• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bentuk Kasih Sayang Orang Tua Kepada Anak dalam Kumpulan Geguritan Dongeng Saka Pabaratan karya Wieranta

Pengarang menciptakan karya sastra tidak terlahir begitu saja. Pengarang hendak menyampaikan sebuah maksud tertentu dalam karya sastra yang diciptakannya. Begitu juga geguritan karya Wieranta, pengarang hendak menyampaikan maksud-maksud tertentu dalam karya sastranya. Ketujuh geguritan karya Wieranta dalam kumpulan geguritan berjugul Dongeng Saka Pabaratan berisi bentuk kasih sayang orang tua terhadap anak apalagi apabila sang anak sedang dilanda sakit terlihat sebagai berikut:

1. Kang Lagi Nandhang Roga 1 ‘Yang Sedang Tertimpa Sakit 1’

Bagi orang tua, anak merupakan suatu anugerah yang berharga pemberian Tuhan. Orang tua akan senantiasa menjaga anak dengan sebaik-baiknya. Dengan adanya anak maka sebuah keluarga dapat dikatakan sebagai keluarga yang lengkap. Anak juga dapat menjadi motivasi orang tua untuk lebih giat dalam bekerja mencari nafkah. Orang tua akan melakukan apapun agar sang anak benjadi bahagia. Orang tua juga menjadi sangat sedih apabila sang anak sedang dilanda sakit.

Sakit merupakan salah satu warna dalam menjalani kehidupan. Setiap orang pasti pernah mengalami sakit. Sakit tidak mengenal usia. Sakit bisa terjadi pada orang tua, para remaja, bahkan juga dapat terjadi pada anak-anak. Sakit juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mengurangi dosa-dosa manusia dan sebagai bentuk kasih sayang Tuhan kepada para manusia. Begitu juga orang tua yang akan mencurahkan kasih sayangnya kepada anak ketika anak sedang sakit.

Bentuk kasih sayang orang tua kepada anak yang sedang sakit tentu berbeda antara satu orang dengan orang yang lain. Begitu juga dengan Wieranta yang menggambarkan kasih sayang kepada anak dalam bentuk geguritan. Dalam geguritan yang berjudul Kang Lagi Nandhang Roga 1 bentuk kasih sayang tercermin dengan cara memberi semangat anak yang sedang sakit agar segera sembuh. Seperti terlihat pada kutipan di bawah ini.

Kutipan:

Thole kang lagi nandhang roga Den sabar anggonmu nandhangi

Najan dikaya-ngapa kulup, iku pepesthen Pangeran tansah cedhak awakmu

Mula dimen kepenak sing nglakoni Donga lan pangestu iku kulup

Luwih aji timbang bandha bandhu Terjemahan:

Nak, yang sedang sakit

Yang sabar olehmu menghadapi Meskipun seperti apapun, itu kepastian Tuhan selalu dekat denganmu

Jadi agar mudah dilalui Doa dan restu itu Nak

Lebih berharga dari harta benda

Wieranta dalam geguritan Kang Lagi Nandhang Roga 1 menyampaikan bentuk kasih sayang kepada anak dengan memberi motivasi kepada anak agar sang anak tabah dalam menjalani sakit yang sedang dialami.

2. Kang Lagi Nandhang Roga 2 ‘Yang Sedang Tertimpa Sakit 2’

Sakit adalah bentuk kecintaan Tuhan kepada umatnya apabila orang yang tertimpa sakit tabah dalam menghadapi ujian maka orang tersebut termasuk dalam orang-orang yang dicintai Tuhan. Setiap orang harus tabah dalam menghadapi cobaan dari Tuhan. Sakit yang menyerang manusia tentu saja tidak memandang usia, bisa terjadi pada orang tua, dewasa, bahkan anak-anak. Orang tua tentu saja akan merasa sedih apabila sang anak yang dicintai sedang dilanda sakit. hal ini seperti terlihat pada geguritan Wieranta berjudul Kang Lagi Nanadhang Roga 2.

Geguritan Kang Lagi Nandhang Roga 2 merupakan lanjutan dari geguritan Kang Lagi Nandhang Roga 1. Geguritan ini sama-sama menceritakan anak yang sedang sakit. dalam geguritan Kang Lagi Nanadhang Roga 2 terlihat kasih sayang dan perhatian orang tua kepada anak terutama ketika anak sedang sakit. Seperti yang terlihat pada kutipan berikut ini:

Kutipan:

Ngono iku thole

Lelabuhane wong tuwa Ora tega nyawang

Terjemahan

seperti itu nak

Tempat bersandar orang tua Tidak sanggup melihat

Setiap orang tua tentu tidak akan tega apabila melihat sang anak sedang sakit begitu juga kesedihan Wieranta yang tertulis dalam geguritan Kang Lagi Nandhang Roga 2. Terlihat pengarang sangat sedih ketika melihat anak dalam keadaan sakit. Orang tua hanya bisa memberikan dukungan dan semangat agar sang anak bisa segera sembuh dari penyakit yang sedang dilanda.

3. Kang Lagi Nandhang Roga 3 ‘Yang Sedang Tertimpa Sakit 3’

Geguritan Kang Lagi Nandhang Roga 3 merupakan lanjutan dari geguritan Kang Lagi Nandhang Roga 1 dan Kang Lagi Nandhang Roga 2. Geguritan ini masih menceritakan bentuk kasih sayang orang tua kepada anak terutama ketika anak sedang sakit. Orang tua yang sedih ketika melihat sang anak sakit tentu saja tidak hanya dialami pengarang tetapi hampir setiap orang tua tentu akan sedih apabila sang anak sedang sakit.

Dalam geguritan Kang Lagi Nandhang Roga 3 karya Wieranta terlihat kesedihan pengarang ketika sang anak sedang sakit. kesedihan itu dikemas dalam kata-kata yang indah dalam geguritan. Orang tua hanya berharap semoga yang sedang sakit segera diberi kesembuhan.seperti terlihat dalam kutipan berikut ini:

Kutipan:

Kereta dewa ngambah nggegana Nyebar mawar lan tetawar Kanggo bocah-bocah timur Kang lagi nandhang rudhita Salaksa pandonga mulya

Mbleber ngebeki pangkon dhuhkita Terjemahan:

Menyebar mawar dan obat Untuk anak-anak kecil Yang sedang sakit

Menyisipkan doa kesembuhan

Menyebar memenuhi pangkuan sedih

Kesedihan orang tua dituangkan dalam bahasa yang indah. Orang tua hanya meminta kepada anak supaya tabah dalam menghadapi cobaan. Setiap penyakit sebetulnya ada obatnya. Setiap orang yang tetap sabar dalam menghadapi cobaan akan mendapatkan derajat yang tinggi di hadapan Tuhan.

4. Panglocitaku

Geguritan Panglocitaku merupakan salah satu geguritan yang tertulis dalam kumpulan geguritan berjudul Dongeng Saka Pabaratan. Geguritan ini berkisah tentang kesedihan orang tua yang melihat sang anak sedang sakit. Kesehatan memang sangat mahal harganya, namun tidak semua orang sadar akan pentingnya kesehatan. Sebagian besar orang baru akan sadar akan pentingnya kesehatan ketika sedang terkena sakit.

Geguritan Panglocitaku memperlihatkan betapa sedihnya orang tua ketika sang anak sedang sakit. Tidak hanya ibu, akan tetapi seorang ayah juga merasakan kesedihan yang sama ketika sang anak sedang sakit. seperti terlihat pada kutipan geguritan di bawah ini:

Kutipan:

Bapakmu melang-melang nak Krungu tangismu ngrujit ati Leluconmu kepungkur Tansah, lelewa ana mripatku O boya kapan kulup

Ragamu oleh banyu bening Terjemahan:

Ayahmu bersedih, Nak

candamu kemarin

selalu terbayang dimataku o, kapankah Nak

ragamu mendapat air jernih

Dari kutipan di atas terlihat betapa sedihnya seorang ayah ketika sang anak sedang dilanda sakit. Orang tua sangat berharap ketika sang anak sakit maka segera mendapat kesembuhan sehingga dapat ceria dan bermain kembali.

5. Lare Lara 1 ‘Anak Sakit 1’

Lare dalam bahasa Indonesia berarti anak, sedangkan Lara berarti sakit. Secara umum geguritan Lare Lara 1 berisi kesedihan orang tua ketika sang anak sedang sakit. kesedihan yang dialami orang tua ketika sang anak sakit tentu tidak akan dapat diobati kecuali dengan kesembuhan sang anak.

Bentuk kasih sayang orang tua kepada anak dalam geguritan Lare Lara 1 ditunjukkan dengan keinginan sang ayah untuk selalu memeluk sang anak ketika sedang sakit san selalu menceritakan dongeng-dongeng kepada anak agar sang anak menjadi senang dan segera lekas sembuh. Seperti terlihat pada kutipan berikut:

Kutipan: Ayo kulup Dak keloni Sambi dak critani Lelakone wong urip Nang ngalam donya Kang kalamangsane Kepranggul dhuhkita

Kaya kang kosandhang saiki Terjemahan:

Ayo Nak Aku dekap

Sebari aku ceritakan Perjalanan manusia hidup Di alam dunia

Yang pada waktunya Dilanda kesedihan

Seperti yang kau alami sekarang

Dari kutipan juga terlihat sang ayah hanya mampu berserah diri kepada Tuhan ketika sang anak sedang sakit. Apapun yang terjadi pada manusia maka manusia hanya mampu berusaha sebaik mungkin dan Tuhan yang akan menentukan jalan takdir manusia.

6. Lare Lara 2 ‘Anak Sakit 2’

Geguritan Lare Lara 2 merupakan lanjutan dari geguritan Lare Lara 1. Geguritan ini juga menceritakan tentang kesedihan pengarang ketika melihat sang anak sedang sakit. Dalam geguritan diperlihatkan betapa sedihnya orang tua ketika melihat sang anak sedang sakit serta dikemas dalam sebuah geguritan pendek. Seperti yang terlihat dalam geguritan berikut ini:

Kutipan:

Kapan weruh gegambarane Ati keiris kaya

Hem, ngene perihe

Ngrasakake lare kang lagi lara Wus sayah angine

Leren ana sangisore wit-witan Hem, ngene lelakone

Yen lagi kena kacintrakan Terjemahan:

kapan melihat bayangannya hati teriris seperti

hem, seperti ini perihnya

merasakan anak yang sedang sakit sudah lelah anginnya

beristirahat di bawah pepohonan hem, seperti ini cobaannya kalau sedang terkena musibah

Dari kutipan di atas terlihat orang tua juga ikut merasakan penderitaan anak ketika sedang sakit. Orang tua hanya bisa pasrah dan berdoa agar diberikan yang terbaik untuk sang anak.

7. Nalika Anak Kena Lara ‘Ketika Anak Sedang Sakit ’

Geguritan Nalika Anak Kena Lara merupakan geguritan ketujuh dari kumpulan geguritan berjudul Dongeng Saka Pabaratan karya Wieranta yang bertema kasih sayang orang tua kepada anak ketika sang anak sedang sakit. Geguritan Nalika Anak Kena Lara merupakan bentuk kerinduan pengarang untuk dapat bercanda kembali dengan sang anak. Hal ini terlihat pada kutipan berikut ini:

Kutipan:

Kapangku dak simpen ana pangrasaku Dak anti balimu ing pangkonanku Kaya dina-dina katemben

Bebarengan nlusuri ratan Sinambi gegojekan Terjemahan:

dipangkuan kusimpan di perasaanku aku tunggu kembalimu di pangkuanku seperti hari-hari kemarin

bersama menelusuri jalan sambil bercanda

Dari kutipan di atas tercermin bentuk kasih sayang orang tua kepada anak ketika sang anak sakit. Orang tua dengan sabar akan menanti kesembuhan sang anak dan rindu untuk melakukan bercanda bersama seperti ketika sang anak belum sakit.

Dokumen terkait