• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

375 BAB V

PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA 1. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura

a. Dasar Hukum

1) DIPA Nomor: 5907/018-03.4.01/14/2012 tanggal 9 Desember 2011, yang direvisi ke-1 (satu) dengan DIPA Nomor: 5907/018- 03.4.01/14/2012 tanggal 9 Maret 2012, dan revisi ke-2 (dua) dengan DIPA Nomor: 5907/018-03.4.01/14/2012 tanggal 25 Oktober 2012 2) DIPA Nomor: 4790/018-04.4.01/14/2012 tanggal 9 Desember 2011 3) DIPA Nomor 5551/018-07.4.01/14/2012 tanggal 9 Desember 2011 b. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktoral Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Kementerian Pertanian RI.

c. SKPD Yang Melaksanakan Tugas Pembantuan

SKPD yang melaksanakan tugas pembantuan bidang tanaman pangan dan hortikultura adalah Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman. Secara rinci uraian tugas, fungsi, dan tata kerja Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan adalah sebagaimana lampiran I.

d. Program dan Kegiatan yang Diterima dan Pelaksanaaan

1) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Pangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan, dengan kegiatan:

a. Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia

(2)

376 (a) Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT)

Komoditas Serealia.

(b) Laporan pelaksanaan Sekolah Lapangan Tanaman Terpadu (SLPTT) Serealia dan pengembangan budidaya Serealia lainnya.

(c) Laporan pengelolaan produksi Serealia

b. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan (a) Pemberdayaan penangkar benih tanaman pangan (b) Laporan kegiatan perbenihan

c. Penguatan perlindungan tanaman pangan dari gangguan OPT dan DPI

(a) Gerakan pengendalian OPT tanaman pangan (b) Sarana penanggulangan OPT/DPI

d. Dukungan manajemen dan teknis lainnya pada Ditjen Tanaman Pangan

(a) Rancangan program kegiatan dan rencana kerja tanaman pangan

(b) Administrasi pelaksanaan kegiatan manajemen tanaman pangan

(c) Laporan pelaksanaan manajemen tanaman pangan (d) Perangkat pengolah data dan komunikasi

2) Program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk tanaman hortikultura berkelanjutan, dengan kegiatan:

a) Peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu produk tanaman buah berkelanjutan.

(1) Pengembangan kawasan buah (2) Sekolah Lapang GAP

(3) Pemberdayaan Kelembagaan Usaha (4) Registrasi Packing House

(5) Sarana prasarana (6) Sekolah Lapang GHP

(3)

377 b) Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu florikultura

berkelanjutan.

(1) Pengembangan kawasan tanaman florikultura (2) Sekolah Lapang GAP

(3) Pemberdayaan kelembagaan usaha (4) Sarana prasarana

(5) Sekolah Lapang GHP

c) Peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu produk tanaman sayuran dan tanaman obat berkelanjutan.

(1) Pengembangan kawasan tanaman sayuran dan tanaman obat (2) Sekolah lapang GAP

(3) Pemberdayaan kelembagaan usaha (4) Sarana prasarana

(5) Sekolah lapang GHP

d) Dukungan manajemen dan teknis lainnya pada Ditjen Hortikultura.

(1) Penataan dan pengelolaan laporan pelaksanaan kegiatan pengembangan hortikultura

(2) Layanan perkantoran Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Pangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan, terealisasi:

a. Penyaluran dana PMUK ke 78 Gapoktan padi non hibrida, 30 Gapoktan padi hibrida, 3 Gapoktan padi lahan kering, dan 23 Gapoktan jagung hibrida

b. Pelaksanaan CP/CL, monitoring dan evaluasi Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT)

c. Pertemuan koordinasi dengan instansi/pihak terkait dalam pembahasan skenario pencapaian sasaran produksi dan pembuatan laporan perkembangan peningkatan produksi

d. Penangkaran benih padi seluas 50 ha

(4)

378 e. Penyaluran 1 paket bantuan alat mesin pertanian yang meliputi 1 unit seed cleaner, 1 unit sealer, 2 buah trolly, 2 buah mesin jahit karung, 2 buah timbangan digital, 3.000 buah karung plastik, dan 23.000 buah plastik kemasan benih)

f. Pengawalan, pembinaan dan monitoring evaluasi bantuan benih.

g. Pengawalan, pembinaan dan monitoring evaluasi bantuan pemberdayaan penangkar benih padi

h. Pelaksanaan gerakan pengendalian OPT WBC 1 kali

i. Pengadaan bahan pengendalian OPT Agensia Hayati dan pengadaan alat pengendalian OPT yang meliputi 20 buah mist blower dan 37 buah spreyer gendong

j. Musyawarah rencana pembangunan pertanian

k. Pengelolaan administrasi kegiatan dan manajemen satker tanaman pangan

l. Laporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) tanaman pangan m. Laporan SIMONEV tanaman pangan

n. Penyajian data statistik tanaman pangan o. Pengadaan 2 buah laptop

2) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan, dengan realisasi:

a. Bantuan sosial pengembangan kawasan Salak Pondoh seluas 100 Ha dan Jambu Air seluas 25 Ha

b. Sosialisasi standar minimal pengelolaan bangsal pascapanen (packing house) yang baik dan benar

c. Pengadaan 8 unit sarana dan prasarana pasca panen buah kepada 7 Kelompok Tani Salak Pondoh dan 1 Kelompok Tani Jambu Air

d. Pelaksanaan 2 unit Sekolah Lapang GHP Salak Pondoh dan 1 unit Sekolah Lapang GHP Jambu Air yaitu Asosiasi Petani Salak Sleman Sembada Merdikorejo Tempel, Paguyupan Mitra Turindo Wonokerto Turi, dan Asosiasi Jambu Air Dalhari Sembada Jogotirto Berbah.

(5)

379 e. Perluasan area pengembangan kawasan florikultura Krisan

seluas 5.000 m

f. Perbaikan mutu hasil serta mutu pengelolaan kebun di 6 kelompok tani yaitu kelompok tani Amanah Hargobinangun Pakem, Kelompok Tani SAE Hargobinangun Pakem, Kelompok Tani Ngudi Makmur Pakembinangun Pakem, kelompok tani Tunas Merapi Hargobinangun Pakem, Kelompok Tani Sri Rejeki Ngemplak Cangkringan, dan Kelompok Tani Gemilang Wukirsari Cangkringan

g. Pelaksanaan 1 unit Sekolah Lapang GAP Krisan

h. Fasilitasi pertemuan pengembangan kelembagaan florikultura i. Pembinaan/pendampingan/pengawalan terhadap kelompok

tani/Gapoktan/Asosiasi florikultura Krisan

j. Pengadaan 1 unit sarana prasarana budidaya dan 1 unit sarana prasarana pascapanen Florikultura Krisan untuk Asosiasi Bunga Potong dan Daun Potong ”Astha Bunda” Hargobinangun Pakem k. Pelaksanaan dan pembinaan/pendampingan/pengawalan 1 unit

Sekolah Lapang GHP di Kelompok Wanita Tani (KWT) Asri, Hargobinangun, Pakem

l. Pengembangan kawasan tanaman obat melalui perluasan areal dan perbaikan mutu pengelolaan lahan usaha di daerah sentra seluas 30 Ha untuk 8 kelompok tani.

m. Pelaksanaan kegiatan 1 unit Sekolah Lapang GAP di lokasi tanaman obat

n. Pembentukan/penguatan/pemberdayaan kelembagaan asosiasi/

gapoktan/kelompok tani pada lokasi tanaman obat.

o. Pembinaan/bimbingan/pendampingan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan pemberdayaan kelembagaan usaha

p. Pengadaan 8 unit sarana prasarana budidaya tanaman obat untuk 8 kelompok tani

q. Pengadaan 2 unit sarana prasarana pascapanen tanaman obat untuk 2 Gapoktan

(6)

380 r. Pelaksanaan kegiatan 1 unit Sekolah Lapang GHP di lokasi

kawasan tanaman obat

s. Laporan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengembangan hortikultura

t. Penyediaan sarana prasarana perkantoran dan pelaksanaan kegiatan layanan perkantoran kegiatan pengembangan hortikultura

e. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang Digunakan

1) DIPA Nomor: 5907/018-03.4.01/14/2012 tanggal 9 Desember 2011, yang direvisi ke-1 (satu) dengan DIPA Nomor: 5907/018- 03.4.01/14/2012 tanggal 9 Maret 2012, dan revisi ke-2 (dua) dengan DIPA Nomor: 5907/018-03.4.01/14/2012 tanggal 25 Oktober 2012 dengan alokasi anggaran sebesar Rp2.662.700.000,00 terealisasi sebesar Rp2.567.448.800,00 atau 96,42%

2) DIPA Nomor: 4790/018-04.4.01/14/2012 tanggal 9 Desember 2012 dengan alokasi anggaran sebesar Rp4.353.876.000,00 terealisasi sebesar Rp4.196.876.425,00 atau 96,39%

f. Permasalahan dan Solusi 1) Permasalahan :

a) Realisasi fisik dan keuangan tidak dapat mencapai 100% karena anggaran perjalanan ke lokasi menggunakan standar pusat dan direalisasikan dengan menggunakan standar daerah

b) Kondisi SDM petani terbatas sehingga dalam melengkapi administrasi mengalami keterlambatan

c) Kelompok tani pelaksana pengembangan kawasan salak kesulitan untuk mencari luasan pertanaman baru, karena sebagian besar wilayah/lokasi sudah penuh dengan pertanaman salak.

d) Pencairan dana untuk pengembangan kawasan salak dan jambu air dalhari tidak bertepatan dengan musim hujan sehingga ketersediaan bibit masih kurang, dan masa tanam petani

(7)

381 pelaksana mundur menunggu musim hujan dan tersedia air cukup

e) Pemakaian bibit berlabel masih kurang

f) Adanya revisi DIPA pada bulan Juni 2012 sehingga mengakibatkan beberapa kegiatan mundur dan dilaksanakan pada akhir anggaran

2) Solusi

a) Koordinasi dengan petugas pendamping ( PPL ) b) Penerapan pola tanam dengan komoditas lain c) Penerapan pergiliran varietas

d) Percepatan pelaksanaan kegiatan dengan tetap berpedoman pada peraturan yang ada.

2. Bidang Peternakan a. Dasar Hukum

1) DIPA Nomor: 4791/018-06.4.01/14/2012 tanggal 9 Desember 2011 2) DIPA Nomor: 5551/018-07.4.01/14/2012 tanggal 9 Desember 2011 b. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Kementerian Pertanian RI

c. SKPD Yang Melaksanakan Tugas Pembantuan

SKPD penyelenggara tugas pembantuan bidang peternakan adalah Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman. Secara rinci uraian tugas, fungsi, dan tata kerja Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan adalah sebagaimana lampiran I.

(8)

382 d. Program dan Kegiatan Yang Diterima dan Pelaksanaannya

Program Kegiatan

1) Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal, dengan kegiatan

a) Peningkatan produksi ternak dengan pendayaan sumberdaya lokal

b) Peningkatan produksi pakan ternak dengan pendayaan sumberdaya lokal

c) Peningkatan kuantitas dan kualitas benih dan bibit dengan mengoptimalkan sumber daya lokal

2) Program peningkatan nilai tambah, daya saing, industri hilir, pemasaran dan ekspor hasil pertanian dengan kegiatan pengembangan pengolahan hasil pertanian.

Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1) Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal, dengan realisasi

a) Pengembangan budidaya sapi perah di 1 kelompok tani ternak b) Kelembagaan pelayanan IB di 1 kelompok tani ternak

c) Pengembangan budidaya kambing perah di 1 kelompok tani ternak

d) Pengembangan budidaya unggas lokal di 1 kelompok tani ternak e) Pengembangan budidaya non unggas (aneka ternak) di 1

kelompok tani ternak

f) Pengembangan Integrasi tanaman Ruminansia di 1 kelompok tani ternak

g) Optimalisasi sumber bibit/benih Hijauan Pakan Ternak (HPT) di 1 kelompok tani ternak

h) Pengembangan Unit Pengolah Pakan (UPP) Unggas di 2 kelompok tani ternak

(9)

383 i) Pengembangan Lumbung Pakan (LP) Ruminansia di 1 kelompok

tani ternak

j) Pembibitan sapi perah di 1 kelompok tani ternak.

2) Program peningkatan nilai tambah, daya saing, industri hilir, pemasaran dan ekspor hasil pertanian dengan kegiatan pengembangan pengolahan hasil pertanian, terealisasi:

a) Pengembangan agroindustri peternakan (daging) b) Pengembangan agroindustri susu

e. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang Digunakan

1) DIPA Nomor: 4791/018-06.4.01/14/2012 tanggal 9 Desember 2011 dengan alokasi anggaran sebesar Rp2.215.000.000,00 realisasi Rp1.906.656.000,00 atau 86,08%.

2) DIPA Nomor: 5551/018-07.4.01/14/2012 tanggal 9 Desember 2011 dengan alokasi anggaran Rp1.250.000.000,00 realisasi Rp1.075.134.559,00 atau 86,01%

f. Permasalahan dan Solusi

1) Kelompok tani penerima bantuan pakan unggas jumlahnya minim sehingga baru mendapatkan kelompok tani di Bulan Agustus, sementara di Bulan Oktober terjadi pergantian musim yang mengakibatkan ternak rentan penyakit. Solusi yang ditempuh adalah dengan melakukan koordinasi dengan Petugas Pendamping Lapangan (PPL) dan Puskeswan

2) Pemasaran hasil produk pakan, peternak belum terbiasa menggunakan pakan silase. Solusi yang ditempuh adalah melakukan percepatan kegiatan dengan tetap berpedoman dengan aturan yang ada

(10)

384 3. Bidang Ketenagakerjaan

a. Dasar Hukum

DIPA Nomor: 1577/026-04.4.01/14/2012 tanggal 9 Desember 2011 b. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.

c. SKPD Yang Melaksanakan Tugas Pembantuan

SKPD yang melaksanakan tugas pembantuan bidang ketenagakerjaan adalah Bidang Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Sosial dan Balai Latihan Kerja yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 20 Tahun 2009 tentang Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Sosial. Secara rinci uraian tugas, fungsi, dan tata kerja Bidang Tenaga Kerja pada Dinas Tenaga Kerja dan Sosial adalah sebagaimana lampiran I.

d. Program dan Kegiatan Yang Diterima dan Pelaksanaanya

Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja, dengan kegiatan:

1) Pengembangan Dan Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja 2) Perluasan Kesempatan Kerja Melalui Teknologi Tepat Guna

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan tugas pembantuan bidang ketenagakerjaan adalah:

1) Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja

a. Padat karya produktif I berupa pembuatan kandang sapi ukuran 6m x 4,60m atau luas 27,60m2 di Padukuhan Pelem, Desa Candibinangun, Kecamatan Pakem, selama 20 hari kerja, dengan mempekerjakan 88 orang.

(11)

385 b. Padat karya produktif II berupa pembuatan kandang sapi, ukuran 6m x 4,60m atau luas 27,60 m2 di Padukuhan Nglengis, Desa Banyurejo, Kecamatan Tempel, selama 20 hari kerja, dengan mempekerjakan 88 orang.

c. Padat karya produktif III berupa pembuatan kolam budidaya ikan air tawar yang terdiri dari kolam percontohan (permanen), kolam semi permanen, dan kolam tanah di Padukuhan Pereng Dawe, Desa Balecatur, Kecamatan Gamping, selama 20 hari kerja dengan memperkerjakan 88 orang.

d. Padat karya infrastruktur berupa pembuatan talud di Padukuhan Sumberwatu, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, selama 29 hari kerja, selama 20 hari kerja, dengan mempekerjakan 88 orang.

2) Program perluasan kesempatan kerja melalui teknologi tepat guna terealisasi pelatihan teknologi tepat guna pembuatan emping mlinjo di Padukuhan Gerjen, Desa Margomulyo, Kecamatan Seyegan dilaksanakan selama 2 hari dan diikuti 20 orang peserta.

e. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang Digunakan

DIPA Nomor: 1577/026-04.4.01/14/2012 tanggal 9 Desember 2011 dengan alokasi anggaran sebesar Rp801.000.000,00, realisasi Rp789.079.510,00 atau 98,14%.

i. Permasalahan dan Solusi

a. Pelaksana tugas pembantuan kesulitan melakukan koordinasi dengan instansi terkait, karena adanya kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca erupsi Gunungapi Merapi Tahun 2010 di masing- masing instansi terkait. Selain itu banyaknya proposal yang masuk menyebabkan proses identifikasi lokasi membutuhkan waktu lebih lama dari yang direncanakan. Solusi yang ditempuh adalah melaksanakan penjadwalan ulang, sehingga jadwal kegiatan tidak berbenturan dengan jadwal anggota tim dari instansi terkait dan keseluruhan proposal yang masuk dapat diidentifikasi.

(12)

386 b. Jumlah tenaga kerja yang terserap dalam kegiatan belum sebanding dengan banyaknya tenaga kerja yang ada. Solusi yang dilakukan adalah menerapkan sistem bergilir untuk mengurangi kesenjangan antara tenaga kerja yang terserap dan yang tersedia.

4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat a. Dasar Hukum

DIPA Nomor: 8020/010-05.5.01/14/2012 tanggal 17 April 2012, revisi DIPA Nomor: 7315/010-05.5.01/14/2012 tanggal 9 Juli 2012.

b. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kementerian Dalam Negeri RI

c. SKPD Yang Melaksanakan Tugas Pembantuan

SKPD yang melaksanakan tugas pembantuan bidang pemberdayaan masyarakat adalah Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Sleman.

Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Sleman dibentuk dengan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 53 Tahun 2011 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Sleman. Secara rinci uraian tugas, fungsi, dan tata kerja Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Sleman adalah sebagaimana lampiran I.

(13)

387 d. Program dan Kegiatan Yang Diterima dan Pelaksanaannya

Program dan Kegiatan Yang Diterima

Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, dengan kegiatan Peningkatan Kemandirian Masyarakat Pedesaan, meliputi : 1) Sosialisasi PNPM Mandiri Pedesaan.

2) Pemberian Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) bagi masyarakat miskin di pedesaan untuk peningkatan usaha produktif, pembangunan sarana/prasarana dasar, pendidikan dan kesehatan di Kecamatan Prambanan dan Kecamatan Cangkringan

Realisasi Pelaksanaan

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan tugas pembantuan bidang pemberdayaan masyarakat adalah :

1) Semiloka DPRD dan SKPD

2) Pelatihan aparat pemerintah daerah dalam pembangunan partisipatif pemberdayaan masyarakat

3) Pemberian bantuan sosial miskin di perdesaan untuk peningkatan usaha produktif, pembangunan sarana prasarana dasar, pendidikan, dan kesehatan di Kecamatan Prambanan, Kecamatan Cangkringan, dan kecamatan lokasi integrasi.

4) Audit dukungan atas PNPM-MP di kecamatan dan desa e. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang Digunakan

DIPA Nomor: 8020/010-05.5.01/14/2012 tanggal 17 April 2012 dengan

alokasi anggaran sebesar Rp12.534.036.000,00 realisasi Rp 12.512.482.000,00 atau 99,83 %.

f. Permasalahan dan Solusi -

(14)

388 5. Bidang Kesehatan

a. Dasar Hukum

DIPA Nomor: 2527/024-03.4.01/14/2012 tanggal 23 Desember 2011 a. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan RI.

b. SKPD Yang Melaksanakan Tugas Pembantuan

SKPD yang melaksanakan tugas pembantuan bidang kesehatan adalah Bidang Pelayanan Medis dan 25 UPT Puskemas Dinas Kesehatan.

Dinas Kesehatan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 31 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Kesehatan . Secara rinci uraian tugas, fungsi, dan tata kerja Bidang Pelayanan Medis dan UPT Puskesmas adalah sebagaimana lampiran I.

c. Program dan Kegiatan Yang Diterima dan Pelaksanaannya

Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, dengan kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan tugas pembantuan bidang kesehatan adalah:

1) BOK kepada 25 Puskesmas yang meliputi kegiatan upeya kesehatan preventif dan promotif, penunjang pelayanan kesehatan, lokakarya mini Puskesmas, dan pemeliharaan ringan,

2) Dokumen perencanaan BOK 3) Laporan BOK

4) Dokumen monitoring dan evaluasi BOK 5) Laporan kegiatan/sosialisasi/pembinaan

(15)

389 d. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang Digunakan

DIPA Nomor: 2527/024-03.4.01/14/2012 tanggal 23 Desember 2011 dengan alokasi anggaran sebesar Rp2.192.250.000,00, realisasi Rp2.191.182.660,00 atau 99,95%.

i. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan yang dihadapi adalah tenaga medis yang ada di Puskesmas merangkap ketugasan antara sebagai tenaga medis pelayanan di Puskesmas dan tenaga medis operasional kegiatan program bina gizi dan kesehatan ibu dan anak. Solusi yang dilakukan adalah dengan melakukan koordinasi intensif dan kontinyu serta pembinaan/pendampingan terhadap tenaga medis yang ada.

6. Bidang Pekerjaan Umum a) Dasar Hukum

1) DIPA Nomor: 7855/010-06.4.01/14/2012 tanggal 9 Desember 2011 2) DIPA Nomor: 0942/033-05.1.01/14/2012 tanggal 9 Desember 2011 3) DIPA Nomor: 0942/033-05.5.01/14/2012 tanggal 9 Desember 2011 b. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri RI dan Direktorat Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum RI c. SKPD Yang Melaksanakan Tugas Pembantuan

SKPD yang melaksanakan tugas pembantuan bidang pekerjaan umum adalah Bidang Permukiman Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 21 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan. Secara rinci uraian tugas, fungsi, dan tata kerja Bidang Permukiman pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan adalah sebagaimana lampiran I.

(16)

390 d. Program dan Kegiatan yang Diterima dan Pelaksanaannya

1) Program bina pembangunan daerah dengan kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah .

2) Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman:

a) Pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan penataan bangunan dan lingkungan, pengelolaan gedung dan rumah negara

b) Pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pelaksanaan pengembangan sanitasi dan persampahan

e. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang Digunakan

1) DIPA Nomor: 7855/010-06.4.01/14/2012 tanggal 9 Desember 2011 dengan alokasi anggaran sebesar Rp2.000.000.000,00, realisasi Rp1.730.322.500,00 atau 90%

2) DIPA Nomor: 0942/033-05.1.01/14/2012 tanggal 9 Desember 2011 dengan alokasi anggaran sebesar Rp13.485.000.000,00, realisasi Rp13.485.000.000,00 atau 100%

3) DIPA Nomor: 0942/033-05.5.01/14/2012 tanggal 9 Desember 2011 dengan alokasi anggaran sebesar Rp8.050.000.000,00, realisasi Rp8.050.000.000,00 atau 100%

g. Permasalahan dan solusi -

B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN KEPADA DESA

Berdasarkan Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2005 tentang Desa disebutkan bahwa urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa mencakup urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa, urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/provinsi yang diserahkan pengaturannya kepada desa, tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan urusan

(17)

391 pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundang-undangan diserahkan kepada desa.

Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten yang dilaksanakan oleh pemerintah desa adalah:

1. Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Pelaksanaan pemungutan PBB oleh Pemerintah Desa berdasarkan Keputusan Bupati Sleman No. 23/Kep.KDH/2005 tentang Pelaksanaan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Melalui Petugas Pemungut.

Pelaksanaan pemungutan PBB dilakukan oleh dukuh sebagai petugas pemungut dan kepala desa sebagai penanggung jawab.

Berdasarkan Peraturan Bupati Sleman Nomor 33 Tahun 2011 tentang Penghargaan Bagi Desa dan Padukuhan atas Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan, dari pelaksanaan pemungutan PBB tersebut, Pemerintah Desa memperoleh penghargaan berupa uang yang besarnya ditentukan berdasarkan potensi pokok ketetapan PBB, prosentase target penerimaan dan prosentase realisasi dari target penerimaan.

Pemerintah Desa juga memperoleh bantuan biaya penyampaian surat pemberitahuan pajak terhutang PBB berdasarkan Keputusan Bupati Sleman Nomor 150/Kep.KDH/A/2011 tentang Bantuan Biaya Penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan Kepada Kecamatan, Desa dan Padukuhan.

2. Pemungutan Pajak Hotel.

Pemerintah Kabupaten Sleman dalam melaksanakan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Hotel, memberikan tugas kepada Pemerintah Desa khususnya dalam pendataan dan pemungutan pajak hotel untuk Wajib Pajak rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10 kamar.

Sebagai kompensasi atas pelaksanaan tugas pembantuan yang dilaksanakan desa, maka desa memperoleh bagi hasil pajak berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pendapatan Desa.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian teori, hasil analisis dan pengkajian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa struktur puisi yang terdapat pada lirik

P rotein susu kedelai mempunyai susunan asam amino yang mirip susu sapi. Biji wijen yang telah dihilangkan lemaknya dan biji jagung, mengandung asam amino metionin yang lebih

Return ISSI dipengaruhi oleh besarnya return IHSG, hal ini dikarenakan IHSG muncul terlebih dahulu dibandingkan ISSI dan IHSG merupakan indikator dari pergerakan

Bapak dan Ibu dosen, serta para staf Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEISIA) Surabaya yang telah memberikan banyak bekal dan ilmu dan teladan yang berarti

Dalam suatu opini audit laporan keuangan yang baik ( Unqualified opinion ), auditor harus mengemukakan bahwa laporan keuangan perusahaan telah diaudit sesuai dengan

Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah

Hasil akurasi ini dapat ditingkatkan dengan menerapkan teknik bagging menghasilkan akurasi sebesar 81,84%, sehingga terjadi peningkatan akurasi sebesar 8,86% dari penerapan

Data dari HYCOM+NCODA NRL archieve dataset untuk periode tahun 2012 (Cummings dan Smedstad 2013) menunjukkan pola pergerakan arus pada ekoregion 6.3.4 ini lebih