UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : TIA NURUL FATIMAH SIREGAR NIM : 092101090
JURUSAN : DIPLOMA III KEUANGAN
JUDUL : PERANAN KEBIJAKAN SEKOLAH DALAM
MENINGKATKAN KEDISPLINAN SISWA/I PADA SMP NEGERI 8 KOTA BINJAI
TANGGAL : 18 Juni 2012 Dosen Pembimbing
(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si) NIP : 19591229 198903 1 002 TANGGAL :18 Juni 2012 Ketua Program Studi
(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si) NIP : 19591229 198903 1 002 TANGGAL : 18 Juni 2012 Dekan
KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, guna memenuhi salah
satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan program studi pendidikan
Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Judul yang diangkat dalam Tugas Akhir ini adalah “ Peranan Kebijakan Sekolah dalam Meningkatkan Kedisplinan Siswa/i pada SMP Negeri 8 Kota Binjai ”, yang membahas tentang peranan sekolah dalam meningkatkan kedisplinan siswa/i.
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis mempersembahkan kepada
Ayahanda H. Mirza Kristo Siregar dan Ibunda Hj. Roswani tercinta yang telah
membesarkan,mendoakan dan memberikan kasih sayang dan dukungan baik
secara moril dan materil.
Dan selanjutnya dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Ketua Program Studi
Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan
selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan, arahan dan koreksi dalam proses penyelesaian tugas
akhir, sehingga penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
3. Bapak Syafrizal Helmi, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Diploma III
Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
4. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik penulis selama perkuliahan serta
seluruh pegawai dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
5. Buat Adinda Krisna Desi Wani Siregar, Iva Nova Siregar, dr. Marlina Sari
Dewi Siregar, dr. Suryawani Siregar, dan Mhd. Arif Siregar yang menjadi
semangat penulis untuk menjadi contoh kakak dan motivator yang baik. Buat
6. Buat sahabat dan teman terdekat penulis, Ayu dan Agus terima kasih karena
telah memberikan perhatian, semangat dan dukungan, serta nasehat yang
berguna bagi penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
7. Buat sahabat penulis selama di kampus, Imah, Nisa, Lebrita, Marini, Yulina,
Arta terimakasih atas bantuan dan dukungannya, juga buat teman-teman
penulis yang lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu baik yang ada di
Grup A, Grup B maupun di Grup C.
8. Dan buat semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Tugas
Akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas
dukungannya.
Akhir kata, dengan kemampuan yang masih terbatas, penulis menyadari
bahwa sepenuhnya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk
menyempurnakan Tugas Akhir ini. Dan besar harapan penulis semoga Tugas
Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan pembaca sekalian.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Medan, 18 Juni 2012
Penulis,
Daftar Isi
Kata Pengantar... i
Daftar Isi... iii
Daftar Tabel... iv
Daftar Gambar... v
Bab 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 4
Bab II Profil Organisasi A. Sejarah Ringkas ... 6
B. Jenis Kegiatan ... 9
C. Struktur Organisasi ... 10
D. Job Description ... 11
E. Rencana Kegiatan ... 23
Bab III Pembahasan A. Kebijakan Sekolah 1. Definisi Kebijakan Sekolah ... 30
2. Syarat Kebijakan yang Baik ... 31
3. Karakteristik Kebijakan Srkolah ... 32
4. Macam-macam Kebijakan ... 33
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin ... 39
C. Analisis dan Evaluasi 1. Kebijakan ... 40
2. Kedisplinan ... 41
Bab IV Kesimpulan A. Kesimpulan ... 46
B. Saran ... 47
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia sebagaimana tertuang dalam
Undang-undang No. 2/89 Sistem Pendidikan Nasional dengan tegas merumuskan
tujuannya pada Bab II, Pasal 4, yaitu: mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya. Maksud manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur. Disamping itu,
juga memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri, kedisiplinan dan rasa tanggung jawab.
Sebenarnya tujuan yang terdapat dalam sistem pendidikan nasional kita sudah
lengkap untuk membentuk anak didik menjadi pribadi utuh yang dilandasi akhlak,
budi pekerti luhur dan disiplin.
Namun, pada kenyataannya, tujuan yang mulia tersebut tidak diimbangi pada
tataran pemerintah yang mendukung tujuan tersebut. Hal ini terbukti pada
kurikulum sekolah tahun 1984 yang secara eksplisit telah menghapuskan mata
pelajaran budi pekerti dari daftar mata pelajaran sekolah. Oleh karena itu,
aspek-aspek yang berkaitan dengan akhlak, budi pekerti dan disiplin menjadi kurang
disentuh bahkan ada kecendrungan tidak ada sama sekali.
Jika penghapusan mata pelajaran tersebut karena dianggap telah cukup
tercakup dalam mata pelajaran agama dan Pkn, tentu hal itu tidak demikian
adanya. Walaupun aspek tersebut merupakan bagian dari mata pelajaran agama
dan Pkn yang salah satu bahasannya adalah akhlak, budi pekerti dan kedisiplinan,
cukup banyak aspek yang dibahas dalam mata pelajaran tersebut, dengan alokasi
waktu yang amat minim yaitu dua jam dalam seminggu. Oleh karena itu, sentuhan
aspek kedisiplinan, akhlak dan budi pekerti menjadi amat kurang. Demikian pula,
sentuhan agama yang salah satu cabang kecilnya adalah aspek tersebut menjadi
amat tipis dan tandus. Padahal zaman terus berjalan, budaya terus berkembang,
teknologi berlari pesat dan arus informasi mancanegara tak terbatas.
Hasilnya, budaya luar yang negatif mudah terserap tanpa ada filter yang
cukup kuat. Gaya hidup modern yang tidak didasari aspek tersebut cepat ditiru.
Perilaku negatif seperti tawuran menjadi budaya baru yang dianggap dapat
mengangkat jati diri mereka. Premanisme ada di mana-mana, emosi meluap-luap,
cepat marah dan tersinggung, ingin menang sendiri menjadi bagian hidup yang
akrab dalam pandangan sebagian dari diri masyarakat kita sendiri.
Sejak empat tahun terakhir, Indonesia tergolek lemah bahkan dapat dikatakan
sekarat akibat krisis panjang yang tak kunjung usai. Kondisi ini diperburuk oleh
krisi moral dan budi pekerti para pemimpin bangsa yang juga berimbas pada
generasi muda. Perilaku buruk sebagian siswa berseragam sekolah dapat
dikatakan ada di kota mana saja di Indonesia.
Tawuran pelajar tidak hanya di kota-kota besar, tetapi merambah juga sampai
ke pelosok-pelosok. Bahkan perilaku seks bebas dan lunturnya tradisi, budaya,
tata nilai kemasyarakatan, norma etika, kedisiplinan, dan budi pekerti luhur
merambah ke desa-desa.
Krisis yang terjadi ini salah satu indikator penyebab terbesarnya adalah
kegagalan dari dunia pendidikan baik pendidikan formal maupun nonformal.
rangka membentuk anak berbudi pekerti luhur dan berdisiplin tinggi. Aris
Muthohar dalam bukunya Tata Krama di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat
mengatakan tentang pentingnya ketiga lembaga tersebut menanamkan nilai-nilai
tata krama budi pekerti luhur. Jika ketiga lembaga ini saling mengisi, diharapkan
akan dapat membentuk anak yang berdisiplin tinggi dan berbudi pekerti luhur
demi menunjang masa depan yang cerah.
Era globalisasi merupakan suatu kondisi yang memperlihatkan bahwa dunia
ini sudah semakin mengecil. Kita tidak akan lagi bisa menyembunyikan
kebobrokan atau keadaan yang buruk dari suatu negara. Hal itu kemungkinan
terjadi berkat kemajuan teknik informatika. Kejadian apa pun yang dialami oleh
sebuah negara, dalam waktu singkat akan diketahui oleh bangsa-bangsa lain di
dunia. Dalam waktu relatif singkat berita baik atau buruk di suatu negara telah
mengglobal. Globalisasi ini memungkinkan menjadi sebuah proses interaktif yang
mengembangkan suatu kebudayaan dunia yang sama sehingga akan memunculkan
suatu kebudayaan universal.
Fenomena-fenomena tersebut tentu tidak boleh dibiarkan. Akan menjadi
generasi seperti apa kelak anak-anak jika dibiarkan dalam kondisi tersebut. Jika
tidak dapat dicari jalan keluarnya, akan terbentuk generasi yang tidak memiliki
disiplin dan budi pekerti yang rusak. Jika generasi kini rusak, bagaimana dengan
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dan mengingat begitu luasnya
cakupan mengenai kebijakan sekolah, maka penulis membatasi masalah yang
diteliti, yaitu : “Bagaimana Peranan Kebijakan Sekolah dalam Meningkatkan
Kedisplinan Siswa/i Pada SMP Negeri 8 Kota Binjai“.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui peranan kebijakan sekolah dalam meningkatkan
kedisplinan siswa/i pada SMP Negeri 8 Binjai.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Perusahaan
Sebagai pertimbangan bagi sekolah untuk dapat lebih meningkatkan
pengawasan dalam disiplin siswa/i pada masa yang akan datang.
b. Bagi Pihak Yang Berkepentingan
Sebagai bahan masukan untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta
manfaat bagi peneliti lain yang berminat terhadap bahan kajian tersebut
c. Bagi Penulis
Untuk memperdalam pengetahuan di bidang Manajemen Sumber Daya
Manusia, khususnya disiplin kerja dan dapat membandingkan dengan teori
BAB II
PROFIL SEKOLAH
A. Sejarah Ringkas
SMP Negeri 8 Binjai terletak di Jl. Gunung Karang No. 76, Kelurahan Binjai
Estate, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai, Provinsi Sumatera Utara, Kode
Pos 20724, Telepon (061) 8825468.
Sekolah dibuka tahun 1993 dan mendapatkan SK pada tanggal 05 Oktober
1994 dengan SK dari Menteri PP dan K bagian urusan sekolah-sekolah dengan No
0260/O/1994.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang di laksanakan Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Pertama menyatakan bahwa SMP Negeri 8 Binjai
sebagai Sekolah Standar Nasional (SSN). Sekolah berstatus sekolah negeri dengan
akreditas A pada tanggal 18 Desember 2006 dengan SK Akreditasi No. DP
012217.
Visi Sekolah
Menjadi unggul dalam prestasi, terampil dalam perbuatan, berlandaskan IMTAQ
dan berwawasan IPTEK.
Indikator:
1. Terpenuhi pencapaian prestasi akademik dan non akademik secara optimal.
2. Terwujudnya kompetensi lulusan yang dapat melanjutkan ke sekolah terbaik
atau sekolah favorit baik di dalam maupun di kota-kota besar lainnya.
3. Terwujudnya buku KTSP dari kelas VII, VIII dan IX yang dikerjakan oleh
4. Terselenggaranya pelaksanaan MGMP secara sistematis, rutin dan
berkualitas.
5. Terpenuhinya rencana pembelajaran yang berkualitas dan berkuantitas.
6. Terwujudnya pengelolaan ruang kelas yang baik dan nyaman.
7. Terpenuhinya sistem penilaian yang komprehensif.
8. Mampu mewujudkan Manajemen Berbasis Sekolah secara konsisten.
9. Terwujudnya sarana prasarana yang memadai yaitu memiliki lab.Bahasa,
lab.Komputer, ruang keterampilan, ruang kesenian dan ruang multimedia.
10. Terselenggaranya administrasi keuangan secara akuntabel dan transparan.
Misi Sekolah
1. Mewujudkan prestasi yang unggul dalam bidang akademik.
2. Mewujudkan prestasi non akademik secara optimal.
3. Mewujudkan lulusan yang unggul dan dapat diterima di sekolah favorit.
4. Mewujudkan administrasi kurikulum yang lengkap dan berstandar nasional.
5. Mewujudkan organisasi guru per mata pelajaran yang disebut MGMP.
6. Mewujudkan pelaksanaan MGMP secara rutin.
7. Mewujudkan kreatifitas guru untuk menciptakan bahan ajar dan alat
pembelajaran sendiri.
8. Mewujudkan syarat mutlak SSN dalam setiap rombel sesuai dengan jumlah
maksimal.
9. Mewujudkan sistem penilaian yang akurat.
10. Mewujudkan komitmen dan kompetensi tenaga pendidik dankependidikan.
11. Mewujudkan sarana dan prasarana pendidikan yang mendukung PBM.
Tujuan Sekolah
1. Memiliki rata-rata pencapaian KKM 7,95 dan rata-rata pencapaian NUN
7,80.
2. Mewujudkan keunggulan dibidang akademik dan non akademik.
3. Menghasilkan persentase tingkat kelulusan dan tingkat yang melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi sebesar 100%.
4. Menghasilkan dokumen KTSP sebagai bahan ajar dan alat pembelajaran.
5. Memiliki ruang kelas belajar yang nyaman sehingga terwujudnya
pembelajaran yang PAKEM.
6. Memiliki tenaga edukatif dan administratif yang profesional dan berdedikasi
tinggi.
7. Menjadi sekolah yang berakreditas Amat Baik dan berstandar Nasional.
8. Dapat menjalin kerjasama yang saling mendukung dengan Donatur dan Mitra
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan Ekstra Kurikuler
No. Nama Kegiatan Jabatan
1 Faridah, S.Pd Olimpiade Pembina/GMP
Matematika
2 Mariamah, S.Pd GMP. B.Inggris
3 Edy Jitro Sihombing, M.Pd GMP. IPA
4 Jonson Situngkir, S.Pd PMR Pembina
5 Ardiansyah Putra Anggota
6 Hermansyah Lubis Anggota
7 Hadi Suyono, S.Pd Pramuka Pembina
8 Romy Syahputra Anggota
9 Syafrina Anggota
10 Yatino Paskibraka Pembina
11 Pangeran Anggota
12 Guntur Anggota
13 Masriadi, S.Pd Kerohanian Pembina
14 Dina Br Karo, S.Pd.I Anggota
15 Muamar Firman, S.Pd Anggota
16 Titik Sandora Sitepu, S.Pd UKS Pembina
17 Mahrizal, S.Pd.I Anggota
18 Elvy Syahrani, S.Pd Sendratasik Pembina
19 Rosdiana, S.Pd Anggota
20 Joko Purwanto, S.Th Pendalaman Alkitab Pembina
C. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi SMP Negeri 8 Kota Binjai
KEPALA SEKOLAH
GUMASANG SIANIPAR, S.Pd NIP. 19650813 198803 1 005
KOMITE SEKOLAH
KEPALA TATA USAHA
TAUFIK NST, S.Pd NIP. 19600615 198202 1 005
WAKIL KEPALA SEKOLAH
MASRIADI, S.Pd NIP. 19680129 199412 1 001
PKS I
UR.KURIKULUM
TITIK SANDORA, S,Pd NIP. 19700305 199801 2 002
WAKIL PKS I
UR.KURIKULUM
FARIDAH, S.Si NIP. 19740301 200701 2 003
PKS II
UR.KESISWAAN
HADI SUYONO, S.Pd NIP. 19840502 200903 1 006
WAKIL PKS II
UR.KESISWAAN
ROSDIANA, S.Pd NIP. 19800113 200903 2 003
PKS III NIP. 19790408 200903 1 004
PKS IV
UR.HUMAS
ELVY SYAHRANI, S.Pd NIP. 19690531 199412 2 002
WAKIL PKS IV
UR.HUMAS
JONSON SITUNGKIR, S.Pd NIP. 19650413 200604 1 003
D. Job Description 1. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah berfungsi sebagai EMASLIM, yaitu:
1. Kepala Sekolah selaku Edukator bertugas melaksanakan proses pengajaran secara efektif dan efisien.
2. Kepala Sekolah selaku Manajer mempunyai tugas: 1. Menyusun perencanaan
2. Mengorganisasikan kegiatan
3. Mengarahkan / mengendalikan kegiatan
4. Mengkoordinasikan kegiatan
5. Melaksanakan pengawasan
6. Menentukan kebijaksanaan
7. Mengadakan rapat mengambil keputusan
8. Mengatur proses belajar mengajar
9. Mengatur administrasi ketatausahaan, kesiswaan, ketenagaan, sarana
prasarana dan keuangan
3. Kepala Sekolah selaku Administrator bertugas menyelenggarakan
administrasi:
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan dan pengendalian
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan
7. Kurikulum
8. Kesiswaan
9. Ketatausahaan
10. Ketenagaan
11. Kantor
12. Keuangan
13. Perpustakaan
14. Laboratorium
15. Ruang keterampilan-kesenian
16. Bimbingan konseling
17. UKS
18. OSIS
19. Ruang serbaguna
20. Media pembelajaran
21. Gudang
22. 7K
23. Sarana / prasarana dan perlengkapan lainnya
4. Kepala Sekolah selaku Supervisor bertugas menyelenggarakan supervisi mengenal:
1. Proses belajar mengajar
2. Kegiatan bimbingan
3. Kegiatan ekstrakulikuler
4. Kegiatan kerja sama dengan masyarakat / instansi lain
6. Sarana dan prasarana
7. Kegiatan OSIS
8. Kegiatan 7K
9. Perpustakaan
10. Laboratorium
11. Kantin / warung sekolah
12. Koperasi sekolah
13. Kehadiran guru, pegawai, dan siswa
5. Kepala Sekolah selaku Leader 6. Kepala Sekolah selaku Inovator 7. Kepala Sekolah selaku Motivator
2. Wakil Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
1. Penyusunan rencana, pembuatan program kegiatan dan program pelaksanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Ketenagakerjaan
5. Pengkoordinasian
6. Pengawasan
7. Penilaian
8. Identifikasi dan pengumpulan data
9. Pengembangan keunggulan
3. Komite Sekolah
Tugasnya adalah:
1. Penggalian Sumber Daya Sekolah
1. Bersama-sama pihak sekolah menganalisis sumber daya sekolah, pada
lingkup kewilayaan, sosok masyarakat, instansi di wilayah setempat.
2. Mengklasifikasi hasil analisis masyarakat sekolah menyangkut: SDM,
Dana, dan bentuk lain yang dianggap sebagai sumber potensi yang kuat.
3. Mendatar dan memetakan potensi sumber yang diduga kuat dapat
membantu sekolah.
4. Melaksanakan penarikan dana dan menyerahkan kepada pengelola dana
masyarakat.
5. Melaksanakan penarikan SDM kependidikan yang dianggap strategis dan
dibayar oleh masyarakat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di
sekolah.
6. Melaksanakan pemikiran, ide dan gagasan masyarakat untuk dijadikan
bahan pertimbangan kebijakan komite untuk kepentingan sekolah.
2. Pengelolaan Dana Masyarakat
1. Atas persetujuan ketua komite menyerahkan dana masyarakat kepada
bendahara untuk dibukukan.
2. Mendistribusikan perolehan dana masyarakat sesuai dengan kebutuhan
yang dianjurkan oleh pihak sekolah.
3. Bersama-sama bendahara membukakan penerimaan dan pengeluaran dana
4. Atas persetujuan ketua komite memberikan laporan keadaan keuangan
kepada stakeholders.
3. Pengendalian Kualitas Pelayanan Pendidikan
1. Bersama-sama sekolah menyusun standar pelayanan pendidikan, seperti
jumlah guru, fasilitas / sarana prasarana, kurikulum, ekstrakurikuler.
2. Bersama-sama sekolah menyusun target pencapaian hasil belajar siswa,
harian, semester, akhir tahun, dan UN.
3. Bersama-sama sekolah menerapkan salah satu unggulan prestasi unggulan
sekolah baik yang bersifat akademis maupun non akademis.
4. Bersama-sama sekolah meningkatkan tenaga ahli yang dapat membantu
kualitas pendidikan.
5. Mengundang pengawas sekolah untuk melakukan dialog dan tindak lanjut
hasil pengawasan profesional yang dapat dijadikan bahan pertimbangan
komite.
6. Bersama-sama komite sekolah lain melakukan kolaborasi sistem
pengendalian kualitas pelayanan baik sekolah sejenis, setingkat maupun
tidak sejenis dan tidak setingkat, misal: SD dengan SMP, SMP dengan
SMU atau SMK dalam satu wilayah atau luar wilayah.
4. Jaringan Kerjasama
1. Bersama-sama sekolah menyusun program kerjasama dengan pihak luar,
masyarakat sekolah (instansi non diknas, dunia usaha dan industri)
2. Bersama-sama sekolah melaksanakan kerjasama dengan pihak luar
4. Tata Usaha
Tugasnya adalah:
1. Bertanggung jawab ketatausahaan
2. Menyimpan barang pembantu, diantaranya inventarisasi barang, buku
persediaan, laporan keuangan SKPD / Neraca
3. Menyediakan buku klepper
4. Menyediakan buku mutasi (siswa masuk dan keluar)
5. Menyiapkan laporan bulanan
6. Meyiapkan laporan individu sekolah (profil sekolah)
7. Menyiapkan agenda surat (surat masuk dan keluar)
8. Menyiapkan buku ekspedisi
9. Memberikan layanan administrasi sekolah
10. Menyiapkan buku induk registrasi pegawai
11. Melakukan belanja langsung dan belanja tidak langsung
12. Mengelola dana BOS
13. Kelengkapan administrasi sekolah
14. Menyediakan buku induk siswa
15. Menyusun daftar hadir dan rekapitulasi kehadirat guru
16. Menyusun daftar hadir dan rekapitulasi kehadiran pegawai
17. Mendata daftar peserta UN
18. Menjalankan program aplikasi sekolah
19. Menyedikan keperluan kegiatan ujian (Semester dan UN)
5. PKS I UR.Kurikulum
Tugasnya adalah:
1. Menyusun dan menjabarkan Kalender Pendidikan
2. Menyusun Pembagian Tugas Guru dan Jadwal Pelajaran
3. Mengatur Penyusunan Program Pengajaran (Program Semester, Program
Satuan Pelajaran dan Persiapan Mengajar, Penjabaran dan Penyesuaian
Kurikulum)
4. Mengatur Pelaksanaan program penilaian Kriteria Kenaikan Kelas, Kriteria
Kelulusan dan Laporan Kemajuan Belajar Siswa serta pembagian Raport dan
STTB
5. Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan
6. Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
7. Mengatur Pengembangan MGMP dan Koordinator mata pelajaran
8. Mengatur mutasi siswa
9. Melaksanakan supervisi administrasi dan akademis
10. Menyusun laporan
6. PKS II UR.Kesiswaan
Tugasnya adalah:
1. Mengatur pelaksanaan bimbingan Konseling
2. Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7K (Keamanan, Kebersihan,
Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kesehatan dan Kerindangan
3. Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi: Kepramukaan,
Palang Merah Remaja (PMR), Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Usaha
4. Mengatur pelaksanaan kurikuler dan ekstra kurikuler
5. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah
6. Menyelenggarakan cerdas cermat, Olah Raga Prestasi
7. Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapat beasiswa
7. PKS III UR.Prasarana
Tugasnya adalah:
1. Merencanakan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang proses belajar
mengajar
2. Merencanakan program pengadaannya
3. Mengatur pemanfaatan Sarana Prasarana
4. Mengelola perawatan, perbaikan dan pengisian
5. Mengatur pembakuannya
6. Menyusun Laporan
8. PKS IV UR.Humas
Tugasnya adalah:
1. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite dan peran komite
2. Menyelenggarakan bakti sosial dan karyawisata
3. Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah
4. Menyusun laporan
9. Wali Kelas
Tugasnya adalah:
2. Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi: Denah tempat duduk siswa,
Papan absensi siswa, Daftar pelajaran kelas, Daftar piket kelas, Buku absensi
siswa, Buku kegiatan pembelajaran/buku kelas, Tata tertib siswa
3. Pengisian daftar kumpulan nilai
4. Pembuatan catatan khusus tentang siswa
5. Pencatatan mutasi siswa
6. Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar
7. Pembagian buku laporan hasil belajar
10. Guru B dan K
Tugasnya adalah:
1. Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling
2. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang
dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar
3. Memberikan layanan dan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi
dalam kegiatan belajar
4. Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh
gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai
5. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan
6. Menyusun statistik hasil penilaian B & K
7. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar
8. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut Bimbingan dan
Konseling
11. Ketua MGMP
Tugasnya adalah:
1. Kegiatan Rutin
1. Diskusi permasalahan pembelajaran
2. Penyusunan silabus, program semester, dan rencana program pembelajaran
3. Analisis kurikulum
4. Penyusunan instrument evaluasi pembelajaran
5. Pembahasan materi dan pemantapan menghadapai ujian sekolah
2. Kegiatan Pengembangan
1. Penelitian
2. Penulisan karya ilmiah
3. Seminar, lokarya, paparan hasil penelitian dan diskusi
4. Pendidikan dan pelatihan berjenjang
5. Penerbitan jurnal MGMP
6. Penyusunan website MGMP
7. Forum MGMP
8. Kerjasama antar guru untuk memecahkan masalah pembelajaran
9. Komunitas belajar profesional
10. Kemitraan
12. Guru Mata Pelajaran
Tugasnya adalah:
1. Membuat perangkat pembelajaran
3. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan
umum, ujian akhir
4. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
6. Mengisi daftar nilai siswa
7. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan) kepada
guru lain dalam proses kegiatan belajar mengajar
8. Membuat alat pelajaran / alat peraga
9. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
10. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
11. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
12. Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggung
jawabnya
13. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar
14. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran
15. Mengatur keberhasilan ruang kelas dan praktikum
16. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kegiatan perangkatnya
13. Piket Harian
Tugasnya adalah:
1. Meningkatkan pelaksanaan 9K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan,
kekeluargaan, kerindangan, kesehatan, keteladanan dan keterbukaan)
2. Mengadakan pendataan dan mengisi buku piket
4. Pada jam ke-2 harus berusaha menghubungi orang tua siswa yang tidak
masuk tanpa keterangan melalui telepon atau mengunjungi ke rumah bagi
yang tidak memiliki telepon
5. Mencatat: guru dan siswa yang terlambat, guru dan siswa yang pulang belum
waktunya, kelas yang pulang sebelum waktunya, kejadian-kejadian penting
dan berusaha untuk menyelesaikan
6. Mengawasi siswa sewaktu berada diluar kelas karena istirahat dan keliling
kelas sambil mengingatkan siswa untuk beristirahat bagi siswa yang masih
berada di dalam kelas
7. Petugas piket harus hadir paling sedikit 5 menit sebelum bel masuk
8. Melaporkan kasus-kasus yang bersifat khusus kepada wali kelas atau guru
pembimbing
9. Mengawasi berlakunya tata tertib sekolah
14. OSIS
Tugasnya adalah:
1. Program Mingguan
Latihan kegiatan ekstra kurikuler, diantaranya: PRAMUKA, PMR,
Paskibraka, Kerohanian, UKS, Sendratasik, Pendalaman Alkitab.
2. Program Bulanan
Upacara mingguan setiap awal bulan dilaksanakan oleh Tim Paskibra OSIS.
3. Program Tahunan
1. Pemilihan MPK dan Pemilu ketua OSIS setelah berakhir kepengurusan
2. Pelatihan kepemimpinan terhadap pengurus OSIS yang baru sebelum
menjalankan kepengurusan organisasi yang baru.
3. Pelaksanaan MOS yang bertujuan memperkenalkan lingkungan sekolah
terhadap siswa baru SMP Negeri 8 Binjai.
4. Perlombaan antar kelas yang bertujuan menyemarakkan hari kemerdekaan
(17 Agustus 1945).
E. Rencana Kegiatan I. Standar Isi
1. Kerangka Dasar Kurikulum
1. Muatan Kurikulum
Meningkatkan kriteria ketuntasan belajar dan kompetensi kenaikan
kelas dan lulusan
2. Prinsip Pengembangan Kurikulum
1. Tetap memperhatikan akan perkembangan, kebutuhan dan
kepentingan siswa dan lingkungannya atau relevansinya dengan
kebutuhan kehidupan
2. Meningkatkan kegiatan workshop yang berhubungan dengan
penyusunan dan pengembangan kurikulum
3. Prinsip Pelaksanaan Kurikukum
Memberikan layanan pendidikan yang bermutu guna meningkatkan
kompetensi peserta didik
2. Struktur Kurikulum Pendidikan Umum
1. Struktur Kurikulum
2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mendokumentasikan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk
kesepuluh mata pelajaran
3. Beban Belajar
Tatap muka
1. Jam tatap muka = 40 menit/ mata pelajaran
2. Jumlah jam pelajaran = -30 jam pelajaran/ minggu
3. Minggu efektif = - 34 minggu/ tahun pelajaran
4. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
1. Pengembangan KTSP
Mengacu pada kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi
2. Pengembangan Silabus
Meningkatkan kegiatan dan peran MGMP
3. Pengembangan RPP
Meningkatkan kegiatan dan peran MGMP
4. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Menentukan faktor sebagai dasar penetapan KKM
5. Kalender Pendidikan
1. Alokasi waktu dan penetapan kalender pendidikan
II. Standar Proses
1. Perencanaan Proses Pembelajaran
1. Perencanaan pengembangan atau penyusunan silabus
Meningkatkan akan pemahaman guru dalam penyusunan dan
pengembangan silabus
2. Perencanaa pengembangan atau penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
Meningkatkan akan pemahaman guru dalam penyusunan dan
pengembangan RPP
2. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran
1. 32 s/d 40 siswa / rombel
2. Beban kerja 12 s/d 24 jam pel/ minggu
3. Kelas konstektual
3. Pengawasan Proses Pembelajaran
Pelaporan
Mendokumentasikan hasil penilaian pembelajaran
III. Standar Kompetensi Lulusan
1. Kompetensi Lulusan
1. Kecerdasan
Berfikir logis, kreatif dan inovatif
2. Pengetahuan
Pembiasaan
Pembentukan karakter
4. Akhlak Mulia
Menghargai keberagaman
5. Ketrampilan Untuk Hidup
Berpengalaman
6. Pendidikan Lanjut
Menguasai dan mengembangkan pengetahuan
IV. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Guru
1. Kualifikasi akademik
Minimal S1 / A4
2. Kompetensi pedagogik sebagai agen pembelajaran
Mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
pembelajaran
3. Kompetensi kepribadian sebagai agen pembelajaran
Memiliki integritas kepribadian yang terpuji
4. Kompetensi sosial sebagai agen pembelajaran
Menjalin kerjasama dalam meningkatkan pembelajaran
5. Kompetensi profesional sebagai agen pembelajaran
Peningkatan kompetensi tenaga pendidik
2. Kepala Sekolah
1. Kepemimpinan
Peningkatan kemampuan manajerial dalam pengelolaan sekolah
Melakukan supervisi dan monitoring yang terjadwal
V. Standar Sarana dan Prasarana
1. Lahan
Kenyamanan
Menciptakan suasana ramah lingkungan dalam mendukung kegiatan
pembelajaran
2. Kelengkapan Prasarana dan Sarana
Kelengkapan prasarana
Menambah dan melengkapi prasarana dan sarana untuk kegiatan belajar
dan pembelajaran
VI. Standar Pengelolaan
1. Rencana Kerja Sekolah
1. Visi Sekolah
Memiliki visi sekolah yang bersifat filosofis dan mudah dipahami serta
mensosialisasikannya kepada semua pihak yang terkait
2. Misi Sekolah
Memiliki misi sekolah yang memuat strategi dan tolak ukur dalan
pencapaian visi sekolah
3. Tujuan Sekolah
Menetapkan RPS dan RKAS sebagai pedoman dalam pengelolaan
sekolah
4. Rencana Kerja Sekolah
Menyusun program kerja sekolah sebagai penjabaran dari RPS dan
2. Pelaksanaan Rencana Kerja Sekolah
1. Struktur organisasi sekolah
Memiliki struktur organisasi sekolah dan menetapkan wewenang dan
tanggungjawab sesuai dengan TUPOKSI
2. Bidang sarana dan prasarana
Melengkapi fasilitas dan media pembelajaran
3. Sistem Informasi Manajemen Sekolah
Pengelolaan informasi manajemen sekolah
Melengkapi dan mendokumentasikan administrasi
VII. Standar Pembiayaan
1. Biaya Investasi
1. Penyusunan RAPBS
Melibatkan segenap unsur yang terkait dalam penyusunan RAPBS
2. Sarana dan Prasarana
Memiliki Buku Neraca per Desember setiap tahunnya
2. Biaya Operasional
Gaji Pendidik
Dibayarkan melalui Bank Pembangunan Daerah
3. Biaya Personal
Sumbangan pendidikan
Pemberian transport bagi siswa miskin
4. Transparansi dan Akuntabilitas
1. Mengalokasikan dana yang ada secara transparan dan akuntabel dan dapat
dipertanggungjawabkan
2. Menyampaikan SPJ Belanja Langsung dan Tidak Langsung selambatnya
tanggal 10 pada bulan berikutnya
VIII. Standar Penilaian
1. Penilaian oleh pendidik
Pengolahan hasil penilaian
Mampu menginformasikan kompetensi terkini para peserta didik
2. Penilaian oleh Satuan Pendidikan
Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
BAB III PEMBAHASAN
A. Kebijakan Sekolah
1. Definisi Kebijakan Sekolah
Kebijakan (policy) seringkali disamakan dengan istilah seperti politik,
program, keputusan, undang-undang, aturan, ketentuan-ketentuan, kesepakatan,
konvensi, dan rencana strategis. Sebenarnya dengan adanya definisi yang sama
dikalangan pembuatan kebijakan, ahli kebijakan, dan masyarakat yang
mengetahui tentang hal tersebut tidak akan menjadi sebuah masalah yang kaku.
Beberapa pengertian kebijakan, antara lain:
Menurut Nurkolis, 2004, kebijakan adalah suatu ucapan atau tulisan yang
memberikan petunjuk umum tentang penetapan ruang lingkup yang memberi
batas dan arah umum kepada para manajer untuk bergerak. Kebijakan juga berarti
suatu keputusan yang luas untuk menjadi patokan dasar bagi pelaksanaan
manajemen. Keputusan yang dimaksud telah dipikirkan secara matang dan
hati-hati oleh pengambil keputusan puncak dan bukan kegiatan-kegiatan yang
berulang dan rutin yang terprogram atau terkait dengan aturan-aturan keputusan.
Menurut Slamet P.H., 2005, kebijakan adalah apa yang dikatakan
(diputuskan) dan dilakukan oleh pemerintah dan sekolah dalam bidang
pendidikan. Dengan demikian, kebijakan berisi keputusan dan tindakan yang
mengalokasikan nilai-nilai. Menurutnya, kebijakan meliputi lima tipe, yaitu
kebijakan regulator, kebijakan distributor, kebijakan redistributif, kebijakan
Menurut Neong Muhadjir, 2003:90, membedakan antara kebijakan substantif
dan kebijakan implementatif. Kebijakan implementatif adalah penjabaran
sekaligus operasionalisasi dari kebijakan substantif.
Menurut Sugiyono, 2003,tiga pengertian kebijakan yaitu:
1. Sebagai pernyataan lisan atau tertulis pimpinan tentang organisasi yang
dipimpinnya
2. Sebagai ketentuan-ketentuan yang harus dijadikan pedoman, pegangan atau
petunjuk bagi setiap kegiatan, sehingga tercapai kelancaran dan keterpaduan
dalam mencapai tujuan organisasi
3. Sebagai peta jalan untuk bertindak dalam mencapai tujuan organisasi
Kebijakan adalah seperangkat rencana yang harus dilakukan dalam situasi
tertentu yang telah disepakati secara resmi oleh sekelompok orang, organisasi
bisnis, pemerintah atau partai politik.
2. Syarat Kebijakan yang Baik
Menurut Sugiyono (2003) syarat-syarat kebijakan yang baik sebagai berikut:
1. Kebijakan yang dibuat harus diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat;
2. Kebijakan yang dibuat harus berpedoman pada kebijakan yang lebih tinggi
dan memperhatikan kebijakan yang sederajat yang lain;
3. Kebijakan yang dibuat harus berorientasi ke masa depan;
4. Kebijakan yang dibuat harus adil;
5. Kebijakan yang dibuat harus berlaku untuk waktu tertentu;
6. Kebijakan yang dibuat harus merupakan perbaikan atas kebijakan yang telah
7. Kebijakan yang dibuat harus mudah dipahami, diimplementasikan, dimonitor
dan dievaluasi;
8. Kebijakan yang dibuat harus berdasarkan informasi yang benar dan up to
date;
9. Sebelum kebijakan dijadikan keputusan formal, maka bila mungkin
diujicobakan terlebih dahulu.
3. Karakteristik Kebijakan Sekolah
Kebijakan sekolah memiliki karakteristik, antara lain:
1. Memiliki tujuan
Kebijakan harus memiliki tujuan yang jelas dan terarah untuk memberikan
kontribusi pada pendidikan.
2. Memenuhi aspek legal-formal
Kebijakan harus memenuhi syarat konstitusional sesuai dengan hirarki
konstitusi yang berlaku di sebuah wilayah hingga dapat dinyatakan sah dan
resmi berlaku.
3. Memiliki konsep operasional
Kebijakan sebagai sebuah panduan yang bersifat umum, tentunya harus
mempunyai manfaat operasional agar dapat diimplementasikan dan menjadi
sebuah keharusan untuk memperjelas pencapaian tujuan yang dicapai serta
sebagai fungsi pendukung pengambilan keputusan.
4. Dibuat oleh yang berwenang
Kebijakan harus dibuat oleh para ahli di bidangnya yang memiliki
kewenangan untuk itu, sehingga tak sampai menimbulkan kerusakan pada
5. Dapat dievaluasi
Kebijakan memiliki karakter yang memungkinkan adanya evaluasi secara
mudah dan efektif.
6. Memiliki sistematika
Kebijakan merupakan sebuah sistem yang harus memiliki sistematika yang
jelas menyangkut seluruh aspek yang ingin diatur olehnya. Sistematika pun
dituntut memiliki efektifitas, efisiensi dan sustainabilitas yang tinggi agar
kebijakan itu tidak bersifat pragmatis, diskriminatif dan rapuh strukturnya
akibat serangkaian faktor yang hilang atau saling berbenturan satu sama
lainnya.
4. Macam-macam Kebijakan
Kebijakan di Indonesia telah dilaksanakan dengan adanya beberapa kebijakan
dari pemerintah pusat dalam bidang pendidikan. Beberapa macam kebijakan,
antara lain:
1. Kebijakan dalam UUD 1945
2. Kebijakan Mengenai UU Guru
3. Kebijakan Mengenai Sisdiknas
4. Kebijakan Mengenai Standar Pelayanan
B. KEDISIPLINAN 1. Definisi Disiplin
Istilah disiplin berasal dari bahasa latin “disciplina” yang menunjuk kepada
kegiatan belajar dan mengajar. Istilah tersebut sangat dekat dengan istilah dalam
bahasa Inggris “disciple” yang berarti mengikuti orang untuk belajar di bawah
pengawasan seorang pemimpin. Dalam kegiatan belajar tersebut, bawahan dilatih
untuk patuh dan taat pada peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemimpin. (Tulus
Tu’u, 2004:31).
Pengertian disiplin dalam kamus psikologi (2003), yaitu satu cabang ilmu
pengetahuan, kontrol terhadap bawahan, hukuman, kontrol penguasaan diri,
dengan tujuan menahan yang tidak diinginkan atau untuk mengecek kebiasaan.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (1995:237), disiplin merupakan tata
tertib, ketaatan atau kepatuhan pada peraturan. Dalam bahasa Indonesia istilah
disiplin kerap kali terkait dan menyatu dengan istilah tata tertib dan ketertiban.
Istilah ketertiban mempunyai arti kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan
atau tata tertib karena disebabkan oleh sesuatu yang datang dari luar dirinya.
Menurut Soejono Soekanto (Putri Astried, 2006: 18), disiplin merupakan
keadaan yang tertib, maksudnya dimana perilaku seseorang mengikuti pola-pola
tertentu yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Menurut MacMilan Dictionary (Tulus Tu’u, 2004:30) menjelaskan pengertian
disiplin ke dalam beberapa kata kunci yaitu tertib, taat, mengendalikan tingkah
laku, penguasaan diri, dan kendali. Disamping itu, disiplin dapat diartikan sebagai
kemampuan mental atau karakter moral. Latihan membentuk sebuah perilaku oleh
pihak-pihak yang memiliki kewenangan dalam mengintervensi pembentukan
perilaku seseorang.
Menurut Rachman (Tulus Tu’u, 2004: 32), disiplin sebagai upaya
mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam
mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib
berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dalam hatinya.
Sementara itu, menurut Hasibuan (Nita, 2010) mengungkapkan bahwa
disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan dan
norma-norma sosial yang berlaku.
Dari pengertian-pengertian disiplin yang telah dipaparkan di atas, yaitu
disiplin adalah upaya sadar individu untuk melaksanakan dan menaati peraturan,
tata tertib serta norma yang berlaku dalam masyarakat dan dilaksanakan dengan
penuh rasa tanggung jawab.
2. Perlunya Disiplin
Perilaku negatif sebagian peserta didik pada akhir-akhir ini telah melampaui
batas kewajaran karena telah menjurus pada tindak melawan hukum, melanggar
tata tertib, melanggar molar agama, dan telah membawa akbat yang sangat
merugikan masyarakat.
Menurut Mulyasa (2003:109) penyimpangan perilaku disebabkan oleh
berbagai faktor, seperti latar belakang keluarga dan masyarakat, kondisi-kondisi
khusus, iklim pembelajaran yang kurang kondusif, dan sikap guru yang kasar atau
Menurut Mulyasa (2004:13), sedikitnya terdapat 7 (tujuh) jurus yang perlu
diperhatikan dalam menyukseskan implementasi kurikulum KBK. Salah satu
jurus tersebut adalah mendisiplinkan peserta didik. Peserta didik perlu
didisiplinkan dengan tujuan untuk membantu menemukan diri, mengatasi dan
mencegah timbulnya problem-problem disiplin, serta berusaha menciptakan
situasi yang menyenangkan bagi kegiatan pembelajaran, sehingga mereka menaati
segala peraturan yang ditetapkan. Disiplin diperlukan oleh siapapun dan
dimanapun. Hal itu disebabkan dimanapun seseorang berada, di sana selalu ada
peraturan atau tata tertib. Disiplin mendorong siswa belajar secara kongkrit dalam
praktik hidup di sekolah maupun di rumah.
Menurut Rachman Maman (2004:35) pentingnya disiplin bagi para siswa
sebagai berikut:
1. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang;
2. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan
lingkungan;
3. Cara menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukkan peserta didik terhadap
lingkungannya;
4. Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan individu
lainnya;
5. Menjauhi siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah;
6. Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar;
7. Peserta didik belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, positif dan
bermanfaat baginya dan lingkungannya;
Disiplin berperan penting dalam membentuk individu yang berciri
keunggulan. Tu’u (2004:37) mengemukakan disiplin itu penting karena alasan
sebagai berikut:
1. Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam
belajarnya. Sebaliknya, siswa yang kerap kali melanggar ketentuan sekolah
pada umumnya terhambat optimalisasi potensi dan prestasinya.
2. Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang
kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif disiplin memberi
dukungan lingkungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran.
3. Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan
norma-norma, nilai kehidupan dan disiplin. Dengan demikian, anak-anak
dapat menjadi individu yang tertib, teratur dan disiplin.
4. Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak
ketika belajar. Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan dan ketaatan
merupakan persyaratan kesuksesan seseorang.
3. Unsur-unsur Disiplin
Hurlock (1978), mengungkapkan beberapa unsur penting dalam disiplin,
yaitu:
1. Peraturan
Peraturan dianggap efektif apabila setiap pelanggaran atas peraturan itu
mendapat konsekuensi yang setimpal. Jika konsekuensi itu tidak ada, maka
peraturan tersebut akan kehilangan maknanya. Peraturan yang efektif dapat
membantu seorang anak merasa terlindungi sehingga anak tidak melakukan
2. Hukuman
Hukuman mempunyai 3 fungsi, yaitu untuk menghalangi pengulangan
tindakan yang tidak diinginkan, mendidik, dan memberi motivasi untuk
menghindari perilaku yang tidak diterima oleh masyarakat.
3. Penghargaan
Penghargaan tidak perlu berbentuk materi, tetapi juga dapat berupa kata-kata
pujian, senyuman atau tepukan di punggung dan belaian. Penghargaan
mempunyai tiga peranan penting, yakni penghargaan mempunyai nilai mendidik,
sebagai motivasi untuk mengulangi perilaku yang disetujui, dan tidak adanya
penghargaan melemahkan perilaku.
4. Konsistensi
Konsistensi adalah tingkat keseragaman menuju kesamaan. Siswa yang telah
berdisiplin secara konsisten mempunyai motivasi yang lebih kuat dan komitmen
untuk berperilaku sesuai dengan standar soaial yang berlaku dibanding dengan
siswa yang berdisiplin secara konsisten.
4. Jenis-jenis Disiplin
Terdapat dua jenis disiplin, yaitu:
1. Disiplin yang positif yang diterapkan melalui pendidikan dan bimbingan,
yang dalam hal ini disiplin lebih menekankan pada perkembangan diri
individu dimulai dari diri sendiri dan mengarah kepada perilaku
pengendalian diri individu itu sendiri.
2. Disiplin yang negatif yaitu disiplin yang diterapkan melalui hukuman
5. Pembentukan Disiplin
Menurut Tulus Tu’u (2004: 48-49), terdapat empat hal yang dapat
mempengaruhi dan membentuk disiplin, yaitu:
1. Kesadaran diri sebagai pemahaman bahwa disiplin dianggap penting bagi
kebaikan dan keberhasilan dirinya.
2. Pengikutan dan ketaatan sebagai langkah penerapan dan praktek atas
peraturan yang mengatur perilaku individunya.
3. Alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina dan
membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau
diajarkan.
4. Hukuman sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi dan meluruskan yang
salah sehingga orang kembali pada perilaku yang sesuai dengan harapan.
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin
Unaradjan (2003) mengemukakan pendapatnya bahwa terbentuknya disiplin
sebagai tingkah laku yang berpola dan teratur dipengaruhi oleh dua faktor, sebagai
berikut:
1. Faktor Intern adalah unsur-unsur yang ada dalam diri manusia yang meliputi
keadaan fisik dan psikis. Kondisi fisik individu yang sehat akan dapat menunaikan
tugas-tugas yang ada dengan baik. Dengan penuh ketenangan, individu dapat
mengatur waktu untuk mengikuti berbagai kegiatan secara seimbang dan lancar.
Sedangkan kondisi psikis sangat mempengaruhi disiplin individu yang sehat
dengan menghayati norma-norma yang berlaku dalam keluarga dan masyarakat.
2. Faktor Ekstern, antara lain: (1) keluarga yang menghayati dan menerapkan
pendidikan yang didirikan bagi kelancaran proses belajar mengajar yang meliputi
gedung sekolah, sarana dan prasarana belajar lengkap, tenaga pendidik dan
pengajar, serta sarana pendidikan lainnya, (3) masyarakat sebagai suatu
lingkungan yang lebih luas dari pada keluarga dan sekolah turut menentukan
berhasil tidaknya pembinaan dan pendidikan disiplin.
C. Analisis dan Evaluasi
Setelah melakukan tinjauan pada SMP Negeri 8, Kota Binjai, tentang Peranan
Kebijakan Sekolah dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa/i pada SMP Negeri 8
Kota Binjai, maka pada bab ini penulis mencoba mengadakan analisis dan
evaluasi tentang hasil tinjauan berdasarkan data-data yang diperoleh dari SMP
Negeri 8 Kota Binjai dibandingkan dengan teori-teori yang telah dipelajari.
1. Kebijakan
Pimpinan tertinggi pada SMP Negeri 8, Kota Binjai, yaitu Kepala Sekolah
dengan dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah.
Pimpinan pada SMP Negeri 8, Kota Binjai, sudah melakukan peranannya
sebagai pimpinan dengan baik, baik itu peran antarpersonal yaitu peranan sebagai
penghubung sudah cukup baik, yaitu dengan cara memberikan arahan-arahan
dalam rangka meningkatkan kedisiplinan, pengembangan pengetahuan,
kemampuan, dan ketrampilan bagi pegawai serta guru dan menetapkan
peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh semua guna meningkatkan disiplin untuk
menunjang kinerja belajar siswa/i. Selain itu pimpinan SMP Negeri 8, Kota
memperolah informasi dari berbagai sumber, baik itu buku, majalah dan sekolah
lain dan kemudian menyalurkan informasi tersebut kepada bawahannya, yaitu
melalui wakil kepala sekolah, kemudian menyalurkannya kepada bawahannya
serta siswa/i.
Sesuai dengan teori yang telah dijelaskan sebelumnya, maka ciri-ciri
kebijakan secara garis besar yang terdapat pada SMP Negeri 8, Binjai adalah
sebagai berikut:
1. Kebijakan yang dibuat pihak sekolah terarah dengan baik;
2. Kebijakan yang dibuat adil;
3. Kebijakan yang dibuat berlaku sesuai dengan kondisi sekolah;
4. Kebijakan yang dibuat harus merupakan kegiatan perbaikan sekolah;
5. Kebijakan yang dibuat mudah dipahami;
2. Kedisiplinan
Dalam upaya meningkatkan kedisiplinan siswa/i, sudah banyak usaha yang
dilakukan sekolah terhadap SMP Negeri 8, Kota Binjai, yaitu dengan cara
melakukan tata tertib dan peraturan-peraturan yang akan menjadi rambu-rambu
yang harus dipatuhi oleh siswa/i pada SMP Negeri 8, Kota Binjai. Adapun
peraturan yang telah ditetapkan SMP Negeri 8, Binjai yaitu peraturan tata tertib
bagi staf dan pegawai, guru serta bagi siswa/i.
Tata tertib dan peraturan bagi staf dan pegawai SMP Negeri 8, Kota Binjai,
antara lain:
1. Pada hari senin s/d kamis, pegawai masuk kerja pada pukul 08.00 WIB
dan pulang pada pukul 13.00 WIB.
2. Pada hari jumat, pegawai masuk kerja pada pukul 08.00 - 12.30 WIB.
3. Pada hari sabtu, pegawai masuk kerja pada pukul 08.00 - 12.15 WIB.
2. Setiap hari kerja pegawai harus hadir tepat waktu dan mengisi daftar absen
pegawai pada bagian piket
Apabila pegawai yang bersangkutan sakit dan tidak dapat masuk kerja maka
harus ada surat keterangan sakit/surat dokter. Penjadwalan jam kerja yang telah
ditetapkan harus ditaati oleh pegawai setiap harinya, dimana apabila ada pegawai
yang terlambat masuk kerja 15 menit, lebih dari pukul 08.15 WIB, maka pegawai
tersebut akan diberi peringatan oleh pimpinan dan tidak segan-segan mencoret
absen pegawai tersebut. Begitu juga dengan pegawai yang tidak hadir lima kali
secara berturut-turut tanpa pemberitahuan ataupun surat keterangan, maka Wakil
Kepala Sekolah berkewajiban untuk memperingati pegawai tersebut agar tidak
mengulanginya lagi.
Tata tertib dan peraturan bagi guru dalam hal mengajar pada SMP Negeri 8,
Kota Binjai, antara lain:
1. Guru harus tetap bersikap dan berbuat sesuai kode etik jabatan guru
2. Guru harus hadir 10 menit sebelum jam pelajaran pertama dimulai dan
pulang setelah jam pelajaran terakhir selesai
3. Guru wajib mengikuti upacara bendera setiap hari Senin pagi
5. Guru dilarang memungut uang/barang kepada siswa tanpa sepengetahuan
dan seijin Kepala Sekolah
6. Guru dilarang merokok, makan dan minum pada saat mengajar
7. Setiap pergantian jam mengajar, guru di haruskan agar segera masuk di
dalam kelas tepat waktu agar tidak memberi peluang kepada siswa/i
untuk ribut di dalam kelas
8. Guru yang bertugas sebagai wali kelas, bertanggung jawab atas:
ketertiban kelas, kemajuan kelas, disiplin kelas, kebersihan kelas, dan
pelaksanaan tata tertib pelajaran dan pengisian buku raport siswa/i
9. Guru wajib berpakaian seragam dinas yang rapih, bersih, dan santun pada
saat berdinas
10. Guru dilarang memulangkan siswa/i sebelum waktunya tanpa ijin dari
Kepala Sekolah
11. Guru dilarang membawa pulang inventaris sekolah tanpa ijin Kepala
Sekolah
12. Guru tidak diperkenankan mengajar di luar sekolah kecuali mendapat ijin
Kepala Sekolah
13. Guru wajib hadir 6 hari
Walaupun kedisiplinan staf dan pegawai serta guru pada SMP Negeri 8, Kota
Binjai, sangat menentukan tercapainya tujuan sekolah, namun kedisiplinan siswa/i
pun juga sangat penting. Karena siswa/i merupakan produk yang dihasilkan dari
sekolah. Jadi, apabila siswa/i tersebut tidak disiplin, maka kebijakan-kebijakan
tidak berhasil. Oleh sebab itu, sekolah menerapkan suatu peraturan kepada
siswa/i, antara lain:
1. Wajib berpakaian seragam rapi, bersih, dan santun
2. Siswa/i wajib berpenampilan rapi
3. Siswa/i wajib hadir di sekolah minimal 15 menit sebelum bel berbunyi
4. Siswa/i yang terlambat datang harus lapor kepada bagian piket harian dan
diijinkan masuk sekolah
5. Selama pelajaran berlangsung dan pada pergantian jam pelajaran siswa/i
dilarang berada diluar kelas
6. Pada waktu istirahat, siswa/i dilarang berada di dalam kelas dan keluar
lingkungan lingkungan sekolah kecuali ada ijin dari sekolah
7. Setiap kelas dibentuk tim piket kelas yang secara bergiliran bertugas
menjaga kebersihan dan ketertiban kelas
8. Setiap siswa/i wajib mengikuti upacara bendera dengan pakaian seragam
yang telah ditentukan
Larangan-larangan yang diberikan kepada siswa/i, antara lain:
1. Membawa dan mengkonsumsi rokok, narkoba, dan minuman keras atau
sejenisnya di dalam atau di luar lingkungan sekolah
2. Melakukan atau membawa sarana/alat perjudian
3. Membawa/menggunakan benda-benda berbahaya ke sekolah
4. Membawa/menggunakan bacaan yang berkesan porno dan melakukan
5. Menghasud/berkelahi secara pribadi atau kelompok di dalam atau di luar
sekolah
6. Melawan kepala sekolah, guru, dan pegawai
7. Mencuri barang orang lain
Siswa yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang tercantum
dalam Tata Tertib dikenakan sanksi melalui tahapan berupa:
1. Teguran lisan dan tertulis oleh guru/pegawai
2. Pemanggilan orangtua dengan tujuan membuat perjanjian bersama murid
dan orangtua/wali murid
3. Skorsing
4. Dikeluarkan dari sekolah
Dari penjabaran diatas dapat dilihat bahwa peranan sekolah pada SMP Negeri
8, Kota Binjai, sangat besar dalam upaya peningkatan kedisiplinan siswa/i, karena
sebagai pengawas dan memiliki peranan dalam meningkatkan disiplin belajar,
sekolah juga diharapkan dapat memberikan pelajaran yang baik bagi siswa/i. Hal
ini dapat dilihat dari disiplin kerja yang dilakukan oleh sekolah, salah satunya
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab-bab terdahulu yang bersumber pada SMP
Negeri 8, Kota Binjai, maupun teori-teori yang diperoleh penulis, maka penulis
dapat mengambil kesimpulan:
1. Peranan Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah sangat besar dalam upaya
peningkatan kedisiplinan pegawai, guru dan siswa/i, karena selain sebagai
pengawas dan memiliki peran dalam menegakkan disiplin, pimpinan juga
diharapkan dapat memberi contoh yang baik pada mereka. Hal ini dapat
dilihat dari disiplin kerja yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Wakil
Kepala Sekolah salah satunya dengan teladan tepat waktu dalam bekerja.
2. Pimpinan telah melakukan tindakan yang tepat sehubungan dengan usahanya
dalam meningkatkan disiplin kerja dan disiplin belajar.
3. Pimpinan pada SMP Negeri 8 adalah pimpinan yang tidak bersifat otoriter.
Hal ini dapat dilihat dari kemampuan pimpinan dalam melaksanakan
fungsi-fungsi serta tugasnya dengan baik dan selalu diiringi dengan sikap
menghargai bawahannya.
4. Dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai serta disiplin belajar siswa/i,
diberikan sanksi terhadap para pegawai serta siswa/i yang melanggar
B. Saran
Pada akhir penulisan, penulis ingin memberikan saran yang mungkin dapat
menjadi bahan pertimbangan maupun masukan bagi pimpinan SMP Negeri 8
dalam meningkatkan disiplin siswa/i dalam memajukan kualitas pendidikan,
adapun saran-saran penulis antara lain:
1. Kepala Sekolah dan wakil kepala sekolah pada SMP Negeri 8 harus tetap
bersikap tegas dan bijaksana (namun tidak otoriter) terhadap pegawai, guru
serta siswa/i agar disiplin sekolah yang dimiliki dapat terus dipertahankan.
2. Pimpinan harus dapat menunjukkan citra yang baik kepada siswa/i, agar
dapat menjadi panutan bagi siswa/i.
3. Pimpinan harus dapat menciptakan komunikasi yang baik kepada siswa/i,
agar keharmonisan sekolah dapat terwujud dengan baik.
4. Disiplin yang dimiliki siswa/i harus tetap dipertahankan dengan cara
melakukan peraturan-peraturan, mengikuti kegiatan belajar mengajar,
menaati tata tertib, menghindari larangan-larangan yang telah dibuat,
DAFTAR PUSTAKA
Chan, Sam M (2005) Analisis SWOT Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Indrafachrudi, Drs. H. R. Soekarto (2006) Bagaimana Memimpin Sekolah yang
Efektif, Bogor: Ghalia Indonesia
Prihatin, Dr. Eka (2011) Teori Administrasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta
Prijodarminto, Soegeng (2010) Disiplin Kiat Menuju Sukses, Jakarta: PT Pradnya