• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bentuk-bentuk hukuman

HASIL PENELITIAN

C. Analisis Data

2. Bentuk-bentuk hukuman

Tabel 7

HukumJemur bagi siswa yang mencuri

No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase

1 Selalu 14 46% 2 Kadang-kadang lalapangalapangan 12 40% 3 Jarang 3 10% 4 Tidak Pernah 1 4% Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden menjawab selalu bagi siswa yang mencuri dihukum dijemur, 46%, siswa yang menjawab kadang-kadang40 %, siswa yang menjawab jarang 3%, dan 40 % siswa menjawab tidak pernah hanya 4% saja.

Dari data di atas dapat diketahui bahwa setiap siswa yang mencuri selalu dihukum jemur.Hal ini berarti siswa telah menyadari bahwa mencuri adalah perbuatan yang buruk yang merugikan semua pihak.Oleh karena, bila ada kasus pencurian baik milik siswa maupun guru, atau siapa saja, mereka tiak menyukainya.Jenis hukuman yang diterapkan pada kasus di atas kiranya sebuah hukuman yang sangat banyak dilakukan sekolah.

Dalam kaitan inilah, nampak bahwa pelajaran agama tentang keburukan mencuri yang disampaikan guru sangat diamalkan siswa.

Tabel 8

Hukuman Jemur dan dipermalukan bagi siswa yang merokok

No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase

1 Selalu 16 54% 2 Kadang-kadang 10 33% 3 4 Jarang Tidak Pernah 3 1 10% 3% Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas diketahui informasi bahwa siswa memberikan pendapat yang berbeda-beda tentang hukuman yang akan diberikan kepada siswa yang kedapatan merokok, sebanyak 54 % siswa menjawab selaludihukum jemur dan dipermalukan di depan siswa lainnya. Sedangkan 33 % siswa menjawab hukuman tersebut kadang-kadang.Siswa yang menjawab jarang sebanyak 10%, dan lainnya tidak pernah sebanyak 3%. Kondisi ini dapat difahami, bahwa dengan adanya jenis hukuman yang diberikan tersebut agar pelaku jera, bahkan kejeraan itu akan membawa hal positif selamanya.

Tabel 9

Hukuman Nasihat bagi pelanggar untuk pertama kali

No Alternatif Jawaban Frekwensi Pcrsentase

1 Selalu 25 84%

2. Kadang-kadang 4 13%

3 Jarang 1 3%

4 Tidak Pernah - 0%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hukuman yang diberikan terhadap pelanggar pertama kali, 84 %, atau 25 siswa menjawab selalu diberikan nasehat/pengarahan dan tidak dihukum,13 % siswa menjawab hukuman yang diberikan adalah kadang-kadang, dan 1% siswa menjawab jarang, kemudian 0% siswa tidak ada yang menjawab, artinya hukuman tersebut tidak pernah dilaksanakan.

Adanya perbedaan persepsi siswa di atas karena berbeda-bedanya bentuk pelanggaran disiplin yang dilakukan siswa.

Tabel 10

Kerajinan siswa mengerjakan tugas (PR)

No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase

1 Selalu 18 60%

2 Kadang-kadang 8 27%

3 Jarang 4 13%

4 Tidak Pernah - -

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas diketahui mayoritas siswa yaitu 60 % siswa selalumengerjakan tugas di rumah, 27 % siswa yang menjawab kadang-kadang, 13 % siswa menjawab jarang, dan tidak seorang siswa pun menjawab tidak pernah.

Dari data di atas diperoleh informasi bahwa mayoritas siswa selalu mengerjakan tugas dalam bidang studi yang berbeda-beda, hal ini mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti, kesadaran akan pentingnya ilmu. Bagi siswa seperti ini menunjukkan bahwa meeka punya tanggung jawab.

Tabel 11

Hukuman Berdiri di depan kelas bagi siswa yang tidak mengerjakan tugas Pekerjaan Rumah (PR)

No Alfernatif Jawaban Frekwensi Persentase

1 Selalu 15 50%

2 Kadang-kadang 9 30%

3 Jarang 4 13%

4 Tidak Pernah 2 7%

Jumlah 30 100%

Dari tabeldi atas dapat diketahui mayoritas guru selalu memberikan hukuman kepada siswa yang tidak mengerjakan tugas, walaupun hukuman yang mereka berikan berbeda-beda.Yaitu 50 % siswa menjawab selalu hukuman yang diberikan adalah guru menyuruh berdiri di depan kelas sementara teman yang lain belajar, 30 % siswa menjawab kadang-kadang hukuman tersebut diterapkan, dan 13% siswa menjawab jarang, sementara 7% siswa menjawab tidak pernah dihukum sebagaimana judul tabel tersebut.

3. Hukuman

Tabel 12

Apresiasi siswa terhadap hukuman

No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase

1 Selalu 23 77%

2 Kadang-kadang 5 16%

3 Jarang - -

4 Tidak Pernah 2 7%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas siswa menjawab selalu mengapresiasi terhadap hukuman diterapkan di sekolah yaitu sebanyak 77 %, sebanyak 16 % siswa menjawab kadang-kadang, sedangkan 7 % siswa menjawab jarang, dan tidak seorang siswa pun menjawab tidak pernah.Jawaban siswa sebesar itu, tentang apresiasi terhadap pelaksanaan hukuman di sekolah lantaran bahwa hukum itu dapat menjadi salah satu alat pendidikan yang berpengaruh terhadap pembentukan sikap yang baik bagi siswa.

Tabel 13

Prekwensi pelaksanaan hukuman di depan umum

No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase

1 Selalu 6 20%

2 Kadang-kadang 14 47%

3 Tidak pernah 10 33%

4 Sering - -

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 20 % siswa menjawab bahwa hukuman selalu dilaksanakan di depan umum, 47 % siswa menjawab kadang-kadang dilaksanakan di depan umum, sedangkan 33 % siswa menjawab tidak pernah dilaksanakan di depan umum, dan tidak seorang siswa pun menjawab sering dilaksarakan di depan umum. Tindakan ini dilakukan agar siswa merasa jera dan tidak mengulangi kesalahan lagi, terutama kesalahan yang sama.

Tabel 14

Sikap guru ketika menghukum

No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase

1 Kejam 9 30%

2 Tegas 4 13%

3 Bijaksana 17 57%

4 Lemah Lembut - -

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel di atas di ketahui 30% guru menghukum dengan kejam, marah, dan memaki, 13% guru menghukum dengan tegas, sedangkan 57% guru menghukum dengan biajaksana, dan tidak seorang siswa pun yang menjawab guru menghukum dengan lemah lembut.

Dari data di atas dapat disimpulkan sebagian besar guru sudah dapat mengembangkan suatu hubungan kasih sayang, dan tegas ketika memberikan hukuman dan tidak lupa menasihati siswa yang membuat pelanggaran.

Tabel 15

Frekwensi guru mengucapkan kata-kata kasar ketika menghukum

No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase

1 Selalu - 0%

2 Sering 6 20%

3 Pernah 21 70%

4 Tidak Pernah 3 10%

Dari tabel di atas di peroleh informasi sebanyak 70 % siswa pernah melihat/mendengar guru mengucapkan kata-kata kasar ketika menghukum, 10% siswa menjawab tidak pernah, 20 % siswa menjawab sering melihat/mendengar gum mengucapkan kata-kata kasar ketika menghukum, dan tidak seorang siswa pun menjawab “selalu”.

Tabel 16

Frekwensi siswa mendapat hukuman karena pelanggaran

No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase

1 Pernah 24 80%

2 Tidak pernah 4 13%

3 Kadang-kadang 2 7%

4 Sering - -

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat di ketahui bahwa 80% siswa menjawab pernah di hukum karena pelanggaran yarg dilakukan, 13% siswa menjawab tidak pernah, sedangkan 7% siswa menjawab kadang-kadang dihukum karena pelanggaran yang dilakukan, dan tidak seorang siswa pun menjawab sering.

Tabel 17

Kesesuaian antara hukuman dengan pelanggaran

No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase

1 Sangat sesuai 5 16%

2 Tidak sesuai 6 20%

3 Sesuai 17 57%

4 Sangat tidak sesuai 7 7%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 16% siswa menjawab sangat sesuai hukuman yang dilaksanakan di sekolah dengan pelanggaran yang dilakukan, 20% siswa menjawab tidak sesuai, 57% siswa menjawab sesuai, dan 7% siswa menjawab sangat tidak sesuai hukuman yang dilaksanakan di sekolah dengan pelanggaran yang dilakukan.

Dari data di atas menunjukkan bahwa hukuman di sekolah sudah di sesuaikan dengan bentuk pelanggaran siswa, sehingga siswa merasakan diperlakukan sama di depan hukum, dan guru menganggap penerapan hukum pada siswa telah dilakukan sesuai dengan tingkat kesalahan siswa.

Tabel 18

Frekwensi siswa menerima pukulan ringan

No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase

1 Pernah 1 3%

2 Selalu - -

3 Jarang 17 57%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 3% siswa pernah mandapat hukuman pukulan, 57% siswa menjawab jarang, sedangkan 40% siswa menjawab tidak pernah, dan tidak seorang siswa pun menjawab selalu mendapat hukuman pukulan.

Dari data di atas dapat disimpulkan seluruh siswa yang menjadi responden dalam penelitian ini pernah dipukul sebagai hukuman atas pelanggaran yang mereka lakukan.Hal ini menunjukkan hukuman fisik ringan masih dilaksanakan di sekolah meski persentasinya sedikit.

Tabel 19

Hukuman Pukul Telapak Tangan (dengan penggaris kayu)

No Alternatif Jawaban Frekwensi Persentase

1 Selalu 23 77%

2 Kadang-kadang 3 10%

3 Jarang - 0%

4 Tidak Pernah 4 13%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 77% siswa menjawab selalu guru memukul telapak tangan ketika menghukum, 10% siswa menjawab kadang-kadang, dan tidak ada siswa yang menjawab wajah yang dipukul guru ketika menghukum, dan 0% jarang guru menghukum pukul telapak tangan, sedangkan 14% menjawab tidak pernah.Hal ini membuktikan bahwa guru dalam menghukum siswa memilih bagian anggota badan yang tidak membahayakan

siswa.

Dokumen terkait