PENGARUH ANIME NARUTO TERHADAP ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR STUDI KASUS: SD SWASTA ANTONIUS I DAN II, KELAS 1, 2, DAN 3 MEDAN NO ANTONIUS I TO II NO SHIRITSU SHOUGAKKOU NO 1-3 NENSEI NI
TAISHITE NO NARUTO NO ANIME NO EIKYOU
SKRIPSI
Skripsi ini Ditujukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara
Medan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Dalam Bidang Ilmu Sastra
Jepang
Oleh :
DEWI MM HUTABALIAN
060708004
DEPARTEMEN SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PENGARUH ANIME NARUTO TERHADAP ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR
STUDI KASUS: SD SWASTA ANTONIUS I DAN II, KELAS 1, 2, DAN 3
MEDAN NO ANTONIUS I TO II NO SHIRITSU SHOUGAKKOU NO 1-3 NENSEI NI TAISHITE NO NARUTO NO ANIME NO EIKYOU
SKRIPSI
Skripsi ini Ditujukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara
Medan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Dalam Bidang Ilmu Sastra
Jepang
Oleh :
DEWI MM HUTABALIAN
060708004
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Hamzon Situmorang, M. S.,Ph.D. Drs. Nandi S
NIP. 19580704 1984 12 1 001 NIP. 19600822 1988 03 1 002
DEPARTEMEN SASTRA JEPANG
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur dan terimakasih ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas cinta
dan kasihNya yang telah menyertai penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi yang berjudul Pengaruh anime Naruto terhadap anak-anak sekolah dasar
studi kasus: SD Swasta Antonius I dan II, kelas 1, 2 dan 3 merupakan penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh anime Naruto terhadap tingkah laku
dan pola pikir anak, khususnya pada anak-anak kelas 1, 2, dan 3 SD Antonius I dan II.
Penulis menyadari tanpa adanya bimbingan, dukungan serta motivasi dari
berbagai pihak maka skripsi ini tidak mungkin dapat diselesaikan dengan baik. Oleh
karena itu, dengan segenap ketulusan hati penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu. DTM&H,M.Sc, (CTM), Sp.A selaku Rektor
Universitas Sumatera Utara,
2. Bapak Dr. Syahron Lubis, MA, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas
Sumatera Utara,
3. Bapak Hamzon Situmorang, M.S.,Ph.D, selaku Ketua Program Studi S-1 Sastra
Jepang Universitas Sumatera Utara dan sebagai dosen pembimbing I, yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
4. Bapak Drs. Nandi S, selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan waktu
untuk membimbing dan memberikan masukan-masukan kepada penulis untuk
5. Dosen penguji ujian skripsi yang telah menyediakan waktu untuk membaca dan
menguji skripsi ini,
6. Kepada semua dosen pengajar program studi S-1 Sastra Jepang yang telah
memberikan banyak ilmu kepada penulis sehingga, penulis dapat menyelesaikan
kuliah dengan baik,
7. Terkhusus, kepada kedua orang tuaku yang sangat kusayangi yang sudah
membesarkan Dewi dengan penuh cinta kasih. Dari hati yang paling dalam,
penulis mengucapkan terimakasih, atas Doa, dukungan dan kasih sayang papa dan
mama. Tanpa kedua orang tuaku, aku tidak bisa seperti ini,
8. Kepada abang-abangku, b’Corlis & k’juli, b’Goklas (pak & mak Gokma),
b’Dona, yang sudah banyak memberikan dukungan baik dukungan materi dan
moril, tanpa dukungan dari abang-abangQ, mungkin skripsiku tidak dapat selesai
dengan baik. Juga, buat adekQ Martha dan Frenky (makasih sudah menemani
k’Angel selama mengerjakan skripsi, dan juga buat semangat dan hiburannya
disaat aku stress, biarpun cuma bikin ribut tapi, aQ terhibur koq ), buat adk
Lenni, adk Agnes dan si Gokma kecil,
9. Terimakasih juga kepada seluruh penduduk yang ada di Group Pinompar Op.
Vera, terkhusus kepada my old mom (ma tua, mksudnya heehe..), tul.Jojo, b’Uut,
b’ Napit & k’Rika, k’Rina, k’Lina, b’Ando, b’David (makasih buat tipsnya
bang..), op.Indra, op.Patar, op.Ranch, Afri, op. Iwan, dan yang tidak tersebutkan
pokoknya, makasih banyak buat semuanya,
10.Saya juga mengucapkan terimakasih banyak kepada teman-teman yang ada di
edaQ yang paling baik sedunia Hera Sembiring (makasih banyak ya edaku, aku
tidak akan lupa jasamu,,hehee), Andar Yogi Pratama(makasih banyakk ya
abang,,), Friska, Farah, Tati, Kristiani (makasih ya dag, buat masukannya),
Frida, Octora, Jesi, Nining, Siska, Zulvi, Wulan, Oky, Musfa, Suci, Sari, Nova,
Ivana, Fadiah, Febri, Andi, Randy, Hari, Viktor, Frey, Irwan, Ferdian, Tedy,
Rizal, Hadi, dan juga adik2 stambuk makasih ya,
11.Kepada teman-teman Pnds Medan, khususnya buat Tul’Natal, Hotsarido
(Makasih banyak bantuannya ya do..), Tul Ramot, Tul’Rohendi, Robert, Toga,
K’Arta, Tince, Betaria, Anda, Risma (Fisip) dan teman-teman yang lain, semoga
Pnds tetap eksis dan tetap kompak, PNDS Jayaa.. )
12.Kepada teman-teman HKBP Tirtosari khususnya, Lilis, Risma, Dewi ops, Sarma,
Tuahman, Marlinto, Riswanto dan teman-teman yang lain terimakasih buat
kebersamaannya selama ini ya,
13.Kepada Ibu Kepala sekolah dan semua guru pengajar yang ada di SD Antonius I
dan II, terimakasih banyak atas kemudahan dan partisipasinya selama penulis
melakukan penelitian di sekolah SD Antonius,
Penulis juga menyadari bahwa penelitian ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak.
Besar harapan penulis, semoga penelitian ini memberikan manfaat dan pengetahuan
kepada setiap pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……… i-iii
DAFTAR ISI……….. iv-v
BAB I PENDAHULUAN………... 1
1.1Latar Belakang Masalah………... 1
1.2Perumusan Masalah………... 3
1.3Ruang Lingkup Pembahasan……….………. 5
1.4Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori……… 7
1.4.1Tinjauan Pustaka... 7
1.4.2Kerangka Teori... 12
1.5Tujuan dan Manfaat Penelitian……….. 14
1.5.1Tujuan Penelitian... 14
1.5.2 Manfaat Penelitian... 14
1.6Metode Penelitian……….. 14
BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP ANIME NARUTO………. 16
2.1 Siswa/i Swasta Antonius I dan II Medan dan Anime………… 16
2.1.1 Siswa/i Swasta Antonius Medan……… 16
2.1.2 Pengertian Anime………... 17
2.1.3 Jenis-jenis Anime………... 18
2.2 Sejarah Singkat Perkembangan Anime Naruto………... 19
2.2.2 Tokoh-tokoh dalam Anime Naruto……… 20
2.2.3 Pencipta Anime Naruto……….. 26
2.3 Televisi sebagai Media dan Pengaruh Televisi
terhadap Perilaku dan Pola Pikir Anak……….. 27
2.3.1 Televisi sebagai Media……….. 27
2.3.2 Pengaruh Televisi terhadap Perilaku dan
Pola Pikir Anak……….. 28
BAB III ANALISIS PENGARUH ANIME NARUTO
TERHADAP SISWA/I SD SWASTA ANTONIUS II,
YANG DIWAKILI KELAS 1, 2, DAN 3……….. 30
3.1 Pertanyaan Angket………. 30
3.2 Analisis terhadap hasil penelitian berdasarkan Angket………. 34
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……… 96
4.1 Kesimpulan………. 96
4.2 Saran……….. 99
DAFTAR PUSTAKA ABSTRAK
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang Masalah
Jepang, sebuah negara dengan beribu dinamika. Dari sisi manapun kita melihat
Jepang, hampir di setiap sisinya kita temukan keunikan tersendiri. Jepang merupakan
Negara yang terkenal dengan kepintaran mereka dalam hal teknologi. Berbagai macam
alat-alat teknologi yang canggih dihasilkan oleh Negara Jepang. Selain teknologi, banyak
hal-hal yang menjadi keunikan Jepang misalnya, bahasa, musik, kesenian, sastra dan
lain-lain. Dan yang paling digandrungi baik anak-anak maupun orang dewasa yaitu Anime.
Anime adalah animasi khas Jepang, yang biasanya dicirikan melalui gambar
berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita, yang
ditujukan pada beragam jenis penonton. Anime dipengaruhi gaya gambar manga, komik
khas Jepang
Masyarakat Jepang sangat antusias menonton anime dan membaca manga
(Anime(http://id.wikipedia.org/wiki/Anime). Mereka menganggap, anime itu sebagai
bagian dari kehidupan mereka. Bukan orang Jepang saja, tetapi negara-negara luar juga
sangat menyukai anime, salah satunya adalah Indonesia. Banyak masyarakat Indonesia
yang menyukai anime, bahkan dari berbagai kalangan khususnya, anak-anak. Anak-anak
menyukai Anime karena gambarnya yang menarik dan dikemas dengan cerita yang
Anime naruto dapat dinikmati baik dalam bentuk komik maupun lewat televisi.
Naruto menduduki peringkat pertama dalam film kartun televisi favorit anak dan remaja
Indonesia 2009
dari Masashi Kishimoto yang disajikan dalam dua bentuk yaitu manga (komik Jepang)
dan anime. Bercerita seputar tokoh utamanya, Naruto Uzumaki, seorang ninja remaja
yang berisik, hiperaktif, dan ambisius, dan petualangannya dalam mewujudkan
keinginan untuk mendapatkan gelar Hokage, ninja terkuat didesanya
Dari segi ceritanya, anime ini mempunyai ciri khas yaitu setiap tokoh-tokoh yang
ada dalam cerita naruto memiliki sifat yang berbeda-beda dan menarik dan juga banyak
menampilkan jurus-jurus ninja yang mengundang keinginan anak-anak untuk menirunya
sehingga banyak anak-anak tertarik untuk mengikuti jalan ceritanya. Menikmati naruto
lewat televisi dan komik sepertinya tidak membuat anak-anak merasa puas sehingga
merekapun mulai mengoleksi serial naruto baik dalam bentuk film, komik,
gambar-gambar, maupun atribut para tokoh cerita.
Berdasarkan pernyataan diatas, anime Naruto dapat mempengaruhi perkembangan
seorang anak dan juga mengubah sifat dan pola pikir anak. Hal inilah yang menjadi
alasan mengapa penulis menitikberatkan kepada pengaruh anime Naruto terhadap
anak-anak Indonesia, karena tanpa disadari banyak anak-anak-anak-anak yang merasakan pengaruhnya.
Penulis menjadikan SD swasta Antonius I dan II yaitu orang tua kelas1, 2 dan 3 sebagai
objek penelitian dengan metode angket yang akan dibagikan bagi orang tua. Alasan
penulis memilih kelas 1, 2 dan 3 adalah karena menurut Kartini (1995:138) anak-anak
menarik perhatian anak. Dan minatnya banyak tertuju pada macam-macam aktifitas. Pada
usia ini juga daya pikir dan fantasi anak sangat kuat.
Itulah sebabnya, peranan orang tua pada usia ini sangat dibutuhkan khususnya,
dalam pemilihan program-program yang disuguhkan di televisi. Drew Edwards
(2006:191) menyebutkan, menyusun waktu tenang bisa jadi sulit bagi anak yang sulit
dikenadalikan yang lebih memilih nonton televisi atau bermain video game sampai waktu
tidur, namun anda dapat menentukan batasan yang konsisten dan tegas. Karena, seperti
yang kita ketahui televisi merupakan salah satu media yang lebih sering dijadikan sebagai
hiburan, memberikan informasi, dan lain-lain yang mampu mengubah kepribadian
seseorang yang menontonnya.
Sebagai contoh dengan menonton anime Naruto, anak-anak SD Swasta Antonius I
dan II dapat menyerap hal-hal yang menarik yang terdapat dalam anime tersebut.
Berdasarkan pemikiran tersebut maka penulis akan mencoba mengadakan analisa tentang
pengaruh anime Naruto terhadap anak-anak melalui skripsi yang berjudul “Pengaruh
Anime Naruto terhadap anak SD Swasta Antonius I dan II Medan, kelas 1, 2 dan 3.
1. 2 Perumusan Masalah
Sesuai dengan judul proposal, yaitu “Pengaruh Anime Naruto terhadap anak-anak
sekolah dasar. Studi Kasus: SD Swasta Antonius I dan II, maka proposal ini akan
membahas pengaruh dari anime Naruto dalam segi sosiologis maupun psikologis
anak penikmat anime Naruto. Penikmat anime naruto bukan saja dari kalangan
anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Karakter setiap tokoh-tokoh yang beragam, jurus-jurus
kegemaran para generasi muda Indonesia. Khususnya, pada anak-anak SD Antonius I dan
II. Dalam proposal ini akan dijabarkan sejauh mana pengetahuan orangtua terhadap
pengaruh Naruto akan tingkah laku anak-anak mereka, bukan hanya pengaruh terhadap
tingkah laku tetapi juga pola pikir anak.
Sejak anak berumur lima tahun atau enam tahun, perhatiannya mulai ditujukan ke
dunia luar, kealam kenyataan. Tetapi bukan berarti fantasinya menjadi lenyap, fantasi itu
masih terus hidup. Fantasi yang senantiasa hidup akan mencari lapangan penyaluran lain,
misalnya hiburan seperti membaca buku-buku, mendengarkan cerita, membuat sesuatu
dan sebagainya ( Zulkifli, 1992 : 56 ). Menurut Bandura dalam buku Nuryanti (2008:17),
menyebutkan bahwa anak-anak akan membentuk perilakunya dari mencontoh dan meniru
apa yang dilihatnya dalam sehari-hari. Itulah sebabnya, seorang anak akan terdorong
untuk meniru dan berbuat seperti yang dibaca atau yang dilihatnya.
Dalam hal ini, peranan orang tua sangat diperlukan dalam pemilihan program
yang layak ditonton oleh anak. Karena dalam bukunya, Maurice Balson (1987:8)
menyebutkan bahwa merupakan suatu kesalahan jika menganggap bahwa bersikap
longgar terhadap perbuatan anak sebagai sesuatu yang dianjurkan. Anak-anak merupakan
konsumen media televisi yang populasinya besar sekali. Karena anak-anak sangat
menyukai tayangan yang menampilkan aksi (action) atau film-film yang menampilkan
efek suara yang dahsyat dan gerakan-gerakan yang cepat.
Hal-hal tersebut dapat kita lihat dalam animasi Naruto. Dimana animasi ini
banyak menyuguhkan gerakan-gerakan bela diri ninja yang sangat berbahaya. Namun,
animasi ini juga menyuguhkan tentang gambaran persahabatan dan kasih sayang antara
imajinasi anak. Film kartun identik dengan tokoh khayalan di dalamnya. Zulkifli (1992 :
33) mengatakan bahwa anak-anak memiliki fantasi yang sangat luas, artinya dapat
membuat gambaran khayal yang banyak dan luar biasa sehingga orang dewasa
menganggapnya mustahil.
Dari pernyataan-pernyataan diatas, maka permasalahan dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Sejauhmana pengetahuan orangtua akan ketertarikan anaknya terhadap Naruto?
2. Bagaiman pengaruh anime Naruto terhadap perilaku siswa-siswi SD swasta
Antonius II khususnya pada siswa-siswi kelas1, 2 dan 3?
3. Bagaimana pengaruh anime Naruto terhadap pola pikir siswa SD swasta Antonius
II, khususnya kelas 1, 2 dan 3?
1. 3 Ruang Lingkup Pembahasan
Salah satu media yang dijadikan sebagai komunikasi tanpa batas adalah televisi.
Pada jaman sekarang ini televisi merupakan media massa elektronik yang mampu
meyebarkan berita secara cepat dan memiliki kemampuan mencapai khalayak dalam
jumlah tak terhingga pada waktu yang bersamaan. Televisi dengan berbagai acara yang
ditayangkan telah mampu menarik minat pemirsanya, dan membuat pemirsannya
ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan, khususnya bagi
anak-anak televisi sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas
kesehariannya, bahkan acara menonton televisi sudah menjadi agenda wajib bagi mereka.
Tidak jarang sekarang ini banyak anak-anak lebih suka berlama-lama didepan televisi
problematika yang terjadi dilingkungan kita sekarang ini, dan perlu perhatian khusus
bagi setiap orang tua untuk selalu mengawasi aktivitas anaknya.
(http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/11/pengaruh-televisi-terhadap-anak/ )
Televisi adalah media yang dapat mengubah pola pikir seseorang yang
menikmatinya, termasuk anak-anak. Dimana anak-anak yang gemar menonton film-film
animasi dapat mengubah tingkah laku si anak. Misalnya, ketika si anak menikmati anime
naruto, maka si anak akan meniru gerakan-gerakan ataupun tingkah laku tokoh yang
disukainya. Anime itu sendiri adalah animasi khas Jepang, yang biasanya dicirikan
melalui gambar-gambar berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai
macam lokasi dan cerita, yang ditujukan pada beragam jenis penonton. Anime
dipengaruhi gaya gambar manga, komik khas Jepang. Anime merupakan turunan dari
manga (komik Jepang). Biasanya anime banyak menyerap dari manga, bukan hanya
cerita tetapi gambar dari tokoh-tokoh juga diserap dari manga.
Mengingat perkembangan anak yang amat pesat pada usia sekolah, maka
menonton Anime Naruto memiliki permasalahan yang dapat diteliti baik dari segi
psikologisnya maupun sosiologisnya. Para siswa yang akan diteliti adalah siswa siswi
sekolah dasar swasta Antonius II, yang dimulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 3.
Penjabaran kelas dibedakan dari masing-masing sekolah, Antonius I dijabarkan
dalam kelas A, sedangkan Antonius II adalah kelas B. Tetapi, untuk mewakili dari
populasi keseluruhan, peneliti akan membagi setiap kelas dari Antonius II sebagai
1. Kelas I diwakili oleh IB,
2. Kelas II diwakili oleh IIB,
3. Kelas III diwakili oleh IIIB
Berdasarkan jumlah sampel dari siswa siswi perwakilan setiap kelas diatas,
menggambarkan jumlah orang tua dari setiap siswa yang akan mengisi kuisioner yaitu
sebanyak 150 orang. Berikut adalah penjabarannya.
1. Kelas I : 48 orang
2. Kelas II : 51 orang
3. Kelas III : 51 orang
Dengan demikian penelitian ini memfokuskan pembahasan pada pengaruh anime
Naruto terhadap pola pikir dan tingkah laku anak menurut orangtua para siswa SD
Antonius I dan II yang duduk dikelas 1, 2, dan 3 dimana anak-anak sedang dalam tahap
perkembangan sosiologis dan psikologisnya.
1. 4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4.1 Tinjauan Pustaka
Anime adalah animasi khas Jepang, yang biasanya dicirikan melalui
gambar-gambar berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi
dan cerita, yang ditujukan pada beragam jenis penonton. Anime dipengaruhi gaya gambar
manga, komik khas Jepang. Kata anime tampil dalam bentuk tulisan dalam tiga karakter
"Animation" dan diucapkan sebagai "Anime-shon". Pembuat anime itu sendiri disebut
animator. Para Animator itu bekerja disebuah perusahaan media untuk memproduksi
sebuah anime. Di dalam perusahaan itu, terdapat beberapa animator yang saling bekerja
sama untuk menghasilkan sebuah anime yang berkualitas.
Tidak sedikit orang yang pergi ke Jepang untuk belajar mengenai pembuatan
anime (dan manga tentunya) karena tertarik setelah melihat berbagai anime yang telah
menyebar ke berbagai pelosok dunia di berbagai benua. Adapun pihak yang membuat
hasil karya yang serupa atau bahkan mungkin meniru ciri anime, misalnya Korea dan
beberapa negara Asia lainnya (Anim
Anime pertama yang mencapai kepopuleran yang luas adalah Astro Boy karya
Ozamu Tezuka pada tahun 1963. Sekarang anime sudah sangat berkembang jika
dibandingkan dengan anime zaman dulu. Dengan grafik yang sudah berkembang sampai
alur cerita yang lebih menarik dan seru. Masyarakat Jepang sangat antusias menonton
anime dan membaca manga. Dari anak-anak sampai orang dewasa. Manga merupakan
kata komik dalam bahasa Jepang; di luar Jepang, kata tersebut digunakan khusus untuk
membicarakan tentang komik Jepang.
Mangaka adalah orang yang menggambar manga. Perbedaan mendasar antara
sebutan manga dan komik adalah pembedaan pengelompokan, di mana manga lebih
terfokus kepada komik-komik Jepang (kadang juga termasuk Asia), dan komik lebih
kepada komik komik buatan Eropa/Barat. Rata-rata mangaka di Jepang menggunakan
gaya/style sederhana dalam menggambar manga. Tetapi, gambar latar belakangnya
hampir semua manga digambar serealistis mungkin, biarpun gambar karakternya
dengan ciri khas mata besar, mulut kecil dan hidung sejumput.
Naruto (ナルト) adalah manga dan anime karya Masashi Kishimoto. Bercerita
seputar kehidupan tokoh utamanya, Naruto Uzumaki, seorang ninja remaja yang berisik,
hiperaktif, dan ambisius, dan petualangannya dalam mewujudkan keinginan untuk
mendapatkan gelar Hokage, ninja terkuat di desanya. Menurut cerita, Naruto adalah
seorang
tersembunyi di antara rimbunnya dedaunan hutan.
Sejak kecil ia ditinggal oleh kedua orang tuanya, sehingga ia tidak pernah
merasakan bagaimana kasih sayang orang tua kepada anaknya. Dengan dukungan dari
teman-teman dan guru-gurunya, Naruto tumbuh menjadi pemuda yang ceria, optimis, dan
pemberani.
terbaru dari
ketika dia seumuran dengannya. (http://id.wikipedia.org/wiki/Naruto_Uzumaki)
Sedangkan membahas tentang perkembangan anak. Perkembangan ialah
perubahan-perubahan psiko-fisik anak sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi
psikis dan fisik pada anak, ditunjang oleh factor lingkungan dan proses belajar dalam
passage waktu tertentu, menuju kedewasaan (Kartini,Kartono,1995:21).
Pada saat-saat perkembangan tertentu, anak-anak secara umum memperlihatkan
ciri-ciri dan tingkah laku karakteristik yang hampir sama. Dalam buku H, Mubin dan Ani
Cahyadi (2006: 54-60), dicantumkan pembagian fase-fase perkembangan menurut
beberapa ahli yaitu sebagai berikut:
a. 0-7 tahun : disebut sebagai masa anak kecil, masa bermain.
b. 7-14 tahun : masa anak-anak, masa belajar, atau masa sekolah rendah
c. 14-21 tahun : masa remaja atau pubertas, masa peralihan dari anak
menjadi orang dewasa.
2. Perkembangan menurut Charlotte Buhler
a. Fase pertama, 0-1 tahun : masa menghayati obyek-obyek di luar diri sendiri, dan
saat melatih fungsi-fungsi.Terutama fungsi-fungsi motorik, yaitu fungsi yang
berkaitan dengan gerakan-gerakan dari badan dan anggota badan.
b. Fase kedua, 2-4 tahun : masa pengenalan dunia obyektif di luar diri sendiri,
disertai penghayatan subyektif.
c. Fase ketiga, 5-8 tahun : masa sosialisasi anak. Pada saat ini, anak mulai memasuki
masyarakat luas dan mulai belajar mengenal dunia sekitar.
d. Fase keempat, 9-11 tahun : masa sekolah rendah. Pada periode ini anak mencapai
obyektifitas tertinggi. Masa penyelidik, kegiatan mencoba dan bereksperimen
yang didorong oleh rasa ingin tahu yang besar.
e. Fase kelima, 14-19 tahun : masa tercapainya sintesa antara sikap ke dalam batin
sendiri dengan sikap keluar kepada dunia obyektif.
3. Perkembangan menurut Kohnstamm
a. Masa bayi atau masa vital
b. Masa anak kecil, masa estetis
c. Masa anak sekolah, masa intelektual
d. Masa pubertas dan adolesensi, masa sosial
4. Perkembangan menurut Oswald Kroh
a. Dari lahir sampai masa menentang pertama, 0-4 tahun. Disebut pula sebagai
masa kanak-kanak pertama.
b. Dari masa menentang pertama sampai pada masa menentang kedua, 4-14 tahun.
Disebut pula sebagai masa keserasian atau masa bersekolah.
c. Masa menentang kedua sampai akhir masa muda. Disebut pula sebagai masa
kematangan,14-19 tahun. Batas fase ketiga ini adalah akhir masa remaja.
5. Perkembangan menurut Hackel
a. Masa perampokan/penggarongan dan masa perburuan, sampai kira-kira usia 8
tahun. Pada masa ini, anak-anak memperlihatkan kesukaan menangkap
macam-macam binatang dan serangga, main panah-panahan dan ketapel pelanting dan
main selinap.
b. Masa penggembalaan (8-10 tahun), pada usia ini anak suka sekali memelihara
ternak dan binatang jinak.
c. Masa pertanian (1-12 tahun), pada usia ini anak memperlihatkan kesukaan
menanam macam-macam tumbuhan dan kegiatan berkebun.
d. Masa perdagangan, (13-14 tahun), Anak gemar sekali mengumpulkan
benda-benda, serta bertukar/jual beli perangko, uang receh, manik-manik dan lain-lain.
6. Perkembangan menurut William Stern dalam Zulkifli (1992 : 20)
Willian Stern menyebutkan hokum biogenetic dari Hackel tadi sebagai
paralel-paralel genetik. Sebab tidak setiap perkembangan psikis anak merupakan ulangan tepat
dari pengalaman historis manusia, akan tetapi banyak paralelitas atau persamaannya,
a. periode 2-7 tahun, disamakan oleh Stern dengan kehidupan suku-suku bangsa
alam.
b. Tahun-tahun pertama di sekolah disamakan dengan periode berkuasanya kaum
Patriakh.
c. Masa pubertas, disamakan dengan periode Aufklarung (aliran di Jerman pada
abad ke-18 yang menuntut adanya penerangan jiwa)
7. Perkembangan menurut Johan Amos Comenius
a. 0-6 tahun, periode Sekolah Ibu karena pada periode ini hampir semua usaha
bimbingan/pendidikan (ditambah perawatan dan pemeliharaan) berlangsung di
tengah keluarga.
b. 6-12 tahun, periode Sekolah Bahasa Ibu karena pada periode ini anak baru
mampu menghayati setiap pengalaman dengan pengertian bahasa sendiri (bahasa
ibu)
c. 12-18 tahun, periode Sekolah Latin, anak diajarkan bahasa Latin sebagai bahasa
kebudayaan yang dianggap paling kaya dan paling tinggi kedudukannya pada saat
ini.
d. 18-24 tahun, periode Universitas, dimana anak muda mengalami proses
pembudayaan dengan menghayati nilai-nilai ilmiah, disamping mempelajari
macam-macam ilmu pengetahuan.
1.4.2 Kerangka Teori
Dalam penelitian ini terdapat kajian yang mendasari penalaran terhadap
objek-objek penelitian. Objek tersebut dijelaskan melalui penalaran yang dapat dijadikan
Pendekatan yang berhubungan dalam pembahasan ini adalah sosiologi. Sosiologi
berasal dari kata socius = kawan, dan logos = berbicara tentang masyarakat. Hassan
(1993:2) dalam bukunya menyebutkan Sosiologi diartikan ilmu masyarakat atau ilmu
kemasyarakatan yang mempelajari manusia sebagai anggota golongan atau
masyarakatnya (tidak sebagai individu yang terlepas dari golongan atau masyarakatnya),
dengan ikatan-ikatan adat, kebiasaan, kepercayaan, atau agamanya, tingkah laku serta
keseniannya atau yang disebut kebudayaan yang meliputi segala segi kehidupannya.
Sosiologi jelas merupakan ilmu social yang objeknya adalah masyarakat (Syahrial,dkk,
2002:1-2). Menurut Max Weber, sosiologi merupakan ilmu yang berupaya mendalami
tindakan-tindakan sosial.
Tindakan sosial merupakan suatu tindakan yang dilakukan dalam
mempertimbangkan perilaku orang lain. Dengan menggunakan teori sosiologis, penulis
dapat menganalisis pengaruh anime Naruto terhadap prilaku siswa siswi SD swasta
Antonius I dan II. Karena Utami (1985:9) dalam bukunya menyebutkan anak usia
sekolah dasar sudah menyadari bahwa ia tidak dapat menyatakan dorongan dan emosinya
begitu saja tanpa mempertimbangkan lingkungannya dan ia mulai belajar
mengungkapkan perasaannya dalam perilaku yang dapat diterima secara sosial.
Selain menggunakan pendekatan Sosiologis, penulis juga menggunakan
pendekatan psikologis. Psikologis sendiri memiliki pengertian yaitu ilmu yang
menyelidiki dan membahas tentang perbuatan dan tingkah laku manusia
(L,Zulkifli,1992:4). Karena anime Naruto dapat mengubah tingkah laku dan pola pikir
seorang anak baik bernilai negatif maupun positif. Penulis menggunakan beberapa
Anime Naruto Terhadap Perilaku Anak Sekolah Dasar Studi kasus; SD Swasta Antonius
I dan II, kelas 1, 2 dan 3.
1. 5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian
Melihat permasalahan-permasalahan yang sudah dikemukakan di atas maka
tujuan penelitian adalah ;
1. Mengetahui sejauhmana ketertarikan anak terhadap Naruto
2. Mengetahui pengaruh anime Naruto terhadap perilaku anak
3. Mengetahui pengaruh anime Naruto terhadap pola pikir anak
1.5.2 Manfaat Penelitian
1. Memberikan pengetahuan seberapa besar minat anak terhadap anime Naruto.
2. Memberikan pengetahuan peranan orangtua dalam hal pemilihan program yang
ditonton anak.
3. Memberikan pengetahuan sejauhmana orangtua mengetahui pengaruh anime
Naruto terhadap perilaku anak
4. Memberikan pengetahuan sejauhmana orangtua mengetaui pengaruh anime
Naruto terhadap pola pikir anak
1. 6 Metode Penelitian
Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai
langkah-langkah sistematis (Husaini,dkk, 2009:41). Dalam penelitian ini penulis
mengenai suatu individu, keadaan, atau kelompok tertentu. Penelitian Deskriptif yang
digunakan adalah meneliti secara Field Research (penelitian lapangan) yang disertai
populasi yang akan diteliti.Untuk mengumpulkan data, penulis akan membagikan
kuesioner atau angket kepada populasi. Karena kuesioner dapat mempercepat
pengumpulan data dalam waktu relatif singkat (Subagyo,2004:56).
Populasi yang dimaksud adalah anak-anak SD Swasta Antonius I dan II, yang
duduk di kelas 1, 2 dan 3 sedangkan lapangan yang akan dikaji adalah SD Swasta
Antonius I dan II. Dan populasi tersebut akan menjadi responden dalam mengisi angket
guna kepentingan data penelitian. Kartini (1995 : 15) mengatakan bahwa metode angket
merupakan metode dimana peneliti akan memberikan angket yang berisikan
pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh orangtua. Selain memanfaatkan literatur berupa buku,
penulis juga memanfaatkan teknologi internet, mengumpulkan data dari berbagai website
BAB II
TINJAUAN UMUM TERHADAP ANIME NARUTO
2. 1 Siswa Siswi Antonius I dan II Medan dan Anime 2.1.1 Siswa Siswi Swasta Antonius Medan
Sekolah dasar Antonius I dan II merupakan penggabungan dari dua sekolah yang
berdiri dalam satu yayasan dan dalam lingkungan yang sama. Penjabaran kelas dibedakan
dari masing-masing sekolah, Antonius I dijabarkan dalam kelas A, sedangkan Antonius II
adalah kelas B.
Pada Antonius I :
Kelas IA : 47 orang
Kelas IA.1 : 40 orang
Kelas IIA : 52 orang
Kelas IIA.1 : 49 orang
Kelas IIIA : 47 orang
Kelas IIIA.1 : 36 orang
Kelas IIIA.2 : 35 orang
Pada Antonius II :
Kelas IB : 48 orang
Kelas IB.1 : 49 orang
Kelas IIB.1 : 50 orang
Kelas IIIB : 51 orang
Kelas IIIB.1 : 51 orang
Tetapi, untuk mewakili dari populasi keseluruhan diatas, peneliti akan mengambil
Antonius II sebagai sampel unuk dijadikan objek kajian:
1. Kelas I diwakili oleh IB,
2. Kelas II diwakili oleh IIB,
3. Kelas III diwakili oleh IIIB
Berdasarkan jumlah sampel dari siswa siswi perwakilan setiap kelas diatas,
menggambarkan jumlah orang tua dari setiap siswa yang akan mengisi kuisioner yaitu
sebanyak 150 orang. Berikut adalah penjabarannya.
1. Kelas I : 48 orang
2. Kelas II : 51 orang
3. Kelas III : 51 orang
2.1.2 Pengertian Anime
Anime (アニメ) (baca: a-ni-me, bukan a-nim) adalah animasi khas Jepang, yang
biasanya dicirikan melalui gambar-gambar berwarna-warni yang menampilkan
tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita, yang ditujukan pada beragam jenis
penonton. Anime hampir sama seperti film-film layar lebar. Tetapi, ada beberapa hal
film, mulai dari gambar, jalan cerita, sampai tokoh dari anime itu sendiri.
Anime juga sering diartikan sejenis ilusi optik pergerakan disebabkan kejadian
penerusan penglihatan, dan boleh dihasilkan dan didemonstrasikan dalam pelbagai cara.
Kaedah persembahan animasi yang paling laris ialah sebagai program wayang gambar
atau video, namun juga terdapat cara-cara lain untuk mempersembahkan karya animasi.
Jadi tujuan dari pembuatan anime adalah hanya untuk menghibur. Membuat
sebuah anime tidaklah gampang. Dibutuhkan beberapa teknik-teknik khusus untuk
mendukung itu semua. Seperti teknik pembuatan animasi dan penggambaran sebuah
karakter. Bisa dikatakan membuat anime sama sulitnya dengan membuat film layar lebar
dengan efek-efek khususnya.
2.1.3 Jenis-Jenis Anime
Anime memiliki banyak jenis. Bila dikelompokkan adalah sebagai berikut
(http://www.indosiar.com/program/resensi/67560/pengaruh-anime-dan-manga-di-indonesia):
1. Anime Fantasi
2. Anime Drama
3. Anime Fiksi Ilmiah
4. Anime Petualangan
5. Anime Olahraga
6. Anime Robot
8. Anime Komedi
9. Anime Misteri
10.Anime Sejarah
11.Anime Supernatural
12.Anime Bertopik Sejarah
13.Shoujo
14.Shounen
15.Seinen
Dalam bukunya Nababan, Rosa (2009:22), menyebutkan bahwa Naruto
merupakan salah satu dari jenis-jenis diatas yaitu anime Shounen, yang berarti laki-laki
ganteng, laki-laki ganteng inilah yang menjadi tokoh utama dalam cerita yang menjadi
poler dan dipuja-puja wanita. Oleh sebab itu kebanyakan adegannya menggambarkan
perkelahian.
2.2. Sejarah Singkat Perkembangan Anime Naruto
2.2.1 Sejarah Singkat Perkembangan Anime Naruto secara Umum
Kalau bicara mengenai Anime atau Manga yang terkenal saat ini, tentu semua
setuju bahwa serial Naruto sangat digemari anak-anak dan bahkan orang dewasa di
seluruh penjuru dunia. Penciptanya adalah Masashi Kishimoto asal Jepang.
Kemampuannya dalam menerjemahkan ide kedalam anime mampu menghipnotis jutaan
dalam waktu singkat mampu merasuki hati para pecinta anime. Cerita mengalir dengan
menampilkan tokoh utamanya, Naruto Uzamaki, seorang ninja remaja yang berisik,
hiperaktif, dan ambisius; dan petualangannya dalam mewujudkan keinginan untuk
mendapatkan gelar Hokage, ninja terkuat di desanya.
Dalam cerita digambarkan bahwa Naruto adalah ninja yang ceria, hiperaktif,
kikuk, dan tidak tahu malu. Naruto kurang memiliki kecakapan dalam bertarung. Dia
juga sebenarnya tidak memiliki ilmu yang tinggi dan sering bertindak gegabah. Dalam
bertarung ia sering melawan musuh tanpa pemikiran panjang. Namun seiring dengan
perjalanan yang dilaluinya, dia mulai mendapatkan pengalaman-pengalaman baru yang
memberikannya pengetahuan tentang taktik serta tekhnik bertarung yang baik.
Petualangan Naruto bersama genknya dalam mewujudkan keinginan untuk mendapatkan
gelar Hokage, menjadi daya pikat yang luar biasa.
Anime Naruto mendapat sambutan antusias karena menampilkan cerita yang
seimbang antara berkelahi dan komedi. Sajian cerita dikemas dengan alur yang baik dan
suasana yang tepat sesuai dengan karakter masing-masing tokoh yang ada, baik
protagonis maupun antagonis. Kishimoto berhasil meramunya dengan gemilang.
2.2.2 Tokoh-tokoh dalam Anime Naruto
Dalam buku Minori Sakura (2009:27-39) terdapat tokoh-tokoh anime Naruto,
yaitu sebagai berikut; Uzumaki Naruto atau labih akrab dengan Naruto, merupakan tokoh
utama. Naruto adalah seorang ninja yang berasal dari desa tersembunyi, Konohagakure.
Memiliki kepribadian yang ceria, cenderung hiperaktif, semangat tinggi, dan bercita-cita
sekaligus menjadi pemimpin di desanya. Modal Naruto tak kurang, ia adalah anak dari
seorang pemimpin desa. Namun, ayah Naruto meninggalkan dirinya sejak ia masih bayi.
Sang ayah meninggal sebagai pahlawan setelah berusaha menyelamatkan dunia
dari serangan monster Kyuubi atau monster rubah ekor sembilan. Dan sekarang monster
itu ada dalam tubuh Naruto yang berhasil disegel oleh Hokage ke-4. Dengan segel Rubah
ekor Sembilan, Naruto malah dijauhi oleh masyarakat sekitar karena diyakini mewarisi
sifat si monster tersebut. Naruto belajar menjadi ninja dengan cukup keras. Beberapa misi
ia jalani dengan sukses. Misi yang ia jalani bersama temannya, yakni Sakura Haruno dan
Sasuke Uchiha yang tergabung dalam Tim 7. Naruto memiliki jurus andalan yaitu, “Bola
Berputar Spiral (rasengan)”
Sasuke Uchiha, adalah ninja dari klan Uchiha ini memiliki pribadi yang susah
bergaul dan cenderung tertutup. Namun sikapnya yang “cool” ini malah membuat
cewek-cewek tertarik kepadanya. Sasuke merupakan ninja berbakat yang memiliki kemampuan
bertarung yang tinggi. Masa lalunya juga tidak berbeda jauh dengan Naruto yang hidup
mandiri. Cerita kelam masa lalunya membuat ia mempunyai suatu harapan, yakni
membunuh kakak kandungnya sendiri yang ia anggap menjadi penyebab kematian
seluruh anggota keluarganya sendiri. Sasuke memiliki jurus andalan yaitu “Kicauan
Seribu Burung (Chidori)”
Sakura Haruno, merupakan salah satu ninja paling berbakat di desa Konoha. Ia
memiliki kepribadian yang unik yang dikenal dengan “Nurani Sakura” dimana sering
melakukan hal untuk menjaga citranya sebagai wanita sempurna yang cantik dan anggun.
Dalam setiap ujian, Sakura selalu mendapat nilai sempurna. Sakura memiliki jurus
Hatake Kakashi, guru pembimbing sekaligus rekan satu tim Naruto. Meskipun
terlihat lemah, ia adalah seorang ninja jenius yang memiliki sharingan, sebuah
kemampuan garis keturunan khusus klan Uchiha yang ia dapatkan dari almarhum
temannya, Obito Uchiha (teman Kakashi saat masih menjadi Chuunin; ia mati saat
menjalankan misi dari Yondaime). Dia tipe orang yang santai dan acuh, namun dapat
bertindak cepat dan serius apabila diperlukan. Seringkali ia terlihat sedang membaca
sebuah buku yang berjudul Icha Icha Paradise! (Datanglah Surga!) yang dikarang oleh
Jiraiya.
Satu hal yang menarik dari Kakashi adalah mulutnya tidak pernah diperlihatkan
kepada pembaca. Mulutnya selalu ditutupi, tidak hanya saat ia bertugas tetapi baik waktu
tidur [dengan buku Icha Icha Paradise nya] maupun waktu di tempat permandian [dengan
handuk]. Dalam anime, Naruto, dkk pernah mencoba melihat wajah Kakashi, namun
usaha mereka gagal. Kakashi memiliki jurus andalan “Kicauan seribu burung ( chidori ),
tetapi Kakashi menyebutnya Raikiri, yang artinya “Pedang Petir” .
Guy, adalah seorang ninja jounin yang juga berbakat. Dia memiliki jurus andalan
Dynamic Entry ( dynamiku entori ) yang sangat ditakuti lawan. Harapannya sebagai ninja
adalah menjadikan ninja Rock Lee sebagai ninja yang mumpuni. Guy yang ahli dalam
taijutsu sendiri memiliki penampilan mirip Rock Lee. Sebaliknya Lee juga mengidolakan
guru Guy.
Rock Lee, seorang ninja yang handal dalam penggunaan taijutsu. Hal ini
dikarenakan ia tidak dapat menguasai ninjutsu maupun genjutsu dengan baik. Oleh
karena itu, ia berjuang keras untuk menjadi ninja walaupun tidak bisa ninjutsu. Dulunya
semua ninja harus menguasai ninjutsu. Lee amat mengidolakan guru Guy yang
dianggapnya ninja terkuat. Lee menirukan gaya dan penampilan dari Guy. Menyukai
Sakura layaknya Naruto tetapi cintanya hanya bertepuk sebelah tangan. Menganggap
Neji dan Sasuke merupakan rival. Jurus andalan Rock Lee adalah “Angin Topan Konoha
( konoha senpu )”.
Neji Hyuga, merupakan salah satu bintang dalam keluarga klan Hyuga.
Disamping kemampuan alaminya yang luar biasa, ia juga mempelajari teknik andalan
yang sangat rahasia dari klannya, Byakugan. Semula Neji percaya bahwa “takdir itu tak
dapat dielakkan, dan seorang yang rendah itu akan selamanya rendah”. Ia beranggapan
demikian karena meski keturunan klan Hyuga namun keluarganya adalah kasta rendah.
Namun setelah bertarung dan dikalahkan oleh Naruto pandangannya berubah. Ia menolak
takdir dan berketetapan hati untuk menjadi ninja yang tak terkalahkan. Ia mampu
menguasai Byakugan, satu teknik pandangan yang membuat pemiliknya mampu melihat
hampir 360 derajat pemandangan sekitar dan pada jarak hamper lima puluh meter.
Tenten, adalah satu-satunya wanita yang ada dalam satu tim yang diketuai guru
Guy ( maito Guy). Ia yakin bahwa ninja wanita atau kunoichi hanya dapat dibunuh oleh
musuh ninja wanita juga. Dalam seri Naruto, dia tidak terlalu tampil banyak. Dalam
pertarungan Tenten adalah ninja petarung dengan andalan spesialis senjata. Baik senjata
jarak jauh maupun jarak dekat dan juga senjata peleda. Selama pertarungan ia mampu
mengeluarkan ratusan senjata dan juga membombardir lawannya dengan akurasi yang
cukup tinggi. Tenten memiliki jurus andalan yaitu Naga Kembar ( Soshoryu ).
Asuma sarutobi, adalah pemimpin Tim 10 dan merupakan anak Hokage ke-3.
mengalami kesedihan, seperti saat ayahnya meninggal. Dalam pertarungan senjata
knuckle dan pisaunya bisa dimasuki cakra. Ketika dimasukkan cakra angin, Asuma dapat
memperpanjang pisaunya dan dengan mudah ia dapat menembus atau menghancurkan
batu sekalipun. Asuma memiliki jurus andalan yaitu Burung Layang-Layang Terbang
( Hien ).
Shikamaru Nara, seorang shinobi yang malas dan tidak tertarik dengan
keterkenalan. Dibalik itu semua, Shikamaru adalah seorang shinobi yang amat cerdas dan
berjiwa pemimpin. Strategi yang Ia ciptakan dalam menghadapi musuh - musuhnya amat
mencengangkan baik pihak lawan maupun lawan. Selalu berusaha untuk bersikap
gentleman dihadapan para wanita. Jurus andalannya disebut dengan jurus pengikat
bayangan(kagemane no jutsu). Sangat menghormati sang guru, Asuma, mereka sering
bermain shogi bersama - sama diwaktu luang. Ia amat terpukul saat kematian sang guru
tercinta. Sahabat karib dari Chouji. Jurus andalannya adalah Jurus Pengikat Bayangan (
kagemane no jutsu ) atau biasa disebut jurus “Seni Saya dan bayangan Saya”.
Ino Yamanaka, adalah seorang ninja wanita atau Kunoichi. Sejak masih
kanak-kanak hingga saat di akademi, Ino merupakan sahabat Sakura, tapi keduanya terlibat
persaingan karena sama-sama menyukai Sasuke yang selalu “cool’’. Ino merupakan satu
tim Shikamaru dan Chouji, yakni di tim 10. Ia menyukai berbagai jenis bunga terutama
mawar yang berwarna ungu. Dalam pertarungan, Ino adalah ninja dengan spesialis teknik
mengubah pikiran lawan. Untuk menggunakan teknik ini, Ino mengirim alam pikirannya
kepada target dan menguasainya. Jika berhasil, maka Ino kemudian menggunakan tubuh
lawannya untuk menyerang musuh Ino yang lain. Jurus andalan Ino adalah Seni Kasih
Choji Akamichi, seorang ninja yang doyan ngemil. Ia selalu makan snack kentang
goreng. Kebiasaannya ini menjadikan bentuk tubuhnya beda dari yang lain. Choji tidak
suka bila ada yang bilang dia gemuk, Choji akan menjelaskan bahwa ia tidaklah gemuk,
tubuhnya ada semacam tulang yang besar dan yang lainnya. Jika ada yang mengatakan
dia gemuk, maka aka nada pertarungan sengit dengan Choji. Shikamaru adalah kawan
terbaiknya karena selama berteman, Shikamaru tidak pernah ada masalah dengan
kegemukan kawannya itu. Dalam pertempuran, bentuk tubuh Choji bisa lebih
mengembang lagi. Itu ia lakukan untuk menambah efek dari teknik-teknik yang ia
keluarkan. Selain ninja yang kuat, Choji juga setia kawan. Jurus andalan Choji adalah
“Gilasan Kereta Raksasa (Nikudan Senisha)”.
Jiraiya, merupaka ninja andalan konohagakure yang juga merupakan salah satu
guru Naruto. Pada saat masih kecil, Jiraiya dibawah pengawasan Hokage ke-3, bersama
dengan rekannya. Tsunade dan Orochimaru. Mereka kemudia dikenal sebagai Tiga Ninja
Legendaris. Jiraiya sendiri dikenal dengans ebutan Toad Sage atau Saanin Kodok.
Meskipun masih sering berhubungan dengan Konohagakure, Jiraiya lebih banyak
menghabiskan waktunya untuk jalan-jalan. Secara kepribadian dia termasuk kategori pria
“mata keranjang”. Jiraiya memiliki jurus andalan “Bola Berputar Spiral ( rasengan )”.
Orochimaru, dianggap paling jenius diantara ninja legendaris. Awalnya akan
diangkat menjadi Hokage ke-4 oleh Hokage ke-3, Sarutobi, namun karena ia
menggunakan ilmu hitam, Sarutobi mengangkat Minato Namikaze sebagai Hokage ke-4.
Orochimaru menginginkan kekuatan dan kehidupan yang abadi, sehingga ia
menginginkan tubuh Itachi yang mempunyai sharingan, namun kemampuannya masih
jauh dibawah Itachi, sehingga ia mengincar Sasuke yang menurutnya berpotensi.
Orochimaru adalah pemeran Antagonis yang paling utama dalam anime Naruto.
Untuk menegaskan perannya sebagai penjahat utama Naruto cs, pengarang Kishimoto
menampilkan Orochimaru dengan wajah yang pucat seperti orang sakit. Diceritakan
bahwa Orochimaru sebenarnya adalah ninja Konohagakure dan juga murid dari Hokage
ke-3. Selama itu, ia memproklamirkan dirinya sebagai ninja yang paling kuat bersama
rekannya, Jiraiya dan Tsunade. Namun ia kebablasan, hasratnya untuk hidup abadi
membawa dirinya berada di dunia kejahatan dan bergandengan tangan dengan organisasi
criminal Akatsuki.
2.2.3 Pencipta Anime Naruto
Masashi Kishimoto lahir di Perfektur Okayama pada tahun 1974 sebagai kakak
dari 2 anak kembar. Masashi terkenal sebagai salah satu mangaka terhebat sepanjang
sejarah hanya dalam beberapa tahun dengan komiknya yang sangat disukai dan popular
yaitu Naruto. Naruto lantas menjadi salah satu manga yang terpopuler dan bestseller,
yang dibaca oleh jutaan orang di berbagai belahan dunia.
Waktu beranjak SD, Masashi sangat suka menggambar. Anime favoritnya adalah
Doraemon. Sampai suatu hari dia menemukan mobile suit gundam, dan akhirnya dia
berpaling menyukai dan tergila-gila kepada anime tersebut. Kemudian setelah Masashi
puas menggambar mobile suit gundam muncul anime baru yaitu Dr. Slump. Menjelang
kelulusan SD, Kishimoto tergila-gila pada Dragon ball. Dan akhirnya, Masashi membuat
ingin menjadi mangaka populer. Kemudian, dia membuat karya pertamanya yang
berjudul “ Hiatari-kun” tentang seorang remaja ninja.
Ketika menginjak SMP, karena Masashi fokus ke Base ball dia hamper
melupakan menggambar. Sehingga pada suatu saat dia melihat anime yang menurutnya
sangat bagus yaitu “ Akira”. Masashi mencoba menggambar akira dan gaya gambarnya
berubah banyak. Tapi, betapa banyakpun ia mencoba meniru, ia tidak bisa. Akhirnya,
Masashi menyadari karya yang hebat adalah karya original, dan meniru gambar orang
lain adalah tidak berguna.
Akhirnya, dengan semangat yang tinggi akhirnya Masashi berhasil meraih
mimpinya menjadi mangaka yang terkenal, komiknya tentang ninja yaitu Naruto yang
populer yang paling diminati di berbagai penjuru dunia
2. 3 Televisi sebagai Media dan Pengaruh Televisi terhadap perilaku dan Pola Pikir Anak
2.3.1 Televisi sebagai Media
Pada jaman sekarang ini televisi merupakan media massa elektronik yang mampu
menyebarkan berita secara cepat dan memiliki kemampuan mencapai khalayak dalam
jumlah tak terhingga pada waktu yang bersamaan. Televisi dengan berbagai acara yang
ditayangkannya telah mampu menarik minat pemirsanya, dan membuat pemirsannya
ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan. Dan bahkan bagi
anak-anak, televisi sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas
Anak lebih banyak menghabiskan waktu menonton TV ketimbang melakukan hal
lainnya. Tidak dipungkiri, dengan adanya media massa televisi ini, banyak sekali manfaat
yang bisa kita ambil. Dimana kita akan dengan cepat memperoleh informasi-informasi
terbaru yang terjadi dimana pun dan belahan dunia manapun. Dengan adanya televisi
akan mempermudah suatu perusahaan atau badan usaha untuk mempromosikan
produk-produknya, sehingga konsumen mengetahui dan dapat dengan mudah mencari produk
tersebut, serta masih banyak lagi keuntungan-keuntungan yang dapat kita peroleh dengan
adanya media televisi.
Hal ini bisa kita lihat dari susunan acara televisi, kebanyakan hanya
acara-acara sinetron dan infotainment saja. Sedangkan acara-acara-acara-acara yang mengarah kepada
edukatif atau pendidikan sangat kecil sekali frekuensinya. Padahal orangtua tidak punya
waktu yang cukup untuk memperhatikan, mendampingi & mengawasi anak pada saat
menonton televise
(http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/11/pengaruh-televisi-terhadap-anak/ ).
2.3.2 Pengaruh Televisi Terhadap Perilaku dan Pola Pikir Anak
Televisi sangat berpengaruh besar terhadap perilaku dan pola pikir anak, dimana
sianak akan meniru apa yang dilihatnya di televisi. Contohnya, dalam animasi Naruto
dimana Naruto ditampilkan seorang ninja yang memiliki sifat yang keras kepala,
ambisius dan suka mencari keributan untuk mencari perhatian. Bercermin dari perilaku
Naruto, sebagian besar anak mengibaratkan dirinya adalah Naruto. Sehingga
Contoh kasus, kita dapat melihat kasus Revino Siahaya, baru-baru ini melalui
website, KPI( Komisi Penyiaran Indonesia) menginformasikan bahwa lembaga ini telah
mengirim tim investigasi ke Semarang, Jawa Tengah untuk mencari tahu penyebab
kematian Revino Siahaya, anak berusia 10 tahun, yang disinyalir bunuh diri akibat
meniru gaya dalam film kartu Naruto. Berdasarkan hasil penyelidikan pihak yang
berwajib, memang tidak ada indikasi adanya pengaruh film tersebut terhadap kematian
Revino. Tetapi menurut KPI kasus ini menimbulkan keresahan dari masyarakat bahwa
film kartun Naruto mempunyai pengaruh buruk terhadap perilaku anak
Dengan demikian, terutama bagi anak-anak yang pada umumnya selalu meniru
apa yang mereka lihat, tidak menutup kemungkinan pola pikir dan perilaku anak tesebut
akan mengikuti acara televisi yang ia tonton. Apabila yang ia tonton merupakan acara
yang bersifat educatif, maka akan bisa memberikan dampak positif. Tetapi jika ia
menonton program televisi yang tidak memiliki arti dan mengandung unsur-unsur
negatif atau penyimpangan bahkan sampai kepada kekerasan, maka hal ini akan
memberikan dampak yang negatif pula terhadap perilaku anak yang menonton acara
televisi tersebut.
Oleh sebab itu, peranan orang tua sangat dibutuhkan dalam hal pemilihan
program-program televisi yang menjadi tontonan anaknya, sehingga dapat melakukan
proteksi tehadap dampak-dampak yang akan ditimbulkan oleh acara televisi tersebut
BAB III
ANALISIS PENGARUH ANIME NARUTO TERHADAP
SISWA/I SD ANTONIUS II, YANG DIWAKILI KELAS
1, 2, DAN 3
3.1 Pertanyaan Angket
1. Apakah anak anda pernah menonton anime Naruto:
a. Ya
b. Tidak
2. Seberapa seringkah anak anda menonton Naruto:
a. 1 sampai 2 kali seminggu c. 4 sampai 5 kali seminggu
b. 3 sampai 4 kali seminggu d. Tidak tentu, karena keseringan
3. Apakah media yang digunakan anak anda untuk menyaksikan Naruto :
a. DVD c. Komik atau buku-buku tentang Naruto
4. Apakah anda mendampingi anak anda, ketika menonton Naruto :
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah anda menentukan batasan waktu anak anda untuk menonton Naruto:
a. Ya
b. Tidak
6. Apakah anak anda sering menirukan jurus-jurus atau ejekan-ejekan yang ada dalam
Naruto pada saat bermain dengan temannya:
a. Ya
b. Tidak
7. Apakah anak anda suka mengoleksi barang-barang tentang Naruto :
a. Ya
b. Tidak
(kalau anda menjawab ya, jawab pertanyaan no 8, tetapi kalau jawabannya tidak, lanjut
8. Bentuk barang-barang tentang Naruto yang dikoleksi anak anda :
a. DVD d. Pernak pernik ninja
b. Stiker, poster tentang naruto e. Baju-baju bermotif naruto
c. Kaset game naruto f. Playstation
( pilihan bisa lebih dari satu )
9. Pernahkah anak anda membantah dengan menggunakan kata-kata seperti yang ada
dalam film Naruto :
a. Pernah
b. Tidak pernah
10. Pernahkah anak anda tidak mau diperintah karena menonton Naruto :
a. Pernah
b. Tidak pernah
11. Pada saat anda menyuruh anak untuk melakukan sesuatu, dan anak anda membantah
karena menonton Naruto, yang anda lakukan adalah :
a. Mematikan TV c. Membiarkan anak
12. Berapa lamakah waktu belajar anak anda dalam satu hari ?
a. 3 jam c. 1 jam
b. 2 jam d. setengah jam
13. Berapa lamakah waktu anak anda menonton Naruto dalam satu hari :
a. 2 jam c. setengah jam
b. 1 jam
14. Apakah anak anda sering tidak mengerjakan PR atau pekerjaan rumah karena
menonton Naruto:
a. Pernah
b. Tidak pernah
15. Bagaimanakah prestasi sekolah anak anda, setelah menonton Naruto :
a. Baik c. Biasa-biasa
b. Buruk d. Tidak berpengaruh
16. Apakah anda setuju dengan ditayangkannya film anime Naruto :
3.2 Analisis terhadap Jawaban Angket
Setelah angket dibagikan kepada 150 responden yang dipilih sebagai sampel dari
keseluruhan populasi, tetapi yang mengisi angket hanya 124 responden. Berikut adalah
hasil dari angket yang akan dianalisis berdasarkan kelas dan jenis kelamin.
1. Persentase Penonton Anime Naruto A. Analisis terhadap Anak Laki-laki a. Kelas 1
LAKI-LAKI
94% 6%
YA TIDAK
Dari 18 responden laki-laki terdapat 17 orang yang pernah menonton anime
Naruto atau 94%, sedangkan yang tidak pernah menonton anime Naruto hanya ada 1
orang atau sekitar 6%.
b. Kelas 2
Siswa kelas 2 yang terdiri dari 25 orang responden laki-laki, semuanya pernah
c. Kelas 3
LAKI-LAKI
92% 8%
YA TIDAK
Dari 24 responden laki-laki, terdapat 92% yang pernah menonton anime Naruto
atau sebanyak 22 orang responden, sedangkan yang tidak pernah hanya ada 2 orang
responden atau 8%.
B. Analisis terhadap Anak Perempuan a. Kelas 1
PEREMPUAN
72% 28%
YA
Dari 18 orang responden perempuan, terdapat 13 orang responden yang pernah
menonton anime Naruto atau sebanyak 72%. Sedangkan yang tidak pernah menonton
Naruto ada sebanyak 28% atau 5 orang responden.
b. Kelas 2
PEREMPUAN
65% 35%
YA TIDAK
Pada kelas 2, terdapat 17 orang responden dan responden yang pernah menonton
anime Naruto ada sebanyak 11 orang atau 65%, sedangkan yang tidak pernah ada
c. Kelas 3
PEREMPUAN
45% 55%
YA TIDAK
Dari 22 orang respoden perempuan, hanya 10 orang yang pernah menonton anime
Naruto atau sebanyak 45%, sedangkan yang tidak pernah menonton ada sebanyak 12
2. Rutinitas Anak Menonton Anime Naruto A. Analisis terhadap Anak Laki-laki
a. Kelas 1
Berdasarkan grafik di atas, dapat kita lihat bahwa kebanyakan responden laki-laki
menonton anime Naruto 1-2x seminggu yaitu sebanyak 6 orang atau 35%, diikuti
sebanyak 5 orang atau 29% responden menonton Naruto 3-4x seminggu, selanjutnya
jumlah yang memilih menonton anime Naruto 4-5x seminggu dengan yang memilih tidak
tentu masing-masing sebanyak 3 orang atau 18% responden. LAKI-LAKI
0 1 2 3 4 5 6 7
b. Kelas 2
LAKI-LAKI
0 2 4 6 8 10 12
1-2x sem inggu 3-4x sem inggu 4-5x sem inggu tidak tentu
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa, sebanyak 10 orang atau 40% responden
laki-laki lebih memilih menonton anime Naruto1-2x seminggu, dan 9 orang atau 36%
responden memilih 3-4x seminggu untuk menonton anime Naruto, diikuti 2 orang atau
8% responden memilih 4-5x seminggu, sementara 4 orang responden memilih tidak tentu
atau sebanyak 16%.
c. Kelas 3
LAKI-LAKI
0 2 4 6 8 10 12
Berdasarkan grafik diatas, bahwa 10 orang responden laki-laki kebanyakan
menonton anime Naruto 1-2x seminggu atau sebanyak 45%, sementara 41% atau 9 orang
memilih menonton Naruto 3-4x seminggu, 2 orang responden lainnya memilih tidak
tentu atau sebanyak 9%, dan hanya 1 orang responden yang memilih menonton anime
Naruto 4-5x seminggu atau sebanyak 5%.
B. Analisis terhadap Anak Perempuan a. Kelas 1
PEREMPUAN
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1-2x sem inggu 3-4x sem inggu 4-5x sem inggu tidak tentu
Dari grafik diatas dapat kita lihat bahwa kebanyakan anak menonton Naruto 1-2x
seminggu yaitu sebanyak 9 orang atau 69% responden, diikuti 3 orang responden atau
23% mengaku tidak tentu karena keseringan, dan hanya 1 orang yang menonton Naruto
b. Kelas 2
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa anak-anak yang menonton Naruto
1-2x seminggu lebih banyak yaitu 9 orang atau 82%, dan anak yang menonton Naruto
3-4x seminggu dan tidak tentu masing-masing hanya ada 1 orang atau sebanyak 9%.
c. Kelas 3
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa, dari 11 orang responden mengaku 70%
atau sebanyak 7 orang responden mengaku anaknya menonton Naruto sebanyak 1-2x
seminggu dan 2 orang responden memilih 3-4x seminggu atau 20%. Sedangkan 1 orang
atau 10% responden mengaku bahwa anaknya tidak tentu karena keseringan menonton.
3. Persentase Orang Tua yang Mendampingi Anak A. Analisis terhadap Anak Laki-laki
a. Kelas 1
LAKI-LAKI
29%
71%
YA
TIDAK
Dari 17 orang responden, orang tua yang mengaku mendampingi anak pada saat
menyaksikan Naruto hanya ada sebanyak 5 orang atau 29%. Sementara 12 orang atau
b. Kelas 2
LAKI-LAKI
32%
68%
YA TIDAK
Dari 25 orang responden, orang tua yang mengaku mendampingi anaknya ada
sebanyak 8 orang responden atau 32%, sedangkan orang tua yang tidak mendampingi
anaknya ada sebanyak 68% atau 17 orang responden.
c. Kelas 3
LAKI-LAKI
32%
68%
Dari 22 orang responden, orang tua yang mengaku mendampingi anaknya ada
sebanyak 7 orang responden atau 32%. Sementara 15 orang responden atau 68% orang
tua mengaku tidak mendampingi anaknya.
B. Analisis terhadap Anak Perempuan a. Kelas 1
PEREMPUAN
31%
69%
YA TIDAK
Dari 13 orang responden, hanya ada 4 orang tua yang mengaku mendampingi
anaknya pada saat menonton Naruto atau sebanyak 31%, sedangkan 9 orang atau 69%
b. Kelas 2
PEREMPUAN
36%
64%
YA TIDAK
Dari 11 orang responden, ada 4 orang tua atau 36% responden yang mendampingi
anaknya ketika menonton anime Naruto, sedangkan orang tua yang tidak mendampingi
anaknya ada sebanyak 7 orang atau 64% responden.
c. Kelas 3
PEREMPUAN
20%
80%
YA
Dari 10 orang responden, hanya 2 orang responden yang mengaku mendampingi
anaknya pada saat menonton anime Naruto atau sebanyak 20%. Sedangkan orang tua
yang tidak mendampingi anaknya ada sebanyak 8 orang atau 80% responden.
4. Persentase Orang tua yang Menentukan Batas Waktu Menonton si Anak A. Analisis terhadap Anak Laki-laki
a. Kelas 1
LAKI-LAKI
76% 24%
YA TIDAK
Sebanyak 13 orang responden atau 76% orang tua yang mengaku menentukan
batas waktu sianak untuk menonton Naruto, sementara 4 orang responden atau 24% tidak
b. Kelas 2
LAKI-LAKI
44%
56%
YA TIDAK
Dari 25 orang responden, 11 orang atau 44% orang tua menentukan batas waktu
anak untuk menonton anime Naruto, sedangkan 14 orang atau 56% mengaku tidak
menentukan batas waktu anak untuk menonton Naruto.
c. Kelas 3
LAKI-LAKI
64% 36%
Dari 22 orang responden, ada 14 orang atau 64% menentukan batas waktu
menonton Naruto, sedangkan 8 orang atau 36% mengaku tidak menentukan batas waktu
untuk menonton Naruto.
B. Analisis terhadap Anak Perempuan
a. Kelas 1
PEREMPUAN
62% 38%
YA TIDAK
Dari 13 orang responden, ada 8 orang responden atau 62% dari orang tua yang
mengaku menentukan batas waktu anak untuk menonton Naruto, sedangkan 5 orang
responden atau 38% mengaku tidak menentukan batas waktu sianak untuk menonton
b. Kelas 2
Dari 11 orang responden, ada 64% atau 7 orang tua yang menentukan batas waktu
si anak untuk menonton anime Naruto, sementara 4 orang tua atau 36% orang tua
mengaku tidak membatasi si anak untuk menonton anime Naruto.
PEREMPUAN
64% 36%
YA TIDAK
c. Kelas 3
PEREMPUAN
70% 30%
Dari 10 responden, ada 7 orang tua atau 70% yang membatasi anak untuk
menonton anime Naruto, dan 3 orang responden atau 30% yang mengaku tidak
menentukan batas waktu si anak untuk menonton Naruto.
5. Persentase Anak yang Meniru Jurus-jurus Naruto. A. Analisis terhadap Anak Laki-laki
a. Kelas 1
Dari 17 orang responden, ada 12 orang tua atau 71% yang mengaku bahwa pada
saat si anak bermain dengan temannya sering menirukan jurus-jurus yang ada dalam
anime Naruto. Sedangkan anak yang tidak menggunakan jurus-jurus yang ada dalam
Naruto ada sebanyak 5 orang atau sebanyak 29%.
LAKI-LAKI
71% 29%
b. Kelas 2
LAKI-LAKI
56% 44%
YA TIDAK
Dari 25 orang responden, 14 orang tua atau 56% responden mengaku bahwa
anaknya sering meniru jurus-jurus yang ada dalam Naruto, sementara 11 orang tua atau
sebanyak 44% responden mengaku bahwa anaknya tidak pernah menggunakan
jurus-jurus yang ada dalam anime Naruto.
c. Kelas 3
LAKI-LAKI
50% 50%
Dari 22 orang responden, 11 orang tua atau 50% orang tua menyebutkan bahwa
anaknya sering menggunakan jurus-jurus yang ada dalam Naruto, dan 11 orang tua atau
50% menyebutkan bahwa anaknya tidak sering menggunakan jurus-jurus yang ada dalam
Naruto.
B. Analisis terhadap Anak Perempuan a. Kelas 1
PEREMPUAN
23%
77%
YA TIDAK
Dari 13 orang responden, 23% dari responden orang tua atau sebanyak 3 orang
mengaku bahwa anaknya sering menggunakan jurus-jurus yang ada dalam anime Naruto.
Sedangkan, 10 orang responden menjawab anaknya tidak menggunakan jurus-jurus yang
b. Kelas 2
Dari 11 orang responden atau 100%, orang tua menyebutkan bahwa tidak ada
seorangpun anak yang menggunakan jurus-jurus yang ada dalam anime Naruto.
c. Kelas 3
PEREMPUAN
20%
80%
YA TIDAK
Dari 10 orang responden, hanya ada 2 orang tua atau 20% yang mengaku bahwa
anaknya sering menggunakan jurus-jurus yang ada dalam anime Naruto, dan orang tua
6. Persentase Anak yang Mengoleksi Barang-barang tentang Anime Naruto A. Analisis terhadap Anak Laki-laki
a. kelas 1
LAKI-LAKI
94% 6%
YA
TIDAK
Dari 17 responden menyebutkan bahwa 16 orang atau 94% anak laki-laki suka
mengoleksi barang-barang tentang anime Naruto. Dan hanya 1 orang yang tidak suka
mengoleksi atau 6% responden.
b. kelas 2
LAKI-LAKI
96% 4%
YA
Dari 25 responden, ada 24 orang atau 96% yang mengoleksi barang-barang
tentang anime Naruto, sedangkan yang tidak suka mengoleksi hanya ada 1 orang atau 4%
responden.
c. kelas 3
LAKI-LAKI
86% 14%
YA
TIDAK
Dari 22 responden, ada 19 orang atau 86% yang suka mengoleksi barang-barang
tentang anime Naruto, dan yang tidak suka hanya ada 3 orang atau 14% responden.
B. Analisis terhadap Anak Perempuan a. kelas 1
PEREMPUAN
54%
46% YA
Dari 13 responden, ada 7 orang atau 54% yang suka mengoleksi barang-barang
tentang anime Naruto, dan ada 6 orang atau 46% responden yang tidak suka mengoleksi
barang-barang tentang anime Naruto.
b. kelas 2
PEREMPUAN
45%
55%
YA
TIDAK
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa, dari 11 orang responden hanya
5 orang yang suka mengoleksi barang-barang tentang anime Naruto atau 45%, sedangkan
anak yang tidak suka mengoleksi ada sebanyak 6 orang atau 55%.
c. kelas 3
PEREMPUAN
50%
50% YA
Dari 10 orang responden perempuan, 5 orang anak atau 50% suka mengoleksi
barang-barang tentang anime Naruto, dan yang tidak suka ada 5 orang atau 50%
responden.
7. Persentase Barang-barang Koleksi Anak tentang Naruto A. Analisis Terhadap Anak Laki-laki
a. Kelas 1
D = Pernak-pernik ninja
E = Baju bermotif Naruto
Berdasarkan grafik diatas, dapat diketahui bahwa kebanyakan responden memilih
baju bermotif Naruto sebagai barang yang dikoleksi anak yaitu sebanyak 25% atau 4
orang responden, dan yang memilih kaset game dan baju bermotif Naruto ada sebanyak
2 orang (13%), yang memiliki koleksi stiker, poster, dan playstation tentang Naruto ada
sebanyak 2 orang (13%), yang memiliki koleksi pernak-pernik ninja dan baju bermotif
naruto ada sebanyak 2 orang (13%), yang memiliki koleksi DVD, stiker, dan poster 1
orang (6%), hanya stiker dan poster 1 orang (6%), pernaki-pernik ninja 1 orang (6%),
yang memiliki koleksi DVD, stiker, poster, dan baju bermotif naruto 1 orang (6%), baju
dan playstation ada 1 orang (6%), dan yang memiliki koleksi stiker, poster, pernak-pernik
ninja dan baju bermotif Naruto ada 1 orang (6%).
C = Kaset Game Naruto
D = Pernak-pernik ninja
E = Baju bermotif Naruto
F = Playstation
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa anak-anak lebih banyak memilih
mengoleksi baju bermotif Naruto yaitu sebanyak 30% responden atau 7 orang. Dan anak
yang memiliki koleksi stiker, poster, dan baju tentang Naruto ada 2 orang (9%), yang
memiliki koleksi playstation 2 orang (9%), yang memiliki koleksi DVD juga ada 2 orang
(8%), baju dan kaset game Naruto hanya 1 orang(4%), yang memiliki koleksi kaset game,
baju, dan playstation tentang Naruto juga 1 orang (4%), pernak-pernik ninja dan baju
Naruto 1 orang (4%), yang memiliki koleksi stiker, poster, dan kaset game Naruto 1
orang (4%), yang hanya memiliki koleksi kaset game Naruto 1 orang ( 4%), yang
memiliki pernak-pernik ninja ada 1 orang (4%), yang memiliki DVD, stiker, poster dan
kaset game Naruto ada 1 orang (4%), yang memiliki koleksi DVD, baju bermotif Naruto
dan playstation ada 1 orang (4%), yang memiliki koleksi DVD, kaset game Naruto, dan
playstation ada 1 orang atau 4%, yang hanya memiliki koleksi stiker dan poster hanya 1
orang (4%) dan yang memiliki DVD, kaset game Naruto, dan baju bermotif Naruto juga