• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV

DUSUN PUCUNG SEBAGAI DUSUN BATU KARANG

A. Bentang Alam Dusun Pucung

Dusun Pucung termasuk dalam wilayah Desa Ngrencak Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek. Dusun Pucung ini terletak di wilayah paling ujung dari Desa Ngrencak dan berbatasan dengan Desa Cakul Kecamatan Dongko di sebelah utaranya. Sedangkan di sebelah selatannya berbatasan dengan Desa Ngrambingan Kecamatan Panggul. Disebelah timur berbatasan dengan Desa Watuagung Kecamatan Dongko dan disebelah barat berbatasan dengan Dusun Kasihan Desa Ngrencak Kecamatan Panggul.

Gambar 4. 1

Peta Administrasi Dusun Pucung

66

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa Dusun Pucung memiliki wilayah yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Dongko. Luas wilayah Dusun Pucung mencapai 2,665 km2. Sebagai wilayah perbatasan dua kecamatan Dusun Pucung merupakan sebuah dusun yang diapit oleh hutan produksi Perum Perhutani Kabupaten Trenggalek. Dusun Pucung memiliki luas hutan produksi seluas 1,347 km2 yakni sekitar 67% dari keseluruhan luas wilayah Dusun Pucung. Hal ini menunjukkan bahwa tanah hak masyarakat Dusun Pucung hanya 33% yakni sekitar 1, 318 km2. Lahan seluas 1,318 km2 itu terbagi menjadi beberapa bagian, yakni tanah dusun dan tanah perpajakan yang terdiri dari tanah permukiman, pekarangan, perkebunan dan sawah.

Gambar 4. 2

PetaTata Guna Lahan Dusun Pucung

Sumber: Diolah Dari Data Pemetaan Dusun Pucung 2018

Dari gambar tersebut terlihat jelas bahwa hutan produksi (berwarna hijau tua) menutupi hampir seluruh wilayah Dusun Pucung. Selain itu Dusun Pucung

67

juga memiliki wilayah perkebunan (berwarna hijau muda) dan pekarangan (berwarna hijau cenderung putih) yang cukup luas. Wilayah permukiman terlihat paling kecil dengan warna hijau kekuningan. Gambar ini menunjukkan betapa luas lahan potensial yang dimiliki oleh masyarakat Dusun Pucung. Lahan ini dimanfaatkan untuk berkebun dan peternakan oleh masyarakat Dusun Pucung. Tanaman yang di tanam kebanyakan adalah rempa-rempa, pohon akasia, pohon jati, tanaman pakan ternak seperti lamtoro, mlanding, dan bunga sepatu, ada pula pohon kelapa dan pohon cengkeh.

Meski terlihat sebagai tanah yang subur dan mampu memenuhi kebutuhan pertanian serta perkebunan masyarakat. Namun lempengan tanah di Dusun Pucung merupakan kategori tanah berbatu dimana komponen utama tanahnya adalah merupakan bebatuan. Dusun Pucung memiliki hamparan batuan berwarna hitam yang terlihat jelas dari permukaan tanahnya. Batu-batuan ini memiliki tinggi maksimal sekitar 2 m dari permukaan tanah dan lebar maksimal hingga 3 meter.

Batu-batu ini memiliki lubang-lubang alami seperti batu karang, dari sinilah masyarakat sering menyebut batuan itu dengan julukan luweng53 yang berarti

karang. Batuan-batuan ini menjadikan Dusun Pucung memiliki kondisi tanah yang kering dan membelah ketika musim kemarau tiba. Jenis tanah ini tergolong dalam kategori tanah karst. Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Tjahyo Adji dalam salah satu hasil risetnya, tanah krast adalah sebuah istilah untuk medan dengan batuan gamping yang dicirikan oleh drainase permukaan yang langka, solum tanah

53 Istilah yang digunakan oleh masyarakat untuk menyebut batuan yang memiliki lubang-lubang lami di permukaannya. Wawancara Ibu Ninik (22 tahun) pada 3 Februari 2018.

68

tipis dan hanya setempat-setempat, terdapatnya cekungan-cekungan tertutup (Dolin), dan terdapatnya sistem drainase bawah tanah. Istilah ini pertama kali muncul di Yugoslavia. Wilayah ini memiliki tipikal geologi gersang dan berbatu. Istilah ini muncul dari bahasa Italia Carso yang berarti batu, istilah ini kemudian berevolusi dalam Bahasa Jerman menjadi Kars atau Krast. Istilah ini kemudian terkenal dengan sebutan karst pada abad 19 di Wina Austria.54

Kondisi tanah ini kemudian membentuk morfologi yang khas dengan lembah dan bantuan yang akan berubah ubah. Tjahyo Adji juga menjelaskan bahwa seorang peneliti bernama Alpah menyebut bentuk morfologi ini dengan sebutan micro karst.

Gambar 4. 3 Morfologi Dusun Pucung

Sumber: Diolah Dari Hasil Pemetaan Dusun Pucung 2018

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa Dusun Pucung memiliki lapisan tanah yang begitu tipis dan memiliki ruang kosong di bawahnya. Lapisan ini merupakan lapisan yang berfungsi sebagai drainase aliran bawah tanah. Drainase ini kemudian

54 Tjahyo Adji, Peranan Geomorfologi Dalam Kajian Kerentanan Air Bawah Tanah karst, Citation:

69

menghasilkan endapan yang kemudian dalam saat tertentu dapat menjadi permukaan lahan yang lain. Drainase ini juga terkadang dapat menjadikan pengeroposan batuan di dalam tanah. Tjahyo Adji juga menjelasakan fenomena ini dengan mengutip pendapat dari Dreybrodt yang menyebutkan bahwa proses kimia yang melarutkan air hujan bersifat jenuh dengan gas karbondioksida dan membentuk kesetimbangan air yang asam sebagai asam karbonat. Proses inilah yang kemudian menjadikan daerah batuan gamping lebih didominasi oleh sistem aliran bawah permukaan, sistem ini biasanya disebut dengan sistem drainase bawah tanah.

“Nang kene kui banyu okeh sebenere lah neng ngesore omah iki munu yo banyu

tapi yo gak iso digowo munggah. Isoe ngomong ngene kui mergo yo pernah mburitan kui munu tau ambruk menisor ngantek 7 meter loh mbak, ngunu kui yo perkoro onoe banyu (disini ini ya banyak air sebenarnya lah dibawah rumah

ini juga ada air tapi ya tidak bisa digunakan, bisa ngomong seperti ini ya gara-gara di pekarangan belakang rumah itu pernah ambruk ke bawah hingga mencapai kedalaman 7 meter loh mbak, itu ya disebabkan oleh air,”55

Terjadinya longsor pada bawah tanah yang dimaksud oleh salah satu warga tersebut disebabkan oleh bentukan morfologi yang disebut dengan mikro karst yaitu

pinnacle atau lapies atau karren yang memiliki berbagai macam ukuran. Bentuk

morfologi ini terdiri dari berbagai macam ukuran bebatuan yang disebabkan oleh pengendapan dan pelarutan di bawah tanah. Bentukan geologi inilah yang kemudian menjadikan hampir seluruh permukaan tanah di Dusun Pucung berbentuk bebatuan dan memiliki geologi perbukitan berbatu

70

Gambar 4. 4

Kondisi Permukaan Tanah Dusun Pucung

Sumber: Dokumentasi Peneliti

Dari gambar tersebut dapat terlihat betapa banyak batuan di atas permukaan tanah di wilayah Dusun Pucung. Topografi tanah inilah yang menjadikan Dusun Pucung memiliki kesulitan dalam mengakses air bersih. Menurut Quinlan kondisi ini memungkinkan air tersimpan pada kedalaman batuan di bawah tanah yang sulit dijangkau oleh masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut.

Tidak hanya menjadikan akses air bersih yang cukup sulit. Geografis Dusun Pucung juga memiliki pola pergeseran lempeng akibat pelarutan batuan dan endapan batuan. Hal inilah yang kemudian menjadikan Dusun Pucung memiliki wilayah yang terdiri dari lembah yang dengan ketinggian yang berbeda. Hal ini juga menambah penderitaan masyarakat Dusun Pucung ketika ingin mengambil air di sumber air. Masyarakat harus berjalan naik turun lembah demi mendapatkan air bersih. Fenomena ini kemudian oleh Tjahyo Adi diterangkan melalui kutipan dari

71

Alpha yang mengatakan model simulasi pembentukan topografi karst di daerah tropis, memiliki lapisan batuan yang lebih tebal. Secara morfologis model ini kemudian menjadikan tipe lahan berupa perbukitan berbentuk kerucut dan memiliki lembah yang sempit.56

Gambar 4. 5

Topografi Wilayah Dusun Pucung

Sumber: Diolah Dari Hasil Pemetaan Dusun Pucung 2018

Gambar diatas menunjukkan bahwa Dusun Pucung memiliki ketinggian yang berbeda di setiap wilayahnya. Hal ini disebabkan oleh geografi Dusun Pucung yang merupakan wilayah perbukitan. Hal ini sudah biasa terjadi di wilayah tanah karst disebabkan oleh adanya larutan asam di bawah permukaan tanah yang mempengaruhi pembentukan lempengan bumi. Alhasil Dusun Pucung memiliki Ketinggian dimulai dari 150 mdpl hingga 400 mdpl di wilayahnya. Hal ini pun menjadikan Dusun Pucung mengalami kondisi akses air yang sulit sebab upaya pengelolaan sumber daya air yang cukup sulit dilakukan pula.

72