• Tidak ada hasil yang ditemukan

Beda Setiap Spektrum Gaya Pembelajaran

Dalam dokumen BUKU STRATEGI PEMB. PJOK BAB I VI. ok (Halaman 58-62)

BAB II STRATEGI GAYA PEMBELAJARAN PJOK

E. Beda Setiap Spektrum Gaya Pembelajaran

1. Gaya Komando (A)

Pendidik (Guru) membuat semua keputusan, menjelaskan dan mendemonstrasikan gerakan dan peserta didik mencontohnya. Di bawah aba-aba guru, peserta didik diperintah mempraktekkan apa yang ditirunya. Peserta didik hanya beraksi apabila diperintah guru, sedangkan guru menilai keberhasilan peserta didik menurut sejauh mana ia dapat meniru model itu dengan seksama. Jadi pendekatan gaya komando dalam PJOK adalah; pendekatan yang melibatkan peran pendidik secara utuh, dan dapat membuat semua keputusan dan kebijakan dalam proses pembelajaran di Sekolah yang sedang berlangsung, dan siswa harus mengikuti semua instruksi dari pendidik.

2. Gaya Latihan (B)

Pendidik menjelaskan dan mendemostrasikan suatu model gerakan dan Kepada peserta didik diberikan waktu untuk melaksanakan tugas secara perorangan atau melakukan gerakan menurut kecepatannya sendiri-sendiri, sedangkan pendidik mendatangi peserta didik secara bergiliran dan memberikan umpan balik kepada semua siswa secara perseorangan atau sendiri-sendiri. Apabila

tugas praktek itu bersifat kompleks, maka guru

mempersiapkan suatu kartu yang membuat urutan gerakan untuk membantu peserta didik mengingat apa yang harus

dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Jadi tugas peserta didik setiap saat menunggu dan menagih semua tugas-tugas untuk materi pembelajaran dari pendidik.

3. Gaya Resiprokal/Timbal balik (C)

Pendidik menjelaskan dan mendemostrasikan suatu tugas yang harus dipelajari sebagai tolok ukur penampilan gerakan yang diberikan kapada peserta didik. Selama kegiatan berlangsung, peserta didik diorganisir berpasangan (peserta didik bekerja dengan partner dalam kelompok kecil), satu atau dua siswa melakukan kegiatan dan patnernya mengamati serta memberikan umpan-balik langsung kepada teman yang diamati. Sementara guru

mempersiapkan suatu daftar check-list dengan kriteria

penampilan gerakan yang digunakan dalam evaluasi penampilan. Peran guru adalah membantu pengamat tetapi tidak terlalu banyak mencampuri umpan-balik yang diberikannya kepada patnernya. Jadi pada pendekatan ini peserta didik sudah mulai diberikan tahap pengamatan terhadap materi yang dipelajari bersama teman sejawatnya, boleh dikatakan mereka sesama peserta didik telah berkolaborasi dalam proses pembelajaran.

4. Gaya Periksa Sendiri (D)

Pendidik mendesain dan menyajikan suatu tugas dengan sejumlah tingkat kesukaran. Peserta didik sendiri yang harus memutuskan untuk memelihara memulai dari tingkat kesulitan yang sama. Para peserta didik mencari umpan-balik sendiri secara intrinsik dengan memakai kriteria (lembaran ceklis) yang disusun oleh pendidik.

Dalam proses pembelajaran berlangsung, kemudian peserta didik menilai dirinya sendiri dari dan meraka diminta menetapkan kapan akan pindah ketingkat berikutnya. Peran guru adalah memberikan respon dan membantu peserta didik dalam proses menilai diri sendiri dan membuat keputusan sebagai pengalaman belajar dari peserta didik.

5. Gaya Cakupan (E)

Pendidik mendesain dan menyajikan suatu tugas yang disusun dengan drajat kesukaran yang berbeda. Siswa menentukan sendiri tingkatnya dalam tugas. Tingkat-tingkat keterampilan bagi semua siswa harus tercakup. Siswa mencari umpan balik sendiri secara intrinsik dengan memakai kriteria yang disusun oleh guru. Kemudian menilai dirinya sendiri dari menetapkan kapan akan pindah ketingkat berikutnya. Peran guru adalah memberikan respon dan membantu siswa dalam proses menilai diri sendiri dan membuat keputusan.

6. Gaya Penemuan Terpimpin (F)

Secara sistematis pendidik membimbing peserta didik untuk menemukan keterampilan yang sebelumnya telah ditentukan konsep terpilih melalui tanya jawab, tapi

belum diketahui oleh siswa solusinya. Pendidik

memfokuskan pertanyaan-pertanyaan kearah tujuan khusus pembelajaran, dengan memakai kunci-kunci jawaban. Pertanyaan yang berisi sikuens (urutan) dari langkah- langkah kecil yang berangsur-angsur mengarah kepada respon yang diharapkan dari peserta didik. Pada tiap langakah, Pendidik mengajukan pertanyaan, memberikan

penguatan atas jawaban peserta didik. Pertanyaan harus disusun sedemikian rupa sehingga mendukung respon yang benar, yang mengarah kepada pertanyaan berikutnya sehingga menemukan keterampilan yang benar.

7. Gaya Divergen /Pemecahan Masalah (G)

Peserta didik memberi tanggapan divergen untuk

pemecahan suatu masalah (dipakai penyelesaian masalah) dengan lebih satu jalan keluar yang tersedia. Tidak dicari jawaban/tanggapan tunggal yang tepat. Pendidik mendesain dan menjelaskan suatu masalah yang relevan dengan untuk pokok bahasan dan dengan kesiapan serta pengalaman siswa. Peserta didik mengidentifikasi respon alternatif terhadap masalah itu dan mengevaluasi responnya menurut kelayakannya dalam pemecahan masalah. Jadi pendekatan gaya divergen sebenarnya adalah suatu strategi pemecahan

masalah (Problem-Based Learning).

8. Gaya Program Individual (H)

Gaya ini hampir sama dengan gaya divergen, bedanya terletak pada penyusunan program disuruh siswa sendiri mengambil inisiatif untuk mengedentifikasi masalah yang akan dipecahkan. Kegiatan ini didasarkan atas pengalaman dengan aplikasi mulai dari gaya A sampai G. Pendidik memegang peran membantu dengan jalan mengajukan pertanyaan supaya peserta didik merasa lebih jelas dalam masalahnya. Pendekatan gaya ini lebih

menekankan kepada belajar kreatif siswa secara

berkelompok. Pendekatan semacam ini lebih menekankan kepada produk yang dihasilkan oleh peserta didik yang

dimotivator oleh pendidik dalam memperoleh hasil (Projec Based Learning).

9. Gaya Diperkarsai Oleh Siswa (I)

Apabila peserta didik telah dianggap mampu menjalankan semua gaya, maka selanjutnya siawa disuruh

membuat keputusan pra-pertemuan mulai dari menentukan

tujuan pelajaran, menata kondisi belajar dan menetapkan evaluasi yang dipakai. Proses ini berlangsung secara taratur, peserta didik meng-cek dan konsultasi dengan pendidik. Kemampuan siswa disini diharapkan hampir mendekati kemampuan prilaku guru sungguhan. Jadi disini peserta didik sudah diberi kesempatan mengembangkan diri dalam

bentuk menginformasi (net working) apa-apa pengalaman

belajar yang sudah dimilikinya kemudian dapat

dikompirmasikannnya kepada aktualisasi pada lingkungan belajarnya.

10. Gaya Mengajar Sendiri (J)

Aplikasi dari gaya diperkarsai oleh siswa sudah dianggap mafan, maka untuk semua keputusan penerapan mengajar disiapkan sendiri dan mengajarkannya sendiri. Pendidik hanya mengawasi cara siswa mengambil keputusan perilaku yang bersifat peranan guru/ pendidik, semua diperankan oleh siswa yang bersifat sebagai peserta didik (peer teaching dan real teaching).

Dalam dokumen BUKU STRATEGI PEMB. PJOK BAB I VI. ok (Halaman 58-62)

Dokumen terkait