• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : PROFIL INSTANSI / LEMBAGA

D. Bentuk-bentuk Struktur Organisasi

Menurut William R. Spriegel (2002:200) ada empat macam bentuk struktur organisasi, antara lain :

1. Organisasi Garis (Line Organization)

Dalam organisasi garis, tugas perencanaan, pengembangan dan pengawasan berada di satu tangan dari garis kewenangan (Line Authority) langsung dari pimpinan kepada bawahan.

Ciri-ciri Organisasi Garis, yaitu : a. Tujuan organisasi masih sederhana. b. Organisasinya kecil

c. Jumlah pegawainya sedikit.

d. Hubungan antara pimpinan dan pegawai bersifat langsung.

e. Pimpinan dan sesama pegawai saling mengenal dan dapat berhubungan setiap hari kerja.

f. Tingkat spesialisasi begitu juga alat-alat yang diperlukan tidak beraneka ragam.

Kebaikan-kebaikan dari Organisasi Garis, yaitu : a. Wewenang dan tanggung jawab mengalir secara jelas.

b. Garis kepemimpinan berjalan secara tegas, tidak mungkin terjadi kesimpangsiuran karena pimpinan langsung berhubungan dengan pegawai.

c. Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang diajak berkonsultasi masih sedikit atau tidak ada sama sekali.

d. Rasa solidaritas para pegawai pada umumnya tinggi karena saling mengenal. Keburukan-keburukan dari Organisasi Garis, yaitu :

a. Adanya kecendrungan pimpinan bertindak secara otoriter.

b. Seluruh organisasi terlalu bergantung pada satu orang sehingga jika orang itu tidak mampu, maka seluruh organisasi akan terancam kehancuran.

Gambar 3.1

Bentuk Struktur Organisasi Garis

Sumber : Supardi dan Syaiful Anwar. Dasar-dasar Perilaku Organisasi. 2002. Yogyakarta : UII Press

2. Organisasi Garis dan Staf (Line and Staff Organization)

Tipe organisasi garis dan staf pada umumnya digunakan untuk organisasi yang besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang-bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit.

Ciri-ciri Organisasi Garis dan Staf, yaitu : a. Organisasi besar dan bersifat kompleks. b. Jumlah pegawai banyak dan daerah kerja luas.

c. Hubungan kerja yang bersifat langsung tidak mungkin lagi. Pimpinan

Bagian I Bagian II

Seksi C

Seksi B Seksi D

Seksi A Seksi E Seksi F

d. Pimpinan begitu pula sesama pegawai tidak lagi semuanya saling mengenal. e. Spesialisasi yang beraneka ragam diperlukan dan digunakan secara maksimal.

Kebaikan-kebaikan Organisasi Garis dan Staf, yaitu :

a. Dapat digunakan oleh setiap organisasi yang bagaimanapun besarnya, apapun tujuannya, bagaimana luas tugasnya dan betapa kompleksnya susunan organisasinya.

b. Bakat yang berbeda-beda dari pegawai dapat dikembangkan menjadi satu spesialisasi.

c. Ada pembagian tugas yang luas antara pimpinan dan pelaksana.

d. Prinsip penempatan “the right man on the right place” lebih mudah dilaksanakan.

e. Pengambilan keputusan dapat juga berjalan cepat, karena walaupun harus banyak orang yang diajak berkonsultasi atau berunding tetapi pimpinan dapat mengambil keputusan yang mengikat.

f. Pengambilan keputusan yang sehat lebih mudah dicapai karena ada anggota staf yang ahli dalam bidangnya yang memberi nasehat dan mengerjakan perencanaan yang teliti.

g. Koordinasi dapat juga dengan mudah dikerjakan karena sudah ada pembidangan tugas masing-masing.

h. Disiplin dan moral para pegawai biasanya tinggi karena tugas yang dilaksanakan oleh seseorang sesuai dengan bakat, keahlian dan pengalaman.

Keburukan-keburukan Organisasi Garis dan Staf, yaitu ;

a. Rasa solidaritas para pegawai tidak begitu tinggi seperti dalam organisasi garis, karena pimpinan dan sesama pegawai tidak lagi saling mengenal.

b. Bagi para komponen pelaksana tidak selalu jelas mana perintah dan mana nasehat, karena dihadapkan pada dua atasan, yaitu : (1) Atasan yang ditentukan dalam garis pimpinan (line of command) yang mempunyai kekuasaan mengambil keputusan dan hak memerintah. (2) Staf tingkat atas yang walaupun hanya berhak memberi nasehat, tetapi perlu pula ditaati karena nasehat itu didasarkan pada keahlian dan wewenang fungsional, selain itu ada lagi petunjuk teknis dari staf khusus yang harus dituruti karena secara teknis tidak dapat dilanggar.

c. Jika koordinasi di tingkat staf tidak baik maka dapat membingungkan unit-unit pelaksana dan dapat pula merupakan hambatan dalam pelaksanaan tugas

Gambar 3.2

Bentuk Struktur Organisasi Garis dan Staf

Sumber : Supardi dan Syaiful Anwar. Dasar-dasar Perilaku Organisasi. 2002. Yogyakarta : UII Press

Manager

Kabag II Kabag I

Staf

Mandor Mandor Mandor Mandor

3. Organisasi Fungsional (Functional Organization)

Organisasi fungsional adalah organisasi yang disusun berdasarkan sifat dan macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan.

Ciri-ciri Organisasi Fungsional, yaitu :

a. Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan.

b. Dalam melaksanakan tugas, tidak banyak memerlukan koordinasi karena bidang tugas yang diberikan sudah tegas dan jelas digariskan.

c. Pembagian unit-unit organisasi didasarkan pada spesialisasi tugas.

d. Para atasan mempunyai wewenang komando pada unit-unit yang berada di bawahnya atas namanya sendiri.

e. Pengendalian oleh pimpinan tidak terlalu ketat. Kebaikan-kebaikan Organisasi Fungsional, yaitu :

a. Pembidangan tugas-tugas jelas, sehingga kesimpulan dan kesimpangsiuran dapat diatasi dan digambarkan.

b. Spesialisasi para pegawai dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin.

c. Solidaritas, moral, dan disiplin antar pegawai yang menjalankan fungsi yang sama pada umumnya tinggi.

d. Koordinasi antar pegawai yang menjalankan fungsi yang sama biasanya mudah, karena masing-masing sudah memahami pekerjaan yang diberikan.

Keburukan-keburukan Organisasi Fungsional, yaitu :

a. Para pegawai terlalu menspesialisasikan diri pada bidang tertentu saja, sehingga sulit untuk mengadakan tour of duty atau tour of area tanpa melalui pendidikan yang insentif terlebih dahulu.

b. Para pegawai terlalu mementingkan bidangnya saja, sehingga koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar dilaksanakan.

Gambar 3.3

Bentuk Struktur Organisasi Fungsional

Sumber : Supardi dan Syaiful Anwar. Dasar-dasar Perilaku Organisasi. 2002. Yogyakarta : UII Press

4. Organisasi Komite/Panitia (Committee Organization)

Panitia adalah sekelompok orang yang ditunjuk secara resmi untuk mengurus urusan-urusan tertentu (Terry dan Rue:2005:127).

Ciri-ciri Organisasi Komite/Panitia, yaitu :

a. Tugasnya tertentu dan jangka waktu berlakunya tertentu/terbatas.

b. Seluruh pimpinan berada dalam organisasi baik sebagai ketua maupun anggota.

c. Tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif.

d. Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang, dan tanggung jawab yang pada umumnya sama.

e. Para pelaksana dikelompokkan menurut bidang tugas tertentu yang harus dilaksanakan dalam bentuk task force.

Pimpinan

Wakil Direktur I Wakil Direktur II

Bagian A Bagian B Bagian C

Kebaikan-kebaikan Organisasi Komite/Panitia, yaitu :

a. Pada umumnya keputusan diambil secara tepat karena segala sesuatu dibicarakan lebih dahulu secara kolektif dan segala faktor telah dipertimbangkan.

b. Kemungkinan bagi seseorang untuk bertindak secara diktatoris sangat kecil. c. Kerjasama di kalangan pelaksana mudah dibina karena segala sesuatu

dibicarakan lebih dahulu.

Keburukan-keburukan Organisasi Komite/Panitia, yaitu :

a. Para pelaksana pada umumnya sering bingung karena perintah tidak datang dari seseorang tetapi adakalanya dari beberapa orang.

b. Pengambilan keputusan pada umumnya sangat lambat karena segala sesuatu harus dibicarakan lebih dahulu dan sering keputusan diambil melalui konsensus atau pemungutan suara.

c. Daya kreasi seorang pelaksana tidak menonjol karena didasarkan pada aktivitas.

d. Jika timbul kemacetan, tidak ada satu orang pun yang dapat dimintai tanggung jawab lebih dari yang lainnya.

Dokumen terkait