UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN
TINJAUAN TERHADAP ST RUKT UR ORGANI SASI
DALAM MENINGKATKAN KOORDINASI KERJA
PEGAWAI PADA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TUGAS AKHIR Diajukan Oleh : HELEN OKTAVIANI
082101129
DIPLOMA III KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Pendidikan Pada Program Studi Diploma III
Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
Medan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul
“Tinjauan Terhadap Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan Koordinasi Kerja Pegawai pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.” Adapun tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah guna memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan Program Diploma III pada Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih sangat sederhana. Ini karena keterbatasan waktu, ilmu dan
pengetahuan dari penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi penyempurnaan tugas akhir ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang terdalam
kepada :
1. Teristimewa buat Ayahanda tercinta Budiman Marpaung, dan ibunda tercinta
Mantaria Sibarani yang dengan penuh kesabaran telah mendidik penulis dan
memberikan dukungan kepada penulis baik moril maupun materi, serta selalu
mendoakan penulis di setiap kesempatan. Semoga tugas akhir ini dapat membuat
ayahanda dan ibunda bangga terhadap penulis.
2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
3. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MS, selaku Ketua Program Studi Jurusan
Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Syafrizal Helmi Situmorang, SE, Msi, selaku sekretaris Jurusan
Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Frida Ramadhini SE, MM selaku dosen pembimbing penulis yang telah
banyak memberikan waktunya dalam meberikan masukan dan arahan kepada
penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
6. Seluruh Dosen / Staf Pengajar serta Pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis.
7. Buat abang, kakak,dan adikku, Hendra, Nova, dan Ricky yang telah memberikan
semangat dan doa kepada penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Semoga
kita bisa menjadi kebanggaan orang tua kita.
8. Buat sahabatku Friska, Yenci, Yosefina makasih ya buat doa dan perhatian besar
buat penulis dan selalu setia mendengar keluh kesah penulis.
9. Buat Tio Winda Sitompul dan Theodora Batubara makasih ya atas semangat, doa
dan kerja samanya kepada penulis selama mengerjakan Tugas Akhir ini.
10.Buat teman-teman seperejuanganku Delima, Melani, Poppy, dan Desi makasi ya
buat kerja samanya selama ini, dan buat teman-teman lainnya di Jurusan
Keuangan’08 Group A, B, C, Monica T, Widya, Dian, Julia, Nova, Lijan, Mitha,
Citra, Ellyn, Devi S, Rahmad, Firman, Icha, Sari, Faulia dan yang tidak dapat
11.Buat teman kelompok magang grup 12, Lani, Hikmah, Ervina, dan Prawiro
makasih atas semangat, kebaikan dan kerja samanya dalam program magang kita.
Semua kebaikan, perhatian dan curahan kasih sayang yang telah diberikan akan
selalu ada dihati dan menjadi kenangan terindah yang takkan dapat dilupakan penulis.
Semoga Tuhan Yesus membalas semua kebaikan dengan limpahan rahmat dan kasih
sayang-Nya kepada kita semua. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih dan semoga
tugas akhir ini dapat berguna bagi para pembacanya.
Medan, Desember 2010
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ... vi
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4
D. Rencana Penulisan ... 5
1. Jadwal Survei ... 5
2. Rencana Isi ... 5
BAB II : PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU ... 7
1. Visi Fakultas Ekonomi USU... 8
2. Misi Fakultas Ekonomi USU ………. 8
3. Tujuan Fakultas Ekonomi USU ... 9
B. Jenis Usaha / Kegiatan ... 9
C. Struktur Organisasi ... 10
D. Job Description ... 11
E. Kinerja Usaha Terkini ... 15
BAB III : PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi dan Struktur Organisasi ... 18
1. Pengertian Organisasi ... 18
2. Pengertian Struktur Organisasi ... 20
B. Asas-Asas Organisasi ... 21
C. Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi ... 25
D. Komunikasi Dalam Organisasi ... 34
E. Koordinasi ... 36
F. Hambatan Dalam Koordinasi ... 42
G. Tinjauan Struktur Organisasi dalam Meningkatkan Koordinasi Kerja Pegawai pada Fakultas Ekonomi USU... 44
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 49
B. Saran ... 50
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Halaman
Tabel I.I Jadwal Kegiatan Penelitian ... 5
Gambar 2.1 Organisasi Bentuk Garis ... 28
Gambar 3.1 Organisasi Bentuk Garis Dan Staf ... 30
Gambar 3.2 Organisasi Bentuk Fungsional... 32
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi dengan tingkat persaingan semakin ketat, setiap
perusahaan/organisasi dituntut untuk mampu mengelola perusahaan/organisasi agar dapat
tumbuh, berkembang dan bertahan guna mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk dapat
bersaing, perusahaan/organisasi harus mempunyai nilai yang lebih baik dalam hal
pelayanan maupun produk. Maka perusahaan/organisasi harus beroperasi dan
menggunakan sumber daya yang dimiliki dengan efektif dan efisien sehingga dapat
mendukung tercapainya tujuan organisasi.
Manusia sebagai unsur pelaksana dalam perusahaan memiliki kemampuan kerja yang
terbatas baik fisik, pemikiran, pendidikan dan faktor-faktor lain. Dengan adanya
keterbatasan-keterbatasan tersebut dibutuhkan suatu kerja sama yang dibentuk dalam
suatu wadah yaitu organisasi, guna mencapai tujuan bersama yang di rencanakan.
Dalam menciptakan kerja sama dalam suatu organisasi perlu dibentuk struktur
organisasi. Menurut Robert Y. Durrant dalam buku Sutarto ( 1998:42 ), Organization
Structure is the scheme of relationship and duties of person employed by the organization
particularly discharging managerial functions. Stuktur organisasi adalah bagan
hubungan dan tugas-tugas dan orang-orang yang digunakan oleh organisasi sekali
pelaksanaan fungsi manajerial.
Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan hubungan antara bagian dan posisi
Dengan adanya pembagian tugas dalam struktur organisasi maka akan menjadi jelas
tujuan yang harus di capai untuk masing – masing bagian guna menopang tercapainya
tujuan perusahaan/organisasi. Disamping itu, dengan adanya pembagian tugas akan
menjadi jelas wewenang dan tanggung jawab dari masing - masing bagian. Dengan
adanya keselarasan wewenang dan tanggung jawab tersebut maka akan dapat diketahui
penyimpangan – penyimpangan yang terjadi serta usaha untuk memperbaikinya dan siapa
yang bertanggung jawab atas penyimpangan tersebut.
Struktur organisasi sangat perlu dalam sebuah perusahaan/organisasi dimana
dengan adanya struktur organisasi ini memungkinkan kita dapat mengetahui bagaimana
organisasi itu dibentuk. Dengan adanya struktur organisasi tersebut maka pemimpin dan
bawahan dapat mengetahui tugas – tugas yang harus dilakukan serta apabila terdapat
suatu masalah maka akan dapat diketahui kebagian mana harus menyelesaikannya.
Oleh karena itu, suatu struktur organisasi yang baik akan membawa pengaruh
pada sistem pembagian kerja yang baik pula dan akhirnya memudahkan
pengkoordinasian anggota – anggotanya akan sangat membantu dalam usaha pencapaian
tujuan organisasi.
Untuk mencapai tujuan perusahaan/organisasi perlu diciptakan suatu sistem
koordinasi yang tepat dan efektif. Menurut Harold Koontz dan Cynl O’Donnel koordinasi
adalah pencapaian keselarasan usaha individu dalam usaha mencapai tujuan serta sasaran
kelompok. Jadi, suatu sistem koordinasi kerja yang baik mutlak diperlukan agar
pelaksanaan kegiatan tepat pada sasarannya. Sistem kerja sama diantara para anggota
perlu diatur dan diadakan pembagian tugas sesuai bidang keahliannya masing – masing.
bagian dengan bagian lain. Dan untuk melaksanakan koordinasi yaang baik dan
mengarah pada pencapaian tujuan, diperlukan pula komunikasi yang baik antara bawahan
dan atasan atau sebaliknya, untuk menyampaikan informasi yang berhubungan dengan
pekerjaan. Karena komunikasi merupakan kunci koordiinasi yang paling efektif
Struktur organisasi yang digunakan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara ini menggambarkan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan
yang lainnya dan bagaimana hubungan aktivitas kerja dan fungsi antarbagian yang
dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik ada terdapat pembagian tugas – tugas
sehingga dapat diketahui batasan – batasan pekerjaan yang harus dilakukan.
Menyadari manfaat struktur organisasi bagi setiap perusahaan/organisasi yang
berhubungan dengan koordinasi maka penulis terdorong dan tertarik untuk membahas
mengenai “Tinjauan Terhadap Struktur Organisasi Dalam Meningkatkan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
Apakah struktur organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat
meningkatkan koordinasi kerja para pegawai?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui struktur organisasi dan koordinasi yang dilaksanakan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi instansi
Memberi sumbangan pemikiran sebagai bahan masukan bagi Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara dalam mendukung aktivitas pencapaian tujuan yang
ditetapkan.
2. Bagi penulis
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan khususnya mengenai struktur organisasi
dan pembagian kerja serta hubungan kerja yang terdapat di dalam
Fakultas ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bagi pihak lain
D. Rencana Penulisan 1. Jadual Survei
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Jl. T.M.
Hanafiah Kampus USU Medan. Untuk lebih jelasnya jadual kegiatan dapat dilihat pada
Tabel 1.1 berikut ini:
Tabel 1.1
Jadual Kegiatan
NO KEGIATAN MINGGU KE
1 2 3
1 Persiapan
2 Pengumpulan Data
3 Penulisan Laporan
Dalam kegiatan Pengumpulan Data, penulis melakukan riset mulai tanggal 14
Oktober s/d 21 November 2010 di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Rencana Isi
Sebagai gambaran singkat dari pembahasan dan penyusunan dengan memasukkan
data yang relevan dalam skripsi ini, maka penulis mengemukakan sistematika dari
Adapun uraiannya adalah sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan rencana yang terdiri dari jadwal survey/observasi dan
sistematika penulisan.
BAB 2 : PROFIL INSTANSI
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat instansi, struktur
organisasi dan personalia, uraian tugas ( job description ), kinerja usaha terkini
dan rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
BAB 3 : PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis mencoba untuk menguraikan mengenai pengertian
organisasi, struktur dan bentuk organisasi, asas – asas organisasi, serta peran
komunikasi dan koordinasi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
BAB 4 : PENUTUP
Dalam bab ini penulis akan memberikan kesimpulan berdasarkan uraian
terdahulu dan memberikan saran-saran yang bertitik tolak dari pengumpulan
data dan pembahasan yang dilakukan. Hasil ini diharapkan dapat memberikan
masukan yang bermanfaat bagi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di
BAB II PROFIL INSTANSI A Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU
Fakultas Ekonomi didirikan tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syariah
Kuala) Kota Kuraja (Banda Aceh), dan sebagai pemimpin fakultas/dekan pada waktu itu
Dr. Teuku Iskandar. Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di
kota Medan, namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh) tetap
memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan bahwa pada
waktu itu tekhnik operasional berada di Kutaraja, sedangkan penyelesaian
administrasinya tetap berada di bawah Presiden Universitas Sumatera Utara (istilah untuk
nama pimpinan pada waktu itu).
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berkedudukan di Kutaraja
(sekarang Banda Aceh) kemudian memisahkan diri dari Universitas Sumatera Utara dan
bergabung dengan Universitas Syiahkuala, Fakultas Ekonomi Sumatera Utara didirikan
di Medan dan memperoleh status negeri dengan surat keputusan menteri Perguruan
Tinggi dan Ilmu Pengetahuan R.I No.64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang
diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan ke dalam lingkungan
Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku surat terhitung
mulai 01 Oktober 1961.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I No
0535/0/1983, tanggal 08 Desember 1983, Keputusan Dirjen Pendidikan tinggi
No.131/DIKTI/Kep/1984, dan disusul Surat Keputusan No. 23/DIKTI/Kep/1987
Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu Program Pendidikan
Strata-1 Program Pendidikan D-III. Program Pendidikan Strata-1 meliputi 3(tiga)
Departemen, yaitu : Departemen Ekonomi Pembangunan, Departemen Manajemen dan
Departemen Akuntansi. Program Diploma-III terdiri dari : Jurusan Kesekretariatan,
Jurusan Keuangan, Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di
Medan mulai menerima Mahasiswa pada bulan Agustus 1961.
Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumtera Utara
Visi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara adalah menjadi salah satu Fakultas
Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam
persaingan global.
Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut:
a Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam
bidang ilmu ekonomi, Manajemen dan Akuntansi yang berorientasi pasar.
b Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaaan
peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.
c Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan
pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber
pendanaan fakultas dalam status PT. BHMN.
d Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada Mahasiswa selaku
e Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan
pemerintahan serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang
bertaraf nasional dan internasional.
Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara :
a Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta
menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional dan internasional.
b Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksakan penelitian-penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat dan responsive terhadap perkembangan/
perubahan.
B. Jenis Kegiatan
Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/ pelayanan masyarakat dan
pembinaan civitas akademik. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak
berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya
yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan. Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara lebih berorientasi pada pelayanan pendidikan yang bermutu dan
berkualitas, melakukan penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan
serta melakukan kegiatan sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan
Tri Dharma Perguruan Tinggi : Penyelenggaraan Pendidikan, Pengabdian Penelitian
dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai
kualitas yang baik dan mampu bersaing di lapangan pekerjaan nantinya.
C. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan
tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/ keterkaitan
antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan ini ditetapkan
demi tercapainya tujuan umum suatu yaitu untuk mengatur seluruh aktivitas maupun
kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang
telah diteapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi
dalam instansi. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat
diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama
dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.
Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan
perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian
kegiatan tertentu dan memncakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal.
Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat dilihat pada
lampiran.
D. Job Description
Berikut ini adalah Job Description dari setiap unit pada bagian Tata Usaha
1. Bagian Tata Usaha Tugasnya adalah :
a Menyusun Rencana kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT Fakultas.
b Menghimpun Menelaah Peraturan perundang-undangan di bidang
ketatausahaan akademik, administrasi umumdan keuangan, kemahasiwaan
dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.
c Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan di bidang akademik
administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian
dan perlengkapan.
d Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan,
kepegawaian, keuangan, dan kearsipan.
e Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi di lingkungan fakultas.
f Melakasanakan administrasi pendidikan, penelitian dan pengabdian/
pelayanan kepada masyarakat.
g Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas.
h Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan di lingkungan fakultas.
i Melaksanakan administrasi perencanaan dan pelayanan informasi.
j Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan dengan
kegiatan fakultas.
k Menyusun laporan kerja bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan
2. Sub Bagian Akademik Tugasnya adalah :
a Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.
b Mengumpulkan dan Mengolah data di bidang pendidikan, penelitian dan
pengabdian/pelayanan kepada masyarakat.
c Melakukan administrasi akademik.
d Melakukan penyusunan rencana kebutuhan saran akademik.
e Menghimpun dan mengklasifikasikan data pencapaian target kurikulum.
f Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas.
g Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada
masyarakat di lingkungan fakultas.
h Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan
bagian.
3. Sub Bagian Umum dan Keuangan Tugasnya adalah :
a Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.
b Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan.
c Melakukan urusan persuratan dan kearsipan di lingkungan fakultas.
d Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas dan pertemuan
ilmiah di lingkungan fakultas.
f Melakuakan penerimaan, penyimpanan, pembekuan, pengeluaran, dan
pertanggung jawaban keuangan.
g Melakukan pembayaran gaji honorarium, lembur. Vakansi, perjalanan dinas,
pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang telah diteliti
kebenarannya.
h Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan.
i Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan.
j Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan
Bagian.
4. Sub Bagian Kepegawaian Tugasnya adalah :
a Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.
b Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai.
c Melakukan urusan mutasi pegawai.
d Memverifikasi usulan angka kredit jabatan fungsional.
e Memproses penempatan angka kredit jabatan fungsional usul kenaikan
jabatan/pangkat surat keputusan mengajar, pengangkatan Guru Besar
Tetap/Tidak Tetap/Emiritus, izin dan cuti.
f Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai.
g Memproses SK jabatan struktural dan fungsional.
i Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan
Bagian.
5. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni Tugasnya adalah :
a Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.
b Mengumpulkan dan mengolah data di bidang kemahasiswaan dan alumni.
c Melakukan administrasi kemahasiwaan.
d Melakukan urusan izin/rekomendasi kegiatan kemahasiswaan.
e Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa yang berprestasi.
f Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas.
g Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan karir dan layanan kesejahteraan
mahasiswa.
h Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan kemahasiswaan.
i Mengoperasionalkan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni
j Melakukan penyajian informasi di bidang kemahiswaan dan alumni.
k Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan
Bagian.
6. Sub Bagian Perlengkapan Tugasnya adalah :
a Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.
c Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggaan dan perlengkapan.
d Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan dan keamanan lingkungan.
e Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang kerumahtanggaan dan
perlengkapan.
f Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan.
g Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan
Bagian.
E. Kinerja Usaha Terkini
Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai
dengan tujuan perusahaan. Butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Fakultas terus berupaya agar tujuan yang
telah digariskan oleh fakultas dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua
karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja.
Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja
yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah
menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa, melakukan
berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat
bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada
masyarakat berupa seminar-seminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar
dapat hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain
sebagainya.
Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat
baik. Kegiatan-kegiatan kerohanian juga tetap dilaksakan fakultas, seperti perayaan
hari-hari besar keagamaan (misalnya: Natal, Paskah, Idul Fitri, Isra’ Mi’raj,Dll) sehingga para
civitas akademika selalu memilki nilai-nilai dan norma-norma keagamaan dalam
menjalani hidup, serta selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa.
Pada tahun 2010 Fakultas Ekonomi mampu menampung mahasiswa baru
sebanyak 1119 orang. Jurusan S1 Ekonomi Pembangunan jumlah mahasiswa sebanyak
177 orang, yang terbagi atas jumlah laki-laki sebanyak 94 orang, perempuan 83 orang.
Jurusan S1 Manajemen jumlah mahasiswa sebanyak 224 orang, yang terbagi atas
jumlah laki-laki sebanyak 113 orang, perempuan 111 orang. Jurusan S1 Akuntansi
jumlah mahasiswa sebanyak 230 orang, yang terbagi atas jumlah laki-laki sebanyak 86
orang, perempuan 144 orang. Jurusan D3 Keuangan jumlah mahasiswa sebanyak 179
orang, yang terbagi atas jumlah laki-laki sebanyak 68 orang, perempuan 111 orang.
Jurusan D3 Akuntansi jumlah mahasiswa sebanyak 206 orang, yang terbagi atas jumlah
laki-laki sebanyak 76 orang, perempuan 130 orang. Jurusan D3 Kesekretariatan jumlah
mahasiswa sebanyak 103 orang, yang terbagi atas jumlah laki-laki sebanyak 4 orang,
perempuan 99 orang.
F. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain :
a Persiapan kuliah mahasiswa semester genap/ganjil.
b Perkuliahan semester genap/ganjil.
c Ujian mid semester/ujian semester genap/ ganjil.
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi dan Struktur Organisasi 1. Pengertian Organisasi
Setiap organisasi hendaknya memiliki rencana strategis yang akan
mengidentifikasi arah bisnis di masa yang akan datang. Tanggung jawab para pemimpin
harus diatur agar dapat mencapai rencana strategis. Setiap instansi membentuk struktur
organisasi guna mengidentifikasi tanggung jawab untuk setiap posisi pekerjaan, dan
hubungan antara posisi-posisi tersebut.
Organisasi berasal dari kata organum, yang artinya alat untuk membentuk
bagian-bagian terintegrasi sedemikian rupa oleh hubungan-hubungan tertentu. Dari pengertian
dasar organisasi tersebut para ahli mengembangangkan pengertian organisasi menurut
elemen-elemen yang terkandung di dalamnya. Organisasi ialah bentuk setiap kerjasama
manusia untuk pencapaian tujuan bersama.
Berikut ini terdapat pendapat yang berbeda dari beberapa para ahli. Hal ini terkait
dengan perbedaan sudut pandang dan displin ilmu yang berlainan. Akan tetapi jika dilihat
dari unsur-unsur yang terkandung di dalam masing-masing defenisi tersebut terdapat
Berikut adalah beberapa pendapat para ahli mengenai defenisi organisasi:
a. Chester I Bernand
Organisasi adalah suatu sistem kegiatan kerjasama dari dua orang atau lebih,
sesuatu yang tidak terwujud dan tidak bersifat perseorangan sebagian besar
mengenai hal hubungan-hubungan.
b. G.R. Terry
Organisasi berasal dari kata organisme, yaitu suatu struktur dengan bagian-bagian
yang demikian diintegrasi hingga hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi
oleh hubungan mereka dengan keseluruhan. Jadi organisasi terdiri dari dua bagian
pokok yaitu: (1) Bagian-bagian dan
(2) Hubungan-hubungan.
c. Jhon Pfifner dan S. Owen Lane
Organisasi adalah proses penggabungan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh
orang-orang, atau kelompok-kelompok dengan kekuasaan yang diperlukan untuk
pelaksanaan itu, sehingga kewajiban yang dilaksanakan demikian itu memberikan
saluran-saluran yang terbaik bagi penyelenggaraan usaha yang efisien, teratur,
positif dan terkoordinasi.
d. John M. Gaus
Organisasi adalah tata hubungan antara orang-orang untuk dapat memungkinkan
Dari beberapa defenisi ini, dapat disimpulkan unsur-unsur dari suatu organisasi
meliputi:
a. Adanya dua orang atau lebih sebagai kelompok.
b. Adanya maksud untuk kerjasama.
c. Adanya proses pembagian kerja.
d. Adanya pengaturan hubungan.
e. Adanya tujuan yang hendak dicapai.
Berdasarkan unsur – unsur tersebut akan dapat disusun defenisi yang lebih sederhana
yaitu organisasi merupakan sekelompok orang pemegang posisi yang bekerja sama secara
tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
2. Pengertian Struktur Organisasi
Dalam membahas struktur organisasi ada baiknya diketahui pengertian
pengorganisasian karena mempunyai hubungan yang sangat erat dengan organisasi dan
struktur organisasi.
Beberapa defenisi pengorganisasian secara luas adalah :
a. Pengorganisasian adalah proses panyesuaian struktur organisasi dengan tujuan
sumber daya dan lingkupnya. Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan
dan hubungan antara bagian-bagian atau komponen dan posisi dalam suatu
organisasi.
b. Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal,
pengelompokan dan mengatur serta membagi tugas di antara para anggota
Dari kedua pengertian ini dapat dilihat bahwa struktur organisasi merupakan
produk dari pengorganisasian itu. Struktur organisasi adalah mekanisme-mekanisme
formal dengan organisasi yang dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan
susunan perwujudan pola tetapan hubungan di antara fungsi-sungsi, bagian-bagian, atau
posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan
tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi.
B. Asas-Asas Organisasi
Menurut Sutarto ( 1998 : 43 ) Struktur organisasi yang akan dibentuk tentunya
struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi yang baik harus memenuhi syarat sehat
dan efisien . Struktur organisasi yang sehat berarti tiap – tiap satuan organisasi yang da
dapat menjalankan peranannya atau tanggung jawabnya dengan tertib. Struktur organisasi
efisien berarti dalam menjalankan peranannya tersebut masing-masing satuan organisasi
dapat mencapai perbandingan terbaik antara uasaha dan hasil kerja. Agar dapat diperoleh
struktur organisasi yang sehat dan efisien, pada waktu membentuk harus memprehatikan
berbagai asas- asas organisasi.
Beberapa asas organisasi yang perlu diperhatikan dalam menganalisis struktur
organisasi antara lain :
1. Asas Perumusan Tujuan
Dalam mencapai tujuan organisasi diperlukan perumusan tujuan yang jelas dan
tertulis. Tujuan dimaksudkan sebagai pedoman dalam menyusun fungsi-fungsi
dan tugas pelaksanaan aktivitas sehari-hari dalam bekerja. Tujuan yang jelas
hanya tercapainya melalui kerjasama yang baik, teratur antar pegawai. Hal ini
dapat menyebabkan konsekuensi adanya kesatuan antara pimpinan dan kesatuan
gerak pegawai atau karyawan.
2. Asas Departementasi
Departementasi adalah pengelompokan individi-individu kedalam departemen
dan pengelompokan departemen secara total. Dalam mencapai efisiensi kegiatan
perlu dikelompokkan menurut jenis dan hubungannya sehingga setiap unit kerja
mempunyai batas-batas kerja yang jelas dan tegas.
3. Asas Pembagian Kerja
Pembagian kerja dapat menciptakan keseimbangan terhadap tugas, tanggung
jawab dan kekuasaan, sehingga setiap bagian mempunyai berban dan tanggung
jawab yang sesuai dengan tingkat pekerjaannya.
4. Asas Delegasi Kekuasaan
Delegasi merupakan penyerahan hak dalam mengambil keputusan melaksanakan
tugas dan tanggung jawab dengan baik. Pelimpahan wewenang atau kekuasaan
harus dirumuskan secara tertulis dengan kata-kata yang mudah dipahami dan jelas
sehingga pendelegasian wewenang menunjukkan isi materi dan batasan-batasan
tugas sehingga tidak terjadi kesalah pahaman.
5. Asas Kesatuan Komando
Asas kesatuan komando adalah asas dimana perintah dan tanggung jawab barada
pada keputusan pemimpin. Dengan tidak adanya kesatuan komando dapat
6. Asas Koordinasi
Asas koordinasi adalah keselarasan melaksanakan aktivitas satuan, tugas dalam
organisasi.
Adapun manfaat dari asas koordinasi adalah :
a. Menjamin kesatuan kebijaksanaan
b. Menjamin kesatuan sikap
c. Menjamin kesatuan pelaksanaan
d. Menghindari konflik
e. Menghindari kesalahaan dalam pekerjaan
f. Menghindari dalam perebutan fasilitas
g. Menghindari kekosongan dalam bekerja
Dari manfaat di atas dapat disimpulkan bahwa asas koordinasi sangat baik
diterapkan dalam organisasi untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan
sehari-hari.
7. Asas Rentang Kendali
Asas ini dimaksudkan agar pimpinan mudah dalam melakukan pengawasan atas
perintah-perintah yang diberikan kepada bawahan secara tepat.
8. Asas Organisasi
Yang dimaksud asas organisasi adalah tingkatan-tingkatan suatu organisasi yang
di dalamnya terdapat pimpinan, tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang dari
pimpinan ke bawahan dalam fungsi tertentu.
Asas ini membantu organisasi dalam menyelesaikan organisasi dengan melihat
perubahan dari lingkungan internal atau eksternal organisasi.
10.Asas Kelangsungan
Dalam membentuk organisasi diharapkan organisasi dapat berjalan dengan baik
dan sesuai harapan, oleh karena itu sebelum membentuk organisasi para
pembentuk harus menyediakan sarana yang ada dalam menunjang aktivitas
operasional organisasi secara baik dan terus-menerus.
11. Asas Perumusan Tujuan
Dalam mencapai tujuan organisasi diperlukan perumusan tujuan yang jelas dan
tertulis. Tujuan dimaksudkan sebagai pedoman dalam menyusun fungsi-fungsi
dan tugas pelaksanaan aktivitas sehari-hari dalam bekerja. Tujuan yang jelas
mempermudah pencapaian sasaran organisasi yang telah ditetapkan, karena tujuan
hanya tercapainya melalui kerjasama yang baik, teratur antar pegawai. Hal ini
dapat menyebabkan konsekuensi adanya kesatuan antara pimpinan dan kesatuan
gerak pegawai
.
12. Asas Departementasi
Departementasi adalah pengelompokan individi-individu kedalam departemen
dan pengelompokan departemen secara total. Dalam mencapai efisiensi kegiatan
perlu dikelompokkan menurut jenis dan hubungannya sehingga setiap unit kerja
C. Bentuk - Bentuk Struktur Organisasi
Menurut J. Sudarsono ada 4 elemen dalam struktur organisasi yaitu:
1. Spesialisasi aktivitas, yang mengacu pada spesifikasi tugas perorangan dan kelompok
kerja di seluruh organisasi pembagian kerja dan penyatuan tugas-tugas tersebut
kedalam unit kerja (departementalization).
2.Standarisasi aktivitas, merupakan prosedur yang digunakan menuju kelayakdugaan
(predictability) aktivitas-aktivitasnya.
3.Koordinasi aktivitas, adalah prosedur dalam memadukan fungsi-fungsi sub unit dalam
organisasi.
Menurut Mintzberg, mekanisme standardisasi aktivitas akan memudahkan
pengkoordinasian aktivitas khususnya dalam organisasi yang tidak memiliki pola unit.
4.Unit kerja, berhubungan dengan jumlah pegawai yang berada dalam satu kelompok
kerja.
Bentuk organisasi dapat dibedakan menjadi 4 (empat) pola utama yaitu Organiasi
Garis (Line Organization), Organisasi Garis dan Staf (Line-Staf Organization),
Organisasi Fungsional serta Organisasi Fungsional dan Staf.
1. Organisasi Garis (Line Organization)
Bentuk ini merupakan tipe organisasi tertua, paling banyak terdapat dan paling
banyak dipakai, terutama pada perusahaan yang relatif kecil. Bentuk tata hubungannya
masih sederhana, sehingga praktis dan mudah dipakai. Pada jenis organisasi garis,
teratas sampai tingkat yang terbawah. Setiap atasan mempunyai sejumlah bawahan dan
masing-masing memberi pertanggung jawaban tugasnya kepada atasan atau pimpinan
tersebut. Di sini seseorang hanya bertanggung jawab pada satu orang pimpinan saja. Oleh
karena itu setiap pimpinan dituntut dalam memiliki kemampuan dan pengetahuan yang
multi karena pelaksanaan pekerjaan tidak memiliki pembantu ahli.
Bentuk organisasi garis memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Bentuknya sederhana, dipergunakan oleh organisasi-organisasi yang relatif kecil.
b. Bawahan hanya mengenal satu pimpinan.
c. Pucuk pimpinan merupakan sumber dari pada wewenang.
d. Organisasinya kecil dan jumlah karyawannya sedikit.
e. Hubungan kerja antara pimpinan dengan bawahan atau sebaliknya, dan hubungan
kerja antarkaryawan masih bersifat tatap muka sehingga semua anggota
organisasi masih saling mengenal satu sama lain.
f. Tujuan organisasi yang hendak dicapai masih sederhana sehingga kegiatan
organisasi belum merupakan suatu kegiatan kompleks.
g. Tingkat spesialisasi kerja yang rendah.
h. Alat-alat yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan masih sederhana.
i. Bawahan hanya bertindak sebagai pelaksana perintah.
j. Hanya dikenal unsur pimpinan dan unsur pelaksana.
k. Dari pucuk pimpinan sampai kebawah, segala sesuatu berlangsung menurut garis
komando.
Kebaikan organisasi garis antara lain:
b. Pengambilan keputusan lebih cepat
c. Solidaritas karyawan tinggi
d. Biayanya rendah
Kelemahan organisasi gari Kelemahan organisasi garis, antara lain :
a. Terlalu bergantung pada satu orang (pimpinan). Sehingga, kalau ia tidak
mampu, akan mempengaruhi kelangsungan hidup organisasi tersebut
b. Adanya kecendrungan pimpinan untuk bertindak otokratis
c. Perkembangan kesempatan karyawan terbatas.
Secara skematis organisasi bentuk garis dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1 Organisasi Bentuk Garis Sumber : Wursanto (2003 : 102)
2. Organisasi Garis dan Staf (Line Staf Organization)
Bentuk organisasi garis dan staf adalah suatu sistem yang dikemukakan oleh
Emerson (Amerika) kemudian diperdalam oleh Fayol (Prancis) yang menurutnya dalam
Manajer
mengatasi keburukan sistem garis maupun fungsional dengan dibentuk staf yang terdiri
dari tenaga ahli.
Dengan demikian untuk mempertahankan kesatuan pimpinan dari sistem garis,
staf tidak mengganggu kalancaran organisasi garis dan kewajibannya dalam memberi
pelayanan, nasehat, dan kontrol kepada pimpinan organisasi.
Ciri-ciri organisasi garis dan staf adalah sebagai berikut :
a. Dipergunakan oleh organisasi yang besar dan kompleks
b. Jumlah anggotanya relatif banyak
c. Unit-unit organisasi dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :
1. Unit-unit atau garis yang satu sama lain berhubungan menurut garis komando
mulai top manajer sampai dengan unit lini yang paling bawah.
2. Unit staf yang dihubungkan dengan tata hubungan staf. Unit staf adalah unit
yang tidak langsung terlibat dalam pencapaian tujuan organisasi tetapi hanya
memberikan bantuan bila dibutuhkan.
d. Karena jumlah anggota organisasi relatif banyak maka hubungan yang sifatnya
tatap muka tidak mungkin lagi dapat dilaksanakan bagi seluruh anggota.
Kelebihan organisasi garis dan staf antara lain :
a. Relevan untuk perusahaan besar
b. Keputusan lebih rasional karena adanya staf ahli
Kelemahan organisasi garis dan staf antara lain :
a. Koordinasi kadang-kadang sukar diterapkan
b. Solidaritas sesama karyawan berkurang karena jumlahnya yang banyak
sehingga mereka tidak saling mengenal
c. Organisasi rumit karena kompleksnya susunan organisasi.
Gambar 3. 1 Organisasi Bentuk Garis dan Staf Sumber : Wursanto (2003 : 107)
3. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional bermula diciptakan oleh F. W Taylor, dimana setiap atasa
berwewenang memberi komando kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubungannya
dengan fungsi atasan tersebut. Organisasi fungsional adalah bentuk organisasi yang
disusun berdasarkan sifat dan fungsi yang harus dilaksanakan.
Ciri-ciri organisasi bentuk fungsional adalah sebagai berikut : Manajer
a. Pada umumnya digunakan oleh organisasi-organisasi niaga
b. Disusun atas dasar sifat dan macam-macam fungsi sesuai pada pembagian fungsi.
c. Wewenang dari puncak pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi
yang ada dibawahnya, dan pimpinan dari setiap organisasi
tersebut berhak untuk memberikan perintah kepada semua pelaksaan sepanjang
perintah itu menyangkut bidang tugas masing-masing
d. Seorang bawahan dapat menerima perintah dari beberapa orang pimpinan.
e. Bawahan bertanggung jawab kepada pimpinan yang memberikan perintah.
f. Karena setiap satuan organisasi dapat memberikan perintah kepada semua
pelaksana sepanjang menyangkut bidang masing-masing maka bagian organisasi
fungsional tidak terlalu menekankan pada hirarki struktural.
Kebaikan organisasi fungsional antara lain :
a. Pembagian tugas jelas
b. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin
c. Masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya sehingga
terdapat keserasian antara tugas dan keahlian
Kelemahan organisasi fungsional antara lain :
a. Tidak adanya kesatuan perintah karena karyawan dapat menerima perintah dari
beberapa atasan yang sama-sama memiliki kekuasaan
b. Karyawan yang tidak merasa ahli dalam bidangnya sulit bekerja sama karena
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Fungsional Sumber : Wursanto (2003 : 114)
4. Organisasi Fungsional dan Staf
Bentuk organisasi fungsional dan staf merupakan kombinasi dari bentuk
organisasi fungsional dan bentuk organisasi garis dan staf. Dalam organisasi fungsional
dan staf wewenang dari pimpinan tertinggi organisasi dilimpahkan kepada satuan-satuan
kerja di bawahnya dalam bidang kerja tertentu dan pimpinan dapat memerintah dan
meminta pertanggungjawaban dari semua pimpinan sebagai satuan pelaksana yang ada
sepanjang itu menyangkut pekerjaan.
Manajer
Manajer Personalia
Manajer Produksi
Manajer Pemasaran
Manajer Keuangan
:
Kebaikan struktur Organisasi fungsional dan Staf antara lain :
a. Pembagian tugas jelas
b. Spesialisasi kerja karyawan dapat dikembangkan
c. Dapat digunakan organisasi yang besar dan kompleks
d. Pengambilan keputusan lebih mudah dilakukan
Kelemahan struktur Organisasi Fungsional dan Staf antara lain :
a. Sukar mengadakan mutasi
b. Sukar dikoordinasi karena adanya spesialisasi
c. Kurangnya solidaritas sesama karyawan karena tidak saling mengenal.
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Bentuk Fungsional dan Staf Sumber : Wursanto (2003 : 116)
Direktur
Staf Penasehat
Produksi Perdagangan Personalia Keuangan
D. Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi pada dasarnya merupakan kegiatan intern di dalam organisasi.
Pimpinan organisasi membutuhkan informasi yang cepat dan tepat. Oleh karena itu,
komunikasi merupakan satuan bidang yang sangat penting dalam organisasi.
Istilah komunikasi (bahasa Inggris : Communication), mempunyai banyak arti.
Menurut kata (etimologi) istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu cummunis,
yang berarti sama (common). Dari kata cummunis berubah menjadi kata kerja
communicare, yang berarti menyebarkan atau memberitahukan informasi kepada pihak
lain guna mendapatkan pengertian yang sama. Proses komunikasi merupakan rangkaian
dari langkah-langkah yang harus dilalui dalam pengiriman informasi.
Komunikasi dalam organisasi dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
1. Dari segi sifat dapat dibedakan menjadi 2 (dua) , yaitu :
a. Komunikasi Lisan
Komunikasi melalui ucapan kata-kata atau kalimat, melalui apa-apa yang
dikatakan dan bagaimana mengatakannya.
b. Komunikasi Tertulis
Komunikasi dengan menggunakan rangkaian kata-kata atau kalimat, kode-kode
2. Menurut arahnya, komunikasi dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi ke atas
Komunikasi langsung dari bawahan ke atasan, atau dari suatu organisasi rendah
dengan suatu organisasi yang tertinggi.
b. Komunikasi ke bawah
Komunikasi yang berlangsung dari suatu bagian yang lebih tinggi kepada
satuan-satuan organisasi yang ada di bawahnya.
c. Komunikasi Dialog ke atas
Komunikasi yang berlangsung antara pejabat yang lebih rendah dengan jabatan
atau pimpinan yang lebih tinggi.
d. Komunikasi yang berlangsung antara pejabat yang lebih tinggi dengan jabatan
atau pimpinan yang lebih rendah.
e. Komunikasi Horizontal
Komunikasi antara pimpinan atau jabatan yang setingkat dalam suatu organisasi.
f. Komunikasi Satu Arah
Komunikasi yang tidak mendapat respon dari pihak penerima informasi.
g. Komunikasi Dua Arah
Komunikasi yang berlangsung secara timbal balik.
3. Menurut Lawan Komunikasi dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi Satu Lawan
Komunikasi antar pribadi damana dapat terjadi antara pimpinan dan bawahan,
b. Komunikasi Satu Lawan Banyak
Komunikasi antar kelompok dengan satu orang.
c. Komunikasi Kelompok Lawan Saturda
Komunikasi dengan beberapa orang dalam satu kelompok.
d. Komunikasi Lawan Kelompok
Komunikasi antar sekelompok pegawai/karyawan dengan kelompok pegawai lain.
4. Menurut keresmiannya, komunikasi dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi Formal
Komunikasi yang terjadi di antara para anggota organisasi, yang secara tegas
diatur dan telah ditentukan dalam struktur organisasi.
b. Komunikasi Informal
Komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi tetapi tidak direncanakan dan
tidak ditentukan dalam struktur organisasi.
E. Koordinasi
1. Pengertian Koordinasi
Koordinasi merupakan proses pengintegrasian tujuan dan kegiatan pada satuan
yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi secara efisien. Tanpa koordinasi, individu-individu dan
departemen-departemen akan kehilangan pegangan atas peranan mereka dalam
organisasi. Mereka akan mulai mengejar kepentingan sendiri, yang sering merugikan
pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. Untuk mencapai tujuan perusahaan,
prinsip organisasi yaitu dengan membagi-bagi pekerjaan, misalnya bagian produksi,
pemasaran, administrasi, keuangan dan lain-lain.
Untuk mengelola bagia-bagian ini, diperlukan orang yang mempunyai keahlian
(skill) pada bagian masing-masing sehingga setiap bagian dapat beroperasi secara efisien.
Dengan adanya orang-orang yang mempunyai keahlian, pada dasarnya telah diadakan
spesialisasi. Maksud diadakannya spesialisasi ini supaya setiap bagian atau individu
dapat mengkonsentrasikan semua faktor-faktor produksi dengan sebaik-baiknya untuk
mencapai tujuan bagian tersebut.
Melaksanakan departemenisasi dan spesialisasi ini tanpa melaksanakan
koordinasi akan menimbulkan masalah pada setiap suatu organisasi atau setiap pejabat
untuk berjalan sendiri tanpa kesatuan arah dan kemudian akan menyimpang dari tujuan
perusahaan keseluruhan.
Ada beberapa gejala yang dihadapi perusahaan apabila koordinasi berkurang :
a. Orang-orang di dalam organisasi sering berbeda pendapat karena menurut suatu
bidang kerja atau wewenang masing-masing menganggap termasuk dalam
lingkungan tugasnya. Hal ini terjadi karena dualisme dalam pelaksanaan suatu
pekerjaan yang memboroskan tenaga, waktu dan material.
b. Orang-orang di dalam organisasi saling melempar tanggung jawab kepada yang
lain karena masing-masing merasa bahwa pekerjaan itu tidak termasuk dalam
ruang lingkup tugasnya.
c. Pelemparan tanggung jawab biasanya mengakibatkan pencapaian tujuan
petugas nampak ragu dalam pelaksanaan pekerjaan, bahkan hasil pekerjaan yang
satu sering dihapuskan oleh pekerjaan yang lain tanpa disadari.
Untuk menghindari hal ini, maka perlu diadakan koordinasi supaya keseimbangan
antara kegiatan-kegiatan tiap bagian dengan usaha penyatuan pekerjaan.
Untuk melihat manfaat dari adanya koordinasi, maka penulis mengemukakan
beberapa defenisi koordinasi, antar lain :
a. Leonard D. White
Koordinasi adalah penyesuaian diri dari bagian-bagian satu sama lain, dan
gerakan serta pengerjaan bagian-bagian pada saat yang tepat sehingga
masing-masing dapat memberiakan sumbangan yang maksimum pada hasil secara
keseluruhan.
b. Dalton E. Mcfarland
Koordinasi adalah proses dimana pimpinan mengembangkan pola yang teratur
dari usaha kelompok di antara para bawahannya dan kepastian kesatuan tindakan
dalam usaha mencapai tujuan bersama.
c. William R. Spriegel
Koordinasi adalah sinkronisasi usaha yang bertitik pangkal waktu dan urutan
pelaksanaan.
Tujuan yang paling penting dari pengorganisasian adalah untuk mempermudah
pelaksanaan kegiatan. Dengan demikian berarti mengkoordinir segala kegiatan yang
dilaksanakan bawahan, menunjukkan orang yang tepat dan sesuai, memerintah kepada
bawahan untuk melaksanakan tugas yang telah ditetapkan serta menselaraskan kegiatan
yang ada sehingga mempermudah pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.
Bentuk-bentuk koordinasi dapat dibedakan atas 2 (dua) bentuk, yaitu :
a. Koordinasi Vertikal
Kordinasi vertikal adalah tindakan penyatuan, atau pengarahan yang dijalankan
oleh atasan terhadap kegiatan-kegiatan unit-unit atau kesatuan kerja yang ada di
bawah wewenang dan tanggung jawab.
b. Koordinasi Horizontal
Koordinasi horizontal ini maksudnya penyatuan kegiatan-kegiatan antar
departemen-departemen yang mempunyai hirarki atau tindakan yang sama dalam
memcapai tujuan perusahaan secara keseluruhan. Karena tugas-tugas dari setiap
bagian di dalam perusahaan berbeda-beda maka untuk mencapai hasil yang
diharapkan diperlukan koordinasi agar setiap bagian-bagian tidak merugikan satu
sama lain, tetapi diusahakan untuk saling mengisi.
3. Sistem Koordinasi
Karena koordinasi merupakan suatu proses penciptaan hubungan yang baik dan
harmonis diantara bagian-bagian, maka agar proses berjalan lancar diperlukan beberapa
syarat, antara lain :
Authority adalah wewenang atau kekuasaan di dalam suatu organisasi di mana
fungsi authority tersebut adalah mempersatukan atau memimpin dan memberikan
usaha pada usaha bersama. Sedangkan koordinasi adalah usaha untuk
menyelaraskan semua kegiatan-kegiatan baik secara vertikal maupun horizontal
dalam pencapaian tujuan secara keseluruhan.
Dengan adanya authority maka pelaksanaan koordinasi akan menjadi lebih baik.
Karena itu koordinasi dapat tercapai dengan adanya authority.
b. Mutual Service
Yaitu kesediaan untuk saling membantu antara para anggota, dengan demikian
harus ada kesadaran dari masing-masing peserta bahwa mereka sedang mengejar
tujuan bersama dan tujuan itu hanya dapat dicapai dengan adanya kesadaran
masing-masing untuk saling membantu. Jadi kesadaran tersebut merupakan syarat
mutlak bagi terwujudnya koordinasi, tetapi sebaliknya dengan koordinasi akan
dapat dipelihara dan dipupuk adanya kesadaran untuk bekerjasama dan saling
membantu.
c. Doktrin
Yaitu ajaran dimana termuat tujuan yang jelas dan diyakini oleh setiap peserta di
samping memuat pula jalan-jalan atau cara-cara bagaimana tujuan tersebut
dicapai.
Setiap organisasi menginginkan untuk melaksanakan koordinasi yang efektif di
antara unit-unit organisasinya. Akan tetapi sering terjadi masalah yang menyebabkan
dalam meningkatkan pencapaian suatu kelompok dengan mengharmoniskan seluruh
aktivitas.
Ada beberapa manfaat yang diperoleh apabila suatu organisasi melaksanakan
koordinasi, yaitu :
a. Para pejabat dan satuan-satuan organisasi merasa satu dalam organisasi.
b. Dapat menumbuhkan kesadaran dan saling membantu antara pejabat dalam
memecahkan masalah.
c. Dapat menghindari kekembaran ataupun kekosongan tugas.
d. Adanya kesatuan langkah, kesatuan tindakan, dan kesatuan sikap antar pejabat.
e. Dengan adanya koordinasi dapat dihindari kemungkinan timbulnya pertentangan
antarsatuan organisasi.
F. Hambatan Dalam Koordinasi
Hambatan merupakan suatu keadaan yang dapat memperlambat jalannya suatu
organisasi, di dalam organisasi sering timbul masalah atau konflik yang menyebabkan
munculnya hambatan. Masalah-masalah tersebut yakni dapat kita lihat pada saat ini
hampir setiap organisasi baik swasta atau pemerintah, tujuan serta kedudukannya tentu
menghadapi masalah seperti masalah seperti masalah administrasi , dimana masalah
tersebut jika tidak segera diperoleh pemecahannya dapat menghambat kelancaran
aktifitas dalam organisasi sehingga tujuan organisasi tidak dapat tercapai.
Ada beberapa masalah administrasi yang pada umumnya dihadapi, antara lain :
Terdapat masalah pegawai yang banyak dan tidak mengetahui tujuan organisasi
tempatnya bekerja, adanya pembentukan satuan-satuan organisasi didasarkan atas
faktor diluar administrasi, seperti faktor politik, sosial, para pegawai tidak
memiliki rincian tugas yang jelas yang dapat dijadikan pegangan untuk
mengetahui apa yang menjadi tanggung jawab pokok pegawai sehingga banyak
yang bekerja menunggu perintah pimpinan, adanya pelayanan kepada masyarakat
yang berhenti karena pagawai yang terlambat maupun berhalangan, adanya
penempatan satuan organisasi yang belum tepat, adanya pembagian struktur
organisasi yang sulit dan bawahan yang merasa bingung serta ragu-ragu dalam
melaksanakan perintah karena yang bersangkutan memiliki atasan ganda.
2. Dalam Bidang Manajemen
Terdapat masalah dalam pembuatan keputusan yang lambat, tidak memiliki
perencanaan yang jelas, adanya pimpinan yang tidak berani dalam mengambil
keputusan sehingga tergantung pada atasan yang lain, seringnya pimpinan dalam
menggunakan ancaman dalam menggerakkan bawahannya, adanya displin kerja
yang lemah, ketidakberanian dalam melakukan pengontrolan, peneguran,
memperingati, terhadap penyimpangan yang dilakukan bawahan, belum
tertanamnya pedoman kerja yang baik.
3. Dalam Bidang Komunikasi Administrasi
Terdapat masalah dalam pemberian perintah yang terlalu cepat, kurang jelas,
pemberian perintah pada saat yang kurang tepat, memberi perintah yang
perintah yang negatif, belum adanya tata pelaporan yang baik dan tata
penyelenggaraan rapat yang kurang efisien.
4. Dalam Bidang Kepegawaian
Dijumpai masalah-masalah penempatan yang tidak tepat, tata aliran pengangkatan
pegawai yang terlambat, tata aliran promosi yang lambat, pengembangan pegawai
yang belum terarah, tata pensiunan yang belum lancar.
5. Dalam Bidang Tata Keuangan
Dijumpai masalah-masalah seperti belum dilakukannya standardisasi unsur-unsur
biaya bagi pengeluaran rutin, masih perlu dilakukan perbaikan dalam bidang
penyusunan anggaran, pembukuan, pertanggungjawaban, pengawasan keuangan,
dan cara pembelian barang.
6. Dalam Bidang Tata Perbekalan
Adanya masalah penyusunan kebutuhan seperti kebutuhan barang dari instansi
pimpinan yang tidak sesuai sengan kebutuhan instansi bawahan, tidak adanya
kemauan dalam memelihara segala barang milik instansi, tata ruang yang tidak
memenuhi syarat, adanya penumpukan barang yang tak terpakai di sudut-sudut
kantor tanpa memikirkan cara-cara menyingkirkan barang tersebut dengan baik.
7. Dalam Bidang Tata Warkat
Terdapat masalah bentuk surat serta isi surat dinas yang tidak efisien, jawaban
surat yang terlalu lama, tata kearsipan yang memakan waktu dalam pencatatan
dan pencarian, masih banyak instansi menyimpan warkat asal ditaruh dan tidak
G. Tinjauan Struktur Organisasi dalam Meningkatkan Koordinasi Kerja Pegawai pada Fakultas Ekonomi USU
Organisasi dan manajemen mempunyai hubungan yang erat. Organisasi adalah
salah satu dari alat manajemen untuk mencapai tujuan sedangkan manajemen adalah
cara untuk mencapai tujuan dengan mempergunakan sumber daya yang ada. Manajemen
dan organisasi yang baik akan memberikan pendelegasian dan tanggung jawab dalam
pelaksanaan tugas masing – masing bagian yang terlibat dalam perusahaan. Hal ini
membawa efek yang positif terhadap organisasi karena di dalam pelaksanaan kinerja
organisasinya dalam mencapai tujuannya sangat ditentukan oleh pembagian tugas yang
baik. Dengan mengetahui wewenang dan tanggung tanggung jawabnya setiap individu
atau pegawai akan dapat melaksanakan kewajiban dengan tepat dan terkoordinir.
Struktur organisasi merupakan kerangka dasar yang menunjukkan hirarki
organisasi dan batasan wewenang serta hubungan antara unit-unit organisasi dalam suatu
organisasi. Di dalam struktur organisasi menjelaskan pembagian tugas-tugas kedalam
satuan – satuan organisasi. Pembagian tugas – tugas ini terdiri dari tugas-tugas yang telah
dirumuskan kedalam suatu uraian tugas. Nantinya satuan – satuan organisasi ini
dikoordinir dengan mengisi orang – orang kebagian organisasi berdasarkan keahlian
serta mampu bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilimpahkan kepadanya. Jadi
struktur organisasi akan memudahkan seorang pegawai mengetahui kedudukannya, apa
tugasnya, apa wewenangnya, apa tanggung jawabnya, apa kewajibannya, apa fungsinya
dan kepada siapa akan mempertanggungjawabkan hasil pekerjaan yang ditugaskan
kepadanya. Struktur organisasi akan membantu membantu kelancaran jalannya
Koordinasi kerja tidak dapat berjalan tanpa adanya komunikasi. Koordinasi yang
baik dalam suatu organisasi tidak lepas dari kemampuan pimpinan dalam bekerja sama
dengan orang lain, untuk meneruskan ide dan saran guna pencapaian tujuan organisasi.
Komunikasi secara garis besar dibedakan atas dua macam yaitu komunikasi vertikal dan
komunikasi horizontal. Komunikasi vertikal misalnya komunikasi keatas dan kebawah.
Komunikasi kebawah, misanya pimpinan organisasi memberikan informasi dalam upaya
mengarahkan, menginstruksikan dan mengevaluasi kinerja setiap bawahannya.
Komunikasi keatas misalnya kepala bawahan memberikan informasi kepada kepala
bagian organisasi dalam hal laporan kegiatan kerja. Komunikasi horizontal yaitu
komunikasi antar sesama pegawai atau sesama rekan sekerja. Maka tidaklah berlebihan
bila dikatakan bahwa fungsi komunikasi merupakan sarana memadukan aktivitas yang
terorganisasi.
Jika ditinjau dari bentuk organisasinya, maka Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara menganut struktur organisasi fungsional dan staf, dimana dalam
organisasi ini wewenang dari pimpinan tertinggi organisasi dilimpahkan kepada satuan –
satuan kerja dibawahnya dalam bidang kerja tertentu dan pimpinan dapat memerintah dan
memintah pertangunggjawaban dari semua kepala bagian. Dalam bentuk organisasi ini
juga Fakultas Ekonomi USU mengangkat pejabat yang tidak memiliki kewenangan
langsung dengan aktivitas yang dijalankan fakultas, melainkan hanya dapat memberikan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan fakultas,
misalnya dalam pembukaan jurusan baru mereka memberi nasehat dan pertimbangan.
Dekan bertugas memimpin fakultas ekonomi dalam pencapaian visi dan misinya.
dilaksanakan sendiri. Untuk itu dekan sebagai pimpinan puncak melakukan pembagian
kerja atas dasar fungsi dan bagiannya ( spesialisasi ). Pembagian tugas ini diiringi
dengan pendelegasian wewenang agar setiap fungsi atau bagian yang diserahi tugas
dapat melaksanakan tindakan-tindakan untuk kelancaran tugasnya. Selain melakukan
spesialisasi Fakultas Ekonomi USU melakukan rotasi pekerjaan, dimana rotasi pekerjaan
ini dilakukan dengan memberikan kesempatan sejumlah pegawai untuk mengalami
berbagai macam variasi tanggung jawab dan menentukan kualifikasi pekerjaan,
misalnya pegawai bagian pendidikan dirotasi kebagian mahasiswa.
Dekan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara dibantu oleh pembantu-pembantunya,
yaitu pembantu dekan satu ( PD I ), pembantu dekan dua ( PD II ), dan
pembantu dekan tiga ( PD III ). Pembantu dekan satu ( PD I ) bertanggung jawab
terhadap masalah yang berhubungan dengan bagian akademik, Pembantu dekan satu
membawahi kepala sub bagian pendidikan. Pembantu dekan dua ( PD II ) bertanggung
jawab terhadap masalah yang berhubungan dengan bidang kepegawaian. Pembantu dekan
dua ini membawahi sub bagian kepegawaian. Pembantu dekan tiga ( PD III )
bertanggung jawab terhadap masalah yang berhubungan dengan bidang
kemahasiswaan. Pembantu dekan dua ini membawahi sub bagian kemahasiswaan Sub
bagian - bagian ini bertanggung jawab atas wewenang yang diberikan pembantu dekan.
Dari pembagian satuan – satuan orgnanisasi ini terlihat bahwa organisasi Fakultas
Ekonomi USU telah terkoordinir dengan baik.
Dalam prakteknya komunikasi sangat penting untuk memberikan arahan,
perintah, pesan dan penyampaian ide-ide dari atasan kepada bawahannya. Dalam hal ini
Komunikasi vertikal misalnya komunikasi keatas dan kebawah, yaitu dekan memberikan
informasi dalam hal upaya mengarahkan, menginstruksi, mengevaluasi hasil kerja para
bawahannya/pembantu dekan dan memberikan penjelasan mengenai kebijakan yang akan
dibuat dekan sewaktu – waktu. Dalam hal komunikasi horizontal miasalnya komunikasi
sesama bagian organisasi yang sederajat misal komunikasi sesama pegawai dalam hal
pengerjaan tugas, apakah mengerti melakukan pekerjaan yang dibebankan kepadanya
Maka tidaklah berlebihan bila komunikasi merupakan sarana memadukan aktivitas yang
terorganisasi.
Jelas terlihat struktur organisasi yang digunakan Fakultas Ekonomi USU dapat
dikatakan baik. Kegiatan yang dilakukan dapat berjalan lancar tanpa ada tumpang tindih
karena ada pembagian tugas – tugas kedalam suatu bagian organisasi yang telah ada
uraian tugas/pekerjaannya. Pembagian ini juga disesuaikan dengan menempatkan
orang-orang yang memiliki keahlian dibidangnya, tingkat pendidikan yang baik serta
pengalaman bekerja dalam fakultas tersebut. Sehingga segala aktivitas kerja yang
dikerjakan para pegawai terkoordinir dengan baik. Maka dapat dikatakan struktur
organisasi fungsional dan staf yang digunakan Fakultas Ekonomi USU dapat meningkat
koordinasi kerja hal ini terlihat dari lancarnya kegiatan atau tugas – tugas yang dilakukan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya yang bersumber dari Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara maupun dari teori-teori yang didapat penulis, maka
penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menggunakan struktur organisasi
berbentuk fungsional dan staf yang ditandai dengan pembagian personalia
berdasarkan fungsinya dan ditambah dengan staf yang tidak memiliki wewenang
terhadap aktivitas fakultas melainkan hanya sebagai dewan pertimbangan/pemberi
keputusan terhadap masalah yang berhubungan dengan fakultas. Pimpinan
organisasi dalam hal ini dekan dapat memerintah dan meminta
pertanggungjawaban dari semua pimpinan bagian sebagai satuan pelaksanaan
yang ada, sepanjang itu menyangkut pekerjaan.
2. Struktur organisasi yang diterapkan dalam Fakultas Ekonomi USU dapat
dikatakan baik karena sudah ada uraian tugas/job description disetiap bagian –
bagian organisasi. Pembagian tugas sudah dapat dijalankan fungsinya sebagai alat
untuk menyalurkan dan mengarahkan para anggota untuk mencapai keefisienan
pekerjaan .
3. Pembagian tugas – tugas yang dilakukan Fakultas Ekonomi USU disesuaikan
Pekerjaan yang dikerjakan menjadi terkoordinir. Sehinnga aktivitas yang
dijalankan Fakultas Ekonomi itu terlaksana secara terarah.
4. Peran komunikasi juga penting dalam menunjang koordinasi kerja. Fakultas
Ekonomi USU menerapkan komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal.
Dalam prakteknya dekan sudah mampu mengarahkan, mengevaluasi kerja dan
menginstruksikan bawahannya/pembantu dekan. Dalam komunikasi horizontal
pun dilakukan misalnya komunikasi sub bagian pendidikan dan sub bagian
kemahasiswaan.
5. Secara keseluruhan struktur organisasi fungsional dan staf yang digunakan
Fakultas Ekonomi USU bisa dikatakan dapat meningkatkan koordinasi kerja para
pegawainya. Hal ini terlihat dari lancarnya kegiatan atau tugas yang dilakukan
oleh para pegawai pada bagiannya masing – masing.
B. Saran
1. Dalam pengaturan wewenang hendaknya lebih ditingkatkan agar atasan tidak
ragu-ragu dalam mendelegasikan wewenangnya kepada bawahan dan orang lain
yang berhak melakukannya.
2. Untuk lebih meningkatkan kerjasama yang lebih baik antara pemimpin dengan
pegawai atau pegawai dengan pegawai perlu dipelihara hubungan informal di
dalam Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Agar lebih memperlancar setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh bawahan,
dibutuhkan sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan pada Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
4. Diharapkan tidak dilakukannya rotasi kerja terhadap pegawai karena akan
membuat pekerjaan menjadi tidak efisien karena ditangani oleh orang yang
DAFTAR PUSTAKA
Sutarto, Dasar-Dasar Organisasi, Cetakan Ke-18, Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Soeprihanto Jhon, Syaiful Anwar , Pengantar Bisnis, Cetakan Ke-I, Liberty Yogyakarta.
Wursanto.2003. Dasar – Dasar Organisasi. BPFE UGM. Yogyakarta.
Supardi. 2002. Dasar-Dasar Prilaku Organisasi, Cetakan Ke-I, UII Press.Yogyakarta.
Winardi J. 2003. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen. BPFE UGM. Yogyakarta.
LAMPIRAN
STRUKTUR ORGANISASI
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA