TINJAUAN PUSTAKA
C. Belajar 1. Definisi
Belajar ialah suatu perubahan suatu usaha yang dilakukan seseorang dalam merubah tingkah laku sesuai dengan pengalaman yang dialaluinya secara keseluruhan yang berasal dari interaksi dengan lingkungan (Slameto, 2010). Sedangkan menurut Sardiman (2011) belajar adalah perubahan tingkah laku dari serangk aian kegiatan yakni membaca, mengamati, mendengar, meniru, dan sebagainya.
2. Tujuan Belajar
Tujuan belajar adalah untuk mendapatkan pengetahuan, untuk penanaman konsep dan keterampilan, dan untuk pembentukan sikap. Untuk mendapatkan pengetahuan yaitu adanya keseimbangan antara pemilikan pengetahuan dengan kempuan berpikir. Dengan kata lain, kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan seseorang. Untuk penanaman konsep dan keterampilan yaitu
keterampilan jasmani dan rohani. Keterampilan dapat ditingkatkan dengan banyak berlatih. Untuk pembentukan sikap yaitu pembentukan melalui pendekatan pendidik dalam bentuk melihat, mengobservasi, dan meniru prilaku dari pendidik (Sardiman, 2011).
3. Ciri–ciri Perubahan Tingkah Laku Belajar
Terdapat 6 ciri-ciri perubahan tingkah laku belajar, yaitu perubahan belajar terjadi secara sadar, perubahan yang bersifat kontinu dan fungsional, perubahan yang bersifat positif dan aktif, perubahan bukan bersifat sementara, perubahan yang bertujuan terarah, serta perubahan yang mencakup seluruh aspek tingkah laku. Perubahan terjadi secara sadar adalah bila seseorang menyadari secara sadar akan perubahan dirinya. Misalnya, ia menyadari pengetahuannya bertambah, kecakapan dan kebiasaannya bertambah. Perubahan yang bersifat kontinu dan fungsional adalah perubahan yang terjadi secara berkesinambungan, dan tidak statis. Misalnya, sorang anak yang sebelumnya dapat menulis menjadi dapat menulis. perubahan yang bersifat positif dan aktif adalah perubahan yang bersifat menigkat dan peningkatan ini menjadi kearah yang lebih baik (Slameto, 2010).
Perubahan bukan bersifat sementara adalah perubahan yang bersifat menetap dan permanen. Misalnya seorang anak yang dapat memainkan piano tidak akan mudah hilang kemampuannya, melainkan akan tetap ada bahkan terus bertambah ahli bila terus dilatih. Perubahan yang bertujuan terarah adalah perubahan tingkah laku karena ada suatu tujuan yang ingin dicapai. Perubahan yang mencakup seluruh aspek tingkah laku adalah perubahan yang telah melalui suatu proses perubahan keseluruhan (Slameto, 2010).
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Di dalam kegiatan belajar, banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua. Faktor-faktor internal (Faktor-faktor yang timbul dalam diri individu) dan faktor eksternal (faktor yang timbul dari luar individu) (Slameto, 2010).
Faktor internal yang mempengaruhi belajar terbagi atas tiga bagian. Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh. faktor psikologis meliputi; inteligensia, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. Faktor kelelahan meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.
Faktor eksternal yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi tiga. Faktor keluarga meliputi; cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. Faktor sekolah meliputi; metode mengajar, kurikulum; relasi guru dengan siswa, relasi siswa denga siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standard pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. Faktor masyarakat meliputi; kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
Dengan kata lain, segala aspek kegiatan dalam kehidupan siswa dapat mempengaruhi belajar. Segala aspek kehidupan siswa sebaiknya dilakukan dengan baik dan positif. Hasil dari cara belajar yang sesuai dapat meningkatkan prestasi. 5. Prestasi Belajar
Prestasi belajar memiliki beberapa arti. Prestasi belajar adalah hasil evaluasi dari proses belajar dalam bentuk laporan atau raport (Poerwanto, 2007); suatu bukti para siswa dalam menentukan keberhasilan dalam bentuk angka (Winkel, 1997); sedangkan menurut Nasution (1987) syarat keberhasilan atau prestasi belajar bila
mencapai 3 aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan demikian prestasi belajar merupakan tingkat keberhasilan manusia dalam mengusai kegiatan belajar mengajar yang diukur dengan nilai evaluasi atau nilai raport (Hamdu & Agustina, 2011).
Prestasi belajar merupakan indeks angka yang telah disusun atau diakumulasikan dari hasil dari belajar. Hasil belajar merupakan bentuk pencapaian yang cenderung menetap dilihat dari tiga ranah yang mempengaruhinya. Tiga ranah itu yakni kognitif, afektif, dan psikomotoris. Hasil belajar adalah hasil dari perubahan tingkah laku setelah dilakukannya proses belajar sehingga tujuan dari belajar tercapai (Jihad & Haris, 2013).
Pengukuran hasil belajar dilihat dari tingkat pencapaiannya dengan melihat seberapa jauh siswa manguasai pembelajaran selain dilihat dari segi prosesnya (Sudjana & Ibrahim, 2002). Berhasil atau tidaknya siswa dilihat dari evaluasi yang dapat diukur. Selain mengukur hasil belajar, proses serta keafektifan siswa juga perlu diperhatikan. Hasil dari belajar akan memiliki nilai yang tinggi sesuai dengan maksud yang hendak dicapai dalam belajar.
6. Indikator Penilaian Mahasiswa
Penilaian mahasiswa dengan kurikulum KBK dimana setiap mata kuliah dibentuk kedalam blok. Evaluasi keberhasilan dilaksanakan pada akhir kegiatan blok yang disebut dengan “Ujian Blok”. Penilaian berupa: evaluasi perkuliahan, evaluasi tutorial, dan evaluasi praktikum.
Evaluasi perkuliahan adalah proses evaluasi keberhasilan selama perkuliahan dalam satu blok dengan Kriteria: persyaratan mengikuti ujian bila menghadiri perkuliahan minimal 80% dari total perkuliahan. Bentuk evaluasi adalah Multi
Disciplinary Examination (MDE) dengan model soal Multiple Choice Questions (MCQ) dan remedial diadakan pada akhir semester.
Evaluasi Tutorial terbagi atas dua, yakni evaluasi hasil tutorial dan evaluasi proses tutorial. Evaluasi hasil tutorial adalah evaluasi pencapaian tutorial berupa evaluasi akhir dengan menggunakan ujian tulis pada akhir blok dengan bentuk ujian Problem Analysis Questionnaires (PAQ) dan persyaratan mengikuti ujian yakni menghadiri proses tutorial 100% dengan model soal kasus pemicu. Remedial diadakan pada akhir semester. Evaluasi proses tutorial adalah evaluasi keberhasilan mahasiswa dalam memahami proses pelaksanaan tutorial dengan persyaratan mengikuti ujian yakni menghadiri proses tutorial 100% dengan bentuk evaluasi Real Time Observation (RTO) dan model evaluasi berbentuk daftar Checklist yang diisi oleh fasilitator setiap pelaksanaan tutorial (T1, T2, dan T3). Proporsi nilai menjadi: Tutorial 1 bernilai 40%, Tutoria 2 bernilai 40%, Tutorial 3 bernilai 20% dan tidak ada remedial.
Evaluasi Praktikum berupa evaluasi pencapaian mahasiswa terhadap materi yang disusun berdasarkan kegiatan praktikum dengan persyaratan mengikuti ujian yakni menghadiri kegiatan praktikum 100% dari total praktikum denga bentuk evaluasi yakni kuis, response atau laporan. Evaluasi dilaksanakan segera selama atau setelah praktikum berlangsung dan tidak ada remedial.
Mahasiswa dinyatakan telah lulus dengan nilai minimal 60 dengan lambang “C” untuk setiap komponen ujian (MDE, PAQ, Proses tutorial dan praktikum. Bila salah satu atau beberapa komponen penilaian tidak memenuhi nilai minimum, maka mahasiswa wajib mengikuti remedial. Sistem skor yang berlaku adalah: “A” bernilai 80-100, “B” bernilai 70-74, “C” bernilai 60-64, “D” bernilai 40-59. Dan “E” bernilai < 40.
BAB III