• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.6 Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian, sangat diperlukan metode-metode untuk menunjang keberhasilan tulisan yang akan disampaikan penulis kepada para pembaca. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif. Menurut Koentjaraningrat (1976:30), penelitian yang bersifat deskriptif yaitu memberikan gambaran yang secermat mungkin mengenai suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu.

Selain metode deskriptif, penelitian ini juga menggunakan metode kepustakaan yaitu, studi kepustakaan atau pengumpulan data-data dan informasi yang bersumber dari buku-buku kepustakaan yang ada kaitannya dengan fenomena Rentaru Kazoku.

BAB II

TINJAUAN UMUM TERHADAP KAZOKU DAN RENTARU KAZOKU

2.1 Konsep Kazoku

Dalam sistem kekeluargaan dalam masyarakat Jepang dewasa ini telah terjadi perubahan, yakni perubahan dari sistem keluarga tradisional Ie ke sistem keluarga modern kazoku.

Kazoku merupakan konsep umum yang berhubungan dengan keluarga dalam masyarakat Jepang. Dalam konsep umum, yang dimaksud dengan istilah kazoku adalah suatu keluarga yang anggotanya terdiri dari orang-orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan yaitu suami dan istri, orang tua dan anak, dan diperluas pada hubungan persaudaraan yang didasarkan pada struktur masyarakat tersebut, dan struktur keluarga berbeda pada masing-masing masyarakat budaya (Situmorang, 2011 : 23).

Jenis-jenis keluarga atau kazoku adalah keluarga inti (nuclear family), keluarga poligami (polygamous family), keluarga luas (extended family).

Konsep keluarga kazoku memiliki konsep yang sama dengan konsep keluarga pada umumnya, namun ada juga konsep keluarga tradisional.

Menurut Yoshio Sugimoto dalam bukunya An Introduction to Japanese Society (1997:52), berbeda dengan keluarga tradisional, keluarga inti lebih bebas karena mereka tidak tinggal dalam satu rumah besar bersama orang tua.

2.2 Rentaru Kazoku

2.2.1 Definisi Rentaru Kazoku

Seiring dengan perkembangaan dan modernisasi Jepang yang begitu luas, dampak negatif yang berpengaruh terhadap sosial masyarakat Jepang tidak dapat dihindari. Di Jepang saat ini banyak dijumpai fenomena-fenomena dari perilaku menyimpang seperti hikikomori, kodokusi, dan rentaru kazoku (persewaan keluarga).

Rentaru Kazoku (レンタル家族) merupakan istilah yang digunakan untuk layanan persewaan jasa keluarga di Jepang. Layanan ini menyewakan jasa keluarga, seperti ayah, ibu, anak, kakak laki-laki, kakak perempuan, kakek, nenek dan lain sebagainya. Sewa keluarga yang dalam bahasa Jepang disebut dengan レ ン タ ル 家 族 (Rentaru kazoku) ini dalam kotobank.jp diartikan sebagai berikut:

冠婚葬祭などで、本人とは血縁もゆかりもない人を家族とし て派遣するサービスで、実際に日本国内で事業化されている。

家族をレンタルする事情は、「急遽、家族役(夫・妻・兄弟・

姉妹・など)が必要になった」「本当の親には会わせられな い」「両親がいない」など様々なで、背景には、家族との関 係の希薄化、一人世席増加による個人の孤立化、離婚増加に よる家族関係の変化などがある。冠婚葬祭との式典などでは、

家族関係が変化している現状にもかかわらず、家族を必要と

する社会的要請が存在していることも同サービスが必要とさ れる要因である。

Kankonsousai nado de, honnin to wa chi enmoyukarimonai hito o kazoku toshite haken suru saabisu de, jissai ni nihonkokunai de jigyoukasareteiru. Kazoku o rentaru suru jijou wa, „kyuukyo, kazokuyaku, (otto, tsuma, kyoudai, shinmai, nado) ga hitsuyou ni natta‟, „hontou no oya ni wa awaserarenai‟, „ryoushin ga inai‟

nado samazamana de, haikei ni wa, kazoku to no kankei no kihakuka, hitori setai zouka ni yoru kojin no koritsuka, rikon zouka ni yoru kazoku kankei no henka nado ga aru. Kankonsousai to no shikiten nado de wa, kazoku kankei ga henka shiteiru genjou ni mo kakawarazu, kazoku o hitsuyou to suru shakaiteki yousei ga sonzai shiteiru koto mo dou saabisu ga hitsuyou to sareru youin dearu.

Terjemahan :

Dalam upacara adat dan lain sebagainya, orang yang disebut yakni pelayanan dengan mengutus orang asing sebagai sebuah keluarga kepada orang yang tidak memiliki sanak saudara, dan pada kenyataanya (ha ini) dikomersialkan di Jepang. Keadaan untuk menyewa sebuah keluarga, „tidak memenuhi orangtua nyata‟,

„tergesa-gesa, peran keluarga (suami, istri, kakak, adik, dll) menjadi dibutuhkan‟, „tidak harus memiliki orang tua‟ bermacam-macam seperti, latar belakang tersebut, pencairan hubungan antara keluarga, isolasi individu berdasarkan peningkatan rumah tangga

satu orang, perubahan dalam hubungan keluarga berdasarkan peningkatan perceraian, dan lain sebagainya. Dalam upacara tersebut seperti acara-acara seremonial, meskipun keadaan hubungan keluarga berubah, hal tersebut juga merupakan faktor yang dibutuhkan layanan adanya permintaan sosial yang memerlukan keluarga yang hadir.

Dikutip dari The Sydney Morning Herald menyebutkan,

In a sense, the idea of a rental partner, parent or child is perhaps less strange than the idea that childcare and housework should be seen as manifestations of unpurchaseable romantic love, as a result, what often happens is that these task, rather than becoming respected, well-paid professions, are foisted onto socio-economically disadvantage women, freeing their more privileged peers to pursue carrers.

Terjemahan :

Dalam arti tertentu, gagasan penyewaan pasangan, orangtua atau anak mungkin kurang aneh daripada gagasan pengasuhan anak dan pekerjaan rumah tangga yang seharusnya dilihat sebagai manifestasi dari cinta yang tidak dapat dibeli. Akibatnya, yang sering terjadi adalah bahwa tugas-tugas ini, alih-alih menjadi profesi yang dihormati dan dibayar dengan baik, diarahkan pada wanita yang kurang beruntung secara sosial ekonomi.

Berdasarkan penjelasan di atas, definisi Rentaru Kazoku (レンタル 家族) dapat disederhanakan menjadi sewa jasa keluarga, yang memiliki arti penyewaan salah satu anggota keluarga, seperti ayah, ibu, kakak, adik untuk memenuhi tujuan penyewaan dari penyewa jasa rentaru kazoku.

2.2.2 Faktor Penyebab Lahirnya Rentaru Kazoku

Layanan sewa jasa keluarga pertama kalinya ditawarkan di Jepang sekitar tahun 1990-an. Pada awalnya, beberapa dari agensi layanan sewa jasa keluarga menawarkan layanan unik sesuai dengan aspek-aspek budaya Jepang seperti sebagai „penyelamat muka‟ dan etika sosial.

Adapun beberapa faktor penyebab lahirnya rentaru kazoku di masyarakat Jepang, antara lain sebagai berikut :

1) Budaya Malu Masyarakat Jepang

Salah satu faktor utama lahirnya layanan sewa jasa keluarga / rentaru kazoku ini di Jepang adalah disebabkan budaya malu Jepang.

Sebagaimana dinyatakan oleh Ichinokawa Ryuichi, salah satu agensi Rentaru Kazoku, mengatakan “... There is something in Japanese culture about people‟s excessive concern for appearances and how they are seen by others....

Terjemahan :

Ada sesuatu dalam budaya Jepang tentang perhatian berlebih akan penampilan dan bagaimana mereka terlihat oleh orang lain.

Pada umumnya, masyarakat Jepang terlalu memberikan perhatian berlebih terhadap pemikiran dan tanggapan orang lain akan dirinya dan penampilan dirinya, sehingga membuat masyarakat Jepang itu sendiri menjadi tidak nyaman akan dirinya sendiri. Salah satu contohnya adalah ketika orang Jepang melaksanakan resepsi pernikahan, akan sangat memalukan bagi orang Jepang dan akan menjadi bahan perbincangan orang-orang sekitar apabila dalam resepsi tersebut tidak dihadiri oleh anggota keluarga. Dengan kondisi demikianlah, maka layanan sewa jasa keluarga Rentaru Kazoku lahir di Jepang.

2) Perceraian

Perceraian di Jepang telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Menurut data Buku Tahunan Statistik Jepang, di tahun 2011 terdapat 662.000 pasangan yang menikah, menandai pertama kalinya jumlah ini menurun hingga di bawah 700.000 pasangan.

Seiring dengan berkurangnya angka pernikahan, maka angka perceraian meningkat secara perlahan-lahan dari tahun ke tahun.

Angka perceraian mencapai titik tertinggi pada 2002 yang sebanyak 290.000 kasus. Pada 2011 angka perceraian tercatat

236.000, rasionya sebesar 1.87 per orang. Pada 2002 angka perceraian mencapai 757.331 kasus.

Jumlah rumah tangga yang terdiri dari ibu dan anak pada 1995 berjumlah 625.904 rumah tangga. Rumah tangga seperti ini disebabkan oleh pihak ibu diceraikan oleh ayah, pada tahun ini juga terhitung sekitar 18.2% dibanding dengan tahun lalu. Sedangkan rumah tangga yang terdiri dari ayah dan anak berjumlah 87.373 rumah tangga. Rumah tangga ini juga sama sebabnya dan pada 1995 tidak banyak jumlahnya jika jika dibanding tahun lalu hanya 0.8%

(Prabowo, 2013:76)

3) Kesepian

Kesepian adalah musuh nomor satu masyarakat Jepang modern, terutama mereka yang tinggal di kawasan perkotaan. Kesepian yang dialami oleh masyarakat Jepang menjadi salah satu faktor munculnya fenomena kodokushi atau meninggalnya seseorang tanpa diketahui siapapun, selama berhari-hari atau berbulan-bulan.

Masyarakat Jepang yang menjadi korban tinggal sendiri, dan meninggal pun dalam sepi.

Independent pernah melaporkan bahwa terjadi peningkatan tajam korban kodokushi selama satu dekade terakhir. Think-tank asal Tokyo, NLI Research Institute, memperkirakan jumlah korban kodokushi sebanyak 30.000 orang per tahun.

Berdasarkan laporan Reuters, satu dari empat orang Jepang yang mengalami kodokushi berumur di atas 65 tahun. Sebanyak 80 persen korbannya adalah laki-laki.

Selain kaum tua, korban dari generasi muda di usia 20-an dan 30-an tahun juga cukup banyak, demikian menurut data yang pernah dilansir Japan Today.

Biro Kesejahteraan Sosial dan Kesehatan Masyarakat pemerintah Tokyo mencatat sebanyak 238 orang berumur kepala dua dan tiga ditemukan meninggal sendirian di 23 wilayah sepanjang 2015.

Selama tiga tahun terakhir, jumlah kodokushi di kalangan anak muda Jepang tergolong masih naik-turun. Rata-ratanya bertengger di angka 250 kasus.

BAB III

REALITA DAN MANFAAT RENTARU KAZOKU BAGI MASYARAKAT JEPANG

3.1 Realita Rentaru Kazoku

Konsep keluarga merupakan hal pokok atau mendasar terhadap setiap masyarakat. Namun bagi beberapa orang, jarak geografi mungkin membuat keluarga tidak bisa hadir saat dibutuhkan. Akan tetapi di Jepang, sebuah fenomena bisnis membuat hal tersebut lebih mudah untuk mengisi kekosongan di keluarga dan atau melengkapi anggota keluarga ketika dalam situasi dibutuhkan. Bisnis tersebut memungkinan masyarakat Jepang menyewa anggota keluarga pengganti untuk mengisi anggota keluarga yang tidak bisa hadir dan/atau anggota keluarga yang telah tiada.

Perusahaan-perusahaan penyedia layanan jasa keluarga atau Rentaru Kazoku dibuat untuk menyediakan teman atau keluarga. Seorang ayah sewa dapat disewa untuk mendampingi seorang penggantin berjalan menuju altar pernikahan, menirukan seorang ayah untuk anak-anak yang dibesarkan oleh seorang ibu (single mothers), tampil di acara umum, atau menyediakan nasihat dari seorang ayah. Pria maupun wanita dapat disewa untuk berlakon sebagai pasangan romantis untuk acara-acara keluarga bagi orang-orang homoseksual yang mana belum siap untuk muncul di depan umum. Sewa jasa lainnya juga dapat disewa untuk hal-hal sederhana seperti berperan sebagai teman curhat.

Ossan Rental service, yang didirikan oleh Takanobu Nishimoto, mempekerjakan 78 pria untuk berperan sebagai pria tua bijaksana. “Ossan”

adalah bentuk informal dari kata “ojisan”, yang mana memiliki arti sebagai paman atau pria paruh baya.

Ishii Yuichi, CEO dari Family Romance, salah satu agensi yang menyediakan jasa sewa keluarga, menirukan seorang ayah untuk seorang anak yang dibesarkan oleh seorang ibu, dan mempertimbangkan hal tersebut sebagai peran seumur hidup. Dalam http://secondnexus.com, Yuiichi mengatakan bahwa “jika klien/penyewa tidak pernah mengatakan kebenarannya, saya harus melanjutkan peran sebagai seorang ayah dengan tidak ada batasan, jika anak tersebut akan menikah, saya harus berperan sebagai ayah pada pernikahan tersebut, dan kemudian saya akan menjadi kakek. Oleh karenanya, saya selalu bertanya kepada setiap klien/penyewa apakah klien/penyewa tersebut siap untuk meneruskan kebohongan ini, dan hal tersebut merupakan masalah yang paling penting yang perusahaan kami miliki”.

Adakalanya, orang-orang yang menggunakan layanan jasa keluarga ini akan menyewa seseorang untuk melakukan kekerasan secara verbal, meminta maaf, atau menggantikan posisi seseorang untuk pengalaman yang tidak menyenangkan. Beberapa layanan khusus menawarkan crying man /pria yang menangis, yang mana orang tersebut dapat menunjukkan rasa simpati atau emosional yang tidak dapat ditunjukan oleh orang yang sesungguhnya. Rentaru Kazoku atau layanan jasa sewa keluarga tidak

menyediakan layanan untuk hal seksual, teman seks dan kebutuhan seksual lainnya. Rentaru Kazoku atau layanan jasa sewa keluarga hanya dikhusukan untuk mengisi kebutuhan emosional.

Yuichi (http://secondnexus.com, diakses 23 September 2019) menyebutkan bahwa orang-orang Jepang bukanlah orang-orang yang ekspresif. “ ... ada kekurangan komunikasi. Dalam percakapan, kami (orang Jepang) tidak mengungkapkan pribadi diri sendiri, opini pribadi, emosi pribadi ..”. oleh karena alasan tersebut, lebih mudah bagi beberapa klien untuk mengungkapkan pribadi mereka sendiri dengan anggota keluarga yang disewa, daripada dengan anggota keluarga yang sesunggunhya. Kadang-kadang, aktor dapat membantu membawa solusi dalam kehidupan klien mereka dengan memberikan nasihat, saran, atau dengan membawa tentang perkembangan pribadi klien.

Dewasa ini di Jepang, rentaru kazoku atau layanan sewa jasa keluarga telah menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat Jepang. Para aktor dan aktris yang telah menjadi anggota keluarga sewaan telah memainkan peran penting dalam masyarakat. Fenomena rentaru kazoku juga muncul dalam karya fiksi, sinema, dan dalam serial televisi.

3.1.1. Masyarakat Pengguna Rentaru Kazoku

Masyarakat Jepang yang menggunakan layanan Rentaru Kazoku atau jasa keluarga umumnya merupakan masyarakat yang dilatarbelakangi oleh masalah sosial seperti kesepian, ditinggal

oleh suami atau istri, perceraian dan lain sebagainya. Masyarakat dengan latar belakang yang demikian tersebut menggunakan layanan Rentaru Kazoku atau jasa keluarga sebagai alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah sosial yang mereka alami.

Sebagaimana yang dikutip dari http://secondnexus.com, klien/pengguna jasa rentaru kazoku memilih „aktor‟ yang diinginkan secara langsung sesuai dengan keinginan pengguna.

“...clients choose the physical characteristic and personality type they wish for in the rental family member, and the actors and actresses cultivate those qualities to perform as needed...”

Terjemahan :

“ ... klien memilih karakter fisik dan tipe kepribadian yang mereka inginkan untuk anggota keluarga yang disewa, dan para aktor dan aktris mengusahakan kualitas tersebut untuk ditampilkan sebagaimana yang dibutuhkan ...”

Studi kasus : Kazushige Nishida

Kazushige Nishida merupakan seorang salaryman di Tokyo dan juga merupakan salah satu pengguna jasa rentaru kazoku.

Kazushige Nishida mulai menggunakan jasa rentaru kazoku di usia 60-an, dengan menyewa jasa seorang istri dan anak perempuan.

Istri Kazushige Nishida yang sah telah meninggal dunia, dan

kemudian enam bulan sebelum itu, anak perempuan mereka yang berusia 22 tahun, telah keluar dari rumah setelah sebuah perdebatan dan tidak pernah kembali lagi.

Dikutip dari http://www.newyorker.com, Nishida mengatakan “ ... saya pikir saya kuat, tapi ketika kamu berakhir sendiri kamu akan merasa kesepian”. Nishida masih tetap pergi bekerja setiap hari, di bagian divisi penjualan dari sebuah perusahaan manufaktur, dan dia memiliki teman yang mana di bisa pergi keluar bersama untuk minum maupun bermain golf. Akan tetapi pada malam hari dia benar-benar merasakan kesepian.

Bekerja lembur hingga larut malam bagi Nishida mungkin dapat membuatnya merasa lebih baik, namun hal sebaliknya justru Nishida merasa lebih buruk. Selain itu. Nishida juga mencoba pergi ke klub malam. Memang bercerita dengan para wanita di klub malam menyenangkan dan dapat membunuh kesepian yang dialami oleh Nishida, akan tetapi setelah itu kesepian akan datang kembali.

Nishida mulai menggunakan jasa Rentaru Kazoku sebagai alternatif lain untuk membunuh kesepian yang dialaminya. Nishida menghubungi Romance Family, salah satu agensi yang menyediakan jasa sewa keluarga. Nishida menyewa seorang istri dan seorang anak perempuan untuk menemaninya makan malam.

Istri dan anak perempuan yang disewa oleh Nishida akan berperan sebagaimana permintaan Nishida agar sesuai dengan

kehidupan kelurga Nishida yang sesungguhnya. istri yang disewa akan memanggil Nishida dengan Kazu, yang mana merupakan nama panggilan dari istri Nishida yang sesungguhnya. Dan Nishida juga memanggil istri dan anak perempuan yang disewa dengan nama panggilan yang biasa digunakan untuk memanggil istri dan anaknya yang sesungguhnya.

Kadangkala dalam suasana pembicaraan tertentu, istri yang disewa „keluar dari jalur‟ dengan menceritakan keluhannya akan suami yang sesungguhnya, dan Nishida memberikan saran kepada istri sewaannya tersebut.

Meskipun dalam suasana kesepian yang dialami oleh Nishida, namun dia menyadari bahwa bukan hanya istri dan anak perempuan sewaanya saja sedang berakting, dia juga sadar sedang berakting dengan berperan sebagai ayah dan suami yang baik bagi istri dan anak perempuan sewaanya, dan berusah untuk tidak terlihat menyedihkan di hadapan istri dan anak sewaanya, serta memberikan nasihat kepada anak perempuan sewaanya.

3.1.2. Tempat dan Waktu Penggunaan Rentaru Kazoku

Rentaru Kazoku yang pada dasarnya merupakan sebuah industri bisnis yang memanfaatkan kesepian yang dialami oleh masyarakat Jepang juga memilki beberapa aturan yang harus diketahui dan dipatuhi bukan hanya aktor/aktris yang berperan

sebagai keluarga yang disewa namun penyewa juga harus mematuhi segala aturan yang ditetapkan oleh perusahaan Rentaru Kazoku dan menerima setiap dampak negatif yang akan mungkin terjadi.

Dikutip dari Batuman, anggota keluarga yang disewa dikekang dengan peraturan yang tegas. Para anggota keluarga, seperti istri dan suami yang disewa tidak diperbolehkan untuk berduaan dalam satu ruangan yang sama. Hal yang paling intim yang boleh dilakukan hanyalah pegangan tanggan. Hal-hal intim seperti pelukan, apalagi ciuman atau aksi lain yang berlanjut pada hubungan seksual, haram hukumnya dan sama sekali tidak diizinkan.

Para aktor dan aktris yang menjadi anggota keluarga sewaan diharuskan untuk berperan profesional dan mampu mengontrolnya, terutama yang laki-laki, sebab kadang kala klien/ pengguna jasa rentaru kazoku terlalu terbawa perasaan sampai menyatakan ingin dilamar. Beberapa biro rentaru kazoku membatasi agar seorang aktor dan aktris hanya bekerja melayani maksimal lima klien dalam satu waktu. Dengan tujuan utamanya adalah agar tetap profesional.

Pemilik biro Heart Project, Ryuchi Ichinokawa, berkata pada Bloomberg Bussinessweek bahwa biaya sewa orang tua biasanya dipatok dengan biaya paling mahal di antara peran lain, yakni sekitar Rp4 juta-an/orang.

Dalam hal penggunaan jasa rentaru kazoku, tempatnya ditentukan oleh penyewa sesuai dengan tujuan penggunaan jasa rentaru kazoku. Tempat-tempat yang umum digunakan oleh para pengguna jasa rentaru kazoku seperti kafe, rumah, tempat resepsi pernikahan, sekolah dan lain sebagainya. Kafe sebagai tempat penggunaan jasa rentaru kazoku salah satunya digunakan oleh penyewa anak perempuan yang menyewa seorang ayah untuk dipertemukan dengan kekasihnya.

Dalam studi kasus Kazushige Nishida, tempat penggunaan rentaru kazoku adalah kafe dan rumah Nishida sendiri.

Sebagaimana dikutip dari Batuman, “...Nishida contacted Family Romance and placed an order for a wife and a daughter to join him for dinner.[...] The first meeting took place at cafe...”

Terjemahan :

... Nishida menghubungi Family Romance dan memesan seorang istri dan seorang anak perempuan untuk bergabung bersamanya untuk makan malam. [...] Pertemuan pertama dilakukan di kafe...

Selain di kafe, Nishida juga menggunakan jasa rentaru kazoku untuk datang ke rumahnya sendiri. “ ... Nishida booked a second meeting. This time, the wife and daughter came to his house.

The wife cooked okonomiyaki, a kind of pancake that Nishida‟s late wife had made, while Nishida chatted with the daughter. Then they

ate dinner together and watched television ...”. “... Nishida memesan sebuah pertemuan yang kedua. Kali ini, istri dan anak perempuan tersebut datang ke rumahnya. Sang istri memasak okonomiyaki, sejenis kue dadar yang mana pernah dibuat oleh istrinya yang telah meninggal, sementara Nishida berbincang-bincang dengan anak perempuan. Kemudian mereka makan bersama dan menoton televisi ...” (http://www.newyorker.com).

Waktu penggunaan jasa rentaru kazoku disesuaikan dengan tarif per jam. Setiap pengguna jasa rentaru kazoku dapat menyewa para aktor/aktris sesuai dengan kebutuhan dan uang yang dimilikinya. Dikutip dari http://secondnexus.com, menyebutkan bahwa biaya penggunaan jasa rentaru kazoku adalah sekitar U.S.

$50 per jam. Tidak ada batasan waktu yang ditentukan oleh biro atau agensi yang menyediakan layanan rentaru kazoku kepada setiap pengguna jasa rentaru kazoku. Setiap orang yang ingin menggunakan layanan jasa rentaru kazoku dapat menyewa aktor/aktris dalam hitungan jam, hari, minggu, maupun bulan

$50 per jam. Tidak ada batasan waktu yang ditentukan oleh biro atau agensi yang menyediakan layanan rentaru kazoku kepada setiap pengguna jasa rentaru kazoku. Setiap orang yang ingin menggunakan layanan jasa rentaru kazoku dapat menyewa aktor/aktris dalam hitungan jam, hari, minggu, maupun bulan

Dokumen terkait