• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap Pra Konstruksi

Dalam dokumen UPL UKL Yus Hotel. (Halaman 36-45)

LINGKUNGAN HIDUP

3.2. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

3.2.1. Tahap Pra Konstruksi

3.2.1.1. Tingkat pemahaman masyarakat yang bervariasi akan muncul berupa keluhan masyarakat di Kelurahan Nunukan Timur, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan dalam pertemuan informal maupun formal.

a. Upaya pengelolaan lingkungan : pencegahan dampak negatif ini dapat dilakukan melalui kegiatan sosialisasi rencana pembangunan proyek kepada masyarakat yang meliputi berbagai komponen seperti tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan instansi pemerintah/swasta di sekitar lokasi kegiatan. Meminta masukan dan saran dari komponen masyarakat serta instansi terkait berkaitan dengan rencana pembangunan Hotel ini. Penanggulangan dampak

Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya negatif ini dapat dilakukan melalui sosialisasi yang lebih intensif dengan pendekatan partisipatif. Saat penetapan batas proyek agar melibatkan para penyanding/pendamping di sekitar lokasi kegiatan serta disaksikan oleh instansi berwenang dan tokoh masyarakat. Melengkapi dan memenuhi semua peraturan dan perijinan terkait dengan pembangunan Hotelmelalui koordinasi dengan dinas-dinas terkait di Kabupaten Kelurahan Nunukan Timur, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan.

b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang sudah ada, tidak ada penambahan lahan

c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : sebelum dan dalam proses pengerjaan kegiatan.

3.2.2. Tahap Konstruksi

3.2.2.1. Adanya keluhan masyarakat di Kelurahan Nunukan Timur, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, saat pertemuan informal dan formal mengenai proyek.

a. Upaya pengelolaan lingkungan : pengelolaan dilaksanakan dengan membuat pendekatan berupa kesediaan pemrakarsa proyek untuk memberikan kesempatan pertama kepada masyarakat di sekitar lokasi proyek untuk diterima menjadi tenaga kerja proyek sesuai dengan kebutuhan dan lowongan pekerjaan yang tersedia. Untuk menghindari kemacetan lalulintas ketika mobilisasi material dan alat maka dilakukan dengan pengaturan volume angkut material tidak melebihi ketentuan batas yang diijinkan dan tidak dilakukan pada jam-jam sibuk atau padat aktivitas.

Untuk menghindari kesan kumuh di sekitar proyek dapat dilakukan dengan pemasangan dinding/pagar sementara di sekeliling proyek, sehingga menurunnya estetika lingkungan dapat diminimalkan serta pandangan masyarakat yang kebetulan lewat di jalur proyek dapat diantisipasi.

b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang sudah ada, tidak ada penambahan lahan

c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan kegiatan.

3.2.2.2. Jenis dampak : penurunan kualitas udara di sekitar proyek.

a. Upaya pengelolaan lingkungan : pengelolaan dilaksanakan dengan mengatur jadwal mobilisasi bahan / material dan peralatan, serta semua pekerja menggunakan APD (Alat Pelindung Diri).

b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang sudah ada, tidak ada penambahan lahan

c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan kegiatan

3.2.2.3. Keluhan masyarakat di sekitar proyek. Tingkat kebisingan yang ditoleransi sebesar 55 dB untuk kawasan pemukiman dan 70 dB untuk kawasan rekreasi, mengadakan sosialisasi kepada masyarakat sekitar.

a. Upaya pengelolaan lingkungan : kegiatan-kegiatan yang menimbulkan kebisingan sebaiknya dijadwalkan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu masyarakat pada saat istirahat atau pada saat upacara keagamaan. Menggunakan peralatan yang berfungsi baik dan kontraktor yang berpengalaman agar pekerjaan dilakukan dengan cepat.

b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang sudah ada, tidak ada penambahan lahan

c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan kegiatan

3.2.2.4. Peningkatan partikel debu, CO dan adanya keluhan masyarakat di sekitar proyek tentang gangguan pencemaran udara dan suara serta kekeruhan air permukaan.

a. Upaya pengelolaan lingkungan : melakukan kegiatan penyiraman secara rutin pada daerah yang berpotensi menimbulkan debu,

Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya terutama pada saat pekerjaan pembersihan lahan, galian dan pekerjaan struktur. Melakukan penutupan pada material yang diangkut ke lokasi proyek atau yang sudah di lokasi proyek sehingga tidak ada debu/partikel lainnya yang beterbangan, lumpur atau tanah hasil galian digunakan sebagai tanah urug untuk lahan cekungan atau landai diambil pihak yang membutuhkan.

b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang sudah ada, tidak ada penambahan lahan

c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan kegiatan.

3.2.2.5. Perubahan dan penambahan distribusi listrik dan air ke lokasi proyek.

a. Upaya pengelolaan lingkungan : mendapatkan ijin penggunaan listrik dan air yang dipergunakan secara efesien dan cermat.

b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : dalam areal hotel yang sudah ada, tidak ada penambahan lahan

c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses pengerjaan kegiatan.

3.2.3. Tahap Operasional

3.2.3.1. Keluhan masyarakat yang ingin menjadi karyawan.

a. Upaya pengelolaan lingkungan : melakukan pendekatan dengan perangkat daerah setempat tentang kerjasama di bidang tenaga kerja. Pendekatan tersebut harus memperhitungkan kondisi perusahaan, kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan dan ketersediaan lowongan pekerjaan. Pendekatan yang diharapkan adalah dapat menampung tenaga kerja lokal Kelurahan Nunukan Timur, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan serta menyediakan fasilitas pelatihan (training) bagi warga Kelurahan

Nunukan Timur, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan yang memerlukan pelatihan di bidang akomodasi pariwisata. Pihak perangkat daerah setempat juga memiliki kewajiban untuk menjaga keamanan dan ketertiban di areal Hotel.

b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : kantor manajemen hotel c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan.

3.2.3.2. Potensi pencemaran limbah cair : parameter kunci seperti DO, BOD, COD, deterjen yang ditemukan pada limbah cair yang melebihi standar baku mutu limbah akomodasi pariwisata, Baku Mutu Air Limbah Untuk Kegiatan Hotel sesuai Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur No 2 Tahun 2011sebagai berikut ;

No Parameter Kadar Maksimum (mg/L) Metode Uji 1 2 3 4 5 BOD5 COD TSS

Minyak dan Lemak pH 30 50 50 15 6,0 - 9,0 SNI 6989.72-2009 SNI 6989.73-2009 SNI 06-6989.27-2005 SNI 06-6989.10-2004 SNI 06-6989.11-2004

a. Upaya pengelolaan lingkungan :

Melaksanakan sistem manajemen konservasi air yang optimal

Memasang pengontrol air di setiap kloset dan fasilitas yang menggunakan air dalam jumlah besar.

Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Melakukan kampanye (memasang pamflet) penghematan

air bagi seluruh karyawan dan tamu. Melakukan pengolahan limbah cair

Pengelolaan limbah cair yang berasal dari kamar mandi dan toilet .

b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : areal pengolahan limbah cair

c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha.

3.2.3.3. Peningkatan volume limbah padat (sampah), kegiatan operasional (operasional hotel, operasional sistem pengelolaan limbah padat/sampah dan kegiatan pertamanan), adanya tumpukan sampah di lokasi pengumpulan, parameter : bau busuk dan ceceran sampah.

a. Upaya pengelolaan lingkungan :

Mengoptimalkan sistem manajemen pengelolaan limbah padat/sampah dengan berusaha mengurangi penggunaan produk-produk anorganik (bahan yang tidak mudah terurai), kemasan produk yang berlebihan dan memberikan masukan kepada pemasok barang kebutuhan Hotel agar dalam proses produksinya meminimalkan barang-barang yang tidak berguna. Melakukan kegiatan reuse yakni menggunakan kembali barang

yang telah dipakai dengan fungsi yang sama atau fungsi yang lain.

Menggunakan benda-benda yang bisa diisi ulang atau dipakai kembali misalnya : botol, lap pembersih, baterai isi ulang dan lain-lain. Barang-barang yang tidak bisa digunakan kembali bisa diberikan kepada lembaga/perorangan yang masih bisa memanfaatkannya.

Menyediakan tempat sampah tertutup untuk pembuangan sampah sementara pada tempat-tempat yang berpotensi menghasilkan sampah seperti kamar mandi, areal parkir maupun sekitar lokasi santai.

Memberikan limbah berupa sisa-sisa makanan kepada peternak/masyarakat yang membutuhkan untuk makanan ternak.

b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : areal pengolahan limbah padat, kamar, dan gudang.

c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha.

3.2.3.4. Peningkatan gangguan lalu lintas, kebisingan, dan polusi udara a. Upaya pengelolaan lingkungan : pengaturan parkir secara optimal

dengan menyediakan tenaga/petugas parkir sehingga tidak menimbulkan kemacetan dan kebisingan.

b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : areal parkir.

c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha.

3.2.3.5. Penurunan kualitas air, dan udara serta penyebaran penyakit

a. Upaya pengelolaan lingkungan : membuat pengolahan limbah cair, penataan ruangan yang nyaman dan hygenis

b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : areal kamar.

c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha.

3.2.3.6. Peningkatan potensi penyebaran penyakit menular dari serangga dan binatang pengerat, ditemukan adanya karyawan atau tamu-tamu yang berkunjung yang menderita penyakit menular serta penyakit akibat serangga dan binatang pengerat

a. Upaya pengelolaan lingkungan :

Mengoptimalkan sistem kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dan melakukan pemeriksaan air pencucian

Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya bahan-bahan masakan dan air pencucian alat-alat hotel, pemeriksaan makanan dan usap alat, pemeriksaan sumber air minum minimal setiap 6 (enam) bulan sekali pada instansi kesehatan/puskesmas/laboratorium kesehatan masyarakat setempat.

Pemeriksaan laik sehat akomodasi pariwisata dengan pemeriksaan keadaan hygiene dan sanitasi termasuk kesehatan karyawan penjamah makanan sebagai jaminan sanitasi/kebersihan makanan/minuman yang disajikan oleh karyawan yang melayaninya. Para karyawan harus berpakaian bersih dan rapi serta tidak dalam keadaan berpenyakit menular.

Menjaga kebersihan gudang penyimpanan baik penyimpanan bahan makanan maupun linen dan peralatan dan menyediakan tenaga pest control.

Menggunakan bahan-bahan daging yang dihasilkan oleh ruang potong hewan yang resmi, sayur-sayuran, buah-buahan dari pemasok yang resmi dan bersertifikat.

b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : operasional kamar, pelayanan tamu, operasional gudang.

c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha.

3.2.3.7. Terjadinya gangguan terhadap pelayanan karyawan terhadap tamu, adanya keluhan tamu terhadap pelayanan karyawan dalam penyajian makanan dan minuman serta pelayanan lain secara umum.

a. Upaya pengelolaan lingkungan : menyediakan tenaga terampil. b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : operasional kamar, pelayanan tamu di lobby

c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha.

a. Upaya pengelolaan lingkungan : mengoptimalkan sistem kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dan menggunakan peralatan dan instalasi listrik standar, alarm kebakaran, menyediakan alat/tabung pemadam kebakaran pada tiap - tiap bangunan dan nantinya setiap 1 (satu) bulan sekali akan diadakan pengecekan atau uji coba sehingga alat selalu siap pakai, serta mengadakan pelatihan menanggulangi bahaya kebakaran terhadap karyawan. Penempatan kompor dan tabung gas di tempat yang ventilasinya bagus atau mencukupi agar udara mudah keluar masuk sehingga bila terjadi kebocoran gas akan langsung terbawa angin. Pemeriksaan saluran gas dari tabung ke kompor secara berkala agar bila ada kebocoran dapat diketahui dengan segera. Tidak menyimpan bahan mudah terbakar seperti : minyak tanah, spritus dekat dengan sumber api, tidak memasang lampu secara berlebihan dan tidak menempelkan stop kontak bertumpuk-tumpuk, pasalnya kabel akan panas dan meleleh serta dapat menyebabkan percikan api yang lama-lama bisa menyulut kebakaran. Jika terjadi kebakaran karena listrik, putuskan aliran listrik secepatnya dan padamkan percikan api. Mensosialisasikan sistem kesehatan dan keselamatan kerja karyawan.

b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : operasional listrik,

operasional parkir, operasional hotel, kegiatan wisatawan, struktur atap bangunan.

c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha.

3.2.3.9. Potensi konflik ketenaga kerjaan antara karyawan dengan pengelola, interaksi karyawan dengan pihak pengelola terutama tentang hak dan kewajiban karyawan terhadap perusahaan.

a. Upaya pengelolaan lingkungan :

Melakukan sosialisasi hak dan kewajiban pekerja kepada perusahaan sesuai dengan undang-undang ketenaga kerjaan.

Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya Melakukan perjanjian kontrak kerja untuk menghindari

terjadinya perselisihan antara pekerja dengan pengelola. Memberikan hak-hak karyawan sesuai dengan

undang-undang ketenaga kerjaan.

b. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup : kantor manajemen dan operasional hotel

c. Periode pengelolaan lingkungan hidup : selama proses operasional kegiatan / usaha.

Dalam dokumen UPL UKL Yus Hotel. (Halaman 36-45)

Dokumen terkait