Lian : sumpah bersaksi Allah bahwa suami menuduh istrinya Berzina
Ila : ucapan suami tidak menggauli istrinya selama empat bulan atau lebih
Khulu : talak tebus, yaitu talak yang diucapkan oleh suami dengan pembayaran dari pihak istri kepada suami
Zihar : seorang suami menyerupakan istrinya dengan ibunya, sehingga haram bagi suami.
Iddah : masa menanti yang diwajibkan atas wanita yang dicerai suaminya.
Rujuk : mengembalikan istri yang telah dicerai pada perkawinan asal sebelum diceraikan.
MODUL IX AKHLAK A.Pengertian
1. Etimologis (bahasa) kata akhlak (bhs.Arab) berasal dari kata akhlaqa, yukhliku, ikhlakan berarti as sajiyah (perangai), ath thabi‟ah (tabiat, kelakukan,watak dasar), al „adah (kebiasaan, kelaziman), al maruah (peradaban yang baik, ad din (agama).
2. Pendapat lain :
Kata akhlak berasal dari kata khilqun atau khulqun, berarti perangai, tabiat, kebiasaan, dan peradaban. Dalam Al Quran disebut kata khuluqun (surat Al Qalam 68:4), dan kata akhlak pada hadis Nabi riwayat Tirmizi.
3. Secara terminologis (istilah) a. Ibnu Miskawih (w.1.030 M)
Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
b. Imam Ghazali (1.059-1.111 M)
Akhlak adalah sifat yang tertaman dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
c. Ibrahim Anis dalam Mu’jam Al Wasith
Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik atau buruk tanpa membutuhkan dan pertimbangan.
4. Ciri-ciri akhlaq
a. Perbuatan akhlaq adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiannya.
b. Perbuatan akhlaq adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran.
c. Perbuatan akhlah adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar.
d. Perbuatan akhlaq adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya
e. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan ikhlas semata-mata karena Allah.
5. Ilmu akhlak
Ilmu akhlaq adalah ilmu tentang keutamaan dan cara mengikutinya hingga terisi dengan keutamaan tersebut, dan tentang keburukan dan cara menghindarinya hingga jiwa kosong dari padanya (Abdul Hamid Yunus).
Ilmu akhlaq adalah ilmu yang objek pembahasannya adalah tentang nilai-nilai yang dapat disifatkan dengan perbuatan manusia yang dapat disifatkan dengan baik atau buruk (Ibrahim Anis)
6. Akhlak Islamy
Akhlak Islamy adalah akhlak yang berdasarkan ajaran Islam, atau akhlak yang bersifat Islamy. Maka akhlak Islamy adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah, disengaja, mendarah daging, dan sesungguhnya, yang didasarkan pada ajaran Islam.
Karena ajaran islam bersifat universal, maka dalam menjabarkan akhlak Islamy diperlukan pemikiran akal manusia dan perilaku sosial yang terkandung dalam ajaran etika dan moral.
B. Etika, moral dan susila 1. Pengertian
a. Etika
Etika berasal dari kata ethos (Yunani) berarti watak kesusilaan atau adat. Atau berarti ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak. Jadi etika berhubungan dengan tingkah laku manusia.
Secara istilah, etika berarti :
Ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan manusia menyatakan tujuan yang harus ditju oleh manusia didalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan unutk melakukan apa yang seharusnya diperbuat.
b. Moral
Istilah moral berarti :
- Suatu istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik atau buruk (Abuddin Nata :90)
- Prinsip-prnsip yang berkenaan dengan benar atau salah,baik dan buruk. - Kemampuan untuk memahami perbedaan antara benar dan salah
c. Susila
- Kata susila berasal dari kata su dan sila. Kata su berarti baik, sila berarti dasar, prinsip, peraturan hidup/norma (Sansekerta).
- Susila = aturan hidup yang lebih baik, sopan. Kesusilaan = kesopanan.
- Kesusilaan mengacu pada membimbing, mengarahkan,
membiasakan hidup sesuai norma yang berlaku di masyarakat, kesusilaan menggambarkan keadaan orang yang menerapkan nilai-nilai yang dipandang baik.
d. Hubungan etika, moral, susila dan akhlak
- Penerapan akhlak islami memerlukan pemikiran konsep, norma, aturan-aturan dan kesepakatan masyarakat untuk menggunakannya. - Banyak sekali ayat Al Quran dan hadits yang memerintahkan
manusia menggunakan akalnya untuk memahami rahasia kekuasaan Allah diantaranya.
- Dengan akalnya manusia dapat memahami segala sesuatu yang diperintahkan dan dilarang Allah, dan bahkan hikmah dan perbuatan Allah.
-Demikian pula Allah menyatakn segala sesuatu hasil pemikiran manusia yang baik yang dilakukan berdasarkan penelitian dan
-
Kebiasaan („urf) merupakan salah satu dari sumber ajaran islam. Asal tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Adat dapat dijadikan sumber hukum islam.Adat tersebut menjadi ketetapan atau hukum islam. Misal : halal bihalal, jual beli dengan travel cek.
- Akhlak Islam yang bersumber dari wahyu dapat menerima dan mengakui peranan, etika, moral dan susila, sebgai sarana untuk menjabarkan akhlak yang terdapat didialam al Quran dan Hadits., Sepanjang hal tersebut tidak bertententangan dengan Al Quran dan Hadits. Dasarnya qaidah ushul fiqh : menarik manfaat terhadap yang mmeberi kebaikan dan meninggalkan terhadap yang mendatangkan kerusakan ( jalbul maslahah wa dar-ur mafasid )
C. Pembagian akhlak
Secara garis besar akhlak dibagi dua, yaitu akhlak terpuji ( akhlak nmahmudah) dan akhlak tercela ( akhlak mazmumah )
1. Akhlak terpuji (akhlak mahmudah) adalah akhlak yang senantiasa berada dalam kontrol Ilahiyah, yang dapat membawa nilai-nilai
positif dan kontrukstif kepada kemaslahatan umat, seperti sifat sabar, jujur, ikhlas, bersyukur, rendah hati dan husnuzzon.
2. Akhlak tercela (akhlak mazmumah) adalah akhlak yang tidak dalam kontrol Ilahiyah, berasal dari hawa nafsu manusia yang berada dalam lingkaran syathaniyah, dan dapat membawa suasana negatif serta destruktif bagi kepentingan umat manusia , seperti sifat takabur (sombong), suudzzon, tamak, pesimis, dusta, kufur, khianat dan malas.
D. Dari segi sasaran atau objeknya, akhlak dibagi menjadi akhlak kepada Allah dan akhlak kepada makhluk. Akhlak kepada mahluk dibagi akhlak kepada manusia dan akhlak kepada alam sekitar. Akhlak kepada manusia terdiri atas akhlak kepada Rasulullah, orang tua, diri manusia sendiri, akhlak dalam lingkungan keluarga, akhlak terhadap tetangga dan akhlak dalam lingkungan masyartakat luas. Akhlak kepada alam sekitar terdiri atas akhlak terhadap hewan, tumbuh-tumbuhan dan alam sekitar.
1. Akhlak kepada Allah
- Mentauhidkan dan menyembah hanya kepada Allah - Bertaqwa kepada-Nya
- Berdoa kepada-nya
- Berzikir dan mengingat Alllah semata - Bertawakal kepada-Nya
2. Akhlak terhadap diri sendiri - Tawadhu‟
- Sabar
- Bersikap jujur - Amanah
- Qanaah (mencukupkan apa adanya) - “Iffah (pemaaf, menahan diri)