungan tanaman pangan selama 12 bulan.
g. Melaksanakan Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) sebanyak 500 orang.
h. Melaksanakan Sekolah Lapangan Iklim (SLI) sebanyak 75 orang.
i. Jumlah pengadaan alat operasional Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit/Laboratorium Agens Hayati (LPHP/LAH) sesuai standar sebanyak 2 unit.
j. Jumlah pengadaan operasional Brigade Proteksi Tanaman (BPT) sebanyak 1 unit.
k. Pembuatan laporan kegiatan perlindungan tanaman pangan sebanyak 7 laporan.
l. Jumlah pengadaan sarana penanggulangan OPT/ DPI sebanyak 3 unit.
m. Melaksanaan koordinasi pengelolaan & penanganan perlindungan tanaman pangan sebanyak 1 kali.
5) Penanganan Pasca Panen Tanaman Pangan, dengan anggaran sebesar Rp.150.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp.149.910.000,00 atau 99,94%.Realisasi fisik sebesar 100,00%dengan output yaitu:
a. Membuat laporan kegiatan penanganan pasca panen tanaman pangan sebanyak 2 laporan.
b. Melaksanakan rapat koordinasi pasca panen sebanyak 1 kali.
6). Dukungan Manajemen Dan Teknis Lainnya Ditjen Tanaman
Pangan,dengan anggaran sebesar Rp.555.390.000,00 dan realisasi
sebesar Rp.553.954.800,00 atau 99,74%.Realisasi fisik sebesar
100,00%dengan output yaitu:
a. Membuat rancangan program, kegiatan dan rencana kerja tanaman pangan sebanyak 2 Rancangan.
b. Menyusun dokumen perencanaan kegiatan/anggaran tanaman pangan sebanyak 2 dokumen.
c. Pelaksanaan administrasi pelaksanaan kegiatan manajemen tanaman pangan selama 12 bulan.
d. Pembuatan Data dan Informasi Tanaman Pangan sebanyak 2 data.
e. Membuat laporan pelaksanaan manajemen tanaman pangan 4 laporan.
b. Direktorat Jenderal Hortikultura
1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan
Program ini memiliki 6 (enam) Kegiatan yaitu:
1). Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Berkelanjutan, anggaran untuk kegiatan tersebut sebesar Rp50.000.000,00 dan realisasi kegiatan tersebut sebesa Rp49.258.000,00 atau 98,52% dengan realisasi fisik sebesar 100,00%.Output yang diperoleh dari kegiatan ini adalah1 (satu)output yaitu:
a) Melaksanakan pembinaan pengembangan tanaman buah sebanyak 1 Kabupaten.
2). Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Florikultura Berkelanjutan,dengan anggaran sebesar Rp.60.000.000,00 dan realisasi sebesar Rp.59.397.600,00 atau 99,00%.Realisasi fisik sebesar 100,00%
denganoutput yaitu:
a) Melaksanakan pembinaan Kabupaten/Kota yang dibina untuk pengembangan tanaman florikultura sebanyak 1 Kabupaten.
3). Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Sayuran
dan Tanaman Obat Berkelanjutan, dengan anggaran sebesar
Rp.262.500.000,00 dan realisasi sebesar Rp.261.619.400,00 atau 99,66%.Realisasi fisik sebesar 100,00%dengan output yaitu:
a) Jumlah lahan usaha tanaman sayuran dan tanaman obat yang diregistrasi sebanyak 25 Lahan Usaha.
b) Jumlah pengembangan kawasan tanaman sayuran seluas 1 Ha.
4). Pengembangan Sistem Perbenihan Hortikultura,dengan anggaran sebesarRp.1.465.000.000,00 dan realisasi sebesar Rp.1.463.344.400,00 atau 99,89%.Realisasi fisik sebesar 100,00% denganoutput yaitu:
a. Melakukan perbanyakan benih tanaman sayuran sebanyak 40.000 Kg.
b. Melakukan perbanyakan benih tanaman florikultura sebanyak 15.000 Kg.
c. Melakukan perbanyakan benih tanaman buah sebanyak 40.000 batang.
d. Melaksanakan penguatan kelembagaan sebanyak 7 lembaga.
e. Pengadaan sarana prasarana perbenihan sebanyak 24 unit.
f. Lamanya proses pelaksanaan layanan perkantoran selama 12 bulan layanan.
5). Pengembangan Sistem Perlindungan Tanaman Hortikultura,dengan anggaran sebesar Rp.1.849.280.000,00 dan realisasi sebesar Rp.1.848.383.180,00 atau 99,95%.Realisasi fisik sebesar 100,00%dengan output yaitu:
a. Melaksanakan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) sebanyak 25 kelompok.
b. Menyusun pedoman adaptasi dan mitigasi iklim sebanyak 5 rekomendasi.
c. Melaksanakan pembinaan lapangan pengelolaan dan pengendalian opt hortikultura sebanyak 37 kali.
d. Pengadaan sarana dan prasarana untuk pengembangan Lab. PHP/ Lab.
Agensia Hayati/ Lab. Pestisida sebanyak 19 unit.
e. Lamanya proses pelaksanaan layanan perkantoran selama 12 bulan
layanan.
6). Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen Hortikultura,dengan anggaran sebesar Rp.578.500.000,00 dan realisasi sebesar Rp.578.393.000,00 atau 99,98%.Realisasi fisik sebesar 100,00%
denganoutput yaitu:
a. Menyusun laporan penataan dan pengelolaan laporan pelaksanaan kegiatan pengembangan hortikultura sebanyak 4 laporan.
b. Menyusun laporan penataan dan pengelolaan perencanaan, keuangan dan perlengkapan, kepegawaian kegiatan pengembangan hortikultura sebanyak 2 dokumen.
c. Lamanya proses pelaksanaan layanan perkantoran selama 12 bulan layanan.
c. Direktorat Jenderal Sarana Prasarana (PSP)
1. Program Penyediaan Dan Pengembangan Prasarana Dan Sarana Pertanian Program ini memiliki 6 (enam) kegiatan yaitu:
1). Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian, dengan anggaran sebesar Rp.76.800.000,00 dan realisasi sebesar Rp.73.945.000,00 atau
96,28%.Realisasi fisik sebesar 100,00%dengan output yaitu:
a) Lamanya proses pelaksanaan layanan perkantoran selama 12 bulan layanan.
2). Perluasan Areal Dan Pengelolaan Lahan Pertanian,dengan anggaran sebesar Rp.998.000.000,00 dan realisasi sebesar Rp.866.436.000,00 atau 86,82%.Realisasi fisik sebesar 98,50% denganoutput yaitu:
a. Melaksanakan pendampingan cetak sawah seluas 3.000 Ha.
b. Lamanya proses pelaksanaan layanan perkantoran selama 12 bulan layanan.
3). Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian,
dengan anggaran sebesar Rp.117.000.000,00 dan realisasi sebesar
Rp.103.986.000,00 atau 88,88%.Realisasi fisik sebesar 97,50%dengan
output yaitu:
a. Operasional Pengembangan, Pengawasan, Dan Kelembagaan Alsintan sebanyak 1 paket.
b. Lamanya proses pelaksanaan layanan perkantoran selama 12 bulan layanan.
4). Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Prasarana
dan Sarana Pertanian,dengan anggaran sebesar Rp.296.200.000,00 dan realisasi sebesar Rp.266.687.300,00 atau
90,04%.Realisasi fisik sebesar 94,00% denganoutput yaitu:
a) Lamanya proses pelaksanaan layanan perkantoran selama 12 bulan layanan.
5). Fasilitas Pupuk dan Pestisida, dengananggaran sebesar Rp.399.220.000,00 dan realisasi sebesar Rp.310.224.000,00 atau 77,71%.Realisasi fisik sebesar 79,50% denganoutput yaitu:
a) Pendampingan Penyaluran Pupuk sebanyak 1 (satu) paket.
b) Penguatan Komisi Pengawas Pupuk Pestisida (KP3) sebanyak 1 (satu) paket.
c) Pemberdayaan PPNS Pupuk Dan Pestisida sebanyak 1 (satu) paket.
d) Lamanya proses pelaksanaan layanan perkantoran selama 12 bulan layanan.
6). Pelayanan Pembiayaan Pertanian Dan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (Puap),dengan anggaran sebesar Rp.82.000.000,00 dan realisasi kegiatan sebesar Rp.75.886.000,00 atau 92,54%.Realisasi fisik sebesar 94,00%dengan output yaitu:
a) Pembiayaan Operasional PUAP sebanyak 1 (satu) paket.
b) Lamanya proses pelaksanaan layanan perkantoran selama 12 bulan layanan.
D. Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP)
1. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran Dan Ekspor Hasil Pertanian
Program ini memiliki 4 (empat) kegiatan yaitu:
1). Pengembangan Mutu dan Standardisasi, dengan anggaran sebesar Rp.10.000.000,00 dan realisasi kegiatan sebesar Rp.9.921.700,00 atau
99,22%.Realisasi fisik sebesar 100,00% denganoutput yaitu:
a) Jumlah Laboratorium Penerapan Sistim Jaminan Mutu Hasil Pertanian sebanyak 1 unit.
2). Pengembangan Pemasaran Domestik, dengan anggaran sebesar Rp.251.450.000,00 dan realisasi sebesar Rp.244.219.700,00 atau
97,12%.Realisasi fisik sebesar 100,00% denganoutput yaitu:
a) Jumlah lokasi pengembangan informasi pasar sebanyak 12 lokasi.
b) Pembuatan laporan kegiatan dan pembinaan sebanyak 3 laporan.
3). Pengembangan Usaha dan Investasi, dengan anggaran sebesar Rp.110.000.000,00 dan realisasi sebesar Rp.110.000.000,00 atau
100,00%.Realisasi fisik sebesar 100,00%dengan output yaitu:
a) Frekuensi mengikuti pameran, prmosi, eksibisi dan perlombaan dalam negeri maupun luar negeri sebanyak 1 kegiatan.
4. Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian, dengananggaran sebesar Rp.473.000.000,00 dan realisasi sebesar Rp.462.589.500,00 atau 97,80%.Realisasi fisik sebesar 100,00% denganoutput yaitu:
a) Pembuatan laporan kegiatan dan pembinaan sebanyak 7 laporan.
2. Sumber dan Jumlah Anggaran
Dana DekonsentrasiKementerian Pertanian Republik Indonesia yang
diberikan kepada Pemerintah Provinsi Jambi melalui SKPD Dinas Pertanian
Rp.12.390.838.000,00 yang berasal dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebesar Rp.5.331.888.000,00, Direktorat Jenderal Hortikultura sebesar Rp.4.265.280.000,00,Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) sebesar Rp.844.450.000,00 serta Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian sebesar Rp.1.969.220.000,00. Secara keseluruhan realisasi penggunaan dana Dekonsentrasi TA. 2014 yang dikelola SKPD/SATKER Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi adalah sebesarRp12.047.357.780,00atau 97,23%, dengan realisasi fisik mencapai 98,48%.
Tabel 5.7
Dana Dekon Yang Dikelola SKPD Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi TA. 2014
No Eselon I K/L Pemberi Dana TP
Total Dana (RP.000)
Realisasi (Rp.000) (%) 1. Ditjen Tanaman
Pangan
Kementan 5.311.888 5.263.067 99,08 2. Diten Hortikultura Kementan 4.265.280 4.260.395,58 99,89
3. Ditjen PPHP Kementan 844.450 826.730,9 97,90
4. Ditjen PSP Kementan 1.969.220 1.697.1664,3 93,92
J u m l a h 12.390.838 12.047.357,78 97,23
Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi, 2014 (data diolah)
3. Permasalahan dan Solusi
- SK Penunjukan Pejabat Penanggung Jawab Program dan Pejabat Teknis agak terlambat, sehingga pelaksanaan kegiatan pokok dan pendukung belum sesuai jadwal dan berakibat padapenumpukan kegiatan pada triwulan III dan IV.
- Revisi akun danself blocking pada RKAKL/DIPA-Online menyebabkan proses revisi terhambat, ditambah dengan adanya penghematan 10%
akibatkenaikan BBM sehingga pencapaian sasaran output dan outcome
cukup terganggu.
- Belum sesuainya jadwal pengadaan dengan jadwal tanam petani, sehingga jadwal pertanaman bergeser sebagai akibat proses pengadaan oleh pihak ketiga agak terlambat.
- Standarisasi Harga Barang yang belum sesuai untuk belanja bahan pada pengadaan benih dan pupuk, sehingga beberapa komponen pengadaan harus dikembalikan.
- Droping benih bersubsidi yang tidak sesuai dengan jadwal tanam sehingga terjadi pergeseran waktu tanam bahkan ada yang tidak di tanam.Hal ini menyebabkan luas tanam menurun dan selanjutnya berdampak pada penurunan produksi.
- Alokasi pupuk bersubsidi tidak sesuai dengan waktu tanam sehingga pemenuhan kebutuhan untuk peningkatan produksi belum tercapai.
- Jaringan irigasi yang belum sesuai dengan luas areal penanaman sehingga kebutuhan air untuk meningkatkan produksi belum sepenuhnya tercukupi.
Solusi
- Diharapkan kedepan DPA – SKPD dapat diterima akhir bulan Desember atau awal Januari tahun berjalan.
- Percepatan proses revisi akun dan revisi DIPA dengan intensif melakukan koordinasi dan konsultasi dengan DJPB, KPPN dan Eselon I Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
- Percepatan Proses pengadaan agar sesuai dengan jadwal tanam yang telah ditetapkan oleh kelompok tani.
- Perbaikan perhitungan standar harga barang dan melakukan survey pasar sesuai harga yang berlaku.
- Percepatan pengeluaran regulasi kebijakan penggunaan pupuk bersubsidi.
- Perbaikan koordinasi dengan pihak terkait serta percepatan proses pengajuan kebutuhan pupuk.
- Koordinasi dengan pihak terkait (PU dan Bappeda) dalam rangka
rehabilitasi jaringan irigasi yang tersedia dan rencana pembangunan
jaringan irigasi untuk areal sawah yang belum ada, serta rencana design
H. Badan Ketahanan Pangan
1. Program dan Kegiatan yang diterima dan Pelaksanaannya
Program yang diterima yaitu Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat, dengan kegiatan - kegiatan sebagai berikut:
1. Pengembangan Sistim Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan.
Sub kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain;
a. Pemberdayaan gapoktan.
Telah dilaksanakan kegiatan pemberdayaan terhadap 3 (tiga) gapoktan penerima dana bansos PLDPM tahun 2012 (Tahap Mandiri).
b. Pemberdayaan lumbung pangan.
Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi pemberdayaan terhadap 6 (enam) unit kelompok lumbung pangan yang telah memasuki tahap kemandirian. Bansos lumbung pangan yang telah disalurkan yakni sebesar Rp20.000.000, per kelompok lumbung pangan.
c. Kondisi harga pangan.
Telah dilaksanakan pertemuan coaching panel harga dan pertemuan evaluasi analisis harga pangan.
2. Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan a. Pemberdayaan desa mandiri pangan.
Kegiatan yang telah dilaksanakan berupa;
Pendampingan desa mandiri pangan lama (Desa mandiri pangan Tahun 2011 dan 2012), yang dananya dikelola oleh kabupaten/kota baik yang menerima dana dekonsentrasi maupun tugas pembantuan.
Pembinaan, pemantauan dan evaluasi, dilakukan oleh provinsi dan kabupaten/kota.
b. Penanganan daerah rawan pangan, Sistim Kewaspadaan Pangan dan
Gizi.
Kegiatan yang telah dilaksanakan diantaranya rapat koordinasi Tim /Pokja SKPG provinsi, penyusunan juknis kegiatan, pengumpulan dan validasi data SKPG ke kabupaten/kota dan penyusunan laporan
c. Kajian ketersediaan pangan, rawan pangan dan akses pangan.
Kegiatan yang telah dilaksanakan diantaranya analisis ketersediaan pangan, akses pangan dan penyusunan Neraca Bahan Makanan.
d. Laporan kegiatan dan pembinaan, meliputi;
Pertemuan evaluasi per tahapan dan kemandirian Desa mandiri Pangan.
Koordinasi dan pemantauan desa mandiri pangan ke kabupaten/kota.
3. Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Peningkatan Keamanan Pangan Segar.
a. Pendampingan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP).
Kegiatan ini bertujuan untuk melaksanakan pendampingan terhadap desa P2KP atau KRPL. Pada tahun 2013 telah terbentuk 107 desa P2KP atau KRPL di seluruh kab/kota dalam Provinsi Jambi dan pada tahun 2014 dibentuk lagi desa P2KP/KRPL baru sebanyak 54 desa. Pada tahun 2014 dilaksanakan penyaluran Bansos kepada desa – desa P2KP/KRPL baik baru maupun lama. Adapun jumlah dana bansos yang disalurkan sebesar Rp.47.000.000,00 per desa untuk Desa Baru (2014) dan sebesar Rp3.000.000,00 per desa untuk desa lama (2013).
Adapun rincian penggunaan dana bansos untuk desa baru yakni sebagai berikut;
Kebun Bibit Desa : Rp12.000.000,-
Pemanfaatan Pekarangan dan demplot: Rp.30.000.000,-
SD/MI : Rp 3.000.000,-
Demo Pengolahan pangan lokal : Rp 2.000.000,-
Sedangkan bansos untuk desa lama sebesar Rp3.000.000,
Penggunaan dana bansos disesuaikan dengan rencana kebutuhan kelompok penerima.
b. Pemantauan, monitoring, evaluasi dan perumusan kebijakan P2KP.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana perkembangan pelaksanaan kegiatan di lapangan, sesuai atau tidak dengan juklak, juknis dan aturan yang berlaku. Untuk itu telah dilakukan pemantauan, dan monitoring perkembangan pelaksanaan kegiatan P2KP / KRPL ke seluruh kab/kota se-Provinsi Jambi.
Berdasarkan data yang telah terkumpul dari hasil pemantauan dan monitoring ke kab/kota, maka untuk mengevaluasinya dilaksanakan Apresiasi Pelaksanaan kegiatan P2KP tingkat Provinsi Jambi, sehingga dapat dirumuskan kebijakan P2KP kedepannya.
c. Promosi P2KP.
Kegiatan promosi P2KP bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang pentingnya percepatan penganekaragaman konsumsi pangan.
Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu gerakan 1 hari kerja tanpa nasi, untuk saat ini hanya terbatas pada karyawan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi, dan telah dilaksanakan sebanyak 2 kali dalam setahun. Di samping kegiatan tersebut, juga telah dilaksanakan kegiatan pameran ketahanan pangan dalam rangka peringatan Hari Pangan Sedunia Tahun 2014 tingkat nasional di Macini Sombala Kota Makasar Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 6 s/d 11 November 2014, dari kegiatan tersebut Stand Provinsi Jambi mendapat peringkat juara harapan III terbaik. .
d. Situasi konsumsi pangan penduduk.
Salah satu cara untuk mengetahui situasi konsumsi pangan
penduduk yaitu dengan melaksanakan analisis pola konsumsi pangan
penduduk. Untuk itu telah dilakukan workshop analisis pola konsumsi
pangan, dengan peserta berasal dari 11 kabupaten/kota. Melalui workshop tersebut diharapkan kabupaten/kota dapat menganalisis pola konsumsi penduduk wilayahnya masing-masing.
e. Koordinasi keamanan pangan segar.
Kegiatan koordinasi keamanan pangan segar yang telah dilaksanakan selama tahun 2014 antara lain; uji petik keamanan pangan melalui pemantauan, pengawasan dan pengambilan sampel.
Berdasarkan hasil uji laboratorium diperoleh hasil sebagaimana terlihat pada tabel berikut:
Tabel 5.8
Hasil Pengawasan dan Pemantauan Pangan Segar Tahun 2013 Dan 2014
N o
Kabupaten/
Kota
Kegiatan Surveylance/Prima 3 Pemantauan
Ke t.
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2013 Tahun 2014 Juml
ah Sam pel
Terdet eksi
Juml ah Sam pel
Terdet eksi
Juml ah Sam pel
Terdet eksi
Juml ah Sam pel
Terdet eksi
1 Kota Jambi 4 2 6 2 6 1 2 2
2 Muaro
Jambi 3 1 7 2 2 - 2 1
3 Batang Hari - - - - 5 2 2 -
4 Tebo 2 2 4 - - - 2 -
5 Bungo - - 6 1 5 1 2 -
6 Merangin 2 1 6 3 5 1 2 1
7 Sarolangun - - - 2 -
8 Kerinci 4 3 6 1 7 3 2 1
9 Tanjab Barat - - - - 6 1 2 -
1 0
Tanjab
Timur - - - - 2 - 2 -
1 1
Kota Sungai
Penuh - - - - 2 - 2 -
JUMLAH 15 9 35 9 40 9 22 5