• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III REALITA DAN MANFAAT RENTARU KAZOKU BAGI

3.3 Dampak Positif dan Negatif Rentaru Kazoku

3.3.2 Dampak Negatif Rentaru Kazoku

Dikutip dari http://www.kompas.com, menyebutkan populasi Jepang sudah berangsur menurun dengan semakin

banyak orang muda yang menunda memulai keluarga karena menganggap sebagai beban keuangan, gaya hidup, dan karier.

Pada tahun 2014 dilaporkan bahwa populasi penduduk muda di Jepang menurun terutama karena jumlah pernikahan sangat rendah. Ketakutan untuk menikah ini terkait dengan etos penduduk Jepang yang suka berkarir ketimbang harus mengurus rumah tangga (http://www.tirto.id, diakses pada 05/10/2019).

Salah satu dampak dari menurunnya minat masyarkat Jepang terhadap pernikahan adalah besarnya kemungkinan masyarakat Jepang untuk mengalami kesepian dan beberapa masalah sosial lainnya. Selain berdampak postif dalam mengatasi permasalahan sosial yang dialami oleh masyarakat Jepang dewasa ini, layanan jasa Rentaru Kazoku juga memiliki dampak negatif terhadap sosial masyarakat Jepang, salah satunya adalah menurunkan minat masyarakat Jepang untuk menikah dan membentuk sebuah keluarga yang sesungguhnya.

Pada studi kasus Kazushige Nishida, minat Nishida untuk membangun sebuah keluarga yang sesungguhnya sangat sedikit.

Hal tersebut dilatarbelakangi oleh usia Nishida yang sudah memasuki usia 60-an, dan kesibukannya sebagai seorang salaryman dari pagi hingga malam hari, membuat Nishida tidak berpikir untuk membangun keluarga yang sesungguhnya.

Layanan Rentaru Kazoku merupakan layanan yang digunakan

oleh Nishida untuk mengatasi masalah kesepian yang dialami dalam suatu waktu.

Beberapa pengguna jasa Rentaru Kazoku akan menggunakan jasa Rentaru Kazoku sebagai bentuk menutup

„malu‟ terhadap masyarakat sosial. Sebagaimana yang disebutkan oleh Koichi dalam Kustiaty, menyebutkan apabila orang Jepang dalam posisi diperhatikan maka akan “hajiru” atau merasa malu.

Beberapa pengguna jasa rentaru kazoku akan menyewa salah satu aktor atau aktris sebagai istri atau suami untuk diperkenalkan kepada kerabat dan keluarga, dan setelah itu pengguna akan menggunakan alasan bercerai dan alasan lainnya apabila tidak menggunakan jasa rentaru kazoku lagi.

2) Menciptakan Keluarga Palsu

Dengan keberadaan layanan jasa rentaru kazoku, beberapa masyarakat Jepang yang tidak memiliki minat terhadap pernikahan dan keluarga akan menciptakan keluarga-keluarga palsu dengan menyewa salah satu dan/atau beberapa aktor atau aktris untuk dijadikan sebagai anggota keluarga palsu.

Layanan jasa rentaru kazoku akan menciptakan keluarga-keluarga palsu di Jepang yang terlihat sempurna namun tidak demikian.

Dikutp dari Watanabe, menyebutkan “Japan Efficiency‟s success also illustrates how the nature of reality has changed in this modern society., [...] it‟s like computer graphics, where things that are not real nevertheless seen so. “The meaning of reality has changed, and lies rather than truth have become real.”

Terjemahan :

Japan Efficiency telah sukses mengikustrasikan bagaimana realita telah berubah pada masyarakat modern., [...] seperti grafis komputer, dimana sesuatu yang tidak nyata namun dapat terlihat seperti suatu hal yang nyata.

Dengan layanan Rentaru Kazoku, Nishida dapat kembali memiliki sebuah „keluarga‟ yang terlihat seperti nyata, meskipun istri dan anak perempuannya adalah aktris yang disewa untuk menemani kesepian Nishida.

3) Berdampak Buruk Terhadap Psikologis Anak

Pengguna layanan jasa rentaru kazoku yang memiliki latar belakang sebagai single-parents, umumnya akan menyewa seorang ayah atau ibu palsu untuk anak yang diasuhnya, baik itu untuk kepentingan psikologi anak maupun untuk kepentingan lainnya yang memerlukan peranan kedua orang tua.

Namun demikian, seorang anak yang juga dibesarkan oleh seorang ayah palsu akan memiliki dampak negatif terhadap perkembangan psikologi anak tersebut. Dikutip dari Batuman, menyebutkan bahwa salah satu situasi tersusah adalah peran yang melibatkan single mother. Ishii dalam Batuman, menyebutkan “... we can‟t just push them away and say „No, we can‟t do that‟ in a cold way, because we have a responsibility that we will play that role for a long time,” “... kita tidak bisa menolak (penyewa dari single mother) dan berkata “tidak, kita tidak bisa melakukan hal tersebut, karena kita mempunyai tanggung jawab yang mana kita akan perankan untuk waktu yang lama,”.

Penyewa dari single mother yang menyewa sosok ayah bagi anak-anaknya memiliki dampak yang sangat buruk terhadap perkembangan psikologi sang anak. Baik itu penyewa maupun aktor yang disewa harus memiliki komitmen di awal sebelum melibatkan sang anak dalam „keluarga palsu‟ yang diperuntukkan untuknya. Beberapa dari single mother yang menyewa „ayah palsu‟ tidak berniat untuk memberitahukan kebenaran yang sesungguhnya kepada sang anak demi kebahagian sang anak itu sendiri. Oleh sebabnya, banyak kasus dimana ayah palsu yang disewa harus berperan untuk waktu yang lama bagi sang anak, beberapa kasus ada saat dimana ayah

palsu tersebut harus bersedia memerankan sosok „ayah‟ bagi sang anak hingga sang anak tersebut menikah.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pemaparan dan pembahasan yang telah dipaparkan oleh penulis adalah Fenomena Rentaru Kazoku yang populer di Jepang beberapa tahun terakhir merupakan sebuah fenomena yang dilatarbelakangi oleh permasalahan sosial yang dialami oleh masyarakat Jepang dewasa ini.

Berikut hasil simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini guna menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Rentaru Kazoku merupakan sebuah bisnis layanan jasa penyewaan aktor atau aktris untuk berperan sebagai salah satu anggota keluarga untuk tujuan tertentu bagi penyewa. Anggota keluarga yang dapat disewa melalui jasa rentaru kazoku diantaranya adalah peran kakek, nenek, ayah, ibu, dan anak-anak. Tarif sewa layanan jasa rentaru kazoku adalah sekitar US $50. Salah satu faktor yang menyebabkan hadirnya layanan jasa rentaru kazoku di Jepang adalah kesepian yang dialami oleh masyarakat Jepang dewasa ini.

Kazushige Nishida merupakan salah satu contoh kasus pengguna layanan jasa rentaru kazoku. Nishida menjadi salah satu pengguna layanan jasa rentaru kazoku setelah kepergian istrinya dan anak perempuannya memilih untuk keluar dari rumah. Sebagai „obat‟

kesepian yang dialami oleh Nishida, ia menggunakan layanan jasa rentaru kazoku dengan menyewa seorang istri dan anak perempuan.

2. Rentaru Kazoku memiliki manfaat dan dampak negatif. Manfaat dari hadirnya layanan jasa rentaru kazoku adalah sebagai „obat‟ kesepian bagi masyarakat Jepang dan juga menjadi salah satu mata pencaharian bagi masyarakat Jepang. Adapun dampak negatif dari rentaru kazoku diantaranya adalah menurunkan minat masyarakat Jepang untuk menikah dan berkeluarga dan memiliki dampak buruk terhadap psikologis anak.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dipaparkan, penulis menyarankan untuk dilakukannya penelitian lanjutan yang lebih dalam lagi mengenai fenomena rentaru kazoku dengan memaparkan lebih banyak lagi contoh-contoh studi kasus rentaru kazoku untuk menambah referensi para pembelajar budaya, khususnya budaya Jepang.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Departemen Pendidikan Kebudayaan.

Bagong, Suyanto dan J. Dwi Narwoko. 2004. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana Media Group.

Batuman, Elif. 2018. Japan‟s Rent-a-Family Industry. (online).

(https://www.newyorker.com/magazine/2018/04/30/japans-rent-a-family-industry, diakses 23 September 2019)

Hasan, Akhmal Muawal. 2018. Warga Urban Kesepian Akut, Jasa Sewa Keluarga Laris di Jepang. (online). (https://tirto.id/warga-urban-kesepian-akut-jasa-sewa-keluarga-laris-di-jepang-cMD6, diakses pada 20 Juni 2019).

Koentjaraningrat. 1976. Metode Penelitian Masyarakat. Yogyakarta: Gajahmada University Press.

McCurry, Justin. 2009. Lonely Japanese Find Solace In „Rent A Friend‟ Agencies.

(online). (http://www.theguardian.com/world/2009/sep/20/japan-relatives-professional-stand-ins, diakses pada 20 Juni 2019)

Moleong. 1994. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Pradityasari, Maya dan Eva Amalijah. 2016. Bisnis Persewaan Keluarga Dalam Naskah Drama Televisi Kazoku Shimasu – Family Complex: Kajian Sosiologi Sastra. Parafrase, 16 (2): 83-99.

Prabowo, Roberto Masami. 2013. Penghapusan Shuushinkyou Menjadi Fenomena Muenshakai. Lingua Cultura, 7 (2): 75-76.

Sarwono, W. S. 1987. Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: Rajawali Press.

Setiadi, Elly M. dkk. 2005. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.

Watanabe, Teresa. 1992. Culture: Want a Family? In Japan, You Can Rent One: A Tokyo Company Blurs The Line Between Reality and Fantasy With Professional Stand-ins For Relatives. (online).

(http://www.latimes.com/archives/la-xpm-1992-05-12-wr-1769-story.html, diakses pada 23 September 2019)

Sumber Daring

(http://secondnexus.com/news/weird-news/japan-family-romance-rent-family/2/, diakses pada 23 September 2019)

Dokumen terkait