• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV TUGAS PEMBANTUAN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

TUGAS PEMBANTUAN

A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA 1. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura

a. Dasar Hukum

1) DIPA Nomor ; 0665/018-03.4.01/14/2011 tanggal 20 Desember 2010, direvisi dengan DIPA Nomor 0665/018-03.4.01/14/2010 tanggal 28 Oktober 2011.

2) DIPA Nomor: 0665/018-04.4.01/14/2011 tanggal 20 Desember 2010 3) DIPA Nomor: 0665/018-07.4.01/14/2011 tanggal 20 Desember 2010 4) DIPA Nomor 0665/018-08.4.01/14/2011 tanggal 20 Desember 2010

b. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Hortikultura, Direktoral Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian RI.

c. Program dan Kegiatan

1) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman

Pangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada

Berkelanjutan.

a) Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi.

(1) Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) Komoditas Aneka Kacang dan Umbi.

(2) Dem Area Komoditas Aneka Kacang dan Umbi.

(3) Laporan Pelaksanaan Sekolah Lapang (SLPTT) Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau dan Dem Area Ubikayu, Ubijalar dan Pangan Alternatif.

b) Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia.

(1) Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) Tanaman Serealia.

(2)

c) Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih tanaman Pangan.

(1) Laporan Subsidi Benih (subsidi harga, Cadangan Benih Nasional (CBN) dan Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU). (2) Jumlah BLBU yang tersalurkan untuk kawasan SLPTT dan

non SLPTT (ubi kayu, ubi jalar ).

d) Penanganan Pasca Panen Tanaman Pangan.

(1) Laporan pembinaan, sosialisasi, bimbingan teknis, koordinasi/workshop, apresiasi dan monev pasca panen. (2) Jumlah kelompok tani yang mendapatkan bantuan sarana

pasca panen.

e) Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen Tanaman Pangan

(1) Administrasi pelaksanaan kegiatan manajemen tanaman Pangan.

(2) Laporan pelaksanaan manajemen tanaman pangan.

2) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Berkelanjutan.

a) Pengembangan Kawasan b) Sekolah Lapang

c) Pengembangan/Pemberdayaan Kelembagaan Usaha d) Pertemuan/Sosialisasi/Identifikasi/Pembinaan/Workshop e) Penyusunan Pedoman

f) Registrasi Kebun

g) Pengadaan Sarana Prasarana

3) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Florikultura.

a) Sekolah Lapang

b) Pengembangan/Pemberdayaan Kelembagaan Usaha c) Pertemuan/Sosialisasi/Identifikasi/Pembinaan/Workshop d) Pemasyarakatan/Promosi

e) Pengadaan Sarana Prasarana f) Pengembangan Tanaman Hias

(3)

4) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Sayuran dan Tanaman Obat Berkelanjutan.

a) Pengembangan Kawasan Tanaman Sayuran dan Biofarmaka b) Sekolah Lapang

c) Pengembangan/Pemberdayaan Kelembagaan Usaha d) Pertemuan/Sosialisasi/Identifikasi/Pembinaan/Workshop e) Penyusunan Pedoman

f) Registrasi Lahan Usaha g) Pengadaan Sarana Prasarana

5) Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian, dengan kegiatan Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian.

a) Pengembangan Pengolahan Hasil Peternakan

b) Pengembangan Pengolahan Hasil Pertanian Hortikultura

6) Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian

a) Pengelolaan Irigasi untuk Pertanian

b) Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian

c) Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian

d) Dukungan Manajemen dan Dukungan Tehnis Lainnya e) Fasilitasi Pupuk dan Pestisida

f) Pelayanan Pembiayaan Pertanian dan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)

d. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

Pangan untuk mencapai Swasembada dan Swasembada

Berkelanjutan.

Tersalurkannya dana Penguatan Modal Untuk Kelompok (PMUK) ke

kelompok tani untuk penyelenggaraan Sekolah Lapang

(SL)/Lalboratorium Lapang (LL) ke 37 Gapoktan (3 Gapoktan kedelai, 34 Gapoktan kacang tanah).

(4)

a) Pelatihan Tingkat III (PL III) Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) kedelai 1 unit/kelas dan Pelatihan Tingkat III (PL III) SLPTT kacang tanah hibrida 1 unit/kelas. b) Demo area ubi jalar seluas 50 Ha.

c) Identifikasi Calon Penerima (CP)/Calon Lokasi (CL), monitoring dan evaluasi SLPTT kedelai dan kacang tanah.

d) Penyaluran dana Penguatan Modal Untuk Kelompok (PMUK) ke

kelompok tani untuk penyelenggaraan Sekolah Lapang

(SL)/Laboratorium Lapang (LL) meliputi padi non hibrida 78 Gapoktan, padi lahan kering 3 Gapoktan dan jagung hibrida 28 Gapoktan.

e) Pelatihan Tingkat III (PL III) SLPTT padi 1 unit/ kelas dan Pelatihan Tingkat III (PL III) SLPTT jagung hibrida 1 unit/kelas. f) Pelaksanaan CP/CL, monitoring dan evaluasi SLPTT padi dan

jagung hibrida

g) Penyediaan data ubinan SLPTT padi dan kedelai.

h) Pengawalan, pembinaan, monitoring dan evaluasi bantuan benih. i) Dem area ubi jalar seluas 50 ha dan bantuan sosial untuk

pembelian benih ubi jalar sebanyak 1.250.000 stek.

j) Apresiasi penanganan pasca panen tanaman pangan 1 unit/kelas 35 orang.

k) Penyaluran dana bantuan sosial kepada 2 gapoktan yaitu Gapoktan Sumber Lestari, Sumberadi, Mlati dan Gapoktan Sumberarum, Moyudan.

2) Program Peningkatan Produksi,Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Berkelanjutan.

a) Penyaluran bantuan sosial pengembangan kawasan salak 7 paket, buah naga 2 paket, Jambu Air Dalhari 6 paket.

b) Penyusunan profil Salak Pondoh, Buah Naga dan Jambu Air Kabupaten Sleman.

c) Pembinaan kawasan hortikultura Salak Pondoh, Buah Naga dan Jambu Air Dalhari.

(5)

d) Sekolah lapang penerapan Good Agriculture Practise (GAP)/Standard Operating Procedure (SOP) oleh petani dan kelompok tani salak 2 unit, buah naga 1 unit, jambu air 1 unit. e) Pembinaan/pendampingan/pengawalan terhadap kelompok tani. f) Pertemuan pengembangan / pemberdayaan / penumbuhan

kelembagaaan, kontak bisnis/kemitraan.

g) Identifikasi kelompok tani/gapoktan/asosiasi/pelaku usaha.

h) Pembinaan/pendampingan/pengawalan terhadap kelompok tani/ gapoktan/asosiasi/pelaku usaha.

i) Penyediaan pendukung peningkatan mutu pembinaan untuk kegiatan pengembangan produksi buah berupa pertemuan/

sosialisasi/pembinaan/workshop serta berupa

pedoman-pedoman.

j) Pembinaan/pendampingan penerapan GAP.

k) Penyediaan peralatan pendukung pengelolaan pasca panen buah sebanyak 250 unit.

l) Sekolah lapang penerapan Good Agriculture Practise

(GAP)/Standard Operating Procedure (SOP) oleh petani dan kelompok tani krisan (3 unit) dan sekolah lapang Good Handeling Practise ( GHP) tanaman hias pendukung peningkatan mutu 1 unit.

m) Apresiasi tehnologi pasca panen tanaman florikultura dan tersedianya sarana dan prasarana pendukung untuk pasca panen tanaman florikultura.

n) Penyaluran bantuan untuk penumbuhan kawasaan krisan.

o) Pengembangan kawasan sayuran seluas 2 ha dan tanaman obat seluas 2 ha dan sekolah lapang sayuran dan tanaman obat. 3) Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir,

Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian.

a) Penyaluran bantuan sosial sarana pengembangan agribisnis terpadu untuk pembelian peralatan pasca panen susu.

(6)

b) Penyaluran bantuan fasilitasi sarana dan prasarana pasca panen salak.

4) Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian.

a) Pembangunan irigasi tanah dangkal

b) Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT), Jaringan Irigasi Desa (JIDES), pengembangan irigasi air permukaan dan pengemangan konservasi air.

c) Sekolah lapang iklim dan pemberdayaan P3A untuk perkumpulan petani pemakai air.

d) Rehabilitasi jaringan irigasi tingkat usaha tani seluas 800 ha dan jaringan irigasi desa seluas 400 ha.

e) Pembangunan embung dan sumur resapan f) Reklamasi lahan seluas 500 ha.

g) Pelatihan kelompok tani hamparan dibidang usaha tani padi sawah organik metode System Rice Intensification (SRI) sebanyak 3 paket.

h) Penyaluran bantuan traktor

i) Pengawaasan pupuk dan pestisida.

e. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang Digunakan

1) DIPA Nomor: 0665/018-03.4.01/14/2011 tanggal 20 Desember 2010, direvisi dengan DIPA Nomor: 0665/018-03.4.01/14/2011 tanggal 28 Oktober 2011 dengan alokasi anggaran sebesar Rp4.014.623.000,00, realisasi Rp3.660.825.000,00 atau 91,19%. 2) DIPA Nomor: 0665/018-04.4.01/14/2011 tanggal 20 Desember 2010,

dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.550.000.000,00, realisasi Rp1.236.227.000,00 atau 79.89%.

3) DIPA Nomor: 0665/018-07.4.01/14/2011 tanggal 20 Desember 2010 dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.875.000.000,00, realisasi Rp1.838.338.900,00 atau 98,04%.

(7)

4) DIPA Nomor: 0665/018-08.4.01/14/2011 tanggal 20 Desember 2010 dengan alokasi anggaran sebesar Rp13.873.750.000,00, realisasi Rp12.435.410.000,00 atau 89,63 %.

f. SKPD Yang Melaksanakan Tugas Pembantuan

SKPD yang melaksanakan tugas pembantuan bidang tanaman pangan dan hortikultura adalah Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, dibentuk berdasarkan Perda Nomor : 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan memiliki tugas menyelenggarakan pembinaan dan

pengembangan usaha, produksi, pengolahan pasca panen,

penanganan pasca panen, sarana, dan prasarana tanaman pangan dan hortikultura, memiliki fungsi:

1. Penyusunan rencana kerja Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura;

2. Perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan usaha, produksi, pengolahan pasca panen, penanganan pasca panen, sarana, dan prasarana tanaman pangan dan hortikultura;

3. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan usaha tanaman pangan dan hortikultura;

4. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan produksi tanaman pangan dan hortikultura;

5. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan pengolahan dan penanganan pasca panen tanaman pangan dan hortikultura;

6. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana tanaman pangan dan hortikultura;

7. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura.

(8)

g. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia penyelenggara tugas pembantuan bidang tanaman pangan dan hortikultura sebagai berikut:

Tabel 4.1. SDM Penyelenggara Tugas Pembantuan Bidang Tanaman Pangan & Hortikultura Jumlah SDM (orang)

No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah

1 SD - 1. I - 2 SMP - 2. II 3 3 SMA 10 3. III 22 4 Sarjana Muda/D3 2 4. IV 2 5 Strata 1 10 6 Strata 2 5 Jumlah 27 Jumlah 27

Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

Pejabat struktural penyelenggara tugas pembantuan bidang tanaman pangan dan hortikultura terdiri dari 1 orang pejabat eselon II, 1 orang pejabat eselon III dan 4 orang pejabat eselon IV.

h. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan tugas pembantuan bidang tanaman pangan dan hortikultura sebagai berikut:

Tabel 4.2. Sarana & Prasarana Tugas Pembantuan Bidang Tanaman Pangan & Hortikultura

No. Jenis Jumlah Keterangan

1. Kantor 1 unit

2. UPTD BP3K 8 unit

3. UPTD Sub Terminal Agribisnis 1 unit

4. Gedung gudang obat 1 unit

5. Kendaraan roda 4 1 unit

6. Kendaraan roda 2 11 unit

7. Komputer/Laptop 14 unit

8. LCD 1 unit

9. GPS 1 unit

10. Soil PH Meter 1 unit

11. Altimeter 1 unit

12. Kamera 1 unit

13. Handycam 2 unit

14. Mikroskop 1 unit

(9)

i. Permasalahan dan Solusi

1) Permasalahan :

a) Realisasi fisik dan keuangan tidak dapat mencapai 100% karena ada instruksi bahwa dana SLPTT padi hibrida tidak dicairkan.

b) Terlambatnya pelaporan kegiatan karena keterbatasan

pengetahuan petani dalam penyusunan laporan c) Adanya serangan hama wereng seluas 2.700 ha.

d) Ketersediaan air di sebagian wilayah terganggu akibat adanya lahar dingin.

e) Adanya surat penundaan pelaksanaan kegiatan dari Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian. Kegiatan baru dapat dilaksanakan mulai bulan Agustus 2011.

f) Adanya penambahan anggaran, sehingga pelaksanaan kegiatan menunggu terbitnya revisi DIPA yang baru turun pada bulan Oktober 2011.

2) Solusi :

a) Koordinasi dengan petugas pendamping ( PPL ) b) Penerapan pola tanam dengan komoditas lain c) Penerapan pergiliran varietas

d) Penyesuaian jadwal penutupan saluran selokan.

e) Percepatan pelaksanaan kegiatan dengan tetap berpedoman pada peraturan yang ada.

2. Bidang Perikanan a. Dasar Hukum

DIPA Nomor: 0665/018-03.4.01/14/2011 tanggal 20 Desember 2010

b. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan

c. Program dan Kegiatan

Program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan

(10)

2) Peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas tehnis lainnya.

d. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan tugas pembantuan bidang perikanan adalah:

1) Terbangunnya sarana dan prasarana pemasaran dalam negeri hasil perikanan.

2) Tersusunnya dokumen perencanaan dan pelaporan.

e. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang Digunakan

DIPA Nomor: 0665/018-03.4.01/14/2011 tanggal 20 Desember 2010 dengan alokasi anggaran sebesar Rp426.637.000,00, realisasi Rp412.938.700,00 atau 96,78%.

f. SKPD Yang Melaksanakan Tugas Pembantuan

SKPD penyelenggara tugas pembantuan bidang perikanan adalah Bidang Perikanan pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, berdasarkan Perda Nomor: 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman. Bidang Perikanan Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan memiliki tugas menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan usaha dan produksi perikanan, memiliki fungsi:

1. Penyusunan rencana kerja Bidang Perikanan;

2. Perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan usaha dan produksi perikanan;

3. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan usaha perikanan;

4. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan produksi

perikanan;

5. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan perikanan;

6. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Perikanan.

(11)

g. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia penyelenggara sebagai berikut: Tabel 4.3. SDM Penyelenggara Bidang Perikanan

Jumlah SDM (orang)

No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah

1 SD - 1. I - 2 SMP - 2. II 1 3 SMA 6 3. III 15 4 Sarjana Muda/D3 1 4. IV 2 5 Strata 1 8 6 Strata 2 3 Jumlah 18 Jumlah 18

Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

Pejabat struktural penyelenggara bidang perikanan terdiri dari 1 orang pejabat eselon II, 1 orang pejabat eselon III dan 3 orang pejabat eselon IV.

h. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan sebagai berikut: Tabel 4.4. Sarana dan Prasarana Bidang Perikanan

No. Jenis Jumlah Keterangan

1. Kantor 1 unit 295 m2

2. Balai Benih Ikan 5 unit 5.692 m2

3. Sarana kerja khusus (operasikit, DO meter, PH meter) 5 unit

4. Aquarium 23 unit

5. Kendaraan roda 4 2 unit

6. Kendaraan roda 2 28 unit

7. Komputer/Laptop 9 unit

8. LCD 2 unit

9. Kamera 1 unit

10. Handycam 1 unit

11 Aiphone 5 unit

Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

i. Permasalahan dan Solusi -

3. Bidang Peternakan a. Dasar Hukum

DIPA Nomor: 0665/018-06.4.01/14/2011 tanggal 20 Desember 2010

b. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian.

(12)

c. Program dan Kegiatan

Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal, dengan kegiatan:

1) Peningkatan Produksi Ternak dengan Pendayagunaan Sumberdaya Lokal.

2) Peningkatan Produksi Pakan Ternak dengan Pendayagunaan Sumberdaya Lokal Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya.

a) Pengembangan integrasi ternak dan tanaman b) Pengujian mutu pakan ternak

c) Pembinaan dan koordinasi pengembangan pakan d) Identifikasi dan inventarisasi padang penggembalaan.

d. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan tugas pembantuan bidang peternakan adalah:

1) Peningkatan Produksi Ternak dengan Pendayagunaan Sumberdaya Lokal

a) Meningkatnya usaha budidaya ternak unggas yang dikelola secara berkelompok

b) Meningkatnya pengembangan usaha agribisnis peternakan kelinci

c) Meningkatnya kemandirian kelompok, manajemen pengelolaan usaha dan berkembangnya usaha beternak kelinci.

2) Peningkatan Produksi Pakan Ternak dengan Pendayagunaan Sumberdaya Lokal

a) Meningkatnya populasi, produksi dan produktivitas sapi perah b) Meningkatnya kemandirian kelompok dan berkembangnya usaha

budidaya sapi perah.

c) Meningkatnya populasi, produksi dan produktivitas kambing perah

(13)

d) Meningkatnya kemandirian kelompok dan berkembangnya usaha budidaya kambing perah.

e) Tumbuhnya kelompok kelompok peternak sapi perah yang dapat memproduksi pakan secara mandiri, dengan memanfaatkan bahan pakan lokal yang tersedia.

f) Meningkatnya ketrampilan peternak dalam pengolahan pakan ternak.

g) Meningkatnya populasi, produksi dan produktivitas sapi potong h) Meningkatnya pemanfaatan limbah pertanian sebagai bahan

pakan ternak dan pemanfaatan limbah ternak sebagai pupuk organik untuk lahan pertanian.

i) Meningkatnya pemanfaatan lahan kehutanan untuk penanaman HPT dengan tanpa merusak hutan.

j) Meningkatnya jumlah akseptor IB.

e. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang Digunakan

DIPA Nomor: 0665/018-06.4.01/14/2011anggal 20 Desember 2010 dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.532.675.000,00 realisasi sebesar Rp1.524.670.000,00 atau 99,47%.

f. SKPD Yang Melaksanakan Tugas Pembantuan

SKPD penyelenggara tugas pembantuan bidang peternakan adalah Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, berdasarkan Perda Nomor : 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman. Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan memiliki tugas menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan usaha dan produksi peternakan, memiliki fungsi:

1. Penyusunan rencana kerja Bidang Peternakan;

2. Perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan usaha dan produksi peternakan;

(14)

3. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan usaha peternakan;

4. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan produksi

peternakan;

5. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan peternakan; 6. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja

Bidang Peternakan.

g. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia penyelenggara bidang perikanan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5. SDM Penyelenggara Bidang Peternakan Jumlah SDM (orang)

No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah

1 SD - 1. I - 2 SMP - 2. II 6 3 SMA 13 3. III 20 4 Sarjana Muda/D3 5 4. IV 5 5 Strata 1 12 6 Strata 2 2 Jumlah 31 Jumlah 31

Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

Pejabat struktural penyelenggara bidang perikanan terdiri dari 1 orang pejabat eselon II, 1 orang eselon III dan 3 orang eselon IV.

h. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan bidang peternakan sebagai berikut:

Tabel 4.6. Sarana dan Prasarana Bidang Peternakan

No. Jenis Jumlah Keterangan

1. Kantor 2 unit

2. UPT Pelayanan Kesehatan Hewan 11 unit

3. UPT Pasar Hewan Ambarketawang dan RPH 3 unit

4. Kendaraan roda 4 2 unit

5. Kendaraan roda 2 8 unit

6. Komputer/Laptop 9 unit

7. Kamera 1 unit

8. Sprayer kandang, insemination, freezer, mist blowe) 15 unit

9. Los ternak 1 unit

Sumber: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

(15)

4. Bidang Ketenagakerjaan a. Dasar Hukum

1) DIPA Nomor: 0295/026-04.4.01/14/2011 tanggal 20 Desember 2010

2) DIPA Nomor ; 0294/026-13.4.01/14/2011 tanggal 20 Desember 2010

b. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

c. Program dan Kegiatan

1) Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja , dengan kegiatan:

a) Padat karya produktif I dan II b) Padat karya Infrastruktur

2) Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas, dengan kegiatan pengembangan standarisasi kompetensi kerja dan pelatihan binalatas.

d. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan tugas pembantuan bidang ketenagakerjaan adalah:

1) Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja

a) Padat karya produktif I berupa pembuatan kandang sapi ukuran 6 m x 4,60 m atau luas 27,60 m2 di Dusun Batur Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, selama 25 hari kerja, dengan mempekerjakan 88 orang pekerja.

b) Padat karya produktif II berupa pembuatan kandang sapi, ukuran 6 m x 4,60 m atau luas 27,60 m2 di Dusun Singlar, Glagaharjodi dusun Wonorejo, Kecamatan Cangkringan, selama 25 hari kerja, dengan mempekerjakan 88 orang pekerja.

c) Terlaksananya padat karya infrastruktur, berupa rehabilitasi jalan desa, ukuran 412 m x 5 m, lebar pengerasan 3 m di dusun

(16)

Wonorejo, Hargobinangun, Kecamatan Pakem, selama 29 hari kerja dengan mempekerjakan 88 orang pekerja.

2) Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas a) Pelatihan Institusional, meliputi tata niaga( komputer) 16 peserta,

aneka kejuruan (jahit) 16 peserta, otomotif (sepeda motor) 16 peserta, listrik (tehnik pendingin) 16 peserta, tehnik ( las listrik) 16 peserta, aneka kejuruan (tata rias) 16 peserta.

b) Pelatihan non institusional, meliputi listrik(tehnisi HP) 16 peserta, bangunan 16 peserta, pertanian (tata boga) 16 peserta.

e. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang Digunakan

1) DIPA Nomor: 0295/026-04.4.01/2011 tanggal 20 Desember 2010, dengan alokasi anggaran sebesar Rp528.000.000,00, realisasi Rp496.171.790,00 atau 97,97%.

2) DIPA Nomor: 0294/026-13.4.01/14/2011 tanggal 20 Desember 2010 dengan alokasi anggaran sebesar Rp446.190.000,00, realisasi Rp429.662.800,00 atau 99,08 %

f. SKPD Yang Melaksanakan Tugas Pembantuan

SKPD yang melaksanakan tugas pembantuan bidang ketenagakerjaan adalah Bidang Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Sosial dan Balai Latihan Kerja yang dibentuk berdasarkan Perda Nomor : 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 20 Tahun 2009 tentang Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Sosial. Bidang Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Sosial memiliki tugas menyelenggarakan, membina, dan mengendalikan pelatihan kerja, produktivitas kerja, penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja, hubungan industrial, dan kesejahteraan pekerja, serta pengembangan dan pengawasan, memiliki fungsi:

1. Penyusunan rencana kerja Bidang Tenaga Kerja;

2. Perumusan kebijakan teknis pelatihan kerja, produktivitas kerja, penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja, hubungan

(17)

industrial, dan kesejahteraan pekerja, serta pengembangan dan pengawasan ketenagakerjaan;

3. Penyelenggaraan, pembinaan, dan pengendalian pelatihan kerja, produktivitas kerja, penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja;

4. Penyelenggaraan, pembinaan, dan pengendalian hubungan

industrial dan kesejahteraan pekerja;

5. Penyelenggaraan, pembinaan, dan pengendalian pengembangan dan pengawasan ketenagakerjaan;

6. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Tenaga Kerja.

Balai Latihan Kerja sebagai unit pelaksana tehnis mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan tehnis operasional dan / atau kegiatan tehnis penunjang Dinas Tenaga Kerja dan Sosial.

g. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia penyelenggara tugas pembantuan bidang ketenagakerjaan sebagai berikut:

Tabel 4.7. SDM Penyelenggara Tugas Pembantuan Bidang Ketenagakerjaan Jumlah SDM (orang)

No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah

1 SD 1 1. I 1 2 SMP 5 2. II 8 3 SMA 32 3. III 65 4 Sarjana Muda/D3 3 4. IV 4 5 Strata 1 36 6 Strata 2 1 Jumlah 78 Jumlah 78 Sumber:Dinas Nakersos

Pejabat struktural penyelenggara tugas pembantuan 1 orang pejabat eselon II, 1 orang eselon III dan 3 orang eselon IV.

h. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan tugas pembantuan bidang ketenagakerjaan sebagai berikut:

(18)

Tabel 4.8. Sarana dan Prasarana Tugas Pembantuan Bidang Ketenagakerjaan

No. Jenis Jumlah Keterangan

1. Gedung (kantor, bengkel, gudang, pertemuan, rumah dinas )

25 unit

2. Kendaraan roda 4 5 unit 4 MTU

3. Kendaraan roda 2 13 unit

4. Komputer/Laptop 37 unit

5. Kamera 3 unit

6. Meja kursi kerja 112 unit

7. Printer 7 unit

8. Filling kabinet 33 unit

9. Almari 39 unit

10. Mesin ketik 10 unit

Sumber: Dinas Nakersos

i. Permasalahan dan Solusi

-

5. Bidang Pemberdayaan Masyarakat a. Dasar Hukum

1) DIPA Nomor: 3104/010-05.5.01/14/2011 tanggal 20 Desember 2010, revisi DIPA Nomor: 3104/010-05.5.01/14/2011 tanggal 4 Juli 2011. 2) DIPA Nomor: 0942/033-05.1.01/14/2011 tanggal 20 Desember 2010,

revisi ke 2 DIPA Nomor : 3104/010-05.5.01/14/2011 tanggal 8 Nopember 2011.

b. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri dan Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum.

c. Program dan Kegiatan

1) Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, dengan kegiatan Peningkatan Kemandirian Masyarakat Pedesaan, meliputi :

a) Sosialisasi PNPM Mandiri Pedesaan.

b) Pemberian bantuan langsung masyarakat bagi masyarakat miskin di pedesaan untuk peningkatan usaha produktif,

(19)

pembangunan sarana/prasarana dasar, pendidikan dan kesehatan di kecamatan Prambanan dan Cangkringan

c) Peningkatan kapasitas aparat pemerintah

d) Pembinaan dan pengawasan PNPM – MP oleh Inspektorat Kabupaten.

2) Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman dengan kegiatan Pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pelaksanaan penataan bangunan dan lingkungan, pengelolaan gedung dan rumah negara.

d. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan tugas pembantuan bidang pemberdayaan masyarakat adalah :

1) Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa a) Semiloka DPRD dan semiloka SKPD di kabupaten. b) Peningkatan kapasitas aparat pemerintah.

c) Pemberian bantuan langsung masyarakat bagi masyarakat miskin di pedesaan untuk peningkatan usaha produktif,

pembangunan sarana/prasarana dasar, pendidikan dan

kesehatan di semua desa Kecamatan Prambanan dan semua desa di Kecamatan Cangkringan sebesar Rp7.591.330.000,00 untuk:

(1) BLM Dana Operasional Kegiatan (DOK) perencanaan PMPN-MP 2 kecamatan.

(2) BLM Dana Operasional Kegiatan pelatihan masyarakat PNPM- MP 2 kecamatan.

(3) BLM DOK RBM PNPM-MP

(4) BLM Tambahan DOK perencanaan PNPM Pasca Bencana dan BLM tambahan dana kegiatan PNPM Pasca Bencana (Kecamatan Cangkringan).

(5) Pembinaan dan pengawasan PNPM-MP oleh Inspektorat Kabupaten.

(20)

2) Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman dengan hasil kegiatan terbantunya 75 BKM untuk 75 desa di

kabupaten Sleman.

e. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang Digunakan

1) DIPA Nomor: 3104/010-05.5.01/14/2011 tanggal 20 Desember 2010, revisi DIPA Nomor: 3104/010-05.5.01/14/2011 tanggal 4 Juli 2011, dengan alokasi anggaran sebesar Rp7.862.565.000,00 realisasi Rp7.839.222.900,00 atau 99,70%.

2) DIPA Nomor: 0942/033-05.1.01/14/2011 tanggal 20 Desember 2010, revisi DIPA Nomor: 0942/033-05.1.01/14/2011 tanggal 8 Nopember 2011 dengan alokasi anggaran sebesar Rp12.425.000000,00, realisasi Rp12.415.000.000,00 atau 99,92%

f. SKPD Yang Melaksanakan Tugas Pembantuan

SKPD yang melaksanakan tugas pembantuan bidang pemberdayaan masyarakat adalah Bagian Kesejahteraan Rakyat, Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Bidang Permukiman Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan.

Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dibentuk dengan berdasarkan Perda Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 40 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Sekretariat Daerah. Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan kebijakan, pengoordinasikan pelaksanaan tugas perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan

pembinaan administrasi dan aparatur bidang pemberdayaan

masyarakat, mental spiritual, dan sosial kemasyarakatan, mempunyai fungsi:

1. Penyusunan rencana kerja Bagian Kesejahteraan Rakyat;

2. Perumusan kebijakan bidang pemberdayaan masyarakat, mental spiritual, dan sosial kemasyarakatan;

(21)

3. Penyelenggaraan pengoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan pembinaan administrasi dan aparatur bidang pemberdayaan masyarakat;

4. Penyelenggaraan pengoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan pembinaan administrasi dan aparatur bidang mental spiritual;

5. Penyelenggaraan pengoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan pembinaan administrasi dan aparatur bidang sosial kemasyarakatan; 6. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja

Bagian Kesejahteraan Rakyat.

Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan dibentuk berdasarkan Perda Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 21 Tahun 2009 tentang Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pekerjaaan Umum dan Perumahan. Bidang Permukiman mempunyai tugas menyelenggarakan, membina, dan mengendalikan pembangunan, pemeliharaan, dan pengelolaan prasarana dan sarana dasar permukiman, bangunan gedung, dan drainase, mempunyai fungsi: 1. Penyusunan rencana kerja Bidang Permukiman;

2. Perumusan kebijakan teknis pembangunan, pemeliharaan, dan pengelolaan prasarana dan sarana dasar permukiman, bangunan gedung, dan drainase;

3. Penyelenggaraan, pembinaan, dan pengendalian pembangunan, pemeliharaan, dan pengelolaan prasarana dan sarana dasar permukiman;

4. Penyelenggaraan, pembinaan, dan pengendalian pembangunan dan pemeliharaan bangunan gedung;

5. Penyelenggaraan, pembinaan, dan pengendalian pembangunan, pemeliharaan, dan pemanfaatan drainase;

(22)

6. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Permukiman.

g. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia penyelenggara tugas pembantuan bidang pemberdayaan masyarakat adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9. SDM Penyelenggara

Jumlah SDM (orang)

No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah

1 SD - 1. I - 2 SMP 1 2. II 12 3 SMA 16 3. III 26 4 Sarjana Muda/D3 3 4. IV 4 5 Strata 1 16 6 Strata 2 6 Jumlah 42 Jumlah 42

Sumber: Sekretariat Daerah

Pejabat struktural penyelenggara tugas pembantuan bidang

pemberdayaan masyarakat terdiri dari 1 orang pejabat eselon II, 2 orang pejabat eselon III, dan 4 orang pejabat eselon IV.

h. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan tugas pembantuan bidang pemberdayaan masyarakat sebagai berikut:

Tabel 4.10. Sarana dan Prasarana Tugas Pembantuan Bidang Pemberdayaan Masyarakat

No. Jenis Jumlah

1. Kantor 2 unit

2. Kendaraan roda 4 3 unit

3. Kendaraan roda 2 6 unit

4. Komputer 10 unit

5. Laptop 7 unit

6. LCD 1 unit

7. Printer 7 unit

8. Kamera Digital 4 unit

9. Sound system portable 4 unit

Sumber: Sekretariat Daerah

i. Permasalahan dan Solusi -

(23)

6. Bidang Kesehatan a. Dasar Hukum

1) DIPA Nomor: 0878/024-03.4.01/14/2011 tanggal 20 Desember 2010 2) DIPA Nomor: 1642/024-04.4.01/14/2011 tanggal 20 Desember 2010

b. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan.

c. Program dan Kegiatan

1) Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak 2) Program Pembinaan Upaya Kesehatan

d. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan tugas pembantuan bidang kesehatan adalah:

1) Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

a) Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) seluruh puskesmas dan menyelenggarakan lokakarya mini untuk menunjang pencapaian SPM.

b) Tersusunnya dokumen perencanaan BOK c) Tersusunnya laporan BOK

d) Tersusunnya dokumen monitoring da evaluasi BOK e) Tersusunnya laporan kegiatan/sosialisasi/pembinaan 2) Program Pembinaan Upaya Kesehatan

Terlaksananya pengadaan peralatan kedokteran 1 paket, meliputi poli gigi 1 unit, perinatologi 1 unit, ICU 7 unit, radiologi 2 unit, laboratorium 3 unit, instalasi HD 8 unit, bangsal bougenvile 29 unit

e. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang Digunakan

1) DIPA Nomor: 0878/024-03.4.01/14/2011 tanggal 20 Desember 2010 dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.875.000.000,00, realisasi Rp1.874.194.850,00 atau 99,96%

2) DIPA Nomor: 1642/024-04.4.01/14/2011 tanggal 20 Desember 2010

dengan alokasi anggaran Rp5.000.000.000,00, realisasi

(24)

f. SKPD Yang Melaksanakan Tugas Pembantuan

SKPD yang melaksanakan tugas pembantuan bidang kesehatan adalah Bidang Pelayanan Medis,Dinas Kesehatan dan RSUD Sleman. Dinas Kesehatan dibentuk berdasarkan Perda Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 31 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Kesehatan . Bidang Pelayanan Medis mempunyai tugas menyelenggarakan dan membina pelayanan kesehatan dasar, kesehatan rujukan, kesehatan khusus, registrasi, akreditasi dan perijinan. mempunyai fungsi:

1. Penyusunan rencana kerja Bidang Pelayanan Medis;

2. Perumusan kebijakan teknis pelayanan kesehatan dasar, kesehatan rujukan, kesehatan khusus, registrasi, akreditasi, dan perijinan; 2. Penyelenggaraan dan pembinaan pelayanan kesehatan dasar dan

kesehatan rujukan;

3. Penyelenggaraan dan pembinaan pelayanan kesehatan khusus; 4. Penyelenggaraan dan pembinaan pelayanan registrasi,akreditasi

dan perijinan;

5. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Pelayanan Medis.

RSUD Sleman dibentuk berdasarkan Perda Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 48 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sleman . Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengoordinasikan pelayanan medis dan keperawatan, mempunyai fungsi:

1. Penyusunan rencana kerja Bidang Pelayanan Medis dan

Keperawatan;

2. Perumusan kebijakan teknis pelayanan medis dan keperawatan; 3. Penyelenggaraan dan pengkoordinasian pelayanan medis;

4. Penyelenggaraan dan pengoordinasian pelayanan keperawatan; dan 5. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja

(25)

g. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia penyelenggara tugas pembantuan bidang kesehatan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11. SDM Penyelenggara Tugas Pembantuan Bidang Kesehatan Jumlah SDM (orang)

No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah

1 SD 1 1. I 2 2 SMP 3 2. II 16 3 SMA 19 3. III 23 4 Sarjana Muda/D3 12 4. IV 3 5 Strata 1 4 6 Strata 2 5 Jumlah 42 Jumlah 42

Sumber: Dinas Kesehatan dan RSUD Sleman

Pejabat struktural penyelenggara tugas pembantuan bidang kesehatan terdiri dari 2 orang pejabat eselon II, 2 orang pejabat eselon III dan 5 orang pejabat eselon IV

h. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan tugas pembantuan bidang kesehatan sebagai berikut:

Tabel 4.12. Sarana & Prasarana Tugas Pembantuan Bidang Kesehatan

No. Jenis Jumlah Keterangan

1. Gedung Kantor 12 unit gedung pelayanan, kantor

2. Kendaraan roda 4 5 unit

3. Kendaraan roda 2 15 unit Ambulance 6 buah

4. Komputer 10 unit

5. Laptop 3 unit

6. Kamera Digital / handycam 2 unit

7. LCD 1 unit

8. Mesin ketik 3 unit

9. Alat komunikasi dan alat studio 14 unit telepon, kamera, televisi, DVD 10. Alat kantor dan rumah tangga 1.286 unit

11. Alat laboratorium 111 unit autoclave, microscope, centrifuge, dll. 12. Alat kedokteran 596 unit X-ray, lampu operasi, mesin anestesi, dll

Sumber: Dinas Kesehatan dan RSUD Sleman

i. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan yang dihadapi adalah pencairan dana baru dapat dilakukan bulan Nopember 2011. Solusi yang dilakukan adalah kerjasama yang intensif antara semua pihak, sehingga kegiatan dapat terselesaikan.

(26)

7. Bidang Perdagangan a. Dasar Hukum

DIPA Nomor: 0297/090-02.4.01/14/2011 tanggal 20 Desember 2010

b. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian

Perdagangan

c. Program dan Kegiatan

Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri dengan kegiatan Pengembangan Jaringan Distribusi dalam Menunjang Sistem Logistik Nasional.

d. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Terlaksananya pembangunan pasar tradisionil yaitu pasar Gamping berupa pembangunan los dan kios type I dan type II 1 unit.

e. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang Digunakan

DIPA Nomor: 0297/090-02.4.01/14/20112011 tanggal 20 Desember 2010 dengan alokasi anggaran sebesar Rp2.000.000.000,00, realisasi Rp1.808.119.000,00 atau 90%

f. SKPD Yang Melaksanakan Tugas Pembantuan

SKPD yang melaksanakan tugas pembantuan bidang perdagangan adalah Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian,Perdagangan dan Koperasi, berdasarkan Perda Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 23 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi. Bidang Perdagangan mempunyai tugas menyelenggarakan, membina dan memantau perdagangan dalam negeri dan luar negeri, serta bimbingan usaha dan pendaftaran perusahaan perdagangan, mempunyai fungsi:

1. Penyusunan rencana kerja Bidang Perdagangan;

2. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan, pembinaan, dan pemantauan perdagangan dalam negeri dan luar negeri serta bimbingan usaha dan pendaftaran perusahaan perdagangan;

(27)

3. Penyelenggaraan, pembinaan dan pemantauan perdagangan dalam negeri;

4. Penyelenggaraan, pembinaan dan pemantauan perdaganganluar negeri;

5. Penyelenggaraan bimbingan usaha dan pendaftaran perusahaan; 6. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja

Bidang Perdagangan.

g. Sumber Daya Manusia

Sumberdaya manusia yang melaksanakan tugas pembantuan bidang perdagangan adal sebagai berikut :

Tabel 4.13. SDM Penyelenggara Tugas Pembantuan Bidang Perdagangan Jumlah SDM (orang)

No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah

1 SD - 1. I - 2 SMP 1 2. II 3 3 SMA 3 3. III 9 4 Sarjana Muda/D3 3 4. IV 2 5 Strata 1 3 6 Strata 2 4 Jumlah 14 Jumlah 14

Sumber: Dinas Perindagkop

h. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan tugas pembantuan bidang kesehatan sebagai berikut:

Tabel 4.14. Sarana dan Prasarana Tugas Pembantuan Bidang Perdagangan

No. Jenis Jumlah Keterangan

1. Kantor 1 unit

2. Kendaraan roda 4 1 unit

3. Kendaraan roda 2 3 unit

4. Komputer 8 unit

5. Printer 4 unit

6 Kursi kerja 38 unit

7 Meja kerja/ work station 38 unit

8. Mesin ketik 3 unit

9. Filling kabinet 3 unit

Sumber: Dinas Perindagkop

i. Permasalahan dan solusi -

(28)

B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN KEPADA DESA

Berdasarkan Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2005 tentang Desa disebutkan bahwa urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa mencakup urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa, urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/propinsi yang diserahkan pengaturannya kepada desa, tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundang-undangan diserahkan kepada desa. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten yang dilaksanakan oleh pemerintah desa adalah:

1. Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Pelaksanaan pemungutan PBB oleh Pemerintah Desa berdasarkan Keputusan Bupati Sleman No. 23/Kep.KDH/2005 tentang Pelaksanaan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Melalui Petugas Pemungut. Pelaksanaan pemungutan PBB dilakukan oleh dukuh sebagai petugas pemungut dan kepala desa sebagai penanggung jawab.

Berdasarkan Peraturan Bupati Sleman Nomor 33 Tahun 2011 tentang Penghargaan Bagi Desa dan Padukuhan atas Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan, dari pelaksanaan pemungutan PBB tersebut, Pemerintah Desa memperoleh penghargaan berupa uang yang besarnya ditentukan berdasarkan potensi pokok ketetapan PBB, prosentase target penerimaan dan prosentase realisasi dari target penerimaan.

Pemerintah Desa juga memperoleh bantuan biaya penyampaian surat pemberitahuan pajak terhutang PBB berdasarkan Keputusan Bupati Sleman Nomor 150/Kep.KDH/A/2011 tentang Bantuan Biaya Penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan Kepada Kecamatan, Desa dan Padukuhan.

2. Pemungutan Pajak Hotel, dalam hal ini untuk wajib pajak pondokan.

Pemerintah Kabupaten Sleman dalam melaksanakan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Hotel, memberikan tugas kepada Pemerintah Desa dalam pemungutan pajak hotel untuk wajib pajak

(29)

3. Pendaftaran Wajib Pajak Restoran.

Pemerintah Kabupaten Sleman dalam melaksanakan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Restoran, memberikan tugas kepada Pemerintah Desa dalam pendaftaran wajib pajak restoran.

Gambar

Tabel 4.2. Sarana & Prasarana Tugas Pembantuan Bidang Tanaman Pangan & Hortikultura
Tabel 4.3. SDM Penyelenggara Bidang Perikanan  Jumlah SDM (orang)
Tabel 4.6. Sarana dan Prasarana Bidang Peternakan
Tabel 4.7. SDM Penyelenggara Tugas Pembantuan Bidang Ketenagakerjaan   Jumlah SDM (orang)
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian teori, hasil analisis dan pengkajian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa struktur puisi yang terdapat pada lirik

P rotein susu kedelai mempunyai susunan asam amino yang mirip susu sapi. Biji wijen yang telah dihilangkan lemaknya dan biji jagung, mengandung asam amino metionin yang lebih

Return ISSI dipengaruhi oleh besarnya return IHSG, hal ini dikarenakan IHSG muncul terlebih dahulu dibandingkan ISSI dan IHSG merupakan indikator dari pergerakan

Bapak dan Ibu dosen, serta para staf Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEISIA) Surabaya yang telah memberikan banyak bekal dan ilmu dan teladan yang berarti

Hasil akurasi ini dapat ditingkatkan dengan menerapkan teknik bagging menghasilkan akurasi sebesar 81,84%, sehingga terjadi peningkatan akurasi sebesar 8,86% dari penerapan

Data dari HYCOM+NCODA NRL archieve dataset untuk periode tahun 2012 (Cummings dan Smedstad 2013) menunjukkan pola pergerakan arus pada ekoregion 6.3.4 ini lebih

Dalam suatu opini audit laporan keuangan yang baik ( Unqualified opinion ), auditor harus mengemukakan bahwa laporan keuangan perusahaan telah diaudit sesuai dengan

Kehidupan pertama terjadi karena adanya daya tarik menarik dari bagian yang terpisah - pisah.. Aristoteles: organisme disusun dari tingkatan yang rendah 