BAB I PENGANTAR STRATEG
G. Proses Pembelajaran Era Kurikulum 2013
Proses pebelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai
pemegang peranan utama, proses merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsunsg dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar, hal ini tidak sekedar hubungan antara pendidik dan peserta didik, tetapi berupa interaktif edukatif dan bukan hanya penyampaian pecan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar.
Peristiwa pembelajaran banyak berakar pada berbagai pandangan dan konsep, oleh karena itu perwujudan proses pembelajaran dapat terjadi dalam berbagai model. Bruce Joyce dan Marshal Weil mengelompokkan ke dalam empat hal yaitu (1) Proses Informasi, (2) Perkembangan Pribadi, (3) Interaksi Social , dan (4) Modifikasi tingkah laku (Joyce & Weil, Models of Teaching, 1980 ). Dalam proses pembelajaran, peran pendidik adalah terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan
dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan
perkernbanagan peserta didik yang menjadi tujuanya, (Wrightman, 1977) seorang pendidik harus memiliki
kompetensi yang mengambarkan kualifikasi atau
kemampuan mereka, baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif.
Proses dalam pengertiannya di sini merupakan interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam
pembelajaran. Satu samalainnya saling berhubungan (interdependent) dalam ikatan untuk mencapai tujuan.
Komponen pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran antara lain; materi pelajaran, metode mengajar, alat peraga atau media pengajaran, dan evaluasi sebagai alat ukur adalah faktor penting diperhatikan. Dalam menyusun program pembelajaran seorang pendidik harus mengembangkan strategi pembelajaran yang di dalamnya terkandung empat komponen yaitu urutan kegiatan pembelajaran, metode pembelajaran, media instruksional, dan waktu, dan selanjutnya atas dasar strategi tersebut
seorang guru pendesain instruksional dapat
mengembangakan bahan instruksional. Dari empat
komponen strategi intruksional, seorang akan membuat program pembelajaran yang berupa Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Proses pembelajaran dalam Kurikulum 2013 terdiri
atas pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran
ekstrakurikuler. Proses pembelajaran secara intrakurikuler didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini; a) Proses pembelajaran intrakurikuler adalah proses pembelajaran yang berkenaan dengan mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di kelas, sekolah, dan masyarakat. b) Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, dan SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan pendidik. c) Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif untuk menguasai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti
pada tingkat yang memuaskan (excepted). d) Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten kompetensi yaitu pengetahuan yang merupakan konten
yang bersifat mastery dan diajarkan secara langsung
(direct teaching), keterampilan kognitif dan psikomotorik
adalah konten yang bersifat developmental yang dapat
dilatih (trainable) dan diajarkan secara langsung (direct teaching), sedangkan sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui proses pendidikan yang tidak langsung (indirect teaching). e) Pembelajaran kompetensi
untuk konten yang bersifat developmental dilaksanakan
berkesinambungan antara satu pertemuan dengan pertemuan lainnya dan saling memperkuat antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. f) Proses pembelajaran tidak langsung (indirect) terjadi pada setiap kegiatan belajar yang terjadi di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat. Proses pembelajaran tidak langsung bukan
kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) karena sikap
yang dikembangkan dalam proses pembelajaran tidak langsung harus tercantum dalam silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru. g)
Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip
pembelajaran siswa aktif melalui kegiatan mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis), menganalis (menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep), mengkomunikasi- kan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart, dan lain- lain). h) Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik menguasai kompetensi yang
masih kurang. Pembelajaran remedial dirancang dan dilaksanakan berdasarkan kelemahan yang ditemukan berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta didik. Pembelajaran remedial dirancang untuk individu, kelompok atau kelas sesuai dengan hasil analisis jawaban peserta didik. i) Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial.
Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan. Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler wajib. Kegiatan ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung kegiatan intrakurikuler.
Referensi
Alnedral, 2008. Strategi; Spektrum Gaya Pengajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, Padang: UNP Press.
Buku Modul SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA, 2014. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Kemendikbud RI.
BSNP, 2007. Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi: Teori, Praktik, dan Penelitian. Padang: UNP Press.
Ma’mun, Amung, 2011. “Kepemimpinan dan Kebijakan
Pembangunan Olahraga”. International Seminar: “The Development of Sport s Sciences in Effort to Improve Sport Achievement” Padang, March 15th-16th 2011.
Permendikbud Nomor 81A tahun 2013. Tentang
Implementasi Kurikulum Jakarta: Depdikbud.
Prayitno, 2005. Peta Keilmuan Pendidikan, Direktorat
Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi (Dirjen Dikti ) Jakarta: Dikti
---, 2009. Dasar Teori dan Praksis Pendidikan,
Jakarta: Grasindo.
Prayitno dan Afriva Khaidir, 2010. Model Pendidikan
Karakter-Cerdas. Padang: Universitas Negeri
Padang.
Prayitno dan Belferik Manulang, 2011. Pendidikan
Karakter; Dalam Pembangunan Bangsa. Jakarta: Grasindo.
Pupuh Fathurrohman, M. Sobry Sutikno. 2009. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islam. Bandung: Refika Aditama.
Wena, Made, 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif
Kontemprer: Suatu Tujuan Konseptual
Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
Romiszowski. A.J. (1988). The Selection and Use Of
Instructional Media. New York: Kogan Page. London/Nichols Publishing.
Sanjaya, Wina, 2006, Pembelajaran dalam Implementasi
Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Prenada Media Group Jakarta.
---, 2010a. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta:
Kencana.
---, 2010b. Perencanaan dan Desain Sistem