• Tidak ada hasil yang ditemukan

Benteng Salib Melawan Islam

Usia Orde Naga sebenarnya sudah sangat tua, berabad-abad sebelum Masehi. Sejarah mencatat bahwa orde ini sudah ada di Mesir pada tahun 2170 SM, pada masa pemerin-tahan Ankhfinkhonsu. Namun secara formal baru dibentuk pada masa dinasti ke-12 Sobeknefru (1785-1782 SM).

Pada awalnya Orde Naga merupakan kelompok per-saudaraan yang jejaknya bisa ditelusuri pada suku Anun-naki yang tinggal di lembah Mesopotamia. Ia merupakan suatu lembaga yang terpisah dari hirarki kekuasaan pemer-intahan, yang biasanya bertugas mengembangkan ilmu pengetahuan. Mereka dipilih dari orang-orang terpandai di daerah itu. Orde ini menjadi eksklusif karena hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menjadi anggotanya. Di Mesir, awalnya Orde Naga merupakan tempat ber-kumpul para pendeta untuk mengajarkan Taurat. Namun tugas ini diubah ketika Raja Raneb (2852-2813 SM) naik tahta. Kalau sebelumnya pendeta mempunyai tugas yang berhubungan dengan segala bentuk ritual agama maka sejak saat itu tugasnya diubah menjadi memelihara dan mengajarkan kebijaksanaan. Mereka inilah yang menjaga kelangsungan pendidikan putra mahkota agar siap menjadi raja.

di Transylvania oleh Raja Honggaria, Sigismund. Oleh sang raja Vlad II dijadikan anggota dari Orde Naga. [Tentang Orde

Naga lihat Box: Orde Naga: Benteng Salib Melawan Islam].

37

Bersamaan dengan melajunya waktu, tradisi Orde Naga di Mesir mulai melemah. Meluasnya kekuasaan kerajaan menyebabkan anggota orde tidak bisa lagi mengontrol tra-disi mereka. Akibatnya, raja-raja saling berebut kekuasaan dengan pedang.

Ribuan tahun kemudian Orde Naga dibangkitkan kembali oleh St. Goerge. Adanya Perang Salib mengha-ruskan umat Katolik mempunyai pasukan khusus yang berada di garda depan untuk menghadapi pasukan Islam. Karena tugasnya begitu membahayakan maka mereka ha-rus mendapatkan pendidikan khusus dan dengan bentuk organisasi yang sangat tertutup. Biasanya mereka yang ma-suk dalam orde ini akan disumpah terlebih dahulu dengan al Kitab bahwa mereka akan setia. Dan, bagi anggota orde yang berkhianat hukuman mati adalah ganjarannya.

Pada tahun 1408 M, setelah kemenangan yang menen-tukan di Bosnia terhadap pasukan Turki Ottoman, Sigis-mund berusaha memperluas keanggotaan Orde Naga. Dia menyadari bahwa ancaman Turki semakin besar karena mereka sudah berada di dekat Konstantinopel yang saat itu menjadi pusat kerajaan Katolik dunia. Apabila keadaan ini tidak ditanggulangi maka bisa saja pasukan Turki akan bergerak ke arah Honggaria. Oleh karena itu, Sigismund membutuhkan benteng yang kokoh berupa pasukan elit yang terlatih. Dan, itu hanya bisa dilakukan oleh anggota Orde Naga.

Sigismund segera menarik para bangsawan yang berada di wilayah kekuasaannya masuk dalam Orde Naga. Di antara mereka juga terdapat bangsawan-bangsawan baru, yang karena jasanya pada pasukan Salib mendapat perhatian khusus dari sang raja. Sejak rekrutmen baru ini anggota Orde Naga bertambah dua kali lipat. Dan, secara resmi pada tanggal 13 Desember 1408 M lambang dari Orde Naga diperlihatkan di depan publik.

Ketika pertempuran dalam Perang Salib semakin sengit, dan pasukan Salib semakin terdesak oleh pasukan Turki,

38

Sigismund membuka kembali keanggotaan Orde Naga pada tahun 1431 M. Ia kembali mengundang prajurit-prajurit terbaik dari seluruh pelosok kerajaan. Salah satu di antara mereka yang kemudian terpilih menjadi anggota Orde Naga adalah Vlad II, ayah Dracula.

Lambang dari Orde ini berupa seekor ular naga dengan sayap terlentang luas dan ekornya bergulung dilehernya. Di belakang terpancang Salib Merah St.George. Gambar naga mewakili simbol binatang buas dan salib melambangkan kemenangan Kristus. Catatan di sebuah universitas di Bu-charest mengatakan bahwa dalam lambang tersebut terdapat tulisan Quam Misericors est Deus, Pius et Justus.

Sebagai bukti bahwa ia merupakan anggota dari Orde Naga, ke mana pun pergi, Vlad II selalu memakai lencana Orde tersebut. Karena ciri khas itu selalu melekat pada diri Vlad II maka orang-orang Wallachia memanggilnya dengan sebutan Vlad Dracul. Dalam bahasa Rumania “Dracul” berarti naga, jadi Vlad Dracul berati Vlad sang Naga.

Gambar 2: Lambang Orde Naga

Lantas dari mana nama Dracula berasal?

Akhiran “ulea” dalam bahasa Rumania berarti “anak dari”. Dari kata tersebut Vlad III atau Vlad Tepes dipang-gil dengan nama Vlad Draculea (dalam bahasa Inggris Draculea dilafalkan menjadi Dracula,) yang berarti anak dari Vlad Dracul. Dan, sejak saat itu Vlad III terkenal dengan nama Dracula; sebuah nama yang telah melumuri abad pertengahan dengan noda hitam.

39 Namun kebahagian karena kelahiran Dracula tidak berlangsung lama. Dua tahun setelah Dracula lahir pasukan Turki berada tidak jauh dari Konstantinopel dan sebagian telah bergerak ke arah Honggaria. Mereka telah berhasil me-nyeberangi Sungai Danube dan tinggal selangkah lagi sampai di Wallachia. Melihat keadaan ini dan sadar bahwa Wallachia adalah bentengnya, Raja Sigismund segera memerintahkan Vlad II untuk maju ke medan perang, menghalau pasukan Turki agar tidak sampai ke Honggaria.

Gambar 3: Rumah tempat Dracula dilahirkan

Peperangan dengan Turki memang berlarut-larut, kedua pasukan silih berganti menyerang dan mengalahkan. Hal ini membuat Basarab yang ingin merebut Wallachia dari tangan keluarga Dan II harus menunggu cukup lama. Dia harus ber-sabar menunggu kesempatan yang tepat guna melancarkan serangan yang mematikan pada Danesjsti, penguasa Wallachia saat itu. Kesempatan tersebut baru terbuka ketika perang antara Turki Ottoman dan Honggaria mereda. Kesempatan ini digunakan dengan sebaik-baiknya oleh Basarab hingga akhirnya dia bisa merebut tahta Wallachia pada akhir tahun 1436 M dengan membunuh Danesjsti.

40

Namun hanya selama tujuh tahun Basarab bisa memer-intah secara tenang. Pada tahun 1442 M, pasukan Turki Ot-toman benar-benar menyerang Wallachia. Sadar bahwa tak akan mampu menghadapi pasukan Turki Ottoman, Basarab lebih memilih langkah netral. Sikap ini memancing kemarahan Raja Sigismund. Akhirnya, Basarab diusir bersama keluarg-anya keluar dari Wallachia, dan kedudukannya digantikan oleh Janos Hunyadi, salah satu panglima perang Sigismund di Transylvania.

Rupanya tidak begitu lama Basarab meninggalkan tahtanya. Pada tahun berikutnya dia berhasil merebut kem-bali kekuasaannya dengan bantuan kerajaan Turki Ottoman. Sebagai jaminan kesetiaannya, Basarab mengirim dua anaknya, Dracula dan Randu, ke Turki. Saat itu usia Dracula kira-kira 11 tahun.

41

Riwayat Si Penyula