• Tidak ada hasil yang ditemukan

46

masyarakat, dengan kata lain sisi luar atau lahiriah manusia, pelaku perubahan kedua adalah manusia perubahan ini terjadi pada sisi dalam manusia.

Intinya perubahan yang terjadi adalah merupakan campur tangan Allah SWT. Keempat kedua ayat tersebut menekankan bahwa perubahan yang dilakukan oleh Allah haruslah didahului dengan perubahan yang dilakukan oleh masyarakat pada sisi dalamnya, tanpa perubahan ini mustahil akan terjadi perubahan sosial.47

Dari ayat ini jelas di katakan bahwa segala macam bentuk perubahan harus didasarkan pada perubahan secara pemikiran dan kesadaran. Sama halnya dengan pengorganisasian masyarakat yang harus didasarkan pada kesadaran untuk memperoleh sistem kehidupan yang lebih baik. Dalam dakwah upaya penyadaran juga sangat diperlukan agar masyarakat dapat memiliki perubahan sosial. Untuk itu pengelolaan sumber daya air di Dusun Pucung juga harus menyentuh kesadaran masyarakat terkait pentingnya air sebagai kebutuhan dasar yang harus diusahakan ketersediaannya. Jika kesadaran akan kebutuhan tersebut dapat terbangun maka perubahan sosial akan terjadi dan permasalahn pengelolaan air dapat teratasi secara menyeluruh dan berkelanjutan.

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian terkait pengelolaan air bersih tentu sudah banyak dilakukan oleh peneliti lain dengan berbagai metode. Penelitian terdahulu dari beberapa peneliti akan menjadi referensi tambahan bagi penelitian ini. Pengelolaan sumber daya air pada penelitian terdahulu lebih mengarah pada pengelolaan sumber daya air daerah

47

aliran sungai (DAS), seperti penelitian yang dilakukan oleh I Gusti Agung Putu Eryani yang berjudul “Potensi Air dan Metode Pengelolaan Sumber Daya Air di Daerah Aliran Sungai Sowan Perancak Kabupaten Jembrana” dan penelitian yang dilakukan oleh Massalina L Salampessy dan Ina Lindiawati dengan judul “Potensi Kelembagaan Lokal Dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Studi Kasus di Desa Cemplang, sub Das Ciaten Hulu Timur)”. Penelitian terdahulu juga tidak melupakan masyarakat lokal sebagai aspek utama dalam pengelolaan sumber daya air, seperti yang dilakukan oleh Dwi Fauziyah Putra dan Nila Restu Wardani dengan judul “Evaluasi Keberlanjutan Sistem Pengelolaan Sumber Daya Air “HIPPAM” pada Masyarakat Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji, Batu, Jawa Timur”.

Ketiga penelitian terdahulu tersebut memiliki perbedaan yang sangat kontras dimulai dari metode penelitian yang digunakan, fokus penelitian, tujuan penelitian serta hasil penelitian. Perbedaan penelitian ini akan tetap memiliki kesamaan pada pembahasan utamanya yakni pengelolaan sumber daya air. Perbedaan dari tiga penelitian tersebut akan terlihat pada tabel penelitian terdahulu. Ketiganya juga akan dicari pembedanya dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini.

48

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

Aspek Penelitian 1 Penelitian 2 Penelitian 3 Penelitian saat

ini

Judul Evaluasi

Keberlanjutan Sistem Pengelolaan Sumber Daya Air “HIPPAM” pada Masyarakat Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji, Batu, Jawa Timur

Potensi Air dan Metode Pengelolaan Sumber Daya Air di Daerah Aliran Sungai Sowan Perancak Kabupaten Jembrana Potensi Kelembagaan Lokal dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Studi Kasus di Desa Cemplang, sub Das Ciaten Hulu Timur)

Pengorganisasian Masyarakat dalam Upaya

Pengelolaan Sumber Daya Air di Dusun Pucung Desa Ngrencak Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek Tahun 2017 2014 2017 2018

Peneliti Dwi Fauziyah

Putra dan Nila Restu Wardani

I Gusti Agung Putu Eryani

Massalina L

Salampessy dan Ina Lidiawati

Ishlahul Ummah

Fokus Evaluasi

keberlanjutan pengelolaan sumber daya air

Dampak dari adanya alih fungsi lahan sekitar sungai dan upaya pengelolaan guna menjaga pelestarian potensi air permukaan di hilir sungai Potensi kelembagaan lokal dalam mendukung pengelolaan DAS

Pengelolaan sumber daya air bersih di Dusun Pucung

Tujuan Mengetahui status

keberlanjutan sistem pengelolaan sumber daya air HIPPAM

Memanfaatkan sumber daya air permukaan guna pemenuhan kebutuhan air baku

Menganalisis dukungan lembaga lokal dalam pengelolaan DAS Menemukan strategi untuk memfasilitasi masyarakat terkait pengelolaan sumber daya air

Lokasi Desa Pandanrejo

Kecamatan Bummiaji, Batu Jawa Timur Kabupaten Jembara Profinsi Bali Desa Cemplang Kecamatan Cibungbulan

Kabupaten Bogor Jawa Barat Dusun Pucung Desa Ngrencak Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek Jawa Timur

49

Metodologi Metode Survei dengan mengukur atribut lingkungan, sosial dan ekonomi. Metode penelitian fenomenologi

Metode penelitian studi kasus dengan pendekatan analisis deskriptif Metode penelitian participatory action research (PAR)

Hasil - Sistem pengelolaan

air HIPPAM termasuk dalam kategori cukup berkelanjutan - Dimensi-dimensi pendukung pengelolaan juga termasuk pada kategori cukup berkelanjutan - Pengelolaan

sumber daya air telah bersinergi dengan dimensi lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam pengelolaan sumber daya - Peningkatan suplai air di dalam tanah - Mengurangi material tersuspensi aliran sungai - Peningkatan produktivitas lahan - Pengelolaan sumber daya air berdampak pada konservasi lahan berupa penghutanan kembali pada lahan - Pemanfaatan sumber daya air DAS dianggap sebagai sumber akses terbuka gratis dimana semua orang bebas mengeksplorasi sumber daya air

- Adanya ketergantungan pemerintah, sektor swasta dan masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya bersama - Pengelolaan yang

bersifat sektoral tidak mampu memberi manfaat yang maksimal

- Perbaikan saluran pipa air - Adanya kelompok swadaya air Dusun Pucung - Adanya kebijakan pengelolaan sumber daya air

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa perbedaan yang ada pada tiap penelitian dapat terlihat dengan jelas. Pada penelitian pertama yang dilakukan oleh Dwi Fauziyah Putra dan Nila Restu Wardani pada tahun 2017 dengan judul “Evaluasi Keberlanjutan Sistem Pengelolaan sumber daya Air “HIPPAM” pada Masyarakat Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji, Batu Jawa Timur” menggunakan metode survei sebagai pendekatan penelitiannya. Metode ini digunakan untuk melihat seberapa efektif pengelolaan sumber daya air yang dilakukan oleh kelompok himpunan penduduk pemakai air minum (HIPPAM) di Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Penelitian yang berfokus pada evaluasi pengelolaan sumber daya air ini bertujuan untuk mengetahui status keberlanjutan dari program pengelolaan yang dilakukan oleh kelompok HIPPAM

50

tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan yang dilakukan oleh kelompok HIPPAM Desa Pandanrejo cukup memiliki keberlanjutan hal ini dapat dilihat melalui dimensi pendukung yang memiliki keberlanjutan dan juga sinergi antara dimensi lingkungan, sosial dan ekonomi dalam pengelolaan sumber daya air.

Penelitian ke-dua dilakukan oleh I Gusti Agung Putu Eryani pada tahun 2014 dengan judul “Potensi Air dan Metode Pengelolaan Sumber Daya Air di Daerah Aliran Sungai Sowan Perancak Kabupaten Jembrana” menggunakan metode penelitian fenomenologi. Penelitian ini berfokus pada Dampak dari adanya alih fungsi lahan sekitar sungai dan upaya pengelolaan guna menjaga pelestarian potensi air permukaan di hilir sungai. Fokus penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya air permukaan guna pemenuhan kebutuhan air baku bagi masyarakat. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah peningkatan suplai air di dalam tanah, pengurangan material tersuspensi aliran sungai dan peningkatan produktivitas lahan. Selain itu penelitian ini juga berhasil melihat pengelolaan sumber daya air sebagai upaya konservasi lahan.

Penelitian ke-tiga dilakukan oleh Massalina L Salampessy dan Ina Lidiawati pada tahun 2017 dengan judul “Potensi Kelembagaan Lokal Dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Studi Kasus di Desa Cemplang, sub Das Ciaten Hulu Timur)”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Fokus penelitian ini adalah peranan potensi kelembagaan lokal dalam mendukung pengelolaan daerah aliran sungai (DAS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan dan dukungan lembaga lokal dalam

51

pengelolaan DAS. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan sumber daya air DAS dianggap sebagai sumber akses air terbuka gratis dimana semua orang bebas mengeksplorasi sumber daya air. Penelitian ini juga melihat adanya ketergantungan pemerintah, sektor swasta dan masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya bersama. Penelitian ini kemudian menyimpulkan bahwa pengelolaan yang bersifat sektoral tidak mampu memberi manfaat yang maksimal pada masyarakat.

Penelitian ke-empat dilakukan oleh Ishlahul Ummah di tahun 2018 dengan judul “Pengorganisasian Masyarakat dalam Upaya Pengelolaan Sumber Daya Air di Dusun Pucung Desa Ngrencak Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek”. Peneitian ini menggunakan metodologi penelitian participatory action research (PAR). Fokus penelitian ini adalah pengelolaan sumber daya air. Tujuannya adalah memfasilitasi masyarakat guna menemukan strategi penyelesaian problem pengelolaan sumber daya air di Dusun Pucung. Hasil penelitian ini adalah terwujudnya kemandirian pengelolaan sumber daya air dengan melakukan perbaikan sarana pipanisasi, pembentukan kelompok swadaya air dan advokasi kebijakan pengelolaan sumber daya air. Keempat penelitian memiliki kesamaan variabel yakni pengelolaan sumber daya air. Inilah bentuk keterkaitan empat penelitian tersebut.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN