• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Tabel 4.3 Data Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Posttest Siswa Kelas Ekspererimen dan Siswa Kelas Kontrol

Interval

Nilai Kategori

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Frekuensi Persentase

(%) Frekuensi Persentase (%) posttest siswa pada kelas eksperimen didapatkan 88,0% siswa yang tuntas dan 12,0% siswa yang tidak tuntas. Pada data deskripsi ketuntasan hasil belajar posttest siswa pada kelas kontrol didapatkan 16% siswa yang tuntas dan 84% siswa yang tidak tuntas. Hasil analisis dapat dilihat pada lampiran 2. Hasil Analisis Statistik Inferensial

Uji analisis statistik infrensial meliputi pengujian persyaratan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas, serta uji hipotesis dengan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 22.0 dengan taraf signifikansi (α) 0,05. Adapun hasil analisis data tersebut diuraikan sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Hasil analisis inferensial uji normalitas hasil belajar kognitif siswa kelas X Mia 1 sebagai kelas eksperimen dan X Mia 2 sebagai kelas kontrol diuraikan pada tabel 4.4 di bawah ini.

51

Tabel 4.4 Data Uji Normalitas

Kelas Nilai Signifikan

Kelas Eksperimen 0,055

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, hasil uji normalitas hasil belajar kognitif menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov melalui program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) untuk kelas kontrol didapatkan nilai signifikan 0,009>0,05 dan pada kelas eksperimen didapat nilai signifikan 0,055>0,05. Berdasarkan hasil uji normalitas dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar siswa kognitif pada kelas eksperimen berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Data yang digunakan untuk uji homogenitas yaitu data minat belajar dan hasil belajar siswa. Hasil analisis uji homogenitas minat belajar dan hasil belajar dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut :

Tabel 4.5 Data Uji Homogenitas

Variabel Analisis Nilai Signifikan Hasil Belajar Homogenity of varience test 0,291

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, data hasil uji homogenitas menggunakan uji Homogenity of varience test pada hasil belajar didapatkan nilai signifikan 0,291>0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada taraf signifikan 5% data hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari sampel yang homogen.

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji Independent Samples T-test untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar kogntif pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji hipotesis hasil belajar kognitif siswa dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6 Data Uji Hipotesis

Variabel Analisis Nilai Signifikan

Hasil Belajar Independent Samples T-test 0,000

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, hasil analisis uji hipotesis menggunakan uji Independent Samples T-test didapat nilai signifikansi yaitu hasil belajar siswa didapatkan nilai Sig 0,000<0,05, dengan demikian pada uji hipotesis, Ho di tolak dan H1 menerima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Probing-Prompting terhadap hasil belajar biologi kognitif konsep virus pada siswa kelas X MIA SMA Negeri 29 Bone.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan adanya pengaruh hasil belajar kognitif siswa yang mengunakan model pembelajaran Probing-Prompting, dengan siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran di kelas. Pengaruh tersebut dapat dilihat pada analisis data statistik dan inferensial.

Analisis deskriptif menunjukkan adanya perbedaan skor hasil belajar kognitif siswa kelas eskperimen yang diajar menggunakan model

53

pembelajaran Probing-Prompting dan siswa kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional yang selama ini digunakan pada saat proses belajar mengajar. Hal ini terlihat dari skor rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yaitu 81,4 sedangkan pada kelas kontrol yaitu 68,3.

Dari data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata skor nilai pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Sehingga dapat dikatakan ada perbedaan nilai hasil belajar kognitif siswa pada kelas eksperimen yang ajar menggunakan model pembelajaran Probing-Prompting dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran.

Analisis statistik inferensial yang digunakan untuk menguji normalitas data penelitian, menguji homogenitas data, serta untuk menguji hipotesis penelitian. Dalam pengujian hipotesis menggunakan uji Independent Samples T-test pada hasil belajar kognitif siswa. Berdasarkan uji hipotesis data diperoleh hasil belajar kognitif kelas eksperimen siswa sebesar 0,000>0,05, hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran Probing-Prompting terhadap hasil belajar kognitif siswa Kelas X Mia di SMA Negeri 29 Bone.

Proses pembelajaran yang telah dilakukan pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Probing-Prompting berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini disebabkan karena model pembelajaran Probing-Prompting ini dilakukan sesuai dengan langkah-langkahnya. Dimana setiap pertemuan ada variasi dalam penyajian materi yang diajarkan.

Misalnya setiap pertemuan, guru mengajukan pertanyaan dengan memperlihatkan sebuah gambar. Masing-masing terkait sesuai dengan materi

yang dipelajari. Penggunaan gambar menyajikan pesan pembelajaran, baik konsep, prinsip, atau teori yang dapat membantu pemahaman siswa terhadap suatu materi pembelajaran. Sedangkan pemberian pertanyaan yang diajukan guru tersebut, menjadikan siswa untuk belajar menemukan jawaban atas informasi yang mereka temukan melalui diskusi dengan temannya.

Pertanyaan yang diberikan pada siswa bertujuan agar mengembangkan pola berfikir dan cara belajar aktif dari siswa dan menuntun proses berfikir siswa, sebab pertanyaan yang baik akan membantu dalam menentukan jawaban yang baik. Hal ini sesuai dengan Marno dan idris (2009) yang menyatakan bahwa dalam proses belajar mengajar, bertanya memegang peranan penting, sebab pertanyaan yang tersusun baik dengan teknik pelontaran yang tepat akan meningkatkan partisipasi siswa dala kegiatan belajar mengajar, membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang dibicarakan. Mengembangkan pola berfikir dan cara belajar aktif siswa. Sebab berfikir itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya.

Hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Probing-Prompting memiliki hasil belajar yang baik. Dalam proses ini, terlihat jelas bahwa adanya kelebihan dari model pembelajaran Probing-Prompting pada saat pembelajaran di kelas yaitu siswa mampu menggali dan mengembangkan kemampuan berfikir kritisnya, dan menguatkan daya ingatannya dengan mencari tahu materi dengan materi, serta konsentrasi siswa dan perhatian siswa lebih terjaga karena siswa selalu menyiapkan jawaban sebab mereka harus siap jika tiba-tiba ditunjuk oleh guru untuk menjawab pertanyaan yang diberikan. Hal ini diperkuat dengan

55

penelitian yang dilakukan Fitrah Mabruroh (2012) berdasarkan penelitiannya menunjukkan bahwa model pembelajaran Probing-Prompting dapat meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan siswa.

Suksesnya penerapan model pembelajaran Probing-Prompting ini, karena adanya faktor guru dan siswa itu sendiri. Jadi, guru sangat berperan penting dalam penguasaan kelas, dan menciptakan kegiatan belajar mengajar yang mampu menunjang serta mendorong siswa untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki secara maksimal, sehingga keberhasilan itu dapat diperoleh siswa, dan siswa semakin sadar akan kemampuan dirinya.

Meskipun model pembelajaran Probing-Prompting lebih berpengaruh, tetapi pada saat pelaksanaan proses belajar mengajar juga mengalami sedikit kendala diantaranya beberapa siswa tidak dapat menjawab pertanyaan karena waktu yang tidak banyak, ada juga siswa yang ragu-ragu untuk menjawab pertanyaan yang diberikan, dan siswa menjadi tegang pada saat diberikan serangkaian pertanyaan, tetapi suasana tersebut dibiasakan dengan suasana menjadi lebih nyaman, dan tak lupa guru juga sangat menghargai jawaban siswa karena ini merupakan salah satu bentuk siswa sedang belajar, dan bias berpartisipasi.

Dari berbagai uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa penggunaan model pembelajaran Probing-Prompting pada proses pembelajaran menimbulkan daya tarik bagi siswa. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan Widyastuti (2014) yang menyatakan bahwa model pembelajaran Probing-Prompting berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep biologi siswa. Keterkaitan tersebut terlihat dari

antusiasme siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu, pengunaan model pembelajaran Probing-Prompting berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif materi virus pada siswa kelas X Mia di SMA Negeri 29 Bone.

57 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. hasil belajar kognitif materi virus pada siswa kelas X SMA Negeri 29 Bone yang menggunakan model pembelajaran Probing-Prompting dikategorikan cukup. Hal ini dapat dilihat dari nilai siswa yang tuntas yaitu 12,0%.

2. Terdapat pengaruh model pembelajaran Probing-Prompting terhadap hasil belajar kognitif materi virus pada siswa kelas X SMA Negeri 29 Bone.. Hal ini telah dibuktikan berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji analisis Independent Samples Test pada hasil belajar kognitif siswa didapatkan nilai sig (2-tailed) 0,000<0,05 , maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar H0 ditolak dan H1 diterima.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Probing-Prompting, terdapat beberapa saran dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Dalam kegiatan pembelajaran diharapakan guru bisa memilih model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan siswa dapat memahami materi yang disampaikan.

2. Guru harus selalu mencoba hal baru dengan berusaha menggunakan model-model baru yang lebih inovatif dalam proses belajar mengajar untuk menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari agar kegiatan pembelajaran tidak menoton sehingga proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan siswa juga menjadi aktif.

3. Bagi siswa yang ingin meningkatkan hasil belajar maka harus semangat dan giat belajar dan memiliki semangat tinggi agar bisa meraih prestasi yang bagus, serta jangan takut untuk bertanya kepada guru ketika ada materi yang belum dipahami, karena disitulah kunci keberhasilan seseorang.

59

DAFTAR PUSTAKA

Artawan, Agus, dkk. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Probing-Prompting Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas V SD. Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD. Vol. 5 (2).

Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2015. Teori Belajar & Pembelajaran.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Budiningsih, C. Asri. 2012. Belajar & Pembelajaran. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

Duda, Hilarius Jago, dkk. 2018. Pengaruh Model Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Materi Pewarisan Sifat.Jurnal Pendidikan. Vol. 16 (1).

Lestari, Karunia Eka dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara. 2017. Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: PT. Refika Aditama.

Mabruroh, Fitroh Khitotul. 2012. Pengaruh Strategi Pembelajaran Teknik Probing Prompting Terhadap Pemahaman Konsep Dan Keterampilan Siswa Kelas VII MtS Negeri Langkapan Srengat Blitar. Jurnal Siliwangi Vol. 1. No. 1.

Marno dan Idris. 2009. Strategi dan Metode Pengajaran. Ar-Ruzz Media:

Yogyakarta.

Mansyur, Reny Asmarani, dkk. 2018. Pengaruh Strategi Pembelajaran Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar IPA Materi Sel di SMPN 3 Sungguminasa. Journal Biotek. Vol. 6 (1).

Megasari, dkk. 2018. Pembelajaran Probing Prompting Untuk Meningkatkan Berfikir Kritis Siswa Anggota Kelompok Ilmiah Remaja.Journal of Science Education. ISSN 2086-9363.

Pujiati. 2017. Buku Ajar Mikrobiologi Umum. Madiun: Universitas PGRI Madiun.

Sani, Ridwan Abdullah. 2019. Strategi Belajar Mengajar. Depok: PT Raja Grafindo Persada.

Shoimin Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Shoimin Aris. 2017. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Subandi. 2010. Mikrobiologi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sudirman dan Rosmini. 2016. Implementasi Model-model Pembelajaran Dalam Bingkai Penelitian Tindakan Kelas. Makassar: Universitas Negeri Makassar.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif.

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif.

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Putra, Made Bagus Susila. 2016. Pengaruh Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar IPS Dengan Kovariabel Motivasi Berprestasi Pada Siswa Kelas IV. Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 4 (1).

Widyastuti, D. A, dkk. 2014. Penerapan Pembelajaran Probing-Prompting Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Antosari Kecamatan Selemadeg Barat. E-Jourbal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD. 2, (1),1-10.

Dokumen terkait