• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Hasil Penelitian

1. Bentuk Kegiatan dalam Program Kampung Ramah Anak “Kambojo”

a. Program Kampung Ramah Anak “Kambojo”

Secara umum, program kampung ramah anak merupakan salah satu upaya pemerintah Kota Yogyakarta mewujudkan kota layak anak. Program kampung ramah anak sebagai bentuk kegiatan pemenuhan hak anak melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lingkungan tempat tinggal. Program kampung ramah anak “Kambojo” merupakan perwujudan dari inisiatif salah satu warga masyarakat yang berada di wilayah RW 05. Hal itu seperti yang diungkapkan oleh Bapak “MY” selaku tokoh masyarakat RW 05 bahwa :

“Program kampung ramah anak itu merupakan program yang bertujuan untuk memenuhi hak anak mbak. Hak untuk hidup, hak untuk memberikan pendapat dan hak yang lain. Jadi kegiatan-kegiatannya ya mendukung terpenuhinya hak mereka. Nah, kegiatan kampung ramah anak itu masuk ke dalam program kegiatan di RW 05”

Dengan demikian, kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan anak-anak. Setiap anak-anak di suatu lingkungan masyarakat tertentu memiliki karakteristik yang berbeda, tentu kebutuhan anak-anak akan berbeda pula. Oleh karena itu, antara kampung ramah anak yang satu dengan yang lain memiliki kegiatan-kegiatan yang berbeda.

70

Program kampung ramah anak “Kambojo” ini tidak hanya untuk memenuhi hak anak, namun program kampung ramah anak ini menjadi wadah untuk pengembangan potensi pemuda dan pemudi di RW 05, Kampung Tegalrejo. Di samping inisiatif salah seorang warga RW 05 program ini juga berdasarkan banyaknya jumlah anak dan kurangnya keterlibatan para pemuda-pemudi dalam organisasi masyarakat di RW 05. Sehingga program kampung ramah anak ini menjadi upaya penggurus RW untuk memberdayakan para pemuda dan pemudi di RW 05. Seperti yang di ungkapkan oleh Bapak “AT” selaku tokoh masyarakat, bahwa :

“Program kampung ramah anak ini selain untuk memenuhi hak-hak anak di RW 05, juga diharapkan dapat menghidupkan kembali semangat pemuda maupun pemudi di RW 05 untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki sehingga mereka dapat menjadi lebih berdaya baik di bidang akdemik maupun non akademik. Sehingga dapat ikut mengharumkan nama RW 05, Kampung Tegalrejo”

Dari latar belakang yang telah dipaparkan dapat diketahui tujuan dari kampung ramah anak “Kambojo”, yaitu untuk memberikan ruang aspirasi untuk anak agar hak-hak mereka dapat terpenuhi. Namun, tujuan yang tidak kalah penting yaitu menjadi upaya untuk mengembangkan potensi para pemuda dengan melibatkan pemuda dalam penyelenggaraan program kampung ramah anak “Kambojo”. Sehingga secara tidak langsung dapat mengurangi kekhawatiran masyarakat terhadap pemuda akan kegiatan yang membahayakan diri mereka sendiri maupun orang disekitarnya. Semakin pesatnya IPTEK saat ini membawa pengaruh yang

71

negatif untuk pemuda ketika tidak di dukung oleh lingkungan yang baik dan di imbangi dengan wadah yang memiliki kegiatan positif. Seperti yang dikatakan oleh Bapak “AG” selaku tokoh masyarakat di RW 05, bahwa :

“Pemuda sekarang tidak sungkan merokok di depan para orang tua. Ada beberapa pemuda yang masih belum dapat membedakan kegiatan yang berdampak baik dan berdampak buruk bagi mereka. Yang mereka pikirkan hanya bagaimana mereka dapat terlihat keren di depan teman-teman mereka. Karena pemuda sekarang masih banyak yang labil, sehingga mereka harus diimbangi dengan kegiatan-kegiatan positif terlebih di lingkungan tempat tinggalnya” Hal ini juga diperkuat oleh Bapak “SR” selaku tokoh masyarakat RW 05 bahwa :

“Pemuda zaman dulu dan sekarang beda,mbak. Dulu kalau di lepas selalu kembali ke “kandang” atau rumah. Kalau pemuda sekarang kalau di lepas begitu saja kembali nya ke “kandang” yang lain. Jadi ya, kegiatan positif di lingkungan nya sendiri harus banyak. Biar mereka selalu ingat dari mana mereka berasal dan kemana mereka harus pulang”

Dari pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan kampung ramah anak “Kambojo” selain untuk memenuhi hak-hak anak yaitu untuk memberikan kegiatan yang positif pula untuk para pemuda agar mereka dapat mengembangkan potensi yang dimiliki. Berdasarkan teknis pembentukan kampung ramah anak, salah satu yang terlibat dalam penyelenggaraan program kampung ramah anak adalah para pemuda RW 05. Sehingga tidak salah apabila program kampung ramah anak “Kambojo” melibatkan pemuda dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan.

72

Program kampung ramah anak mempunyai beberapa kegiatan yang terbagi dalam lima klaster. Lima klaster tersebut antara lain klaster perlindungan khusus, klaster pendidikan dan pemanfaatan waktu luang, klaster hak sipil dan kebebasan, klaster kesehatan dasar dan kesejahteraan, dan klaster lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif. Di tiap klaster tersebut mempunyai kegiatan positif dalam pemenuhan hak anak. Kegiatan dalam program kampung ramah anak dapat berupa kegiatan fisik maupun non fisik.

b. Penyelenggaraan Kegiatan

Penyelenggaraan kegiatan dalam suatu program memiliki beberapa tahapan. Tahapan-tahapan itu dilaksanakan agar tercapai tujuan dari penyelenggaraan kegiatan. Selain itu, agar dapat meminimalisir resiko di setiap kegiatan. Dalam pelaksanaan program kampung ramah anak “Kambojo”, terbagi menjadi empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pendampingan.

Salah satu tujuan dari penyelenggaraan program kampung ramah ini salah satunya yaitu untuk memberdayakan pemuda yang ada di lingkungan RW 05. Oleh karena itu, para penggurus RW dan tokoh masyarakat di lingkungan RW 05 melakukan tahapan pra- perencanaan program KRA. Tahapan ini dilakukan untuk melakukan penyadaran kepada pemuda akan kebermanfaatan dari keterlibatan pemuda dalam program kampung ramah anak yang akan diselenggarakan di RW 05. Sehingga dari tahap pra-perencanaan ini dapat menarik para pemuda

73

untuk ikut melibatkan diri dalam penyelenggaraan program kampung ramah anak “Kambojo”.

Adapun kegiatan dalam tahapanan pra-perencanaan yaitu : 1. Sosialisasi

Kegiatan sosialisasi dilakukan oleh penggurus RW dan tokoh masyarakat RW 05. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai program dari pemerintah kota Yogyakarta yaitu kampung ramah anak. Sosialisasi dilakukan bersamaan dengan acara perkumpulan pemuda di tiap RT. Penggurus RW dan tokoh masyarakat RW 05 memberikan pemahaman mulai dari pengertian, tujuan hingga manfaat dari program kampung ramah anak. Berdasarkan hasil wawancara Bapak “MY” mengungkapkan bahwa :

“Langkah awal dalam pembentukan program KRA di RW 05 dengan memikirkan kepenggurusannya mbak. Nah, kami berpandangan bahwa pemuda lah yang kelak menjadi penerus kami. Jadi kami sepakat jika pemuda terlibat dalam kepenggurusan”.

Selain itu, Bapak “AT” menambahkan informasi mengenai kegiatan sosialisasi. Beliau mengungkapkan bahwa :

“....dari kesepakatan itu kami melakukan sosialisasi mengenai program kampung ramah anak kepada pemuda. Tujuannya agar mereka tahu mengenai program KRA dan menarik perhatian mereke untuk terlibat. Kami lakukan itu dengan memberikan informasi di kumpulan pemuda tiap RT. Selain itu, kami juga melakukan pendekatan personal dengan para pemuda”

Bapak “AG” mengungkapkan pula bahwa :

“Sosialisasi nya itu biar pemuda nya paham apa itu program kampung ramah anak mbak”

74

Dengan demikian dari pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan sosialisasi ini dilakukan untuk memberikan informasi kepada pemuda mengenai kampung ramah anak. Selain untuk pemberian informasi, tujuan sosialisasi ini untuk menarik minat pemuda untuk terlibat dalam penyelenggaraan program kampung ramah anak yang nanti akan diselenggarakan di RW 05. Sosialisasi ini selain dilakukan di acara perkumpulan pemuda tiap RT juga dilakukan dengan menggunakan pendekatan personal.

2. Diskusi/sharing

Kegiatan diskusi merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan setelah melakukan sosialisasi kepada para pemuda. Kegiatan diskusi ini menjadi tindak lanjut dari kegiatan sosialisasi. Para penggurus RW dan tokoh masyaraka mengadakan diskusi/sharing bersama pemuda. Kegiatan diskusi/sharing ini bertujuan untuk melakukan musyawarah mengenai rencana pelibatan pemuda ke dalam program kampung ramah anak yang akan diselenggarakan. Hal itu seperti yang diungkapkan oleh Bapak “AG” bahwa :

“Nah, setelah kami melakukan sosialisasi itu kami mengajak pemuda RW 05 semua untuk berkumpul dan membicarakan maksud dan tujuan kami untuk melibatkan mereka ke dalam penyelenggaraan program KRA nantinya. Diskusi itu jadi semacam ajakan halus dari kami untuk para pemuda mbak. Kami menjelaskan manfaat apabila ikut terlibat dalam program KRA yang akan diselenggarakan. Jadi biar kami dapat bermusyawarah bersama agar mencapai satu kesepakatan dari penyampaian maksud dan tujuan kami”

75

Hal itu senada dengan yang diungkapkan oleh Bapak “MY” bahwa :

“Diskusi itu tujuannya untuk musyawarah mufakat sebenarnya mbak”

Selain itu Bapak “YN” menambahkan bahwa :

“ Ya betul mbak, biar dari diskusi itu terjadi kesepakatan antarpemuda dan kami para penggurus”

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan diskusi berbentuk penyampaian maksud dan tujuan para penggurus RW dan tokoh masyarakat serta ajakan untuk para pemuda. Maksud dan tujuan serta ajakan para penggurus dan tokoh masyarakat RW 05 yaitu untuk melibatkan para pemuda dalam program kampung ramah anak yang akan diselenggarakan. Penggurus RW melakukan musyawarah bersama pemuda dengan menyampaikan manfaat apabila terlibat dalam program kampung ramah anak yang akan diselenggarakan. Berdasarkan hasil wawancara, “BM” mengungkapkan bahwa :

“Alasan saya ikut itu soalnya kayaknya kalau terlibat itu nanti banyak manfaat yang dapat saya ambil mbak. Pun saya mau juga karena ada dampingan dari para penggurus RW. Jadi para penggurus RW itu ngasih dukungan terus mbak nantinya” Pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dari diskusi tersebut terbentuk kesepakatan antara penggurus RW dan tokoh masyarakat RW 05. Bentuk kesepakatan itu yaitu pemuda menerima ajakan dari para penggurus RW dan tokoh masyarakat. Namun, para

76

pemuda mengingikan tetap ada pendampingan dari penggurus RW dan tokoh masyarakat.

Setelah tahap pra-perencanaan, tahapan selanjutnya yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pendampingan. Berikut penjelasan dari masing-masing tahapan :

Dokumen terkait