• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manusia yang tergabung dalam berbagai kelompok masyarakat pasti akan selalu mengalami perubahan baik itu perubahan yang bersifat memajukan maupun merusak perdaban manusia itu sendiri. Menurut Soerjono Soekanto, perubahan- perubahan yang terjadi dalam masyarakat itu disebabkan oleh faktor yang terletak pada masyarakat itu sendiri dan faktor yang terletak di luar masyarakat tersebut.1

Adapun faktor yang bersumber dari masyarakat itu sendiri adalah :2 1. Bertambah atau berkurangnya penduduk.

Bertambahnya penduduk yang sangat cepat di pulau Jawa, menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama yang menyangkut lembaga-lembaga kemasyarakatan. Berkurangnya penduduk mungkin disebabkan karena berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dari daerah ke daerah lain. Perpindahan penduduk tersebut mungkin mengakibatkan kekosongan, misalnya dalam pembagian kerja, stratifikasi sosial dan selanjutnya mempengaruhi lembaga-lembaga kemasyarakatan.

2. Penemuan-penemuan baru.

Suatu proses sosial dan kebudayaan yang besar, tetapi yang terjadi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama adalah inovasi. Proses tersebut meliputi suatu penemuan baru, jalannya unsur kebudayaan baru yang tersebar ke lain-lain bagian dari masyarakat, dan cara-cara unsur kebudayaan baru tadi diterima,

1

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, CV. Rajawali, Jakarta, 1982, h.323.

2 Ibid.

dipelajari dan akhirnya dipakai dalam masyarakat yang bersangkutan. Penemuan- penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan-perubahan dapat dibedakan dalam pengertian-pengertian discovery dan invention. Discovery adalah penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru, baik yang berupa suatu alat baru, ataupun yang berupa suatu ide yang baru, yang diciptakan oleh seorang individu atau suatu rangkaian ciptaan-ciptaan dari individu-individu dalam masyarakat yang bersangkutan. Adapun discovery tadi baru menjadi invention kalau masyarakat sudah mengakui, menerima serta menerapkan penemuan baru itu.

3. Pertentangan (conflict)

Pertentangan atau konflik dalam masyarakat mungkin pula menjadi sebab dari terjadinya perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan. Pertentangan- pertentangan tersebut mungkin terjadi antara orang-perorangan dengan kelompoknya atau pertentangan antar kelompok.

4. Terjadinya pemberontakan atau revolusi di dalam tubuh masyarakat itu sendiri.

Suatu perubahan sosial dan kebudayaan dapat pula bersumber pada sebab- sebab yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri. Sebab-sebab dari luar masyarakat tersebut antara lain adalah :3

1. Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada di sekitar manusia.

Terjadinya bencana alam menyebabkan suatu masyarakat harus meninggalkan daerah tempat tinggalnya dan mendiami tempat tinggal yang baru.

3

Hal ini membuat masyarrakat harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam yang baru tersebut.

2. Peperangan.

Peperangan dengan negara lain dapat pula menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan, biasanya negara yang menang akan memaksa negara yang takluk atau kalah untuk menerima kebudayaan dari negara yang menang dalam perang.

3. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

Apabila sebab-sebab perubahan tersebut bersumber pada masyarakat lain, maka perubahan tersebut mungkin terjadi karena kebudayaan dari masyarakat yang lain melancarkan pengaruhnya. Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal balik, artinya masing-masing masyarakat mempengaruhi masyarakat lainnya, tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat yang lain itu.

Dari penjelasan Soerjono Soekanto tentang faktor-faktor penyebab perubahan-perubahan masyarakat, dapat dilihat bahwa masyarakat itu akan selalu berkembang. Dengan perkembangan masyarakat yang begitu pesat, hal ini memungkinkan munculnya permasalahan-permasalahan baru yang merupakan dampak negatif dari perkembangan masyarakat tersebut. Permasalahan- permasalahan baru itu akan terdapat dalam berbagai bidang kehidupan baik politik, sosial, budaya, ekonomi, hukum, dan pertahanan keamanan.

Bila ditelaah lebih dalam lagi terhadap pendapat Soerjono Soekanto yang mengatakan bahwa perubahan masyarakat juga dapat disebabkan oleh adanya

penemuan-penemuan baru yang diakui dan diterapkan dalam kehidupan masyarakat, maka dapat dikaitkan hal ini terhadap penemuan komputer dan sistem internet. Komputer adalah alat untuk memproses data elektronik, magnetik, optik, atau sistem yang melaksanakan fungsi logika, aritmatika, dan penyimpanan,4 sedangkan Internet adalah kependekan dari Internatinal Networking, yang artinya jaringan komputer berskala internasional atau global yang dapat membuat masing- masing komputer saling berkomunikasi.5 Gabungan antara komputer dengan sistem internet akan menghasilkan sistem elektronik.

Sistem elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan dan/atau menyebarkan informasi elektronik.6 Sistem elektronik memberikan dampak perubahan yang begitu besar dalam masyarakat.

Dampak-dampak yang merubah masyarakat itu pada umumnya bersifat positif dan memajukan peradaban manusia seperti semakin mudahnya komunikasi antar individu saat ini, mempermudah transaksi perekonomian dan masih banyak lagi. Namun pada setiap hal yang baru, pasti ada dampak negatif juga yang dirasakan oleh masyarakat itu sendiri. Dampak negatif dari ditemukannya komputer dan sistem internet sangat banyak, namun dalam penulisan skripsi ini, dampak negatif dari sistem elektronik yang akan dibahas adalah suatu kejahatan

4

Bab I Pasal 1 angka 14 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

5

Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS, Pemrograman HTML, CV. Andi Offset, Madiun, 2008, h.19.

6

Bab I Pasal 1 angka 5 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

jenis baru yaitu kejahatan dunia maya atau yang sering disebut dalam istilah asing dengan nama cybercrime.

Secara singkat kejahatan dunia maya (cybercrime) dapat diartikan dengan istilah yang mengacu kepada aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran atau tempat terjadinya kejahatan.7 Namun ada juga yang berpendapat bahwa kejahatan dunia maya (cybercrime) itu adalah tindakan kriminal yang dilakukan dengan menggunakan teknologi komputer sebagai alat kejahatan utama. Cybercrime merupakan kejahatan yang memanfaatkan perkembangan teknologi komputer khususnya internet. Cybercrime didefinisikan sebagai perbuatan melanggar hukum yang memanfaatkan teknologi komputer yang berbasis pada kecanggihan

erkem

ang sering kita lihat fenomenanya akhir-akhir ini adalah

p bangan teknologi internet.8

Dalam penulisan skripsi ini jenis kejahatan dunia maya (cybercrime) yang akan dibahas secara terperinci adalah pembobolan website. Pembobolan website ialah suatu kejahatan jenis baru dalam ruang lingkup Hukum Pidana dan masih termasuk dalam jenis kejahatan dunia maya (cybercrime). Adapun jenis kejahatan pembobolan website y

hacking dan cracking.

Kejahatan pembobolan website sebenarnya bukanlah suatu permasalahan yang baru. Permasalahan pembobolan website pertama kali ditemukan di Amerika Serikat, yaitu pada tahun 1983 terjadi pembobolan terhadap komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan Kattering dan Komputer Laboratorium Nasional Los

7

http://id.wikipedia.org/wiki/Kejahatan_dunia_maya, diakses tanggal 25 maret 2010.

8

Aditya, Cybercrime, http://www.duniamaya.org/index.php/security/kejahatan-dunia- maya-cybercrime/, diakses tanggal 25 Maret 2010.

Alamos yaitu tempat percobaan nuklis Amerika Serikat. Peristiwa ini mengakibatkan enam puluh komputer milik Kanker Memorial Sloan Kattering dan Komputer Laboratorium Nasional Los Alamos tidak dapat berfungsi

ada masa itu lebih

tentang larangan melakukan perbuatan pembobolan website di

sebagaimana mestinya.9

Kejahatan pembobolan website berkembang di Indonesia sekitar tahun 1990an. Terjadinya pembobolan website di Indonesia p

didasarkan atas protes terhadap pemerintahan yang otoriter.

Walaupun perkembangan pembobolan website ini terjadi pada tahun 1990an, namun Indonesia baru membuat hukum yang khusus mengatur tentang permasalahan ini pada tahun 2008. Undang-undang yang mengatur permasalahan kejahatan pembobolan website ini adalah Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Sebenarnya dahulu pada tahun 1999, Indonesia ada membuat Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi, namun undang-undang ini dianggap kurang mampu untuk menjerat pelaku pembobolan website. Hal ini disebabkan oleh substansi dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tidak ada memuat aturan yang secara jelas dan nyata

Indonesia.

Pembobolan website dikategorikan sebagai kejahatan karena dianggap mengganggu ketertiban dalam masyarakat. Dikatakan mengganggu ketertiban dalam masyarakat karena kejahatan ini bisa menimbulkan kerugian berupa materil maupun moril. Kerugian materil bisa saja berupa hilangnya uang yang berada

9

Informasi Dunia Internet Indonesia, Sejarah Hacking-The 141s Milwaukee, http://informasinetonline.blogspot.com/2009/02/sejarah-hacking-141s.html, diakses tanggal 25 Maret 2010.

dalam suatu rekening bank, rusaknya website seseorang yang mengakibatkan orang tersebut harus membiayai perbaikan website tersebut dan sebagainya. Sedangkan kerugian berupa moril dapat berupa tercemarnya nama baik seseorang atau institusi tertentu akibat dari diubahnya informasi dalam website seseorang

dang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan ransaksi Elektronik.

g Pembobolan Website (Cracking) yang akan

ng Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan

ang menjadi faktor penyebab dan modus kejahatan pembobolan website?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. T

tanpa ijin dari pemiliknya.

Berdasarkan deskripsi di atas, maka akan sangat menarik untuk mengkaji topik mengenai Kejahatan Pembobolan Website (Cracking) ini dalam bentuk sebuah skripsi yang berjudul Kejahatan Pembobolan Website (Cracking) dari Perspektif Undang-un

T

Dokumen terkait