• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kajian Teoritis

5. Hasil Belajar

b) Pengajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pengajaran yang disesuaiakan dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada siswa. Pengajaran yang demikian sesuai dengan tuntutan demokrasi dalam pendidikan.

c) Pengajaran yang bermotivasi menuntut kreativitas dan imajinasi guru untuk berusaha secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang relevan dan sesuai guna membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa. Guru senantiasa berusaha agar siswanya memiliki self motivation yang baik.

d) Berhasil atau gagalnya dalam rnembangkitkan dan menggunakan motivasi dalam pengajaran erat pertaliannya dengan pengaturan disiplin kelas. Kegagalan dalam hal ini mengakibatkan timbulnya masalah disiplin di dalam kelas.

e) Asas motivasi menjadi salah satu bagian yang integral dari asas-asas mengajar. Penggunaan motivasi dalam mengajar bukan saja melengkapi prosedur mengajar, tetapi juga rnenjadi faktor yang menentukan pengajaran yang efektif. Dengan demikian penggunaan asas motivasi adalah sangat esensial dalam proses belajar mengajar.18

5. Hasil Belajar

a. Hakikat Hasil Belajar

Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai. Untuk meningkatkan hasil dan prestasi belajar yang baik perlu diperhatikan kondisi internal dan eksternal.

Hasil belajar dan prestasi belajar termasuk dalam kategori variabel yang sering digunakan dalam sebuah penelitian, kedua istilah seringkali disamakan, yaitu hasil belajar adalah prestasi belajar dan prestasi belajar adalah hasil belajar,padahal kedua istilah mempunyai pengertian yang berbeda.

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. yang terprogram dan terkontrol yang disebut kegiatan

18

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara, cet. 11, 2010), h. 162.

52

pembelajaran atau kegiatan instruksional yang tujuan belajar telah ditetapkan lebih dahulu oleh guru. Siswa yang berhasil dalam belajar ialah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan-tujuan intruksional.

Sedangkan untuk prestasi belajar, adalah taraf keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.

Dengan berakhirnya suatu proses belajar, maka” siswa memperoleh suatu

hasil yang disebut hasil belajar, merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar, dari sisi guru tindak mengajar di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.”19

Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar itu di anggab

berhasil adalah :” daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai

prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.”20

Tingkatan keberhasilan adalah sebagai berikut :

1. Istimewa / maksimal : apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dikuasai siswa.

2. Baik sekali / optimal : apabila sebagian besar (76% s/d 99%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai siswa.

3. Baik / minimal : apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60% s/d 75% saja dikuasai oleh siswa. 4. Kurang : apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa.21

b. Aspek-Aspek Keberhasilan Belajar.

Keberhasilan pengajaran dapat dilihat dari segi hasil. Asumsi dasar ialah proses pengajaran yang maksimal memungkinkan hasil belajar optimal pula.

19

Dimyati dan Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, cet. 5, 2013), h. 3.

20

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar mengajar (Jakarta : Rineka Cipta, cet. 5, 2013), h. 106.

21

53

Ada korelasi antara proses pengajaran dengan hasil yang dicapai, semakin besar usaha untuk menciptakan kondisi proses pengajaran itu, makin tinggi pula hasil atau produk dari pengajaran itu.

Hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses pembelajaran nampak

dalam bentuk” perubahan tingkah laku yang secara mrnyeluruh (komprehensif) yang terdiri unsur kognitif, afektif dan psikomotorik secara terpadu pada diri

siswa.”22

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar.

Belajar pada hakikatnya merupakan kegiatan berproses yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan hasil belajar. Proses belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor sehingga hasil belajarpun dipengaruhi oleh faktor yang mempengaruhi belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, secara simpel ada tiga macam, yaitu faktor individual, sosial, dan faktor struktural. Faktor individual adalah faktor internal siswa, seperti kondisi jasmani dan rohaninya. Faktor sosial adalah faktor eksternal siswa, seperti kondisi lingkungan. Adapun faktor struktural adalah pendekataan belajar yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa dan guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran.23

Muhibbinsyah mengungkapkan secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi tiga macam, yakni : 1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan / kondisi jasmani dan

rohani siswa;

2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa;

3. Faktor pendekatan belajar (approach to ), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.24

Faktor-faktor di atas dalam banyak hal sering saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Seorang siswa yang bersikap conserving terhadap

22

Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching (Ciputat : Ciputat Press, cet. 3, 2010), h. 42.

23

54

24

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung : Remaja Rosdakarya, cet. 15, 2010), h. 129.

ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik (faktor eksternal), biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya, seorang siswa yang berinteligensi tinggi (faktor internal) dan mendapat dorongan positif dari orangtuanya (faktor eksternal), mungkin akan memilih pendekatan belajar yang lebih mementingkan kuaIitas hasil belajar. Karena pengaruh faktor-faktor tersebut di ataslah, muncul siswa-siswa yang high-achievers (berprestasi tinggi) dan under achievers (berprestasi rendah) atau gagal sama sekali. Dalam hal ini, seorang guru yang kompeten dan profesional diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan munculnya kelompok siswa yang menunjukkan gejala kegagalan.

Tabel. 2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar. 25 Ragam Faktor dan Elemennya

Internal Siswa Eksternal Siswa Pendekatan Belajar Siswa 1. Aspek Fisiologis

- Mata dan telinga

2. Aspek Psikologis - Intelegensi - Sikap - Minat - Bakat - Motivasi 1. Lingkungan Sosial - Keluarga

- Guru dan Staf - Masyarakat - Teman

2. Lingkungan non sosial - Rumah - Sekolah - Peralatan - Alam 1. Pendekatan Tinggi - Speculative - Achieving 2. Pendekatan sedang - Analitical - Deep 3. Pendekatan Rendahan - Reproductive - Surface.

Faktor yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah ialah kualitas pengajaran. Yang dimaksud dengan kualitas pengajaran ialàh tinggi rendahnya atäu efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran. Hasil belajar pada hakikatnya tersirat dalam tujuan pengajaran, oleh sebab itu hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh kualitas pengajaran.dan motivasi belajar siswa.

Kualitas pengajaran dan motivasi belajar siswa mempunyai hubungan berbanding lurus dengan hasil belajar siswa, artinya semakin tinggi kualitas pengajaran dan motivasi belajar siswa makin tinggi pula hasil belajar siswa.

55

25

Ibid., h. 137.

Dokumen terkait