• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Melakukan sosialisasi hidup sehat, seperti memberikan arahan untuk menggunakan masker, menggunakan handsanitizer, mencuci tangan serta mematuhi peraturan PSBB (social distancing) saat berada di lokasi wisata.

2. Memberikan materi tentang CHS (Clean, Healthy, and Savety) bagi Desa Wisata pasca pandemi Covid – 19 agar pengelolaan Pariwisata pada Desa Cihanjawar kembali normal.

4 III. PELAKSANAAN

Kegiatan pengabdian masyarakat ini akan dilaksanakan pada : Hari/Tanggal : Rabu, 03 September 2020

Waktu : 08.00 – 12.00 WIB

Tempat : Hotel Tirta Jaya Abadi, Sukamanah, Bojong, Purwakarta, Jawa Barat

Susunan panitia kegiatan pengabdian masyarakat, sebagai berikut:

Penanggung Jawab : Dr. Dwiza Riana, S.Si, MM, M.Kom Ketua Pelaksana : Syifa Nur Rakhmah, M.Kom

Tutor : Arif Hidayat, SS, M.Hum Anggota : Santoso Setiawan, M.Kom

Norma Yunita, M.Kom

Daning Nur Sulistyowati, M.Kom Mahasiswa : Fitra Nur Rahmania

Supriatna Ade Meliyani Firmansyah

IV. PESERTA

Peserta terdiri dari pemuda pemudi warga Desa Cihanjawar. Jumlah peserta berjumlah 29 orang.

V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang berupa Pemberian materi guna bimbingan teknis pada Desa Cihanjawar untuk meningkatkan pariwisata pasca pandemi Covid-19 dengan memberikan materi tentang CHS (Clean, Healthy, and Savety) bagi Desa Wisata dengan peserta yaitu para pemuda pemudi Desa Cuhanjawar, dengan hasil yang dicapai dari kegiatan ini yaitu Desa wisata bisa kembali normal untuk menerima pariwisata masuk menikmati keindahan alam pada Desa Cihanjawar. Masyarakat juga dapat hidup bersih serta sehat dan mengikuti arahan yang disampaikan, untuk mematuhi

5

peraturan PSBB dan juga agar setiap keluar rumah menggunakan masker seta menggunakan handsanitizer, dan dengan adanya pemberian bantuan ini masyarakat juga terbantu. Bentuk luaran menggunakan media digital yaitu https://www.kompasiana.com/syifa2306/5f754aea097f367f1257a3b2/stmik-nusa- mandiri-cepat-tanggap-menghadapi-pandemi-covid-19-dalam-meningkatkan-pariwisata-desa-cihanjawar-dengan-sadar-wisata-new-normal

VI. BIAYA

Realisasi biaya dalam melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat, sebagai berikut :

Tabel 1. Anggaran Biaya

No Uraian Qty Harga Jumlah

1. Akomodasi (Perjalanan/Penginapan) a. Transportasi (Pembayaran

Tol)

1 Rp. 400.000,00 Rp. 400.000,00

b. Bensin 1 Rp. 250.000 Rp. 250.000,00

Subtotal Rp. 650.000,00 2. Peralatan

a. Print dan Jilid Proposal 2 Rp. 20.000,00 Rp. 40.000,00 b. Banner dan Spanduk 1 Rp. 450.000,00 Rp. 450.000,00

Subtotal Rp. 490.000,00 3. Perlengkapan

a. Masker 35 Rp. 5.000,00 Rp. 175.000,00

b. Handsantizer 35 Rp. 6.500,00 Rp. 227.000,00 c. Face Shield 35 Rp. 15.000,00 Rp. 525.000,00 Subtotal Rp. 927.000,00 4. Biaya Habis Pakai

a. Aqua Dus 5 Rp. 30.000,00 Rp. 150.000,00

b. Snack 40 Rp. 5.000,00 Rp. 200.000,00

c. Makan Siang 40 Rp. 25.000,00 Rp. 1.000.000,00

d. Aqua Botol 5 Rp. 5.000,00 Rp. 25.000,00

Subtotal Rp. 1.345.000,00

6

Total Rp. 3.412.000,00

VII. PENUTUP

Kegiatan pengabdian masyarakat pada mitra Pemuda Pemudi Warga Desa Cihanjawar berjalan lancar dengan dukungan tutor dan mahasiswa STMIK Nusa Mandiri. Peserta antusias mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat.

Diharapkan tidak hanya penyampaian dan penerimaan ilmu semata akan tetapi dapat diterapkan atau diimplemantasikan di kegiatan masyarakat untuk meningkatkan pariwisata Desa Cihanjawar.

Dengan pelatihan ini diharapkan pangunjung pariwisata kedepannya tidak perlu takut untuk melakukan kegiatan pariwisata di daerah Desa Cihanjawar.

7 LAMPIRAN

Absensi Peserta Pengabdian Masyarakat sbb:

8 Absensi Panitia Pengabdian Masyarakat sbb:

9

Foto Kegiatan Pengabdian Masyarakat sebagai berikut:

10

PENERAPAN CHS- PROGRAM PENDAMPINGAN DESA WISATA OLEH PERGURUAN TINGGI

TAHUN 2020

KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF /BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan

Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata

OUT LINE MODUL 2

3

CLEANLINESSS, HEALTH & SAFETY AND ENVIRONMENTAL SUSTAINABILITY (CHSE) PARIWISATA INDONESIA

CLEANLINESS HEALTH

SAFETY

ENVIRONMENTAL SUSTAINABILITY

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteria patogen, dan bahan kimia berbahaya.

Kesehatan adalah layanan yang menerapkan aturan/

ketentuan kesehatan terhadap manusia dan lingkungan melalui kegiatan pencegahan, perawatan, pemantauan dan pengendalian.

Selain itu, juga menjalankan peran dengan mempromosikan peningkatan parameter lingkungan dengan mendorong

penggunaan teknologi dan perilaku yang ramah lingkungan dan sehat.

Keselamatan adalah keadaan bebas dari resiko, bahaya, pencemaran, ancaman, gangguan yang bersifat permanen dan non permanen, fisik dan non fisik di suatu tempat dan waktu tertentu untuk mengelola, melindungi dan meningkatkan

kewaspaadaan masyarakat, pengunjung dan kualitas lingkungan.

Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan

Kelestarian Lingkungan di Hotel

Edisi Juli 2020

DALAM RANGKA MELAKSANAKAN PROTOKOL KESEHATAN BAGI MASYARAKAT PRODUKTIF UNTUK PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN CORONA VIRUS DISEASE 2019

(COVID-19)

DALAM RANGKA MELAKSANAKAN PROTOKOL KESEHATAN BAGI MASYARAKAT PRODUKTIF UNTUK PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)

Edisi Juli 2020

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan

Pengendalian COVID-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.

United Nations World Tourism Organization. (2020, May 28). Global Gudelines to Restart

Tourism. Dipetik 29 Mei 2020, dari https://www.unwto.org/restarting-tourism.

World Health Organization. (2020, April 7). COVID-19 and food safety: guidance for food business.

Dipetik 27 April 2020, dari https://www.who.int/emergencies/diseases/

novel-coronavirus-2019/technical-guidance.

World Health Organization. (2020, March 31). Operational considerations for COVID-19 management in the accommodation sector. Dipetik 27 April 2020, dari https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/technical-guidance.

World Travel & Tourism Council. (2020, May 29). Leading Global Protocols for the New Normal: Hospitality. Dipetik 12 Juni 2020, dari https://wttc.org/COVID-19/

Safe-Travels-Global-Protocols-Stamp.

Presiden dan CEO WTTC, Gloria 8

Guevara mengatakan,

pembangunan protokol global ini akan dibagi menjadi empat pilar utama.

Penyusunan tersebut turut

mempertimbangkan pedoman World Health Organization

(WHO) dan Center for Disease

Control and Prevention (CDC).

1 • Kesiapan operasional dan staf

2 • Pengalaman yang aman

3 • Membangun kembali kepercayaan wisatawan dan kepercayaan diri

4 • Penerapan kebijakan yang memungkinkan

Secara umum protokol ini mengutamakan upaya pencegahan penyebaran Covid-19

Kegiatan utama:

1. Memakai masker saat berada di ruang publik 2. Sering mencuci tangan/hand sanitizer

3. Jaga jarak (physical distancing/ social distancing)

4. Tanda jaga jarak sosial harus terlihat , sebagai pengingat bagi tamu untuk saling menjaga jarak fisik.

5. Menyediakan pembersih tangan di pintu masuk Desa Wisata dan homestay, di dalam ruang umum dan di toilet.

6. Batas kapasitas harus diperkenalkan di tempat parkir untuk mencegah kepadatan yang berlebih.

7. Masyarakat setempat untuk lebih peduli pada kesehatannya dengan mengenakan alat

perlindungan diri (APD).

A. PRA-KEBERANGKATAN

NO KEGIATAN YA TIDAK KETERANGAN

1

Tamu memesan kunjungan ke desa

wisata/homestay melalui telepon, internet ataupun travel agent dan melakukan booking homestay sesuai keinginannya

2 Tamu mengisi uraian data diri dan travel history pada form yang tesedia

3 Tamu memberikan transfer deposit (advance deposit) kepada pihak pengelola Desa Wisata sebagai jaminan.

4 Tamu memilih menu makanan yang akan disajikan selama berada di Desa Wisata

5 Tamu wajib melampirkan atau membawa surat

keterangan kesehatan (bebas COVID-19) yang

dikeluarkan oleh instansi kesehatan

A. PRA-KEBERANGKATAN ( LANJUTAN...)

NO KEGIATAN YA TIDAK KETERANGAN

6 Tamu wajib menggunakan masker selama perjalanan menuju ke desa wisata dan saat berada di lingkungan desa wisata

7 Tamu wajib memberikan pernyataan

bersedia mematuhi segala bentuk protokol

kesehatan yang berlaku di lingkungan desa

wisata

B. KEDATANGAN

NO KEGIATAN YA TIDAK KETERANGAN

1

Tamu akan dilakukan pengecekan suhu tubuh oleh petugas dari Desa Wisata 2 Tamu wajib mencuci tangan dengan

menggunakan sabun cuci tangan atau

desinfektan serta mengenakan masker saat berada di area destinasi.

3 Barang bawaan tamu akan dibersihkan menggunakan desinfektan

4 Tamu membaca & memahami apa yang boleh dilakukan maupun tidak boleh

dilakukan selama di lingkungan Desa Wisata.

5 Tamu melakukan check-in.

C. KEPULANGAN

NO KEGIATAN YA TIDAK KETERANGAN

1 Tamu melakukan check-out

2 Tamu wajib mencuci tangan dengan menggunakan sabun cuci tangan atau desinfektan

3 Tamu berangkat ke bandara / kembali dengan transport yang sudah

disediakan/dipesan

4 Tamu wajib menggunakan masker selama

berada di kendaraan.

PELATIHAN SADAR WISATA

DAN SAPTA PESONA

21

S A D A R

W I S A T A

“ suatu konsep yang menggambarkan

partisipasi dan dukungan masyarakat dalam mendorong terwujudnya iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya

kepariwisataan di suatu destinasi atau

wilayah”.

Pentingnya Sadar Wisata dalam

mendukung pengembangan pariwisata

PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN PARIWISATA, MEMERLUKAN :

Mewujudkan

PENCIPTAAN IKLIM DAN SUASANA YANG

KONDUSIF bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan

2. DUKUNGAN PERAN

DAN PARTISIPASI

MASYARAKAT dan

stakeholders terkait

dalam pengembangan

pariwisata

sebagai HOST (tuan rumah)

• peran dan partisipasi masyarakat dalam menciptakan iklim yang kondusif (SAPTA PESONA) yang mampu mendorong tumbuh dan berkembangnya kegiatan

kepariwisataan di suatu tempat/ wilayah.

sebagai GUEST (wisatawan)

• peran masyarakat sebagai pelaku atau wisatawan untuk mengenali potensi

kepariwisataan Indonesia, sekaligus

menggerakkan mata rantai kepariwisataan di suatu tempat/ wilayah

PARTISIPASI DAN DUKUNGAN MASYARAKAT

Sapta Pesona adalah jabaran konsep Sadar Wisata yang terkait dengan dukungan adan peran

masyarakat sebagai tuan rumah dlam upaya untuk menciptakan lingkungan dan suasana kondusif yang mampu

mendorong tumbuh dan

berkembangnya industri pariwisata, melalui perwujudan unsur

aman, tertib, bersih,

sejuk, indah, ramah dan unsur kenangan. “

24

USAHA YANG TERENCANA, TERARAH DAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK :

❑ MEMBIMBING, MENGARAHKAN, MEMPENGARUHI SIKAP DAN PENDAPAT MASYARAKAT UNTUK

MENDUKUNG KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN SUATU ORGANISASI / INSTANSI PARIWISATA.

❑ MENGGALANG / MENGORGANISIR DUKUNGAN

MASYARAKAT.

❑ MENGGALANG / MENGORGANISIR PERAN SERTA

MASYARAKAT.

PEMBINAAN SADAR WISATA

Bentuk aksi:

1. Tidak mengganggu kenyamanan wisatawan dalam kunjungannya 2. Menolong dan melindungi wisatawan

3. Bersahabat terhadap wisatawan

4. Memelihara keamanan lingkungan

5. Membantu memberi informasi kepada wisatawan

6. Menjaga lingkungan yang bebas dari bahaya penyakit menular 7. Meminimalkan resiko kecelakaan dalam penggunaan fasilitas

publik

1. AMAN

Menciptakan lingkungan yang aman bagi wisatawan

dan berlangsungnya kegiatan kepariwisataan,

sehingga wisatawan tidak merasa cemas dan dapat

menikmati kunjungannya ke suatu destinasi wisata

1) T INDAK KEJAHATAN , KEKERASAN , ANCAMAN , PENIPUAN , KECOPETAN ,

PENCURIAN , PEMERASAN , PENODONGAN DAN TINDAK KEJAHATAN LAINNYA .

2) SERANGAN BERBAGAI PENYAKIT

3) KECELAKAAN YANG DISEBABKAN OLEH ALAT PERLENGKAPAN DAN FASILITAS YANG KURANG BAIK ,.

4) GANGGUAN OLEH MASYARAKAT ATAU KELOMPOK TERTENTU SEPERTI PEMAKSAAAN OLEH PEDAGANG ASONGAN , SOPIR , KERNET ATAU LAINNYA .

5) BAHAYA SEBAGAI AKIBAT YIDAK TERSEDIANYA PETUGAS KEAMANAN KHUSUS SESUAI DENGAN KONDISI OBYEK TERTENTU : PAWANG ,

BALAWISTA

6) BAHAYA AKIBAT TIDAK TERSEDIANYA SISTEM KEAMANAN DAN PENGAMANAN

S UASANA YANG AMAN MEMBUAT W ISATAWAN MERASA S ENANG , AMAN ,

TIDAK TAKUT , TENTRAM DAN TERLINDUNG ATAU BEBAS DARI :

1. AMAN

2. TERTIB

Bentuk aksi:

1) Mewujudkan budaya antri

2) Memelihara lingkungan dengan mentaati peraturan yang berlaku

3) Disiplin waktu/tepat waktu 4) Serba teratur, rapi dan lancar

5) Semua sisi kehidupan berbangsa dan bermasyarakat menunjukkan keteraturan yang tinggi

Menciptakan lingkungan yang tertib bagi

berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu memberikan layanan teratur dan

efektif bagi wisatawan

3. BERSIH

Bentuk aksi:

1. Tidak membuang sampah/ limbah sembarangan

2. Turut menjaga kebersihan sarana dan lingkungan objek dan daya tarik wisata

3. Menyiapkan sajian makanan dan minuman yang higienis 4. Menyiapkan perlengkapan penyajian makanan dan

minuman yang bersih

5. Pakaian dan penampilan petugas bersih dan rapi

Menciptakan lingkungan yang bersih bagi

berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang

mampu memberikan layanan higienis bagi wisatawan

W ISATAWAN AKAN MERASA BETAH DAN NYAMAN BILA BERADA DI TEMPAT

-TEMPAT YANG BERSIH DAN SEHAT , SEPERTI :

1) HOTEL , RESTORAN , ANGKUTAN UMUM , TEMPAT REKREASI , TOILET DAN LAIN SEBAGAINYA .

2) B ERSIH DARI SAMPAH , CORET - CORETAN DAN LAINNYA

3) S AJIAN MAKANAN DAN MINUMAN BERSIH DAN SEHAT

4) P ENGGUNAAN DAN PENYEDIAAN ALAT

PERLENGKAPAN YANG BERSIH , SEPERTI SENDOK ,

PIRING , TEMPAT TIDUR , ALAT OLAHRAGA DAN SEBAGAINYA .

5) P ENAMPILAN DAN PAKAIN PETUGAS BERSIH , RAPI

DAN TIDAK MENGELUARKAN BAU TIDAK SEDAP .

• jumlahnya

• pemeliharaannya

• ukurannya

• penyebarannya

Tersedia tempat

sampah yang memadai

WARNING SIGN :

sebaiknya himbauan, ajakan dan penyadaran, bukan hujatan

4. SEJUK

Bentuk aksi:

1. Melaksanakan penghijauan dengan menanam pohon 2. Memelihara penghijauan di objek dan daya tarik

wisata serta jalur wisata

3. Menjaga kondisi sejuk dalam ruangan umum, hotel, penginapan, restoran dan alat transportasi dan tempat lainnya

Menciptakan lingkungan yang nyaman bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana yang nyaman dan rasa “betah”

bagi wisatawan, sehingga mendorong lama tinggal

dan kunjungan yang lebih panjang.

Upaya penghijauan yang harus dilakukan

• Upaya Penghijauan:

• Optimalkan Peran

• Pemerintah

• Pengelola, Masyarakat, Generasi Muda

• Sponsor ( Swasta)

5. INDAH

Bentuk aksi:

1. Menjaga keindahan objek dan daya tarik wisata dalam tatanan yang alami dan harmoni

2. Menata tempat tinggal dan lingkungan secara teratur, tertib dan serasi serta menjaga karakter kelokalan

3. Menjaga keindahan vegetasi, tanaman hias dan peneduh sebagai elemen estetika lingkungan yang bersifat natural

Menciptakan lingkungan yang indah bagi berlangsungnya

kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana

yang menarik dan menumbuhkan kesan yang mendalam bagi

wisatawan, sehingga mendorong promosi ke kalangan yang

lebih luas dan potensi kunjungan ulang

Bagaimana Sikap Kita Terhadap Keindahan ?

❑ Tidak merusak

❑ Tidak mengotori

❑ Tidak mencoreti

❑ Tidak mengambil

❑ Patuh pada aturan

6. RAMAH

Bentuk Aksi:

1. Bersikap sebagai tuan rumah yang baik dan rela membantu wisatawan

2. Memberi informasi tentang adat istiadat secara sopan 3. Para petugas bisa menampilkan sikap dan perilaku yang

terpuji

4. Menampilkan senyum dan keramah-tamahan yang tulus

Menciptakan lingkungan yang ramah bagi

berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana yang akrab,

bersahabat serta seperti di ”rumah sendiri” bagi wisatawan, sehingga mendorong minat kunjungan ulang dan promosi yang positif bagi prospek

pasar yang lebih luas

SETULUS SENYUM ANAK

7. KENANGAN

Bentuk Aksi:

1. Menggali dan mengangkat keunikan budaya lokal

2. Menyajikan makanan dan minuman khas lokal yang bersih, sehat dan menarik

3. Menyediakan cinderamata yang menarik, unik/ khas serta mudah dibawa

Menciptakan memori yang berkesan bagi wisatawan, sehingga pengalaman

perjalanan / kunjungan wisata yang dilakukan dapat terus membekas dalam benak

wisatawan, dan menumbuhkan motivasi untuk kunjungan ulang .

Cinderamata yang bagus Kualitas, Harga,

Disain

KEKAGUMAN : Daya tarik tempat wisata yang dikunjungi:

KEUNIKAN, KEKHASAN, BERBEDA DENGAN YANG LAIN,

SATU-SATUNYA,...

Seni Budaya yang Menarik

Dokumentasi Kegiatan Sadar Wisata

44

45

K E S I M P U L A N

• Terwujudnya ketujuh unsur Sapta Pesona dalam pengembangan kepariwisataan di daerah akan bermuara pada:

Meningkatnya minat kunjungan wisatawan ke destinasi

Tumbuhnya iklim usaha kepariwisataan yang prospektif

Meningkatnya lapangan pekerjaan dan peluang pendapatan, serta dampak ekonomi multi

ganda

pariwisata bagi masyarakat.

PELAYANAN PRIMA - PROGRAM PENDAMPINGAN DESA WISATA OLEH PERGURUAN TINGGI

TAHUN 2020

KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF /BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan

Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata

PELAYANAN SDM PARIWISATA

• SUATU CARA YANG DILAKUKAN OLEH INDIVIDU/SESEORANG DIDALAM MEMENUHI KEBUTUHAN TAMUNYA, DENGAN

MENCURAHKAN SEGENAP KEMAMPUAN, PERASAAN DAN

KETERAMPILAN YANG DIMILIKINYA SEHINGGA TERCAPAI TUJUAN

YAITU KEPUASAN YANG DIRASAKAN OLEH ORANG YANG DILAYANI

5 ELEMEN KUALITAS PELAYANAN

TANGIBLE

(Terlihat nyata)

EMPATHY (Empati)

RELIABILITY (Keandalan)

RESPONSIVENESS (Ketanggapan)

ASSURANCE

(Jaminan)

TANGIBLE ( Terlihat nyata)

Sesuatu yang nampak atau yang nyata contonya:

• Penampilan para pegawai yang rapi,

• Fasilitas peralatan yang bersih dan higyene

• Peralatan fasilitas penunjang yang berfungsi baik

• Sarana wisata yang layak pakai merupakan aspek penting dalam

pelayanan.

EMPATHY (Empati)

• Tingkat kepedulian dan perhatian pegawai yang diberikan kepada pelanggan

Contohnya :

▪ Identifikasi emosi dalam pesan pelanggan Anda

▪ Memberikankan layanan untuk memenuhi kebutuha dan

kepentingan mereka

RELIABILITY (Keandalan)

• Kemampuan untuk memberikan layanan dengan tepat.

Misalnya:

➢Mengetahui kebutuhan tamu

➢Berjanji memberikan yang bisa diberikan

➢Pastikan bahwa produk atau jasa yang diberikan seperti yang dijanjikan

RESPONSIVENESS -(Ketanggapan)

❖ Kemauan untuk membantu tamu dan memberikan pelayanan yang cepat, misalnya:

❖ Pahami bahwa tamu tidak ingin menunggu lama

❖ Ambil langkah-langkah untuk membantu pelanggan

menemukan apa yang mereka butuhkan, bagaimana cara

menunggu yang tertib

ASSURANCE (Jaminan)

• Jaminan tentang kompetensi karyawan ( pengetahuan, keterampilan dan sikap) dalam memberikan layanan.

• Kualitas produk ( halal, sehat, enak)

• Jujur dan wajar dalam menetapkan harga.

Misalnya:

▪ Meluangkan waktu untuk melayani tamu satu per satu.

▪ Buktikan pelayanan prima dengan menggunakan teknik

komunikasi efektif untuk menjelaskan produk dan layana secara

akurat.

DAFTAR PUSTAKA

• Firman/Kemendes PDTT (2020). Protokol tanggap covid-19 ini arahan gus menteri pada relawan desa.

https://www.kemendesa.go.id/berita/view/detil/3221/protokol-tanggap-covid-19-ini-arahan-gus-menteri-pada-relawan-desa

• Intan, Putu (2020). WTTC Rilis Protokol Global untuk hadapi New Normal Pariwisata. Sabtu, 16 Mei 2020 14.31. https://travel.detik.com/travel-news/d-5017283/wttc-rilis-protokol-global-untuk-hadapi-new-normal-pariwisata.

• Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2020). Program dan Penerapan CHS ( Clean, Healthy, Safety).

Jakarta : Plt.Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan.

• Kompas.com (2020). "INFOGRAFIK: Panduan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 untuk Sambut New Normal".

• https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/27/193200965/infografik--panduan-protokol-kesehatan-pencegahan-covid-19-untuk-sambut-new .

• Kompas.com (2020). "Simak, Panduan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 untuk Sambut New Normal",

• https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/18/103200465/simak-panduan-protokol-kesehatan-pencegahan-covid-19-untuk-sambut-new

• Marulita, Binsar(2020)Kamis, 14 Mei 2020 10:00 WIB. Luncurkan 2 Aplikasi, Kemendes Akselerasi Digital Protokol Penanganan Covid-19

https://m.trubus.id/baca/36701/luncurkan-2-aplikasi-kemendes-akselerasi-digital-protokol-penanganan-covid-19

• Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata(2008). Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.04/UM.001/MKP/2008 tentang Sadar Wisata. Jakarta :

Kemenbudpar.

• Prasetya, Anggara Wikan (2020). Kompas.com - Kamis, 2 April 2020. Ini 5 Tugas Relawan Desa Lawan Covid-19 Menurut Protokol Kemendes PDTT

• https://kilaskementerian.kompas.com/kemendes/read/2020/04/02/13301261/ini-5-tugas-relawan-desa-lawan-covid-19-menurut-protokol-kemendes-pdtt

• Rahayu, Agustini (2020). Kepala Biro Komunikasi.Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif - Sabtu, 4 April 2020. Kemenparekraf Buka Jalur Pengaduan bagi Pelaku Parekraf Terdampak COVID-19.

https://www.kemenparekraf.go.id/post/siaran-pers-kemenparekraf-buka-jalur-pengaduan-bagi-pelaku-parekraf-terdampak-covid-19

• UNWTO (2020). Global Guidelines to Restart Tourism. Madrid : UNWTO.

• Wold Travel &Tourism Council (2020). Leading Global Protocols For The New Normal. London : WTTC.

• Wold Travel &Tourism Council (2020). Leading Global Protocols The New Normal. Outdoor shopping Destinations/Retail Establishments. London : WTTC.

• Wold Travel &Tourism Council (2020). Leading Global Protocols For The New Normal.

Hospitality. London : WTTC.

TERIMA KASIH

Diberikan Kepada

Santoso Setiawan, M.Kom

Sebagai Tim Tutor

Pengabdian Masyarakat yang diadakan di Desa Cihanjawar dan diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri

pada tanggal 3 September 2020 dengan materi Bimbingan Teknis Pendampingan Desa Wisata Untuk Penerapan Clean, Healthy And Safety Pasca Covid - 19 Pada Desa Cihanjawar Purwakarta.

Jakarta,10 September 2020 Ketua PPPM

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri

Norma Yunnita, M.Kom

Dokumen terkait