• Tidak ada hasil yang ditemukan

BELANJA DAERAH (RAPBD)

Dalam dokumen DAFTAR ISI i (Halaman 42-49)

mempertimbangkan tema pembangunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020 yang tercantum pada RKPD Provinsi Sulsel Tahun 2020 yaitu ““Akselerasi pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia serta SDA yang berdaya saing bagi peningkatan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan””. Tema pembangunan diatas dijabarkan kedalam prioritas pembangunan sebagai berikut :

1. Pembangunan Manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan pelayanan dasar;

2. Pengurangan kesenjangan antar wilayah melalui penguatan konetivitas dan kemaritiman;

3. Peningkatan nilai tambah ekonomi melalui pertanian, industri, dan jasa produktif;

4. Pemantapan ketahanan energi, pangan dan Sumberdaya air melalui pelestarian lingkungan;

5. Stabilitas ketentraman dan ketertiban mendukung pemilu.

Arah kebijakan, prioritas dan fokus pembangunan daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020 merupakan upaya untuk mencapai target sasaran pembangunan Tahun 2020 yang meliputi antara lain :

1. Pertumbuhan ekonomi sebesar 7,4 - 7,8%;

2. Inflasi sebesar 3,0 ± 1,0%;

3. PDRB/Kapita sebesar Rp. 65 - 70 juta;

4. Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 5,05%;

5. Kemiskinan sebesar 8,52%; dan

6. Indeks Pembangunan Manusia sebesar 72,18.

Sejalan dan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, maka tema pembangunan daerah untuk RKPD Kabupaten Jeneponto tahun 2020 adalah “Peningkatan Pelayanan Dasar dan Infrastruktur Daerah, Pengeololaan SDA Potensial untuk meningkatkan Daya Saing Daerah”

tematik pembangunan ini selanjutnya dijabarkan menjadi beberapa prioritas pembangunan sebagai berikut :

1. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia;

2. Pengembangan Wilayah dan Pembangunan Infrastruktur Wilayah Secara Merata

3. Pengembangan Potensi Ekonomi Daerah;

4. Peningkatan kualitas pelayanan dasar dan tata kelola lingkungan hidup;

5. Ketentraman dan ketertiban.

Untuk lebih memperjelas keselarasan tema dan prioritas pembangunan antara RKP, RKPD Sulawesi Selatan, dan RKPD Kabupaten Jeneponto, berikut disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel 3.1

Keselarasan Tema Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2020, RKPD Sulawesi Selatan 2020, dan RKPD Kabupaten Jeneponto

Tahun 2020

Keselarasan Prioritas Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2020, RKPD Sulawesi Selatan 2020, dan RKPD Kabupaten Jeneponto

Tahun 2020

No Prioritas

riil, industrialisasi dan kesempatan kerja;

3.2 Asumsi Dasar yang digunakan dalam APBD Kabupaten Jeneponto 1. Indikator Kinerja Kabupaten Jeneponto

Indikator Kinerja Kabupaten Jeneponto mendasar pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2020 yang tertuang dalam tabel berikut :

Sasaran Indikator Sasaran

Meningkatnya derajat kesehatan

masyarakat Angka Usia Harapan Hidup

Meningkatnya derajat pendidikan masyarakat (JENEPONTO CARA'DE)

Angka Melek Huruf

Rata - Rata Lama Sekolah Meningkatnya keberdayaan

perempuan dalam pembangunan

Indeks Pembangunan Gender Indeks Pemberdayaan Gender Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah dan Kualitas pelayanan Nilai SAKIP Meningkatnya kualitas pelayanan

dasar dan pelayanan publik lainnya Indeks Kepuasan Masyarakat

Sasaran Indikator Sasaran

Meningkatnya kualitas lingkungan hidup

Indeks Kualitas Air Indeks Kualitas Udara

Indeks Kualitas Tutupan Lahan dan Hutan

2. Persentase Penduduk diatas garis kemiskinan

Meningkatnya iklim investasi daerah

yang kondusif Rasio Daya Serap Tenaga Kerja

Meningkatnya kualitas tata kelola

keuangan daerah Opini BPK

Meningkatnya produktivitas

pendapatan asli daerah Persentase pertumbuhan PAD Meningkatnya Kualitas kehidupan

beragama Jumlah penghafal Al-Qur'an sesuai

kategori Meningkatnya pelestarian nilai-nilai

budaya Jumlah Penyelenggaraan Festival

Seni dan Budaya

Laju inflasi merupakan indikator yang menggambarkan kenaikan/penurunan harga dari sekelompok barang dan jasa yang berpengaruh terhadap kemampuan daya beli masyarakat.

Kestabilan inflasi menjadi penting bagi perekonomian dengan pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil dapat memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi

Harga barang dan jasa diharapkan pada tahun 2020 cukup stabil sehingga tidak akan cukup berpengaruh pada laju inflasi, dalam bab terdahulu terlihat bahwa inflasi pada tahun 2017 sebesar 4,66 % dan Tahun 2018 sebesar 3,88 %. Laju inflasi pada Tahun 2019 diharapkan dapat ditekan pada level 3,0 %.

3. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran tingkat kemakmuran suatu wilayah. Perekonomian Jeneponto mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Laju pertumbuhan PDRB Jeneponto tahun 2017 adalah sebesar 9,64 persen, sedangkan pada tahun 2018 sebesar 8,00 persen, mengalami penurunan 1,64 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal ini disebabkan ada beberapa lapangan usaha mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap PDRB, di antaranya kegiatan usaha utama sebagian besar masyarakat Jeneponto yakni pertanian, kehutanan, dan perikanan; serta perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor.

Pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun 2017 dicapai oleh lapangan usaha, penyediaan akomodasi dan makan minum yaitu sebesar 13,69 persen, diikuti oleh pertambangan dan penggalian sebesar 12,84 persen, serta jasa keuangan dan asuransi sebesar 12,06 persen. Sementara itu, lapangan usaha pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang memiliki pertumbuhan ekonomi terendah yaitu sebesar 4,77 persen.

4. Pendapatan Perkapita

Pendapatan perkapita adalah total PDRB dibagi dengan total penduduk pertengahan tahun pada suatu daerah untuk tahun yang sama. Angka yang digunakan semestinya adalah total pendapatan regional dibagi jumlah penduduk.

PDRB per kapita selalu meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan peningkatan PDRB dan jumlah penduduk. Pada tahun 2018, PDRB per kapita Kabupaten Jeneponto mencapai 26,02 juta rupiah, tumbuh sekitar 11,83 persen dari tahun 2017. Pertumbuhan PDRB per kapita ini mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Secara berturut-turut pertumbuhan PDRB per kapita tahun 2014-2017 mencapai 16,10 persen, 12,99 persen, 25,90 persen, kemudian tahun 2017 pertumbuhannya turun menjadi 21,61 persen.

Kebijakan Umum APBD Tahun 2020 IV - 1

Penyusunan anggaran tahun 2020 ini, secara umum disusun secara rasional dengan memperhatikan kondisi keuangan daerah dan skala prioritas pembangunan daerah, dalam hal ini belanja daerah tidak akan melampaui kemampuan pendapatan dan pembiayaan daerah serta prinsip dalam pengelolaan keuangan. Oleh karena itu pendapatan daerah diproyeksikan pada besaran pendapatan yang optimis tercapai, sedangkan pada sisi belanja adalah merupakan batas tertinggi yang dapat dibelanjakan.

4.1 Kebijakan Umum Pendapatan Daerah

Pendapatan Daerah yang dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran 2020 merupakan perkiraan yang terukur secara rasional dan memiliki kepastian serta dasar hukum penerimaannya.

Tabel 4.1

Perkiraan Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2020

URAIAN TARGET TAHUN

2019 ASUMSI TAHUN

2020

1 2 3

PENDAPATAN 1.413.643.598.368 1.312.858.830.549

PENDAPATAN ASLI DAERAH 144.710.855.611 137.332.914.965 Pajak Daerah 18.389.798.966 19.184.000.000 Retribusi Daerah 87.333.874.473 83.236.030.869 Hasil Pengelolaan kekayaan daerah

yang dipisahkan 5.443.638.036 5.500.000.000 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah 33.543.544.136 29.412.884.096

DANA PERIMBANGAN 1.048.230.496.825 963.300.760.000 Bagi Hasil Pajak / Bukan Pajak 20.162.260.000 15.293.170.000 Bagi Hasil Pajak 12.588.603.000 11.182.840.000

BAB IV

KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN

Dalam dokumen DAFTAR ISI i (Halaman 42-49)

Dokumen terkait