• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP ANIME NARUTO. yaitu Antonius I dan II. Penjabaran kelas dibedakan dari masing-masing sekolah,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP ANIME NARUTO. yaitu Antonius I dan II. Penjabaran kelas dibedakan dari masing-masing sekolah,"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN UMUM TERHADAP ANIME NARUTO

2.1 Siswa SD Antonius I dan II Medan

Sekolah dasar Antonius I dan II didirikan pada tahun 1952 oleh yayasan sekolah yaitu Yayasan Seri Amal. Pada awal berdiri terdapat empat sekolah yang terdiri dari Antonius I, II, III dan IV. Namun saat ini telah menjadi dua sekolah saja yaitu Antonius I dan II. Penjabaran kelas dibedakan dari masing-masing sekolah, Antonius I dijabarkan dalam kelas A sedangkan Antonius II adalah kelas B. Berikut adalah penjabaran jumlah populasi siswa sekolah dasar Antonius I dan II:

-Antonius I

1. Kelas I IA: 47 orang IA.1: 40 orang

2. Kelas II IIA: 52 orang

IIA.1: 49 orang

3. Kelas III IIIA: 47 orang

IIIA.1: 36 orang

IIIA.2: 35 orang

(2)

IVA.1: 50 orang

5. Kelas V VA: 52 orang

VA.1: 51 orang

6. Kelas VI VIA: 47 orang

VIA.1: 47 orang

-Antonius II

1. Kelas I IB: 48 orang

IB.1: 49 orang

2. Kelas II IIB: 51 orang

IIB.1: 50 orang

3. Kelas III IIIB: 51 orang

IIIB.1: 51 orang

4. Kelas IV IVB: 51 orang

IVB.1: 51 orang

5. Kelas V VB: 49 orang

(3)

6. Kelas VI VIB: 44 orang

VIB.1: 49 orang

2.2 Sejarah Singkat Anime Naruto

Perkembangan anime di Jepang telah melewati beberapa dekade.

Dalam

anime di Jepang diawali dengan adanya First Experiments in Animation oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Mereka merupakan para pencetus pembuatan anime di Jepang. Setelah itu banyak para pembuat anime di Jepang semakin memperbaharui tampilan anime maupun cara penayangannya. Pada tahun 1927, Amerika Serikat telah berhasil membuat animasi dengan menggunakan suara (pada saat itu hanya menggunakan background musik). Jepang kemudian mengikuti langkah tersebut. Tahun 1960 adalah pertama kalinya ditayangkan serial anime TV di Jepang, yaitu anime yang berjudul Mittsu no Hanashi yang ditayangkan di stasiun televisi Jepang, Fuji Terebi. Namun anime yang ditayangkan secara regular adalah anime Astro Boy. Dengan kata lain bahwa Astro Boy adalah pencetus anime yang ditayangkan secara berseri.

Setelah kemunculan Astro Boy, semakin banyak anime-anime lain yang ditayangkan di televisi, antara lain seperti: Doraemon, Sailormoon, Kapten Tsubasa, Dragon Ball, Shinchan, Naruto, dan lain sebagainya sesuai dengan penggolongan jenisnya. Anime Naruto yang diciptakan oleh Mashashi Kishimoto pada awalnya

(4)

adalah berbentuk manga (komik Jepang). Dan karena komik tersebut banyak disukai oleh pembacanya, maka di buatlah seri anime-nya.

2.2.1 Sejarah Singkat Perkembangan Anime Naruto secara Umum

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa anime Naruto pada awalnya hanya berbentuk manga. Seri Naruto awalnya dipublikasikan oleh Akamaru Jump pada bulan Agustus 1997. Kemudian seri manga Naruto diterbitkan untuk pertama kali di Jepang oleh penerbit Shuesa pada edisi ke-43 majalah mingguan Shonen Jump yang kemudian banyak mendapat sambutan positif dari pembacanya.

Setelah sukses dalam bentuk manga, Naruto kemudian diproduksi dalam bentuk anime yang diproduksi oleh Studio Perriot dan Aniplex. Sejak tanggal 3 Oktober 2002, anime Naruto diputar perdana oleh TV Tokyo di Jepang dan disiarkan oleh jaringan televisi satelit khusus anime, Animax.

Sekarang Naruto adalah anime yang paling terkenal dan naik daun di seluruh dunia. Sejak awal penerbitannya, Naruto telah memancing permunculan ribuan situs fan yang berisi informasi rinci, panduan, dan forum internet tentang anime ini. Beberapa situs terkenal muncul setelah versi Agustus 2003. Selain itu, muncul pula situs-situs yang menyediakan anime maupun bentuk manga versi maupun Indonesia yang dapat didownload secara gratis. Volume 7 dari serial ini berhasil memenangkabest graphic novel di Amerika Utara. Sementara dalam sebuah poling 100 Anime terbaik versiNaruto menempati peringkat pertama

(5)

(dala

2.2.2 Sejarah Singkat Perkembangan Anime Naruto di Indonesia

Dalam (Minishoto, 2009:5), serial anime Naruto ditayangkan setiap hari oleh siaran televisi swasta Global TV pada pukul 18.00 sampai 19.00. Pada setiap penayangan, Global TV menanyangkan dua episode sekaligus. Selain itu Indosiar dan Trans TV juga pernah menayangkan serial anime Naruto, namun tidak seperti Global TV penyangannya tidak bertahan lama. Anime Naruto di Indonesia mendapat sambutan yang antusias, begitu juga dengan seri manga Naruto, karena menampilkan cerita yang seimbang antara perkelahian dan cerita lucu para tokoh.

Pada awalnya tahun 2004, anime Naruto pertama kali ditanyangkan oleh stasiun TV Trans TV, namun penayangannya kurang ditonton oleh penikmat televisi. Setelah Naruto tidak ditayangka n lagi di Trans TV, kemudian Global TV menayangkan seri anime Naruto tersebut dan mendapat sambutan baik.

2.3 Tokoh-tokoh Anime Naruto dan Pencipta Naruto Masashi Kishimoto

2.3.1 Tokoh-tokoh Anime Naruto

Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tokoh utama anime Naruto:

a. Naruto

Naruto Uzumaki merupakan tokoh utama dalam cerita ini. Sifatnya lugu, konyol, tidak tahu malu, sok tahu, jahil namun sangat setia kawan, mau belajar

(6)

dan pantang menyerah. Tumbuh dalam lingkungan yang menyisihkannya membuat Naruto selalu mencari perhatian dengan berbuat iseng. Namun begitu, Naruto memiliki cita-cita menjadi Hokage (ninja tertinggi) ((Minishoto, 2009:27).

b. Sasuke Uchiha

Sasuke merupakan sosok ninja yang paling digilai oleh ninja perempuan dalam kisah Naruto. Sasuke merupakan ninja yang tampan, pintar namun sering menyendiri dan anti sosial ((Minishoto, 2009:32).

c. Sakura Haruno

Sakura mempunyai sifat yang agak judes, namun merupakan ninja yang berbakat. Dia selalu mendapat nilai sempurna dalam ujian yang diikutinya (Minishoto, 2009:34).

d. Orochimaru

Orochimaru dikenal sebagai ninja yang jahat. Orochimaru sangat terobsesi dengan kehidupan yang abadi dan kekuatan tanpa batas (Minishoto, 2009:52).

e. Tsunade

Tsunade merupakan Hokage ke-5 yang merupakan ninja tertinggi saat ini dalam cerita Naruto. Walaupun umurnya sudah tua, namun penampilannya masih muda (Minishoto, 2009:49).

f. Jiraiya

Jiraiya dalam cerita Naruto merupakan sosok ninja yang datang dan pergi sesuka hatinya. Jiraiya juga dikenal sebagai Pertapa Genit karena

(7)

kegemarannya menggoda wanita. Jiraiya memiliki jurus ninja yang sangat hebat dan merupakan guru ninja Naruto (Minishoto, 2009:48).

g. Hatake Kakashi

Sifatnya sangat acuh dan santai. Akan tetapi saat menjalankan tugas Kakashi bisa menjadi tegas dan serius. Kakashi merupakan ninja hebat dan jenius yang juga merupakan guru dari Naruto (Minishoto, 2009:35).

h. Rock Lee

Rock Lee merupakan ninja yang kurang dapat menguasai jurus ninja. Namun karena semangat dan kerja keras Lee mampu membuktikan kalau dia mampu dan menjadi salah satu ninja yang hebat (Minishoto, 2009:37).

i. Shikamaru Nara

Shikamaru digambarkan sebagai anak yang kalem, santai, baik hati namun sangat pemalas. Shikamaru merupakan anak yang cerdas (Minishoto, 2009:42).

2.3.2 Pencipta Naruto Masashi Kishimoto

Masashi Kishimoto (岸 本 斉 史 — Kishimoto Masashi; lahir di

Jepang. Masashi Kishimoto mulai mengembangkan bakatnya akan menggambar semenjak usia SD. Masashi Kishimoto menjadi mangaka terkenal semenjak karyanya, 1999 Naruto pertama kali dipublikasikan di menerima penghargaan hop step yang merupakan penghargaan bulanan yang diberika

(8)

oleh majalah Shonen Jump untuk mangaka (pembuat manga) amatir (dala

2.4 Pengaruh Media terhadap Perilaku dan Pola Pikir Anak

Masa kanak-kanak selalu ditandai dengan kesenangan, keceriaan, bermain, kepolosan maupun belajar bersosialisasi, belajar mengenal dunia sekelilingnya. Anak-anak bisa dikatakan memiliki pola pikir sempit yang kemudian akan diperbaharui melalui belajar di sekolah atau melalui pengasuhan orangtua sehari-hari. Dimasa kanak-kanak ini juga merupakan periode kritis dimana dimasa kanak-kanak kepribadian itu mulai dibentuk.

Surbakti (2008:5) mengatakan, pengertian perkembangan berarti terjadinya suatu proses perubahan baik secara fisiologis maupun psikologis ke arah yang lebih sempurna. Perkembangan selalu bersifat tetap sehingga tidak mungkin diulang kembali ke posisi semula. Itulah sebabnya mengapa perkembangan merupakan fase paling kritis dalam kehidupan seorang anak, karena akan berdampak dalam perkembangan hidupnya.

Telah diketahui juga bahwa televisi merupakan media komunikasi yang dapat mengubah perilaku seseorang. Perubahan perilaku dapat bertentangan dengan nilai budaya setempat atau dapat pula mendukung. Dengan adanya televisi informasi menjadi lebih terbuka dan transparan dan pengetahuan anak-anak tentang suatu objek yang tergambar di televisi semakin lengkap dan di mengerti baik dari hal yang baik maupun hal-hal buruk. Tayangan televisi yang buruk sudah jelas akan mempengaruhi

(9)

perilaku dan pola pikir seorang anak. Begitu juga dengan tanyangan yang bernilai positif akan membantu proses perkembangan anak yang baik.

Perubahan perilaku ke arah negatif akibat menonton film perlu diwaspadai dan perlu diantisipasi. Salah satu program televisi yang sangat digandrungi oleh anak-anak antara lain adalah film kartun atau anime. Banyak film kartun anak-anak yang ditayangkan berasal dari negara asing yang mungkin mempunyai latar budaya yang berbeda. Salah satu negara yang banyak menyuplai film kartun adalah Jepang, contohnya adalah film kartun yang berhubungan dengan kekerasan yaitu anime Naruto.

2.4.1 Pengaruh Media terhadap Perilaku Anak

Menurut Surbakti (2008:3) mengatakan, terdapat dua aspek yang harus menjadi perhatian utama sehubungan dengan kelompok anak-anak, yaitu pertama, pertumbuhan fisik, dan yang kedua adalah pertumbuhan kognisi (psikologis). Perkembangan fisik anak merupakan masa dimana anak menjadi aktif bergerak dan seakan-akan tidak mengenal rasa capai atau lelah. Oleh karena itu perlu pengawasan yang ekstra hati-hati karena anak-anak kurang faham betul mana hal yang bisa membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain yang berinteraksi dengannya.

Jika ditinjau kegunaan atau manfaat tayangan televisi, anak akan lebih gampang menyerap hal-hal yang dianggap menyenangkan dengan banyak menggerakkan badan secara aktif. Umumnya anak-anak senang sekali menonton tayangan yang menampilkan aksi (action) atau film-film yang menampilkan efek

(10)

suara yang dahsyat dan gerakan-gerakan yang cepat (Surbakti, 2008:43). Hal tersebut banyak memicu perilaku agresif anak.

Naruto merupakan salah satu tayangan anime yang pada dasarnya banyak memperlihatkan adegan kekerasan, seperti adegan perkelahian dengan menggunakan jurus-jurus ninja yang secara logika tidak mungkin bisa dapat ditiru oleh manusia nyata sekalipun. Misalkan, terdapat adegan tokoh Naruto yang dapat terbang dan pindah dari satu tempat lain dengan cara terbang ataupun melompat yang jarak lompatannya tidak masuk akal. Hal-hal tersebutlah yang bisa menimbulkan sikap agresif yang menyebabkan tindakan kekerasan terhadap anak.

Menurut Eron dalam Surbakti (2008:126), dalam penelitiannya bahwa, banyak anak-anak usia delapan sampai sembilan tahun sangat dipengaruhi oleh tayangan kekerasan yang mereka saksikan melalui tayangan televisi. Dengan demikian, semakin banyak mereka menonton tayangan kekerasan atau semakin banyak media televisi menayangkan totonan kekerasan, semakin agresif pula perilaku anak-anak yang menonton tersebut.

Efek lain tayangan kekerasan dikemukakan oleh Harold dalam Surbakti (2008:125) yang mengatakan bahwa, tayangan kekerasan mendorong anak-anak menjadi anti-sosial, melanggar peraturan, tidak mau menaati hukum, melakukan penyerangan baik secara verbal maupun fisik. Dengan kata lain jika seorang anak suka menonton tayangan kekerasan secara dinamis dan berkelanjutan maka anak tersebut akan mengalami efek yang dicerminkannya melalui sikap agresif dan mempengaruhi perilaku sosialnya

(11)

Segala sesuatu yang diperoleh anak dari kegiatan bersosialisasinya merupakan suatu proses. Hasil dari proses tersebut dapat mempengaruhi seorang anak menilai hal yang dianggap baik atau menarik menurutnya maupun tidak. Dengan kata lain, seorang anak dapat mempelajari sikap agresif atau kekerasan melalui perilaku oranglain, secara nyata dalam aktivitas sosial maupun saat menonton televisi.

Menurut Pratisti (2008:39), terdapat empat subproses pada proses pembelajaran seorang anak, yaitu:

1. Proses atensi. Proses peniruan tidak akan terjadi apabila tidak ada atensi. Atensi dipengaruhi oleh karakteristik individu.

2. Proses retensi. Proses retensi merupakan proses mengendapkan informasi dalam ingatan serta berusaha mengaplikasikannya ke dalam bentuk simbolik. 3. Proses reproduksi motor. Setelah menyerap perilaku orang lain, seorang anak

akan berusaha menirukannya dan melakukannya sendiri.

4. Proses penguatan dan motivasional. Suatu perilaku akan dimunculkan kembali jika memperoleh penguatan.

Melalui suatu proses pembelajaran, suatu sikap atau tingkah laku dapat diberikan, dipelajari dan dilatih kepada si anak untuk mengganti tingkah laku yang lama (Gunarsa, 1997:23). Menurut Albert Bandura dan Walter Mischel dalam Pratisiti (2008: 38), dalam perilaku sosial seseorang terdapat proses imitasi atau proses meniru. Objek imitasi tidak hanya objek yang hidup namun juga model-model simbolik yang ada dalam media massa. Seorang anak akan berperilaku tertentu sebagai hasil meniru orang lain yang kemudian diulang-ulang dan akhirnya terintergrasi menjadi bagian dari dirinya.

(12)

2.4.2 Pengaruh Media terhadap Pola Pikir Anak

Pola pikir seseorang jelas mempengaruhi tindakan yang akan dilakukannya. Pola pikir mencakup sisi psikologis seorang anak dalam mengambil tindakan. Anak-anak yang menonton anime Naruto bisa saja sering berkhayal menjadi salah satu tokoh anime Naruto tersebut. Dalam pikiran seorang anak, mungkin saja anak tersebut menginginkan menjadi seorang tokoh anime Naruto tersebut dikarenakan jurus-jurus yang sangat menarik maupun jalan cerita yang menarik daya khayal anak tersebut.

Secara psikologis, menurut Drever dalam Surbakti (2008:11) anak-anak mengalami perkembangan kognisi, yaitu berkembangnya daya tangkap, daya khayal, pengertian, penilaian dan penalaran anak. Hal-hal yang telah disebutkan tersebut mencakup dalam perkembangan pola pikir seorang anak.

Anak yang berusia 6-12 tahun mengalami perkembangan kognisi tahap operasional konkrit. Dimana dalam tahap ini anak telah mampu berpikir secara logis yang ditandai dengan pemikiran yang didasarkan pada aturan-aturan tertentu yang logis (Pratisti, 2008:41). Periode anak-anak madya (6-12 tahun) sebagian waktunya dihabiskan untuk sekolah. Hasil pemikiran logisnya berasal dari sekolah formal yang dialaminya.

Media televisi juga mempengaruhi cara anak berpikir tentang anak-anak akan masa depan atau cita-citanya. Misalnya, ketika menonton anime Naruto, mereka bercita-cita maupun terinspirasi ingin menjadi salah satu tokoh yang hebat. Menurut Nugraha (2003:55), anak-anak mudah sekali terkena efek “identifikasi psikologogis”, yang artinya setelah menyaksikan sebuah film kemudian mengidentifikasikan dirinya

(13)

tersebut pada dasarnya telah dipengaruhi oleh objek yang dilihat atau ditonton anak tersebut, dalam hal ini adalah anime Naruto.

Referensi

Dokumen terkait

f) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering berganti pasangan. g) Penyakit radang panggul terjadi. h) Prosedur medis, termasuk pemeriksaan

Penju Penjualan alan prod produk uk koper koperasi asi secara tunai tidak dicatat di buku harian ini dan karena penjualan secara kredit tidak akan secara tunai tidak dicatat di

Abstrak: Salah satu sumber yang berpotensi mencemari sungai Brangbiji adalah keberadaan sejumlah indutri tahu tempe. Industri tersebut menghasilkan limbah cair

Air perlu waktu cukup lama (hingga 2 jam seperti pada Gambar 3) untuk mencapai piezometer sensor karena lahan cukup luas dan debit irigasi kecil.. Pengujian lanjutan akan

beklemede haklıdır. "Şekerin erimesi uzunca bir zamana bağlıdır" diye kestiren, insanın susuzlukla ilgili planıdır, yoksa insan ötesinde ne çabuk erime vardır, ne

Perbaikan pada aspek ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan hasil penelitian Washnieski 9 yang mendapatkan sebanyak 27% anak mengalami perbaikan setelah diet GFCF

yang dapat menurunkan pH. Hal ini terbukti dari hasil pengukuran pH selama penelitian di keempat lokasi tersebut menghasilkan nilai pH kurang dari 7 yaitu sebesar 6 –

Hasil dari penelitian ini adalah (1) Aktifitas fisik kebanyakan duduk merupakan faktor risiko kejadian hemoroid dengan besar resiko 0,37%, (2) Kurang aktifitas