Bab III Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan
3.3. Bentuk upaya pemantauan lingkungan hidup
3.3.1. Tahap Pra Konstruksi
3.3.1.1. Tingkat pemahaman masyarakat yang bervariasi akan muncul berupa keluhan masyarakat di Desa Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan dalam pertemuan informal maupun formal.
a. Upaya pemantauan lingkungan : menyebarkan isian pada saat rapat lingkungan/Pertemuan di Desa Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, berkaitan dengan keinginan masyarakat yang harus dipenuhi oleh pemrakarsa. Minta masukan pada penyanding/pendamping mengenai masalah yang ada terutama penetapan batas proyek. Melihat kesesuaian ijin yang diterbitkan dengan kenyataan yang ada di lapangan.
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang sudah ada, tidak ada penambahan lahan
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : sebelum dan dalam proses pengerjaan kegiatan.
3.3.2. Tahap Konstruksi
3.3.2.1. Adanya keluhan masyarakat di Desa Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, saat pertemuan informal dan formal mengenai proyek.
a. Upaya pemantauan lingkungan : pemantauan dilaksanakan dengan menyebarkan isian berkaitan dengan hal-hal yang dikeluhkan oleh masyarakat setempat.
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang sudah ada, tidak ada penambahan lahan
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan kegiatan.
3.3.2.2. Jenis dampak : penurunan kualitas udara di sekitar proyek.
a. Upaya pemantauan lingkungan : pemantauan dilaksanakan dengan pendataan dan pengecekan kesehatan pekerja pada instansi kesehatan terdekat.
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang sudah ada, tidak ada penambahan lahan
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan kegiatan
3.3.2.3. Keluhan masyarakat di sekitar proyek. Tingkat kebisingan yang ditoleransi sebesar 55 dB untuk kawasan pemukiman dan 70 dB untuk kawasan rekreasi, mengadakan sosialisasi kepada masyarakat sekitar.
a. Upaya pemantauan lingkungan : pemantauan dilaksanakan dengan mengamati situasi di lapangan jika terjadi tingkat kebisingan yang tinggi melebihi batas toleransi pendengaran manusia (tingkat kebisingan yang ditoleransi sebesar 55 dB untuk kawasan pemukiman, 70 dB untuk kawasan rekreasi), mengamati secara langsung dan meminta laporan dari masyarakat baik dalam pertemuan formal maupun non formal jika ada keluhan masyarakat sekitar akibat tingkat kebisingan yang melebihi ambang batas. Pihak hotel, tidak melakukan pengukuran parameter kebisingan karena tingkat kebisingan di lokasi proyek masih bisa ditoleransi oleh pendengaran manusia normal.
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang sudah ada, tidak ada penambahan lahan
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan kegiatan
3.3.2.4. Peningkatan partikel debu, CO dan adanya keluhan masyarakat di sekitar proyek tentang gangguan pencemaran udara dan suara serta kekeruhan air permukaan.
a. Upaya pemantauan lingkungan : pemantauan dilaksanakan dengan mengamati situasi di lapangan jika terjadi tingkat pencemaran udara
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
dan suara serta kondisi air permukaan yang tidak bisa ditoleransi, mengamati secara langsung dan meminta laporan dari masyarakat baik dalam pertemuan formal maupun non formal jika ada keluhan masyarakat sekitar akibat tingkat pencemaran udara yang melebihi batas toleransi atau jika ada yang mengalami gangguan pernafasan akibat peningkatan polutan pencemar udara dan kekeruhan air permukaan, maka pihak hotel melakukan pengukuran parameter debu dan CO serta sampel air, dengan pengambilan parameter kualitas udara, sampel air dan uji lab air permukaan, berkoordinasi dengan dinas terkait, BLHD Kabupaten Nunukan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan.
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang sudah ada, tidak ada penambahan lahan
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan kegiatan.
3.3.2.5. Perubahan dan penambahan distribusi listrik dan air ke lokasi proyek.
a. Upaya pemantauan lingkungan : secara berkala mengamati tata cara kerja dan penggunaan listrik dan air supaya tidak berlebihan. b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang
sudah ada, tidak ada penambahan lahan
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan kegiatan.
3.3.3. Tahap Operasional
3.3.3.1. Keluhan masyarakat yang ingin menjadi karyawan.
a. Upaya pemantauan lingkungan : menyebarkan isian kepada anggota masyarakat melalui Kelurahanberkaitan dengan lowongan kerja yang tersedia, keahlian yang diperlukan dan jadwal penerimaan pegawai.
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan.
3.3.3.2. Potensi pencemaran limbah cair : parameter kunci seperti DO, BOD, COD, deterjen yang ditemukan pada limbah cair yang melebihi standar baku mutu limbah akomodasi pariwisata, Baku Mutu Air Limbah Untuk Kegiatan Hotel sesuai Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur No 2 Tahun 2011 sebagai berikut ;
No Parameter Kadar Maksimum (mg/L) Metode Uji 1 2 3 4 5 BOD5 COD TSS
Minyak dan Lemak pH 30 50 50 15 6,0 - 9,0 SNI 6989.72-2009 SNI 6989.73-2009 SNI 06-6989.27-2005 SNI 06-6989.10-2004 SNI 06-6989.11-2004
a. Upaya pemantauan lingkungan : pengukuran parameter
fisik-kimia sampel air di lokasi pengambilan sekitar lokasi kegiatan.
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : areal pengolahan limbah cair
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha.
3.3.3.3. Peningkatan volume limbah padat (sampah), kegiatan operasional (operasional hotel, operasional sistem pengelolaan limbah padat/sampah dan kegiatan pertamanan), adanya tumpukan sampah di lokasi pengumpulan, parameter : bau busuk dan ceceran sampah.
a. Upaya pemantauan lingkungan : melaksanakan kegiatan penghitungan volume sampah yang dihasilkan, dan memantau jika terjadi keluhan terhadap keberadaan sampah.
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
padat, kamar, dan gudang.
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha.
3.3.3.4. Peningkatan gangguan lalu lintas, kebisingan, dan polusi udara a. Upaya pemantauan lingkungan : pemantauan dilaksanakan dengan
mengamati situasi di lapangan jika terjadi tingkat kebisingan yang tinggi melebihi batas toleransi pendengaran manusia (tingkat kebisingan yang ditoleransi sebesar 55 dB untuk kawasan pemukiman, 70 dB untuk kawasan rekreasi), mengamati secara langsung dan meminta laporan dari masyarakat baik dalam pertemuan formal maupun non formal jika ada keluhan masyarakat sekitar terhadap tingkat kebisingan yang melebihi ambang batas akibat operasional Hotel. Pihak pengelola tidak melakukan pengukuran parameter kebisingan karena tingkat kebisingan di lokasi kegiatan/usaha masih bisa ditoleransi oleh pendengaran manusia normal.
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : areal parkir.
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha.
3.3.3.5. Penurunan kualitas air, dan udara serta penyebaran penyakit a. Upaya pemantauan lingkungan : melakukan pengukuran secara berkala terhadap kualitas limbah bekerjasama dengan instansi terkait
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : areal kamar.
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha.
3.3.3.6. Peningkatan potensi penyebaran penyakit menular dari serangga dan binatang pengerat, ditemukan adanya karyawan atau tamu- tamu yang berkunjung yang menderita penyakit menular serta penyakit akibat serangga dan binatang pengerat
a. Upaya pemantauan lingkungan : mencari data-data jenis penyakit menular yang biasanya terjadi di daerah Desa Sei Pancang,
Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, ciri-ciri penyakit dan cara penyebarannya.
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : operasional kamar, pelayanan tamu, operasional gudang.
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha.
3.3.3.7. Terjadinya gangguan terhadap pelayanan karyawan terhadap tamu, adanya keluhan tamu terhadap pelayanan karyawan dalam penyajian makanan dan minuman serta pelayanan lain secara umum.
a. Upaya pemantauan lingkungan : melakukan pelatihan terhadap karyawan dan menjaga hubungan yang baik terhadap tamu.
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : operasional kamar, pelayanan tamu di lobby
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha.
3.3.3.8. Potensi terjadinya kebakaran
a. Upaya pemantauan lingkungan : Secara berkala memeriksa instalasi listrik dan secara berkala mentera ulang alat pemadam kebakaran.
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : operasional listrik,
operasional parkir, operasional hotel, kegiatan wisatawan, struktur atap bangunan.
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha.
3.3.3.9. Potensi konflik ketenaga kerjaan antara karyawan dengan pengelola, interaksi karyawan dengan pihak pengelola terutama tentang hak dan kewajiban karyawan terhadap perusahaan.
a. Upaya pemantauan lingkungan : mendata jumlah karyawan tetap dan tidak tetap yang bekerja, mendata dan mencarikan solusi terbaik terhadap keluhan dan keinginan karyawan dengan kebijakan yang diterapkan oleh pengelola.
UKL & UPL Rencana Kegiatan Peningkatan Usaha Hotel“City Hotel”
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup : kantor manajemen dan operasional hotel
c. Periode pemantauan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha.