• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Tinjauan Umum Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

4. Bentuk-Bentuk Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Bentuk jaminan sosial tenaga kerja dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu sebagai berikut:

1. BPJS Kesehatan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) adalah badan hukum publik yang bertanggungjawab kepada Presiden dan berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan.53

Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi perlindungan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.54

BPJS Kesehatan merupakan badan hukum publik yang diberikan oleh pemerintah untuk memperoleh perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. Semua penduduk Indonesia wajib menjadi peserta jaminan kesehatan

52 Ibid., 53

Asih Eka Putri, Paham BPJS Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, Friedrich-Ebert-Stiftung Kantor Perwakilan Indonesia, Jakarta, 2014, hlm 14

54

Kementrian Kesehatan RI, Buku Saku FAQ (Frequently Asked Questions), Jakarta, 2013, hlm 5

yang dikelola oleh BPJS termasuk orang asing yang telah bekerja paling singkat 6 bulan di Indonesia dan telah membayar iuran.

Peserta BPJS kesehatan ada 2 (dua) kelompok, yaitu: 1) PBI Jaminan Kesehatan

PBI (Penerima Bantuan Iuran) adalah peserta jaminan kesehatan bagi fakir miskin dan orang yang tidak mampu sebagaimana diamanatkan UU SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional) yang iurannya dibayari pemerintah sebagai peserta program jaminan kesehatan. Peserta PBI adalah fakir miskin yang ditetapkan oleh pemerintah dan diatur melalui peraturan pemerintah, yang berhak menjadi peserta PBI lainnya adalah yang mengalami cacat total tetap dan tidak mampu.55

2) Bukan PBI Jaminan Kesehatan

Peserta bukan PBI Jaminan Kesehatan, terdiri atas:

a. Pekerja penerima upah dan anggota keluarganya adalah setiap orang yang bekerja kepada pemberi kerja dengan menerima gaji atau upah. Pekerja penerima upah terdiri atas:

1. Pegawai negeri sipil 2. Anggota TNI 3. Anggota Polri 4. Pejabat negara

5. Pegawai pemerintah non pegawai negeri 6. Pegawai swasta

7. Pekerja lain yang memenuhi kriteria pekerja penerima upah

b. Pekerja bukan penerima upah dan anggota keluarganya adalah setiap orang yang bekerja atau berusaha atas resiko sendiri, terdiri atas:

1. Pekerja diluar hubungan kerja atau pekerja mandiri

2. Pekerja lain yang memenuhi kriteria pekerja bukan penerima upah c. Bukan pekerja dan anggota keluarganya adalah setiap orang yang tidak

bekerja tapi mampu membayar iuran jaminan kesehatan, terdiri atas: 1. Investor

2. Pemberi kerja 3. Penerima pensiun 4. Veteran

5. Perintis kemerdekaan

6. Bukan pekerja lain yang memenuhi kriteria bukan pekerja penerima upah

Orang yang dimaksud dengan anggota keluarga adalah: a. Satu orang istri atau suami yang sah dari peserta

b. Anak kandung, anak tiri dan atau anak angkat yang sah dari peserta, dengan kriteria:

1. Tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan sendiri

2. Belum berusia 21 tahun atau belum berusia 25 tahun yang masih melanjutkan pendidikan formal

Jumlah peserta dan anggota keluarga yang ditanggung oleh jaminan kesehatan paling banyak 5 orang. Apabila peserta yang memiliki jumlah anggota keluarga lebih dari 5 orang termasuk peserta, dapat mengikutsertakan anggota keluarga yang lain dengan membayar iuran tambahan.

Semua penduduk Indonesia harus menjadi peserta BPJS Kesehatan, karena kepesertaan BPJS kesehatan bersifat wajib, meskipun yang bersangkutan sudah memiliki jaminan kesehatan lain.

Apabila tidak menjadi peserta BPJS Kesehatan, maka ketika sakit dan harus berobat atau dirawat semua biaya yang timbul harus dibayar sendiri dan kemungkinan bisa sangat mahal diluar kemampuan.56

2. BPJS Ketenagakerjaan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan) adalah badan hukum publik yang bertanggungjawab kepada Presiden dan berfungsi menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun dan jaminan kematian.57

1. Jaminan Hari Tua (JHT)

Merupakan program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan sebagai pengganti atas hilangnya penghasilan tenaga kerja akibat meninggal dunia, cacat total tetap, atau mencapai usia tua (55 tahun) dan penyelenggaraannya dengan sistem tabungan hari tua yang besarnya merupakan akumulasi iuran ditambah hasil pengembangannya. Sebelum

56

mengajukan klaim Jaminan Hari Tua, dipastikan memenuhi salah satu kriteria - kriteria dibawah ini:

• Mencapai usia 55 tahun, atau meninggal dunia, atau cacat total tetap • Pergi ke luar negeri dan tidak kembali

• Menjadi PNS/TNI/POLRI

Selain mendapatkan tabungan di program Jaminan Hari Tua, Anda juga mendapatkan manfaat berupa pembiayaan kepemilikan perumahan berupa fasilitas Pinjaman Uang Muka Perumahan (PUMP), Kredit Pemilikan Rumah (KPR), rusunawa dan pinjaman renovasi perumahan.

Manfaat JHT untuk PUMP dan KPR dapat diambil apabila masa kepesertaan minimal 10 tahun dengan besaran maksimal 30%. Apabila masa kepesertaan dibawah 10 tahun, manfaat JHT yang didapat berupa PUMP dengan mekanisme subsidi bunga dari hasil pengembangan investasi (deposito khusus). Pengambilan manfaat sebagian setelah kepesertaan 10 tahun adalah sebesar 10% tanpa mengambil manfaat kepemilikan perumahan.

2. Jaminan Kematian

Merupakan program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan yang diperuntukkan bagi ahli waris peserta program BPJS Ketenagakerjaan yang meninggal bukan akibat kecelakaan kerja. Program ini merupakan perlindungan sebagai upaya meringankan beban keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman maupun santunan berupa uang. Caranya adalah mendaftarkan nama ahli waris yang berhak ke BPJS ketenagakerjaan secara akurat.

3. Jaminan Kecelakaan Kerja

Merupakan program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan untuk memberikan penggantian pendapatan berupa santunan dan kompensasi, pelayanan kesehatan dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja mulai dari saat berangkat kerja, didalam lingkungan kerja, sampai tiba kembali ke rumah atau menderita penyakit akibat kerja.

4. Jaminan Pensiun

Merupakan program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan ketika tenaga kerja memasuki usia tua, mengalami cacat total tetap atau kepada ahli waris bagi peserta yang meninggal dunia untuk mengganti pendapatan bulanan serta memastikan kehidupan dasar yang layak.

Penerima manfaat pensiun, terdiri dari : a. Peserta

b. 1 (satu) orang istri atau suami yang sah menurut peraturan perundang-undangan di Negara Kesatuan Republik Indonesia; c. Paling banyak 2 (dua) orang anak yaitu anak kandung, anak tiri,

atau anak angkat yang sah; dan

d. 1 (satu) orang tua terdiri dari ayah kandung, ibu kandung, ayah tiri, ibu tiri, ayah angkat, atau ibu angkat.

Manfaat Jaminan Pensiun akan di berikan secara berkala setelah mencapai masa iuran minimal 180 bulan atau setara dengan 5 tahun. Apabila masa iuran

belum mencapai 180 bulan, maka akan mendapatkan manfaat jaminan Pensiun secara Lumsum, yaitu akumulasi iuran di tambah dengan hasil pengembangan.

Dokumen terkait