• Tidak ada hasil yang ditemukan

Beberapa ancaman yang dihadapi oleh perusahaan Celebes Musroom adalah:

Kuadran I: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan

Kuadran 3: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di

D. Beberapa ancaman yang dihadapi oleh perusahaan Celebes Musroom adalah:

1. Kemungkinan munculnya pesaing yang mempunyai modal besar.

2. Kemungkinan munculnya hama dan penyakit pada tanaman jamur.

3. Kemungkinan banyaknya jamur tiram putih dari pulau Jawa.

4. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara pengolahan jamur tiram putih agar menjadi masakan yang kaya manfaat.

5. Masih seringnya terjadi kontaminasi minyak pada bahan baku.

52 5.2. Analisis SWOT Sebagai Alat Formulasi Strategi

Data yang telah dikumpukan dapat dibuat tabel analisis SWOT dari perusahaan Celebes Mushroom yang dijelaskan pada tabel di bawah ini:

Tabel 8. Analisis SWOT Pada Perusahaan Celebes Mushroom di Desa Taeng Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan.

Faktor Internal

Kekuatan (Strengths)

1. Jamur tiram putih yang di produksi oleh perusahaan Celebes Musroom masih organik

2. Jamur yang dipasarkan oleh perusahaan Celebes Mushroom lebih segar (fress)

3. Pemilik perusahaan mempunyai keahlian dalam memproduksi dan mengolah jamur tiram putih

4. Mempunyai angkutan pribadi.

5. Mempunyai hubungan mitra dengan petani jamur hasil bimbingan perusahaan

Kelemahan (Weaknesses)

1. Belum mempunyai peralatan produksi yang memadai

2. Masih seringnya terjadi kegagalan dalam produksi

3. Kapasitas produksi yang belum dapat memenuhi permintaan konsumen

1. Tingginya permintaan jamur tiram putih

2. Memiliki pelanggan tetap

3. Semakin tingginya kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan kebutuhan gizi serta manfaat jamur tiram putih

4. Memiliki jaringan pemasaran yang cukup luas

5. Semakin banyaknya pengusahan makanan dan klinik pengobatan di Makassar yang membutuhkan jamur tiram putih

Ancaman (Treaths)

1. Kemungkinan munculnya pesaing yang mempunyai modal besar 2. Kemungkinan munculnya hama dan

penyakit pada tanaman jamur

3. Kemungkinan banyaknya jamur tiram putih dari pulau Jawa

4. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara pengolahan jamur tiram putih agar menjadi masakan yang kaya manfaat

5. Masih seringnya terjadi kontaminasi minyak pada bahan baku

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2014.

Hasil data yang telah dikumpulkan dapat disusun kedalam matriks strategi internal dan eksternal seperti yang dijelaskan dalam tabel dibawah ini:

53 Tabel 9. IFAS (Internal Factors Analysis Summary) Perusahaan Celebes

Mushroom di Desa Taeng Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan.

Faktor-Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor

(Bobot X 4. Mempunyai angkutan pribadi 0.10 3 0.30 Kendaraan 5. Mempunyai hubungan mitra

dengan petani jamur hasil

1. Belum mempunyai peralatan

produksi yang memadai 0.05 2 0.10 Masih sederhana 2. Masih seringnya terjadi

kegagalan dalam produksi 0.04 3 0.12 Terkontaminasi cendawan lain 3. Kapasitas produksi yang belum

dapat memenuhi permintaan

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2014.

54 Tabel 10. EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary) Perusahaan Celebes

Mushroom di Desa Taeng Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan.

Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor

(Bobot X Rating)

Komentar Peluang:

1. Tingginya permintaan jamur

tiram putih 0.14 4 0.56 Sudah mencapai

150 Kg/hari 2. Memiliki pelanggan tetap 0.16 4 0.64 Suplayer, dll 3. Semakin tingginya kesadaran

dan pengetahuan masyarakat akan kebutuhan gizi serta manfaat jamur tiram putih

0.09 2 0.18 Masyarakat modern 4. Memiliki jaringan pemasaran

yang cukup luas 0.13 4 0.52 Makassar, Palu,

Manado, dll 5. Semakin banyaknya

pengusahan makanan dan klinik pengobatan di Makassar yang membutuhkan jamur 4. Masih kurangnya pengetahuan

masyarakat tentang cara pengolahan jamur tiram putih agar menjadi masakan yang 5. Masih seringnya terjadi

kontaminasi minyak pada

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2014.

55 Hasil analisis IFAS (Internal Factors Analysis Summary) pada tabel 6 menunjukkan bahwa faktor kekuatan (strength) mempunyai total nilai skor 2,00 sedangkan faktot kelemahan (weakness) mempunyai total nilai skor 0,61.

Sementara dari hasi analisis EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary) pada tabel 7 menunjukkan bahwa untuk faktor-faktor peluang (opportunity) nilai skornya 2,20 dan faktor ancaman (threat) mempunyai nilai skor 0,88. Selanjutnya nilai total skor dari masing-masing faktor dapat dirinci sebagai berikut:

a. Strength : 2,00 b. Weakness : 0,61 c. Opportunity: 2,20 d. Threat :0,88

Hasil dari analisis IFAS dan EFAS di atas menunjukkan bahwa nilai Strength lebih tinggi dari nilai Weakness, yaitu dengan selisih (+) 1,39. Sedangkan nilai Opportunity lebih tinggi dari nilai Threat, yaitu dengan selisih (+) 1,32. Dari hasil identifikasi faktor–faktor tersebut maka dapat digambarkan dalam diagram SWOT, dapat dilihat pada gambar berikut ini:

56 Peluang (2,20)

III. Turnaround I. Agresif/Growth

Gambar 4. Diagram Cartesisus Hasil Pengolahan Data Internal dan Eksternal Perusahaan Celebes Mushroom di Desa Taeng Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan, 2014.

Gambar diagram cartesius di atas menjelaskan bahwa letak daerah yang diarsir terletak pada kuadran I. Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan.

Perusahaan Celebes Mushroom ini memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy) untuk meningkatkan penjualan. Dalam posisi ini perusahaan Celebes Mushroom sebaiknya menggunakan strategi SO.

57 Tabel 11. Matriks SWOT Perusahaan Celebes Mushroom di Desa Taeng

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan.

IFAS 1. Belum mempunyai peralatan

produksi yang memadai 2. Masih seringnya terjadi

kegagalan dalam produksi 3. Kapasitas produksi yang belum

dapat memenuhi permintaan 1. Tingginya permintaan jamur

tiram putih

2. Memiliki pelanggan tetap 3. Semakin tingginya kesadaran

dan pengetahuan masyarakat akan kebutuhan gizi serta manfaat jamur tiram putih 4. Memiliki jaringan pemasaran

yang cukup luas

2. Melakukan pelatihan untuk membina dan menambah jumlah petani mitra sehingga pasokan produk bisa produksi bisa meningkat guna memenuhi permintaan jamur

1. Menjalin kerjasama dengan pengusaha yang lain dengan 3. Menjaga kualitas jamur tiram

putih agar tetap unggul di ahli dalam mengontrol kualitas

bahan baku untuk

meminimalisir kegagalan produksi yang diakibatkan oleh kontaminasi minyak pada bahan baku

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2014.

58 Hasil analisis tabel di atas menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kombinasi kedua faktor tersebut sebagaiamana dijelaskan dalam hasil matriks SWOT perusahaan Celebes Mushroom di bawah ini:

1. Strategi SO (Mendukung Strategi Growth)

Strategi ini dibuat dengan cara memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi SO yang ditempuh oleh Perusahaan Celebes Mushroom yaitu:

a. Dengan memanfaatkan keunggulan produk perusahaan Celebes Musroom yaitu jamur tiram putih yang di produksinya yang masih organik dan lebih segar (fress) serta mempunyai hubungan mitra dengan petani jamur hasil bimbingan perusahaan untuk memanfaatkan peluang tingginya permintaan jamur tiram putih dan memiliki pelanggan tetap maka diperoleh strategi yaitu mempertahankan kualitas jamur tiram putih baik yang diproduksi sendiri maupun yang dibeli dari petani mitra guna menjaga kepercayaan dari pelanggan.

b. Dengan memanfaatkan keahlian pemilik perusahaan dalam memproduksi dan mengolah jamur tiram putih untuk meraih peluang tingginya permintaan jamur tiram putih dan jaringan pemasaran yang cukup luas maka diperoleh strategi yaitu melakukan pelatihan untuk membina dan menambah jumlah petani mitra sehingga pasokan produk bisa meningkat.

59 2. Strategi ST (Mendukung Strategi Diversifikasi)

Strategi ST adalah Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. Strategi ST yang ditempuh oleh Perusahaan Celebes Mushroom yaitu:

a. Dengan keahlian pemilik perusahaan dalam memproduksi dan mengolah jamur tiram putih yang dapat digunakan untuk mengatasi ancaman kemungkinan munculnya pesaing yang mempunyai modal besar dan kemungkinan munculnya hama dan penyakit pada tanaman jamur maka diperoleh strategi yaitu menjalin kerjasama dengan pengusaha yang lain dengan memanfaatkan keahlian yang dimiliki.

b. Dengan memanfaatkan keahlian pemilik perusahaan dalam memproduksi dan mengolah jamur tiram putih untuk mengatasi ancaman masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara pengolahan jamur tiram putih agar menjadi masakan yang kaya manfaat maka diperoleh strategi yaitu membuat dan membagikan buku resep yang berisi tentang cara pengolahan serta kandungan gizi jamur tiram putih kemudian dibagikan kepada pelanggan baru.

c. Dengan memanfaatkan keunggulan produk perusahaan Celebes Musroom yaitu jamur tiram putih yang di produksinya yang masih organik dan lebih segar (fress) untuk mengatasi ancaman kemungkinan banyaknya jamur tiram putih dari pulau Jawa maka diperoleh strategi yaitu menjaga kualitas jamur tiram putih agar tetap unggul di pasaran dalam bersaing dengan jamur tiram putih yang berasal dari pulau jawa.

60 3. Strategi WO (Mendukung Strategi Turn-Around)

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO yang ditempuh oleh Perusahaan Celebes Mushroom antara lain:

a. Dengan memanfaatkan peluang tingginya permintaan jamur tiram putih dengan cara meminimalkan kelemahan perusahaan Celebes Mushroom yang belum mempunyai peralatan produksi yang memadai dan kapasitas produksi yang belum dapat memenuhi permintaan konsumen maka diperoleh strategi yaitu menambah jumlah modal dan membeli peralatan produksi yang memadai agar kegiatan produksi bisa meningkat guna memenuhi permintaan jamur tiram putih di pasaran.

4. Strategi WT (Mendukung Strategi Defensif)

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Strategi WT ditempuh oleh Perusahaan Celebes Mushroom antara lain:

a. Dengan meminimalkan kelemahan masih kurangnya modal yang dimiliki oleh pemilik perusahaan serta menghindari ancaman kemungkinan munculnya pesaing yang mempunyai modal besar maka diperoleh strategi yaitu menambah jumlah modal agar dapat bersaing dengan pengusaha lain.

b. Dengan meminimalkan kelemahan masih kurangnya tenaga kerja yang ahli dalam mengontrol bahan baku serta menghindari ancaman masih seringnya terjadi kontaminasi minyak pada bahan baku maka diperoleh

61 strategi yaitu menambah tenaga kerja yang ahli dalam mengontrol kualitas bahan baku untuk meminimalisir kegagalan produksi yang diakibatkan oleh kontaminasi minyak pada bahan baku.

Dari empat kemungkinan alternatif strategi yang diperoleh diatas, strategi yang paling tepat digunakan oleh Perusahaan Celebes Mushroom guna tetap meningkatkan penjualan adalah strategi SO yaitu strategi dengan menggunakan Strength untuk memanfaatkan Opportunies yang dimiliki perusahaan yaitu:

a. Mempertahankan kualitas jamur tiram putih baik yang diproduksi sendiri maupun yang dibeli dari petani mitra guna menjaga kepercayaan dari pelanggan.

b. Melakukan pelatihan untuk membina dan menambah jumlah petani mitra sehingga pasokan produk bisa meningkat.

Berdasarakan hasil analisis SWOT Perusahaan Celebes Mushroom memiliki kekuatan yang dapat dipakai pada strategi tertentu serta memanfaatkan peluang yang tepat serta secara bersamaan meminimalkan atau menghindari kelemahan dan ancaman yang ada. Posisi ini sangat menguntungkan perusahaan dengan memperbaiki kondisi diatas rata-rata kemampuan sehingga Perusahaan Celebes Mushroom dapat mengendalikan para pesaing yang ada untuk dijadikan mitra agar pasokan jamur tiram putih dapat meningkat dan memenuhi permintaan pasar.

62

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarakan hasil analisis SWOT yang di lakukan pada Perusahaan Celebes Mushroom yang dijelaskan pada bab sebelumnya maka dalam penenelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Berdasarkan hasil dari analisis IFAS dan EFAS yang dilakukan pada Perusahaan Celebes Mushroom yang kemudian diukur dengan diagram cartesius, menunjukkan bahwa keadaan perusahaan saat ini sedang dalam situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan Celebes Mushroom ini memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan kekuatan untuk meraih peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy) untuk meningkatkan penjualan.

2. Dengan keadaan tersebut strategi yang paling tepat digunakan oleh Perusahaan Celebes Mushroom guna tetap meningkatkan penjualan menggunakan strategi SO yaitu strategi dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang dimiliki perusahaan yaitu:

a. Mempertahankan kualitas jamur tiram putih baik yang diproduksi sendiri maupun yang dibeli dari petani mitra guna menjaga kepercayaan dari pelanggan.

b. Melakukan pelatihan untuk membina dan menambah jumlah petani mitra sehingga pasokan produk bisa meningkat.

63 6.2. Saran

Berikut adalah saran-saran penulis yang diberikan kepada Perusahaan Celebes Mushroom, peneliti, dan pemerintah:

1. Perusahaan Celebes Mushroom sebaiknya selain menggunakan strategi SO perusahaan juga perlu menambah modal perusahaan, baik pinjaman dari bank maupun dengan cara menambah investor agar perusahaan bisa berjalan dengan baik sehingga kapasitas produksi jamur tiram dapat meningkat untuk memenuhi permintaan pasar yang selama ini belum bisa terpenuhi dengan baik.

2. Pemerintah sebaiknya bisa memberi perhatian kepada para pengusaha utamanya yang bergerak dibidang agribisnis. Karena usaha dibidang agribisnis mempunyai banyak peluang yang bisa dikembangkan.

3. Para peneliti sebaiknya bisa melakukan penelitian yang lebih mendalam lagi di bidang agribisnis utamanya dalam bisnis jamur tiram putih guna membantu petani dan pengusaha lainnya untuk mengatasi berbagai permasalahan yang selama ini dihadapi.

64

Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan. 2014. Potret Usaha Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan Menurut Subsektor.

Ginting, Nembah F. Hartimbul. 2011. Manajemen Pemasaran. Yrama Widya.

Bandung.

Piryadi, Triyono Untung. 2013. Bisnis Jamur Tiram. Agromedia Pustaka. Jakarta Selatan.

Rahmat, Reny Maulida. 2012. Analisis Strategi Pemasaran pada PT. Koko Jaya Motor Makassar. Skripsi. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Rangkuti, Freddy., 2013, Analisis Swot, Teknik Membedah Kasus Bisnis.

Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.

Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasil-Hasil pertanian, Teori dan Aplikasinya. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Stanto ,William J. 1996. Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta.

Sudiyono, Armand. 2004. Pemasaran pertanian. UMM Press. Malang.

Suharsaputra, Uhar. 2012. Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif, Dan Tindakan. PT Refikaditama. Bandung.

Usman, Husain. dan Akbar, Purnomo Setiady. 2004. Metodologi Penelitian Sosial. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Yumanda, Syahreza. 2009. Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Skripsi.

Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Dokumen terkait