II. DASAR JARINGAN KOMPUTER
2.10 Beberapa Protokol Perutean IGP
Beberapa protokol perutean populer yang masuk kelompok Interior Gateway Protocol (IGP) adalah:
• Routing Information Protocol (RIP)
• Open Shortest Path First (OSPF)
• Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
• Enhance Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)
20
Routing Information Protocol (RIP) mengirim routing table yang lengkap ke semua interface yang aktif setiap 30 detik. RIP hanya menggunakan jumlah hop untuk menentukan cara terbaik ke sebuah network remote, tetapi RIP secara default memiliki sebuah nilai jumlah hop maksimum yg diizinkan, yaitu 15, berarti nilai 16 tidak terjangkau (unreachable). RIP bekerja baik pada jaringan kecil, tetapi RIP tidak efisien pada jaringan besar dengan link WAN atau jaringan yang menggunakan banyak router.
RIP v1 menggunakan clasfull routing, yang berarti semua alat di jaringan harus menggunkan subnet mask yang sama. Ini karena RIP v1 tidak mengirim update dengan informasi subnet mask di dalamnya. RIP v2 menyediakan sesuatu yang disebut prefix routing, dan bisa mengirim informasi subnet mask bersama dengan update-update dari route. Ini disebut classless routing.
2.10.2 Open shortest Path First (OSPF)
Open shortest Path First (OSPF) merupakan protokol IRP yang membuat keputusan peruteannya berdasarkan algoritma keadaan link. Oleh karena itu, setiap router didalam jaringan mengetahui topologi jaringan yang ada didalam sistem otonominya. OSPF akan memperbaharui tabel perutean hanya bila diperlukan saja, yaitu bila terjadi perubahan pada topologi jaringan, dan yang diperbaharui hanya bagian yang berobah saja dari tabel tersebut. Jadi, pengimplementasian OSPF untuk menentukan keputusan perutean didalam Internet akan menghemat pemakaian lebar pita. OSPF dibangun oleh IFTF (Internet Engineering Task Force) pada tahun 1988, dan pada tahun 1990 telah diusulkan sebagai protokol standar IRP untuk perutean didalam Internet. Open Shortest Path First (OSPF) merupakan protokol yang
21
memanfaatkan algoritma Dijkstra dalam pemilihan rute terbaiknya. OSPF sangat baik dalam penanganan jaringan dengan jumlah host yang sangat besar, karena pemeliharaan tabel perutean yang dibuat OSPF bersifat otomatis. Dibandingkan dengan protokol RIP, konsumsi sumber daya memori pada perute OSPF lebih besar. Untuk melihat pembahasan lebih lengkap mengenai OSPF akan dibahas pada bab tiga yang khusus membahas mengenai mekanisme kerja protokol OSPF[10].
OSPF menggunakan protokol routing link-state, dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Protokol routing link-state.
2. Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328. 3. Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah.
4. Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan.
5. OSPF adalah linkstate protokol dimana dapat memelihara rute dalam dinamik network struktur dan dapat dibangun beberapa bagian dari subnetwork.
6. OSPF lebih effisien daripada RIP.
7. Antara RIP dan OSPF menggunakan di dalam Autonomous System (AS). 8. Menggunakan protokol broadcast.
2.10.3 Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
IGRP dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh RIPv1. Dua kelemahan utama RIPv1 yang diatasi oleh IGRP adalah
22
keterbatasan hop count dan ketidakmampuan untuk memilih jalur terbaik berdasarkan parameter-parameter lain seperti bandwidth, reliability,delay, dan load. IGRP telah meningkatkan maximum hop count yang bisa digunakan sampai sebesar 255, tetapi hop count IGRP tidak digunakan untuk memilih jalur terbaik mencapai prefix network. Hop count hanya digunakan untuk membatasi diameter network, setiap network dengan hop count yang melebihi maksimum dianggap tidak terjangkau (unreachable). Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah sebuah routing protocol jenis distance-vector milik cisco (cisco-proprietary). Artinya semua router harus router cisco untuk menggunakan IGRP dijaringan. IGRP memiliki jumlah hop maksimum sebanyak 255, denga nilai default 100. Ini membantu kekurangan pada RIP.
2.10.4 Enhance Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)
Enhance Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) adalah sebuah routing protocol distance-vector milik cisco (cisco-proprietary) yang sudah ditingkatkan, yang memberi suatu keunggulan dibanding IGRP. Keduanya menggunakan konsep dari sebuah autonomous system untuk menggambarkan kumpulan dari router-router yang contiguous (berentetan, sebelah menyebelah) yang menjalankan routing protocol yang sama dan berbagi informasi routing. Tapi EIGRP memasukkan subnet mask kedalam update route-nya. Sehingga memungkinkan kita menggunakan VLSM dan melakukan perangkuman (summarization) . EIGRP mempunyai sebuah jumlah hop maksimum 255. Berikut fitur EIGRP yang jauh lebih baik dari IGRP yaitu :
1. Mendukung IP, IPX, dan AppleTalk melalui modul-modul yang bersifat protocol dependent.
23
2. Pencarian network tetangga yang dilakukan dengan efisien . 3. Komunikasi melalui Reliable Transport Protocol (RTP).
4. Pemilihan jalur terbaik melalui Diffusing update Algoritma (DUAL).
BAB III
PROTOKOL OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF)
3.1 Umum
OSPF merupakan sebuah protokol perutean berjenis IGP (interior gateway protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu organisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana penggunan masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya, atau dengan kata lain, pengguna masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika pengguna sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal. Selain itu, OSPF juga merupakan protokol routing yang berstandar terbuka. Maksudnya, protokol perutean ini bukan ciptaan dari vendor mana pun, sehingga siapa pun dapat menggunakannya, perangkat mana pun dapat cocok dengannya, dan di mana pun protokol perutean ini dapat diimplementasikan.
24
OSPF merupakan protokol perutean yang menggunakan konsep perutean hierarki, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area. Dengan menggunakan konsep perutean hierarki ini sistem penyebaran informasi dalam protokol OSPF menjadi lebih teratur dan tersegmentasi atau tidak menyebar ke mana-mana secara sembarangan. Efek dari keteraturan penyebaran perutean ini adalah penggunaan bandwith jaringan menjadi lebih bagus, lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih akurat dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi.
Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini adalah teknologi link-state yang memang didesain untuk bekerja dengan sangat baik dalam proses pembaruan informasi rute. Prinsip perutean link-state sangat sederhana. Sebagai pengganti dalam menghitung rute terbaik dengan cara terdistribusi, semua perute mempunyai peta jaringan dan menghitung semua rute terbaik dari peta ini. Peta jaringan tersebut disimpan dalam sebuah basis data dan setiap record dalam basis data tersebut menyatakan sebuah pautan (link) dalam jaringan. Record-record tersebut dikirimkan oleh perute yang terhubung langsung dengan masing-masing pautan. Karena setiap perute perlu memiliki peta jaringan yangm menggambarkan kondisi terakhir topologi jaringan yang lengkap, setiap perubahan dalam jaringan harus diikuti oleh perubahan dalam basis data link-state yang terletak di setiap perute. Perubahan status pautan yang dideteksi perute akan mengubah basis data link-state routing tersebut, kemudian perute mengirimkan perubahan tersebut ke perute - perute yang lain.
25
Hal ini membuat routing protokol OSPF menjadi sangat baik untuk memelihara jaringan berskala sedang hingga besar. Pengguna OSPF biasanya memang para administrator jaringan berskala sedang hingga besar. Jaringan dengan jumlah router lebih dari sepuluh buah, dengan banyak lokasi-lokasi jarak jauh yang perlu juga dijangkau dari pusat, dan jumlah pengguna jaringan lebih dari lima ratus perangkat komputer, umumnya akan memilih untuk menggunakan protokol routing ini.