• Tidak ada hasil yang ditemukan

Macam-Macam Bentuk Lahan Asal Aeolian

Dalam dokumen Geomorfologi Responsi - Deadline (Halaman 49-57)

BENTANG ALAM AEOLIAN VIII.1. Pengertian

VIII.3. Macam-Macam Bentuk Lahan Asal Aeolian

VIII.3 1. Bentang Alam Hasil Proses Deflasi

Bentang alam hasil proses deflasi dibedakan menjadi 3 macam:

1. Deflation basin

Cekungan deflasi merupakan cekungan yang diakibatkan oleh angin pada daerah yang lunak dan tidak terkonsolidasi atau material-material yang tersemen jelek. Cekungan tersebut akibat material yang ada dipindahkan oleh angin ke tempat lain. Ukurannya antara 300 m sampai lebih dari 45 km panjangnya dan dari 15m sampai 150 m dalamnya.

2. Lag Gravel

Deflasi terhadap debu dan pasir yang ditinggalkan merupakan material yang kasar (gravel, bongkah dan fragmen yang besar), disebut lagstone. 3. Desert varnish

Beberapa lagstone yang tipis, mengkilat, berwarna hitam atau coklat dan

permukaannya tertutup oleh oksida besi dikenal desert varnish.

VIII.3.2 Bentang Alam Hasil Proses Abrasi

Bentang alam hasil proses abrasi atau korasi antara lain: 1. Ventifact

Beberapa sisa batuan berukuran bongkah – berangkal yang dihasilkan oleh abrasi angin yang mengandung pasir akan membentuk einkanter (single edge) atau dreikanter (three edge). Einkanter terbentuk dari perpotongan antara pebble yang mempunyai kedudukan tetap dengan arah angin yang tetap atau konstan. Dreikanter terbentuk dari perpotongan antara pebble yang posisinya overturned akibat pengerusakan pada bagian bawah dengan arah angin yang tetap atau dapat juga disebabkan oleh arah angin yang berganti-ganti terhadap pebble yang mempunyai kedudukan tetap, sehingga membentuk bidang permukaan yang banyak.

2. Polish

Polish ini terbentuk pada batuan yang mempunyai ukuran butir halus, digosok oleh angin yang mengandung pasir (sand blast) atau yang mengandung silt (silt blast)yang mempunyai kekuatan lemah, sehingga hasilnya akan lebih mengkilat, misalnya pada kwarsit akibat erosi secara abrasi akan lebih mengkilat.

3. Grooves

Angin yang mengadung pasir dapat juga menggosok dan menyapu permukaan batuan membentuk suatu alur yang dikenal sebagai grooves. Pada daerah kering, alur yang demikian itu sangat jelas. Alur-alur tersebut memperlihatkan kenampakan yang sejajar dengan sisi sangat jelas.

4. Sculpturing (Penghiasan)

Batu jamur (mushroom rock) yaitu batu yang tererosi oleh angin yang mengandung pasir sehingga bentuknya menyerupai jamur (mushroom). 5. Yardang

Pada batuan yang halus, abrasi oleh angin secara efektif memotong sepanjang alur rekahan membentuk bentukan sisa yang berdiri memanjang yang disebut yardang. Kehadiran rekahan-rekahan mempunyai pengaruh penting pada orientasi beberapa yardang. Material yang halus tertransport sedangkan lapisan yang resisten membentuk perlapisan dengan material lain yang kurang kompak.

VIII.3.3 Bentang Alam Hasil Pengendapan Angin

Jika kekuatan angin yang membawa material berkurang atau jika turun hujan, maka material-material yang terbawa oleh angin akan diendapkan. Bentang alam hasil proses pengendapan oleh angin ini dibedakan menjadi 2 yaitu: dune dan Loes.

VIII.3.3.1Dune

Dune adalah suatu timbunan pasir yang dapat bergerak atau berpindah, bentuknya tidak dipengaruhi oleh bentuk permukaan ataupun rintangan. Bentuk-bentuk dune dapat bermacam-macam, tergantung pada banyaknya pertambahan pasir, pengendapan di tanah, tumbuh-tumbuhan yang menghalangi dan juga arah angin yang tetap. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka tipe-tipe dune digolongkan menjadi :

1. Lee dune (Sand Drift)

Lee duneatausand drift adalah dune yang berkembang memanjang, merupakan punggungan pasir yang sempit, berada di belakang batuan atau tumbuh-tumbuhan. Dune ini mempunyai kedudukan tetap, tetapi dengan adanya penambahan jumlah pasir yang banyak maka dapat juga menjadi jenis dune yang bergerak dari ujung sand drift.

2. Longitudinal dune

Longitudinal dune mempunyai arah memanjang searah dengan arah angin yang efektif dan dominan. Terbentuk karena angin tertahan oleh rumput atau pohon-pohon kecil. Kadang-kadang berbentuk seperti lereng dari suatu lembah.

Barchan terbentuk pada daerah yang terbuka, tak dibatasi oleh topografi atau tumbuh-tumbuhan dimana arah angin selalu tetap dan penambahan pasir terbatas dan berada di atas batuan dasar yang padat. Barchan ini berbentuk koma dengan lereng yang landai pada bagian luar, serta mempunyai puncak dan sayap.

4. Seif

Seif adalah longitudinal dune yang berbentuk barchan dengan salah satu lengannya jauh lebih panjang akibat kecepatan angin yang lebih kuat pada lengan yang panjang. Misalnya di Arabian Sword, seif berasosiasi dengan barchan dan berkebalikan antara barchan menjadi seif. Perubahan yang lain misalnya dari seif menjadi lee dune.

5. Transversal dune

Transversal dune terbentuk pada daerah dengan penambahan pasir yang banyak dan kering, angin bertiup secara tetap misalnya pada sepanjang pantai. Pasir yang banyak itu akan menjadi suatu timbunan pasir yang berupa punggungan atau deretan punggungan yang melintang terhadap arah angin.

6. Complex dune

Complex dune terbentuk pada daerah dengan air berubah-ubah, pasir dan vegetasi agak banyak. Barchan, seif dan transversal dune yang berada setempat-tempat akan berkembang sehingga menjadi penuh dan akan terjadi saling overlap sehingga akan kehilangan bentuk-bentuk aslinya dan

akan mempunyai lereng yang bermacan-macam. Keadaan ini disebut sebagai complex dune.

VIII.3.3.2 Loess

Daerah yang luas tertutup material-material halus dan lepas disebut Loess. Penyelidikan secara mikroskopis memperlihatkan bahwa loess berkomposisi partikel-partikel angular dengan diameter kurang dari 0,5 mm terdiri dari kuarsa, feldspar,hornblende dan mika. Kebanyakan butiran-butiran tersebut dalam keadaan segar atau baru terkena pelapukan sedikit. Kenampakan itu menunjukkan bahwa loess tersebut merupakan hasil endapan dari debu dan lanau yang diangkut dan diendapkan oleh angin.

Gambar 31. Macam Bentuk lahan Aeolian Hasil Pengendapan oleh Angin(www.uwgb.edu)

Tabel 5. Klasifikasi Bentuk Lahan Bentang Alam Aeolian

(Teknik Geologi UPN Veteran. Panduan Praktikum Geomorfologi.2013.Yogyakarta)

Proses Geomorfologi

Bentukan Asal Kode Nama Bentuk Lahan

Endogen Aeolian (Angin)

A1

Pegunungan atau bukit gumuk, Pasir (Sand Dunes,

Barchan Dunes)

54 BAB IX

BENTANG ALAM GLASIAL

Dalam dokumen Geomorfologi Responsi - Deadline (Halaman 49-57)

Dokumen terkait