• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Struktur Organisasi dalam Meningkatkan Koordinasi Kerja Pegawai Pada SMP Negeri 8 Binjai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peranan Struktur Organisasi dalam Meningkatkan Koordinasi Kerja Pegawai Pada SMP Negeri 8 Binjai"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN

PERANAN STRUKTUR ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KOORDINASI KERJA PEGAWAI PADA

SMP NEGERI 8 BINJAI

TUGAS AKHIR Diajukan Oleh : KHAIRUNNISA ASRI

092101114

DIPLOMA III KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : KHAIRUNNISA ASRI

NIM : 092101114

JURUSAN : DIII KEUANGAN

JUDUL TUGAS AKHIR : PERANAN STRUKTUR ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KOORDINASI KERJA PEGAWAI PADA SMP NEGERI 8 BINJAI

TANGGAL………2012 DOSEN PEMBIMBING

(Inneke Qamariah,SE,M.Si)

NIP. 19830720 200604 2 003 TANGGAL………... 2012 KETUA JURUSAN

(Drs.Raja Bongsu Hutagalung,M.Si) NIP. 19591229 198903 1 002

TANGGAL………... 2012 DEKAN

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Koordinasi Kerja Pegawai Pada SMP Negeri 8 Binjai”. Adapun tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Diploma III pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna dan masih sederhana. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan Tugas Akhir ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang terdalam kepada :

1. Kedua orang tua penulis yang dengan penuh kesabaran telah mendidik penulis dan memberikan dukungan kepada penulis baik moril maupun materil, serta selalu mendoakan penulis di setiap kesempatan. Semoga Tugas Akhir ini dapat membuat kedua orang tua penulis bangga.

2. Bapak Drs. John Tafbu Ritonga, M.Ec. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Ketua Program Studi DIII Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(4)

5. Ibu Inneke Qamariah, SE, M.Si selaku dosen pembimbing penulis yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahannya selama proses penyelesaian Tugas Akhir ini.

6. Seluruh dosen/staf pengajar serta pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis.

7. Kepada adik-adik penulis, Ayuni dan Arina yang selama ini telah memberikan dukungan dan menghibur penulis.

8. Kepada teman-teman penulis, Tia, Imah, Donna, dan Nisa, terima kasih buat kerjasama dan dukungannya selama ini.

9. Kepada teman-teman magang group 4 gelombang II, Viwi, Icha, Erbina, dan Syukri, terima kasih atas kebersamaan kita selama proses magang berlangsung.

10.Kepada seluruh teman-teman di DIII Keuangan angkatan 2009 Group C yang selama ini telah membantu dalam proses perkuliahan.

Semua kebaikan, perhatian dan curahan kasih sayang yang telah diberikan akan selalu ada di hati dan menjadi kenangan terindah yang takkan dapat dilupakan penulis. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dengan limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada kita semua. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih dan semoga Tugas Akhir ini dapat berguna bagi para pembacanya.

Medan, Juni 2012

Penulis

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL... v

DAFTAR GAMBAR... vi

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang………... 1

B. Rumusan Masalah……….. 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……….. 4

D. Rencana Penulisan………... 4

1. Jadwal Survei………... 4

2. Rencana Isi………... 5

BAB II : PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. Sejarah Ringkas SMP Negeri 8 Binjai………... 7

1. Visi SMP Negeri 8 Binjai………... 7

2. Misi SMP Negeri 8 Binjai………... 7

B. Tujuan SMP Negeri 8 Binjai………...8

C. Jenis Usaha/Kegiatan………....…………... 8

D. Struktur Organisasi……… 9

E. Job Description……….. 10

F. Kinerja Usaha Terkini………... 15

(6)

BAB III : PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi... 23

B. Pengorganisasian dan Struktur Organisasi………...24

C. Prinsip-prinsip Organisasi……….. 25

D. Bentuk-bentuk Struktur Organisasi………28

E. Koordinasi……….. 34

F. Komunikasi Dalam Organisasi……….. 37

G. Analisis dan Evaluasi………. 39

1. Analisis Terhadap Struktur Organisasi……… 39

2. Analisis Terhadap Pelaksanaan Koordinasi………. 42

3. Analisis Terhadap Sistem Komunikasi……… 43

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……….…... 45

B. Saran………..… 46

(7)

DAFTAR TABEL

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi SMP Negeri 8 Binjai... 9

Gambar 3.1 Bentuk Struktur Organisasi Garis... 29

Gambar 3.2 Bentuk Struktur Organisasi Garis dan Staf... 31

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia sebagai unsur pelaksana dalam perusahaan atau instansi memiliki kemampuan kerja yang terbatas baik fisik, pemikiran, pendidikan, maupun faktor lainnya. Keterbatasan-keterbatasan tersebut menyebabkan kebutuhan akan suatu kerjasama yang terkoordinir dalam suatu struktur organisasi yang baik dan jelas agar hubungan formal di dalam organisasi dapat berjalan dengan baik untuk pencapaian tujuan organisasi.

Menurut Anderson dan Parker (2002:33) ”Organisasi adalah satuan orang-orang yang tersusun secara sistematis untuk mencapai tujuan-tujuan khusus dimana masing-masing orang mempunyai peranan yang telah ditetapkan secara formal”.

Struktur organisasi sangat penting bagi sebuah perusahaan atau instansi karena struktur organisasi merupakan pencerminan lalu lintas wewenang, tanggung jawab, dan pembagian kerja untuk menjalankan fungsi tertentu di dalam sebuah perusahaan atau instansi. Dengan dibentuknya suatu struktur organisasi, maka hubungan antara orang-orang yang berwenang membuat keputusan dengan orang-orang yang menjalankan keputusan menjadi jelas.

(10)

pimpinan juga harus mengatur suatu koordinasi yang efektif terhadap pembagian-pembagian kerja tersebut. Untuk dapat melaksanakan koordinasi yang baik dan mengarah pada pencapaian tujuan, diperlukan pula komunikasi yang baik antara bawahan dan atasan atau sebaliknya.

Koordinasi kerja berkaitan dengan tugas menyatukan kegiatan-kegiatan guna menjamin pencapaian tujuan yang efektif dan efisien. Dalam kegiatan koordinasi dilakukan kegiatan atau usaha menyatukan dan mengarahkan seluruh kegiatan agar dalam setiap gerak dan langkah yang diambil dalam suatu organisasi tertuju pada tujuan yang telah ditentukan. Tanpa adanya koordinasi, individu-individu di dalam organisasi akan kehilangan pegangan atas peranan mereka. Mereka akan mulai mengejar kepentingan pribadi, yang sering merugikan pencapaian tujuan organisasi tersebut secara keseluruhan.

Sekolah merupakan suatu instansi yang bergerak di bidang pendidikan dan mengemban misi untuk mencerdaskan anak bangsa yang bersifat kompleks dan unik. Bersifat kompleks karena sekolah sebagai organisasi di dalamnya terdapat berbagai dimensi yang saling berkaitan dan saling menentukan satu sama lain. Bersifat unik karena sekolah memiliki karakter tersendiri, dimana terjadi proses belajar mengajar dan tempat terselenggaranya pembudayaan kehidupan manusia. Karena sifatnya yang kompleks dan unik tersebut, sekolah memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi.

(11)

mengkoordinasi seluruh kegiatan yang dijalankan. Kesalahan dalam menempatkan individu di dalam suatu organisasi dapat menyebabkan tidak tercapainya koordinasi kerja dan dampak selanjutnya adalah tidak tercapainya tujuan yang diharapkan. Misalnya jika petugas laboratorium ditugaskan menjadi guru bimbingan dan konseling, begitu juga sebaliknya. Maka tidak akan terjadi koordinasi kerja yang baik di dalam instansi tersebut. Selain itu, masih banyak lagi masalah-masalah yang sering terjadi dalam suatu organisasi yang menyebabkan tidak tercapainya koordinasi kerja. Misalnya kelebihan atau kekurangan dalam menempatkan individu-individu dalam satu departemen, kurangnya komunikasi antar individu dalam satu departemen atau antar departemen dalam organisasi, dan lain sebagainya.

Menyadari pentingnya peranan struktur organisasi dalam meningkatkan koordinasi kerja antara setiap fungsi, maka penulis tertarik untuk memilih judul “Peranan Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Koordinasi Kerja Pegawai Pada SMP Negeri 8 Binjai”.

B. Rumusan Masalah

(12)

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

Mengetahui peranan struktur organisasi dalam meningkatkan koordinasi kerja pegawai pada SMP Negeri 8 Binjai.

2. Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah : a. Bagi instansi

Sebagai bahan masukan bagi pimpinan SMP Negeri 8 Binjai dalam membuat keputusan dan kebijakan yang lebih baik di masa yang akan datang.

b. Bagi penulis

Sebagai bahan perbandingan antara teori dengan praktek mengenai peranan struktur organisasi dalam meningkatkan koordinasi kerja pegawai di sebuah instansi atau perusahaan.

c. Bagi peneliti selanjutnya

Sebagai bahan masukan mengenai objek masalah yang sama untuk penelitian di masa yang akan datang.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survei

(13)

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

NO KEGIATAN

MINGGU KE

1 2 3

1 Persiapan

2 Pengumpulan Data

3 Penulisan Laporan

Penulis melakukan Jadwal Kegiatan Penelitian mulai tanggal 16 April s/d 5 Mei 2012 di SMP Negeri 8 Binjai.

2. Rencana Isi

Sebagai gambaran singkat dari pembahasan dan penyusunan dengan memasukkan data yang relevan dalam Tugas Akhir ini, maka penulis mengemukakan sistematika dari pembahasan.

Adapun uraiannya adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian, dan rencana yang terdiri dari jadwal survei/observasi dan sistematika penulisan.

BAB II : PROFIL INSTANSI

(14)

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis mengemukakan hal-hal mengenai organisasi, yaitu pengertian organisasi, pengorganisasian dan struktur organisasi, prinsip-prinsip organisasi, bentuk-bentuk struktur organisasi, koordinasi, serta analisis dan evaluasi terhadap data yang diperoleh dari riset lapangan berdasarkan teori yang diperoleh dari literatur-literatur yang ada.

BAB IV : PENUTUP

(15)

BAB II

PROFIL INSTANSI / LEMBAGA

A. Sejarah Ringkas SMP Negeri 8 Binjai

SMP Negeri 8 Binjai didirikan pada tahun 1993 berdasarkan Surat Keterangan No. 0260/O/1994 di Kota Binjai Provinsi Sumatera Utara, tepatnya di jalan Gunung Karang No.76 Kelurahan Binjai Estate Kecamatan Binjai Selatan. SMP Negeri 8 Binjai ini merupakan Sekolah Menengah Pertama Negeri yang didirikan oleh pemerintah kota Binjai dan diresmikan sendiri oleh walikota nya pada saat itu. Kepala sekolah pertamanya adalah Drs.Abdul Wahab.

1. Visi SMP Negeri 8 Binjai

Mewujudkan sekolah yang unggul dalam prestasi, terampil dan berbudaya berlandaskan IMTAQ dan berwawasan IPTEK serta berdaya saing tinggi.

2. Misi SMP Negeri 8 Binjai

a. Mewujudkan prestasi yang unggul dalam bidang akademik. b. Mewujudkan prestasi non akademik secara optimal.

c. Mewujudkan lulusan yang unggul dan dapat diterima di sekolah favorite. d. Mewujudkan organisasi guru per mata pelajaran yang disebut Musyawarah

Guru Mata Pelajaran (MGMP).

e. Mewujudkan pelaksanaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) secara rutin.

(16)

g. Mewujudkan syarat mutlak Sekolah Standar Nasional (SSN) dalam setiap rombel (Rombongan Belajar) sesuai dengan jumlah maksimal.

h. Mewujudkan sistem penilaian yang akurat.

i. Mewujudkan sarana dan prasarana pendidikan yang mendukung PBM (Proses Belajar Mengajar).

j. Mewujudkan pengelolaan pendidikan, partisipatif, transparan, dan akuntabel.

B. Tujuan SMP Negeri 8 Binjai

Adapun tujuan SMP Negeri 8 Binjai, yaitu :

1. Memiliki rata-rata pencapaian KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) 7,98 dan rata-rata pencapaian UN (Ujian Nasional) 7,80.

2. Mewujudkan keunggulan di bidang akademik dan non akademik.

3. Menghasilkan persentase tingkat kelulusan dan tingkat yang melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi sebesar 100%.

4. Menghasilkan dokumen KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) sebagai bahan ajar dan alat pembelajaran.

5. Menjadi sekolah yang berakreditas Amat Baik dan berstandar Nasional.

6. Memiliki tenaga edukatif dan administratif yang profesional dan berdedikasi tinggi.

C. Jenis Usaha / Kegiatan

(17)

D. Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi SMP Negeri 8 Binjai adalah sebagai berikut : Gambar 2.1.

Struktur Organisasi SMP Negeri 8 Binjai

Kepala Sekolah

Gumasang Sianipar, S.Pd NIP.19650813 198803 1 005

PKS II UR. Kesiswaan

Hadi Suyono, S.Pd NIP. 19840502 200903 1 006

Wakil PKS I UR.Kurikulum

Faridah, S.Si NIP. 19740301 200701 2 003

PKS I UR.Kurikulum

Titik Sandora, S.Pd NIP. 19700305 199801 2 002

Siswa

PKS IV UR.Humas

Elvy Syahrani, S.Pd NIP. 19690531 199412 2 002

Wakil PKS III UR.Prasarana

Mahrizal, S.Pd.I NIP. 19790408 200903 1 004

Wali Kelas

Guru

Bimbingan dan Konseling

Wakil PKS IV UR.Humas

Jonson Situngkir, S.Pd NIP. 19650413 200604 1 003

Ketua MGMP PKS III UR.Prasarana Yatino, S.Pd NIP. 131904053 Koperasi Sejahtera Bersama

Masriadi, S.Pd Ketua Petugas Khusus Lab.Komputer Lab.IPA Pustakawan Komite Sekolah Edi Nelson Ketua OSIS Wakil PKS II

UR. Kesiswaan

Rosdiana, S.Pd NIP. 19800113 200903 2 003

Guru Mata Pelajaran

Piket Harian Wakil Kepala Sekolah

Masriadi, S.Pd NIP. 19680129 199412 1 001

Kepala Tata Usaha

Taufik Nst, S.Pd NIP. 19600615 198202 1 005

Garis Komando

(18)

D. Job Description 1. Kepala Sekolah

a. Melaksanakan proses belajar secara efektif dan efisien b. Menyusun program kerja kepala sekolah

c. Mengorganisasikan kegiatan sekolah secara berkala

d. Melakukan supervisi terhadap proses belajar mengajar pada guru bidang studi

e. Menentukan kebijakan

f. Mengadakan rapat dan pengambilan keputusan g. Memiliki dan memahami visi dan misi sekolah h. Mengatur ruang kantor yang konduktif untuk bekerja

i. Menciptakan hubungan harmonis antar sekolah dan lingkungan 2. Wakil Kepala Sekolah

a. Koordinator urusan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, serta humas

b. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pengajaran c. Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler d. Mengatur pelaksanaan program penilaian kenaikan kelas e. Mengatur pengembangan lingkungan sebagai sumber belajar f. Menyusun laporan

3. Pembantu Kepala Sekolah (PKS) I Urusan Kurikulum a. Menyusun dan menjabar kelender pendidikan

(19)

d. Mengatur pelaksanaan kurikuler dan ekstrakurikuler e. Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengajaran f. Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar

g. Mengatur pelaksanaan program penilaian kriteria kenaikan kelas, kriteria kelulusan dan laporan kemajuan belajar siswa, serta pembagian rapor dan STTB (Surat Tanda Tamat Belajar)

h. Mengatur pengembangan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) dan koordinator mata pelajaran

i. Mengatur mutasi siswa

j. Mengatur supervisi administrasi dan akademis k. Menyusun laporan

4. Pembantu Kepala Sekolah (PKS) II Urusan Kesiswaan

a. Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling

b. Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kesehatan, dan Kerindangan)

c. Mengatur dan membina program kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)

d. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah e. Mengadakan cerdas cermat dan olahraga prestasi

f. Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapat beasiswa g. Menyusun laporan

(20)

b. Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar

c. Merencanakan program pengadaannya

d. Mengelola perawatan, perbaikan, dan pengisian sarana dan prasarana e. Mengatur pembakuannya

f. Menyusun laporan

6. Pembantu Kepala Sekolah (PKS) IV Urusan Humas

a. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite sekolah dan peran komite sekolah

b. Menyelenggarakan bakti sosial dan karyawisata

c. Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah d. Menyusun laporan

7. Bagian Tata Usaha

a. Menyusun program kerja tata usaha sekolah b. Pengelolaan keuangan sekolah

c. Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa

d. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai serta tata usaha sekolah e. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah

f. Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah

g. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kesehatan, dan Kerindangan)

(21)

8. Komite Sekolah

Komite sekolah adalah organisasi para orangtua murid. Kedudukannya dalam struktur organisasi sejajar dengan top management, tetapi tidak mempunyai wewenang, hanya sejajar karena garis koordinasi.

Komite sekolah juga berperan untuk menentukan kemajuan sekolah, mengadakan program dan kegiatan pendidikan serta bekerja sama dengan seluruh civitas akademika untuk mencapai tujuan bersama.

9. Wali Kelas

a. Pengelolaan kelas

b. Penyelenggaraan administrasi kelas

c. Penyusunan pembuatan statistik bulanan siswa d. Pengisian daftar kumpulan nilai siswa

e. Pembuatan catatan khusus tentang siswa f. Pencatatan mutasi siswa

g. Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar h. Pembagian buku laporan penilaian hasil belajar i. Menyusun laporan

10.Guru

a. Membuat prangkat program pengajaran b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

c. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir

d. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian

(22)

f. Mengisi daftar nilai siswa

g. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan) kepada guru lain dalam proses kegiatan belajar mengajar

h. Membuat alat pelajaran/alat peraga

i. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum j. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah

k. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa

l. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pengajaran m. Mengatur kebersihan ruangan kelas dan ruangan praktikum

n. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya 11.Guru Bimbingan dan Konseling

a. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar

b. Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling

c. Memberikan layanan dan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar

d. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling e. Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling f. Melaksanakan kegiatan analisis dan hasil evaluasi belajar

g. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling

h. Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling 12.Laboran

(23)

b. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium c. Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium d. Memelihara dan memperbaiki alat-alat laboratorium e. Inventarisasi dan pengadministrasian alat-alat laboratorium f. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium 13.Pustakawan

a. Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronika b. Pengurusan pelayanan perpustakaan

c. Perencanaan pengembangan perpustakaan

d. Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka/media elektronika e. Inventarisasi dan pengadministrasian buku-buku/bahan pustaka/media

elektronik

f. Melakukan layanan bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan lainnya, serta masyarakat

g. Penyimpanan buku-buku/bahan pustaka/media elektronika h. Menyusun tata tertib perpustakaan

i. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala

E. Kinerja Usaha Terkini

Adapun kinerja usaha terkini SMP Negeri 8 Binjai adalah :

1. SMP Negeri 8 Binjai telah meluluskan ribuan siswa berprestasi baik untuk tingkat lokal maupun nasional.

(24)

3. Persentase kelulusan SMP Negeri 8 Binjai selama beberapa tahun terkhir ini adalah sebesar 100%.

4. SMP Negeri 8 Binjai pernah memenangkan kejuaraan antara lain : a. Siswa terbaik lomba OSN SMP Matematika se-Binjai

b. Juara II lomba gerak jalan putri HUT Pramuka ke-26 c. Juara I lomba gerak jalan beregu SLTP putri Kota Binjai d. Juara I bulu tangkis putri tahun 2011

e. Juara I pencak silat putra tahun 2011 f. Juara II tenis meja putri tahun 2011 g. Juara II lomba gerak jalan Hardiknas

h. Juara III lomba LKBB tingkat penggalang Kota Binjai i. Juara harapan II lomba tata upacara bendera

F. Rencana Kegiatan

I. Standar Isi

1. Kerangka dasar kurikulum a. Muatan kurikulum

Meningkatkan kriteria ketuntasan belajar dan kompetensi kenaikan kelas dan lulusan.

b. Prinsip pengembangan kurikulum

(25)

c. Prinsip pelaksanaan kurikulum

Memberikan layanan pendidikan yang bermutu guna meningkatkan kompetensi peserta didik.

2. Struktur kurikulum pendidikan umum a. Struktur kurikulum

Mengalokasikan waktu untuk kesepuluh mata pelajaran. b. Standar kompetensi dan kompetensi dasar

Mendokumentasikan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk kesepuluh mata pelajaran.

3. Beban belajar

a. Jam tatap muka = 40 menit / mata pelajaran b. Jumlah jam pelajaran = -30 jam pelajaran / minggu c. Minggu efektif = -34 minggu / tahun pelajaran 4. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

a. Pengembangan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) Mengacu pada kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi. b. Pengembangan silabus

Meningkatkan kegiatan dan peran MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran).

c. Pengembangan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Meningkatkan kegiatan dan peran MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran).

d. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)

(26)

5. Kalender pendidikan

Alokasi waktu dan penetapan kalender pendidikan dengan menjabarkan kalender pendidikan.

II. Standar Proses

1. Perencanaan proses pembelajaran, terdiri dari :

a. Perencanaan pengembangan atau penyusunan silabus

Meningkatkan pemahaman guru dalam penyusunan dan pengembangan silabus.

b. Perencanaan pengembangan atau penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Meningkatkan pemahaman guru dalam penyusunan dan pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2. Pelaksanaan proses pembelajaran

Persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran, yaitu : a. 32 s/d 40 siswa/rombel (Rombongan Belajar) b. Beban kerja 12 s/d 24 jam pelajaran/minggu c. Kelas konsektual

3. Pengawasan proses pembelajaran

Kegiatan pelaporan dengan mendokumentasikan hasil penilaian pembelajaran.

III. Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi lulusan, antara lain :

a. Kecerdasan

(27)

b. Pengetahuan

Dengan pembiasaan c. Kepribadian

Dengan pembentukan karakter d. Akhlak mulia

Menghargai keberagaman e. Keterampilan untuk hidup

Memiliki pengalaman f. Pendidikan lanjut

Menguasai dan mengembangkan pengetahuan IV. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1. Guru

a. Kualifikasi akademik Minimal S1/A4.

b. Kompetensi pedagogik sebagai agen pembelajaran

Mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran.

c. Kompetensi kepribadian sebagai agen pembelajaran Memiliki integritas kepribadian yang terpuji.

d. Kompetensi sosial sebagai agen pembelajaran

Menjalin kerjasama dalam meningkatkan pembelajaran. e. Kompetensi profesional sebagai agen pembelajaran

(28)

2. Kepala sekolah a. Kepemimpinan

Peningkatan kemampuan manajerial dalam pengelolaan sekolah. b. Kemampuan supervisi dan monitoring

Melakukan supervisi dan monitoring yang terjadwal. V. Standar Sarana dan Prasarana

1. Lahan

Menciptakan suasana ramah lingkungan dalam mendukung kegiatan belajar.

2. Kelengkapan sarana dan prasarana

Menambah dan melengkapi prasarana dan sarana untuk kegiatan belajar dan pembelajaran.

VI. Standar Pengelolaan 1. Rencana kerja sekolah

a. Visi sekolah

Memiliki visi sekolah yang bersifat filosofis dan mudah dipahami serta mensosialisasikannya kepada semua pihak yang terkait.

b. Misi sekolah

Memiliki misi sekolah yang memuat strategi dan tolak ukur dalam pencapaian visi sekolah.

c. Tujuan sekolah

(29)

d. Rencana kerja sekolah

Menyusun program kerja sekolah sebagai penjabaran dari RPS (Rencana Pengembangan Sekolah) dan RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah).

2. Pelaksanaan rencana kerja sekolah a. Bidang sarana dan prasarana

Melengkapi fasilitas dan media pembelajaran. b. Struktur organisasi sekolah

Memiliki struktur organisasi sekolah dan menetapkan wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan TUPOKSI (Tugas Pokok dan Fungsi). 3. Sistem informasi manajemen sekolah

Pengelolaan informasi manajemen sekolah yaitu dengan melengkapi dan mendokumentasikan administrasi.

VII. Standar Pembiayaan 1. Biaya investasi

a. Penyusunan RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah)

Melibatkan segenap unsur yang terkait dalam penyusunan RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah).

b. Sarana dan prasarana

Memiliki Buku Neraca per Desember setiap tahunnya. 2. Biaya operasional

(30)

3. Biaya personal

Sumbangan pendidikan dengan pemberian transport bagi siswa miskin. 4. Transparansi dan akuntabilitas

Laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan, antara lain:

a. Mengalokasikan dana yang ada secara transparan, akuntabel, dan dapat dipertanggungjawabkan.

b. Menyampaikan SPJ (Surat Pertanggungjawaban) Belanja Langsung dan Tidak Langsung selambatnya tanggal 10 pada bulan berikutnya. VIII. Standar Penilaian

1. Penilaian oleh pendidik

Pengolahan hasil penilaian yaitu mampu menginformasikan kompetensi terkini para peserta didik.

2. Penilaian oleh satuan pendidikan

(31)

BAB III PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ORGANISASI

Setiap hari kita terlibat dan berhubungan dengan berbagai organisasi. Bahkan kita hidup di dalam dan dipengaruhi oleh organisasi, baik itu organisasi kerja, sosial, sekolah atau universitas, keagamaan, bahkan negara.

Adapun beberapa pengertian organisasi menurut para ahli, antara lain: 1. Menurut James D. Mooney (2002:23), “Organization is the form of every

human association for the attainment of a common purpose” (organisasi adalah bentuk setiap kerjasama manusia untuk pencapaian tujuan bersama). 2. Menurut Chester Barnard (2008:114), “Organisasi adalah suatu sistem

kegiatan yang terkoordinir secara sadar atau suatu kekuatan dari dua manusia atau lebih”. Dalam hal ini Barnard berpendapat bahwa organisasi terdiri dari tiga unsur, yaitu :

a. Komunikasi

b. Kemampuan untuk mengembangkan kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama

c. Tujuan bersama

Jadi, dari pengertian-pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi memiliki beberapa karakteristik, yaitu :

a. Terdiri dari dua orang atau lebih

(32)

B. PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI

Pengorganisasian merupakan pemanfaatan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan strategis yang digambarkan melalui pembagian kerja menjadi sejumlah departemen dan jabatan, garis formal kewenangan dan mekanisme pengkoordinasian tugas yang berbeda. Proses pengorganisasian membawa kearah pembentukan struktur organisasi yang menjelaskan bagaimana tugas-tugas dibagikan dan sumber daya dimanfaatkan. Menurut Richard L. Daft (2008:5), Struktur organisasi didefinisikan sebagai :

a. Sekumpulan tugas formal yang dimandatkan kepada individu dan departemen. b. Hubungan pelaporan formal, termasuk garis wewenang, tanggung jawab

keputusan, jumlah tingkat hierarki, dan rentang pengawasan.

c. Desain sistem untuk menjamin koordinasi yang efektif dari pegawai di berbagai departemen.

Saat pimpinan menciptakan atau mengubah struktur organisasi, mereka terlibat dalam desain organisasi, yaitu proses yang melibatkan keputusan-keputusan yang mencakup enam elemen (Sunarto:2007:5), antara lain :

1. Spesialisasi kerja

Spesialisasi kerja adalah tingkatan dimana tugas organisasi dibagi-bagi ke dalam pekerjaan yang berbeda.

2. Sentralisasi dan desentralisasi

(33)

3. Rantai komando

Rantai komando merupakan garis wewenang tidak terputus yang menghubungkan semua orang dalam organisasi dan menunjukkan kepada siapa seseorang harus bertanggung jawab.

4. Rentang pengendalian

Rentang pengendalian mencerminkan seberapa banyak bawahan yang dapat dikelola secara efektif dan efisien oleh seorang atasan.

6. Formalisasi

Formalisasi merupakan dokumen tertulis yang digunakan untuk mengarahkan dan mengontrol karyawan. Dokumentasi tertulis ini meliputi buku peraturan, kebijakan, prosedur, deskripsi jabatan, dan regulasi.

C. PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI

Adapun prinsip-prinsip organisasi menurut Sutarto (2002:61-197), antara lain :

1. Perumusan tujuan yang jelas

Menurut Henry G. Hodges (2002:62), “Suatu pernyataan tujuan yang jelas dan lengkap adalah suatu pendahuluan yang dibutuhkan untuk semua aktivitas. Karena organisasi adalah suatu alat untuk mengurus usaha, tujuan dari usaha itu harus dirumuskan dengan jelas sebelum organisasi mulai berjalan”.

2. Pelimpahan Wewenang

(34)

3. Jenjang Organisasi

Menurut Bertram M. Gross (2002:181), “inti dari jenjang organisasi adalah perbedaan antara peranan atasan dan bawahan. Peranan atasan adalah berhak memberikan wewenang kepada bawahannya. Sebaliknya, bawahan berharap menerima wewenang dari atasannya dan bertanggungjawab kepadanya.

4. Pembagian kerja

Pembagian kerja adalah rincian serta pengelompokkan tugas-tugas yang sejenis atau erat hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh satuan organisasi tertentu.

5. Departemenisasi

Departemenisasi adalah aktivitas untuk menyusun satuan-satuan organisasi yang akan diserahi bidang kerja tertentu atau fungsi tertentu.

6. Koordinasi

Menurut Dalton E. McFarland (2002:142), koordinasi adalah proses dimana pimpinan mengembangkan pola yang teratur dari usaha kelompok diantara para bawahannya dan kepastian kesatuan tindakan dalam usaha mencapai tujuan bersama

7. Kesatuan Perintah

Yang dimaksud kesatuan perintah adalah tiap-tiap bawahan dalam organisasi hendaknya hanya dapat diperintah dan bertanggungjawab kepada seorang atasan tertentu.

(35)

pertanyaan perintah manakah yang harus didahulukan, kepada siapakah dia bertanggungjawab, kepada atasan langsung atau kepada setiap atasan yang memerintah tadi, hal ini tidak jelas, dengan demikian pasti akan berakibat mengacaukan jalannya organisasi.

8. Rentang Pengawasan

Rentang pengawasan adalah jumlah terbanyak bawahan langsung yang dapat dipimpin dengan baik oleh seorang atasan tertentu. Yang dimaksud bawahan langsung adalah sejumlah pejabat yang langsung berkedudukan di bawah seorang atasan tertentu.

9. Fleksibilitas

Struktur organisasi hendaknya mudah diubah untuk disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa mengurangi kelancaran aktivitas yang sedang berjalan. Perubahan-perubahan yang mungkin dihadapi oleh organisasi misalnya penambahan tujuan, perluasan daerah aktivitas, volume kerja, peralatan baru, tuntutan lingkungan masyarakat, dan lain sebagainya.

10.Keseimbangan

Yang dimaksud dengan prinsip keseimbangan adalah satuan-satuan organisasi hendaknya ditempatkan pada struktur organisasi sesuai dengan peranannya masing-masing. Beberapa satuan organisasi yang memiliki peranan sama penting harus ditempatkan pada jenjang organisasi yang setingkat.

11.Berkelangsungan

(36)

baru yang lebih modern, mencari berbagai sumber daya baru, menyesuaikan dengan keinginan masyarakat, menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan pembangunan, dan lain-lain.

D. BENTUK-BENTUK STRUKTUR ORGANISASI

Menurut William R. Spriegel (2002:200) ada empat macam bentuk struktur organisasi, antara lain :

1. Organisasi Garis (Line Organization)

Dalam organisasi garis, tugas perencanaan, pengembangan dan pengawasan berada di satu tangan dari garis kewenangan (Line Authority) langsung dari pimpinan kepada bawahan.

Ciri-ciri Organisasi Garis, yaitu : a. Tujuan organisasi masih sederhana. b. Organisasinya kecil

c. Jumlah pegawainya sedikit.

d. Hubungan antara pimpinan dan pegawai bersifat langsung.

e. Pimpinan dan sesama pegawai saling mengenal dan dapat berhubungan setiap hari kerja.

f. Tingkat spesialisasi begitu juga alat-alat yang diperlukan tidak beraneka ragam.

Kebaikan-kebaikan dari Organisasi Garis, yaitu : a. Wewenang dan tanggung jawab mengalir secara jelas.

(37)

c. Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang diajak berkonsultasi masih sedikit atau tidak ada sama sekali.

d. Rasa solidaritas para pegawai pada umumnya tinggi karena saling mengenal. Keburukan-keburukan dari Organisasi Garis, yaitu :

a. Adanya kecendrungan pimpinan bertindak secara otoriter.

[image:37.595.113.542.328.459.2]

b. Seluruh organisasi terlalu bergantung pada satu orang sehingga jika orang itu tidak mampu, maka seluruh organisasi akan terancam kehancuran.

Gambar 3.1

Bentuk Struktur Organisasi Garis

Sumber : Supardi dan Syaiful Anwar. Dasar-dasar Perilaku Organisasi. 2002. Yogyakarta : UII Press

2. Organisasi Garis dan Staf (Line and Staff Organization)

Tipe organisasi garis dan staf pada umumnya digunakan untuk organisasi yang besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang-bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit.

Ciri-ciri Organisasi Garis dan Staf, yaitu : a. Organisasi besar dan bersifat kompleks. b. Jumlah pegawai banyak dan daerah kerja luas.

c. Hubungan kerja yang bersifat langsung tidak mungkin lagi. Pimpinan

Bagian I Bagian II

Seksi C

Seksi B Seksi D

Seksi A Seksi E Seksi F

(38)

d. Pimpinan begitu pula sesama pegawai tidak lagi semuanya saling mengenal. e. Spesialisasi yang beraneka ragam diperlukan dan digunakan secara maksimal.

Kebaikan-kebaikan Organisasi Garis dan Staf, yaitu :

a. Dapat digunakan oleh setiap organisasi yang bagaimanapun besarnya, apapun tujuannya, bagaimana luas tugasnya dan betapa kompleksnya susunan organisasinya.

b. Bakat yang berbeda-beda dari pegawai dapat dikembangkan menjadi satu spesialisasi.

c. Ada pembagian tugas yang luas antara pimpinan dan pelaksana.

d. Prinsip penempatan “the right man on the right place” lebih mudah dilaksanakan.

e. Pengambilan keputusan dapat juga berjalan cepat, karena walaupun harus banyak orang yang diajak berkonsultasi atau berunding tetapi pimpinan dapat mengambil keputusan yang mengikat.

f. Pengambilan keputusan yang sehat lebih mudah dicapai karena ada anggota staf yang ahli dalam bidangnya yang memberi nasehat dan mengerjakan perencanaan yang teliti.

g. Koordinasi dapat juga dengan mudah dikerjakan karena sudah ada pembidangan tugas masing-masing.

h. Disiplin dan moral para pegawai biasanya tinggi karena tugas yang dilaksanakan oleh seseorang sesuai dengan bakat, keahlian dan pengalaman.

Keburukan-keburukan Organisasi Garis dan Staf, yaitu ;

(39)

b. Bagi para komponen pelaksana tidak selalu jelas mana perintah dan mana nasehat, karena dihadapkan pada dua atasan, yaitu : (1) Atasan yang ditentukan dalam garis pimpinan (line of command) yang mempunyai kekuasaan mengambil keputusan dan hak memerintah. (2) Staf tingkat atas yang walaupun hanya berhak memberi nasehat, tetapi perlu pula ditaati karena nasehat itu didasarkan pada keahlian dan wewenang fungsional, selain itu ada lagi petunjuk teknis dari staf khusus yang harus dituruti karena secara teknis tidak dapat dilanggar.

c. Jika koordinasi di tingkat staf tidak baik maka dapat membingungkan unit-unit pelaksana dan dapat pula merupakan hambatan dalam pelaksanaan tugas

Gambar 3.2

Bentuk Struktur Organisasi Garis dan Staf

Sumber : Supardi dan Syaiful Anwar. Dasar-dasar Perilaku Organisasi. 2002. Yogyakarta : UII Press

Manager

Kabag II Kabag I

Staf

Mandor Mandor Mandor Mandor

(40)

3. Organisasi Fungsional (Functional Organization)

Organisasi fungsional adalah organisasi yang disusun berdasarkan sifat dan macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan.

Ciri-ciri Organisasi Fungsional, yaitu :

a. Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan.

b. Dalam melaksanakan tugas, tidak banyak memerlukan koordinasi karena bidang tugas yang diberikan sudah tegas dan jelas digariskan.

c. Pembagian unit-unit organisasi didasarkan pada spesialisasi tugas.

d. Para atasan mempunyai wewenang komando pada unit-unit yang berada di bawahnya atas namanya sendiri.

e. Pengendalian oleh pimpinan tidak terlalu ketat. Kebaikan-kebaikan Organisasi Fungsional, yaitu :

a. Pembidangan tugas-tugas jelas, sehingga kesimpulan dan kesimpangsiuran dapat diatasi dan digambarkan.

b. Spesialisasi para pegawai dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin.

c. Solidaritas, moral, dan disiplin antar pegawai yang menjalankan fungsi yang sama pada umumnya tinggi.

d. Koordinasi antar pegawai yang menjalankan fungsi yang sama biasanya mudah, karena masing-masing sudah memahami pekerjaan yang diberikan.

Keburukan-keburukan Organisasi Fungsional, yaitu :

(41)
[image:41.595.99.529.200.326.2]

b. Para pegawai terlalu mementingkan bidangnya saja, sehingga koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar dilaksanakan.

Gambar 3.3

Bentuk Struktur Organisasi Fungsional

Sumber : Supardi dan Syaiful Anwar. Dasar-dasar Perilaku Organisasi. 2002. Yogyakarta : UII Press

4. Organisasi Komite/Panitia (Committee Organization)

Panitia adalah sekelompok orang yang ditunjuk secara resmi untuk mengurus urusan-urusan tertentu (Terry dan Rue:2005:127).

Ciri-ciri Organisasi Komite/Panitia, yaitu :

a. Tugasnya tertentu dan jangka waktu berlakunya tertentu/terbatas.

b. Seluruh pimpinan berada dalam organisasi baik sebagai ketua maupun anggota.

c. Tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif.

d. Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang, dan tanggung jawab yang pada umumnya sama.

e. Para pelaksana dikelompokkan menurut bidang tugas tertentu yang harus dilaksanakan dalam bentuk task force.

Pimpinan

Wakil Direktur I Wakil Direktur II

Bagian A Bagian B Bagian C

(42)

Kebaikan-kebaikan Organisasi Komite/Panitia, yaitu :

a. Pada umumnya keputusan diambil secara tepat karena segala sesuatu dibicarakan lebih dahulu secara kolektif dan segala faktor telah dipertimbangkan.

b. Kemungkinan bagi seseorang untuk bertindak secara diktatoris sangat kecil. c. Kerjasama di kalangan pelaksana mudah dibina karena segala sesuatu

dibicarakan lebih dahulu.

Keburukan-keburukan Organisasi Komite/Panitia, yaitu :

a. Para pelaksana pada umumnya sering bingung karena perintah tidak datang dari seseorang tetapi adakalanya dari beberapa orang.

b. Pengambilan keputusan pada umumnya sangat lambat karena segala sesuatu harus dibicarakan lebih dahulu dan sering keputusan diambil melalui konsensus atau pemungutan suara.

c. Daya kreasi seorang pelaksana tidak menonjol karena didasarkan pada aktivitas.

d. Jika timbul kemacetan, tidak ada satu orang pun yang dapat dimintai tanggung jawab lebih dari yang lainnya.

E. KOORDINASI

1. Pengertian Koordinasi

(43)

Adapun beberapa pengertian koordinasi menurut para ahli, yaitu :

a. Menurut James D. Mooney (2002:141), “Koordinasi adalah pengaturan usaha sekelompok orang secara teratur untuk menciptakan kesatuan tindakan dalam mengusahakan tercapainya suatu tujuan bersama”.

b. Menurut Leonard D. White (2002:141), “Koordinasi adalah penyesuaian diri dari bagian-bagian satu sama lain dan gerakan serta pengerjaan begian-bagian pada saat yang tepat, sehingga masing-masing dapat memberikan sumbangan yang maksimal pada hasil secara keseluruhan”.

2. Macam Koordinasi

Koordinasi terbagi tiga, yaitu : 1. Koordinasi Vertikal

Koordinasi vertikal adalah koordinasi yang dilakukan oleh atasan kepada bawahan.

2. Koordinasi Horizontal

Koordinasi horizontal adalah koordinasi yang dilakukan dalam unit-unit yang sederajat atau antara instansi yang sederajat.

3. Koordinasi Diagonal

(44)

3. Cara Untuk Mengadakan Koordinasi

Adapun cara untuk mengadakan koordinasi (Sutarto:2002:152-158), antara lain :

a. Mengadakan pertemuan informal antara para pegawai.

b. Mengadakan pertemuan formal antara para pegawai yang biasanya dinamakan rapat.

c. Membuat edaran berantai kepada para pegawai yang diperlukan. d. Mengangkat koordinator.

e. Membuat buku pedoman organisasi, buku pedoman tatakerja dan buku pedoman kumpulan peraturan.

f. Berhubungan melalui alat komunikasi. g. Membuat tanda-tanda, simbol, atau kode.

4. Akibat dan Cara Mengatasi Kurangnya Koordinasi

Adapun beberapa akibat dari kurangnya koordinasi, antara lain :

a. Para anggota saling bertengkar mengenai haknya, saling berebut hak, tetapi saling melemparkan tanggung jawab.

b. Timbulnya badan baru atau panitia-panitia yang sebenarnya tidak perlu.

c. Adanya keputusan yang dibuat kurang sempurna, karena kurangnya bahan yang terhimpun dari berbagai unit kerja.

Cara mengatasi kurangnya koordinasi, yaitu : a. Dengan pembagian tugas kerja yang tuntas b. Dengan memupuk semangat kerjasama yang baik c. Dengan menggunakan fasilitas-fasilitas komunikasi

(45)

F. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI 1. Pengertian Komunikasi

Suatu alasan penting untuk mempelajari komunikasi organisasi menurut Everett Rogers (2008:187) adalah terjadinya komunikasi sangat bergantung pada struktur organisasi. Suatu struktur organisasi cenderung mempengaruhi proses komunikasi. Dengan demikian, komunikasi dari bawahan kepada pimpinan sangat berbeda dengan komunikasi antar sesamanya.

Menurut Katz dan Khan (2008:185), “Komunikasi adalah suatu proses sosial yang mempunyai relevansi terluas di dalam memfungsikan setiap kelompok, organisasi, atau masyarakat”.

Dari pendapat tersebut, jelaslah bahwa komunikasi sangat berperan di dalam suatu organisasi. Adapun organisasi itu sendiri merupakan kumpulan orang-orang yang selalu membutuhkan berkomunikasi dengan sesamanya.

2. Fungsi Komunikasi

Sofyandi dan Garniwa (2007:157) menyatakan komunikasi di dalam organisasi penting sekali dan dapat dipakai untuk melakukan fungsi-fungsi sebagai berikut :

a. Fungsi kontrol

Komunikasi dapat dipakai untuk mengontrol atau mengendalikan perilaku anggota organisasi dalam berbagai cara.

b. Fungsi informasi

(46)

c. Fungsi motivasi

Komunikasi dapat dipakai sebagai cara untuk menjelaskan bagaimana pegawai seharusnya bekerja agar dapat meningkatkan kemampuan dan kinerjanya. 3. Macam Komunikasi

Berdasarkan sifatnya komunikasi organisasi terbagi dua (Sofyandi dan Garniwa:2007:160), yaitu :

1. Komunikasi formal

Komunikasi formal mengikuti jalur hubungan formal yang tergambar dalam susunan atau struktur organisasi.

2. Komunikasi informal

Komunikasi informal, arus informasinya sesuai dengan kepentingan dan kehendak masing-masing pribadi yang ada dalam organisasi tersebut. Proses hubungannya tidak mengikuti jalur struktur formal.

Proses komunikasi dalam struktur formal tersebut pada hakikatnya dapat dibedakan atas tiga dimensi, yaitu :

1. Dimensi vertikal

Dimensi vertikal yaitu komunikasi yang mengalir dari atas ke bawah dan sebaliknya.

2. Dimensi horizontal

(47)

3. Dimensi luar organisasi

Dimensi komunikasi ini timbul sebagai akibat dari kenyataan bahwa suatu organisasi tidak bisa hidup sendirian. Karena itu organisasi membutuhkan berkomunikasi dengan pihak luar yang berada dalam lingkungannya tersebut. 4. Hambatan Dalam Komunikasi

Menurut Robbin (2007:164) ada beberapa hambatan dalam komunikasi, antara lain :

a. Penyaringan (filtering)

Yaitu komunikasi yang dimanipulasi oleh pengirim sehingga terlihat lebih bersifat menyenangkan si penerima.

b. Persepsi selektif

Yaitu keadaan dimana penerima pesan di dalam proses komunikasi melihat dan mendengar atas dasar keperluan, motivasi, latar belakang pengalaman, dan ciri-ciri pribadi lainnya.

c. Bahasa

Kata-kata memiliki makna yang berbeda antara seseorang dengan orang lain. Umur, pendidikan, lingkungan kerja, dan budaya adalah hal-hal yang secara nyata dapat mempengaruhi bahasa yang dipakai oleh seseorang.

G. ANALISIS DAN EVALUASI

1. Analisis Terhadap Struktur Organisasi

(48)

organisasi yang baik akan memudahkan pengaturan dan pengarahan usaha-usaha dalam organisasi sehingga usaha tersebut terkoordinasi dan sejalan dengan tujuan organisasi.

[image:48.595.111.515.352.497.2]

SMP Negeri 8 Binjai menggunakan bentuk struktur organisasi garis dan staf, yang dapat dilihat dari bentuk bagan organisasi yang disusun berdasarkan kegiatan-kegiatan instansi yang kompleks dan jumlah pegawai yang relatif banyak dengan pengetahuan dan keterampilan yang beraneka ragam. Adapun rincian jumlah pegawai SMP Negeri 8 Binjai dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.1

Jumlah Pegawai SMP Negeri 8 Binjai

Jabatan

Tetap Tidak Tetap Jumlah

L P L P L P

Kepala Sekolah 1 - - - 1

-Guru 12 32 2 12 14 44

Tenaga Administrasi 2 - 7 8 9 8

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah pegawai SMP Negeri 8 Binjai terdiri dari satu orang Kepala Sekolah, 58 Guru, dan 17 Tenaga Administrasi yang meliputi Kepala Tata Usaha, Bendahara, Staf Tata Usaha, Laboran, Pustakawan, serta berbagai unit pendukung lainnya.

(49)

individu maupun unit-unit organisasi dapat mengkonsentrasikan tugasnya sesuai dengan bidang fungsionalnya.

Pembagian tugas pada SMP Negeri 8 Binjai jelas terlihat di dalam struktur organisasi dan pada job description masing-masing unit, yaitu terdapatnya bagian-bagian yang berbeda, masing-masing bagian-bagian mempunyai fungsi, batas-batas wewenang, pembagian kerja dan jenis kegiatan yang berbeda. Adanya pembagian dan batas-batas wewenang yang jelas akan membuat kegiatan yang dijalankan oleh masing-masing bagian terarah kepada tujuan tanpa mengganggu aktivitas pada bagian lainnya.

Dalam usaha pencapaian tujuan instansi secara langsung Kepala Sekolah didampingi oleh Kepala Tata Usaha, Wakil Kepala Sekolah, serta para Pembantu Kepala Sekolah (PKS), dan untuk mengawasi kelancaran pelaksanaan tugasnya Kepala Sekolah dibantu oleh Kepala Tata Usaha yang merupakan bagian tersendiri yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sekolah.

Prinsip kesatuan perintah yang dijalankan pada SMP Negeri 8 Binjai juga sudah berjalan dengan baik, yaitu dimulai dari Kepala Sekolah kemudian Tenaga Administrasi, Guru, dan sampai kepada Siswa. Sehingga masing-masing individu jelas mengetahui siapa atasannya secara langsung, dari siapa ia bisa mendapatkan perintah dan kepada siapa harus bertanggung jawab. Dengan adanya kesatuan printah ini, maka semua petunjuk dari atasan maupun laporan pertanggungjawaban dari bawahan ke atasan akan mudah diperoleh dan diawasi.

(50)

pembagian tugas, hubungan fungsi-fungsi dan kesatuan perintah yang jelas, serta adanya pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang dapat meningkatkan kemampuan individu pegawai. Dalam pelaksanaan kegiatan masing-masing bagian dilakukan sistem pengawasan pada setiap bagian yang membantu Kepala Sekolah dalam mengontrol kegiatan usaha pencapaian tujuan sekolah yang efektif, efisien, dan ekonomis.

Melihat susunan organisasi SMP Negeri 8 Binjai, dapat diambil kesimpulan bahwa struktur organisasi tersebut dapat meningkatkan koordinasi kerja pegawai secara efektif dan efisien.

2. Analisis Terhadap Pelaksanaan Koordinasi

Dalam suatu organisasi yang kompleks, koordinasi terhadap satuan-satuan organisasi mutlak dilakukan agar satuan-satuan organisasi dapat bekerja sama dalam usaha pencapaian tujuan instansi atau perusahaan. Koordinasi merupakan tugas penting yang harus dilakukan pimpinan yang bersifat berkesinambungan dan harus dikembangkan sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.

Pada SMP Negeri 8 Binjai dilakukan dua bentuk koordinasi, yaitu: a. Koordinasi vertikal

Kepala Sekolah selaku pimpinan SMP Negeri 8 Binjai melakukan koordinasi terhadap aktivitas unit-unit kerja yang di bawah wewenang dan tanggung jawabnya, sehingga pimpinan dapat mengetahui apakah bawahan telah melakukan tugasnya sesuai dengan kebijaksanaan atau tugas pokoknya.

(51)

Wakilnya, Pembantu Kepala Sekolah dan Wakilnya dengan Guru, Pustakawan, dan Laboran, dan demikian selanjutnya.

b. Koordinasi horizontal

Masing-masing bagian dalam organisasi melakukan koordinasi satu sama lain, karena sebuah bagian tidak dapat melaksanakan kegiatannya secara efektif dan efisien tanpa bantuan dari bagian lain. Hal ini semakin penting dilakukan pada sub-sub bagian yang berbeda dalam satu bagian karena mempunyai hubungan secara fungsional dalam pelaksanaan tugas pokoknya.

SMP Negeri 8 Binjai juga menggunakan koordinasi horizontal, yaitu koordinasi yang terjalin antara bagian/pegawai yang satu dengan bagian/pegawai lainnya. Misalnya Wali Kelas berkoordinasi dengan Guru Bimbingan dan Konseling, Pustakawan, dan Laboran.

Adapun usaha SMP Negeri 8 Binjai dalam menciptakan koordinasi kerja yang baik, yaitu :

a. Secara rutin selalu mengadakan pertemuan yang bersifat formal dan informal terhadap semua unit kerja di lingkungan sekolah.

b. Setiap saat mengadakan komunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung yang menyangkut urusan pekerjaan.

c. Membuat suatu buku pedoman mengenai uraian tugas dan fungsi masing-masing unit sebagai pedoman kerja setiap unit untuk dilaksanakan.

3. Analisis Terhadap Sistem Komunikasi

(52)

kejujuran, dan itikad baik dalam menciptakan informasi yang dianggap merupakan modal dasar dan modal utama untuk membina hubungan komunikasi yang baik.

SMP Negeri 8 Binjai menerapkan tiga dimensi komunikasi, yaitu : a. Komunikasi vertikal

Komunikasi vertikal terdiri dari komunikasi ke bawah dan ke atas. Komunikasi ke bawah yaitu Kepala Sekolah memberikan informasi dalam upaya mengerahkan, mengintruksi, dan mengevaluasi hasil kerja para bawahannya dan memberikan penjelasan mengenai tujuan dan kebijakan organisasi. Komunikasi ke atas yaitu para bawahan memberikan informasi kepada Kepala Sekolah berupa laporan kerja, saran atau rekomendasi, dan permintaan untuk bantuan atau keputusan.

b. Komunikasi horizontal

Komunikasi horizontal yaitu komunikasi antar sesama pegawai yang dapat menjadi masukan bagi kegiatan koordinasi dan pembuatan keputusan.

c. Komunikasi luar organisasi

(53)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan keterangan dan uraian dari bab-bab sebelumnya yang bersumber dari SMP Negeri 8 Binjai maupun dari teori-teori yang di dapat penulis dalam melengkapi Tugas Akhir ini, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan, antara lain :

1. SMP Negeri 8 Binjai menggunakan struktur organisasi garis dan staf, yaitu struktur organisasi yang disusun berdasarkan kegiatan-kegiatan instansi yang kompleks dan jumlah pegawai yang relatif banyak dengan pengetahuan dan keterampilan yang beraneka ragam.

2. SMP Negeri 8 Binjai menerapkan sistem koordinasi vertikal, yaitu koordinasi yang dilakukan oleh seluruh tingkat organisasi di mulai dari tingkat tertinggi sampai terendah, jadi masing-masing atasan akan bertugas mengkoordinir setiap kegiatan yang dilakukan oleh bawahan serta sistem koordinasi horizontal, dimana kegiatan antara bagian yang satu dengan yang lainnya juga saling berkoordinasi sehingga menjadi satu-kesatuan yang saling mendukung. 3. SMP Negeri 8 Binjai menggunakan konsep komunikasi vertikal dan

horizontal, serta komunikasi ke luar dengan orang-orang di lingkungan organisasinya.

(54)

B. Saran

Disini penulis mencoba memberikan saran kepada SMP Negeri 8 Binjai yang mungkin bisa dipertimbangkan bagi kemajuan instansi tersebut, yaitu :

1. Pelaksanaan sistem koordinasi telah berjalan dengan baik sesuai dengan kebutuhan instansi, oleh sebab itu hendaknya dipertahankan dan ditingkatkan sesuai dengan perkembangan zaman.

2. Di era perkembangan tekhnologi yang semakin tinggi saat ini, sebaiknya sarana dan prasarana yang sudah ada seperti komputer dan sebagainya agar dimanfaatkan semaksimal mungkin.

(55)

DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard L. 2007. Manajemen. Buku 1. Edisi Keenam. Jakarta : Salemba Empat

Daft, Richard L. 2008. Manajemen. Buku 2. Edisi Keenam. Jakarta : Salemba Empat

Robbins, Stephen P., dan Mary Coulter. 2010. Manajemen. Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Sofyandi, Herman, dan Iwa Garniwa. 2007. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Graha Ilmu

Sunarto. 2007. Manajemen. Buku 2. Yogyakarta : AMUS

Supardi, dan Syaiful Anwar. Dasar-dasar Perilaku Organisasi. 2002. Yogyakarta : UII Press

Sutarto. 2002. Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press

Terry, George R., dan Leslie W. Rue. 2005. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara

Thoha, Miftah. 2008. Perilaku Organisasi (Konsep Dasar dan Aplikasinya). Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.1.
Gambar 3.1 Bentuk Struktur Organisasi Garis
Gambar 3.3 Bentuk Struktur Organisasi Fungsional
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penulisan Skripsi ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran yang jelas tentang bagaimana peranan struktur organisasi dalam meningkatkan koordinasi kerja

Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Fakultas

“Tinjauan Terhadap Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Koordinasi Kerja Pegawai pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.” Adapun tujuan dari pembuatan Tugas Akhir

Ella Silvana Ginting: Peranan Struktur Organisasi dalam Meningkatkan Koordinasi pada Badan Pengawasan ..., 2007... Ella Silvana Ginting: Peranan Struktur Organisasi dalam

Ayu Rezki Pohan: Peranan Struktur Organisasi dalam Meningkatkan Koordinasi pada Badan Ketahanan ..., 2006... Ayu Rezki Pohan: Peranan Struktur Organisasi dalam Meningkatkan

Berdasarkan hasil penelitian ini terlihat bahwa struktur organisasi yang diterapkan oleh RSU Permata Bunda Medan sudah berjalan baik dan memberikan peningkatan koordinasi kerja,

Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Dari struktur organisasi dapat dikatakan kesatuan perintah pada kantor PTPN III Medan sudah berjalan dengan baik dimana masing masing karyawan mengetahui dengan jelas