• Tidak ada hasil yang ditemukan

Belajar adalah dimana terjadinya perubahan yang membedakan potensi atau kondisi perilaku antara sebelum dan sesudah belajar. Belajar juga adalah usaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Jadi Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan

perilaku ke arah yang lebih baik.24 Sedangkan definisi belajar menurut para ahli yaitu:

1) Skiner, mengartikan belajar sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. 2) Hilgard & Bower dalam bukunya theories of learning,

Mengemukakan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecendrungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat seseorang.

3) M. Sobry Sutikno dalam bukunya menuju pendidikan bermutu, mengartikan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan baru sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Kaki seorang patah karna terkena benda yang berat yang terjatuh di atas loteng, ini tidak bisa disebut perubahan dari hasil belajar. Jadi, perubahan yang mana yang bisa disebut belajar? perubahan yang dimaksud disini adalah perubahan yang terjadi secara sadar (disengaja) dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik sebelumnya25

Jadi dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku, seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan kemampuan lainnya.

“Tujuan belajar yang utama ialah bahwa apa yang dipelajari itu berguna dikemudian hari, yakni membantu kita untuk dapat belajar terus dengan cara lebih mudah. Hal ini dikenal dengan transfer

24 Mulyasa, Kurikulum Berbasisi kopetensi; Konsep Karakteristik dan Implementas,

(Bandung: Remaja Rosdakarya,2003) h. 100

25 Pupuh Fathurrohman . Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui

belajar. Apa yang kita pelajari dalam situasi tertentu memungkinkan kita untuk memahami hal-hal yang lain.”26

Belajar tidak akan terlepas dari kegiatan mengingat, karna pada saat individu berpikir suatu hal yang pasti akan memanggil sebagian dari informasi yang diketahui sebelumnya. Dalam hal mengingat, ada beberapa sifat informasi yang mudah diingat yaitu, unik, suatu hal yang unik akan menjadi sesuatu hal yang diperhatikan karena sifatnya yang berbeda dari biasanya, kemudian sifat informasi yang mudah diingat berikutnya ialah informasi yang memuat emosi, seperti yang melibatkan perasaan gembira, marah, sedih, kesal atau bentuk emosi lainnya, kemudian yang berkaitan seksualitas, misal saat seseorang tertarik dengan lawan jenis, dan sifat informasi yang mudah diingat terakhir yaitu kedetailan.27

Individual manusia memiliki berbagai perbedaan pada tingkat kecerdasan. Prespektif Islam, adanya perbedaan antara manusia pada tingkat kecerdasan intelektualitasnya. Ada yang belajar cepat, mampu memahami sesuatu dan sangup mengajarkan kepada orang lain. Ada pula yang sulit menangkap pelajaran dan tidak dapat memahami apa yang didengar, ia tidak mampu mengingat apa yang dipelajarinya dan

26 Prof. Dr. S. Nasution, M.A.,berbagai pendekatan dalam proses belajar mengajar( Jakarta:PT Bumi Aksara,2003) h.3

27Yovan P. Putra dkk, Lejitkan memori 1000 % (Jakarta: PT Elex Media Komputindo,

tidak mampu pula mengajarkannya.28 Rasulullah sallallahu ‘alaihi

wasallam mengungkap hal ini dalam hadist sebagai berikut.

لﺎﻗ ﮫﻧﻋ ﷲ ﻲﺿر ﻰﺳوﻣ ﻲﺑأ نﻋو

:

ﮫﯾﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ ﱡﻲِﺑﱠﻧﻟا َلﺎَﻗ

مﻠﺳو

:

ِلَﺛَﻣَﻛ ِمْﻠِﻌﻟا َو ىَدُﮭﻟا َنِﻣ ِﮫِﺑ ُﷲ َﻲِﻧَﺛَﻌَﺑ ﺎَﻣ ُلَﺛَﻣ

ٍثْﯾَﻏ

،َ َﻸَﻛﻟا ِتَﺗَﺑْﻧَﺄَﻓ َءﺎﻣﻟا ِتَﻠِﺑَﻗ ٌﺔَﺑﱢﯾَط ٌﺔَﻔِﺋﺎَط ﺎَﮭْﻧِﻣ ْتَﻧﺎَﻛَﻓ ،ﺎًﺿ ْرَأ َبﺎَﺻَأ

ﺎَﮭِﺑ ُﷲ َﻊَﻔَﻧَﻓ ،َءﺎﻣﻟا ِتَﻛَﺳْﻣَأ ُبِدﺎَﺟَأ ﺎَﮭْﻧِﻣ نﺎﻛو َرﯾِﺛَﻛﻟا َبْﺷُﻌﻟا َو

ًﺔَﻔِﺋﺎَط َبﺎَﺻَأ َو ،اوُﻋَرَز َو ا ْوَﻘَﺳ َو ﺎَﮭْﻧِﻣ اوُﺑ ِرَﺷَﻓ ، َسﺎﱠﻧﻟا

ىَر ْﺧُأ ﺎَﮭْﻧِﻣ

ﻲﻓ َﮫُﻘَﻓ ْنَﻣ ُلَﺛَﻣ َكِﻟ ٰذَﻓ ً َﻸَﻛ ُتِﺑْﻧُﺗ َﻻ َو ًءﺎَﻣ ُكِﺳْﻣُﺗ َﻻ ٌنﺎَﻌﯾِﻗ َﻲِھ ﺎَﻣﱠﻧِإ

َكِﻟ ٰذِﺑ ْﻊَﻓ ْرَﯾ ْمَﻟ ْنَﻣ ُلَﺛَﻣ َو ،َمﱠﻠَﻋ َو َمِﻠَﻌَﻓ ِﮫِﺑ ُﷲ َﻲِﻧَﺛَﻌَﺑ ﺎﻣ ُﮫَﻌَﻔَﻧ َو ِﷲ ِنﯾِد

يذﻟا ِﷲ ىَدُھ ْلَﺑْﻘَﯾ ْمَﻟ َو ﺎًﺳْأَر

ِﮫِﺑ ُتْﻠِﺳ ْرُأ

)

)

ﮫﯾﻠﻋ قﻔﺗﻣ

((

Artinya:

“Dari pada Abu Musa (Al-Asy’ari) radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Perumpamaan apa yang aku diutus oleh Allah dengannya dari hidayah dan ilmu adalah bagaikan air hujan yang turun membasahi bumi (tanah), maka ada bahagian tanah yang subur yang menyerap air maka ia menumbuhkan rumput dan tumbuhan yang banyak. Ada pula daripadanya tanah yang gersang yang menyimpan (menampung) air kemudian Allah menjadikannya manfaat bagi manusia. Maka mereka minum darinya, memberi minum haiwan ternak dan menanam. Dan ada pula tanah lain yang tandus gersang, ia tidak menyimpan air dan tidak pula bisa menumbuhkan tumbuhan. Itulah perumpamaan orang yang memahami agama Allah lalu dia mengambil manfaat dari apa yang aku diutus Allah dengannya, maka dia belajar dan mengajarkannya. Dan perumpamaan orang yang tidak mengangkat kepalanya (tidak menghiraukannya), dan tidak mahu menerima hidayah Allah yang aku diutus dengannya.” (Muttafaqun ‘alaih)”29

Hadis ini mendiskripsikan perbedaan manusia dalam kemampuan belajar, tingkat pemahaman dan tingkat ingatannya.

28 Drs. H. Nasharuddin,M.Ag, akhlak (ciri manusia paripurna),( Jakarta, PT

RajaGrafindo Persada, 2015) hal. 91

Disamping itu lazimnya dapat kita ketahui bahwa setiap orang memiliki kecerdasan intelektual yang berbeda-beda. Ada yang kuat dan cepat daya ingatnya, ada yang lambat menangkap pelajaran, ada yang rajin kemudian cerdas inteleknya, ada juga yang tidak rajin namun daya ingat dan pemahamannya kuat.

Membaca adalah salah bagian dari rutinitas pembelajaran. Dimana Membaca dalam hal ini dapat diartikan sebagai kunci Untuk memahami sebuah pesan yang hendak disampaikan dalam sebuah bacaan.

Membaca merupakan aktivitas belajar dimana seseorang meresapi dan menganalisis suatu tulisan. Hal tersebut mengingat bahwa membaca adalah upaya yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan pemahaman baru guna memahami dengan jelas makna, maksud dan tujuan tertentu.30

Untuk memahami bacaan tentu seseorang terlebih dahulu harus dapat mengenali huruf agar pandai dalam membaca tulisan guna mempermudah dalam penerimaan pesan atau informasi tertentu. Dalam belajar membaca berkaitan dengan kesiapan membaca yaitu mengenalkan huruf, dan mengetahui huruf-huruf dalam bentuk abjad sebagai tanda suara atau bunyi, melatih keterampilan untuk mengubah huruf dalam kata menjadi suara serta mampu mempraktekannya. Karena

belajar tujuan membaca adalah untuk dapat membaca kata-kata dan kalimat sederhana dengan tepat.

Membaca adalah proses yang kompleks. Proses ini melibatkan sejumlah kegiatan fisik dan mental. Glen menjelaskan bahwa mengajar membaca harus dimulai dengan mengeja, dimulai dengan pengenalan huruf, kemudian mengenal suku kata, barulah mengenal kata dan akhirnya kalimat.31

Jadi yang dimaksud dengan belajar membaca yaitu sebuah kegiatan pembelajaran dimana seseorang belajar untuk mengenali huruf yang ingin dibaca agar dapat membaca dengan baik dan lancar.

Dokumen terkait