• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengepungan Benteng Poenari

Dalam perjalannya ke benteng Poenari, Dracula tetap memamerkan kekejamannya. Di sepanjang jalan yang

139 inya dia membantai penduduk desa. Korban-korban tersebut mayatnya dibiarkan teronggok di sepanjang jalan (diperki-rakan jumlahnya 30.000 orang), sehingga ketika pasukan Turki melewatinya bau busuk telah menyebar.

Jalan untuk menuju benteng Poenari memang sulit, berkelok-kelok dan mendaki. Di kiri-kanan jalan hutan lebat memagarinya, sehingga kalau tidak waspada bisa terkena jebakan musuh. Oleh karena itu, walaupun jumlahnya besar pasukan Turki tetap waspada.

Setelah sehari semalam menempuh perjalanan akhirnya pasukan Turki sampai di dekat benteng Poenari. Benteng tersebut berdiri kokoh di puncak sebuah tebing. Hanya satu jalan untuk bisa mencapai benteng itu karena ketiga sisi ben-teng adalah jurang yang curam. Kondisi inilah yang membuat Dracula memilih tempat ini untuk menjadi kubu pertahanan-nya karena musuh akan kesulitan untuk menjangkaupertahanan-nya.

Pasukan Turki yang dipimpin Randu membangun tenda tidak jauh dari benteng Poenari. Sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan mereka akan melakukan serangan esok pag-inya.

Gambar 10: Satu-satunya jalan untuk bisa sampai ke benteng Poenari.

140

Sementara itu, di dalam benteng Dracula semakin gelisah. Seberapun keberaniannya dia merasa tak akan mampu meng-hadapi gempuran pasukan Turki yang jumlahnya tiga kali lipat, dan didukung oleh meriam. Di saat kegelisahan sedang memuncak istrinya datang menghadap. Sang istri mengabar-kan bahwa seseorang telah memanahmengabar-kan pesan agar Dracula segera melarikan diri. Namun, Dracula menanggapinya dengan dingin. Inilah yang membuat istrinya kecewa, dan akhirnya memutuskan untuk terjun dari salah satu menara benteng (kisah selengkapnya baca pada Kisah Sungai Permaisuri).

Ketika rasa putus asanya semakin memuncak, di saat malam telah menyelimuti benteng Poenari, Dracula memutus-kan untuk melarimemutus-kan diri. Melulai lorong rahasia dia menelu-suri hutan dan pegunungan Carpathian. Setelah berhari-hari berjalan sampailah dia di Brasov, wilayah bagian Kerajaan Honggaria.

Larinya Dracula memudahkan Randu untuk menguasai benteng Poenari. Dengan jatuhnya benteng tersebut ke dalam penguasaan pasukan Turki merupakan tanda lepasnya kekua-saan Dracula di Wallachia untuk kedua kalinya. Peristiwa ini terjadi pada bulan Agustus 1462 M.

141

Jumlah Korban Pembantaian

Dracula Secara Keseluruhan

SEJARAH mencacat bahwa jumlah korban yang dibantai oleh Dracula ketika dia dipaksa turun tahta oleh Kerajaan Turki Ottoman pada tahun 1462 M, merupakan jumlah pembantaian terbesar yang dilakukan dalam waktu yang sangat singkat. Para sejarawan memperkirakan 70.000 sampai 100.000 umat Islam telah dibantai. Mereka terdiri dari semua golongan masyarakat Muslim dan tidak sedikit anak-anak.

Bila dilihat dari populasi pada abad pertengahan yang tidak sebanyak sekarang maka pembantaian Dracula bisa digolongkan sebagai holocaust; sebuah pemusnahan massal terhadap kelompok tertentu yang dilakukan secara sistematis. Kalau pembantaian Dracula ditarik pada abad XX maka bisa sejajar dengan pembantaian yang dilakukan oleh Hilter di Jerman, Polpot di Kamboja dan Soeharto di Indonesia. Mer-eka ini merupakan tiran-tiran yang haus akan darah dan rela mengorbankan apa saja demi kekuasaannya.

Tak banyak tiran seperti Dracula pada abad pertengahan. Dia secara sistematis dan kejam menyikirkan umat Islam dari

142

wilayahnya. Penyikirkan itu dia lakukan sejak awal berkuasa di Wallachia tahun 1456 M sampai kemudian dipaksa mundur pada tahun 1462 M. Dalam rentang waktu selama enam tahun tersebut dia telah membantai tidak kurang dari 300.000 umat Islam. Sebagian besar dari korban tersebut mati disula. Mayat-mayat mereka yang telanjang bulat itu sebagian ditinggalkan di tempat penyulaan dan sebagian lagi digantung di luar tembok kota Tirgoviste. Dengan pembantaian sebesar itu hampir bisa dipastikan bahwa satu generasi umat Islam di Wallachia punah karena Dracula membantai seluruh keluarga, termasuk bayi yang baru lahir.

Akibat pembantaian Dracula terhadap umat Islam me-mang bisa dilihat dampaknya saat ini. Dibekas kekuasaan Dracula umat Islam menjadi umat yang minoritas. Umat Islam yang ada saat ini di daerah Wallachia dan sekitarnya merupakan keturuan dari warga Muslim yang selamat dari pembantaian Dracula. Pada saat itu nenek moyang mereka bisa menyelamatkan diri dengan lari ke tengah-tengah hutan atau sembunyi di pegunungan. Karena jumlah mereka san-gat sedikit maka perkembangan populasi Muslim akhirnya berkembang secara lambat.

Langkah yang diambil Dracula untuk melakukan pem-bantaian secara sistematis terhadap warga Muslim jelas men-guntungkan pasukan Salib. Dengan pembantaian sebanyak itu Kerajaan Turki Ottoman walaupun berhasil merebut kekuasaan Wallachia hingga pada abad pertengahan, tapi po-sisinya semakin terisolasi. Benteng yang selama ini melindungi mereka, yaitu warga Muslim, jumlahnya telah menyusut secara drastis. Bisa dikatakan Kerajaan Turki Ottoman memerintah di kandang macan, yang setiap saat akan bisa diterkam.

143 Kekejaman Dracula dalam membunuh musuh-musuh Kristus mendapatkan penghargaan dari pasukan Salib. Oleh karena itu, walaupun menjadikan Dracula sebagai tahanan na-mun Matthias Corvinus, Raja Honggaria melindungi Dracula. Seolah bidak catur, Dracula merupakan panglima perang yang disimpan oleh pasukan Salib untuk dikeluarkan pada saat yang tepat. Hampir selama 13 tahun Dracula menjadi warga kehor-matan Kerajaan Honggaria, dan bahkan kemudian menikah dengan salah satu kerabat raja Honggaria.

Dalam posisinya yang aman di Kerajaan Honggaria, Dracula tak tersentuh oleh pasukan Bulan Sabit. Di tempat ini Dracula berusaha menyusun kekuatan untuk kembali merebut tahtanya yang direbut oleh adiknya, Randu. Dan, setiap mengingat tahtanya yang lepas, rasa dendamnya terha-dap umat Islam semakin membuncah.

145

Akhir Riwayat

Dracula

Bucharest Desember 1476 M, Dracula si Penyula ter-bunuh. Sang tiran yang selalu haus darah ini harus menyerah pada takdir sejarah, kematian. Kepalanya

dipenggal dan kemudian dibawa ke Konstantinopel. Bagaimana Dracula terbunuh?

Di manakah dia dikuburkan?

147

Akhir si Penyula